Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemberdayaan masyarakat termasuk perkebunan mencakup

keberdayaan ekonomi, hukum, politik, sosial budaya dan seluruh aspek

kehidupan lainnya, Dalam perekonomian di Indonesia salah satu komoditi

eksport perkebunan yang cukup penting adalah karet ( Nazarudin, 19930). Di

Pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan untuk memenuhi

tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mencapai kesejahteraan masyarakat

pertanian yang lebih merata. Tujuan pembangunan pertanian dapat dilakukan

dengan cara meningkatkan produksi, produktivitas tenaga kerja, tanah dan

modal kerja (Soekartawi, 2003).

Peranan perkebunan di Indonesia diarahkan kepada sasaran yang

dituangkan pemerintah di dalam Tri Dharma Perkebunan yaitu :

1. Perkebunan sebagai sumber devisa Negara.

2. Perkebunan sebagai lapangan kerja bagi masyarakat.

3. Perkebunan harus memelihara kesuburan dan pengawetan tanah.

berdasarkan analisis Bank Dunia meramalkan bahwa periode 1990

sampai dengan 2005 beberapa komoditas perkebunan mengalami kenaikan

jumlah eksport 2% per tahun.

Melihat kondisi semacam ini menunjukkan bahwa peluang

pengembangan komoditas karet masih cukup besar untuk masa-masa yang

1
2

akan datang dan merupakan suatu kewajaran apabila pengusaha perkebunan

berkeinginan untuk meningkatkan laju pertumbuhan tanaman . Demikian pula

dengan perusahaan perkebunan yang ada di Kabupaten Jepara yaitu PTP

Nusantara IX (Persero) Kabun Balong Afdeling Ngandong yang memiliki

beberapa komposisi tanaman dan sistem pengambilan produksi dapat

mendorong pengembangan dan peningkatan produksi karet agar kebutuhan

karet dapat terpenuhi.

Aktivitas produksi merupakan salah satu kegiatan penting suatu

perusahaan, baik perusahaan perkebunan maupun pabrikasi. Salah satu faktor

yang berpengaruh terhadap kegiatan produksi adalah bahan baku serta harga

pokok suatu produksi yang akan dihasilkan. Tersedianya sumber daya dan

sarana belum berarti produktivitas yang diperoleh akan tinggi. Namun

bagaimana melakukan pengambilan suatu bahan yang efisien adalah upaya

yang sangat penting.

Yang menjadi persoalan disini adalah sumber daya atau faktor

produksi yang terbatas seperti lahan dan modal yang harus diusahakan

seefisien mungkin penggunaannya sehingga produktivitas yang diharapkan

dapat tercapai atau terus meningkat. Selain faktor produksi pemberantasan

gulma juga berpengaruh terhadap bidang sadap.

Pemberantasan gulma adalah jenis pekerjaan yang sangat memekan

biaya dan mengkonsumsi waktu lama oleh karenanya perlu dilakukan berkali-

kali untuk menghemat biaya dan waktu biasanya daerah dengan radius 1

meter
3

dari batang saja yang dibersihkan selama masa remaja ini biasanya

perempesan cabang selalu dilakukan agar memperoleh bidang sadapan yang

baik.. (Nasution dan Sugiyanto, 1987).

Dalam rangka pemeliharaan tanaman karet yang meliputi

pemberantasan gulma, perkebunan Afdeling Ngandong PTP Nusantara IX

(Persero) Kebun Balong/Beji Kabupaten Jepara mulai dikembangkan dengan

mengunakan alat semprot yaitu pakabak dan mikro

Penggunaan alat semprot pakabak yang selama ini telah dilaksanakan

maupun penggunaan alat smprot mikro yang akan diuji cobakan dalam

penelitian ini, memerlukan sejumlah biaya terutama yang berkenaan dengan

bahan baku dan tenaga kerja manusia.

Bertitik tolak dari hal diatas peneliti berusaha mengetahui apakah

penggunaan alat yang berbeda mampu memberikan hasil yang optimal dan

biaya yang minimal. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian

perbandingan biaya dan hasil berdasarkan penggunaan alat semprot pada

usaha pemeliharaan tanaman karet di Afdeling Ngandong PTP Nusantara IX

(Persero) Balong/Beji Kabupaten Jepara.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :


4

1. Berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melaksanakan

pmberantasan gulma dengan menggunakan alat semprot pakabak maupun

mikro.

2. Berapa besar hasil yang diperoleh oleh perusahaan dengan melaksanakan

pmberantasan gulma dengan menggunakan alat semprot pakabak maupun

mikro.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melaksanakan.

pmberantasan gulma dengan menggunakan alat semprot pakabak maupun

mikro.

2. Besarnya hasil yang diperoleh oleh perusahaan dengan melaksanakan

pmberantasan gulma dengan menggunakan alat semprot pakabak maupun

mikro.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran

sebagai dasar dalam pemberantasan gulma untuk masa yang akan datang

berdasarkan dengan alat semprot yang digunakan.

2. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan

informasi atau bahan pembanding pada permasalahan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai