Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN MINI RISET PENGANTAR EKONOMI MIKRO

’’FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI


KOTA MAKASSAR”
Dosen Pengampu :
Dr. Eko Wahyu Nugraha M.Si &
Munzir Phonna S.Pd M.Si

KELOMPOK 5
DISUSUN OLEH :

Ahmad Rangga Pradipa 7223550002


Agnes Putri Farida Sitorus 7223550006
Azizah Heriani Erizal 7223550003
Serina BR Sembiring 7223550001
Wahyu Simanungkalit 7223550005
Yasir Akmi Tanjung 7223550004

BISNIS DIGITAL

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucapkan
kepada Allah SWT, yang karna bimbingannyalah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah
makalah yang berjudul “LAPORAN MINI RISET PENGANTAR EKONOMI MIKRO”.
Kami mengucapkan terimaksih kepada pihak yang terkait yang telah membantu dalam
menghadapi berbagai tantanagan dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
positif untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terimakasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan pengetahuan positif bagi kita
semua.

Medan, 17 Oktober 2022

Penyusun
Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................
A. Latar Belakang ................................................................................................................
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................
BAB II METODEOLOGI PENELITIAN ..............................................................................
A. Tempat & Waktu ............................................................................................................
B. Metode Pengumpulan Data ............................................................................................
C. Sumber Data ...................................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
A. Harga & Jumlah Permintan Beras................................................................................
B. Fungsi Permintaan Beras…………………………….………………………………..
C. Harga & Jumlah Permintaan Beras Masyarakat 4 Tahun Terakhir …………..…..
D. Menentukan Elastisitas Harga Permintaan Beras…………….…………..…………
E. Menganalisis Faktor Pengaruh Permintaan Beras………………………………..…
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................................
A. Kesimpulan ......................................................................................................................
B. Saran ................................................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara Agraris yang sebagian besar masyarakat
hidup dari hasil produksi pertanian atau sekitar 70% masyarakat sebagai petani. Salah
satu tujuan pembangunan pertanian adalah meningkatkan produksi pertanian yang
senantiasa diarahkan pada peningkatan kesejahteraan petani, sehingga sektor
pertanian mendapatkan prioritas utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Negara Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan sumber daya
alam yang melimpah. Hal ini terbukti dengan keadaan tanah Indonesia yang sangat
subur. Oleh karena hal tersebut, Indonesia memiliki peran penting sebagai produsen
bahan pangan di mata dunia. Keadaan geografis Negara Indonesia yang merupakan
wilayah tropis, beriklim basah, serta berada di wilayah khatulistiwa sangat cocok dan
mendukung untuk digunakan dalam budidaya tanaman, khususnya tanaman pangan.
Salah satu komoditas tanaman pangan yang memiliki posisi paling penting dalam
pembangunan pertanian adalah beras. Beras adalah bahanmakanan pokok yang
dikonsumsi oleh hampir 90% penduduk Indonesia.
Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu lumbung pangan nasional di
Indonesia yang membutuhkan persediaan bahan pangan terutama beras, dengan
jumlah yang besar. Jumlah penduduk Sulawesi Selatan yang terusmeningkat setiap
tahun. Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka permintaan akan konsumsi
beras akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Bagi seorang
produsen, dalam hal permintaan suatu barang tentunya memperhatikan beberapa hal
diantaranya faktor harga, berapa banyak produksi pangan tersebut, sampai sejauh
mana bahan pangan tersebut dapat tersedia dan penyebaran sampai ke tangan
konsumen.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian Usaha Mikro
maka permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini adalah :
1. Faktor–faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan beras di Kota
Makassar ?

1
2. Apakah harga beras, harga jagung,harga telur berpengaruh nyata terhadap
permintaan beras di Kota Makassar?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan :
1. Mengidentifikasi faktor–faktor yang berpengaruh nyata terhadap permintaan beras
di Kota Makassar.
2. Menganalisis pengaruh harga beras,harga jagung, dan harga telur terhadap
permintaan beras di Kota Makassar

2
BAB II
METODEOLOGI PENELITIAN

A. Tempat & Waktu


Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar, pada bulan Mei 2017. Penentuan Kota
Makassar sebagai tempat penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa (1) beras
merupakan kebutuhan akan pangan yang penting dikonsumsi oleh penduduk di Kota
Makassar. (2) beras yang ditawarkan ke daerah perKotaan lebih tinggi dibandingkan di
pedesaan.

B. Metode Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang di butuhkan terkait dengan penelitian ini, peneliti
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Pencatatan
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder , yaitu dilakukan dengan
pencatatan data yang ada pada instansi atau lembaga pemerintahan yang terkait dengan
penelitian.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengadakan tanya jawab kepada petugas instansi atau
lembaga pemerintahan yang terkait dengan penelitian yaitu wawancara dengan petugas
BPS Kota Makassar, Dinas Pertanian KotaMakassar , Dinas Peternakan Kota Makassar ,
dan Badan Urusan Logistik
(BULOG) Kota Makassar

C. Sumber Data
Sumber data penelitian penelitian ini diperoleh dari :
1. Sumber data Primer, yaitu merupakan data yang diperoleh secara langsung
melalui observasi dan wawancara.

3
BAB III
PEMBAHASAN

A. Harga & Jumlah Permintaan Beras

Permintaan Beras Masyarakat di Kota Makassar Tahun 2013 – 2016 (Ton )

Harga Beras di Kota Makassar Tahun 2013 – 2016 (Rp/Kg)

4
B. Fungsi Permintaan Beras Masyarakat Di kota Makasar 4 Tahun Terakhir

1. Q1: 19 P1: 7.294


Q2: 22 p2: 7.531

4.503-237Q = P-7294
-237Q = P-4.510.294

Q= 0.019-1.619P

2. Q1: 22 P1: 7.531


Q2: 25 P2: 8.348

17.974-817Q = P-7.531
817Q = P-25.505

Q = 31.217-0.418P

5
3. Q1 : 25 P1: 8.348
Q2 : 27 P2: 9.215

227.925-9.117Q = P-8348
9.117Q = P-236.273

Q = 2.154-36.62P

C. Harga & Jumlah Permintaan Beras Masyarakat Dikota Masyarakat Di kota


Makasar 4 Tahun Terakhir

6
7
D. Menentukan Elastisitas Harga Permintaan Beras

Elastisitas harga adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang
diminta atau ditawarkan. Elastisitas harga beras di makassar Pada tahun 2013 – 2016.
Rumus elastisitas permintaan adalah

1) Elastisitas permintaan beras pada tahun 2013-2014

P1 = 7.294
P2 = 7.531 ΔQ = Q2-Q1
Q1 = 18 = 22-18
Q2 = 22 =4

ΔP = P2-P1
= 7.531-7.294
4 7.294
× = 6,4 (ELASTIS) = 237
237 18

2) Elastisitas permintaan beras pada tahun 2014-2015

P1 = 7.531 ΔQ = 25-23
P2 = 8.348 ΔP = 8.348-7.531
Q1 = 22 = 817
Q2 = 25

3 7.531
× = 1,23 (ELASTIS)
817 22

3) Elastisitas permintaan beras pada tahun 2015-2016

P1 = 8.348 ΔQ = 26-25
P2 = 9.215 =1
Q1 = 25 ΔP = 9.215-8.348
Q2 = 26 = 867

1 8.348
× = 0,033 (INELASTIS)
867 25

8
E. Faktor Yang Mempengaruhi Harga Beras

Berdasarkan uraian yang dikemukakan sebelumnya, jelas bahwa permintaan itu


dipengaruhi oleh faktor harga, tingkat pendapatan, jumlah penduduk, dan harga barang
pengganti (subtitusi).Sehubungan dengan hal tersebut, Sukirno (1994) berpendapat bahwa
faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Harga Barang itu Sendiri

Pengaruh berbagai faktor terhadap permintaan atas suatu barang sulit untuk dilakukan
secara sekaligus, oleh sebab itu dalam membicarakan mengenai teori permintaan, ahli
ekonomi membuat analisis yang lebih sederhana. Didalam analisis tersebut dianggap bahwa
permintaan atas suatu barang terutama dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri. Oleh sebab
itu dalam teori permintaan yang terutama dianalisis adalah berkaitan diantara permintaan
suatu barang dengan harga barang tersebut. Didalam analisis tersebut dimisalkan faktor-
faktor lain tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus.Tetapi dengan pemisalan tersebut
bukan berarti faktor-faktor lain diabaikan. Hubungan antara harga dan jumlah permintaan
merupakan hubungan yang terbalik, sehingga dalam kurva permintaan akan mempunyai
kemiringan negative. Hubungan terbalik ini berarti bila harga suatu barang naik turun, maka
permintaannya akan meliputi harga barang lain. Hubungan ini dikenal dengan Hukum
Permintaan. Sifat hubungan seperti ini disebabkan oleh kenaikan harga yang menyebabkan
para pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti.

b. Harga Barang Lain

Terjadinya perubahan harga pada suatu barang akan berpengaruh terhadap permintaan
barang lain. Keadaan ini terjadi jika kedua barang tersebut mempunyai hubungan yang saling
menggantikan (subtitusi) dan saling melengkapi (complementer). Bila dia tidak berhubungan
(neutral/independent), maka tidak akan ada salin gberpengaruh. Yang dimaksud dengan
barang yang saling menggantikan adalah sifat dua barang yang jika salah satunya meningkat,
kuantitas barang lainnya yang diminta akan meningkat, misalnya kopi dengan teh atau boleh
juga susu, atau tempe dengan tahu, dan sebagainya. Gejalanya, bila harga kopi naik biasanya
permintaan teh akan naik. Begitu juga dengan tempe, bila harga tempe naik maka permintaan
tahu meningkat. Perubahan harga suatu barang akan mempengaruhi harga barang lain

9
tergantung apakah barang tersebut mempunyai hubungan yang saling menggantikan, saling
melengkapi (complementer) atau tidak saling mempengaruhi atau netral saja (independent).
Perubahan harga yang sama dapat terjadi karena harga komoditi subtitusi naik. Umpamanya
barang A dan B adalah subtitusi, karena harga B naik, maka barang A menjadi relative lebih
murah. Kenaikan dalam harga subtitusi suatu komoditi menyebabkan pergeseran kurva
permintaan untuk membeli komoditi ke kanan, pada setiap harga akan dibeli jumlah yang
lebih banyak.

c. Jumlah Penduduk

Semakin banyak jumlah penduduk makin besar pula barang yang dikonsumsi dan
semakin banyak permintaan. Dalam banyak kejadian, penambahan jumlah penduduk
mengartikan adanya perubahan struktur umur. Dengan demikian, bertambahnya jumlah
penduduk adalah tidak proposional dengan pertambahan jumlah barang yang dikonsumsi. Hal
ini disebabkan karena konsumsi anak belasan tahun atau anak dibawah umur 9 tahun. Yang
pasti logikanya, bila jumlah penduduk bertambah maka tentu saja permintaan akan suatu
barang akan bertambah pula.

d. Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan biasanya dijadikan kriteria atau indikator dalam mengukur tingkat
kesejahteraan suatu rumah tangga atau masyarakat.Semakin tinggi pendapatan menunjukan
bahwa kesejahteraan yang semakin baik. Pendapatan ini merupakan faktor yang sangat
penting didalammenentukan corak permintaan ke atas berbagai jenis barang. Perubahan
dalam pendapatan selalu menimbulkan permintaan atas berbagai jenis barang.

e. Selera atau Kebiasaan

Selera atau kebisaan juga dapat mempengaruhi suatu barang. Selera konsumen yang
bermacam-macam terhadap suatu barang akan menimbulkan munculnya barang-barang lain
di pasar melalui spesialisais produk, yang mengakibatkan bentuk pangsa pasar tersendiri
(Monopolitik) bagi selera-selera tertentu sehingga semakin tinggi selera suatu konsumen,
akan mengakibatkan naiknya permintaan barang tersebut.

10
f. Perkiraan Harga di Masa yang akan datang

Apabila terdapat perkiraan harga suatu barang akan naik dimasa yang akan datang,
akan mendorong para konsumen untuk membeli sebanyakbanyaknya barang pada saat yang
sekarang. Sehingga permintaan dalam jangka pendek akan meningkat. Menurut Samuelson
(2003) hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta adalah berbanding terbalik
(negatif). Jika harga naik, kuantitas yang diminta turun, hubungan yang demikian disebut
“Hukum Permintaan”.

11
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan beras di Kota Makassar, maka dapat disimpukansebagai berikut :
1. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan beras di kota Makassar
terdiri dari harga beras, harga jagung, harga telur, dan jumlah penduduk.
2. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda faktor-faktor yang berpengaruh
nyata terhadap permintaan beras di Kota Makassar yaitu harga beras dan jumlah
penduduk sedangkan harga jagung dan harga telur tidak berpengaruh secara nyata
terhadap permintaan beras di Kota Makassar.

B. Saran
Saran yang dapat dberikan sebagai berikut :
1. Jumlah penduduk, harga jagung, dan telur mempunyai pengaruh nyata terhadap
permintaan beras di Kota Makassar. Oleh karena itu pemerintah harus membantu dalam
bentuk menyeimbangkan konsumsi masyarakat dengan stok beras yang ada di Kota
Makassar baik itu didatangkan dari luar kota ataupun di eksport dari luar negeri.
2. Perlu diadakan penelitian mengenai penawaran beras ataupun keseimbangan dari
permintaan dan penawaran beras di Kota Makassar sebagai bahan perbandingan.

12
13

Anda mungkin juga menyukai