Anda di halaman 1dari 18

KARYA TULIS ILMIAH

“PERANG DUNIA 1 DAN


PERANG DUNIA 2 SERTA
PENGARUHNYA PADA KONDISI
POLITIK GLOBAL”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH

KELOMPOK 4
1.OTNIEL B.T ZEBUA
2.DYANDRA C.N.MENDROFA
3.VITRI I.Y. GEA
4.JULI LIDYA N. GEA

SMA SWASTA KRISTEN BNKP GUNUNGSTOLI


TP.2021/2022
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………..………………………………............. i
KATAPENGANTAR……………………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………...…………………………………………….....................1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………...……………………………………….....................1
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………….…………………………………………………………1
D. Manfaat Penulisan……………………………………………………………….………………………………………………………1
BAB II TINJAUN PUSTAKA
2.1 Defenisi perang dunia 1 ………………………………………………………………...............…………........................
2.2 Defenisi perang dunia 2……………………......…………………………………………………......................................
BAB III Pembahasan …………………………………………………………………………………………………………
3.1 alur PD 1 dan pengaruhnya pada politik…………………………………………………………………………………
3.2 PD 1 dan LBB………………………………………………………………………………………………………………………..
3.3 alur PD 2 dan pengarunya pada politik………………………………………………………………………………….
3.4 PD 2 dan PBB………………………………………………………………………………………………………………………..
BAB IV Kesimpulan…………….……………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….............................................................
Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami masih diberi kesehatan sehingga dapat menyelesaikan
karya tulis dengan tema“Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2 serta pengaruh pada
kondisi politk global” tepat pada waktunya. Karya Tulis digunakan sebagai kampanye
edukasi sejarah dan politik global

Karya tulis ini dibuat dengan tujuan agar kita dapat lebih mengetahui
jalannya perang dunia 1 dan perang dunia 2 serta dampaknya .Penyelesaian karya
tulis ini juga bersumberkan dari beberapa referensi, seperti dari internet yaitu dari
google, dan dari pengetahuan yang kami miliki seputar hal ini .kami menyadari
sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari yang diharapkan, maka kritik dan
saran sangat diharapkan sebagai penyempurnaan karya tulis ini.

Gunungsitoli, 18 Febuary 2022

Penulis
BAB 1.Pendahuluan

1.1 latar belakang masalah

Perang dunia merupakan suatu perang yang berskala besar dan melibatkan


sebagian besar negara dunia yang jangkauannya antar benua hingga persekutuan militer.
Perang dunia telah menimbulkan banyak kerugian dan perubahan era
menuju Globalisasi.Sampai saat ini telah terjadi 2 perang dunia
Perang Dunia I merupakan sebuah peristiwa yang awal permasalahannya
dilatarbelakangi oleh adanya keinginan negara-negara Barat untuk mendapatkan
hegemoni kekuasaan atas negara-negara lainnya.. Dimulainya Perang Dunia I ditandai
dengan terbunuhnya putra mahkota Austria, Archduke Ferdinand, oleh nasionalis Serbia
di Sarajevo tanggal 28 Juni 1914(3) .

Perang Dunia II yang terjadi tahun 1939 – 1945, diawali karena adanya invasi
Jerman yang dipimpin oleh Adolf Hitler ke Danzig, Polandia pada tanggal 1 September
1939. Invasi yang dilakukan Jerman ini mendorong negara-negara fasis1 lainnya untuk
melakukan serangan dan pendudukan ke negara-negara Eropa dan Asia Pasifik.

Perang dunia 1 dan 2 telah memengaruhi kondisi politik internasional hingga saat
ini karena memunculkan kesatuan politik yang berbeda ditiap Negara dari hal ini Perang
dunia 1 dan 2 bisa muncul karena adanya persaingan persaingan di Negara-negara di
dunia untuk memperebutkan kekuasaan ekonomi dan politik hal ini tentu memengaruhi
kondisi politik di tiap Negara sehingga dampaknya ada banyak muncul Negara Negara
baru selain itu muncul juga ideology baru,dan paham Negara adidaya/adikuasa

Oleh karena itu perlu kita memahami lebih bagaimana pengaruh perang dunia 1 dan
perang dunia 2 dalam bidang politik global yang memberikan dampak pada perubahaan
masyarakyat dan juga bagaimana pengarunya pada Organisai Organisasi internasional
seperti PBB dan LBB

1 Triple Aliansi adalah aliansi militer antara Jerman, Austria-Hungaria, dan Italia
yang berlangsung sejak 1882 sampai awal Perang Dunia I pada tahun 1914.
2 Triple Entente adalah istilah yang diberikan untuk perserikatan Negara Inggris, Perancis
dan Rusia berlangsung sejak 1907.
3 Aliansi antara Jerman, Italia, dan Jepang melalui penandatanganan pakta Tripartite pada
tanggal 27 September 1940. Pakta ini merupakan pernyataan langsung melawan Amerika Serikat
dan sekutu-sekutunya (Nobutaka, 1967)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana alur perang dunia 1 dan pengaruhnya pada politik global


2. Bagaimana pengaruh perang dunia 1 terhadap LBB
3. Bagaimana alur perang dunia 2 dan pengaruh pada politik global
4. Bagaimana pengaruh perang dunia 2 terhadap PBB

1.3Tujuan penulisan

1. Memahami alur perang dunia 1 serta dampaknya


2. Memahami alur perang dunia 2 serta dampaknya

1.4Manfaat Penulisan
1. Bagi generasi masa kini agar memahami alur perangdunia 1 dan perangdunia
2
2. Bagi masyarakyat agar memiliki pemahaman tentang perang dunia 1 dan 2
dan pengaruhnya kondisi politik global
BAB 2.KAJIAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Perang dunia 1


(Menurut Enskliopedia Holocaust) Perang Dunia I merupakan salah satu perang paling
destruktif dalam sejarah modern. Hampir sepuluh juta serdadu tewas akibat permusuhan ini.
Jumlah itu jauh melampaui jumlah total kematian militer pada semua perang dalam seratus
tahun sebelumnya.

(Menurut Buku Enskliopedia Sejarah dan Budaya Jilid 5:Perang Dunia dan Dunia
Modern) PerangDunia I merupakan sebuah peristiwa yang awal permasalahannya
dilatarbelakangi oleh adanya keinginan negara-negara Barat untuk mendapatkan hegemoni
kekuasaan atas negara-negara lainnya.

(Sejarah Perang Dunia 1;2006) Pada kesempatan tersebut muncul persekutuan


antarnegara dalam menghadapi musuh bersama. Jerman, Austria, Hungaria, dan Italia
membentuk Triple Aliansi padatahun 1882, sedangkanpadatahun 1907 Inggris, Perancis, dan
Rusiamembentuk Triple Entente . Dimulainya PerangDunia I ditandai dengan terbunuhnya
putramahkota Austria, Archduke Ferdinand, oleh nasionalis Serbia di Sarajevo tanggal 28
Juni 1914(3) .

(Menurut History of the world war) Perang dunia 1 terbagi atas 2 front perang yakni
front barat dan front timur. Front barat terjadi antara jerman melawan inggris dan prancis dan
front timur terjadi antara jerman,Austria-hongaria,Turki melawan rusia

2.2 Defenisi Perang dunia 2

(Menurut Enskliopedia Holocaust) Perang Dunia II adalah konflik terbesar dan


paling merusak dalam sejarah. Adolf Hitler dan rezim Nazi memimpikan suatu kekaisaran
baru dan besar untuk "ruang hidup" (Lebensraum) orang Jerman di Eropa timur dengan
menyingkirkan penduduk yang sudah ada di wilayah itu. Tujuan Nazi adalah memperkuat
“ras utama” Jerman. Hal ini berakibat pada persekusi dan pembantaian kaum Yahudi dan
banyak lagi kelompok lainnya

Perang Dunia II mengakibatkan kematian sekitar 55 juta orang di seluruh dunia.


Perang ini adalah konflik terbesar dan paling destruktif sepanjang sejarah.

(Menurut History of the world war) Jerman memulai Perang Dunia II dengan
menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939. Inggris dan Prancis meresponsnya
dengan menyatakan perang terhadap Jerman. Pasukan Jerman menginvasi Eropa barat pada
musim semi tahun 1940. Dengan dukungan dari Jerman, Uni Soviet menduduki negara-negara
Baltik pada bulan Juni 1940
BAB 3.Pembahasan

3.1 Alur perang dunia 1 dan pengaruh pada politik global

Perang Dunia I terjadi dimulai tahun 1914 namun penyebab terjadinya perang sudah
bisa kita lihat jauh sebelum tahun 1914,dikarenakan ada sebab sebab terjadinya perang
dunia 1

Di abad ke 19 Negara Negara di eropa berusaha menjaga keseimbangan Politiknya


Sehingga hal ini memunculkan Jaringan politik aliansi,berawal pada tahun 1815
dengan Aliansi Suci antara Prusia, Rusia, dan Austria. Kemudian, pada Oktober 1873,
Kanselir Jerman Otto von Bismarck menegosiasikan Liga Tiga Kaisar antara monarki
Austria-Hongaria, Rusia, dan Jerman perjanjian ini gagal karena Austria-Hongaria dan
Rusia tidak sepakat mengenai kebijakan Balkan, sehingga meninggalkan Jerman dan
Austria-Hongaria dalam satu aliansi yang dibentuk tahun 1879

Pada tahun 1870 tejadi perang antara Prancis melawan Prusia(jerman) dimana
konflik ini dimenangkan oleh Prancis Setelah 1870, konflik Eropa terhindar melalui
jaringan perjanjian yang direncanakan secara hati-hati antara Kekaisaran Jerman dan
seluruh Eropa yang dirancang oleh Bismarck. Ia berupaya menahan Rusia agar tetap di
pihak Jerman untuk menghindari perang dua front dengan Prancis dan Rusia. Namun justru
Rusia menolak membentuk aliansi, Dua tahun kemudian, Aliansi Prancis
Rusia ditandatangani untuk melawan kekuatan Aliansi Tiga.

Austria-Hongaria mengawali krisis Bosnia 1908–1909 dengan menganeksasi secara


resmi bekas teritori Utsmaniyah di Bosnia dan Herzegovina, yang telah diduduki sejak
1878. Peristiwa ini membuat Kerajaan Serbia dan pelindungnya, Kekaisaran
Rusia yang Pan-Slavik dan Ortodoks berang. Manuver politik Rusia di kawasan ini
mendestabilisasi perjanjian damai yang sudah memecah belah apa yang disebut sebagai
"tong mesiu Eropa".

Pada tanggal 28 Juni 1914, Gavrilo Princip, seorang pelajar Serbia Bosnia dan


anggota Pemuda Bosnia, membunuh pewaris takhta Austria-Hongaria, Adipati Agung
Franz Ferdinand dari Austria di Sarajevo, Bosnia. Peristiwa ini memulai satu bulan
manuver diplomatik di antara Austria-Hongaria, Jerman, Rusia, Prancis, dan Britania, yang
disebut Krisis Juli. Ingin mengakhiri intervensi Serbia di Bosnia, Austria-Hongaria
mengirimkan Ultimatum Juli ke Serbia, yaitu sepuluh permintaan yang sengaja dibuat
tidak masuk akal dengan tujuan memulai perang dengan Serbia. Ketika Serbia hanya
menyetujui delapan dari sepuluh permintaan, Austria-Hongaria menyatakan perang pada
tanggal 28 Juli 1914.
Perang dunia 1 terdiri atas 2 front perang yakni front barat dan front timur.
Front Barat atau Teater Barat adalah  perang utama selama Perang Dunia I. Menyusul
pecahnya perang pada bulan Agustus 1914, Angkatan Darat Jerman menyerang Front
Barat dengan terlebih dahulu menginvasi Luksemburg dan Belgia, kemudian memperoleh
penguasaan militer atas daerah industri yang penting di Prancis yand disebut rencana
Schlieffen. Puncak serangan tersebut secara dramatis berubah menjadi Pertempuran Marne
yang mengikut sertakan inggris.
Pertempuran Marne adalah pertempuran Prancis-Inggris melawan Jerman yang
dipimpin oleh Helmuth von Moltke pada tanggal 5—12 September 1914 (Perang Duna I).
Serangan Jerman diakhiri secara efektif. pasukan Jerman hampir mencapai Maunoury
terkepung Angkatan Darat Keenam pada 6 dan 8 September. pada tanggal 7 September,
Angkatan Darat Keenam dibantu oleh 6.000 infanteri pasukan cadangan Prancis. Pada
tanggal 8 September, Franchet d'Esperey, Komandan Angkatan Darat Kelima Prancis
melancarkan serangan mendadak terhadap Angkatan Darat Kedua Jerman. Pada tanggal 9
September, Angkatan Darat Pertama dan Kedua Jerman dikepung dan dihancurkan.
Jenderal von Moltke mengalami gangguan mental setelah mendengar posisinya dalam
bahaya. antara 9 dan 13 September, pasukan Jerman mundur dan ini sebagai tanda
bahwa Rencana Schlieffen telah ditinggalkan. Moltke telah melaporkannya kepada Kaisar
Wilhelm II:
"Yang Mulia, kami telah kalah perang."

Kemudian Front Timur  adalah sebuah teater operasi yang meliputi antara Kekaisaran


Rusia dan Rumania di satu sisi dan Kekaisaran Austria-Hongaria, Bulgaria, Kekaisaran
Utsmaniyah dan Kekaisaran Jerman di sisi yang lain. Teater tersebut membentang
dari Laut Baltik di bagian utara sampai Laut Hitam di bagian selatan, termasuk sebagian
besar Eropa Timur dan juga meliputi Eropa Tengah. rencana awal Rusia adalah melakukan
invasi bersamaan terhadap Galisia Austria dan Prusia Timur Jerman. Meski serbuan awal
Rusia ke Galisia sukses besar, Rusia dipukul mundur dari Prusia Timur
oleh Hindenburg dan Ludendorff di Tannenberg dan Danau Masurian bulan Agustus dan
September 1914
Meski berhasil pada Serangan Brusilov bulan Juni 1916 ditimur Galisia, ketidakpuasan
atas operasi perang pemerintah Rusia muncul. Kesuksesan serangan ini dirusak oleh
keengganan jenderal-jenderal lain untuk mengirimkan pasukan mereka untuk mendukung
kemenangan ini. Pasukan Sekutu dan Rusia sementara terbangkitkan oleh masuknya
Rumania ke Perang Dunia pada tanggal 27 Agustus. Pasukan Jerman datang membantu
Austria-Hongaria di Transylvania, dan Bukares jatuh ke Blok Sentral pada tanggal 6
Desember, Ketidakpuasan dan kelemahan Pemerintah Darurat membuat
Partai Bolshevik pimpinan Vladimir Lenin semakin populer, yang meminta penghentian
perang secepat mungkin. Pemberontakan bersenjata Bolshevik bulan November yang
sukses diikuti dengan gencatan senjata dan negosiasi dengan Jerman pada bulan Desember.
Awalnya, Bolshevik menolak permintaan Jerman, namun ketika tentara Jerman mulai
bergerak melintasi Ukraina tanpa perlawanan, pemerintahan baru ini membuat Perjanjian
Brest-Litovsk tanggal 3 Maret 1918. Perjanjian ini menyerahkan banyak sekali teritori,
termasuk Finlandia, provinsi-provinsi Baltik,

Melalui adopsi Perjanjian Brest-Litovsk, Entente tidak lagi berdiri. Pasukan Sekutu
memimpin invasi kecil ke Rusia, pertama untuk menghentikan Jerman mengeksploitasi
sumber daya alam Rusia, dan kedua untuk mendukung "Kaum Putih" (lawan dari "Kaum
Merah") pada Perang Saudara Rusia. Tentara Sekutu mendarat
di Arkhangelsk dan Vladivostok.
Peristiwa tahun 1917 terbukti menentukan dalam mengakhiri perang, meski
dampaknya tidak terasa penuh sampai 1918.blokade laut Britania mulai memberi dampak
serius terhadap Jerman. Sebagai tanggapan, pada bulan Februari 1917, Staf Jenderal
Jerman meyakinkan Kanselir Theobald von Bethmann-Hollweg untuk menggelar perang
kapal selam tanpa batas, dengan tujuan membuat Britania menarik diri dari perang.  Staf
Jenderal mengakui bahwa kebijakan ini mungkin nyaris membawa Amerika Serikat ke
dalam konflik ini, namun memperkirakan bahwa kerugian perkapalan Britania begitu
tinggi sehingga mereka bisa dipaksa meminta perdamaian setelah 5 sampai 6 bulan
Bulan Desember, Blok Sentral menandatangani gencatan senjata dengan Rusia.
Perjanjian ini membebaskan sejumlah besar tentara Jerman agar bisa dipakai di barat.
Kemudian Amerika Serikat justru ikut berperang pada bulan April 1917, dua
setengah tahun setelah Presiden Woodrow Wilson menyatakan bahwa Amerika Serikat
akan tetap netral sepanjang Perang Dunia I. Pada awal 1917, Jerman memutuskan untuk
melanjutkan perang kapal selam total terhadap semua kapal dagang yang menuju ke
Britania Raya. Keputusan ini hampir pasti berarti perang melawan Amerika Serikat.
Karena kapal Amerka Serikat ditenggelamkan oleh jerman
Jerman juga menawarkan persekutuan militer dengan Meksiko dalam telegram
Zimmermann. Bocornya telegram tersebut dan penenggelaman kapal-kapal Amerika
Serikat di Atlantik Utara oleh U-boat Jerman membuat rakyat A.S. meradang. Wilson
meminta "perang untuk mengakhiri perang" yang akan "membuat demokrasi berdiri di
dunia tanpa gangguan" kepada Kongres. Kongres memutuskan untuk menyatakan perang
melawan Jerman pada tanggal 6 April 1917 Tanggal 7 Desember 1917, Amerika Serikat
menyatakan perang melawan Kekaisaran Austria-Hongaria
Angkatan Laut Amerika Serikat mengirimkan gugus kapal perang ke Scapa
Flow untuk bergabung dengan Armada Besar Britania, kapal penghancur ke Queenstown,
Irlandia, dan kapal selam untuk membantu melindungi konvoi. Beberapa resimen Marinir
A.S. juga dikerahkan ke Prancis. Britania dan Prancis ingin pasukan A.S. dipakai untuk
memperkuat tentara mereka yang sudah ditempatkan di lini pertempuran dan tidak menyia-
nyiakan kapal kosong untuk membawa persediaan. A.S. menolak permintaan pertama dan
menerima yang kedua. Jenderal John J. Pershing, komandan Pasukan Ekspedisi Amerika
Serikat (AEF), menolak memecah pasukan A.S. agar dipakai sebagai bantuan untuk
pasukan Imperium Britania dan Prancis. Sebagai pengecualian, ia mengizinkan resimen
tempur Afrika-Amerika untuk bergabung dengan divisi Prancis. Harlem
Hellfighters berperang sebagai bagian dari Divisi ke-16 Prancis
Keruntuhan Blok Sentral terjadi cepat. Bulgaria merupakan negara pertama yang
menandatangani gencatan senjata pada tanggal 29 September 1918 di Saloniki. Tanggal 30
Oktober, Kesultanan Utsmaniyah menyerah di Moudros (Gencatan Senjata Mudros).

Tanggal 24 Oktober, Italia memulai pergerakan yang berhasil menguasai kembali


teritori yang hilang setelah Pertempuran Caporetto. peristiwa ini memuncak pada Pertempuran
Vittorio Veneto, yang menandai akhir dari Angkatan Darat Austria-Hongaria sebagai sebuah
pasukan perang yang efektif. Serangan ini juga mendorong disintegrasi Kekaisaran Austria-
Hongaria.
Selama minggu terakhir Oktober, deklarasi kemerdekaan dibuat di Budapest, Praha, dan
Zagreb. Tanggal 29 Oktober, otoritas kekaisaran meminta gencatan senjata dengan Italia. Tetapi
Italia terus bergerak maju, mencapai Trento, Udine, dan Trieste.. Tanggal 3 November, Austria-
Hongaria mengirimkan bendera putih untuk meminta gencatan senjata. Persyaratan yang
disampaikan melalui telegraf oleh pemimpin Sekutu di Paris dikirim ke komandan Austria dan
diterima. Gencatan senjata dengan Austria ditandatangani di Villa Giusti, dekat Padova, tanggal 3
November.
Pada tanggal 11 november 1918 pukul 11.00 Jerman akhirnya menyerah, Pada pukul 5
pagi itu, Jerman, yang kekurangan pasukan dan perbekalan serta terancam menghadapi
invasi, menandatangani kesepakatan gencatan senjata Perjanjian Versailles dengan Sekutu
di dalam gerbong di luar Compiegne, Perancis.
Pembicaraan mengenai Perjanjian Versailles ini telah dibuka sejak 18 Januari
1919. Akan tetapi, dalam pembahasannya, Jerman tidak diberikan kesempatan untuk ikut
serta dalam perundingan. Jerman saat itu mengharapkan hasil perjanjian yang dicapai
berdasarkan 14 poin yang telah diajukan oleh Presiden AS, Woodrow Wilson.
Setelah pembicaraan oleh pihak Sekutu selesai, tanggal 28 Juni 1919 Jerman
dipanggil ke Istana Versailles, Prancis, untuk menandatangani isi dari perjanjian yang telah
disusun oleh pihak Sekutu. Dengan demikian, isi Perjanjian Versailles ini sangat tidak adil
bagi Jerman karena naskahnya sudah dirancang sebelumnya. Akan tetapi, karena tidak
memiliki pilihan lain, pemerintah Jerman akhirnya menandatangani perjanjian tersebut.
Secara resmi, Perjanjian Versailles dijalankan mulai tanggal 10 Januari 1920.dan menandai
berakhirnya perang dunia 1
Ada juga perjanjian damai lannya seperti perjanjian St.germain,perjanjian
Neuilily,perjanjian Trianon,kondisi pernag dunia in telah memberi pengaruh besar dalam
politik internasional dikarenakan munculnya Negara Negara baru akibat pecahnya empat
monarki yakni di Rusia pada 1917, di Austria-Hongaria dan Jerman pada 1918, dan di
Turki pada 1922,Perang ini berkontribusi pada kebangkitan kaum Bolshevik ke kekuasaan
di Rusia pada 1917 dan kemenangan fasisme Italia pada 1922.
Sementara bagi negara-negara di Timur Tengah dan di Asia Tenggara, perang
dunia I memicu pemberontakan terhadap kolonial. Gejolak ini berkontribusi mendorong
runtuhnya kolonialisme Eropa.
Dalam banyak kasus, para pemenang Perang Dunia I menyerap wilayah dari
bekas imperium. Inggris dan Perancis mengambil tanah milik Kekaisaran Ottoman.
Sementara itu, Jerman terpaksa menyerahkan koloninya di Afrika dan Pasifik sebagai
bagian dari ketentuan Perjanjian Versailles.
Demikianlah pengaruh perang dunia 1 dalam politik internasional

3.1 perang dunia 1 dan LBB

Perang dunia 1 merupakan perang yang telah memakan ribuan orang baik
angkatan perang maupun masyarakyat biasa dperkirakan 21 juta orang terluka dalam
pertempuran
Kondisi perang dunia 1 yang begitu memprihantinkan ini menjadi perhatian besar
Negara Negara yang berkonflik oleh karena itu untuk mencegah terjadinya perang lagi
maka dibentuklah LBB(liga bangsa bangsa )
LBB sendiri didirikan pada 10 Januari 1920 di Janewa,Swiss atau setelah Perang
Dunia I sebagai upaya untuk menjaga perdamaian dunia dan menyelesaikan konflik antar
negara dengan cara diplomasi,sebelum terbentuknya LBB terdapat usulan dari Presiden ke
28 AS yakni Wodrow Wilson dengan kutipannya Peace Without Victory yang berisikan 14
pasal perdamaian
Tujuan LBB adalah
1. Menjamin perdamaian dunia
2. Memelihara keamanan dan memajukan hubungan persahabatan serta
mencegah peperangan antarbangsa atau negara.
3. Menjunjung hukum dan perjanjian internasional
4. Meningkatkan kerjasama internasional di segala bidang, seperti
ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.
Selama masa tugasnya, LBB telah berhasil mensponsori beberapa
perjanjian damai, yaitu Protokol Jenewa (1924), Perjanjian Locarno (1925), dan
Perjanjian damai Kellogg-Briand (1928). LBB tidak mempunyai angkatan bersenjata
dan bergantung kepada kekuatan internasional untuk menjaga agar resolusi-resolusinya
dipatuhi
Meskipun berhasil mensponsori beberapa perjanjian damai, LBB
dinilai tidak mampu menciptakan perdamaian dunia dikarenakan LBB kurang
berwibawa dan kurang tegas dalam memberikan sanksi kepada Negara yang
melanggar keputusan. Hal ini terbukti dengan meletusnya Perang Dunia II pada
1939-1945.

3.3 alur perang dunia 2 dan pengaruhnya pada politik internasional

Perang Dunia II atau Perang Dunia Kedua adalah sebuah perang global yang


berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di
dunia termasuk semua kekuatan besar yang pada akhirnya membentuk dua
aliansi militer yang saling bertentangan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang
terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai
pasukan militer.
Perang dunia 2 dilatarbelakangi oleh perbedaan paham di Negara Negara di dunia
terdapat dua paham besar yang saling bertentangan yaitu paham liberalisme yang dianut
oleh blok sekutu dengan paham fasisme yang dianut oleh blok sentral.perkembangan
paham ultranasionalis di Jerman yang dpimpin oleh Hitler membuat jerman seakan ingin
balas dendam akan kekalahan di perang sebelumnya(Revanche Idea)
Kegagalan Liga Bangsa-bangsa juga menjadi penyebabnya Liga Bangsa-bangsa
dianggap sebagai poros tengah tidak mampu menaungi negara di bawahnya sehingga
menimbulkan perebutan wilayah wilayah
Pecahnya perang dunia 2 terjadi Pada tanggal 1 September 1939, Jerman
dan Slowakia negara klien pada tahun 1939 menyerang Kota Danzig,Polandia. Tanggal
3 September, Prancis dan Britania Raya, diikuti Negara
negara Persemakmuran, menyatakan perang terhadap Jerman Britania dan Prancis juga
mulai memblokir perairan Jerman pada tanggal 3 September untuk melemahkan ekonomi
dan upaya perang negara ini.
Sekitar 100.000 personel militer Polandia diungsikan ke Rumania dan negara-negara
Baltik; sebagian besar tentara tersebut kemudian berperang melawan Jerman di teater
perang yang lain. Pemecah kode Enigma Polandia juga diungsikan ke Prancis. Pada saat itu
pula, Jepang melancarkan serangan pertamanya ke Changsha, sebuah kota Tiongkok yang
strategis, tetapi digagalkan pada akhir September
Pada bulan April 1940, Jerman menginvasi Denmark dan Norwegia untuk
mengamankan pengiriman bijih besi dari Swedia, yang hendak dihadang oleh Sekutu.
Denmark langsung menyerah, dan meski dibantu Sekutu, Norwegia berhasil dikuasai
dalam waktu dua bulan. Bulan Mei 1940, Britania menyerbu Islandia untuk mencegah
kemungkinan invasi Jerman ke pulau itu. Ketidakpuasan Britania atas kampanye
Norwegia mendorong penggantian Perdana Menteri Neville Chamberlain dengan Winston
Churchill pada tanggal 10 Mei 1940
Jerman menyerbu Prancis, Belgia, Belanda, dan Luksemburg pada tanggal 10 Mei
1940. Belanda dan Belgia kewalahan menghadapi taktik blitzkrieg dalam beberapa hari
dan minggu. Jalur Maginot yang dipertahankan Prancis dan pasukan Sekutu di Belgia
diakali dengan bergerak secara mengapit melintasi hutan lebat Ardennes
Tentara Britania terpaksa keluar dari Eropa melalui Dunkirk, meninggalkan semua
peralatan beratnya pada awal Juni. Tanggal 10 Juni, Italia menyerbu Prancis, menyatakan
perang terhadap Prancis dan Britania Raya; dua belas hari kemudian Prancis menyerah dan
langsung dibelah menjadi zona pendudukan Jerman dan Italia
Dengan Prancis dinetralkan, Jerman memulai kampanye superioritas udara atas
Britania (Pertempuran Britania) untuk mempersiapkan sebuah invasi. Kampanye ini gagal,
dan rencana invasi tersebut dibatalkan pada bulan September

Pada akhir September 1940, Pakta Tiga Pihak menyatukan Jepang, Italia, dan Jerman
untuk meresmikan Kekuatan Poros. Pakta Tiga Pihak ini menegaskan bahwa negara
apapun, kecuali Uni Soviet, Blok Poros meluas bulan November 1940 ketika Hongaria,
Slowakia, dan Rumania bergabung dengan Pakta Tiga Pihak ini.Rumania akan memberi
kontribusi besar terhadap perang Poros melawan Uni Soviet, sebagian untuk merebut
kembali wilayah yang diserahkan kepada Soviet, sebagian lagi demi memenuhi keinginan
pemimpinnya, Ion Antonescu, untuk melawan komunisme
Bulan Desember 1940, pasukan Persemakmuran Britania Raya memulai serangan
balasan terhadap pasukan Italia di Mesir dan Afrika Timur Italia. Jerman segera turun
tangan untuk membantu Italia. Hitler mengirimkan pasukan Jerman ke Libya pada bulan
Februari, dan pada akhir Maret mereka melancarkan serangan terhadap pasukan
Persemakmuran yang semakin sedikit.Dalam kurun sebulan, pasukan Persemakmuran
dipukul mundur ke Mesir dengan pengecualian pelabuhan Tobruk yang
dikepung.Persemakmuran berupaya mengusir pasukan Poros pada bulan Mei dan lagi pada
bulan Juni, tetapi keduanya gagal.\
Pada tanggal 22 Juni 1941, Jerman, bersama anggota Poros Eropa lainnya dan
Finlandia, menyerbu Uni Soviet dalam Operasi Barbarossa. Target utama serangan kejutan
ini adalah kawasan Baltik, Moskwa dan Ukraina dengan tujuan utama mengakhiri
kampanye 1941 dekat jalur Arkhangelsk-Astrakhan yang menghubungkan Laut Kaspia dan
Laut Putih. Tujuan Hitler adalah menghancurkan Uni Soviet sebagai sebuah kekuatan
militer, menghapus komunisme, menciptakan Lebensraum ("ruang hidup") dengan
memiskinkan penduduk asli dan menjamin akses ke sumber daya strategis yang diperlukan
untuk mengalahkan musuh-musuh Jerman yang tersisa Meski Angkatan Darat Merah
mempersiapkan serangan balasan strategis sebelum perang,Barbarossa memaksa komando
tertinggi Soviet mengadopsi pertahanan strategis. Sepanjang musim panas, Poros berhasil
menerobos jauh ke dalam wilayah Soviet, mengakibatkan kerugian besar
Sementara Jepang berencana merebut koloni-koloni Eropa di Asia dengan cepat
untuk menciptakan perimeter defensif besar yang membentang hingga Pasifik Tengah
Jepang kemudian bebas mengeksploitasi sumber daya di Asia Tenggara sambil
menyibukkan Sekutu dengan melancarkan perang defensif.[136] Untuk mencegah
intervensi Amerika Serikat sambil mengamankan perimeter, Jepang berencana
menetralisasi Armada Pasifik Amerika Serikat dari kancah perang. Pada tanggal 7
Desember (8 Desember di Asia) 1941, Jepang menyerang aset-aset Britania dan Amerika
Serikat dengan serangan di Asia Tenggara dan Pasifik Tengah secara nyaris
bersamaan.Peristiwa ini meliputi serangan ke armada Amerika Serikat di Pearl Harbor,
pendaratan di Thailand dan Malaya Serangan-serangan ini mendorong Amerika Serikat,
Britania Raya, Tiongkok, Australia, dan beberapa negara lain secara resmi menyatakan
perang terhadap Jepang
Pada awal Mei 1942, Jepang memulai operasi untuk menduduki Port Moresby
dengan serangan amfibi dan memutuskan komunikasi dan jalur suplai antara Amerika
Serikat dan Australia. Akan tetapi, Sekutu berhasil mencegah invasi ini dengan mencegat
dan mengalahkan pasukan laut Jepang pada Pertempuran Laut Koral.
Di front timur Jerman, pasukan Poros mematahkan serangan Soviet di Semenanjung
Kerch dan Kharkov,[163] dan kemudian melancarkan serangan musim panas utamanya
terhadap Rusia Selatan pada bulan Juni 1942 untuk menguasai ladang minyak di Kaukasus
dan menduduki stepa Kuban, sementara mempertahankan posisi di wilayah front sebelah
utara dan tengah.
Pada pertengahan November, Jerman hampir berhasil menduduki Stalingrad dalam
pertempuran jalanan saat Soviet memulai serangan balasan musim dingin keduanya,
dimulai dengan mengepung pasukan Jerman di Stalingrad dan serangan ke unggulan Rzhev
dekat Moskwa, meski upaya terakhir gagal besar. Pada awal Februari 1943, Angkatan
Darat Jerman menderita kekalahan besar; tentara Jerman di Stalingrad dipaksa menyerah
Pada bulan November 1941, pasukan Persemakmuran mengadakan serangan balasan,
Operasi Crusader, di Afrika Utara dan mengklaim kembali semua wilayah yang direbut
Jerman dan Italia dalam perang EL Alamein
Setelah Kampanye Guadalcanal, Sekutu memulai sejumlah operasi melawan Jepang
di Pasifik. Pada bulan Mei 1943, pasukan Sekutu dikirim untuk mengusir pasukan Jepang
dari Kepulauan Aleut, dan segera memulai operasi besar untuk mengisolasi Rabaul dengan
menduduki pulau-pulau sekitarnya, dan menembus perimeter Pasifik Tengah Jepang di
Kepulauan Gilbert dan Marshall
Tanggal 4 Juli 1943, Jerman menyerang pasukan Soviet di sekitar Kursk Bulge.
Dalam satu minggu, pasukan Jerman lelah menghadapi pertahanan Soviet yang sangat
teratur. Tanggal 12 Juli 1943, Soviet melancarkan serangan balasannya sendiri, sehingga
memupuskan harapan apapun bagi Angkatan Darat Jerman untuk memenangkan
pertempuran atau buntu di timur. Kemenangan Soviet di Kursk menandai kejatuhan
superioritas Jerman
Pada awal September 1943, Sekutu Barat menyerbu daratan Italia, diikuti gencatan
senjata Italia dengan Sekutu. Jerman menanggapinya dengan melumpuhkan pasukan Italia,
mengambil alih kendali militer di wilayah Italia
Pada bulan November 1943, Franklin D. Roosevelt dan Winston Churchill bertemu
dengan Chiang Kai-shek di Kairo dan Joseph Stalin di Teheran. Konferensi pertama
menentukan pengembalian teritori Jepang pascaperang,sementara yang terakhir
menghasilkan perjanjian bahwa Sekutu Barat akan menyerbu Eropa pada tahun 1944 dan
Uni Soviet akan menyatakan perang terhadap Jepang dalam tiga bulan setelah kekalahan
Jerman.
Sekutu mengalami berbagai keberhasilan di daratan Asia. Bulan Maret 1944, Jepang
melancarkan invasi pertama dari dua rencananya, operasi melawan posisi Britania di
Assam, India,dan kemudian mengepung posisi Persemakmuran di Imphal dan
Kohima.Bulan Mei 1944, pasukan Britania melakukan serangan balasan yang mendorong
tentara Jepang kembali ke Burma
Pada tanggal 6 Juni 1944 (dikenal sebagai D-Day), setelah tiga tahun ditekan Soviet,
Sekutu Barat menyerbu Prancis Utara. Setelah menyusun kembali beberapa divisi Sekutu
dari Italia, mereka juga menyerang Prancis Selatan. Semua pendaratan ini berhasil dan
berakhir dengan kekalahan unit Angkatan Darat Jerman di Prancis. Paris dibebaskan oleh
pemberontak lokal yang dibantu Pasukan Prancis Merdeka pada tanggal 25 Agustus dan
Sekutu Barat terus memukul pasukan Jerman di Eropa Timur sepanjang paruh terakhir
tahun ini.
Pada tanggal 22 Juni, Soviet mengadakan serangan strategis di Belarus ("Operasi
Bagration") yang berakhir dengan nyaris kehancuran total Pusat Grup Angkatan Darat
Jerman.[214] Tidak lama selepas itu, serangan strategis Soviet lainnya mengusir tentara
Jerman dari Ukraina Barat dan Polandia Timur.
Tanggal 16 Desember 1944, Jerman mengupayakan kesuksesan terakhirnya di Front
Barat dengan mengerahkan sisa-sisa pasukan cadangannya untuk melancarkan serangan
balasan massal di Ardennes untuk memecah belah Sekutu Barat, mengepung sebagian
besar tentara Sekutu Barat dan menaklukkan pelabuhan suplai utama mereka di Antwerp
demi mencapai penyelesaian politik. Pada Januari, serangan ini digagalkan tanpa satu
tujuan strategis pun yang tercapai
Pada pertengahan Januari 1945, Soviet menyerbu Polandia, bergerak dari Sungai
Vistula ke Sungai Oder di Jerman, dan menduduki Prusia Timur. Tanggal 4 Februari, para
pemimpin A.S., Britania Raya, dan Soviet bertemu di Konferensi Yalta. Mereka
menyetujui pendudukan di Jerman pascaperang, dan Uni Soviet bergabung dalam perang
melawan Jepang.
Sejumlah perubahan kepemimpinan terjadi pada masa ini. Tanggal 12 April, Presiden
A.S. Roosevelt meninggal dunia dan digantikan oleh Harry Truman. Benito Mussolini
dibunuh oleh partisan Italia tanggal 28 April. Dua hari kemudian, Hitler bunuh diri dan
digantikan oleh Laksamana Agung Karl Dönitz.Pasukan Jerman menyerah di Italia pada
tanggal 29 April. Instrumen Penyerahan Diri Jerman ditandatangani tanggal 7 Mei di
Reims, dan diratifikasi tanggal 8 Mei di Berlin
Di Pasifik, pasukan Amerika Serikat dibantu Persemakmuran Filipina bergerak maju
di Filipina, membebaskan Leyte pada akhir April 1945. Mereka mendarat di Luzon bulan
Januari 1945 dan mencaplok Manila bulan Maret setelah pertempuran yang
menghancurkan kota ini.
Bulan Mei 1945, tentara Australia mendarat di Kalimantan dan menduduki ladang
minyak di sana. Pasukan Britania, Amerika Serikat, dan Tiongkok mengalahkan Jepang di
Burma utara pada bulan Maret, dan Britania mencapai Rangoon pada tanggal 3 Mei.
Pasukan Tiongkok mulai balas menyerang pada Pertempuran Hunan Barat yang pecah
antara 6 April dan 7 Juni 1945. Pasukan Amerika Serikat juga bergerak ke Jepang,
mencaplok Iwo Jima pada bulan Maret, dan Okinawa pada akhir Juni.
Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang,
pada awal Agustus Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah dengan
penandatanganan dokumen penyerahan diri di atas geladak kapal perang Amerika Serikat
USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, sehingga mengakhiri perang ini.
Perang Dunia II juga telah berdampak pada bidang politik. AS yang keluar sebagai
pemenang, selanjutnya menjadi negara adikuasa . Uni Soviet juga berubah menjadi
kekuatan raksasa super power, yang jadi pesaing AS. Perebutan hegemoni keduanya
kemudian berkembang menjadi Perang Dingin.
Ini memicu munculnya politik aliansi yang berdasarkan kepad Collective Security,
sehingga timbul organisasi pakta pertahanan seperti NATO, PAKTA WARSAWA,
SEATO, dan METO. Perang Dingin juga mengakibatkan beberapa negara terpecah, seperti
Korea Utara dan Korea Selatan, Vietnam Utara dan Vietnam Selatan, serta Jerman Timur
dan Jerman Barat.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) juga lahir menggantikan Liga Bangsa-bangsa
(LBB), yang dianggap gagal. Pasca-Perang Dunia II, perjuangan bangsa Asia-Afrika untuk
memperoleh kemerdekaan juga semakin tinggi.

3.4 perang dunia 2 dan PBB


Perang Dunia II dianggap sebagai konflik senjata paling mematikan dalam sejarah
manusia. Perang tersebut menewaskan sedikitnya 70 juta orang atau 3% dari populasi
dunia saat itu.Kematian yang diakibatkan langsung dari perang adalah sekitar 50-56 juta
orang sementara sekitar 19-28 juta orang meninggal karena kelaparan dan penyakit terkait
perang.

Kondisi ini membuat Negara Negara di dunia melakukan kesalahan yang sama maka
dari itu untuk mencegah terjadinya konflik maka dibentuk organisasi perdamaian dunia
yakni PBB

PBB dibentuk atas dasar menciptakan perdamaian dunia yang gagal diciptakan oleh
organisasi sebelumnya yaitu LBB. Pada saat awal pendirian, PBB beranggotakan sekitar 51
orang. PBB menjadi organisasi yang lebih kompleks dari LBB karena memiliki aturan
yang konkret dan harus diikuti oleh setiap negara. PBB didirikan dengan tujuan utama
untuk mencegah terjadinya perang dunia lagi dan mensejahterakan masyarakat-masyarakat
di dunia yang terdampak dari Perang Dunia II.

Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet kemudian berembuk untuk membuat
organisasi perdamaian PBB berdiri pada 24 Oktober 1945 di San Francisco, California,
Amerika Serikat. Setelah Perang Dunia II berakhir, masih banyak negara-negara di Asia
dan Afrika yang dikuasai oleh penjajah. Sehingga, untuk menandatangani piagam PBB,
terjadi negosiasi yang cukup alot. Pembentukan ini ditandai dengan piagam PBB yang
ditandatangani oleh 50 negara di dunia. 

 Pembentukan PBB memiliki tujuan untuk menjaga perdamaian dan keamanan


dunia. Mengutip dari situs resmi PBB, tujuan dari PBB sendiri ada 4, yakni:

1. Menjaga perdamaian di seluruh dunia.


2. Mengembangkan dan menjaga hubungan baik antar negara.
3. Mencapai kerjasama internasional untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat,
4. Menjadi wadah untuk menyatukan negara-negara di dunia untuk mencapai
tujuan PBB.

BAB 4. Kesimpulan
4.1 Kesimpulan
Perang Dunia Pertama dan kedua memberi pengaruh besar terhadap ingatan
sosial. Perang ini dipandang oleh banyak orang di Britania sebagai tanda akhir zaman
stabilitas yang sudah ada sejak zaman Victoria, dan di seluruh Eropa banyak orang
menganggapnya sebagai ambang batas. Generasi pemuda tak bersalah, kepala mereka
dipenuhi abstraksi tinggi seperti Kehormatan, Kejayaan, dan pergi berperang untuk
menjadikan dunia ini aman bagi demokrasi.

Mereka dibunuh dalam pertempuran bodoh yang dirancang oleh jenderal yang
bodoh pula. Mereka yang selamat terkejut, mengalami disilusi dan terpahitkan oleh
pengalaman perang mereka, dan melihat bahwa musuh asli mereka bukanlah Jerman, tetapi
orang-orang tua di kampung halaman yang telah membohongi mereka. Mereka menolak
nilai-nilai masyarakat yang mengirimkan mereka ke perang, dan dalam melakukannya
mereka memisahkan generasinya sendiri dari masa lalu dan warisan budayanya.

Perang dunia 1 dan 2 telah memberi perubahaan besar dalam politik internasonal
hingga saat ini yang mana telah melahirkan 2 kubu politik besar yakni Amerika Serikat
dan Rusia A.K.A Uni soviet, selain itu munculnya penguasaan akan ideologi wilayah juga
terasa mulai dari liberalism,komunisme,demokrasi hingga Fasisme
Lahirnya LBB dan PBB dalam perang dunia 1 dan 2 menjadi sarana untuk
menyelesaikan konflik konflik di tiap Negara,dengan organisasi internasional ini maka
akan memberikan sarana dalam perdamaian dunia

4.2 Saran

Perang Dunia I dan II telah menelan jutaan korban jiwa dan telah mengubah dunia,
baik pada bidang ekonomi, sosial, maupun politik. Lebih baik jika kita mengambil hikmah
dari peristiwa ini dan selalu menjaga kedamaian antar sesama agar peristiwa ini tidak
terulang kembali.

Daftar Pustaka
Erik J. Zurcher, “Turki, A Modern History”, a.b. Karsidi Diningrat, Sejarah Turki Modern,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003, hlm. 140.

John Whitney Hall, History of the world: 3: World War I to Present Day, Greenwich: Bison
Books, 1988, hlm 1.

Buku Enskliopedia Sejarah dan Budaya Jilid 5:Perang Dunia dan Dunia Modern

Anda mungkin juga menyukai