Oleh
Nama : Almas Fadila
Kelas : XI IPS 2
A. LATAR BELAKANG
Perang Dunia 1
Lahirnya Perang Dunia 1 Diawali dengan pembunuhan Archduke Franz Ferdinand,
ia merupakan pewaris mahkota Austro-Hongaria, dan istrinya yaitu Archduchess
Sophie di Sarajevo pada 28 Juni 1914. Pembunuhan tersebut berujung pada
ultimatum Habsburg terhadap Kerajaan Serbia
Perang Dunia 2
Perang Dunia II terjadi pada kurun waktu 1939–1945. Penyebab dari perang ini
secara umum dikarenakan adanya konflik ideologi di antara negara-negara Eropa,
Amerika, dan Asia. Peristiwa itu ditandai dengan berbagai aksi unjuk kekuatan
maupun ekspansi militer terhadap wilayah-wilayah tertentu.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dalam makalah ini adalah:
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mempelajari sejarah tentang perang dunia I dan II.
BAB 2
PEMBAHASAN
Kedua aliansi ini melakukan reorganisasi (Italia berada di pihak Sekutu) dan
memperluas diri saat banyak negara ikut serta dalam perang. Lebih dari 70 juta
tentara militer, termasuk 60 juta orang Eropa, dimobilisasi dalam salah satu
perang terbesar dalam sejarah. Lebih dari 9 juta prajurit gugur, terutama akibat
kemajuan teknologi yang meningkatkan tingkat mematikannya suatu senjata
tanpa mempertimbangkan perbaikan perlindungan atau mobilitas. Perang Dunia I
adalah konflik paling mematikan keenam dalam sejarah dunia, sehingga
membuka jalan untuk berbagai perubahan politik seperti revolusi di beberapa
negara yang terlibat.
Penyebab jangka panjang perang ini mencakup kebijakan luar negeri imperialis
kekuatan besar Eropa, termasuk Kekaisaran Jerman, Kekaisaran Austria-Hongaria,
Kesultanan Utsmaniyah, Kekaisaran Rusia, Imperium Britania, Republik Perancis,
dan Italia. Pembunuhan tanggal 28 Juni 1914 terhadap Adipati Agung Franz
Ferdinand dari Austria, pewaris tahta Austria-Hongaria, oleh seorang nasionalis
Yugoslavia di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina adalah pencetus perang ini.
Pembunuhan tersebut berujung pada ultimatum Habsburg terhadap Kerajaan
Serbia. Sejumlah aliansi yang dibentuk selama beberapa dasawarsa sebelumnya
terguncang, sehingga dalam hitungan minggu semua kekuatan besar terlibat
dalam perang; melalui koloni mereka, konflik ini segera menyebar ke seluruh
dunia.
a. Perancis-Jerman
Negara Jerman terpecah menjadi beberapa negara kecil berdasarkan keputusan
Kongres Wina (1815). Perdana Menteri Prusia (Otto Von Bismarck) tampil untuk
menyatukan Jerman. Usaha tersebut berhasil pada tahun 1871 bersamaan
waktunya dikalahkannya Perancis dalam perang Jerman-Perancis (1870-1871).
Pengumuman terbentuknya negara kesatuan Jerman dilakukan di Istana Versailles
yang merupakan lambang keagungan Perancis. Ini merupakan suatu penghinaan,
sehingga pada diri rakyat Perancis timbul keinginan untuk membalas dendam
(Revanche Ide).
b. Inggris-Jerman
Pada akhir abad ke-19 Jerman telah berkembang menjadi negara industri.
Produksinya terlalu banyak sehingga tidak dapat diserap oleh pasar dalam negeri
(over produksi). Oleh karena itu perlu dicarikan lebensraum (ruang hidup) untuk
menjual hasil produksinya sekaligus sebagai tempat untuk memperoleh bahan
mentah. Inggris yang telah muncul lebih dulu sebagai negara industri merasa
mendapat saingan sehingga ke dua negara saling berebut tanah jajahan.
c. Rusia-Jerman
Kedua negara saling berebut pengaruh di Timur Tengah. Sejak abad ke-18 Rusia
menjalankan Politik Air Hangat, yaitu mencari pelabuhan yang airnya tidak beku di
waktu musim dingin (di sebelah Utara Rusia berbatasan dengan laut yang airnya
beku sehingga tidak dapat dilayari). Salah satu usaha yang dilakukan adalah ke
Timur Tengah. Di lain pihak pada abad ke-19 Jerman juga bermaksud mengadakan
kerjasama militer dan ekonomi dengan Irian dan Turki. Terjadilah ketegangan
antara Rusia dengan Jerman.
d. Rusia-(Austria-Hongaria)
Baik Rusia maupun Austria-Hongaria berusaha menanamkan pengaruhnya di
daerah Semenanjung Balkan. Dalam melaksanakan Politik Air Hangatnya Rusia
membantu gerakan Serbia Raya. Gerakan tersebut bertujuan mempersatukan
bangsa Slavia Selatan di daerah Bosnia Hersegowina, yang dikuasai oleh Austria
Hongaria. Hubungan Rusia dengan Austria-Hongaria menjadi tegang dan keadaan
ini juga merupakan salah satu sebab terjadinya Perang Dunia I.
e. Rusia -Turki
Turki menguasai sebagian Timur Tengah sejak abad ke-16. Setelah kekuasaan
Turki melemah (sering disebut dengan istiloah the Sick Man), maka Rusia ingin
meluaskan wilayahnya di wilayah Timur Tengah. Akibatnya hubungan Rusia-Turki
menjadi renggang.
2. Pembentukan Aliansi
Negara Eropa yang sedang bermusuhan seperti digambarkan di atas berusaha
mencari teman untuk menghadapi lawannya. Demikian juga yang dilakukan oleh
pihak lawan. Karena itu menjelang Perang Dunia I terjadi polarisasi antara negara
Eropa. Mereka membentuk aliansi (persekutuan) yang isinya apabila salah satu
dari anggota persekutuan diserang oleh negara lain maka anggota yang lain harus
membantunya. Sebagai contoh Jerman yang bermusuhan dengan Inggris mencari
kawan Austria-Hongaria yang bermusuhan dengan Rusia. Di Eropa kemudian
terdapat dua aliansi yang saling berhadapan.
a. Triple Aliantie
Triple Aliantie atau Aliansi Tiga adalah aliansi militer antara Kekaisaran Jerman,
Austria-Hongaria dan Italia yang belangsung dari tahun 1882 hingga dimulainya
Perang Dunia I tahun 1914. Setelah memperbaharui aliansi tahun 1902, Italia
diam-diam membuat perjanjian dengan Perancis. Ketika Jerman dan Austria-
Hongaria terlibat dalam perang pada Agustus 1914 dengan musuh Entente Tiga,
Italia membantu Blok Sentral, namun setelah konflik hampir berakhir Italia
memihak Entente melawan Austria-Hongaria pada Mei 1915 dan Jerman pada
Agustus 1916.
b. Triple Etente
Triple Etente adalah nama yang diberikan untuk persekutuan antara Britania
Raya, Perancis dan Rusia setelah penandatanganan Entente Anglo-Rusia tahun
1907. Persekutuan tiga kekuatan, diikuti dengan perjanjian dengan Portugal,
Jepang, Amerika Serikat dan Spanyol, menjadi tandingan untuk Aliansi Tiga antara
Jerman, Austria-Hongaria dan Italia.
3. Perlombaan Persenjataan
Baik Triple Aliantie maupun Triple Etente saling mencurigai. Masing-masing
merasa khawatir jika suatu waktu pihak lawan menyerang mereka. Untuk
mengantisipasinya mereka mempersenjatai diri. Terjadilah perlombaan dalam
membuat persenjataan yang mengakibatkan suasana di Eropa semakin genting.
Dari pemikiran Hegel inilah mulai muncul Ludwig Feurbach (1804-1872), Karl Marx
(1818-1883) dan Soren Kierkegand (1813-1855), meskipun terdapat perbedaan
namun semuanya masih searah dengan Hegel dan memiliki keyakinan hanya
Fenomena alamlah yang berada. Fenomena selalu dapat dilihat dan dirasa,
manusia adalah makhluk alamiah yang didorong nafsu alamiah. Yang terpenting
dari manusia bukan akalnya tapi usaha, sebab pengetahuan adalah alat untuk
keberhasilan usaha. Kebahagiaan manusia dapat dicapai di Dunia ini, oleh karena
itu agama dan metafisika harus ditolak.
5. Krisis Juli 1914
Diduga yang menjadi sebab Perang Dunia pertama juga adalah krisis yang
memuncak di bulan Juli, krisis ini diawali dengan macetnya rempah-rempah
khusunya sepinya tembakau yang beredar di kota Bremen dan kota Hamsburg
Jerman. Konon tembakau yang menjadi sumber utama krisis ekonomi ini
dikarenakan macetnya panen tembakau di daerah timur Indonesia.
Gerakan komunis dan sosialis di seluruh dunia mengumpulkan kekuatan dari teroi
ini dan menikmati popularitas baru. Perasaan-perasaan ini lebih lantang
diteriakkan di daerah-daerah yang langsung terkena dampak perang. Dari
ketidakpuasan Jerman terhadap Perjanjian Versailles yang masih kontroversial,
Adolf Hitler berhasil memperoleh popularitas dan kekuasaan. Perang Dunia II juga
merupakan kelanjutan perebutan kekuasan yang tidak pernah selesai sepenuhnya
oleh Perang Dunia Pertama; faktanya, sudah biasa bagi Jerman pada tahun 1930-
an dan 1940-an untuk menjustifikasi tindakan agresi internasional karena persepsi
ketidakadilan yang diberlakukan oleh para pemenang Perang Dunia Pertama.
Sejarawan Amerika Serikat William Rubinstein menulis bahwa:
Pada bulan Juni 1941, Axis Eropa melancarkan invasi Uni Soviet yang menandai
pembukaan teater tanah terbesar dari perang dalam sejarah, yang melibatkan
sebagian besar pasukan militer Axis sampai akhir perang. Pada bulan Desember
1941, Jepang bergabung dengan Axis blok, menyerang Amerika Serikat dan
wilayah Eropa di Samudra Pasifik, dan dengan cepat menguasai sebagian besar
Pasifik Barat. Invasi Axis berhenti pada tahun 1942, setelah kekalahan Jepang
dalam banyak pertempuran laut dan pasukan Eropa Axis dikalahkan di Afrika
Utara dan Stalingrad.
Pada tahun 1943, melalui serangkaian kekalahan Jerman di Eropa Timur, invasi
Sekutu dari Italia, dan kemenangan AS di Pasifik, Poros kehilangan inisiatif mereka
dan strategis mundur di semua lini. Pada tahun 1944, Sekutu Barat menyerbu
Perancis, sementara merebut kembali Soviet dari semua wilayah yang pernah
dicaplok dan menyerbu Jerman dan sekutunya. Perang di Eropa berakhir dengan 8
Mei 1945. Sepanjang tahun 1944 dan 1945, Amerika Serikat mengalahkan
Angkatan Laut Jepang dan menduduki beberapa pulau di Pasifik Barat,
menjatuhkan bom atom di negara menjelang Kepulauan invasi ke Jepang.
Uni Soviet dan Amerika Serikat muncul sebagai kekuatan super bersaing dan
mengatur panggung Perang Dunia yang akan berlangsung selama 46 tahun ke
depan. Sementara itu, pengaruh kekuatan-kekuatan besar Eropa mulai melemah,
dan dekolonisasi Asia dan Afrika dimulai. Sebagian besar negara-negara industri
sangat terpengaruh dihentikan pemulihan ekonomi menjalani. Integrasi politik,
khususnya di Eropa, muncul sebagai upaya untuk menstabilkan hubungan
pascaperang.
c. Pertempuran di Asia-Pasifik
Jepang membuka Perang Pasifik dengan melancarkan serangan mendadak ke
Pearl Harbour pada tanggal 7 Desember 1941. Pearl Harbour adalah Pangkalan
Armada Amerika Serikat di Pasifik. Serangan ini menyebabkan Amerika Serikat
tidak lagi mempertahankan sikap netralnya dalam Perang Dunia II. Beberapa jam
setelah kejadian itu, pada tanggal 8 Desember 1941, Amerika Serikat menyatakan
perang terhadap Jepang. Peristiwa ini memicu pecahnya perang di Asia Pasifik.
Sama dengan medan tempur lainnya pada tahap awal perang, pihak blok sentral
memperoleh kemenangan, pada medan perang Asia Pasifik dalam tempo kurang
dari 5 bulan, Jepang dapat mengalahkan sekutu dan berhasil menguasai seluruh
Asia Tenggara.
2. Tahap-tahap Perang
Jika ditinjau dari waktu berlangsungnya perang (1939 -1945), maka jalannya
Perang Dunia II dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:
Pada bulan November 1942, pasukan Korps Afrika Jerman yang sebelumnya
kelihatan tidak terkalahkan berhasil dipukul mundur oleh negara Inggris pimpinan
Jendral Bernard Montgomery. Hal itu diikuti oleh pendaratan pasukan sekutu
pimpinan Jendral Dwight D. Einsenhower di Afrika Utara, yang kemudian
memaksa seluruh pasukan Poros di wilayah itu menyerah. Kemenangan terbesar
sekutu terjadi di Rusia Antara bulan November 1942 – Februari 1943, Jerman
kehilangan setengah juta prajuritnya dalam pertempuran di Stalingrad saat
menghadapi pasukan Rusia Pimpinan Jendral Georgi K. Zhukov. Pasukan Rusia
kemudian perlahan-lahan berhasil mengusir pasukan Jerman dari tanah airnya.
c. Tahap Akhir/Kemenangan Sekutu (1943-1945)
Pada tahun 1944, langkah maju pasukan Rusia semakin tak dapat dibendung lagi.
Kota demi kota dapat direbut kembali. Bahkan, pada tanggal 24 Agustus 1944,
Rumania menyerah kepada Rusia. Bulgaria menyerah kepada Rusia pada tanggal
20 Oktober 1944. Sesudah itu, Rusia terus melancarkan serangan sampai
memasuki wilayah Jerman dan menggempur kota Berlin dari arah timur. Dengan
tulang punggung Amerika Serikat dan Inggris, Sekutu membentuk satuan
ekspedisi khusus yang disebut Allied Expeditionary Forces di bawah komando
Jenderal Eisenhower. Serangan ini didukung AD, AL, dan AU yang meliputi 10. 000
pesawat tempur dan 4. 000 kapal perang terus menyerang masuk wilayah
Jerman. Meskipun pasukan Jerman memberikan perlawanan sengit sampai akhir
tahun 1944, perlawanan itu tidak lagi membawa dampak besar. Kejayaan Jerman
telah pudar dan tinggal sisa-sisanya saja.
Pada awal tahun 1945, tidak ada lagi yang percaya bahwa Jerman akan
memenangkan perang. Sekutu telah mengepung seluruh perbatasan Jerman.
Rakyat di Jerman sendiri putus asa, sehingga kehidupan industri, ekonomi,
tentara, dan politiknya kacau balau. Pasukan Jerman hancur di medan selatan,
timur, dan barat pada awal tahun 1945. Di Front Timur, pasukan Rusia telah
merebut Warsawa, Krakow, dan Lozt pada pertengahan Januari 1945. Kemudian,
pada awal Februari 1945, di Front Barat, pasukan Inggris merebut Nijmegen.
Pasukan Amerika merebut Trier, Cologne dan menyeberangi lembah Ruhr. Pada
bulan April 1945, pasukan Amerika dan Rusia telah bertemu di sepanjang Sungai
Elbe. Tinggal kota Berlin yang masih tetap bertahan. Sementara itu, angkatan
udara Sekutu terus menghujani kota-kota di Jerman untuk mendukung serangan
pasukan infantri di darat.
Hitler yang putus asa melihat keadaan tersebut, pada tanggal 30 April 1945,
melakukan bunuh diri. Tampuk kepemimpinan diserahkan kepada Laksamana
Doenitz. Meninggalnya Hitler serta menyerahnya pasukan Jerman di Austria tidak
membuat Laksamana Doenitz segera menyerah. Setelah seluruh Berlin diserbu
oleh pasukan Sekutu, Jenderal Doenitz menyerah tanpa syarat pada tanggal 7 Mei
1945 kepada Sekutu. Dengan penyerahan pasukan Jerman ini, Perang Dunia II di
Eropa berakhir.
Mulai tahun 1943, pertempuran di Asia-Pasifik memasuki titik balik setelah terjadi
pertempuran di Laut Karang (4 Mei 1942) dan di Guadalacanal (7 Agustus 1942-9
Februari 1943). Dalam pertempuran Sekutu menyusun taktik serangan dari pulau
satu ke pulau lain atau sistem katak loncat. Strategi ini dipimpin oleh Jenderal
Dauglas Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz. Tentara Jepang di Laut
Karang dan Midway (7 Mei 1942) dihancurkan oleh Sekutu. Dan Jepang
mengalami kekalahan besar. Pada tanggal 17 Maret 1945, Iwojima direbut.
Mereka dibunuh dalam pertempuran bodoh yang dirancang oleh jenderal yang
bodoh pula. Mereka yang selamat terkejut, mengalami disilusi dan terpahitkan
oleh pengalaman perang mereka, dan melihat bahwa musuh asli mereka
bukanlah Jerman, tetapi orang-orang tua di kampung halaman yang telah
membohongi mereka. Mereka menolak nilai-nilai masyarakat yang mengirimkan
mereka ke perang, dan dalam melakukannya mereka memisahkan generasinya
sendiri dari masa lalu dan warisan budayanya.
Perang dunia II
erang Dunia II berlangsung selama tahun 1936-1945 dan merupakan perang
terbesar sepanjang sejarah kehidupan manusia. Perang ini melibatkan banyak
sekali negara di dunia, Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang
melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. Peristiwa perang
dunia II terjadi karena adanya kecenderungan atau suatu paham fasisme yang
berkembang di Eropa, keadaan politik internasional menjelang Perang Dunia II
menyerupai keadaan tahun 1906-1914 sebelum Perang Dunia I.
Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang terlibat
perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah Perang ini memakan korban jiwa
sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah kematian ini menjadikan Perang
Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia, ekonomipun
menjadi berantakan dan mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan dan
kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan. Namun demikian, Perang Dunia II ini juga
berpengaruh terhadap ekonomi, sosial, maupun politik.
Pengaruh yang dibawa oleh PD II ini ada yang bersifat positif dan juga negatif.
Dampak positifnya yaitu, Perang Dunia II juga berpengaruh terhadap Negara
Indonesia yaitu berakhirnya imperialisme Belanda dan Jepang di Indonesia,
karena pada saat itu Negara Indonesia mengalami Vacuum of Power sehingga
Para tokoh Indonesia dapat segera memproklamasikan Negara Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945.
Perang Dunia II menimbulkan bencana besar bagi umat manusia, kerusakan harta
benda, dan nyawa sangat besar. Pada saat itu Indonesia dikuasai Jepang selama
3,5 tahun dan menjadi masa-masa paling menderita akibat kebijakan politik,
ekonomi dan sosial Jepang seperti ekploitasi pertanian dan kerja paksa.
Tetapi di sisi lain Perang Dunia II juga berakibat postif bagi Indonesia. Setelah
Jepang kalah perang, Indonesia dalam keadaan ‘Vacuum Of Power’ (kekosongan
kekuasaan), dan Indonesia dapat memanfaatkan waktu itu. Dan pemerintah
Jepang memutuskan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dengan
membentuk PPKI sebagai pengganti BPUPKI, yang berujung pada Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Daftar Pustaka
https://doc.lalacomputer.com/makalah-perang-dunia-i/
https://doc.lalacomputer.com/makalah-perang-dunia-ii/