ABSTRAK
Hampir seluruh bagian negara mengalami musibah pandemi virus COVID-19. Dampak yang
ditimbulkan sangat memberikan momok yang mengerikan bagi setiap negara. Hampir seluruh
kegiatan kenegaraan mau pun sosial ekonomi masyarakat tergnggu akibat adanya pandemi
ini.dampak yang ditimbulkan sangat sgnifikan khususnya aspek perekonomian. Banyak
masyarat yang akhir nya membuka usaha-usaha mikro salah satuya denngan memberdayakan
peluang-peluang yang ada di masyarakat sekitar. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya
untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun
kelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup,
kemandirian, dan kesejahteraannya. Sesuai dengan Model KKN-DR Sisdamas UIN Sunan
Gunung Djati Bandung Tahun 2021 yaitu KKN yang diselenggarakan dalam semangat kampus
merdeka, diwujudkan dengan pemberdayaan masyarakat melalui refleksi dan perencanaan serta
pelaksanaan program sesuai kompetensi Peserta KKN dan disesuaikan dengan hasil refleksi
sosial tentang kondisi dan potensi masyarakat di daerah masing-masing. Salah satu program
yang diterapkan di Desa Batukaras ini khususnya di Situ Cisamping adalah Budidaya Ikan Lele
oleh Masyarakat. Menanggapi hal tersebut berbagai cara dilakukan oleh pemerintah atau swasta
untuk memberdayakan masyarakat, bahkan tidak sedikit pula masyarakat yang memiliki inisiatif
sendiri untuk memberdayakan lingkungannya, salah satunya melalui program pemberdayaan di
Desa Batukaras oleh kelompok Jaya Mandiri yaitu Budidaya Ikan Lele. Tujuan diadakannya
program ini adalah untuk mengetahui proses pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan
budidaya ikan lele di kelompok Jaya Mandiri Desa Batukaras Kecamatan Cijulang. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil
penelitian ini adalah proses pemberdayaan masyarakat melalui kegaitan budidaya ikan lele di
kelompok Jaya Mandiri ini menggunakan strategi 5P, pertama pemungkinan. Kedua penguatan.
Ketiga perlindungan. Keempat penyokongan. Kelima pemeliharaan.
ABSTRACT
2
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat
2
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat
sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan bisa terlihat dengan adanya konsep program
yang memiliki komoditas unggulan; dan c) pemberdayaan ini dengan sebuah gerakan
masyarakat yaitu Gerakan Masyarakat Mandiri,
Pendapatan masyarakat di sektor kelautan dan
perikanan (KKP : 2012). Usaha budidaya ikan Berdaya Saing dan Inovatif adalah untuk
harus terus didorong,karena masih besarnya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bidang infrastruktur, ekonomi, dan
potensi perikanan budidaya yang belum
sosial kemasyarakatan serta meningkatkan
dimanfaatkan secara optimal. Tingkat
pemanfaatan perikanan budidaya payau, baru kemampuan masyarakat dalam perencanaan,
seluas 682.857 ha atau 23,04% dari potensinya penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan,
pengendalian, dan pertanggungjawaban dalam
sebesar 2,96 juta ha. Tingkat pemanfaatan
setiap kegiatan.
budidaya laut masih relatif rendah, yaitu sekitar
117.649 ha atau 0,94% dari potensi budidaya
Berdasarkan pokok permasalahan
laut yang mencapai luasan 12,55 juta ha dan
tersebut, maka ditetapkan tujuan program kerja
potensi budidaya air tawar seperti kolam
KKN ini adalah Melalui program
541.100 ha. Sementara, tingkat pemanfaatan
Pemberdayaan Ikan lele ini yaitu memberikan
perikanan budidaya di perairan umum
edukasi melalui aspek kognitif, afektif dan
mencapai 158.125 ha dan mina-padi 1,54 juta
psikomotorik bagi warga tentang
ha. (KKP : 2010) Permasalahan masih
kebermanfaatan budidaya ikan lele, dan juga
rendahnya tingkat pemanfaatan lahan budidaya
diharapkan masyarakat menjadi Mandiri,
ikan menyebabkan masih rendahnya
Berdaya Saing dan Inovatif yang mampu
produktivitas budidaya. Disamping itu, masih
berdaya saing berdaya juang dan berdaya guna
lemahnya akses pembudidaya ikan terhadap
tinggi. Hal itu merupakan salah satu cara dan
permodalan, teknologi dan informasi pasar
tujuankami dalam memberdayakan masyarakat
menyebabkan kurang optimalnya usaha
yang ada di Desa Batukaras terhusus di Dusun
budidaya.
Cidahu dengan mendampingi dan membentuk
Menurut Priambodo (2013) meyatakan kelompok ekonomi masyarakat berbasis klaster
bahwa keterbatasan modal, rendahnya tingkat budidaya lele dengan nama kelompok Jaya
Mandiri yang di ketuai oleh Bapak Edi
pengetahuan dan keterampilan serta teknologi
Harnadi.
merupakan masalah kronis sektor perikanan
tradisional. Keterbatasan permodalan
menyebabkan sulitnya pelaksanaan METODE PENELITIAN
intensifikasi usaha budidaya oleh pembudidaya.
Penelitian dan Program permberdayaan
Keterbatasan akses terhadap teknologi
Ikan Lele ini dilakukan di dekat Situ Cisaping
menyebabkan lambatnya inovasi teknologi
Desa Batukaras Kecamatan Cijulang
budidaya yang dilakukan oleh pembudidaya.
Kabupaten Pangandaran di pertengahan Bulan
Disisi lain, lemahnya informasi pasar
Agustus sampai akhir bulan Agustus 19-27
menyebabkan pembudidaya terbelenggu
Agustus 2021. Metode penelitian yang
dengan sistem pasar yang monopolis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi
sebenarnya merugikan para pembudidaya.
kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik
Pemerintah Indonesia semenjak pengumpulan data yang digunakan adalah
berlakunya Otonomi Daerah telah observasi, wawancara dan dokumentasi.
mencanangkan gerakan pemberdayaan
Sebenarnya untuk mengkaji strategi
mayarakat untuk pembangunan daerah,
pengembangan usaha budidaya ikan lele di
pengentasan penduduk miskin dari
suatu lahan dapat dilakukan dengan analisis
kemiskinannya, pengembangan sumber daya
SWOT kuantitatif. Dua pendekatan dalam
manusia desa, serta peningkatan dan penguatan
analisis SWOT, yaitu :
kelembagaan usaha kecil dan koperasi di
seluruh tanah air. Dengan signifikannya
pembangunan masyarakat, Kabupaten
Pangandaran khususnya Desa Batukaras ini
4
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat
5
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat
kualitatif yang menjadi instrumen atau alat budidaya ikan lele di kelompok Jaya Mandiri
penelitian adalah peneliti itu sendiri. Moleong ini menggunakan strategi 5P, pertama
(2017 : 168) kedudukan peneliti dalam pemungkinan yaitu menciptakan iklim agar
penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus masyarakat dapat meningkatkan potensinya
perencana, pelaksana pengumpulan data, secara optimal melalui pemanfaatan
analisis, penafsir data dan pada akhirnya ia pekarangan rumah yang dapat digunakan untuk
menjadi pelapor hasil penelitiannya. Oleh budidaya ikan lele sebagai peluang usaha.
karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus Kedua, penguatan yaitu memperkuat
divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap pengetahuan dan kemampuan masyarakat
melakukan penelitian yang selanjutnya terjun melalui pelatihan budidaya ikan lele yang
ke lapangan. diberikan oleh Mahasiswa KKN. Ketiga,
perlindungan yaitu pemerintah berperan
1. Lembar observasi melindungi masyarakat menghadapi persaingan
Pengertian observasi menurut usaha. Keempat, penyokongan yaitu kami
Sujarweni (2014:75) adalah bekerjasama dengan pemerintahmemberikan
pengamatan secara sistematik terhadap dorongan, arahan dan pengawasan kepada
gejala yang tampak pada objek. masyarakat yang termasuk dalam kelompok
Kaitannya dalam penelitian ini akan usaha budidaya ikan lele. Kelima, pemeliharaan
melaksanakan observasi lapangan yaitu komunikasi antar anggota kelompok,
(pengamatan) untuk mengetahui, pengurus dan pemerintah agar masyarakat
memperoleh data dan informasi yang dapat meningkatkan kesejahteraannya.
lengkap dan mendalam mengenai
proses pemberdayaan masyarakat Keberhasilan program ini yaitu
melalui kegiatan budidaya ikan lele di Pelaksanaan budidaya ikan lele dalam
Kelompok Subur Makmur Kelurahan kelompok Jaya Mandiri ini dapat dilihat dari
Purbaratu Kecamatan Purbaratu Kota sumber daya manusianya yaitu di dalam
Tasikmalaya. Observasi ini guna kelompok merasakan memang sedikit
mengetahui kegiatan yang sedang banyaknya menambah penghasilan dalam
berlangsung, data hasil observasi ini membantu ekonomi keluarga, membuka
akan melengkapi dan dilengkapi oleh peluang usaha dan lapangan pekerjaan. Serta
data-data lainnya agar mencapai data menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
yang diperlukan guna mendukung pada keterampilan dalam membudidayakan ikan lele,
pemecahan masalah. dan dapat meningkatkan rasa kepedulian, rasa
2. Wawancara Adalah salah satu tanggung jawab, rasa saling membantu dan
instrument yang digunakan untuk membuatmasyarakat berdayadan mandiri
menggali data secara lisan. Hal ini menjalankan peran sosialnya dalam
haruslah dilakukan secara mendalam pembangunan di kelompok maupun di
cara kita mendapatkan data yang valid lingkungan sekitarnya.
dan detail. Wawancara dilakukan
kepada Kepala Lurah, Ketua Tim PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksana Kegiatan dan para anggota
kelompok subur makmur di kelurahan Gerakan Masyarakat Mandiri Berdaya
purbaratu dimana pada saat wawancara Saing dan Inovatif sebagai Model
itu lebih kepada awal mula adanya Pembangunan Berbasis Partisipasi merupakan
program dari pemerintah dan salah satu program pemerintah Desa Batukaras
bagaimana menggerakan masyarakat yang dipelopori oleh Bapak Edi Hernadi yang
dalam ikut serta pada program diberi nama Kelompok Jaya Mandiri
budidaya ikan lele tersebut. Cisamping, tujuan dari program ini untuk
memberdayakan dan mendorong partisipasi
Hasil penelitian ini adalah proses masyarakat dalam pembangunan guna
pemberdayaan masyarakat melalui kegaitan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
6
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat
1. Perencanaan Program
Perencanaan program Pemberdayaan
Masyarakat dengan Budidaya Ikan Lele
diawali dengan kegiatan perencanaan
Gambar 2. Persiapan Program
program bersama seluruh anggota
KKN Kelompok 212 yang berlokasi di
3. Pelaksanaan Program
Dusun Cidahu RT 021 RW 10 Desa
Program ini dilaksanakan pada tanggal
Batukaras Kecamatan Cijulang
21 Agustus 2021 pukul 15.00 – 17.30
Kabupaten Pangandaran. Berdasarkan
WIB di markas kelompok Jaya Mandiri
Salah satu permasalahan yang ada di
dekat Situ Cisamping Desa Batukaras.
masyarakat Desa Batukaras Kecamatan
Cijulang pasca Covid-19 ini yaitu
kurangnya rasa menyadari adanya
potensi di sekitar mereka yang
mungkin bisa mereka gunakan sebagai
sumber daya tambahan agar berguna
bagi kemajuan ekonomi masyarakat
kami mecoba berdiskusi dan
merencanakan program ini sebagai
salah satu cara pemberdayaan
masyarakat. Gambar 3.
Pelaksanaan Program
4. Pengambilan Data
Data yang diambil pada tanggal 27
Agustus 2021 pukul 10.00 – 12.30
WIB di markas kelompok Jaya Mandiri
dekat Situ Cisamping Desa Batukaras.
Menggunakan data Kualitatifyaitu
dengan studi kasus dengan pendekatan
Gambar 1. Perencanaan Program kualitatif. Serta dilengkapi teknik
pengumpulan data yang digunakan
2. Persiapan Program adalah observasi, wawancara dan
Tahap kedua setelah melakukan dokumentasi dengan salah satu anggota
perencanaan program adalah Kelompok Budidaya Ikan Lele
mempersiapkan hal-hal yang tersebut. Observasi sebagai Teknik
dibutuhkan dalam melaksanakan pengumpulan data memiliki arti
program ini yaitu dengan mencoba pengamatan dan pencatatan secara
berkomunikasi dengan salah satu sistematik terhadap gejala yang tampak
anggota Kelompok Jaya Mandiri yaitu pada objek penelitian. Jadi Teknik
Bapa Edi yang juga merupakan ketua pengumpulan data yang dilaksanakan
kelompok tersebut dan kami dengan beberapa Teknik diantaranya
dengan melakukan wawancara
7
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat
8
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat
dengan adanya pelatihan mengenai budidaya mitra dapat dilihat dari Analiss SWOT sebagai
ikan lele yang diberikan oleh Kelompok Jaya berikut :
Mandiri ini yang mana dengan adanya
pelatihan ini menambah ilmu mengenai a. Strenght (Kekuatan) : lokasi yang strategis,
pembudidayaan ikan lele. Langkah selanjutnya lahan yang luas, didukung dengan fasilitas
yaitu adanya perlindungan dengan adanya pendukung, Delevery Order, harga yang
program pemerintah ini secara tidak langsung terjangkau, Service/pelayanan, Pemesanan
melindungi masyarakat dalam kehidupan bisa dilakukan melalui media social/online,
sehari-harinya dalam persaingan yang terjadi semangat dari anggota yang sangat tinggi
terutama dalam hal pekerjaan. Sehingga dengan untuk memajukan budidaya ini, dan
kelompok subur makmur ini memberi jalan didukung dengan pendampingan usaha oleh
bagi masyarakat yang tadi nya pengangguran tim PKM, adanya penyuluhan terlebih
jadi memiliki pekerjaaan dan penghasilan. dahulu.
Berjalannya kelompok ini tidak terlepas dengan b. Weakness ( Kelemahan) : Waktu tunggu
adanya Penyokongan yang diberikan pihak panen yang cukup lama sampai 3 bulan,
lurah dalam memberikan dorongan, arahan dan harga bahan pakan yang tidak stabil
pengawasan pada msayarakat yang ikut serta walaupun adanya donatur akan tetapi hal itu
dalam melaksanakan budidaya ikan lele ini, harus selalu diperhatikan karena harga yang
adanya bantuan dana dari Pemerintah melalui cukup mahal, usaha baru sehingga belum
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dikenal.
Kabupaten Pangandaran membantu dalam c. Opportunity (Peluang) : Bisnis atau usaha
penyokongan berjalannya kelompok ini dalam yang menjanjikan, banyaknya warung-
pembudidayaan ikan lele serta dalam warung, café, restoran, pasar yang
Pemeliharaan bahwa proses pemberdayaan menyediakan ikan lele di Pangandaran,
masyarakat melalui kegiatan budidaya ikan lele banyaknya pasar-pasar tradisional dan pasar
ini dapat memelihara kondisi lingkungan sore di pangandaran, banyaknya pengepul
dengan memanfaatkan untuk ladang dalam ikan lele yang membutuhkan ikan lele dan
berwirausaha. Tetap menjalin komunikasi banyaknya wisatawan yang mencari ikan-
anatar anggota dengan pengurus kelompok ikan khususnya lele di desa batukaras
dalam melaksanakan proses pembudidayaan khususnya umumnya di kabupaten
sehingga dapat selaras hasil yang didapat yaitu pangandaran.
mensejahterakan masyarakat di lingkungan d. Threat (Ancaman) : Munculnya pesaing
sekitar. Pelaksanaan budidaya ikan lele dalam baru, pesaing yang sudah lama terkenal.
Kelompok Jaya Mandiri ini sumber daya
manusia dalam kelompok merasakan memang Pemilihan lokasi yang strategis merupakan
sedikit banyaknya menambah penghasilan salah satu faktor untuk menentukan keberhasilan
dalam membantu ekonomi keluarga, membuka usaha, lokasi Budidaya berada di Situ
peluang usaha dan lapangan pekerjaan. Serta Cisamping Desa Batukaras Kecamatan Cijulang
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan Kabupaten Pangandaran. Lokasi ini dipilih
keterampilan dalam membudidayakan ikan lele, karena merupakan lahan kosong yang tidak
dan dapat meningkatkan rasa kepedulian, rasa dimanfaatkan oleh warga, dan lahan kosong ini
tanggung jawab, rasa saling membantu merupakan milik salah satu Mitra kelompok ini
membuat masyarakat berdaya, mampu dan yang tidak dimaksimalkan pengelolaannya, dan
mandiri menjalankan peran sosialnya dalam memliki luas tanah yang cukup besar untuk
pembangunan di kelompok maupun di dijadikan tempat budidaya ternak ikan lele dan
lingkungan sekitarnya. mudah diakses oleh konsumen yang juga
berdekatan dengan pasar dan obyek wisata.
Sebagai bentuk pemberdayaan Persiapan kolam berperan sangat penting untuk
masyarakat dan untuk melihat potensi dan keberhasilan usaha budidaya ikan lele. Salah
peluang budidaya ini yang akan dijadikan usaha satu penyebab timbulnya penyakit dan tingginya
9
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat
angka kematian ikan lele adalah karena kondisi pemasaran tersendiri Kotler dan Armstrong,
air yang tidak memenuhi syarat. Misalnya PH (2008), adapun pemelihan aspek pasar yang
air yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan akan dijadikan potensi pasar budidaya ikan lele
yang dibutuhkan oleh ikan lele. Untuk itu jangan adalah (1) Segmentasi Geografis : Ikan lele yang
menebar benih ikan lele dengan kondisi PH dipasarkan di pelelangan ikan pasar-pasar dan
yang belum memenuhi syarat, sebaiknya warung warung sekitar serta pasar-pasar
gunakan alat pengukur PH agar tepat. Air yang tradisional, serta melayani permintaan rumah
digunakan bisa dari sumber mana saja, dengan makan, dan warung-warung pecal ikan lele,
syarat kadar besinya rendah. Persiapan kolam maupun cafe-cafe yang ada di sekitar Desa
berperan sangat penting untuk keberhasilan Batukaras (2) Segmentasi Demografis : Untuk
usaha budidaya ikan lele. Misalnya PH air yang pelanggan potensial dari usaha ini mulai
tidak sesuai dengan kondisi lingkungan yang agen/reseller ikan, pedagang ikan, rumah makan
dibutuhkan oleh ikan lele. Untuk itu jangan serta warung pecel ikan lele dan rumah tangga.
menebar benih ikan lele dengan kondisi PH (3) Segmentasi Psikografis : kelompok atau
yang belum memenuhi syarat, sebaiknya orang-orang yang menyukai menu ikan air
gunakan alat pengukur PH agar tepat. Air yang tawar. Mulai dari kalangan menengah kebawah
digunakan bisa dari sumber mana saja, dengan hingga menengah ke atas. Melalui observasi
syarat kadar besinya rendah (Litbang Pertanian, yang dilakukan, maka pada tanggal bulan
2015). Proses produksi dimulai dari Februari 2018, diputuskan untuk membentuk
Pembersihan lahan kosong, pembuatan kolam usaha budidaya ikan lele, yang berorientasi pada
terpal, penebaran binih ikan lele, panen, budidaya pembesaran. Keputusan ini merupakan
konsumen melakukan pemesanan, melakukan suatu langkah yang sangat strategis dalam
pengiriman, dan transaksi pembayaran. Mitra memecahkan masalah diatas, sehingga solusi
belum memiliki belum memiliki pengetahuan yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan
cara mengelola usaha mulai dari perencanaan, mitra adalah (1) Penyuluhan Budidaya ternak
pengorganisasian, pengendalian, dan ikan lele, dengan luaran peningkatan
pengawasan serta dalam proses pemilihan bahan pengetahuan, (2) Praktek pembuatan kolam
baku, proses produksi, promosi, manajemen terpal dengan luaran menghasilkan kolam terpal
kuangan usaha sampai kepada penentuan harga dan memanfaatkan lahan kosong milik warga
pokok produksi dan penjualan, serta pemasaran (3) Praktek budaya ternak ikan lele, dengan jenis
atau promosi yang akan dilakukan. Usaha yang luaran pemberikan benih ikan ikan lele untuk
akan dirintis tentunya punya prospek masa dibudidayakan sehingga layak untuk dijual, (4)
depakan, artinya usaha bisa berlanjut dengan Pembinaan manajemen Usaha dan pemasaran,
menguasai manajemen usaha sehingga usaha dengan jenis luaran peningkatan pengetahuan
yang baru dirintis tidak runtuh karena telah tentang manajemen administasi usaha dan cara
dibekali dengan pengetahuan manajemen usaha pemasaran, (5) Mendatangkan pelaku usaha
yang baik terlebih lagi dengan mengelola (UMKM) yang dibidang ternak ikan lele dalam
keuangan usaha. Ikan lele adalah salah satu jenis rangka meningkatkan motivasi calon wirausaha
ikan yang bergizi tinggi, sehingga mendukung terus berusaha untuk mewujudkan apa yang
asupan masyarakat untuk konsumsi ikan yang Mitra inginkan. Meningkatnya motivasi
kaya akan omega 3. Ikan lele setidaknya berusaha mitra. Pemberdayaan Masyarakat dan
mengandung 17- 37% protein, 4,8% lemak, Penerapan Teknologi Budidaya Ikan Lele.
1,2% mineral, 1,2% vitamin, dan 75,1% air. Target dan luaran utama setelah pelaksanaan
Ikan lele merupakan jenis ikan yang digemari budidaya ini bagi mitra adalah (1) Peningkatan
masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging ketrampilan Mitra dalam mengelola budidaya
empuk, duri teratur, dan dapat disajikan dalam ternak ikan lele dengan cara langsung
berbagai macam menu masakan (Bank mempraktekkan budidaya ternak ikan lele
Indonesia, 2010). Segmentasi pasar membagi melalui kolam terpal dan memanfaatkan lahan
pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kosong warga masyarakat, (2) Menghasilkan
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda Ikan lele yang layak untuk dijual.
yang mungkin memerlukan produk atau bauran
10
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat
akan tetap dipantau oleh Team KKN kami KKN pendekatan teknis dan partisipatif. Pendekatan
DR Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati teknis, yaitu pendampingan kepada masyarakat
Bandung agar kedepan bisa dapat lebih mengenaikeberhasilan pemeliharaan ikan lele
berkembang dan menjadikan warga yang berbasis bioflok. Melalui pelatihan,
produktif dan dapat memanfaatkan lahan pembudidaya dilatih cara membuat rumah
kosong. Untuk pelaksana pengabdian budidaya, manajemen budidaya dan
selanjutnya agar dapat memberikan pencerahan pengobatan atas penyakit ikan lele hingga
dan solusi kepada warga bagaimaan cara membantu pemasarannya.
berpikir kreatif untuk meningkatkan potensi
yang ada ditengah-tengah masyarakat dan Penguatan kelembagaan dilakukan
kamipun sudah membuat grup resmi untuk dengan hingga terbentuknya Kelompok
kedepannya berkomunikasi dengan baik dengan Pembudidaya Ikan (Pokdakan). Diharapkan
klelompok budidaya ikan lele ini. Pokdakan bisa menjadi solusi dalam mengatasi
kendala usaha kelompok terkait dengan bahan
Budidaya Ikan Lele Teknologi Bioflok baku, akses modal dan pemasaran. Upaya
kelembagaan tersebut tidak berarti menghapus
Kegiatan pengembangan budidaya ikan peran-peran dan posisi pedagang distributor
lele dengan teknologi bioflok ramah dalam rantai pemasaran produk perikanan,
lingkungan dilakukan kelompok Jaya Mandiri tujuan utamanya adalah merubah pola relasi
Desa Batukaras Kecamatan Cijulang. Yang yang merugikan pembudidaya dan membuat
mana pada proses pembudidayaan diberi pola distribusi lebih efisien, merata dan terbuka
pengetahuan tentang membuat rumah budidaya, dengan pemangkasan rantai tata niaga yang
kolam bulat dengan kontruksi besi dan terpal tidak menguntungkan (Akhmad, 2007).
bundar, pemasangan hi-blow, pembuatan
saluran air untuk mempermudah panen dan Pengembangan kelompok
pembuatan lubang outlet. pembudidaya ikan dilakukan dengan
menciptakan iklim yang kondusif dan
Ada dua faktor yang mendapat kerjasama yang sinergis antar berbagai pihak
perhatian dalam budidaya ikan lele berbasis yang terkait dalam pembangunan akuakultur,
bioflok pada masyarakat, yaitu yaitu pendamping atau penyuluh, pembudidaya
mengidentifikasi kompetensi dasar masyarakat ikan, dan kelembagaan agribisnis yang
dan stakeholder kunci. Kompetensi dasar memfasilitasi usaha akuakultur, seperti
meliputi keterampilan, pengalaman, lembaga keuangan yang menyediakan modal
kemampuan, pembelajaran kolektif dan modal usaha, lembaga penyedia input produksi,
kompetisi lainnya. Sementara stakeholder kunci lembaga penyedia informasi, dan lembaga yang
meliputi konsumen, investor, pekerja, suplayer memasarkan ikan. Dalam hal ini, peran
dan pemerintah (O’Brien, 2001). kelembagaan yang ada bagi pembudidaya ikan
sangat penting untuk meningkatkan
Kelompok pembudidaya yang keberdayaan pembudidaya ikan dengan
mengikuti program budidaya ikan lele berbasis memanfaatkan potensi dan fungsi berbagai
teknologi bioflok mendapat manfaat dalam pihak tersebut (Fatchiya, 2010).
membudidayakan ikan lele yaitu peningkatan
produksi, pemanfaatan lahan sempit dan Pengetahuan dan pemahaman
mengurangi bau dalam budidaya lele. Hal ini pembudidaya mengenai teknologi bioflok
dirasakan oleh pembudidaya karena budidaya masih terbatas karena minimnya informasi
lele berbasis teknologi bioflok belum pernah terkait perkembangan teknologi bioflok pada
dilakukan sebelumnya. ikan lele. oleh karena itu, pada masa yang akan
datang, sebaiknya dinas terkait dan pengurus
Ada dua prinsip pendekatan yang kelompok pembudidaya ikan sering melakukan
dilakukan dalam kegiatan pendampingan pertemuan untuk mensosialisasikan
budidaya ikan lele berbasis bioflok, yaitu
12
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat
15
14