Anda di halaman 1dari 15

KEKUATAN-KEKUATAN SEJARAH

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sejarah

Dosen Pengampu:

Drs. Zulfan, M. Hum

Alfian, S.S., M.A

Oleh:
Kelompok 7

M.Een Aplaha 2206101020027


Mudadsir Ahmad 2206101020056
Asnaila 2206101020003
Riezka Amelia Mutahari 2206101020034

KELAS 01
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2022

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kita
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yangtelah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,sehingga penulis bisa selesaikan makalah
tentang kekuatan-kekuatan sejarah.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai
pihak khususnya para dosen. Untuk itu sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwasannya makalah ini
belum sempurna dan penyusunan makalah dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Oleh karenanya saran, masukan positif dan kritikan dari dosen, rekan-rekan, dan
pembaca sangat kami butuhkan dalam menyempurnakan makalah ini.
Demikianlah apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat digunakan
sebagai salah satu acuan maupun pedoman yang baik bagi pembaca dan semoga ini dapat
bermanfaat untuk semua khalayak dan khususnya pada kami. Sekian kami ucapkan terima
kasih.

Banda Aceh, 4 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………....4

A. LATAR BELAKANG………………………………………………….………..4
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………….…………..4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….5

A. KEKUATAN-KEKUATAN SEJARAH………………………………………....5
1. EKONOMI SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH…….......................5
2. AGAMA SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH…………....………...5
3. INSTITUSI SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH…………………...6
4. TEKNOLOGI SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH…………….......7
5. BUDAYA SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH…………………….7
6. IDEOLOGI SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH……………...........8
7. MILITER SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH………………..........9
8. INDIVIDU SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH…..……….…........10
9. SEKS SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH……………….…..........11
10. UMUR SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH……...……........…......12
11. GOLONGAN SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH……............…..13
12. ETNIS DAN RAS SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH...................14
13. MITOS SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH.....................................15

BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN……………………...……………………….………..……..........16

B.SARAN....................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA………...……………………………………………………….…….17
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Orang yang sedang memancing dipinggir sungai dan senar pancingnya dibawa arus,
pasti berfikir bahwa air di tempat itu deras, lalu ia berpindah tempat, sesuaidengan naluri
pemancingnya. Akan tetapi, yang sering dilupakannya ialah air itumenjadi deras karena
tanahnya terlalu miring. Bahkan ia lupa membawa air itu mengalir ke bawah, karena tanah di
bawah sungai itu menurun. Demikian pula kalaukita sedang menunggu Angkutan Kotaa di
pinggir jalan, kita hanya melihat bahwamobil-mobil hilir mudik itu adalah kekuataan-
kekuataan sejarah yang menggerakkan tetapi luput dari pandangan karena letaknya
tersembunyi atau terlalu abstrak untukdibayangkan. Demikianlah, orang hanya mengenal
peristiwa-peristiwa di permukaan,tetapi tidak mengetahui apa yang memungkin peristiwa-
peristiwa itu terjadi.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja kekuatan sejarah dalam pandangan prof. kuntowijoyo?


2. Bagaimana penjelasan dari kekuatan-kekuatan sejarah?
3. Apa saja faktor-faktor yang mengarahkan laju sejarah?

3.TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa saja kekuatan sejarah dalam pandangan prof. Kuntowijiyo
2. Mengetahui bagaimana penjelasan dari kekuatan-kekuatan sejarah
3. Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mengarahkan laju sejarah
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEKUATAN-KEKUATAN SEJARAH

1. EKONOMI SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH


Dari sejarah dunia belajar bahwa terciptanya Jalan Sutera dari Tiongkok keEropa ialah
karena kepentingan ekonomi. Eksplorasi Eropa ke Dunia Timur sebagianbesar juga karena
alasan ekonomi. Kedatangan orang-orang Eropa di Amerika Serikat bagian Selatan,
perdagangan budak, dan kedatangan para pengejar “ AmericanDream” karena alasan ini
pula.Barangkali karena alasan ekonomilah Trunojoyo menyerang Mataram;Madura selalu
bersaing dengan Jawa; dan karena blokade Belanda telahmenghentikan arus ekonomi dari
Jawa ke Madura, terpaksalah sebagian elit politikMadura menerima pembentukan Negara
Madura sesudah Proklamasi 1945.
Perkebunan di Sumatera yang memproduksi karet, kelapa sawit, tembakau,dan lain-
lain. Dan pertambangan minyak tanah, batubara, dan timah terutamakarena kekuatan
ekonomi negara-negara Barat yang ingin memperluas modalnya.Demikian pula pembukaan
perkebunan dan tanah-tanah partikelir di Jawa. Gerakan koperasi di Indonesia yang
dikembangkan sejak zaman Belanda dengan harapan akanmenjadi alat dari ekonomi Barat.
Seperti diketahui dalam sebuah sistem ekonomidualistis yang membagi masyarakat menjadi
dua, yaitu sektor modern yang rasionaldan sektor tradisional yang nonrasional, dua sektor itu
bersaing secara tak seimbang.Dengan kemerdekaan keadaan ini tifak banyak berubah.
Gerakan koperasi ditanganisecara lebih sungguh-sungguh. Oleh pemerintahan, koperasi
dinyatakan sebagai sakaguru atau tiang utama ekonomi. Lahirnya gerakan antilintah darat
sejak zamanBelanda juga dimaksudkan untuk melindungi sektor ekonomi kecil dari
pengisapanpemberi utang.Pemogokan-pemogokan yang digerakkan oleh kaum buruh pada
zamanBelanda, seperti pemogokan para pekerja pabrik gula yang dipelopori
Soerjopranoto,dimaksudkan untuk meningkatkan ekonomi. Pada zaman Ore Baru, berdirinya
organisasi pengusaha, seperti KADIN (KamarDagang dan Industri), HIPPI (Himpunan
Pengusaha Pribumi Indonesia), HIPLI(Himpunan Pengusaha Lemah Indonesia), IWAPI
(Ikatan Wnita Pengusaha Indonesia),REI (Real Estate Indonesia), dan ASI (Asosiasi Semen
Indonesia), juga dimaksudkan untuk meningkatkan ekonomi anggota dan bargaining power
Pendirian HKTI(Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), SPSI (Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia) dansejenisnya mempunyai tujuan yang sama.dalam ekonomi internasional, ada
OPEC (Organization of PetroleumExporting Counties) dan ada kerjasama regional APEC
(Asia Pacific Ekonomic Coopration).
2. AGAMA SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH

Munculnya agama Kristen, masuknya Kristen ke Eropa, dan terbentuknya Zaman


pertengahan di Eropa relative besar dapat dijelaskan dengan agama.Demikian juga relativ
kontra-Reformasi.Gerakan-gerakan terekat di Aceh pada awal abad ke-17, di bawah Hamzah
Fansuri dan Syamsuddin Sumatrani serta pemberantasannya di bawah Nuruddin Ar-Raniri
adalah smata-ata karena relativ agama, karena dua orang yang pertama dianggap sesat.
Perjalanan Burhanuddin dari Ulakan di Sumatera Barat ntuk belajaragama pada Abdurrauf di
Aceh pada abad ke-17 dan penyebaran agama Islam di Sumatera Barat tidak lepas dari motif
keagamaan. Demikian juga mata rantai relativ tarekat di Indonesia sampai sekarang. Sebelum
menjadi relativ sosial,kultural, dan politik, penyebaran Islam di Jawa pada mulanya adalah
Gerakan keagamaan.Pada zaman pergerakan nasional, relativ yang khusus di antaranya
Muhammadiyah (1912) dan Nahdlatul Ulama (1926). Muhamadiyah adalah relativ“amar
makhruf nahi munkar ” yang berusaha relativ pada sumbernya, yaitu Al-quran dan Hadis.
Karena itu ia harus menghadapi budaya Jawa yang dianggap penuh kurafat (tidak masuk
akal) dan ajaran Islam yang ada yang dianggap penuh bid’ah (ajaran yang timbul kemudian).
Sebagai reaksi terhadap Muhammadiyah yang dianggap antimahzab dan Sarekat Islam yang
penuh politik,lahirlah Nahdalatul Ulama yang menegaskan relativ pentingnya mahzab yang
jumlahnya empat (Syafi’i, Hambali, Maliki, Hanafi) dan sebuah relativ agama yang
nonpolitik.

3. INSTITUSI SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH

Institusi atau lembaga merupakan wahana bagi kumpulan orang yang menyatukan
strategi untuk mencapai tujuan melalui organisasi yang memiliki nama, simbol, dan struktur
kepengurusan. Sejarah mencatat bahwa mulanya institusi yang pernah muncul bersifat
sederhana, lalu berkembang menjadi lebih kompleks, canggih, dan modern seiring
perkembangan zaman. Dalam kadarnya yang berbeda-beda, pengalaman sejarah
menunjukkan pengaruh institusi (terutama institusi politik) terhadap arah sejarah. Demikian
pula di masa depan, peran institusi terhadap arah sejarah akan berpengaruh.

Institusi, lembaga, atau organisasi, sangat mempengaruhi arah sejarah. Hal ini sesuai
dengan peribahasa yang menyatakan bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Sayidina Ali bin
Abi Thalib pernah berhujjah bahwa kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan
yang tidak terorganisir. Hal itu menyimpulkan tentang betapa kuatnya efek institusi, lembaga,
atau organisasi dalam menciptakan realita sejarah.Jika menelusuri dinamika dan romantika
perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia pasca pelaksanaan etische politic, maka akan
terlihat ragam institusi politik yang berjibaku dalam arena perjuangan. Bung Karno
mengorganisir diri dalam PNI, sedangkan Bung Hatta dan Bung Syahrir dalam institusi
Pendidikan Indonesia . Dengan aneka institusi perjuangan lainnya, perjuangan mereka
semakin terlihat efektifitasnya ketimbang perjuangan yang dilakukan secara sporadis sejarak
ratusan tahun sebelumnya. Tentu mudah pula untuk menyimpulkan bahwa institusi PNI, PI,
dan sebagainya telah menentukan arah sejarah perjuangan kemerdekaan RI.Peran institusi
BPUPKI dan PPKI menjelang proklamasi kemerdekaan juga sulit diabaikan sebagai
komponen yang menentukan sejarah proklamasi. Peran institusi militer dan berbagai institusi
politik di tanah air sejak Indonesia merdeka sampai sekarang, terlihat signifikan dalam
menentukan arah sejarah. Institusi politik Golongan Karya signifikan perannya dalam
mengokohkan bangunan rezim kekuasaan Orde Baru Soeharto. Alhasil institusi, terutama -
institusi politik, baik menurut penalaran apriori maupun aposteriori adalah satu kekuatan
menentukan dalam laju sejarah.

4. TEKNOLOGI SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH


Dalam sungai dan laut merupakan penghubung. Bengawan Solo tidak lagi punya
monopoli pengangkutan, seperti diceritakan dalam penyerbuan Mataram keSurabaya, setelah
rel-rel kereta api menghubungkan Yogyakarta dengan Surabaya.Kota-kota sepanjang sungai
digantikan oleh kota-kota sepanjang jalan kereta api.Demikian juga laut, perananya dapat
digantikan oleh kereta api. Di Madura, setelah jalan kereta api, diletakkan pada akhir abad
ke-19 atau awal abad ke-20, orang masih bermigrasi sesuai dengan jalan laut yang terpendek.
Setelah ada kereta api, populasi kuda menurun, dengan kereta kuda orang hanya bepergian
sejauh 10 kilometer.
Dengan datangnya teknologi baru dengan mesin-mesin, pengusaha gula pasir
tradisional yang mengandalkan binatang dan gula merah dari kelapa mendapat saingan berat.
Demikian juga dalam produksi tekstil. Mula-mula tenun tangan digantikan ATBM (Alat
Tenun Bukan Mesin), kemudian juga ATBM dikalahkan mekanisasi.Dalam produksi
makanan dan minuman terjadi penggusuran makanan dari minuman tradisional yang
dikerjakan dengan3 tangan oleh makanan dan minuman modern. Ini terjadi juga dalam
kosmetika dan jamu, serta dalam penangkapan, pemeliharaan, perdagangan dan pengalengan
ikan. dengan diam-diam teknologi telah mengubah kehidupan, tetapi masih luputdar
perhatian sejarawan. Sebabnya ialah karena sejarawan masih sibuk mengurussejarah yang
besar-besar yang atas-atas, serta yang di permukaan, dan melupakanyang kecil-kecil, yang
dibawah, dan kekuatan-kekuatan yang tak tampak seolah-olahhal itu bukan sejarah.

5. BUDAYA SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH


Prodisasi sejarah Eropa sampai abad ke-19 banyak dipengaruhi oleh pertimbangan
budaya. Ketika kita ikut membagi Eropa menjadi beberapa periode,seperti zaman Klasik,
Zaman Pertengahan, Renaisans, Reformasi, Rasionalisme Perancis dan Empirisme Inggris,
Zaman Pencerahan, dan Romantisme, pengaruh sejarah pemikiran dan ilmu pengetahuan
Eropa kuat. Pengaruhnya tidak hanya berhenti dalam cara berpikir, tetapi juga pada cara
merasa dan cara bekerja.Dalam kesenian, arsitektur, seni relat, sastra, relat, sandiwara, sirkus,
dan film, pengaruh barat itu sangat terasa. Bahkan dalam olahraga, desain, fashion, dan
masak-masakan pengaruh itu sangat terasa. Bangunan belanda dapat kita temui di kota-kota
lama,sementara gaya spanyol dapat kita temui dalam bangunan baru.Naturalisme yang
menghormati antomi, perspektif, dan cahaya mempunyai pengaruh sejak Raden Saleh,
Sudjojo, Dullah, dan sampai sekarang masih di ajarkan.
Dalam sastra, bentuk baru seperti novel, cerpen, dan puisi bebas berasal dari
Eropa.Chairil anwar banyak dipengaruhi oleh eksistensilisme. Musik klasik dan
kontemporerBarat begitu kuat pengaruhnya, termasuk tingkah laku pemusik dan
penontonnya.Sandiwara model Eropa suka berkeliling Indonesia, rombongan komidi stambul
yangmenjadi tiruannya, juga mengelilingi kota-kota. Demikian pula sirkus. Film mulai
dikenal sejak awal abad ke-20, dan pada tahun 1930-an pemain-pemain Melayu dan Cina
sudah mulai dikenal.Olahraga, seperti sepak bola, desain interior rumah, seperti meja dan
kursi,celana, makanan kaleng, mulai dikenal setidaknya padaa awal abad ke-20. Pengaruh
barat itu makin terasa pada era globalisasi.Di relative,sekarang sedang berlangsung
persaingan kebudayaan nasional dan internasional, modern dan traadisional, nasional dan ,
pusat dan daerah,tengah dan pinggiraan, kota dan desa, santri dan ambangan semuanya
dengan perangkat masing-masing. Keroncong sedang bersaing dengan country, dangdut
dengan rock gatot kaca dengan ksatria baja hitam duduk di kursi dengan lesehan koran
nasional dengan koran pedalaman puisi dengan tambang dan “salawat”dengan “selamat ulang
tahun”.Kekuatan sejarah itu berjalan seperti api dalam sekam. Kita mengira politik itu
menentukan, sehingga kita membayar mahal untuk pesta demokrasi, untuk memegang
kekuasaan dan kemenangan. Kita tidak tahu bahwa politik itu hanya sepersekian dari
kekuatan sejarah. Kadang-kadang kekuatan sejarah itu berjalan sendiri, kadang-kadang
terjadi secara bersamaan. Sebuah revolusi terjadi bilakekuataan-kekuatan sejaraah bergabung.

6. IDEOLOGI SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH


Pada awal abad ke-20 pemikiran tentang kemajuan menjadi penggerak utama untuk
meninggalkan tradisional. Untuk daerah berbahasa Batak, pemikiran ini disebut hamajoan,
untuk orang Jawa kemajengan. Atas nama kemajuan, orang-orang Cina meninggalkan
kucirnya, menghentikan upacara sembahyang rebutan, dan mendirikian organisasi. Orang-
orang Mangkunegaran Surakarta, duduk di kursi, dan para prajurit Kasunanan Surakarta
mencukur kepalanya yang semula dibiarkan relatif dan digelung. Juga atas nama kemajuan,
penerbitan di Jawa telah menggantikan ilmu ngalamat , misalnya arti pelupuk mata sebelah
kiri bergerak-gerak, dengan ilmu alam yang disebutnya dengan ilmu kodrat.Misalnya,
gerhanabulan tidak lagi terjadi akibat raksasa yang berusaha menelannya, tetapi karena
kedudukan bulan, bumi dan matahari.
Gerakan Muhammadiyah mencoba memadukan antara kemajuan dan agama. Cita-
cita kemajuan itu terasa sampai tahun 1930-an relati Sutan Takdir Alisyahbana menulis
novel.Gerakan antiadat, misalnya poligami, tayub, tekanan atas relati, menjadi relativ di
Indonesia. Gerakan itu tercatat dalam pers pada awal abad ke-20 dan dalam penerbit-
penerbitan. Novel Marah Rusli, Siti Nurbaya, hanyalah salah satu ekspresinya dalam
sastra.Gerakan nasionalisme merupakan ideologi yang melahirkan banyak Lembaga politik.
Sebagai relativ yang dipengaruhi oleh romantisme, nasionalisme juga mempunyai pengaruh
dalam kesusatraan. Poedjangga Baru yang mendefinisikan seni sebagai relativ sukma, terbagi
ke dalam dua kubu. Kubu pertama melihat Indonesia lebih sebagai Timur, dan kubu kedua
yang lebih melihat Barat sebagi model. Dalam bidang pendidikan dan kebudayaan terdapat
Taman siswa yang mencoba menjawab pertanyaan kebudayaan dunia, kebudayaan daerah,
dan kebudayaan nasional.Soekarno mencoba menyatukan Islam, Marxisme, dan
nasionalisme, ideologi yang dibawanya sampai tahun 1966 ketika ia menyerahkan
kekuasaanya pada Orde Baru.Pancasila yang merupakan common denominator bagi seluruh
bangsa Indonesia yang telah menjadi persetujuan relativ, juga merupakan kekuatan sejarah.
Telah dibuktikan sepanjang sejarah Indonesia bahwa ia mrupakan ideologi yang efektif.
7. MILITER SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH

kata militer mencuat ke permukaan, maka yang terbayang adalah prajurit atau
pasukan tentara yang dilengkapi senjata, pertahanan fisik, atau operasi penguasaan. Dalam
sejarah, unsur kekuatan dan kelemahan militer terbukti menentukan maju atau mundur, jaya
atau punah, dan menguasai atau dikuasainya suatu kelompok atau bangsa. Di dalam sejarah
kehidupan masa silam, kekuatan dan kelemahan militer berbanding lurus dengan merdeka
atau terjajahnya suatu bangsa, bahkan pula dengan eksis atau punahnya bangsa
tersebut.Imperium Romawi pimpinan Raja Julius Caesar yang sukses menguasai seluruh
Eropa di masa lampau terjadi lantaran kuatnya militer. Lantaran mempunyai kekuatan militer
pula, Alexander Yang Agung (Alexander The Great) menguasai Eropa dan wilayah Asia .
Salah satu faktor yang membuat Muhammad SAW dan khulafaur rasyidin, Dinasti Ummayah
dan Abbasiyah jaya di Asia Barat Daya, bahkan pernah menguasai Spanyol adalah kekuatan
militer. Raja Asoka dan Dinasti Moghul menguasai India karena memiliki kekuatan militer.
Bahkan Napoleon Bonaparte yang terkenal dalam sejarah, juga lantaran menguasai ilmu serta
memiliki kekuatan militer.Nama Majapahit dan Sriwijaya sebagai dua kerajaan besar yang
pernah eksis di Nusantara masa lampau masih sampai sekarang. Kedua kerajaan ini bahkan
disebut-sebut pernah menguasai dan kuat pengaruhnya di Asia Tenggara. Sejarah Nusantara
masa silam juga mencatat kiprah Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit sebagai yang
memproklamirkan sumpah Palapa yang berisi kehendak menyatukan (menguasai) Nusantara.
Kemampuan menyatukan atau menguasai Nusantara, baik oleh Kerajaan Majapahit maupun
Kerajaan Sriwijaya bisa terjadi karena kedua kerajaan ini mempunyai kekuatan militer yang
relativ.Jika jarum jam sejarah kita ke zaman pencerahan Eropa, maka bersejarah mereka
yang melakukan penjelajahan lintas benua dan samudera dengan motif gold, gospel, glory
juga disertai kekuatan militer. Dengan kekuatan militer pula, para penjelajah Eropa tersebut
memonopoli perdagangan, bahkan pada akhirnya mempraktikkan penjajahan dalam rentang
waktu ratusan tahun di Asia, Afrika, Amerika Latin, maupun di Australia.

Kendati bukan faktor satu-satunya, akan tetapi patut diakui bahwa kekuatan militer
merupakan faktor menentukan dalam sejarah penjelajahan, monopoli perdagangan, dan
penjajahan oleh bangsa Eropa.Beberapa tahun silam, sejarah Irak dan kekuasaan rezim
Saddam Hussein dimbombardir oleh invasi militer Amerika Serikat pimpinan Presiden
George Bush Jr. lantaran dianggap memiliki senjata pembunuh missal, meski menurut pihak,
selain karena motif politik, invasi ini juga didorong oleh motif menguasai bahan mentah
minyak di Irak. Alhasil tidak saja Saddam Hussein lengser sehingga mengubah peta politik
dan ekonomi dalam negeri Irak, peristiwa ini juga mengubah peta politik dan ekonomi dunia.
Sekali lagi militer mencuat sebagai satu unsur penting yang mengarahkan sejarah.Perseteruan
Israel versus Palestina sudah lama berlangsung. Belakangan Israel semakin berhasil
menguasai besar di Palestina. Ini mengindikasikan bahwa Israel memiliki kekuatan militer
yang lebih ketimbang Palestina. Demikian pula Republik Islam Iran adalah sebuah negara di
Asia yang terus diawasi PBB, terutama oleh AS karena mengembangkan penelitian uranium.
Jika proyek penelitian Iran ini sukses, maka diprediksikan negara ini akan muncul sebagai
salah satu negara dengan kekuatan militer yang ditakuti AS dan sekutunya. Kekuatan militer
tidak saja menentukan perjalanan sejarah suatu negara bahkan dunia manakala digunakan,
melainkan juga bisa dipakai dalam arena perang psikologi (psywar).Dengan demikian, sudah
cukup bukti historis yang menegaskan betapa berpengaruhnya militer dalam menentukan arah
perjalanan sejarah. Jika dalam domain penguasaan teknologi berlaku adagium “barang siapa
menguasai teknologi akan menguasai dunia”, maka dalam konteks militer berlaku adagium
“barang siapa memiliki kekuatan militer yang , maka akan menguasai dunia”. Arah sejarah,
akhirnya, ternyata dikendalikan pula oleh faktor militer.
8. INDIVIDU SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH

Para nabi, filsuf, pendiri mazhab, pendiri sekte, dan pemikir adalah tokoh pengubah
sejarah. Suatu sejarah dapat saja terjadi karena pengaruh besar dari seorang individu. Oleh
karena nya, jauh lebih baik bagi kita untuk memahami terlebih dahulu dasar yang menjadikan
individu memiliki potensi untuk mengubah atau menciptakan sejarah. Individu yang memiliki
kemampuan untuk mengubah sejarah pada dasarnya ialah mereka yang memiliki kemampuan
diatas kebanyakan orang dengan kata lain ialah individu yang paling menonjol dalam
lingkungannya serta memiliki intelektual yang mumpuni.

9. SEKS SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH

Harta, tahta, dan atau pria terlanjur dijadikan mitos kenikmatan hidup duniawi. Unsur
terakhir yang disebutkan berkenaan dengan pergaulan seks dalam pengertian umum: perasaan
menyenangi atau mengagumi jenis kelamin yang berbeda, maupun dalam hal keinginan untuk
memiliki dan melakukan hubungan seksual.Faktor seks juga mempengaruhi perjalanan
sejarah. Hal ini dapat dipahami lantaran seks termasuk sebagai salah satu orientasi manusia.
Kenyataan ini lalu berpotensi menjadi motif atau dorongan bagi manusia dalam menjalani
kehidupannya. Seks yang dipahami serupa inilah yang menjadi salah satu kekuatan yang
mengarahkan sejarah.Sejarah mencatat politik dan skandal yang dilakukan Ken Arok dengan
membunuh Raja Tunggul Ametung. Hal ini tidak saja agar Ken Arok tampil menjadi
penguasa baru menggantikan Tunggul Ametung, melainkan pula agar ia bisa memiliki
permaisuri raja, yakni Ken Dedes. Praktik tersebut telah mengubah sejarah.Pascal telah
mengatakan bahwa hidung Kleopatra, yang mengesankan bagi Markus Antonius,
menentukan arus sejarah (F. R. Ankersmit, 1987: 193). Hidung Kleopatra yang dipandang
oleh Markus Antonius sebagai hidung yang seksi dan sensual itu telah mengakibatkan
Markus jatuh hati. Ketertarikan dan kekaguman Markus kepada Kleopatra tersebut lalu
membuat keduanya, tidak hanya terlibat dalam fenomena tertariknya laki-laki terhadap
perempuan, tetapi dari spektrum ini pula arah sejarah berdimensi luas terjadi.

Sejarah modern mengabarkan skandal seks yang dilakukan Presiden Bill Clinton dengan
Monica Lewinski. Peristiwa ini terkuak, kemudian Presiden Clinton diadili warganya.
Clinton akhirnya harus rela beranjak dari kursi USA 1 lantaran terlanjur diberi elativ atau
imej buruk akibat skandal yang diperbuatnya. Sekali lagi, fenomena ini menyatakan bahwa
seks merupakan faktor yang mengarahkan sejarah.Sejarah juga banyak mencatat para
pemimpin yang kasmaran, baik kepada perempuan maupun laki-laki, dalam sejarah, yang
akhirnya mempengaruhi, tidak saja terhadap sejarah dirinya, melainkan pula turut
menentukan arah sejarah dalam lingkup yang lebih luas. Peristiwa revolusi Perancis,
misalnya, turut dipengaruhi oleh bangkrutnya kerajaan yang salah satu penyebabnya karena
permaisuri gemar bermewah-mewahan. Tetapi lantaran terlanjur cinta, Raja Louis akhirnya
tetap mempertahankan permaisuri. Akibatnya ia harus rela dijatuhkan rakyatnya dalam arena
Revolusi Perancis. Sejarah Raja Louis dan sejarah negaranya, dengan begitu, turut diarahkan
oleh faktor seks.
10. UMUR

Buku Revolusi Pemoeda karya Benedict Anderson mengilustrasikan relatif terang


mengenai peran signifikan yang diperankan para pemuda Indonesia di sekitar peristiwa
proklamasi kemerdekaan RI. Hingga kiwari, warga yang berumur relatif muda sehingga
dikategorikan pemuda memang tidak saja telah memerankan peran penting dalam sejarah
perjalanan bangsa, akan tetapi juga acap menjadi mitos sebagai agent of change atau iron
stocks kepemimpinan di masa mendatang. Pemuda dalam konteks ini adalah mahasiswa atau
pemuda yang posisinya relatif kukuh sebagai intelektual maupun sebagai eksponen dalam
organisasi kepemudaan.Faktor umur, dalam konteks ini, merupakan salah satu faktor yang
turut mengarahkan sejarah. Barangkali peristiwa proklamasi kemerdekaan RI tidak
berlangsung 17 Agustus 1945 jika saja pemuda Sukarni, B.M. Diah, serta pemuda lainnya
tidak menculik Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, subuh 16 Agustus 1945, ke
Rengasdengklok. Gerakan terorganisir perjuangan merebut kemerdekaan yang dilakukan
kaum pemuda terpelajar pasca etische politik juga, menunjukkan betapa para pejuang yang
berumur masih muda itu begitu artikulatif, patriotik, dan taktis dalam perjuangan
kemerdekaan. Saat itu, umur Soekarno, Hatta, Sjahrir, dan tokoh-tokoh pejuang lainnya
masih muda.Sejarah berefek nasional berupa runtuhnya rezim Orde Lama yang dipimpin
Presiden Soekarno dari kursi RI 1 memang kerap dikaitkan dengan upaya sistematik antara
aliansi kekuatan asing dengan sebagian faksi militer. Namun aksi-aksi demonstrasi yang
dilakukan mahasiswa yang berumur muda itu sulit diabaikan sebagai satu arus gebrakan
lainnya yang turut mengukuhkan runtuhnya rezim. Peran aksi-aksi demonstrasi kaum muda
mahasiswa dalam melengserkan rezim Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto menjelang
akhir abad ke-20 juga menunjukkan kesimpulan serupa.

Di Cina, kaum muda mahasiswa pernah berjibaku dengan pemerintah otoriternya


menuntut implementasi demokrasi. Momentum paling bersejarah dan sarat nilai heroisme
pertentangan tersebut berlangsung di Lapangan Tiananmen. Mereka yang berumur relatif
muda turun ke lapanan berhadap-hadapan dengan pasukan militer bersenjata canggih serta
tank-tank baja dari pasukan militer pendukung pemerintah. Peristiwa ini seolah akumulasi
dan menemukan titik kulminasinya seiring terjadinya suksesi kepemimpinan berikut
berubahnya haluan kepemimpinan negara dari otoriter ke demokrasi. Arah sejarah Cina pun
lalu berubah.Pemuda acap disebut sebagai kaum pemberang. Kelompok ini juga kerap
dikenal sebagai kaum pendobrak terhadap kemacetan situasi politik negara. Jika menelusuri
perjalanan sejarah menentukan Indonesia , maka akan benderang bahwa predikat tersebut
menemukan kenyataan. Di sisi yang lain, fenomena mempertahankan kekuasaan status quo
juga banyak dilakukan oleh pimpinan yang berumur relatif tua. Umur, dengan demikian,
patut diakui sebagai salah satu faktor penentu arah sejarah.

11. GOLONGAN SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH

Sejak masa silam, di masyarakat mana pun, nyaris selalu ada diferensiasi sejumlah
kelompok atau golongan, baik berdasarkan kesamaan ciri-ciri fisik, gaya hidup, agama,
pandangan, kepentingan, status sosial, atau pekerjaan. Lalu satu atau lebih golongan mencuat
sebagai golongan supremasi (tertinggi) di tengah-tengah masyarakat, sehingga lebih
berpengaruh dan menentukan arah sejarah masyarakatnya ketimbang golongan lain.Golongan
terpelajar produk pendidikan Barat di Indonesia, misalnya, acap menjadi golongan yang
menentukan arah sejarah negeri ini, semenjak zaman penjajahan pada awal abad ke-20
sampai sekarang. Di sisi yang lain, buku berjudul Menemukan Sejarah dan Api Sejarah karya
Ahmad Mansyur Suryanegara memperlihatkan penonjolan peran dan simbol golongan Islam
sebagai penentu sejarah dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Golongan pemimpin teras
militer di tanah air, sejak Orde Lama sampai Orde Baru dan sekarang, cenderung lebih
berpengaruh dalam menentukan arah dinamika sejarah politik. Selain dapat melakukan
penelusuran historis langsung, sebagaimana telah diutarakan oleh Kuntowijoyo (2003: 178),
bahwa penjelasan akurat mengenai fenomena tersebut dapat diperoleh dengan mengkaji
tulisan Harold Crouch berjudul Militer dan Politik (Jakarta: Sinar Harapan, 1986) serta
Perkembangan Militer dalam Politik Indonesia, 1945-1966 (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1982) karya Yahya Muhaemin.Dalam sejarah Banten, golongan Jawara,
yaitu mereka yang memiliki ilmu bela diri dan dipercaya oleh masyarakat sebagai orang
sakti, memiliki peran khas dan menentukan arah sejarah Banten.

Kelompok Jawara di Banten bolehlah dikategorikan sebagai kelompok supremasi


yang memiliki dan pengaruh lebih besar ketimbang golongan-golongan masyarakat lainnya
yang ada di Banten.Dalam sejarah negara-negara di Eropa, peran dan pengaruh golongan
bangsawan terpelajar atau golongan kelas ekonomi menengah dalam menentukan sejarah
elative lebih besar, ketimbang golongan kelas ekonomi bawah dan golongan tidak terpelajar.
Serupa tapi tak sama dengan fenomena itu, golongan terpelajar produk pendidikan modern
dan golongan mullah serta golongan terpelajar dari hauzah (pesantrennya Iran ) juga berperan
penting dan menentukan dalam mengarahkan sejarah revolusi Islam Iran tahun 1979.

12. ETNIS DAN RAS SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH

Etnis dan ras merupakan faktor lainnya yang menentukan arah sejarah. Dalam
menelusuri kenyataan historis ini, penelusuran yang dilaksanakan harus berlandaskan fakta
historis dan tentu saja jangan sampai dipengaruhi keyakinan subjektif pihak yang
menelusurinya. Di sisi yang lain, keyakinan subjektif suatu etnis dan ras sebagai penentu
sejarah boleh jadi menemukan realitanya lantaran keyakinan subjektif etnis dan ras masing-
masing.Keyakinan bahwa etnis dan ras merupakan salah satu kekuatan penggerak sejarah
dapat mengambil contoh dalam sejarah Indonesia modern yang menunjukkan etnis Jawa
relatif lebih banyak menentukan arah sejarah di Indonesia . Selain jumlah penduduk etnis
Jawa lebih banyak ketimbang etnis lainnya, hal ini juga diperkuat dengan pengaruh dan mitos
jejak historis Jawa yang pernah memiliki kerajaan besar seperti Kerajaan Majapahit dan
Sriwijaya, serta kedekatannya dengan wilayah pusat kekuasaan di Jakarta.

Selain secara internal orang-orang yahudi meyakini rasnya sebagai ras termulia di atas
bumi ini, sebagian masyarakat Eropa non Yahudi juga percaya bahwa ras Yahudi mempunyai
kelebihan ketimbang ras lainnya. Tetapi di sisi yang lain, fakta menunjukkan banyaknya
orang Yahudi mencuat sebagai intelektual yang pemikirannya legendaris. Dalam hal ini bisa
dikemukakan Charles Darwin sebagai penemu teori evolusi fisik manusia, Karl Marx
penggagas ideologi komunisme, Albert Einstein penemu hukum relativitas energi, dan
sebagainya. Para pemuka dari ras Yahudi juga populer dan relatif ampuh memainkan loby-
loby dan diplomasinya dalam mengarahkan sejarah.Semenjak abad pencerahan sampai zaman
modern, ras kulit putih Eropa pantas pula dimunculkan sebagai ras pengendali arah sejarah.
Pengaruh kulit putih dalam kolonialisme dan imperialisme sungguh berefek luar biasa, tidak
saja ketika praktik itu terjadi, melainkan pada masa-masa setelahnya. Dalam konteks sejarah
Australia , ras ini terlihat fenomenal karena mampu menjadi penduduk mayoritas dan
mengarahkan sejarah benua ini, padahal sebelumnya, mereka adalah kaum pendatang yang
sebagian di antaranya merupakan narapidana Eropa dan dihukum ke Australia . Kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi transportasi, teknologi informasi, dan kekuatan militer yang
dimiliki ras ini juga faktor lainnya yang membuat ras ini boleh disebut sebagai ras yang
mengendalikan arah sejarah.

13. MITOS SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH

Menurut pengertian sederhana, mitos dapat dimaknai sebagai keyakinan masyarakat


terhadap kebenaran sesuatu, meski hal ini acap kurang paralel dengan realita alias terjadi
disparitas. Keyakinan ini kemudian menjadi opini yang dikemukakan berulang-ulang,
sehingga mendekam dalam benak banyak orang. Pendek kata, meski mungkin tidak sesuai
fakta, namun mitos terlanjur dipercaya masyarakat sebagai kebenaran.Banyak sejarah
digerakkan oleh mitos yang berkembang di masyarakat. Mitos Yahudi sebagai ras termulia di
atas muka bumi yang akan dianugrahi wilayah yang kini masih ditempati Palestina, dan di
sisi lain Palestina (umat agama Islam dan Kristen) meyakini bahwa kawasan ini suci dan
milik mereka, telah membuat konflik perebutan wilayah tersebut berlangsung hingga
kini.Lantaran Adolf Hitler dan para pendukungnya menyebarluaskan mitos bahwa Arya (ras
asli Jerman) merupakan ras tertinggi di dunia dan harus menguasai dunia, maka Hitler dengan
seluruh fungsionaris dan partisannya melakukan langkah-langkah pembersihan ras terhadap
orang-orang Yahudi dengan cara genocide (pembunuhan massal di kamp konsentrasi).
Dengan mitos ini pula, Hitler mengarahkan sejarah Jerman beraliansi dengan Italia dan
Jepang untuk ambil bagian bertempur melawan kekuatan sekutu dalam Perang Dunia II.Mitos
sebagai agama dan ras tertindas telah pula dimainkan Yahudi dalam menarik perhatian dan
dukungan negara-negara Eropa kepadanya, sehingga arah sejarah politik dan ekonomi Timur
Tengah dan dunia relatif berubah. Mitos tersebut relatif berhasil membuat para petinggi
negara-negara Eropa merasa bersalah. Alhasil dibanding dengan reaksi sejumlah negara yang
penduduknya mayoritas beragama Islam, para petinggi di negara-negara Eropa cenderung
‘diam’ dan tidak terlalu konfrontatif terhadap Israel (negaranya Yahudi) manakala pasukan
militer Israel berperang dan mencaplok sejumlah wilayah Palestina.

Dalam spektrum penguasaan sejumlah kawasan Asia oleh pemerintah pendudukan


Jepang manakala berkecamuknya Perang Dunia II, mitos gerakan 3A: Nippon cahaya Asia,
Nippon pelindung Asia, dan Nippon pemimpin Asia relatif efektif meraup dukungan, tidak
saja dari para tokoh negara yang diduduki, melainkan pula dari kalangan masyarakat
bawahnya. Mitos ini, dalam kadar tertentu, telah memposisikan Jepang sebagai kekuatan
penentu sejarah saat itu.Jika ditarik ke Indonesia , sungguh tidak sedikit mitos yang
menggerakkan sejarah negeri ini. Dalam diri mendiang Soekarno, misalnya, mitos kiprahnya
sebagai penyambung lidah rakyat menyumbangkan kekuatan dan tingkat percaya diri
Soekarno untuk memimpin negeri ini sejak Indonesia merdeka sampai Orde Lama runtuh.
Mitos ini pun turut berkontribusi mengarahkan sejarah negeri ini untuk dipimpin Soekarno,
tak kurang selama dua dasawarsa sejak Indonesia merdeka.Mitos mahasiswa atau kaum muda
sebagai agent of change dan iron stocks kepemimpinan bangsa di masa depan juga
mengemuka, dan dalam banyak kadar, telah turut mengarahkan sejarah negeri ini. Sedikit
banyak, mitos ini tidak saja telah mendorong kelompok mahasiswa atau kaum muda
sekaligus meningkatkan rasa percaya diri kelompok ini, melainkan pula diamini oleh banyak
masyarakat, sehingga mahasiswa relatif artikulatif memerankan dirinya sebagaimana bunyi
mitos.Tiap masyarakat memiliki mitosnya masing-masing. Bahkan masyarakat Amerika
Serikat yang terlanjur dipercaya sebagai negara maju dan modern, juga memiliki mitos yang
khas. Dengan begitu, sulit untuk mengabaikan peran mitos dalam mengarahkan sejarah masa
depan. Dengan kata lain, arah sejarah bisa ditentukan oleh mitos.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari sejarah dunia belajar bahwa terciptanya Jalan Sutera dari Tiongkok keEropa
ialah karena kepentingan ekonomi. Barangkali karena alasan ekonomilahTrunojoyo
menyerang Mataram; Madura selalu bersaing dengan Jawa dan karena blokade Belanda telah
menghentikan arus ekonomi dari Jawa ke Madura,terpaksalah sebagian elit politik Madura
menerima pembentukan Negara Madura sesudah Proklamasi 1945.Munculnya agama
Kristen, masuknya Kristen ke Eropa, dan terbentuknya Zaman pertengahan di Eropa sebagian
besar dapat dijelaskan dengan agama.Demikian juga gerakan kontra-Reformasi.
Prodisasi sejarah Eropa sampai abad ke-19 banyak dipengaruhi oleh pertimbangan
budaya. Ketika kita ikut membagi Eropa menjadi beberapa periode,seperti zaman Klasik,
Zaman Pertengahan, Renaisans, Reformasi, Rasionalisme Perancis dan Empirisme Inggris,
Zaman Pencerahan, dan Romantisme, pengaruh sejarah pemikiran dan ilmu pengetahuan
Eropa kuat. Pengaruhnya tidak hanya berhenti dalam cara berpikir, tetapi juga pada cara
merasa dan cara bekerja.

B. SARAN
Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik darisegi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penyusun terbuka untuk menerima
segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa
melakukan perbaikan makalah ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.Akhir
kata kami meminta semoga makalah tentang kekuatan
DAFTAR PUSTAKA
-Buku atau Penulis

Prof. Dr. Kuntowijoyo, 2013 Pengantar Ilmu Sejarah Yogyakarta: Tiara Wicana.Hal. 100-
113
Carl G. Gustavson 2005 A Preface of History: Prof. Dr. Kuntowijoyo. Hal,  127-144

-Rujukan Artikel atau Web

Mi’raj Dodi K., S.Pd. Kekuatan Pegerak Sejarah. Di Unduh 28 September 2022

http://www.ispi.or.id/2010/05/29/kekuatan-penggerak-sejarah/

Anda mungkin juga menyukai