ISLAM
DOSEN PEMBIMBING
Taufik Helmi, M.A.
DISUSUN OLEH:
Mukhlisin (12070512286)
Diky Ramadhan (12070510815)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam tetap kami junjungkan kepada Nabi Agung Muhammad
S.A.W. yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah sampai ke zaman yang penuh ilmu ini. Makalah
yang berisikan tentang Upaya-Upaya Pelenyapan Peradaban dan Pendidikan Islam ini kami susun guna
memenuhi tugas dari bapak Taufik Helmi, M.A. yang senantiasa mendampingi kami untuk menimba
ilmu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir baik yang secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala ikhtiar kita. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 2
2.1 Pemusnahan Karya-Karya Ulama .................................................................................................. 2
2.2 Demonologi Islam ......................................................................................................................... 3
2.3 Pembaratan Dunia Islam ............................................................................................................... 5
BAB III ...................................................................................................................................................... 7
PENUTUP ................................................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Pemusnahan karya-karya ulama
2. Untuk mengetahui apa itu Demonologi Islam
3. Untuk mengetahui Pembaratan Dunia Islam
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Siti Zubaidah, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta; Perdana Publishing, 2010), hal. 111.
2
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Riau: Yayasan Pusaka, 2013), hal. 135.
2
berharap dapat membalas dendam atas kekalahan mereka satu abad sebelumnya ketika Persia
ditaklukkan oleh pasukan Muslim pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
Sebelum jatuhnya Baghdad, bencana serupa menimpa sejumlah perpustakaan yang ada di
wilayah Islam. Di antaranya, pembakaran buku-buku tertentu di Al Hakam, Kordoba, pada abad ke-11.
DiRayy, hal itu terjadi pada 1027 Masehi. Pembakaran buku oleh tentara Salib di Tripoli, Lebanon.
Perpustakaan lainnya yang mengalami nasib serupa adalah Banu Ammar pada 1109 Masehi, Nishapur
pada 1153 Masehi, pembakaran Perpustakaan Ghazna pada 1155 Masehi, dan penghancuran
Perpustakaan Merv pada 1209 Masehi. Namun, setelah para penguasa Mongol memeluk Islam,
kondisi pun berubah. Mereka memberikan dukungan pengembangan tradisi ilmiah dan penulisan.
Pada abad ke-14, misalnya, di Mosul, banyak manuskrip ilmiah yang dihasilkan. Demikian pula, dengan
penulisan Alquran. Namun, Irak tak benar-benar pulih seperti sebelumnya.
3
Asep Syamsul, Demonology Islam: upaya barat membasmi kekuatan barat (Perpustakaan Nasionla;KDT 2008),
hal. 6.
4
Romli, Isu-isu Dunia Islam, (Yogyakarta; Dinamika, 19996), hal. 14.
3
dianggap berada dijalan yang sesat.5 Umumnya pembasmian kekuatan Islam itu dilakukan dengan
pembubaran organisasi pergerakan Islam, Pelarangan Atribut Islam (bendera, cara berpakaian, buku-
buku), pemenjaraan para tokoh Islam.
Apa yang menjadi sumber sehingga terjadi demonology Islam secara garis besarnya ada dua
sebab:
1. Dendam Historis
Selama berabad-abad, barat takluk dibawah hegemoni Khilafah Islam. dalam bentuk pengobaran
api perang terhadap umat Islam, yaitu dengan terjadinya perang salib (1096-1291M) yang
bertujuan utama penghancuran Islam, namun Islam gagal dilumpuhkan. Perang salib membentuk
fondasi pertama dan esensial untuk menentukan sikap eropa dan barat terhadap Islam.6 Benturan
Barat Islam sendiri terjadi terutama ketika Islam Masuk eropa malalui selat Gilbraltar dengan
serbuan bala tentara Islam ke Perancis, Kaum Kristen (Barat) menjadi benci sehingga menimbulkan
dendam berketurunan yang tiada habisnya sampai saat ini, dengan berbagai misi dijalankan untuk
menghancurkan islam, salah satunya kristenisasi Islam.
2. Kesalahpahaman Masyarakat Barat
Masyarakat barat umumnya melakukan kesalahan dalam memhami Islam hal itu terjadi karena
Barat mempelajari Islam dari buku atau tulisan tulisan orientalis yang mengkaji Islam dengan
tujuan untuk miskonsepsi terhadap Islam atau menyelewengkan ajaran Islam. ketika mengkaji
Islam mengambil pandangan dan analisis tidak objektif dan fair Citra Islam yang tampak dimata
orang-orang barat atau non muslim pada umumnya ialah kekejaman, kekerasan, fanatisme,
kebencian, keterbelakangan, dan entah apa lagi.
Hal itu diperparah dengan sajian media massa mereka menampilkan Islam tidak secara utuh.
Bahkan, Islam yang mereka kenalkan bukan Islam kebanyakan (sunni), melainkan Islam Syiah yang
hanya dianut oleh 10% kaum Muslim dunia. Kekeliruan lain dalam memahami Islam yang lain ialah
menyamakan Islam dengan perilaku Individu umat Islam. Misalnya, ketika ada sekelompok orang
Islam atau orang Islam yang melakukan kekerasan atau radikal kalau istilah yang popular saat ini,
maka cap 'teroris" pun dilekatkan pada Islam tanpa mau tahu mengapa aksi kekerasan itu terjadi.
Karenanya populeriah Istilah islam Teroris atau Isima Radical.
Fobi Islam atau Islamophobia, ketakutan terhadap Islam adalah produk utama Barat. Parahnya,
fobi Islam itu tidak saja melanda masyarakat barat dan eropa, tetapi juga negeri yang mayoritas
Islam Itu sendiri. Ini menjadi suatu ironi bahwa umat Islam takut akan Syariat Islam yang notabene
ajaran agamanya sendiri. Mereka menjadi phobia atau takut bila hukum Islam diberlakukan karena
frame yang ada dikepala mereka adalah hukum rajam bagi penzina, hukum cambuk bagi penjudi,
hukum potong tangan bagi pencuri.7 Ditambah lagi pada zaman sekarang ini kita digiring untuk
takut kepada pakaian Islam itu sendiri, misalnya cadar atau niqab.
Dari penjelasan diatas, maka telah jelas bahwa Barat secara historis hingga saat ini masih
menyimpan permusuhan terhadap umat Islam. Bahkan merancang strategi untuk menghancurkan
dunia Islam atau negara Islam, walaupun tidak semuanya bangsa Barat berperilaku demikian.
Referensi tersebut, bisa menjadi bukti atas kebencian Barat terhadap umat Islam yang tak pernah
redam. Maka dari itu, Barat berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi secara global dan
memanfaatkan era globalisasi untuk mendemonologi Islam agar pencitraan Islam menjadi buruk.
5
Lihat www.republika.co.id " Antara Konspirasi dan Kesalahpahaman".
6
Muhammad Asad, Hak dan Bathil Pertentangan (Jakarta; Gema Insani Press, 1977), hal. 28
7
Yatim, Badri Sejarah Peradaban Islam. (Jakarta: Raja Grafindo, 2007), hal. 53.
4
Meskipun dalam pembahasan sebelumnya Isla menanggapi globalisasi dengan positif, tetapi umat
Islam pun harus berhati-hati dalam menghadapi Barat. Sebagai umat Islam kita harus menyaring
pertukaran budaya maupun bidang lainnya supaya tidak terjerumus dalam kemunafikan Barat.
8
Anwar al Jundy, Pembaratan didunia Islam, (Bandung; Rosdakarya, 1991), hal. 3.
9
Antony Black, Pemikiran Politik Islam: Dari Masa Nabi Hingga Masa Kini, terj. Abdullah Ali (Jakarta: Serambi,
2006), hal. 196.
10
http//www.id.wikipedia.co.id/Islam dan Sekulerisme, (Diakses pada tanggal 6 April 2021).
5
berawal dan berakar dari sejarah Kristen di Barat."11 Ensiklopedi Islam mendefinisikan sekularisme
sebagai suatu aliran atau sistem doktrin dan praktik yang menolak segala bentuk yang diimani dan
diagungkan oleh agama atau keyakinan harus terpisah sama sekali dari masalah kenegaraan
(urusanduniawi).
Secara bahasa, sekuler berasal dari bahasa Latin, saeculum yang bermakna ganda, yakni 'ruang'
dan 'waktu'. Istilah ruang merujuk pada pengertian dunia atau duniawi, sedangkan waktu
mengandung pengertian sekarang atau kini. Kata secular akhirnya berkembang menjadi sebuah istilah
yang bermakna atau bersifat duniawi atau kebendaan. Sekularisme berkembang di dunia Barat pada
era modern. Pada masa itu, negara-negara di Eropa, khususnya, memisahkan hal-hal yang
menyangkut masalah agama dan nonagama. Pemicunya adalah ketidakserasian antara hasil
penemuan sains atau ilmu pengetahuan dengan doktrin Kristen.
Pada abad ke-17 dan 18 M, di Barat, berkembang periode sekularisme moderat. Pada masa itu,
agama dipandang sebagai masalah individu yang tak berkaitan dengan masalah negara. Memasuki
abad ke-19, berkembang sekularisme ekstrem, ditandai dengan munculnya pemikiran materialisme
historis Marxisme. Pada zaman ini, agama benar-benar menjadi urusan pribadi tanpa campur tangan
negara. Bahkan, negara memusuhi agama dan orang-orang beragama.
Zia Gokalp (1875-1924) seorang sosiolog terkemuka dan politikus nasional Turki yang pertama
kali memopulerkan istilah "sekuler" di dunia Islam. Ia menggulirkan perlunya pemisahan antara
masalah ibadah serta keyakinan dan muamalah. Sehingga, terjadi pemisahan antara kekuasaan
spiritual khalifah dan kekuasaan duniawi sultan di Kesultanan Turki Usmani.
Sekularisme semakin merebak di dunia Islam pada era imperialisme atau penjajahan. Saat itu,
negara-negara Islam harus berupaya agar mampu bertahan serta menjaga kemerdekaan atau
memperolehnya kembali pada penguasa-penguasa asing. "Penguasaan budaya sekuler Eropa,
khususnya sains (sebagai dasar keahlian militer), dijadikan alat untuk mencapai modernisasi," papar
Esposito yang juga guru besar Studi Islam pada Universitas Georgetown, Amerika Serikat. Akibatnya,
sejumlah negara berpendaduk Muslim lebih memilih menerapkan sekularisme dalam mengatur
warganya, contohnya Turki. Di dunia Islam, para ulama dan ilmuwan Muslim memiliki pandangan yang
berbeda tentang westernisasi, sekularisme dan sekularisasi. Ulama dan filsuf terkemuka dari Mesir,
Sayyid Qutub, mendefinisikan sekularisme sebagai pembangunan struktur kehidupan tanpa dasar
agama. Sehingga, Sayyid Qutub memandang westernisasi dan sekularisme bertentangan dengan Islam.
Bahkan, menurutnya, sekularisme adalah musuh Islam yang paling berbahaya. Namun, ada pula tokoh
Islam yang membedakan sekularisme dan sekularisasi, salah satunya Prof Nurcholis Madjid. Dalam
perkembangannya, masyarakat Muslim ternyata kurang cocok dengan sistem negara sekuler.
11
Lihat http//www.republika.co.id/Sekulerisme didunia Islam, (Diakses pada tanggal 6 April 2021).
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan Uraian diatas dari pembahasan makalah yang berjudul “Upaya-Upaya Pelenyapan
Peradaban Islam" maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa:
Pelenyapan peradaban Islam atau lebih tepat kemunduran peradaban Islam disebabkan
beberapa faktor yang sangat berpengaruh. Pertama, pelenyapan karya karya Ulama dimana Islam
akan tumbuh dan berkembang sangat ditentukan oleh knowledge atau ilmu pengetahuan, maka
ketika dilenyapkan manuskrip, kitab-kitab karya ulama ini menjadikan Islam sulit tumbuh dan
berkembang, Kedua, demonology Islam diman Islam dicitrakan atau dipandang sebagai agama yang
merusak, kejam dan hal negative lainnya, Ketiga. Pembaratan Dunia Islam, Islam diajak untuk
meninggalkan Budaya serta meninggalkan hal hal yang berbau agama sehingga menimbulkan
pemisahan antra agama dengan budaya, politik, pemerintahan dan dikenal dengan Istilah Sekulerisme.
Islam dijadikan sebagai agama yang berkiblat kepada barat, sehingga semua yang datang dari barat
itu adalah suatu kebenaran.
7
DAFTAR PUSTAKA
Antony Black, Pemikiran Politik Islam: Dari Masa Nabi Hingga Masa Kini, terj. Abdullah Ali (Jakarta:
Serambi, 2006)
Anwar al Jundy, Pembaratan didunia Islam, (Bandung; Rosdakarya, 1991)
Asep Syamsul, Demonology Islam: upaya barat membasmi kekuatan barat, (Perpustakaan NasionaL;
KDT, 2008)
Http//www.republika.co.id "Antara Konspirasi dan Kesalahpahaman".
http//www.republika.co.id/Sekulerisme didunia Islam
http://www.id.wikipedia.co.id/Islam dan Sekulerisme
Muhammad Asad, Hak dan Bathil Pertentangan (Jakarta; Gema Insani Press, 1977)
Romli, Isu-isu Dunia Islam, (Yogyakarta; Dinamika, 1996)
Siti Zubaidah, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta; Perdana Publishing, 2010)
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Riau: Yayasan Pusaka, 2013)
Yatim, Badri Sejarah Peradaban Islam. (Jakarta; Raja Grafindo, 2007)