(TUGAS 7)
JEPLYANSYAH
18011181
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena berkat petunjuk dan bimbingan-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Teori Kepemimpinan Adolf
Hitler (Tugas 7)” dengan tepat waktu.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca dan
dapat digunakan dengan sebaik-baiknya sebagai bahan pembelajaran.
DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan .....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Berapa Lama Konflik Berlangsung.........................................................................3
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan
sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir
Jerman di usia 44 tahun dengan masa jabatan 1933-1945. Sebelumnya ia
merupakan seorang seniman gagal yang masuk dalam angkatan bersenjata
Jerman. Setelah perang selesai, ia berkecimpung di dunia politik dan mulai
bergabung dengan partai buruh Nasionalis Jerman pada tahun 1919 ketika usianya
mencapai 30 tahun. Visi politiknya begitu jelas, yaitu mengembalikan harkat dan
martabat bangsa dan negara Jerman yang telah terinjak-injak sesudah perang.
Lebih jauh lagi, Hitler bertekad memperjuangkan superioritas Arya, membawa
Jerman menjadi “ras unggul” dan menghancurkan bangsa-bangsa yang
dianggapnya sebagai “ras rendah”. Karena kelihaiannya dalam berorasi, maka ia
dengan cepat mendapat kepercayaan dari para pendukung partai, sehingga dua
tahun berikutnya ia mencapai kedudukan tertinggi pada partai yaitu menjadi
pemimpin partai dan mengubah nama partai menjadi Nationalsozialistische
Deutsche Arbeiterpartei (NAZI) dengan menerapkan suasana militerisme dalam
Partai.
Perang Dunia II di kawasan Eropa berlangsung selama lima tahun delapan
bulan. Tercetusnya Perang Dunia II tidak terlepas dari peran Adolf Hitler sebagai
Fuehrer Jerman yang mempelopori pecahnya Perang Dunia II dengan menyerang
Polandia pada 1 September 1939. Hal tersebut menandakan bahwa Perang Dunia
II tidak dapat terlepas dari peranan Hitler yang tengah memimpin Jerman dengan
ideologi barunya yaitu Naziisme. Hitler dan Nazi merupakan kekuatan besar yang
dimiliki Jerman ketika Perang dunia II, antara keduanya tidak bisa dipisahkan
karena Hitler telah “menciptakan” Nazi yang senantiasa akan patuh terhadap
pemimpinnya yang dipanggil Fuehrer. Fuehrer merupakan gabungan dari jabatan
Kanselir dan Presiden yang seharusnya dipisahkan karena tidak bisa disatukan.
Penyebutan Fuehrer untuk Hitler diciptakan oleh Hitler sendiri agar jabatan
kepemimpinannya menjadi kekuasaan yang mutlak dan tidak bisa diganggu gugat
oleh siapapun karena pemegang kekuasaan tertinggi berada di tangan Fuehrer.
2
B. Rumusan Masalah
1. Berapa lama konflik berlangsung?
2. Siapa sajakah yang terlibat dalam konflik?
3. Sejauh apa konflik tersebut merugikan para pihak?
4. Bagaimanakah pemecahan konflik-konflik tersebut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui berapa lama konflik berlangsung
2. Untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dalam konflik
3. Untuk mengetahui sejauh apa konflik tersebut merugikan para pihak
4. Untuk mengetahui pemecahan konflik-konflik tersebut
3
BAB II
PEMBAHASAN
meski kebijakan ini lebih condong ke amnesti dan reintegrasi mantan Nazi ke
masyarakat Jerman Barat.
Jerman dibagi secara de facto, dan dua negara merdeka, Republik Federal Jerman
dan Republik Demokratik Jerman. dibentuk di dalam perbatasan zona
pendudukan Sekutu dan Soviet. Seluruh Eropa terbagi antara cakupan pengaruh
Barat dan Soviet.
Pembagian dunia pascaperang diresmikan oleh dua aliansi militer internasional,
NATO pimpinan Amerika Serikat dan Pakta Warsawa pimpinan Soviet.
Ekonomi global menderita akibat perang, meski negara-negara yang terlibat
terpengaruh dengan berbagai cara. Amerika Serikat tampil lebih kaya daripada
negara lain; negara ini mengalami ledakan bayi dan pada tahun 1950 produk
domestik bruto per orangnya lebih tinggi daripada negara-negara besar lain dan
Amerika Serikat mendominasi ekonomi dunia. Britania Raya dan Amerika
Serikat menerapkan kebijakan pelucutan industri di Jerman Barat pada tahun
1945–1948. Akibat perdagangan internasional yang saling tergantung, hal ini
menciptakan stagnasi ekonomi di Eropa dan menunda pemulihan Eropa selama
beberapa tahun.
Uni Soviet, meski menderita kerugian manusia dan material yang luar biasa,
juga mengalami peningkatan pesat produksi pada masa-masa pascaperang.
Perkiraan total korban perang bervariasi, karena banyak kematian yang tidak
tercatat. Kebanyakan pihak memperkirakan sekitar 60 juta orang tewas dalam
perang, termasuk 20 juta tentara dan 40 juta warga sipil. Banyak warga sipil tewas
akibat wabah, kelaparan, pembantaian, pengeboman, dan genosida yang
disengaja. Uni Soviet kehilangan sekitar 27 juta rakyatnya sepanjang perang.
termasuk 8,7 juta personel militer dan 19 juta warga sipil. Pangsa korban jiwa
militer terbesar adalah etnis Rusia (5.756.000), diikuti etnis Ukraina (1,377,400).
Jerman mengalami 5,3 juta kematian militer, kebanyakan di Front Timur dan
sepanjang pertempuran terakhir di Jerman.
9
Sekitar 11 sampai 17 juta jiwa warga sipil tewas akibat kebijakan ideologi Nazi
secara langsung maupun tidak langsung, termasuk genosida sistematis sekitar
enam juta kaum Yahudi sepanjang Holocaust ditambah lima juta bangsa Roma,
homoseksual, serta Slav dan suku bangsa atau kaum minoritas lainnya.
Nazi bertanggung jawab atas terjadinya Holocaust, yaitu pembunuhan sekitar
enam juta (meskipun jumlahnya diragukan) kaum Yahudi (kebanyakan
Ashkenazim), serta dua juta etnis Polandia dan empat juta orang lainnya yang
dianggap "tidak layak hidup" (termasuk orang cacat dan sakit jiwa, tahanan
perang Soviet, homoseksual, Freemason, Saksi-Saksi Yehuwa, dan Romani)
sebagai bagian dari program pemusnahan dengan sengaja. Sekitar 12 juta orang,
kebanyakan penduduk Eropa Timur, dipekerjakan sebagai buruh paksa di
ekonomi perang Jerman. Terlepas dari semua itu, ada beberapa pihak yang
meragukan jumlah korban Holocoust. Mereka beranggapan bahwa korban
Holocoust tidak sampai mencapai 6 juta orang, melainkan hanya ratusan ribu saja.
Peristiwa ini juga dianggap oleh pihak-pihak tertentu sebagai propaganda untuk
menarik simpati terhadap berdirinya negara Israel.
Banyaknya negara-negara Eropa memberikan hukuman bagi siapa saja yang
tidak percaya pada peristiwa Holocoust dan seringnya peristiwa ini ditunjukkan
dalam film-film dan dalam buku-buku sejarah, membuat pihak-pihak tersebut
ragu akan kebenaran peristiwa ini. Namun, terlepas dari semua keraguan itu,
peristiwa pembantaian dan penyiksaan terhadap Yahudi benar-benar ada,
meskipun jumlah korbannya masih kontroversial.
D. Pemecahan Konflik
Tanggal 8 Mei 1945, Nazi Jerman menyatakan kapitulasi tanpa syarat.
Panglima perang Jerman, Jendral Wilhelm Keitel, menandatangani kapitulasi di
Berlin. dan menyerahnya Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945 (setelah
pemboman atom di kota Hiroshima dan Nagasaki).
Saat Pertempuran Berlin berlangsung tahun 1945, Hitler menikahi kekasih
lamanya, Eva Braun. Tanggal 30 April 1945, kurang dari dua hari kemudian,
10
keduanya bunuh diri agar tidak ditangkap Angkatan Darat Merah, lalu mayat
mereka dibakar.
Sekutu mendirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang resmi berdiri tanggal 24
Oktober 1945. dan mengadopsi Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia
tahun 1948 sebagai standar umum bagi semua negara anggotanya. Kekuatan-
kekuatan besar yang menjadi pemenang perang—Amerika Serikat, Uni Soviet,
Tiongkok, Britania Raya, dan Prancis—menjadi anggota tetap Dewan Keamanan
PBB.
Setelah pembebasan yang dilakukan tentara amerika dan sekutu di eropa,
banyak orang yahudi yang selamat menjadi pengungsi. Dan bermukim di barak
pengungsian sementara di eropa tengah. Ada juga berjuta-juta pengungsi non
yahudi yang tinggal di tempat pengungsian , yang diatur oleh agen pertolongab
dan rehabilitasi perserikatan bangsa-bangsa (UNRRA) .
UNRRA bersama dengan komite distribusi gaungan amerika , bekerja keras
untuk meningkatkan kondisi-kondisi yang sangat minim di kamp pengungsian.
Pada musim gugur 1945 mereka menyediakan sekolah, kebun-kebunn pelatihan,
dan institusi pendidikan yang lain untuk mendorong kaum yahudi kembali ke
kehidupan normal.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perang yang erlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945 melibatkan banyak
sekali negara di dunia yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang
saling bertentangan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terluas
dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan
militer. Dalam keadaan "perang total", negara-negara besar memaksimalkan
seluruh kemampuan ekonomi, industri, dan ilmiahnya untuk keperluan perang,
sehingga menghapus perbedaan antara sumber daya sipil dan militer. Ditandai
oleh sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal warga sipil,
termasuk Holocaust dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan, perang ini
memakan korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah kematian ini
menjadikan Perang Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat
manusia.
Nazi bertanggung jawab atas terjadinya Holocaust, yaitu pembunuhan sekitar
enam juta (meskipun jumlahnya diragukan) kaum Yahudi (kebanyakan
Ashkenazim), serta dua juta etnis Polandia dan empat juta orang lainnya yang
dianggap "tidak layak hidup" (termasuk orang cacat dan sakit jiwa, tahanan
perang Soviet, homoseksual, Freemason, Saksi-Saksi Yehuwa, dan Romani)
sebagai bagian dari program pemusnahan dengan sengaja. Sekitar 12 juta orang,
kebanyakan penduduk Eropa Timur, dipekerjakan sebagai buruh paksa di
ekonomi perang Jerman. Terlepas dari semua itu, ada beberapa pihak yang
meragukan jumlah korban Holocoust. Mereka beranggapan bahwa korban
Holocoust tidak sampai mencapai 6 juta orang, melainkan hanya ratusan ribu saja.
Peristiwa ini juga dianggap oleh pihak-pihak tertentu sebagai propaganda untuk
menarik simpati terhadap berdirinya negara Israel.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Adolf_Hitler
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
https://encyclopedia.ushmm.org/content/id/article/world-war-ii-in-europe-abridged-
article