KEBERSAMAAN
Disusun Oleh :
1. Ajeng Qarrina 1913053049
2. Dinda Aphrodita 1913053124
3. Dwi Safitri 1913053066
4. Ika Lusiani 1913053075
5. Nuril Fajria Ramadhona 1913053131
6. Ramadhan Wibisono 1953053010
7. Yefsi Desti Ania 1913053054
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan makalah
laporan ini dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Pada Kelas 4 Tema 1
Indahnya Kebersamaan”.Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pengembangan Suplemen Bahan Ajar SD.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat tim
penyusun harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan
memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............. ......................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.4 Tujuan........................................................................................................2
1.5 Manfaat......................................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI....................................................................................4
2.1 Bahan Ajar.................................................................................................4
2.2 Ruang Lingkup Materi IPS SD..................................................................10
2.3 Materi IPS Keberagaman Bangsaku..........................................................13
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................16
3.1 Faktor Yang Menyebabkan Peserta Didik Kurang Memahami Materi
Keberagaman Bangsaku............................................................................16
3.2 Solusi Permasalahan Agar Peserta Didik Dapat Memahami Materi
Keberagaman Bangsaku............................................................................18
3.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku Suplemen Yang Dikembangkan..........20
BAB IV PENUTUP............. ................................................................................21
4.1 Kesimpulan................................................................................................21
4.2 Saran..........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............ .............................................................................23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dalam belajar siswa. Terdapat sejumlah materi pembelajaran yang sulit
dimengerti oleh siswa.
Dalam pengembangan bahan ajar guru dapat membuat modul sebagai
bahan ajar. Modul adalah seperangkat bahan ajar yang disajikan secara
sistematis sehingga pembacanya dapat belajar dengan atau tanpa seorang guru.
Dalam pembelajaran IPS, modul diharapkan mampu mengakomodasi suatu
materi untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Selain itu, dengan
design modul yang menarik siswa akan merasakan pembelajaran menjadi
menyenangkan. Berdasarkan pemaparan tersebut diperoleh makna bahwa
dalam sebuah pembelajaran guru harus mengembangkan bahan ajar agar siswa
dapat menyelesaikan permasalahan dalam kegiatan belajar. Oleh sebab itu,
pada makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai bahan ajar materi
pembelajaran IPS SD khususnya pada kelas IV tema 2 subtema 1
pembelajaran 1.
2
1.4 Tujuan
Adapun beberapa tujuan dari pengembangan suplemen bahan ajar ini
sebagai berikut.
1. Mengetahui faktor yang menyebabkan peserta didik kurang memahami
materi energi dan perubahannya
2. Mengetahui solusi permasalahan agar peserta didik dapat memahami
materi energi dan perubahannya
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku suplemen yang
dikembangkan
1.5 Manfaat
Manfaat dari pengembangan suplemen bahan ajar adalah:
1. Pengembangan bahan ajar ini diharapkan bermanfaat untuk mempermudah
guru dalam menyampaikan materi pelajaran
2. Bahan ajar berupa modul ini diharapkan dapat membantu siswa agar lebih
mudah memahami materi, selain itu diharapkan dapat meningkatkan rasa
semangat belajar siswa
3
BAB II
KAJIAN TEORI
4
3. Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi
individu.
4. Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja.
5. Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk
melakukan aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa.
6. Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai
besar.
7. Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri
5
1. Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam
prosespembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang
seharusnyadiajarkan/dilatihkan kepada siswanya.
2. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya
dalamprosespembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi
yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.
3. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
4. Membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar.
5. Membantu siswa dalam proses belajar .
6. Sebagai perlengkapan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelajaran
7. Untuk menciptakan lingkungan / suasana balajar yang kondusif.
6
14) nasionalisme (Etin Solihatin, 2009: 15-21). Jadi IPS merupakan mata
pelajaran yang mengkaji tentang manusia, kehidupan sosial dan berbagai
permasalahannya.
Sapriya (2009: 12) mengemukakan IPS di tingkat Sekolah Dasar pada
dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik sebagai warga negara
yang menguasai pengetahuan (knowledges), ketrampilan (skills), sikap dan
nilai (attitudes and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk
memecahkan masalah pribadi/ masalah sosial serta kemampuan mengambil
keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar
menjadi warga negara yang baik.
Tasrif (2008: 4) membagi ruang lingkup IPS menjadi beberapa aspek
berikut :
a. Ditinjau dari ruang lingkup hubungan mencakup hubungan sosial,
hubungan ekonomi, hubungan psikologi, hubungan budaya, hubungan
sejarah, hubungan geografi, dan hubungan politik.
b. Ditinjau dari segi kelompoknya adalah dapat berupa keluarga, rukun
tetangga, kampong, warga desa, organisasi masyarakat dan bangsa.
c. Ditinjau dari tingkatannya meliputi tingkat local, regional dan global
d. Ditinjau dari lingkup interaksi dapat berupa kebudayaan, politik dan
ekonomi.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi:
a. Manusia, tempat, dan lingkungan
b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
c. Sistem sosial dan budaya
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
7
Berbagai perbedaan turut menjadi unsur-unsur pembentuk keberagaman
dalam masyarakat. Keberagaman merupakan kenyataan yang harus dihadapi
dan terjadi secara alami. Keberagaman individu sosial sosial merupakan
dampak dari kedudukan manusia, baik sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial.
Masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai macam bentuk keberagaman,
seperti keberagaman kewilayahan, ras, golongan, jenis kelamin, agama, adat
istiadat, hingga budaya. Keberagaman yang menjadi bagian dari kehidupan ini
harus dijaga demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurut laman Sumber Belajar Kemdikbud, setiap negara memiliki
keberagamannya masing-masing. Untuk di Indonesia, keberagaman terbagi
dalam dua jenis: Pertama, keberagaman wilayah dan lingkungan. Kedua,
keberagaman suku bangsa dan budaya.
Ada beberapa contoh sikap menghargai keberagaman masyarakat
Indonesia yang bisa kita laksanakan demi terciptanya kerukunan.
Keberagaman wilayah dan lingkungan adalah keberagaman yang dilihat dari
berbagai sisi pada wilayah. Misalnya dari Sabang sampai Merauke, Indonesia
memiliki berbagai ciri wilayah yang berbeda-beda seperti kekayaan alam,
kondisi lingkungan, flora fauna, dan sebagainya.
Sementara itu, keberagaman suku bangsa dan budaya adalah perbedaan
yang ditinjau dari sisi kelompok etnik dengan budaya yang dimilikinya.
Indonesia sangat kaya dengan suku bangsa yang tersebar di berbagai penjuru.
Setiap suku memiliki ciri khasnya masing-masing seperti adat, budaya,
kepercayaan, bahasa, dan sebagainya. Sampai sekarang belum diketahui
secara pasti jumlah suku di Indonesia. Sebagai gambaran, dari suku Dayak
yang tinggal di Pulau Kalimantan saja, sudah lebih dari 400 suku. Dalam
catatan Biro Pusat Statistik (BPS) di tahun 2010, setidaknya Indonesia
mempunyai 1.128 suku bangsa.
Suku-suku inilah yang membentuk keberagaman di Indonesia. Semua
perbedaan itu tidak boleh dianggap ancaman oleh satu suku kepada suku yang
lain. Sebaliknya, kekayaan budaya perlu dinilai sebagai aset yang membuat
terwujudnya integrasi bangsa.
8
Ada faktor yang membuat terjadinya keberagaman. Faktor tersebut tidak
tunggal, namun dipengaruhi oleh banyak aspek yang melingkupinya. faktor-
faktor tersebut adalah:
1. Lingkungan Fisik Daerah
Lingkungan fisik yang ada di masyarakat turut memengaruhi
keberagaman. Contohnya orang-orang yang tinggal di pantai, dataran
rendah, atau pegunungan memengaruhi ragam mata pencaharian dan
tradisi sosial budaya.
2. Agama atau Keyakinan
Masyarakat tidak bisa dilepaskan dari aspek agama. Indonesia memiliki
keberagaman dalam hal ini, termasuk adanya kepercayaan-kepercayaan
menurut adat masing-masing
3. Kehidupan Sosial Budaya
Sebuah daerah mempunyai perbedaan kehidupan sosial budaya dengan
daerah lain sehingga menimbulkan keberagaman. Sisi sosial budaya sangat
berpengaruh pada kehidupan sehari-hari.
4. Faktor Sejarah
Sebuah wilayah turut memengaruhi keberagaman. Misalnya adanya
sebuah wilayah yang menurut sejarah menjadi penyebaran Islam, maka di
sana ditemukan berbagai hal yang bernafaskan Islam seperti bangunan,
adat, bangunan, dan sebagainya.
Indonesia dikaruniai dengan berbagai keberagaman, mulai dari perbedaan
suku, budaya, agama, warna kulit hingga cara pandang. Agar perbedaan
tersebut tidak menimbulkan kesenjangan, kita perlu menerapkan sikap
menghargai keberagaman dalam kehidupan sosial.
Setiap suku tersebut memiliki kebiasaan dan tradisi yang berbeda-beda.
Walau begitu mereka tetap bagian dari negara Indonesia. Untuk mejaga
persatuan tersebut, teman-teman harus memiliki rasa menghormati dan
menghargai antarsuku budaya. Menghormati menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah menaruh rasa hormat, mengakui. Jadi, menghormati
kebudayaan daerah lain adalah dengan memberikan rasa hormat dan mengakui
adanya kebudayaan lain di Indonesia. Sedangkan menghargai memiliki arti
9
yang tidak jauh berbeda, yaitu memberikan rasa hormat. Rasa hormat ini bisa
diberikan dengan beragam cara, yaitu :
1. Mengutamakan kepentingan umum daripada kelompok atau pribadi
Menghargai keberagaman dapat kita lakukan dengan mengutamakan
kepentingan umum daripada kepentingan kelompok tertentu, apalagi
kepentingan pribadi yang justru menunjukkan sikap egois. Artinya, dalam
memecahkan masalah atau membuat keputusan sebaiknya didasarkan pada
hasil musyawarah dengan menjunjung tinggi kebutuhan banyak orang.
10
5. Saling Tolong Menolong
Manusia adalah makhluk sosial, maka dari itu manusia membutuhkan
orang lain di dalam kehidupannya. Itulah sebabnya, sesama manusia sudah
seharusnya saling tolong menolong. Misalnya, membantu persiapan acara
hajatan tetangga, memberikan makanan kepada orang yang kelaparan dan
menolong mereka yang terkena musibah dan bencana alam.
11
terhadap pendapat, ras, agama, suku, budaya, maupun kelompok atau
golongan yang berbeda. Sikap menghargai keberagaman merupakan kunci
dalam terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Tanpa adanya kesadaran
akan penerimaan keberagaman dan sikap saling menghargai keberagaman,
maka dapat memicu terjadinya konflik yang berakibat pada disintegrasi
bangsa. Oleh sebab itu, setiap individu perlu mengaplikasikan sikap
menghargai dalam kehidupan seharihari. Baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
12
BAB III
13
bekerja sama dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional
maupun skala internasional.
Proses pembelajaran IPS di sekolah selama ini masih banyak pendidik
yang menggunakan model pembelajaran yang masih bersifat konvensional.
Masih terdapat kelemahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan
IPS, sekalipun berbagai inovasi telah dilakukan tetapi hasilnya belum
memuaskan. Beberapa kelemahan dari model pembelajaran konvensional ini
diantaranya, guru kurang mengikutsertakan peserta didik dalam proses
pembelajaran, namun guru lebih cenderung menggunakann ceramah yang
hanya menuntut siswa pada kekuatan ingatan dan hafalan kejadian-kejadian
serta nama tokoh, tanpa mengembangkan wawasan berpikir dan penyelesaian
masalah yang memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih aktif.
Kelemahan lainnya, yang menjadikan kualitas pembelajaran pendidikan
IPS menjadi lemah dan tidak berkualitas adalah adanya anggapan yang keliru
dari pada orang tua, peserta didik sendiri, bahkan para pengambil keputusan
yang beranggapan bahwa pendidikan IPS kurang memiliki nilai manfaat
dibandingkan dengan bidang studi lain seperti IPA. Hal tersebut jelas
merupakan anggapan atau persepsi yang salah dalam menilai pendidikan IPS
yang menjadikan kualitas masukan bagi program IPS lebih rendah dibanding
dengan bidang studi yang lain, padahal secara intrinsik materi
pembelajarannya memerlukan kemampuan intelektual dan motivasi yang
tinggi.
Kondisi lainnya, yang tidak kalah pentingnya, yang menyebabkan
pembelajaran IPS tidak menarik dan membosankan adalah karena
pembelajaran IPS dianggap tidak bisa mengaplikasikan untuk mengetahui
secara lebih jauh apa yang dipelajarinya, sehingga pembelajaran IPS juga
dianggap hanya sekadar untuk kepentingan sesaat, tanpa ada manfaat praktis
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat dan belum menjadi nilai sosial
budaya yang berkembang di lingkungan masyarakat yang menjadi sumber
belajar bagi peserta didik.
Faktor penyebab terjadinya kesulitan belajar yaitu dibedakan menjadi
faktor internal dan eksternal. Faktor yang muncul dari dalam diri peserta didik
14
contohnya aspek minat, motivasi, dan bakat. Untuk faktor eksternal kesulitan
belajar yaitu aspek proses pembelajaran selama di kelas, sarana atau prasarana
sekolah, dukungan orang tua, dan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh
guru. Beberapa faktor juga dialami peserta didik yang mengalami kesulitan.
Faktor materi yang luas dan banyak berdampak pada ketidakpahaman
termasuk dalam faktor intern. Kurangnya minat peserta didik terhadap
pelajaran IPS juga termasuk faktor intern. Minat yang kurang dikarenakan
peserta didik menganggap bahwa materi IPS sulit dipahami dan banyak
bacaannya. Selanjutnya ada faktor eksternal yaitu kurangngnya pendampingan
orang tua saat peserta didik belajar di rumah, keterbatasan sumber belajar, dan
pelaksanaan pembelajaran berjalan kurang baik. Kurangnya pendampingan
dan keterbatasan sumber belajar termasuk dalam faktor dukungan orang tua
dalam menunjang aktivitas belajar. Pendampingan yang kurang saat belajar
karena orang tua bekerja dan terbatasnya sumber belajar yang dimiliki peserta
didik menandakan bahwa dukungan orang tua terhadap aktivitas belajar
peserta didik kurang. Pada kenyataannya orang tua memiliki peran penting di
rumah menggantikan peran guru. Faktor pelaksanaan pembelajaran yang
berjalan kurang baik termasuk dalam faktor proses pembelajaran dan strategi
pembelajaran yang digunakan guru. Semakin banyak pengalaman dan
penguasaan strategi yang dimiliki guru akan semakin baik pula pembelajaran
yang terjadi di kelas.
15
sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini dalam konteks sosialnya
atau manusia sebagai anggota masyarakat.
16
anak ini akan merasa aman jika berbicara dalam kelompok kecil daripada
secara klasikal. Melatih anak belajar kelompok, berarti juga menyiapkan anak
untuk menjadi dewasa yang bisa bekerjasama dengan orang lain. Dari
pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam mengatasi kesulitan
belajar dapat dilakukan dengan cara memberikan bimbingan dan konseling
terhadap siswa yang kesulitan untuk belajar.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pelajaran IPS di Sekolah Dasar merupakan nama mata pelajaran yang
berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial,
humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan
(Menurut Sapriya, 2009). Tujuan pembelajaran IPS tidak hanya
menekankan pada aspek pengetahuan saja, melainkan juga pembinaan
peserta didik untuk mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai
pengetahuan tersebut di tengah masyarakat. Nilai-nilai tersebut misalnya
kepedulian terhadap sesama dan lingkungan, disiplin, ketaatan,
keteraturan, etos kerja, dan lain-lain.
Pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang
melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan
cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi
materi, budaya, dan kejiwaannya; memanfaatkan sumber daya yang ada di
permukaan bumi; mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun
kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan masyarakat
manusia. Singkatnya, IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem
kehidupan manusia di permukaan bumi ini dalam konteks sosialnya atau
manusia sebagai anggota masyarakat.
Menurut Sugihartono dalam mengatasi kesulitan belajar dapat
dilakukan dengan bantuan berupa program remedial atau pengajaran
perbaikan, layanan bimbingan konseling, mengirimkan siswa kepada ahli
yang berkompeten dalam mengatasi kesulitan siswa (Harianto, 2011).
Kelebihan Buku Suplemen yang dikembangkan, Buku suplemen disusun
dengan desain yang sangat menarik penuh dengan warna dan gambar.
Kekurangan Buku Suplemen yang dikembangkan, Pertanyaan yang
disajikan kurang banyak dan belum variatif, Pada buku suplemen yang
18
kami kembangkan merupakan modifikasi dari beberapa suplemen yang
ada.
4.2 Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penyusun akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
tentang pembahasan makalah diatas.
19
DAFTAR PUSTAKA
20