Anda di halaman 1dari 17

UPAYA PEMULIHAN EKONOMI PASCA PANDEMI COVID-19 MELALUI

PEMBERDAYAAN IKAN LELE DI DUSUN CIDAHU DESA BATUKARAS


PANGANDARAN (ECONOMIC RECOVERY POST COVID-19 PANDEMIC THROUGH
EMPOWERMENT OF CATFISH IN CIDAHU VILLAGE, BATUKARAS,
PANGANDARAN

Rekha Sukma Linanda


Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Email: rekhasukmalinanda@gmail.com

ABSTRAK

Hampir seluruh bagian negara mengalami musibah pandemi virus COVID-19. Dampak yang
ditimbulkan sangat memberikan momok yang mengerikan bagi setiap negara. Hampir seluruh
kegiatan kenegaraan mau pun sosial ekonomi masyarakat tergnggu akibat adanya pandemi
ini.dampak yang ditimbulkan sangat sgnifikan khususnya aspek perekonomian. Banyak
masyarat yang akhir nya membuka usaha-usaha mikro salah satuya denngan memberdayakan
peluang-peluang yang ada di masyarakat sekitar. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya
untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun
kelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup,
kemandirian, dan kesejahteraannya. Sesuai dengan Model KKN-DR Sisdamas UIN Sunan
Gunung Djati Bandung Tahun 2021 yaitu KKN yang diselenggarakan dalam semangat kampus
merdeka, diwujudkan dengan pemberdayaan masyarakat melalui refleksi dan perencanaan serta
pelaksanaan program sesuai kompetensi Peserta KKN dan disesuaikan dengan hasil refleksi
sosial tentang kondisi dan potensi masyarakat di daerah masing-masing. Salah satu program
yang diterapkan di Desa Batukaras ini khususnya di Situ Cisamping adalah Budidaya Ikan Lele
oleh Masyarakat. Menanggapi hal tersebut berbagai cara dilakukan oleh pemerintah atau swasta
untuk memberdayakan masyarakat, bahkan tidak sedikit pula masyarakat yang memiliki inisiatif
sendiri untuk memberdayakan lingkungannya, salah satunya melalui program pemberdayaan di
Desa Batukaras oleh kelompok Jaya Mandiri yaitu Budidaya Ikan Lele. Tujuan diadakannya
program ini adalah untuk mengetahui proses pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan
budidaya ikan lele di kelompok Jaya Mandiri Desa Batukaras Kecamatan Cijulang. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil
penelitian ini adalah proses pemberdayaan masyarakat melalui kegaitan budidaya ikan lele di
kelompok Jaya Mandiri ini menggunakan strategi 5P, pertama pemungkinan. Kedua penguatan.
Ketiga perlindungan. Keempat penyokongan. Kelima pemeliharaan.

Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat, Budidaya Ikan Lele, Desa Batukaras

ABSTRACT

Community empowerment is an effort to create/increase the capacity of the community, both


individually and in groups, in solving various problems related to efforts to improve the
quality of life, independence, and welfare. Community empowerment requires greater
involvement of local government officials and various parties to provide opportunities and
ensure the sustainability of the results achieved. Empowerment is an effort to help others to
1
have strength so that they can improve their quality of life. One of the problems that exist in
the Batukaras Village community, Cijulang Subdistrict after Covid-19, is the lack of a sense of
being aware of the potential around them that they might be able to use as additional
resources to be useful for the economic progress of the community. One of the programs
implemented in Batukaras Village, especially in Situ Cisamping, is Catfish Cultivation by the
Community.Empowerment is an effort to help others to have strength so that they can improve
their quality of life. Various methods are carried out by the government or the private sector
to empower the community, even some people have their own initiative to empower their
environment, one of them is through the KKN DR Kel 212 program conducted. The purpose of
this study was to determine the process of community empowerment through catfish farming
activities in the prosperous fertile. The research method used in this research is a case study
with a qualitative approach. Data collection techniques used were observation, interviews and
documentation. The results of this study are the process of community empowerment through
the activity of catfish cultivation in the fertile group of Makmur using the 5P strategy, first the
possibility. Secondly, strengthenin. Third, protection. Fourth, the support. Fifth, maintenance.

Keywods : Community Empowerment, Catfish Cultivation, Desa Batukaras

2
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat

2
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat

PENDAHULUAN seringkali mematikan kemandirian masyarakat


setempat. Beberapa kegiatan pemberdayaan
Hampir seluruh bagian negara masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
mengalami musibah pandemi virus COVID-19. kemandirian dan kesejahteraan masyarakat
Dampak yang ditimbulkan sangat memberikan dilakukan dalam bentuk program pemberdayaan
momok yang mengerikan bagi setiap negara. masyarakat baik yang dilakukan oleh kelompok
Hampir seluruh kegiatan kenegaraan mau pun masyarakat yang difasilitasi pemerintah
sosial ekonomi masyarakat tergnggu akibat setempat, yang dilakukan melalui kolaborasi
adanya pandemi ini. Tidak terkecuali bagi berbagai pihak terkait (stakeholders), maupun
perekonomian di seluruh dunia yang hampir yang difasilitasi oleh Tim akademisi.
semua nya mengalami resesi. Mengutip dari
Kamus Besar Bahasa Indonesia Sumber daya alam Indonesia sangat
(KBBI), resesi adalah kelesuan dalam kegiatan melimpah mulai dari sektor pertanian,
dagang, industri, dan perekonomin bahkan kehutanan, kelautan, perikanan, peternakan,
seolah-olah terhenti. Begitu pun perkebunan serta pertambangan dan energi. Tim
denganIndonesia yang mengalami penurunan Erlangga Fokus UN (2014:253) mengemukakan
pendaptan bahkan kelesuan perekonomian bahwa Sumber daya alam merupakan kekayaan
akibat pandemi COVID-19 . alam berupa benda mati maupun makhluk hidup
Dampak yang ditimbulkan sangat yang terdapat di bumi, misalnya kayu, barang
signifikan terkhusus dalam aspek tambang, dan tanah, yang berguna bagi manusia
perekonomian. Hal ini membat masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
banyak kehilangan mata pencaharian untuk Memanfaatkan sumber daya alam pun tindakan
menyongsong hidupnya. Beberapa pabrik tutup yang sangat kreatif, namun yang menjadi
dan lembaga-lembaga usaha yang mem-PHK masalah adalah masyarakat tidak mengetahui
pegawai nya sehingga angka pengangguran cara memanfaatkan sumber daya alam yang
meningkat secara drastis. Namun dengan segala sangat lestari, selain itu dengan cara bagaimana
keterbatasan, masyarakat dibantu oleh kita bisa seimbang dengan cara memberdayakan
kebijakan pemerintah yang terus berusaha masyarakatnya.Pemberdayaan masyarakat di era
untuk mempertahankan dan memulihkan globalisasi menghadapkan kita pada tantangan
kondisi ekonomi pasca Pandemi. yang besar. Tantangan itu terlihat dalam
ketidakstabilan ekologi, ekonomi, politik, social
Seiring berjalannya waktu pandemi dan kultural yang tampak nyata dalam
akhirnya mulai bisa dikendalikan. Namun pelanggaran HAM, degradasi lingkungan,
perekonomian masih harus tetap di stimulus eksploitasi ekonomi dan politik. Menurut
agar dapat berkembang seperti semula. Segala Kaswan & Ade Sadikin (2014: 1-5)
upaya dilakukan masyarakat, banyak yang mengemukakan bahwa “Faktor yang menjadi
diantaranya membuka peluang-peluang usaha penyebab tingginya angka pengangguran
baru untuk tetap menghidupkan perekonomian diantaranya adalah ketidaksesuaian antara hasil
di masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan yang dicapai antara Pendidikan dengan lapangan
adaah dengan pemerdayaan masyarakat di kerja, ketidakseimbangan permintaan dan
berbagai wilayah yang memanfaatkan peluang penawaran serta kualitas Sumber Daya Manusia
usaha untuk berkembang. (SDM) yang dihasilkan masih rendah”.
Pemberdayaan masyarakat merupakan
Budidaya Ikan sebagai salah satu usaha
upaya yang dilakukan oleh masyarakat, dengan
di bidang perikanan memiliki potensi strategis
atau tanpa dukungan dari pihak luar, untuk
dalam mendukung salah satu tujuan
memperbaiki kehidupannya yang berbasis
pembangunan kelautan dan perikanan, yaitu
kepada daya mereka sendiri, melalui upaya
meningkatkan produksi dan produktivitas usaha
optimasi daya serta peningkatan posisi tawar
kelautan dan perikanan. Pencapaian tujuan
yang dimiliki, dengan perkataan lain,
tersebut ditandai dengan meningkatnya : a)
pemberdayaan harus menempatkan kekuatan
Peran sektor kelautan dan perikanan terhadap
masyarakat sebagai modal utama serta
pertumbuhan ekonomi nasional; b) Kapasitas
menghindari “Rekayasa” pihak luar yang
3
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat

sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan bisa terlihat dengan adanya konsep program
yang memiliki komoditas unggulan; dan c) pemberdayaan ini dengan sebuah gerakan
masyarakat yaitu Gerakan Masyarakat Mandiri,
Pendapatan masyarakat di sektor kelautan dan
perikanan (KKP : 2012). Usaha budidaya ikan Berdaya Saing dan Inovatif adalah untuk
harus terus didorong,karena masih besarnya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bidang infrastruktur, ekonomi, dan
potensi perikanan budidaya yang belum
sosial kemasyarakatan serta meningkatkan
dimanfaatkan secara optimal. Tingkat
pemanfaatan perikanan budidaya payau, baru kemampuan masyarakat dalam perencanaan,
seluas 682.857 ha atau 23,04% dari potensinya penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan,
pengendalian, dan pertanggungjawaban dalam
sebesar 2,96 juta ha. Tingkat pemanfaatan
setiap kegiatan.
budidaya laut masih relatif rendah, yaitu sekitar
117.649 ha atau 0,94% dari potensi budidaya
Berdasarkan pokok permasalahan
laut yang mencapai luasan 12,55 juta ha dan
tersebut, maka ditetapkan tujuan program kerja
potensi budidaya air tawar seperti kolam
KKN ini adalah Melalui program
541.100 ha. Sementara, tingkat pemanfaatan
Pemberdayaan Ikan lele ini yaitu memberikan
perikanan budidaya di perairan umum
edukasi melalui aspek kognitif, afektif dan
mencapai 158.125 ha dan mina-padi 1,54 juta
psikomotorik bagi warga tentang
ha. (KKP : 2010) Permasalahan masih
kebermanfaatan budidaya ikan lele, dan juga
rendahnya tingkat pemanfaatan lahan budidaya
diharapkan masyarakat menjadi Mandiri,
ikan menyebabkan masih rendahnya
Berdaya Saing dan Inovatif yang mampu
produktivitas budidaya. Disamping itu, masih
berdaya saing berdaya juang dan berdaya guna
lemahnya akses pembudidaya ikan terhadap
tinggi. Hal itu merupakan salah satu cara dan
permodalan, teknologi dan informasi pasar
tujuankami dalam memberdayakan masyarakat
menyebabkan kurang optimalnya usaha
yang ada di Desa Batukaras terhusus di Dusun
budidaya.
Cidahu dengan mendampingi dan membentuk
Menurut Priambodo (2013) meyatakan kelompok ekonomi masyarakat berbasis klaster
bahwa keterbatasan modal, rendahnya tingkat budidaya lele dengan nama kelompok Jaya
Mandiri yang di ketuai oleh Bapak Edi
pengetahuan dan keterampilan serta teknologi
Harnadi.
merupakan masalah kronis sektor perikanan
tradisional. Keterbatasan permodalan
menyebabkan sulitnya pelaksanaan METODE PENELITIAN
intensifikasi usaha budidaya oleh pembudidaya.
Penelitian dan Program permberdayaan
Keterbatasan akses terhadap teknologi
Ikan Lele ini dilakukan di dekat Situ Cisaping
menyebabkan lambatnya inovasi teknologi
Desa Batukaras Kecamatan Cijulang
budidaya yang dilakukan oleh pembudidaya.
Kabupaten Pangandaran di pertengahan Bulan
Disisi lain, lemahnya informasi pasar
Agustus sampai akhir bulan Agustus 19-27
menyebabkan pembudidaya terbelenggu
Agustus 2021. Metode penelitian yang
dengan sistem pasar yang monopolis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi
sebenarnya merugikan para pembudidaya.
kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik
Pemerintah Indonesia semenjak pengumpulan data yang digunakan adalah
berlakunya Otonomi Daerah telah observasi, wawancara dan dokumentasi.
mencanangkan gerakan pemberdayaan
Sebenarnya untuk mengkaji strategi
mayarakat untuk pembangunan daerah,
pengembangan usaha budidaya ikan lele di
pengentasan penduduk miskin dari
suatu lahan dapat dilakukan dengan analisis
kemiskinannya, pengembangan sumber daya
SWOT kuantitatif. Dua pendekatan dalam
manusia desa, serta peningkatan dan penguatan
analisis SWOT, yaitu :
kelembagaan usaha kecil dan koperasi di
seluruh tanah air. Dengan signifikannya
pembangunan masyarakat, Kabupaten
Pangandaran khususnya Desa Batukaras ini
4
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat

1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT kemajuan teknologi. Ketiga Sistem


Pendekatan kualitatif matriks SWOT pembelian serta harga bibit dan
menampilkan delapan kotak, yaitu dua sarana produksi perikanan lainnya.
paling atas adalah kotak faktor Keempat Pesaing meliputi
eksternal (Peluang dan Tantangan) ancaman pendatang baru, daya
usaha, sedangkan dua kotak sebelah tawar pembeli dan persaingan
kiri adalah faktor internal (Kekuatan dalam usaha dalam komoditi ikan
dan Kelemahan). Empat kotak lainnya lele. Kelima Peran dari pemerintah,
merupakan kotak isu-isu strategik yang meliputi kebijakan pemerintah dan
timbul sebagai hasil titik pertemuan dukungan sarana serta prasarana
antara faktor-faktor internal dan bagi pengembangan usaha
eksternal usaha budidaya tersebut. budidaya ikan lele.
2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat Adapun skema (Diagram Alir) pada
dikembangkan secara kuantitatif penelitian ini adalah sebagai berikut :
melalui perhitungan Analisis SWOT
yang dikembangkan Pearce dan Persiapan
Perencanaan
Robinson (1998) agar diketahui secara
Program Program
pasti posisi organisasi sesungguhnya.
Analisis lingkungan usaha budidaya
ikan lele pada lahan dengan analisis
deskriptif dilakukan terhadap faktor Pengambilan
internal dan eksternal. Lingkungan Pelaksanaan
Data
internal terdiri atas lima faktor, yaitu : Program
a. Misi dan tujuan dari (Observasi,
pengembangan usaha budidaya wawancara
ikan lele pada lahan kering dan
b. Fasilitas dan kegiatan produksi, dokumentasi)
meliputi data sarana dan prasarana
produksi, proses produksi dan
penanganan pascaproduksi
c. SDM yang meliputi data mengenai
jumlah pembudidaya yang bekerja Pembuatan
pada usaha budidaya ikan lele dan Laporan
fasilitas bagi pembudidaya, jumlah
tenaga kerja, serta tingkat Adapun menurut Arikunto (2006)
pendidikan dan keterampilan pada dalam Sujarweni (2014:76) mengemukaan
usaha budidaya ikan lele pada Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas
lahan kering. yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan
d. Sumber daya keuangan, meliputi data agar pekerjaannya lebih mudah dan
aspek permodalan usaha budidya hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
ikan lele pada lahan kering. lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
e. Sumber daya pasar dan diolah. Variasi jenis instrument penelitian
pemasaran, yang meliputi data adalah angket, ceklis (check-list), atau daftar
mengenai pemasaran produk ikan centang, pedoman wawancara, pedoman
lele (mulai dari bibit, hingga lele pengamatan. Sugiyono (2012) Suryana (2012 :
siap panen). Lima faktor 53) menyebut terdapat dua hal utama yang
lingkungan eksternal, adalah : mempengaruhi kualitas data hasil penelitian,
pertama Sosial ekonomi yang yaitu pertama, kualitas instrumen. Kedua
terdiri dari data kondisi, demografi kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian
dan sosial. Kedua Tingkat

5
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat

kualitatif yang menjadi instrumen atau alat budidaya ikan lele di kelompok Jaya Mandiri
penelitian adalah peneliti itu sendiri. Moleong ini menggunakan strategi 5P, pertama
(2017 : 168) kedudukan peneliti dalam pemungkinan yaitu menciptakan iklim agar
penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus masyarakat dapat meningkatkan potensinya
perencana, pelaksana pengumpulan data, secara optimal melalui pemanfaatan
analisis, penafsir data dan pada akhirnya ia pekarangan rumah yang dapat digunakan untuk
menjadi pelapor hasil penelitiannya. Oleh budidaya ikan lele sebagai peluang usaha.
karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus Kedua, penguatan yaitu memperkuat
divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap pengetahuan dan kemampuan masyarakat
melakukan penelitian yang selanjutnya terjun melalui pelatihan budidaya ikan lele yang
ke lapangan. diberikan oleh Mahasiswa KKN. Ketiga,
perlindungan yaitu pemerintah berperan
1. Lembar observasi melindungi masyarakat menghadapi persaingan
Pengertian observasi menurut usaha. Keempat, penyokongan yaitu kami
Sujarweni (2014:75) adalah bekerjasama dengan pemerintahmemberikan
pengamatan secara sistematik terhadap dorongan, arahan dan pengawasan kepada
gejala yang tampak pada objek. masyarakat yang termasuk dalam kelompok
Kaitannya dalam penelitian ini akan usaha budidaya ikan lele. Kelima, pemeliharaan
melaksanakan observasi lapangan yaitu komunikasi antar anggota kelompok,
(pengamatan) untuk mengetahui, pengurus dan pemerintah agar masyarakat
memperoleh data dan informasi yang dapat meningkatkan kesejahteraannya.
lengkap dan mendalam mengenai
proses pemberdayaan masyarakat Keberhasilan program ini yaitu
melalui kegiatan budidaya ikan lele di Pelaksanaan budidaya ikan lele dalam
Kelompok Subur Makmur Kelurahan kelompok Jaya Mandiri ini dapat dilihat dari
Purbaratu Kecamatan Purbaratu Kota sumber daya manusianya yaitu di dalam
Tasikmalaya. Observasi ini guna kelompok merasakan memang sedikit
mengetahui kegiatan yang sedang banyaknya menambah penghasilan dalam
berlangsung, data hasil observasi ini membantu ekonomi keluarga, membuka
akan melengkapi dan dilengkapi oleh peluang usaha dan lapangan pekerjaan. Serta
data-data lainnya agar mencapai data menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
yang diperlukan guna mendukung pada keterampilan dalam membudidayakan ikan lele,
pemecahan masalah. dan dapat meningkatkan rasa kepedulian, rasa
2. Wawancara Adalah salah satu tanggung jawab, rasa saling membantu dan
instrument yang digunakan untuk membuatmasyarakat berdayadan mandiri
menggali data secara lisan. Hal ini menjalankan peran sosialnya dalam
haruslah dilakukan secara mendalam pembangunan di kelompok maupun di
cara kita mendapatkan data yang valid lingkungan sekitarnya.
dan detail. Wawancara dilakukan
kepada Kepala Lurah, Ketua Tim PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksana Kegiatan dan para anggota
kelompok subur makmur di kelurahan Gerakan Masyarakat Mandiri Berdaya
purbaratu dimana pada saat wawancara Saing dan Inovatif sebagai Model
itu lebih kepada awal mula adanya Pembangunan Berbasis Partisipasi merupakan
program dari pemerintah dan salah satu program pemerintah Desa Batukaras
bagaimana menggerakan masyarakat yang dipelopori oleh Bapak Edi Hernadi yang
dalam ikut serta pada program diberi nama Kelompok Jaya Mandiri
budidaya ikan lele tersebut. Cisamping, tujuan dari program ini untuk
memberdayakan dan mendorong partisipasi
Hasil penelitian ini adalah proses masyarakat dalam pembangunan guna
pemberdayaan masyarakat melalui kegaitan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

6
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat

Dalam melaksanakan kegiatan Pemberdayaan mengemukakan maksud dan tujuan


Masyarakat melalui Budidaya Ikan Lele ini kami kepada kelompok Budidaya Ikan
terdapat beberapa tahapan yang dilalui yaitu Lele ini.
perencanaan program, persiapan program,
pelaksanaan program, pengambilan data, dan
pembuatan laporan. Adapun rinciannya sebagai
berikut :

1. Perencanaan Program
Perencanaan program Pemberdayaan
Masyarakat dengan Budidaya Ikan Lele
diawali dengan kegiatan perencanaan
Gambar 2. Persiapan Program
program bersama seluruh anggota
KKN Kelompok 212 yang berlokasi di
3. Pelaksanaan Program
Dusun Cidahu RT 021 RW 10 Desa
Program ini dilaksanakan pada tanggal
Batukaras Kecamatan Cijulang
21 Agustus 2021 pukul 15.00 – 17.30
Kabupaten Pangandaran. Berdasarkan
WIB di markas kelompok Jaya Mandiri
Salah satu permasalahan yang ada di
dekat Situ Cisamping Desa Batukaras.
masyarakat Desa Batukaras Kecamatan
Cijulang pasca Covid-19 ini yaitu
kurangnya rasa menyadari adanya
potensi di sekitar mereka yang
mungkin bisa mereka gunakan sebagai
sumber daya tambahan agar berguna
bagi kemajuan ekonomi masyarakat
kami mecoba berdiskusi dan
merencanakan program ini sebagai
salah satu cara pemberdayaan
masyarakat. Gambar 3.
Pelaksanaan Program

4. Pengambilan Data
Data yang diambil pada tanggal 27
Agustus 2021 pukul 10.00 – 12.30
WIB di markas kelompok Jaya Mandiri
dekat Situ Cisamping Desa Batukaras.
Menggunakan data Kualitatifyaitu
dengan studi kasus dengan pendekatan
Gambar 1. Perencanaan Program kualitatif. Serta dilengkapi teknik
pengumpulan data yang digunakan
2. Persiapan Program adalah observasi, wawancara dan
Tahap kedua setelah melakukan dokumentasi dengan salah satu anggota
perencanaan program adalah Kelompok Budidaya Ikan Lele
mempersiapkan hal-hal yang tersebut. Observasi sebagai Teknik
dibutuhkan dalam melaksanakan pengumpulan data memiliki arti
program ini yaitu dengan mencoba pengamatan dan pencatatan secara
berkomunikasi dengan salah satu sistematik terhadap gejala yang tampak
anggota Kelompok Jaya Mandiri yaitu pada objek penelitian. Jadi Teknik
Bapa Edi yang juga merupakan ketua pengumpulan data yang dilaksanakan
kelompok tersebut dan kami dengan beberapa Teknik diantaranya
dengan melakukan wawancara

7
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat

terstruktur, lalu pengumpulan data dari masyarakat dalam pembangunan guna


observasi dan lembar observasi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Lalu
melakukan wawancara kepada ketua pihak Kecamatan desa dan dusun melimpahkan
kelompok Budidaya Ikan Lele program ini untuk dijalankan di tiap- tiap
Kelompok Jaya Mandiri Bapak Edi Kelurahan dan dusun dan salah satunya di Desa
yang menjadi partisipan dalam Batukaras Kecamatan Cijulang yang
penelitian serta dokumentasi. menjalankan Program tersebut dengan
menerapkan sistem partisipasi masyarakat
melalui kegiatan ekonomi masyarakat yang di
bentuklah Kelompok tadi yang dinamakan
Kelompok Jaya Mandiri Cisamping dengan
sistem Klaster Budidaya Ikan Lele. Kelompok
ini telah berjalan 1 tahun dengan jumlah 13
anggota terdiri dari 1 orang ketua TPK (Tim
Pelaksana Kegiatan), 3 Pengurus (Koordinator,
Sekertaris, dan Bendahara), serta 9 anggota.
Kegiatan ini bisa dikatakan masih pemula
Gambar 4. Pengambilan Data karena masih dalam tahap merintis akan tetapi
untuk surat izin dan SK dari pemerintahan
5. Pembuatan Laporan sudah ada. Kegiatan awal kelompok ini dan
Pembuatan laporan dilakukan dengan kami dari pihak KKN yaitu adanya pelatihan
mengolah data hasil penelitian dan budidaya serta penyuluhan tentang
pemberdayaan warga menggunakan pemberdayaan ikan lele secara sederhana
studi kasus dengan pendekatan karena di anggota KKN kami ada yang sudah
kualitatif. Dan dilengkapi dengan bisa dibilang ahli atau pakarnya, lalu kegiatan
teknik pengumpulan data yang keseharian membudidayakan lele serta
digunakan yaitu observasi, wawancara melakukan jual beli ikan lele.
dan dokumentasi kemudian diubah
menjadi sebuah laporan berbentuk Dengan adanya kegiatan ini membuka
artikel. peluang bagi masyarakat yang tadinya
pengangguran jadi memiliki usaha sampingan
serta membantu meningkatkan pendapatan
dalam keluarga untuk memenuhi kehidupan
sehari–hari. Menurut Suharto (2010)
pemberdayaan menunjuk pada kemampuan
orang, khususnya bagi kelompok yang rentan
dan lemah agar memiliki kekuatan atau
kemampuan untuk (1) memiliki akses terhadap
sumber-sumber yang memungkinkan mereka
Gambar 5. Pembuatan Laporan dapat meningkatkan pendapatannya; (2)
berpartisipasi dalam proses pembangunan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN keputusan-keputusan yang mempengaruhi
mereka. Proses pemberdayaan masyarakat
Gerakan Masyarakat Mandiri Berdaya
melalui kegiatan budidaya ikan lele di
Saing dan Inovatif sebagai Model
kelompok Kelompok Jaya Mandiri ini dimulai
Pembangunan Berbasis Partisipasi merupakan
dari adanya pemungkinaan dalam menciptakan
salah satu program pemerintah Desa Batukaras
iklim yang memungkinkan untuk berpotensi
yang dipelopori oleh Bapak Edi Hernadi yang
bagi masyarakat dalam memanfaatkan
diberi nama Kelompok Jaya Mandiri
lingkungan pekarangan rumahnya untuk
Cisamping, tujuan dari program ini untuk
dijadikan pembudidaya ikan lele dalam peluang
memberdayakan dan mendorong partisipasi
usaha, lalu adanya penguatan bagi masyarakat

8
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat

dengan adanya pelatihan mengenai budidaya mitra dapat dilihat dari Analiss SWOT sebagai
ikan lele yang diberikan oleh Kelompok Jaya berikut :
Mandiri ini yang mana dengan adanya
pelatihan ini menambah ilmu mengenai a. Strenght (Kekuatan) : lokasi yang strategis,
pembudidayaan ikan lele. Langkah selanjutnya lahan yang luas, didukung dengan fasilitas
yaitu adanya perlindungan dengan adanya pendukung, Delevery Order, harga yang
program pemerintah ini secara tidak langsung terjangkau, Service/pelayanan, Pemesanan
melindungi masyarakat dalam kehidupan bisa dilakukan melalui media social/online,
sehari-harinya dalam persaingan yang terjadi semangat dari anggota yang sangat tinggi
terutama dalam hal pekerjaan. Sehingga dengan untuk memajukan budidaya ini, dan
kelompok subur makmur ini memberi jalan didukung dengan pendampingan usaha oleh
bagi masyarakat yang tadi nya pengangguran tim PKM, adanya penyuluhan terlebih
jadi memiliki pekerjaaan dan penghasilan. dahulu.
Berjalannya kelompok ini tidak terlepas dengan b. Weakness ( Kelemahan) : Waktu tunggu
adanya Penyokongan yang diberikan pihak panen yang cukup lama sampai 3 bulan,
lurah dalam memberikan dorongan, arahan dan harga bahan pakan yang tidak stabil
pengawasan pada msayarakat yang ikut serta walaupun adanya donatur akan tetapi hal itu
dalam melaksanakan budidaya ikan lele ini, harus selalu diperhatikan karena harga yang
adanya bantuan dana dari Pemerintah melalui cukup mahal, usaha baru sehingga belum
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dikenal.
Kabupaten Pangandaran membantu dalam c. Opportunity (Peluang) : Bisnis atau usaha
penyokongan berjalannya kelompok ini dalam yang menjanjikan, banyaknya warung-
pembudidayaan ikan lele serta dalam warung, café, restoran, pasar yang
Pemeliharaan bahwa proses pemberdayaan menyediakan ikan lele di Pangandaran,
masyarakat melalui kegiatan budidaya ikan lele banyaknya pasar-pasar tradisional dan pasar
ini dapat memelihara kondisi lingkungan sore di pangandaran, banyaknya pengepul
dengan memanfaatkan untuk ladang dalam ikan lele yang membutuhkan ikan lele dan
berwirausaha. Tetap menjalin komunikasi banyaknya wisatawan yang mencari ikan-
anatar anggota dengan pengurus kelompok ikan khususnya lele di desa batukaras
dalam melaksanakan proses pembudidayaan khususnya umumnya di kabupaten
sehingga dapat selaras hasil yang didapat yaitu pangandaran.
mensejahterakan masyarakat di lingkungan d. Threat (Ancaman) : Munculnya pesaing
sekitar. Pelaksanaan budidaya ikan lele dalam baru, pesaing yang sudah lama terkenal.
Kelompok Jaya Mandiri ini sumber daya
manusia dalam kelompok merasakan memang Pemilihan lokasi yang strategis merupakan
sedikit banyaknya menambah penghasilan salah satu faktor untuk menentukan keberhasilan
dalam membantu ekonomi keluarga, membuka usaha, lokasi Budidaya berada di Situ
peluang usaha dan lapangan pekerjaan. Serta Cisamping Desa Batukaras Kecamatan Cijulang
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan Kabupaten Pangandaran. Lokasi ini dipilih
keterampilan dalam membudidayakan ikan lele, karena merupakan lahan kosong yang tidak
dan dapat meningkatkan rasa kepedulian, rasa dimanfaatkan oleh warga, dan lahan kosong ini
tanggung jawab, rasa saling membantu merupakan milik salah satu Mitra kelompok ini
membuat masyarakat berdaya, mampu dan yang tidak dimaksimalkan pengelolaannya, dan
mandiri menjalankan peran sosialnya dalam memliki luas tanah yang cukup besar untuk
pembangunan di kelompok maupun di dijadikan tempat budidaya ternak ikan lele dan
lingkungan sekitarnya. mudah diakses oleh konsumen yang juga
berdekatan dengan pasar dan obyek wisata.
Sebagai bentuk pemberdayaan Persiapan kolam berperan sangat penting untuk
masyarakat dan untuk melihat potensi dan keberhasilan usaha budidaya ikan lele. Salah
peluang budidaya ini yang akan dijadikan usaha satu penyebab timbulnya penyakit dan tingginya

9
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat

angka kematian ikan lele adalah karena kondisi pemasaran tersendiri Kotler dan Armstrong,
air yang tidak memenuhi syarat. Misalnya PH (2008), adapun pemelihan aspek pasar yang
air yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan akan dijadikan potensi pasar budidaya ikan lele
yang dibutuhkan oleh ikan lele. Untuk itu jangan adalah (1) Segmentasi Geografis : Ikan lele yang
menebar benih ikan lele dengan kondisi PH dipasarkan di pelelangan ikan pasar-pasar dan
yang belum memenuhi syarat, sebaiknya warung warung sekitar serta pasar-pasar
gunakan alat pengukur PH agar tepat. Air yang tradisional, serta melayani permintaan rumah
digunakan bisa dari sumber mana saja, dengan makan, dan warung-warung pecal ikan lele,
syarat kadar besinya rendah. Persiapan kolam maupun cafe-cafe yang ada di sekitar Desa
berperan sangat penting untuk keberhasilan Batukaras (2) Segmentasi Demografis : Untuk
usaha budidaya ikan lele. Misalnya PH air yang pelanggan potensial dari usaha ini mulai
tidak sesuai dengan kondisi lingkungan yang agen/reseller ikan, pedagang ikan, rumah makan
dibutuhkan oleh ikan lele. Untuk itu jangan serta warung pecel ikan lele dan rumah tangga.
menebar benih ikan lele dengan kondisi PH (3) Segmentasi Psikografis : kelompok atau
yang belum memenuhi syarat, sebaiknya orang-orang yang menyukai menu ikan air
gunakan alat pengukur PH agar tepat. Air yang tawar. Mulai dari kalangan menengah kebawah
digunakan bisa dari sumber mana saja, dengan hingga menengah ke atas. Melalui observasi
syarat kadar besinya rendah (Litbang Pertanian, yang dilakukan, maka pada tanggal bulan
2015). Proses produksi dimulai dari Februari 2018, diputuskan untuk membentuk
Pembersihan lahan kosong, pembuatan kolam usaha budidaya ikan lele, yang berorientasi pada
terpal, penebaran binih ikan lele, panen, budidaya pembesaran. Keputusan ini merupakan
konsumen melakukan pemesanan, melakukan suatu langkah yang sangat strategis dalam
pengiriman, dan transaksi pembayaran. Mitra memecahkan masalah diatas, sehingga solusi
belum memiliki belum memiliki pengetahuan yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan
cara mengelola usaha mulai dari perencanaan, mitra adalah (1) Penyuluhan Budidaya ternak
pengorganisasian, pengendalian, dan ikan lele, dengan luaran peningkatan
pengawasan serta dalam proses pemilihan bahan pengetahuan, (2) Praktek pembuatan kolam
baku, proses produksi, promosi, manajemen terpal dengan luaran menghasilkan kolam terpal
kuangan usaha sampai kepada penentuan harga dan memanfaatkan lahan kosong milik warga
pokok produksi dan penjualan, serta pemasaran (3) Praktek budaya ternak ikan lele, dengan jenis
atau promosi yang akan dilakukan. Usaha yang luaran pemberikan benih ikan ikan lele untuk
akan dirintis tentunya punya prospek masa dibudidayakan sehingga layak untuk dijual, (4)
depakan, artinya usaha bisa berlanjut dengan Pembinaan manajemen Usaha dan pemasaran,
menguasai manajemen usaha sehingga usaha dengan jenis luaran peningkatan pengetahuan
yang baru dirintis tidak runtuh karena telah tentang manajemen administasi usaha dan cara
dibekali dengan pengetahuan manajemen usaha pemasaran, (5) Mendatangkan pelaku usaha
yang baik terlebih lagi dengan mengelola (UMKM) yang dibidang ternak ikan lele dalam
keuangan usaha. Ikan lele adalah salah satu jenis rangka meningkatkan motivasi calon wirausaha
ikan yang bergizi tinggi, sehingga mendukung terus berusaha untuk mewujudkan apa yang
asupan masyarakat untuk konsumsi ikan yang Mitra inginkan. Meningkatnya motivasi
kaya akan omega 3. Ikan lele setidaknya berusaha mitra. Pemberdayaan Masyarakat dan
mengandung 17- 37% protein, 4,8% lemak, Penerapan Teknologi Budidaya Ikan Lele.
1,2% mineral, 1,2% vitamin, dan 75,1% air. Target dan luaran utama setelah pelaksanaan
Ikan lele merupakan jenis ikan yang digemari budidaya ini bagi mitra adalah (1) Peningkatan
masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging ketrampilan Mitra dalam mengelola budidaya
empuk, duri teratur, dan dapat disajikan dalam ternak ikan lele dengan cara langsung
berbagai macam menu masakan (Bank mempraktekkan budidaya ternak ikan lele
Indonesia, 2010). Segmentasi pasar membagi melalui kolam terpal dan memanfaatkan lahan
pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kosong warga masyarakat, (2) Menghasilkan
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda Ikan lele yang layak untuk dijual.
yang mungkin memerlukan produk atau bauran

10
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat

Pakan merupakan komponen penting menggunakan pakan yang memiliki nutrisi


dalam budidaya ikan lele untuk menunjang rendah akan menurunkan nafsu makan lele yang
pertumbuhan serta kelangsungan hidup ikan akan berakibat pertumbuhan lele terhambat
budidaya. Pakan komersial saat ini memiliki sehingga waktu panen akan semakin lama,
harga yang tinggi sehingga pelaku usaha selain itu bobot lele juga menurun.
budidaya ikan tawar dapat menghabiskan biaya
mencapai 75% dari total biaya yang dibutuhkan Pakan merupakan sumber energi bagi
untuk budidaya (Wardani et al., 2017). ikan, oleh sebab itu nutrisi yang terkandung
dalam pakan harus teraga terutama kandungan
Tingginya harga pakan ini karena protein. Kandungan protein yang ada dalam
penggunaan bahan baku pakan pabrik pelet pakan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya
merupakan komoditas impor sehingga menekan pertumbuhan ikan. Ikan dapat tumbuh dengan
biaya yang besar bagi para pembudidaya ikan baik apabila kebutuhan proteinnya mencukupi.
lele. Mahalnya harga pakan mengakibatkan Kebutuhan protein ikan lele berkisar 32-35 %
keuntungan yang diperoleh pembudidaya tidak (Watson etal., 2007). Kurangnya protein dalam
maksimal bahkan dapat merugi. Pemberian pakan dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan
pakan juga harus memperhatikan kualitas dan menjadi terhambat dan rendahnya bobot tubuh
kuantitas, sehingga sesuai dengan kebutuhan karena protein pada jaringan tubuh digunakan
gizi yang diperlukan oleh ikan. Pakan yang untuk memelihara fungsi vital sehingga
berkualitas memiki kandungan nutrisi yang menyebabkan hasil produksi tidak maksimal.
lengkap, mudah dicerna oleh ikan dan tidak Kualitas pelet bergantung dengan bahan baku
mengandung zat-zat berbahaya bagi ikan yang digunakan.
(Yunaidi et al., 2019) .
Berdasarkan analisa proksimat
Keefektifan Penggunaan Pakan Pelet menunjukkan kadar abu tepung pelet 33% dan
kandungan protein 30%. Tingginya kadar abu
Hasil analisis terkait keefektifan dibandingkan kandungan protein ini karena
penggunaan pakan pelet oleh pembudidaya bahan baku pelet berasal dari limbah ikan rucah
dihasilkan 50% responden mengatakan bahwa mentah yang bagian tulangnya lebih banyak
pakan pelet sangat baik dijadikan sebagai pakan dibandingkan dengan dagingnya (Abidin et al.,
utama dan 50% responden mengatakan bahwa 2015).
pakan pelet baik untuk dijadikan pakan utama.
Responden menyatakan bahwa dalam budidaya Peran perguruan tinggi sangat
ikan lele mereka menggunakan pakan pelet dibutuhkan untuk membantu permasalahan-
sebagai pakan utama, namun kendalanya adalah permasalahan yang terjadi di Masyarakat
harga pakan pelet saat ini mahal sehingga teruatama masyarakat yang tidak memiliki
menjadikan pakan memiliki biaya terbesar pengetahuan tentang usaha dan tidak
dalam produksi. Hal ini sesuai dengan mengetahui bagaimana cara memanfaatkan
pernyataan dalam Wardani et al., (2017) bahwa lahan kosong, melalui Program Pemberdayaan
pakan memiliki biaya mencapai 75%. Harga Ikan Lele ini dengan Kelompok Jaya Mandiri
pakan pelet tergantung dengan jenis pelet Situ Cisamping ini yang telah dilaksanakan
dimana pelet yang memiliki nutrisi lengkap oleh kami dari Mahasiswa KKN ini dapat
memiliki harga yang relatif mahal yaitu Rp. memberikan wawasan kepada warga bahwa
10.000 - 13.000/kg dibandingkan dengan harga mendirikan usaha tidak perlu memiliki modal
pakan yang memiliki nutrisi rendah dengan yang besar tetapi hanya memanfaatkan sumber
harga Rp. 8.000 - 10.000/kg. daya yang ada di sekililing masyarakat, semua
bisa dijadikan usaha. Dengan Pelaksanaan
Berdasarkan pernyataan responden, Program ini tentunya telah menjawab persoalan
mereka lebih sering menggunakan pakan yang yang dihadapi oleh masyarakat Batukaras,
memiliki nutrisi lengkap meskipun memiliki Warga kini telah memiliki usaha budidaya ikan
harga yang mahal, hal ini karena apabila lele yang terus bisa dikembangkan, Budidaya
ikan lele ini
11
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat

akan tetap dipantau oleh Team KKN kami KKN pendekatan teknis dan partisipatif. Pendekatan
DR Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati teknis, yaitu pendampingan kepada masyarakat
Bandung agar kedepan bisa dapat lebih mengenaikeberhasilan pemeliharaan ikan lele
berkembang dan menjadikan warga yang berbasis bioflok. Melalui pelatihan,
produktif dan dapat memanfaatkan lahan pembudidaya dilatih cara membuat rumah
kosong. Untuk pelaksana pengabdian budidaya, manajemen budidaya dan
selanjutnya agar dapat memberikan pencerahan pengobatan atas penyakit ikan lele hingga
dan solusi kepada warga bagaimaan cara membantu pemasarannya.
berpikir kreatif untuk meningkatkan potensi
yang ada ditengah-tengah masyarakat dan Penguatan kelembagaan dilakukan
kamipun sudah membuat grup resmi untuk dengan hingga terbentuknya Kelompok
kedepannya berkomunikasi dengan baik dengan Pembudidaya Ikan (Pokdakan). Diharapkan
klelompok budidaya ikan lele ini. Pokdakan bisa menjadi solusi dalam mengatasi
kendala usaha kelompok terkait dengan bahan
Budidaya Ikan Lele Teknologi Bioflok baku, akses modal dan pemasaran. Upaya
kelembagaan tersebut tidak berarti menghapus
Kegiatan pengembangan budidaya ikan peran-peran dan posisi pedagang distributor
lele dengan teknologi bioflok ramah dalam rantai pemasaran produk perikanan,
lingkungan dilakukan kelompok Jaya Mandiri tujuan utamanya adalah merubah pola relasi
Desa Batukaras Kecamatan Cijulang. Yang yang merugikan pembudidaya dan membuat
mana pada proses pembudidayaan diberi pola distribusi lebih efisien, merata dan terbuka
pengetahuan tentang membuat rumah budidaya, dengan pemangkasan rantai tata niaga yang
kolam bulat dengan kontruksi besi dan terpal tidak menguntungkan (Akhmad, 2007).
bundar, pemasangan hi-blow, pembuatan
saluran air untuk mempermudah panen dan Pengembangan kelompok
pembuatan lubang outlet. pembudidaya ikan dilakukan dengan
menciptakan iklim yang kondusif dan
Ada dua faktor yang mendapat kerjasama yang sinergis antar berbagai pihak
perhatian dalam budidaya ikan lele berbasis yang terkait dalam pembangunan akuakultur,
bioflok pada masyarakat, yaitu yaitu pendamping atau penyuluh, pembudidaya
mengidentifikasi kompetensi dasar masyarakat ikan, dan kelembagaan agribisnis yang
dan stakeholder kunci. Kompetensi dasar memfasilitasi usaha akuakultur, seperti
meliputi keterampilan, pengalaman, lembaga keuangan yang menyediakan modal
kemampuan, pembelajaran kolektif dan modal usaha, lembaga penyedia input produksi,
kompetisi lainnya. Sementara stakeholder kunci lembaga penyedia informasi, dan lembaga yang
meliputi konsumen, investor, pekerja, suplayer memasarkan ikan. Dalam hal ini, peran
dan pemerintah (O’Brien, 2001). kelembagaan yang ada bagi pembudidaya ikan
sangat penting untuk meningkatkan
Kelompok pembudidaya yang keberdayaan pembudidaya ikan dengan
mengikuti program budidaya ikan lele berbasis memanfaatkan potensi dan fungsi berbagai
teknologi bioflok mendapat manfaat dalam pihak tersebut (Fatchiya, 2010).
membudidayakan ikan lele yaitu peningkatan
produksi, pemanfaatan lahan sempit dan Pengetahuan dan pemahaman
mengurangi bau dalam budidaya lele. Hal ini pembudidaya mengenai teknologi bioflok
dirasakan oleh pembudidaya karena budidaya masih terbatas karena minimnya informasi
lele berbasis teknologi bioflok belum pernah terkait perkembangan teknologi bioflok pada
dilakukan sebelumnya. ikan lele. oleh karena itu, pada masa yang akan
datang, sebaiknya dinas terkait dan pengurus
Ada dua prinsip pendekatan yang kelompok pembudidaya ikan sering melakukan
dilakukan dalam kegiatan pendampingan pertemuan untuk mensosialisasikan
budidaya ikan lele berbasis bioflok, yaitu

12
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat

perkembangan teknologi budidaya lele berbasis


PENUTUP
teknologi bioflok.
Analisi Usaha Kesimpualan
Setelah dilakukan beberapa kegiatan dalam
Pemberdayaan merupakan upaya untuk
pemberdayaan ikan lele di kelompok Jaya
membantu orang lain agar memiliki kekuatan
Mandiri Desa Batukaras, tindakan selanjutnya
sehingga dapat meningkatkan kualitas
diadakan dengan program anaisa usaha ikan lele.
hidupnya. Salah satu program yang diterapkan
Analisis usaha ini kita memberikan jaringan
di Desa Batukaras ini khususnya di Situ
untuk penyaluran ikan lele pasca panen di
Cisamping adalah Budidaya Ikan Lele oleh
kemudian hari. Pemberdayaan ikan lele tidak
Masyarakat.Hasil penelitian yang telah
hanya berhenti sampai perkembangan dan
dilaksanakan melalui kegaitan budidaya ikan
pembibitan saja, namun akan menjadi lebih
lele di kelompok Jaya Mandiri ini menggunakan
bermanfaat jika dijadikan untuk program usaha.
strategi 5P,pertama pemungkinan yaitu
Saat ini usaha ikan lele sedang digemari leh
menciptakan iklim agar masyarakat dapat
banyak kalangn. Mereka yang kehilangan
meningkatkan potensinya secara optimal.
pekerjaa nya akiat Pandemi COVID-19 ini
Kedua, penguatan yaitu memperkuat
beralih ke isnis-bisnis pangan yang dinilai sangat
pengetahuan dan kemampuan masyarakat
menguntungkan.
melalui pelatihan budidaya ikan lele yang
Begitu pun dengan usaha ikan lele yang saat ini diberikan oleh anggota Mahasiswa KKN .
masih stabil di pasaran. Walaupun permintaan Ketiga, perlindungan yaitu pemerintah berperan
pasar tidak setinggi pangan khususnya ikan yang melindungi masyarakat menghadapi persaingan
lain, namun permintaan ikan lele masih di tingkat usaha. Keempat, penyokongan yaitu kami
stabil hal ini diharapkan akan menjadi pelung bekerjasama dengan pemerintahmemberikan
besar ke depannya agar kelompok budidaya ikan dorongan, arahan dan pengawasan kepada
Jaya Mandiri dapat menjadi pemasok ikan lele masyarakat yang termasuk
yang besar sehingga mampu memberikan potensi
dalam kelompok usaha budidaya ikan lele.
usaha dan ekonomi yang baik kepada masyarakat
Kelima, pemeliharaan yaitu komunikasi antar
khususnya pemulihan ekonomi pasca pandemi.
anggota kelompok, pengurus dan pemerintah agar
masyarakat dapat meningkatkan
Ucapan Terima Kasih
kesejahteraannya. Kegiatan pengembangan
Rasa terimakasih kami kami sampaikan budidaya ikan lele dengan teknologi bioflok
pada Allah SWT yang berkat rahmat-Nya ramah lingkungan dilakukan kelompok Jaya
kegiatan KKN DR-SISDAMAS di Desa Mandiri Desa Batukaras Kecamatan Cijulang.
Batukaras bisa berjalan dengan lancar. Prinsip pendekatan yang dilakukan dalam
Kemudian pada pihak yang terlibat dalam kegiatan pendampingan budidaya ikan lele
lancarnya kegiatan KKN pemberdayaan kami berbasis bioflok, yaitu pendekatan teknis dan
ucapkan terima kasih kepada Bapa Edi Harnadi partisipatif.Pendekatan teknis, yaitu
dan anggota kelompok Jaya Mandiri RT 17 RW pendampingan kepada masyarakat
08 Dusun Mandala Desa Batukaras Kecamatan mengenaikeberhasilan pemeliharaan ikan lele
Cijulang yang telah memberikan kami berbasis bioflok. Melalui pelatihan, pembudidaya
kesempatan untuk menimba ilmu dan dilatih cara membuat rumah budidaya,
memperoleh pengalaman dari kegiatan manajemen budidaya dan pengobatan atas
pengabdian KKN-DR SISDAMAS ini, tidak penyakit ikan lele hingga membantu
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pemasarannya. Yang mana pada proses
Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 324 pembudidayaan diberi pengetahuan tentang
Aan Radiana,M.Ag. yang telah membimbing membuat rumah budidaya, kolam bulat dengan
kami sehingga kami dapat menyelesaikan kontruksi besi dan terpal bundar, pemasangan hi-
seluruh program selama kami melaksanakan blow, pembuatan saluran air untuk
kegiatan tersebut. mempermudah panen dan pembuatan lubang
outlet.
13
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat

Melalui Program Pemberdayaan ini, Yuniarti, S. 2015. Pertumbuhan dan


mampu memberikan stimulus kepada Konsumsi Pakan Ikan Lele (Clarias
msyarakat untuk teus mengembangkan potensi sp) yang diberi Pakan Berbahan
perekonomiannya. Peluang yang sudah di Baku Lokal. Jurnal Pemberdayaan
bentuk kemudian dikembangkan akan terus dan Peternakan. Vol 2 No 2. Hal 33-
maju dan dapat memberikan kesejahteraan 39.
msyarakat, sebgai bentuk upaya pemulihan
perekonomian psca adanya pandemi Covid-19. Darseno. 2010. Budidaya dan Bisnis Lele.
Jakarta : Agro Media Pustaka.
Saran
Howerton, R. 2001. Best management
practices for Hawaiian aquaculture.
Adapun saran untuk kegiatan pemberdayaan
University of Hawaii Sea Grant
lainnya khususnya ikan lele perlunya pengkajian
Extension Services. Center for
lebih lanjut mengenai analisa usaha pada Budi
Tropical and Subtropical
daya Ikan Lele di Desa Batukaras, baik yang
Aquaculture. Journal Subtropical
dilakukan pada skala usaha mikro, kecil,
Aquaculture Publication. Vol 2 No 1
menengah maupun besar. Pengkajian terutama
Hal : 148.
difokuskan pada aspek sosial ekonomi serta teknis
budi daya, sehingga dapat diketahuinya secara
Kaswan, Ade Sadikin. 2011. Pelatihan dan
pasti faktor-faktor yang menyebabkan usaha budi
Pengembangan Untuk
daya Ikan Lele pada skala usaha mikro lebih
Meningkatkan Kinerja SDM,
menguntungkan dari pada usaha budi daya Ikan
Cetakan 1. Bandung : Alfabeta.
Lele skala usaha besar ataupun sebaliknya.
Pengembangan usaha Budidaya harus disesuaikan Moleong, J.L. (2017). Metodologi Penelitian
dengan kondisi potensi wilayah tersebut dalam
Kualitaatif. Bandung : PT Remaja
pengembangannya, sehingga keberlanjutan usaha
Rosdakarya offset.
budidaya yang dilakukan tetap terjaga. Pada usaha
budi daya Ikan Lele di Desa Batukaras, daya Purwono, J., Sugyaningsih, S., Wibowo, A.
dukung lingkungan perlu diperhatikan, seperti
ketersediaan pasokan air serta kesuburan lahan E. 2011. Strategi Pengembangan
budi daya, sehingga dapat menjadi faktor Usaha Pembesaran Ikan
pertimbangan utama dalam pengembangan usaha Lele Sangkuriang (Clarias
budidaya ikan lele Dan terakhir Untuk mengatasi gariepinus strain sangkuriang) di
permasalahan yang dihadapi oleh para Kecamatan Ciampea Kabupaten
pembudidaya diperlukannya peranan pemerintah Bogor. Fakultas Ekonomi dan
yang membantu dalam ketersediaan benih atau Manajemen. Bogor : Institut
pakan melalui pembentukan usaha pembenihan Pertanian Bogor.
rakyat (UPR) di sekitar kawasan minapolitan dan
Introduksi pakan buatan sangat perlu dilakukan, Suparjan dan Hempri Suyatno. 2003.
karena selama ini biaya operasional terbesar Pengembangan masyarakat dari
adalah untuk pembeliaan pakan, dengan adanya Pembangunan Sampai
introduksi pakan buatan diharapkan dapat Pemberdayaan. Yogyakarta :
menekan biaya operasional. Aditya Media.

DAFTAR PUSTAKA Suryaningrum FM. 2014. Aplikasi


Teknologi Bioflok pada
Angga, K. 2018. Sukses Budidaya Ikan Lele Pemeliharaan Benih Ikan Nila
Kolam Terpal Praktis dan (Oreochromisniloticus). Jurnal
Menguntungkan. Pamulang: JMPK. Vol 1 No 2 Hal : 1-9.
Penerbit Ilmu.
Suyanto, R. 2007. Budidaya Ikan Lele.
Abidin, Z., Junaidi, M., Cokrowati, N., & Jakarta : Penebar Swadaya
14
Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 melalui [emberdayaan ikan lele di dusun Cidahu
desa Batukaras Pangandaran Jawa Barat

15
14

Anda mungkin juga menyukai