Anda di halaman 1dari 20

i

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PROGRAM BANTUAN PEMERINTAH NON


TUNAI (BPNT) TERHADAP PENERIMAAN PETERNAKAN
AYAM PETELUR DI KECAMATAN CIAWIGEBANG

Disusun oleh:

Navisya Fitria Mawarjan 23020319130062

PROGRAM STUDI S-1 AGRIBISNIS


DEPARTEMEN PERTANIAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul :ANALISIS PENGARUH PROGRAM BANTUAN PANGAN


NON TUNAI (BPNT) TERHADAP PENERIMAAN
PETERNAK AYAM PETELUR DI KECAMATAN
CIAWIGEBANG
Nama : NAVISYA FITRIA MAWARJAN

NIM : 23020319130062

Program Studi : S-1 AGRIBISNIS

Departemen : PERTANIAN

Fakultas : PETERNAKAN DAN PERTANIAN

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi Agribisnis

Dr. Ir. Edy Prasetyo, M.S. Ir. Kustopo Budiraharjo, M.P.

NIP. 19570226 198603 1 002 NIP. 19651121 199203 1 001


iii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh program Bantuan


Pemerintah Non Tunai (BPNT) terhadap penerimaan peternakan ayam petelur yang
menjadi supplier dan yang tidak menjadi supplier BPNT di Kecamatan Ciawigebang.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus karena penelitian ini termasuk
dalam penelitian kualitatif. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling
yang didasarkan pada penilaian peneliti berdasarkan personal judgement. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi yang dilakukan dengan mengamati
secara langsung objek penelitian, wawancara yang dilakukan dengan bertanya secara
langsung kepada peternak ayam petelur di Kecamatan Ciawigebang, dan dokumentasi
yang dilakukan dengan menyelidiki dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
penelitian. Metode analisis data yang dilakukan yaitu reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan.

Kata Kunci: BPNT, Ciawigebang, Penerimaan, Peternakan, Telur


iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal

Penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Program Bantuan Pangan Non Tunai

Terhadap Penerimaan Peternakan Ayam Petelur di Kecamatan Ciawigebang.

Penyusun menyampaikan terima kepada bapak Ir. Kustopo Budiraharjo, M.P.

selaku ketua Program Studi Agribisnis Universitas Diponegoro dan Dr. Ir. Edy

Prasetyo M.S selaku dosen pembimbing serta semua pihak yang telah membantu

penulis dalam pembuatan proposal penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih dari jauh

dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu penulis

mengharapkan masukan, saran dan usul guna penyempurnaan laporan ini. Penulis

berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Kuningan, Mei 2021

Penulis
v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ ii
ABSTRAK............................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................................ v

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian........................................................................... 2
1.3 Manfaat Penelitian......................................................................... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3


2.1 Ayam Petelur................................................................................. 3
2.2 Penerimaan Peternakan.................................................................. 4
2.3 Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)............................................. 5

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN........................................................ 6


3.1 Kerangka Pemikiran...................................................................... 6
3.2 Hipotesis Penelitian....................................................................... 7
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................ 7
3.4 Metode Penelitian.......................................................................... 7
3.5 Metode Pengambilan Sampel........................................................ 7
3.6 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data........................................ 8
3.6.1 Sumber Data......................................................................... 8
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data................................................... 8
3.7 Pengolahan dan Analisis Data....................................................... 9
3.7.1 Pengolahan Data................................................................... 9
vi

3.7.2 Analisis Data........................................................................ 10


3.8 Batasan Masalah dan Konsep Pengukuran Variabel..................... 11
3.8.1 Batasan Masalah..................................................................... 11
3.8.2 Konsep Pengukuran Variabel................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 13
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha peternakan di Indonesia memiliki prospek yang baik karena permintaan
akan bahan pangan hewani terus meningkat. Pembangunan subsector peternakan
diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan memegang peranan
yang sebagai sumber penghasil protein hewani untuk mencukupi kebutuhan gizi
masyarakat. Telur ayam merupakan bahan pangan hewani sumber penghasil protein.
Konsumsi telur ayam di Indonesia sangatlah tinggi karena mudah didapatkan dan
memiliki harga yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kemiskinan di Indonesia masih menjadi permasalahan yang belum bisa diatasi
dengan baik. Dalam mengatasi hal tersebut, perlu adanya dukungan dan sinergitas
dari berbagai pihak, salah satunya yaitu pemerintah. Saat ini pemerintah Indonesia
telah mengeluarkan berbagai program yang bertujuan untuk memberantas
kemiskinan, diantaranya yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program
Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dll. Bantuan Pangan Non
Tunai (BPNT) merupakan bantuan pangan pemerintah yang diberikan kepada KPM
setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk
membeli beras dan telur di e-warung yang bertujuan untuk mengurangi beban
pengeluaran serta memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada KPM secara tepat
sasaran dan tepat waktu.
Program BPNT tentunya sudah dilaksanakan di setiap kota/kabupaten di
Indonesia, begitu juga dengan Kecamatan Ciawigebang. Ciawigebang merupakan
suatu kecamatan yang berada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Berdasarkan data
BPS, pada tahun 2020 tercatat bahwa jumlah ayam ras petelur yang ada di Kecamatan
Ciawigebang mencapai 397.617 ekor dimana peternakan ayam paling banyak berada
di Kecamatan Ciawigebang . Berdasarkan uraian diatas, ketika program BPNT
2

dilaksanakan tentunya permintaan akan telur ayam akan meningkat dan pada
akhirnya akan berpengaruh juga terhadap penerimaan yang didapat peternak ayam
petelur, untuk itu permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh dari program BPNT terhadap penerimaan
peternakan ayam petelur yang menjadi supplier BPNT?
2. Apakah terdapat pengaruh dari program BPNT terhadap penerimaan
peternakan ayam petelur yang tidak menjadi supplier BPNT?
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk menganalisis pengaruh program BPNT terhadap penerimaan peternak
ayam petelur yang menjadi supplier BPNT.
2. Untuk menganalisis pengaruh program BPNT terhadap penerimaan peternak
ayam petelur yang tidak menjadi supplier BPNT.
1.3 Manfaat Penelitan
Manfaat yang diharapkan didapat dari penelitian ini yaitu:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai pengaruh program BPNT terhadap penerimaan peternakan ayam
petelur dan juga diharapkan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya dalam bidang pertanian.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber referensi dalam
melakukan penelitian lanjutan mengenai program BPNT dan penerimaan
peternakan ayam petelur. Selain itu juga diharapkan dapat memberikan
motivasi dan gambaran umum kepada pembaca dalam menentukan topic
penelitian.
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ayam Petelur

Ayam unggas mulanya berasal dari ayam hutan dan itik hutan yang ditangkap

dan dipelihara serta dapat bertelur dengan banyak. Oleh para ahli ayam hutan

diseleksi secara ketat karena ayam hutan dapat menghasilkan telur dan daging. Ayam

yang terseleksi dengan tujuan menghasilkan daging disebut dengan ayam broiler,

sedangkan ayam yang terseleksi dengan tujuan menghasilkan telur disebut dengan

ayam petelur (Widyantrara dan Ardani, 2017). Di Indonesia, usaha peternakan ayam

petelur memiliki prospek yang baik karena kebutuhan akan telur sangatlah tinggi.

Tingginya konsumsi telur dikarenakan telur merupakan bahan pangan sumber protein

yang kaya akan nutrisi, mudah didapatkan, dan memiliki harga yang terjangkau bagi

semua kalangan (Ilham, 2019).

Secara umum pemeliharaan ayam petelur dibagi menjadi tiga fase yaitu fase

starter, grower dan layer. Periode starter dimulai sejak hari pertama (DOC) sampai

minggu keenam, fase grower dari umur 7 – 20 minggu, dan terakhir fase layer dari

umur 20 minggu – 80 minggu atau sampai afkir (Unutio dan Wahyuni, 2015). Ayam

memerlukan pakan untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Pakan

ternak terdiri dari campuran beberapa bahan pakan seperti bahan pakan sumber

protein, sumber energy, sumber lemak, dan sumber mineral. Pakan yang diberikan
4

pada ayam petelur berpengaruh pada produksi dan kualitas telur yang dihasilkan

(Tugiyanti dan Iriyanti, 20). Produksi dan kualitas telur akan maksimal apabila pakan

yang diberikan sesuai dan memiliki kualitas yang baik.

2.2. Penerimaan Peternakan

Penerimaan merupakan total pemasukan yang diterima oleh produsen dari

kegiatan produksi yang belum dikurangi oleh biaya-biaya yang dikeluarkan selama

produksi. Penerimaan usaha peternakan ayam merupakan pemasukan dari penjualan

hasil produksi (Dewanti dan Sihombing, 2012). Penerimaan peternakan ayam petelur

tidak hanya dari penjualan telur saja, melainkan dari penjualan hasil produksi yang

lain juga. Selain dari penjualan telur, penerimaan peternakan ayam petelur juga

didapat dari penjualan ayam afkir dan penjualan kotoran ayam (Kurniawan et al,

2013).

Peneriman didapat dari hasil perkalian antara hasil produksi dengan harga jual

produk (Metasari et al, 2013). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan

yaitu umur peternak, tingkat pendidikan peternak, pengalaman peternak, harga jual

produk, jumlah ayam dan hasil produksi. Faktor-faktor tersebut berbanding lurus,

apabila salah satu faktor mengalami kenaikan atau penurunan maka dapat

mempengaruhi penerimaan yang diperoleh peternak. Sebagai contoh, semakin tinggi

harga jual telur, ayam afkir, dan kotoran maka penerimaan yang diperoleh akan

semakin besar pula (Andi et al, 2013).


5

2.3. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan program bantuan dari

pemerintah pusat yang mulai dilaksanakan pada tahun 2017. Program BPNT

merupakan program penanggulanganan kemiskinan yang diberikan kepada Keluarga

Penerima Manfaat (KPM) setiap bulan melalui mekanisme akun elektronik (Engkus,

2020). Tujuan dari program BPNT yaitu mengurangi beban pengeluaran Keluarga

Penerima Manfaat (KPM), memberikan nutrisi yang baik dan seimbang kepada KPM,

dan mendorong pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Yunus, 2019).

Program BPNT merupakan transformasi dari program RASTRA atau RASKIN

dimana setiap bulannya, KPM menerima dana sebesar Rp 110.000,- melalui Kartu

Keluarga Sehat (KKS) (Hidayat, 2018). Dana tersebut tidak dapat diambil tunai,

melainkan hanya dapat ditukarkan dengan produk pangan berupa beras dan telur di e-

warung yang telah bekerja sama dengan bank penyalur. Program e-warung secara

khusus diluncurkan untuk mencegah distribusi bantuan yang tidak tepat kualitas,

kuantitas, dan sasarannya.


6

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang

disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan yang nantinya digunakan untuk

merumuskan hipotesis. Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada

bagan:

Program BPNT

Telur Beras

Permintaan telur meningkat

Penerimaan peternakan telur


ayam meningkat

Program BPNT merupakan program bantuan dari pemerintah pusat yang diberikan

kepada masyarakat kurang mampu. Setiap bulannya, KPM (Keluarga Penerima

Manfaat) diberikan dana sebesar Rp 110.000,- yang digunakan untuk membeli beras

dan telur di e-warung. Ketika program BPNT sedang berlangsung maka permintaan

akan telur ayam akan meningkat, ketika permintaan akan telur meningkat maka

penerimaan yang diperoleh peternak ayam petelur akan meningkat pula.


7

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap masalah yang diteliti. Hipotesis

pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh dari program Bantuan Pemerintah Non

Tunai (BPNT) terhadap penerimaan peternakan ayam petelur di Kecamatan

Ciawigebang.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan Jawa

Barat dan dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2021.

3.4 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode studi

kasus karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, sehingga

metode penelitian yang cocok digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi

kasus. Menurut Nur’aini (2020) metode penelitian studi kasus adalah metode

penelitian yang sering digunakan dalam bidang ilmu sosial yang dalam

pelaksanaannya menggunakan pertanyaan penelitian “bagaimana” atau “mengapa”.

3.5 Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis yaitu metode non

probability sampling. Menurut Etikan dan Bala (2017), non probability sampling

adalah teknik pengambilan sampel dimana tidak memberi peluang yang sama kepada

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik non probabilitas sampling
8

yang digunakan yaitu teknik purposive sampling. Menurut Etikan dan Bala (2017),

pada teknik purposive sampling desain pengambilan sampel didasarkan pada

penilaian peneliti terhadap calon responden.

3.6 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Sumber Data

Sumber data yang diperoleh yaitu dari sumber primer dan sumber

sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber utama.

Sumber utama pada penelitian ini adalah peternak ayam petelur di Kabupaten

Kuningan. Data primer pada penelitian ini diperoleh berdasarkan wawancara

yang dilakukan kepada peternak ayam petelur di Kabupaten Kuningan. Data

sekunder adalah data yang tidak diperoleh dari sumber utama namun dari

dokumen-dokumen tertulis yang ada. Data sekunder pada penelitian ini

diperoleh dari dokumen dari peternakan ayam petelur, seperti total penjualan

produk dan harga jual produk.

3.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menurut Mulyadi (2011) observasi

dan wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif

yang berfungsi sebagai bahan dalam melakukan analisis data secara mendalam.
9

1. Observasi yang dilakukan dengan mengamati secara langsung objek

penelitian. Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan sistematik

mengenai gejala-gejala yang diamati. Dengan melakukan observasi, peneliti

mencatat apa saja yang dilihat mengenai objek penelitian untuk memberikan

gambaran secara utuh mengenai objek penelitian.

2. Wawancara yang dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada peternak

ayam petelur di Kabupaten Kuningan. Wawancara adalah interaksi antara

narasumber dan pewawancara dengan maksud tertentu.

3. Dokumentasi yang dilakukan dengan menyelidiki dokumen-dokumen

mengenai penerimaan peternak ayam petelur di Kabupaten Kuningan.

Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data melalui dokumen tertulis

yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.7 Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menguraikan data dalam bentuk

kalimat yang teratur, logis, dan efektif. Tahapan pengolahan data dalam

penelitian ini yaitu editing dan classifying.

1. Editing (Pemeriksaan Data). Editing adalah pengecekan atau

pengoreksian data yang dilakukan dengan meneliti data-data yang

diperoleh, seperti kejelasan makna jawaban, kesesuaian jawaban. Pada


10

penelitian ini, peneliti melakukan proses editing terhadap data hasil

wawancara dari peternak ayam petelur di Kabupaten Kuningan.

2. Classifying (Klasifikasi). Classifying adalah pengelompokkan semua

data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, yang

selanjutnya data tersebut dibaca dan ditelaah secara mendalam,

kemudian digolongkan sesuai kebutuhan. Hal ini dilakukan agar data

yang diperoleh menjadi mudah dibaca dan dipahami.

3.7.2 Analisis Data

Data yang telah diperoleh dan diolah, dianalisis terlebih dahulu sebelum

data tersebut dijadikan dasar pengambilan keputusan. Pengolahan data dalam

penelitian ini terdiri dari reeduksi, triangulasi, dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi. Menurut Rijali (2018) reduksi data adalah proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan data kasar yang muncuk

dari catatan tertulis di lapangan. Reduksi data meliputi meringkas data,

menelusur tema, dan membuat gugus-gugus yang dilakukan dengan

merigkas dan menggolongkan data dalam pola yang lebih luas

2. Penyajian data. Menurut Rijali (2018) penyajian data adalah kegiatan

ketika sekumpulan informasi disusun sehingga memberikan

kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

keputusan. Bentuk penyajian data dalam penelitian ini berupa teks

naratif berbentuk catatan lapangan.


11

3. Penarikan Kesimpulan. Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir

dari analisis data pada penelitian ini. Menurut Rijali (2018) kesimpulan

perlu diverfiikasi selama penelitian berlangsung yang dilakukan

dengan acra meninjau ulang catatan lapangan.

3.8 Batasan Masalah dan Konsep Pengukuran Variabel

3.8.1 Batasan Masalah

Batasan masalah penelitian sangat penting untuk memfokuskan pada

pokok permasalahan. Pada penelitian program BPNT dibatasi pada produk

telur, penerimaan peternakan dibatasi pada produksi telur ayam dan harga

jual, sampel penelitian dibatasi pada peternak ayam petelur supplier BPNT

dan non supplier BPNT.

3.8.2 Konsep Pengukuran Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut, obyek, atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas (variabel

independen) dan variabel terikat (variabel dependen). variabel bebas adalah

variabel yang mempengaruhi variabel terikat, sedangkan variabel terikat

adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel bebas dan

terikat pada penelitian ini yaitu:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah program Bantuan

Pemerintah Non Tunai (BPNT). Indikator pada variabel ini adalah


12

lama waktu penyaluran, jumlah KPM, jumlah telur yang dibutuhkan.

Pengukuran variabel bebas pada penelitian ini menggunakan skala

nominal, yaitu skala yang disusun menurut jenis atau fungsi

bilangannya.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penerimaan peternakan

ayam petelur di Kecamatan Ciawigebang. Indikator pada variabel ini

adalah total penjualan telur dan harga jual telur. Pengukuran variabel

terikat pada penelitian ini menggunakan skala nominal, yaitu skala

yang disusun menurut jenis atau fungsi bilangannya.


13

DAFTAR PUSTAKA

Andri, A., Wati, R., dan Suresti, A. 2011. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi
Pendapatan Peternak Ayam Ras Petelur Di Kecamatan Lareh Sago Halaban
Kabupaten Lima 50 Kota. Jurnal Peternakan Indonesia. 13(3): 205 – 214.

Dewanti, R., dan Sihombing, G. 2012. Analisis pendapatan usaha peternakan ayam
buras (Studi kasus di Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan). Buletin
Peternakan, 36(1): 48 – 56.

Eko Yudianto, Y. 2019. Implementasi Bantuan Pangan Non Tunai Di Kecamatan


Kanigaran Kota Probolinggo. J. reformasi. 9(2): 138 – 152.

Engkus, E. 2020. Komunikasi Kebijakan Bantuan Pangan Nontunai melalui E-


Warong. J. Penelitian Komunikasi. 23(1): 47 – 60.

Ermawati, E. 2019. Algoritma Klasifikasi C4. 5 Berbasis Particle Swarm


Optimization Untuk Prediksi Penerima Bantuan Pangan Non Tunai. J. Sistem
Informasi. 8(3): 513 – 528.

Etikan, I., dan Bala, K. 2017. Sampling and sampling methods. Biometrics &
Biostatistics International Journal. 5(6), 215 – 217.

Hidayat, Y. R. 2018. Distribusi Beras Bulog Pasca Bansos Rastra dan Bantuan
Pangan Non Tunai. J. Logistik Indonesia. 2(2): 1 – 14.

Ilham, N. 2019. Fluktuasi Harga Telur Ayam Ras dan Faktor Penyebabnya. J.
Analisis kebijakan pertanian. 17(1): 27 – 38.

Kurniawan, M. F. T., Darmawan, D. P., dan Astiti, N. S. 2013. Strategi


pengembangan agribisnis peternakan ayam petelur di Kabupaten Tabanan. J.
Manajemen Agribisnis. 1(2): 53 – 66.

Metasari, I., Warsito, S. H., dan Hamid, I. S. 2013. Analisis Usaha Pada Peternakan
Rakyat Ayam Petelur di Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. J.Agro
Veteriner. 2(1): 33 – 42.

Mulyadi, M. 2011. Penelitian kuantitatif dan kualitatif serta pemikiran dasar


menggabungkannya. Jurnal studi komunikasi dan media. 15(1): 128 – 137.
14

Nur’aini, R. D. 2020. Penerapan Metode Studi Kasus Yin Dalam Penelitian


Arsitektur Dan Perilaku. INformasi dan Ekspose hasil Riset Teknik SIpil dan
Arsitektur. 16(1): 92 – 104.

Tugiyanti, E., dan Iriyanti, N. 2012. Kualitas eksternal telur ayam petelur yang
mendapat ransum dengan penambahan tepung ikan fermentasi menggunakan
isolat produser antihistamin. J. Aplikasi teknologi pangan. 1(2): 44 – 47.

Unutio, E., dan Wahyuni, T. H. 2015. Analisis Regresi Dan Korelasi Antara Seleksi
Bobot Badan Fase Starter Terhadap Produksi Ayam Ras Petelur Tipe Medium:
Regression and Correlation Analysis between Starter Body Weight Selection
Against Layer Medium Type Production. J. Peternakan Integratif. 3(2): 190 –
200.

Widyantara, I. N. P., dan Ardani, I. G. A. K. S. 2017. Analisis Strategi Pemasaran


Telur Ayam (Studi Kasus Di Desa Pesedahan dan Desa Bugbug, Kabupaten
Karangasem). E-Jurnal Manajemen, 6(7): 3766 – 3793.

Anda mungkin juga menyukai