Anda di halaman 1dari 28

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDAPATAN PETANI PADI

(Studi Kasus Di Dusun Balegede Desa Kaso Kecamatan Tambaksari


Kabupaten Ciamis)

USULAN PENELITIAN (UP)

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah metedologi penelitian
sosial ekonomi pertanian

Dosen Pengampu: Dr. Agus Yuniawan Isyanto, drh., M.P

Oleh:

Susi Sulastri

Nim. 5009200081

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2023
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : SUSI SULASTRI


NIM : 5009200081
PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS
JUDUL USULAN PENELITIAN : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI
PADI

Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metedologi Penelitian Sosial Ekonomi
Pertanian Pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Galuh

Maka Judul Usulan Penelitian di atas di susun oleh:

SUSI SULASTRI : 5009200081

Ciamis, Januari 2023

Mengesahkan:

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Dr. Agus Yuniawan Isyanto, drh., M.P

i
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang
telah memberikan rahmat dan hidayahnya untuk dapat menyusun dan menyelesaikan
penyusunan Usulan Penelitian yang berjudul “Analisis Pendapatan Usaha Tani Padi
Di Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis”. Shalawat beserta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda alam, yakni Nabi Muhammad SAW.

Usulan penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Metedologi Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian pada Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Galuh. Pada penyusunan Usulan Penelitian ini
penyusun mendapatkan bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Muhamad Nurdin Yusuf, S.E., M.P., selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Galuh.
2. Benidzar M. Andrie, S.P., M.P., selaku Ketua Program Studi Fakultas Pertanian
Universitas Galuh.
3. Dr. drh. Agus Yuniawan Isyanto, M.P., selaku dosen pengampu mata kuliah
Metedologi Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian sehingga usulan penelitian ini
dapat terselesaikan.
4. Orang tua dan keluarga yang senatiasa memotivasi dan dukungan penulis untuk
menyelesaikan usulan penelitian tepat pada waktunya.
5. Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini
Penulis menyadari betul dalam penyusunan Usulan Penelitian ini tidak luput dari
segala hambatan, dan bantuan berbagai pihak, akhirnya tugas penyususnan Usulan
Penelitian ini dapat terselesaikan. Saran dan masukan dari berbagai pihat sifatnya
memotivasi sangat diharapkan guna memperbaiki tulisan selanjutnya. Semoga laporan
usulan penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca pada
umumnya.
Ciamis, Januari 2023

ii
Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL......................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................vi
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah....................................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan.....................................................................................................2
1.4 Kegunaan Penelitian....................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN....................................................4
2.1 Tinjauan Pustaka.........................................................................................................4
2.1.1 Sejarah Tanaman Padi..........................................................................................4
2.1.2 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Padi............................................................4
2.1.3 Syarat Tumbuh Tanaman Padi.............................................................................6
2.1.4 Budidaya Tanaman Padi (Oryza Sativa)..............................................................7
2.1.5 Konsep Usaha Tani..............................................................................................8
2.1.6 Teori Luas Lahan.................................................................................................9
2.1.7 Teori Biaya Produksi..........................................................................................10
2.1.8 Teori Pengalaman Berusahatani.........................................................................11
2.1.9 Teori Produksi....................................................................................................11
2.1.10 Teori Pendapatan................................................................................................12
2.2 Penelitian Terdahulu..................................................................................................13
2.3 Kerangka Pemikiran..................................................................................................13
BAB III.....................................................................................................................................15
METODE PENELITIAN.........................................................................................................15
3.1 Jenis Penelitian..........................................................................................................15
3.2 Operasionalisasi Variabel..........................................................................................15
3.3 Teknik Pengumpulan Data........................................................................................16
3.3.1 Observasi............................................................................................................16

iv
3.3.2 Dokumentasi......................................................................................................16
3.3.3 Kuosioner...........................................................................................................16
3.4 Teknik Penarikan Sampel..........................................................................................16
3.5 Analisis Data.............................................................................................................17
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................................19

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. penelitian terdahulu............................................................................................ 13

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran ............................................................................................ 14

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Padi (Oryza Sativa ) merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar
rakyat Indonesia karena sekitar 95% penduduk Indonesia mengkonsumsi beras.
Tingginya kebutuhan konsumsi beras disebabkan oleh sebagian besar penduduk
Indonesia beranggapan bahwa beras merupakan bahan makanan pokok yang belum
dapat digantikan keberadaannya (Gunardi Dwi Sulistyanto dkk, 2013). Bahan
makanan pokok ini memegang peranan penting dalam kehidupan ekonomi, oleh
karena itu setiap faktor yang mempengaruhi tingkat produksinya sangat penting
diperhatikan (Sugeng, 2001).
Produksi bahan pangan terutama bahan makanan pokok seperti beras memiliki
peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan hidup penduduk yang masih
membutuhkan beras sebagai konsumsi penghasil karbohidrat seharihari. Oleh, karna
itu perencanaan peningkatan kualitas produksi bahan pangan seperti beras merupakan
suatu suatu hal yang sangat perlu diperhatikan dalam upaya memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pangan tersebut.
Pengadaan padi dalam jumlah yang sesuai kebutuhan merupakan upaya yang
sangat penting dalam rangka membangun ketahanan pangan nasional akibat
pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi perkapita maka kebutuhan
beras secara nasional mengalami peningkatan perekonomian dari tahun ke tahun.
Pengembangan padi sawah merupakan usaha komplementer dalam meningkatan
ketahanan pangan (Sri Wahyuni, 2008).
Rendahnya produksi padi sawah di Dusun Balegede disebabkan oleh
terbatasnya penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh petani, antara lain
luas lahan, biaya produksi, pengalaman berusahatani dan produksi. Sehingga dapat
berpengaruh terhadap pendapatan petani. Produksi tanaman padi sawah yang di Desa
Sajau Hilir masih terbilang rendah karna rendahnya produktivitas lahan sawah di
Dusun Balegede. Penyebab rendahnya produktivitas lahan sawah kurangnya
penggunaan pupuk non organik terhadap lahan sawah sehingga hasil produksi rendah
dan pengelohan tanah yang kurang baik, ini menyebabkan lahan sawah lebih mudah
ditumbuhi gulma yang menghambat pertumbuhan tanaman padi yang menyebabkan

1
2

hasil produksi padi rendah. Petani yang ada di Dusun Balegede jarang menggunakan
pupuk non organik untuk tanaman dikarnakan jarak lokasi pembelian pupuk yang
lumayan jauh dan harga pupuk non organik terbilang mahal.
Petani umumnya sudah melakukan perhitungan ekonomi, namun tidak
dilakukan secara tertulis dan masih banyak petani yang belum menghitung tingkat
pendapatan usaha tani yang diusahakannya. Untuk mengembangkan usaha tani
diperlukan sistem informasi untuk mengetahui peningkatan produksi padi sawah dan
pendapatan petani baik melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi pertanian
yang diharapkan mampu memperbaiki taraf hidup petani (Ida Syamsu Roidah, 2015).
Berdasarkan berbagai kondisi yang ada maka perlu dilakukan suatu
pengkajian mengenai “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
padi sawah di Dusun Balegede Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten
Ciamis”.

1.2 Identifikasi Masalah


Adapun identifikasi masalah pada ususlan penelitian ini sebagai berikut:
1. Berapa Besar Pendapatan Petani Padi Sawah Di Dusun Balegede Desa Kaso
Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis?
2. Bagaimana Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Terhadap Pendapatan Petani Padi
Sawah Di Dusun Balegede Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten
Ciamis?
3. Faktor Yang Paling Berpengaruh Terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah Di
Dusun Balegede Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis?

1.3 Maksud dan Tujuan


Adapun usulan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Untuk Mengetahui Besar Pendapatan Petani Padi Sawah di Dusun Balegede
Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis
2. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Produksi Yang Berpegaruh Terhadap
Pendapatan Petani Padi Sawah di Dusun Balegede Desa Kaso Kecamatan
Tambaksari Kabupaten Ciamis
3. Untuk Mengetahui Faktor Yang Paling Berpengaruh Terhadap Pendapatan
Petani Padi Sawah di Dusun Balegede Desa Kaso Kecamatan Tambaksari
Kabupaten Ciamis.
3

1.4 Kegunaan Penelitian


Hasil usulan Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Penyusun, sebagai tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang


agribisnis, khusunya dalam faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
usaha tani padi sawah.
2. Pembaca, sebagai tambahan informasi dan tambahan referensi tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha tani padi sawah.
3. Peneliti, sebagai wawasan dan pengetahuan khususnya dalam analisis faktor-
faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha tani padi sawah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka


2.1.1 Sejarah Tanaman Padi
Padi (Oryza sativa ) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam
peradaban manusia. Sejak lahir peradaban manusia, pertanian memainkan peran
sebagai suatu kegiatan yang sangat esensial dalam menopang hidup dan kehidupan
manusia. Sektor ini merupakan satu-satunya sektor yang sangat bergantung pada
sumber daya lahan, air, iklim dan ekosistem disekitarnya. Mengingat keadaan iklim,
struktur tanah dan air di setiap daerah berbeda maka jenis tanaman padi di setiap
daerah umumnya berbeda. Perbedaan tersebut umumnya terletak pada usia tanaman,
jumlah hasil mutu beras, dan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Tanaman padi
pada umumnya berumur 100 –110 hari setelah tanam tergantung pada varietas yang
akan ditanam dan produktivitas hasil mencapai 6 – 7,8 ton perhektar (Suryana, 2003).
Pada umumnya petani tradisional menanam padi hanya berdasarkan pengalaman,
dengan terbatasnya pengetahuan maka satu jenis padi ditanam terus menerus, dalam
suatu lahan. Pola tanam yang demikian bukan cara yang baik, terutama terhadap
kemungkinan besar serangan dan penyakit. Adapun jenis padi yang diusahakan oleh
petani yaitu:

1. Padi sawah yaitu padi yang ditanam di sawah, yaitu lahan yang cukup
memperoleh air. Padi sawah pada waktu tertentu memerlukan genangan air,
termasuk sejak musim tanam sampai mulai berbuah.
2. Padi kering yaitu jenis padi yang tidak membutuhkan banyak air sebagaimana
padi sawah. Bahkan padi kering ini dapat tumbuh hanya mengandalkan curah
hujan. (Rosyidi, 1998)

2.1.2 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Padi


Siregar (1981), tanaman padi diklasifikasikan menjadi, Divisi: Spermatophyta,
Sub Divisio:Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Poales, Familia:
Gramineae, Genus: Oryza, Spesies: Oryza sativa, L. Menurut Suparyono dan Setyono
(1993), pada dasarnya tanaman padi terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian
vegetatif dan bagian generatif. Bagian vegetatif yaitu organ-organ tanaman yang
berfungsi mendukung atau menyelenggarakan proses pertumbuhan, termasuk dalam

4
5

bagian ini adalah akar, batang dan daun. Fase generatif diawali dengan fase primordial
bunga, termasuk dalam bagian generatif yaitu malai, bunga dan gabah atau buah padi.

Akar tanaman padi berfungsi untuk menopang batang, menyerap nutrisi dan
air serta untuk pernafasan. Berikut ini adalah gambar akar tanaman padi. Padi adalah
tanaman berakar serabut. Akar yang tumbuh dari kecambah biji disebut akar utama
(primer). Akar lain yang tumbuh di dekat buku disebut akar seminal (Suparyono dan
Setyono, 1993). Semakin hari pertumbuhan akar serabut semakin banyak. Akar-akar
tersebut akan berkembang dan menyerap hara dalam tanah sampai kedalaman ± 25
cm, sedalam tanah yang diolah. Selain akar utama terdapat akar cabang dan akar
rambut. Akar cabang keluar dari akar-akar induk dan akar ini panjang-panjang. Selain
itu terdapat pula bulu akar yang panjangnya 1-2 mm (Soemartono dkk, 1981). Batang
padi terdiri dari beberapa ruas yang dibatasi oleh buku. Pada awal pertumbuhan ruas
batang masih bertumpukan dan mulai memanjang setelah memasuki fase reproduktif.
Ruas yang terpanjang adalah ruas yang teratas dan panjangnya berangsur-angsur
menurun sampai keruas yang terbawah dekat permukaan tanah. Dari buku pada
batang utama akan tumbuh anakan primer. Anakan mulai tumbuh setelah tanaman
padi memiliki 4 atau 5 daun (Ismunadji dkk, 1988).

Daun padi tumbuh pada buku-buku batang dengan susunan berseling. Pada
tiap buku batang tumbuh satu daun yang terdiri dari pelepah daun, helai daun, telinga
daun (uricle), dan lidah daun (ligula). Pelepah daun berbentuk pita yang menggulung
menjadi silinder yang membungkus semua bagian dari tunas muda. Lidah daun
biasanya berwarna putih, berbentuk segitiga kecil yang terlihat seperti kelanjutan dari
pelepah daun, terletak di dasar helai daun, sekitar persimpangan antara pelepah daun
dan helaian daun. Sepasang telinga daun berbulu terletak di persimpangan (kanan dan
kiri) antara pelepah dan helaian daun (Yoshida, 1981; Supriyanti, 2015).

Malai terdiri dari 8-10 buku yang menghasilkan cabang-cabang primer. Pada
buku pangkal malai umumnya hanya muncul satu cabang primer dan dari cabang
primer tersebut akan muncul lagi cabang-cabang sekunder. Pada malai inilah tumbuh
bunga yang nantinya akan menjadi biji. Bunga padi berkelamin dua dan memiliki
enam buah benang sari dengan tangkai sari pendek dan dua kantung serbuk di kepala
sari. Bunga padi juga mempunyai dua tangkai putik dengan dua kepala putik yang
berwarna putih atau ungu. Sekam mahkotanya ada dua dan yang bawah disebut
6

lemma sedang yang atas disebut palea. Bunga padi bersifat majemuk yaitu ibu tangkai
bunga bercabang-cabang dan masing-masing cabang mendukung bunga-bunga
dengan susunan seperti bulir (Soemartono dkk, 1981).

Gabah tersusun atas dua komponen utama yaitu kariopsis padi dan struktur
pembungkus. Kariopsis padi yakni bagian yang dapat dimakan sedangkan struktur
pembungkus yaitu kulit gabah atau sekam. Kariopsis padi umumnya dikenal sebagai
beras atau beras pecah kulit yang merupakan benih tunggal yang bergabung dengan
dinding telur (perikarp) menjadi biji. Lembaga atau embrio beras sangat kecil dan
terdapat pada sisi ventral dari beras (kariopsis). Sekam terdiri atas dua bentuk daun
yaitu sekam kelopak/lemma dan sekam mahkota/ palea (Ismunadji dkk, 1988).
Lemma yaitu bagian bunga floret yang berurat lima dan keras yang sebagian menutupi
palea. Palea yaitu bagian floret yang berurat tiga yang keras dan sangat pas dengan
lemma (Suharno, 2005).

2.1.3 Syarat Tumbuh Tanaman Padi


Padi termasuk genus Oryza sativa L yang meliputi lebih kurang 25 spesies,
tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan
Australia. Oryza sativa L menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua
Oryza fatua Koenig dan berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu
Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal dari Afrika barat. Padi
yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza
sativa f spontania.

Kegiatan dalam bercocok tanam padi secara umum meliputi pembibitan,


persiapan lahan, pemindahan bibit atau tanam, pemupukan, pemeliharaan (pengairan,
penyiangan, pengendalian hama dan penyakit) dan panen. Di Indonesia pada mulanya
tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya orang
berusaha memantapkan hasil usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah
hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah
Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika. Tanaman padi
sawah memerlukan curah hujan antara 200 mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun
dengan ketinggian tempat optimal 01500 mdpl. Suhu optimal untuk pertumbuhan
tanaman padi 23°C. Intensitas sinar matahari penuh tanpa naungan. Budidaya padi
sawah dapat dilakukan disegala musim. Air sangat dibutuhkan oleh tanaman padi.
7

Pada musim kemarau, air harus tersedia untuk meningkatkan produksi. Tanah yang
baik mengandung pasir, debu dan lempung (Anonimous, 2013).

2.1.4 Budidaya Tanaman Padi (Oryza Sativa)


Teknik bercocok tanam padi yang baik sangat di perlukan untuk mendapatkan
hasil yang sesuai dengan harapan . Hal ini yang harus dimulai dari awal, yaitu
sejak 6 dilakukan persemaian tanaman itu bisa dipanen sebagaimana yang
diharapkan (AAK, 1990. Dalam Sudi, 2013).
a. Persemaian
Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi di mana dimulai
dengan menggunakan benih unggul. Benih yang digunakan harus sebaik baiknya
dan sehat dimana tujuannya adalah membantu memberikan keadaan lingkungan
yang baik untuk saat awal pertumbuhan. Dari umur 25-40 hari benuh siap ditanam
disawah yang terlah disediakan.
b. Persiapan dan pengolahan tanah sawah
Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat
tertentu sehingga memperoleh susunan tanah yang dikehendaki oleh tanaman,
pencangkulan, pembajakan, dan penggaruan.
c. Penanaman
Dalam penanaman yang baik harus memperhatikan sebelummnya adalah
persiapan lahan umur bibit dan tahap penanaman.
d. Pemeliharaan
Padi ditanam dengan baik dapat menumbuhkan hasil yang memuaskan, sesuai
dengan apa yang diharapkan. Yang perlu di perhatikan dalam pemeliharaan adalah
penyulaman dan penyiangan. Pengairan padi sawah dan pemupukan.
e. Pengendalian organisme tanaman
Menurut Soemartono.B (1984). Ada beberapa cara memberantas pengganggu
tanaman padi sawah yaitu :
 Cara fisik dan mekanik , misalnya dengan cara gropyokan untuk memberantas
hama tikus.
 Cara biologis, dengan mewnggunakan predator atau parasit misalnya burung
yang memakan ulat.
 Dengan mengatur waktu tanaman dengan cara bergiliran tanam.
8

 Menanam tanaman yang resisten, yaitu tanaman yang tahan terhadap hama
dan penyakit.
 Penggunaan bahan kimia yaitu dengan cara menggunakan pestisida 7
( fungisida, insektisida, rodentisida, dan herbisida).
f. Panen
Panen adalah tahap terakhir penanaman padi sawah. Bila hasil yang
diharapkan telah menjadi kenyataan, berarti buah padi sudah cukup masak dan
siap untuk dipanen atau dipetik. Namun pemaneman padi harus dilakukan
pada waktu yang tepat, sebab ketepatan waktu memanen berpengaruh terhadap
jumlah dan mutuh gabah dan berasnya.
Panen yang terlambat pada varietas padi yang mudah rontok, dan
menurunnya hasil produksi. Sedangkan panen yang terlalu awal menyebabkan
mutu padi yang kurang baik.
g. Tahap pasca panen
Menurut AAK (1990). Dalam Sudi 2013. Bahwa tahap pasca panen atau
perlakuan pasca panen meliputi kegiatan pasca perontokan, pengangkutan,
pengeringan, pembersihan, dan penyiapan dan penggilingan.
Ditambahkan Soeparyono dan Setyono (1993). Dalam Sudi 2013. bahwa
pasca panen hasil petani merupakan tahana kegiatan yang dimulai sejak
pengumutan hasil sampai siap untuk dipasarkan. Penanganan pasca panen
tindakan yang dilakukan atau disiapkan agar hasil pertanian siap dan aman
digunakan oleh konsumen atau dapat oleh konsumen lebih lanjut melalui
kegiatan industri.

2.1.5 Konsep Usaha Tani


Ilmu usaha tani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang
mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi lahan dan alam
sekitarnya sebagai modal, sehingga memberikan manfaat yang sebaik-
baiknya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usaha tani merupakan ilmu yang
mempelajari caracara petani menentukan, mengorganisasikan dan
mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi secara selektif dan
seefisien mungkin, sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan
semaksimal mungkin. Ilmu usaha tani merupakan ilmu terapan yang
membahas atau mempelajari bagaimana membuat dan menggunakan
9

sumberdaya secara efisien pada suatu pertanian, peternakan atau perikanan.


Selain itu, juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari cara-cara 8
mengambil keputusan pada usaha pertanian, peternakan atau perikanan untuk
mencapai tujuan yang akan dicapai. (Endang Widowati, 2007).
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa ilmu usaha tani
merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani mengkoordinasikan dan
mengoperasikan berbagai faktor produksi seperti lahan, tenaga, dan modal
sebagai dasar bagaimana petani memilih jenis dan besarnya cabang usahatani
berupa tanaman atau ternak sehingga memberikan hasil maksimal dan
kontinyu. Dengan demikian, harus dimulai dengan perencanaan untuk
menentukan dan mengkoordinasikan penggunan faktor-faktor produksi pada
waktu yang akan datang secara efisien sehingga dapat diperoleh pendapatan
yang maksimal. Dari definisi tersebut juga terlihat ada pertimbangan ekonomis
disamping pertimbangan teknis (Endang Widowati, 2007).

2.1.6 Teori Luas Lahan


Ukuran lahan pertanian dapat dinyatakan dengan hektar (ha) atau are.
Lahan pertanian merupakan penentu dari pengaruh komoditas pertanian.
Secara umum dikatakan, semakin luas lahan ditanami maka semakin besar
jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan tersebut. (Rahim, 2007).
Luas lahan sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan
pabriknya hasil pertanian yang mempunyai kontribusi yang cukup besar
terhadap usaha tani. Besar kecilnya produksi dari usaha tani antara lain
dipengaruhi oleh luas sempitnya lahan yang digunakan dan luas areal tanam
dan produksi per hektar dipengaruhi oleh perubahan harga dan produksi per
hektar juga dipengaruhi oleh perubahan luas areal tanam. Disimpulkan bahwa
peningkatan produksi sebagai akibat peningkatan jumlah areal tanam.
( Bappeda dan statistik kabupaten wajo, 2013).
10

1. Lahan Sawah
Tanah sawah adalah tanah pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi
oleh pematang, saluran untuk menahan/menyalurkan air dan biasanya
ditanami padi sawah, tanpa memandang dari mana diperolehnya ataupun
status dari tanah tersebut. Yang termasuk pada lahan sawah di antaranya
adalah:
a. Sawah Berpengairan Teknis.
Sawah yang memperoleh pengairan dimana saluran pemberi terpisah
dari saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian irigasi dapat
sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. Jaringan seperti ini biasanya
terdiri dari saluran induk, sekunder dan tersier. Saluran induk, sekunder
serta bangunannya dibangun, dikuasai dan dipelihara oleh pemerintah.
b. Sawah Berpengairan Setengah Teknis.
Sawah berpengairan teknis akan tetapi pemerintah hanya menguasai
bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air,
sedangkan jaringan selanjutnya tidak diukur dan dikuasai pemerintah.
c. Sawah Berpengairan Sederhana. Sawah yang memperoleh pengairan
dimana cara pembagian dan pembuangan airnya belum teratur, walaupun
pemerintah sudah ikut membangun sebagian dari jaringan tersebut
(misalnya biaya membuat bendungannya).

2.1.7 Teori Biaya Produksi


Menurut Mowen (2004) biaya produksi adalah biaya yang berkaitan
dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya produksi dapat
diklasifikasi sebagai biaya produksi langsung, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik.

Biaya produksi adalah jumlah dari tiga unsur biaya yaitu biaya
produksi langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Biaya produksi langsung dan biaya tenaga kerja langsung dapat digolongkan
kedalam golongan utama (primer cost). Sedangkan biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik dapat digabungkan kedalam golongan
konversi (conversion cost) yang mencerminkan biaya pengubahan bahan
11

langsung menjadi barang atau hasil produksi (Usry Milton,Carter dan Wiliam,
2005).

Analisis dalam biaya produksi akan memperhatikan tentang, biaya


produksi rata-rata dan biaya produksi marjinal. Biaya produksi rata-rata
meliputi biaya produksi total rata-rata, biaya produksi tetap rata-rata, dan
biaya berubah rata-rata. Sedangkan biaya produksi marjinal merupakan
tambahan biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk menambah satu unit
produksi (Sukirno, 2005).

2.1.8 Teori Pengalaman Berusahatani


Pengalaman kerja adalah sebagai suatu ukuran tentang lama waktu atau
masa kerjanya yang telah ditempuh seseorang dalam memahami tugas– tugas
suatu pekerjaan dan telah melaksanakannya dengan baik (Foster, 2001).
Dengan semakin berpengalaman seseorang dalam bekerja, maka hal tersebut
akan meningkatkan efesiensi dan efektivitas kerja yang pada akhirnya
berpengaruh pula terhadap penghasilan petani (Ratna Sukmayani,2008).
12

2.1.9 Teori Produksi


Teori produksi adalah suatu teori yang mengatur dan menjelaskan suatu
proses produksi. Hal ini dikarenakan kaum klasik percaya bahwa “Supply
creates its own demand”. Pernyataan kaum klasik tersebut tersebut
menunjukkan bahwa berapapun yang diproduksi oleh produsen (sektor swasta)
akan mampu diserap atau dikonsumsi oleh rumah tangga. Teori produksi yang
sederhana menggambarkan tentang hubungan antara tingkat produksi suatu
barang dengan jumlah tenga kerja yang digunakan untuk menghasilkan
berbagai tingkat produksi barang tersebut (Sadono Sukirno, 2004). Produksi
padi adalah jumlah output atau hasil panen padi dari lahan petani selama satu
kali musim yang diukur dalam satuan kilogram (kg). Kemudian produktivitas
adalah kemampuan suatu faktor produksi, seperti luas tanah, untuk
memperoleh hasil produksi per hektar-nya. Produksi dan produktivitas
ditentukan dari banyaknya faktor seperti kesuburan tanah, bibit yang ditanam,
penggunaan pupuk yang memadai baik jenis maupun dosisnya, tersedianya air
dalam jumlah yang cukup, teknik bercocok tanam yang tepat dan penggunaan
alat-alat produksi pertanian yang memadai dan tersedianya tenaga kerja (Rolas
Sinaga, 2016).

2.1.10 Teori Pendapatan


Menurut Jhingan (2003), pendapatan adalah penghasilan berupa uang
selama periode tertentu. Maka dari itu, pendapatan dapat diartikan sebagai
semua penghasilan atau menyebabkan bertambahnya kemampuan seseorang,
baik yang digunakan untuk konsumsi maupun untuk tabungan. Dengan
pendapatan tersebut digunakan untuk keperluan hidup dan untuk mencapai
kepuasan. Sedangkan menurut Mankiw (2009), mengemukakan bahwa
pendapatan seseorang adalah pendapatan yang diterima oleh rumah tangga dan
usaha yang bukan perusahaan. Pendapatan perorangan juga mengurangi pajak
pendapatan perusahaan dan kontribusi pada tunjangan sosial.
Pendapatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pendapatan usaha tani dan
pendapatan rumah tangga. Pendapatan merupakan pengurangan dari
penerimaan dengan biaya total. Pendapatan rumah tangga yaitu pendapatan
yang diperoleh dari kegiatan usaha tani ditambah dengan pendapatan yang
berasal dari kegiatan diluar usaha tani. Pendapatan usaha tani ialah selisi
13

antara pendapatan kotor (output) dan biaya produksi (input) yang dihitung
dalam perbulan, pertahun, dan permusim. Dalam pendapatan usaha tani ada
dua unsur yang digunakan yaitu unsur penerimaan dan pengeluaran dari usaha
tani tersebut (yunus,2011).
Tingkat pendapatan ditentukan oleh kemampuan faktor-faktor produksi
dalam menghasilkan barang dan jasa. Jika kemampuan faktor-faktor produksi
menghasilkan barang dan jasa maka semakin besar pula pendapatan yang akan
dihasilkan. Untuk menghitung pedapatan petani dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
Pd = TR – TC
Dimana :
Pd = Pendapatan Petani
TR = Total Pendapatan
TC = Total Biaya.
Biaya usaha yang dikeluarkan oleh petani biasanya dibagi menjadi dua
yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost). Biaya tetap
(fixed cost) yaitu biaya yang tidak berubah walaupun jumlah produksi berubah
(selalu sama), atau tidak berpengaruh terhadap besar kecilnya hasil produksi
sedangkan biaya tidak tetap (variabel cost) yaitu biaya yang besar kecilnya
dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Untuk menghitung biaya yang
dikeluarkan petani dapat digunakan rumus sebagai berikut :
TC = FC + VC
Dimana :
TC = Total Biaya
FC = Biaya Tetap
VC = Biaya Tidak Tetap

2.2 Penelitian Terdahulu


Tabel 1 penelitian terdahulu
Nama, Judul, Dan Metode Dan Alat Analisis Hasil
Tahun Penelitian
Silvira, Ir. H. Hasman Analisis Regresi Linier penelitian menunjukkan
Hasyim, M.Si, & Ir. Berganda Dan Analisis faktor -faktor produksi
Lily Fauzia, M.Si Korelasi Rank Spearman. seperti bibit, pupuk,
14

Analisis FaktorFaktor Bibit, Pupuk, Pestisida, pestisida, dan tenaga kerja


yang mempengaruhi Tenaga Kerja, & secara serentak berpengaruh
Produksi Padi Sawah Pendapatan. nyata terhadap produksi padi
(Studi Kasus Desa sawah, tetapi secara parsial
Medang, Kecamatan hanya pestisida yang
Medang Deras, berpengaruh terhadap
Kabupaten Batu Ba-ra). produksi
2014

2.3 Kerangka Pemikiran


Secara teori bahwa luas lahan, harga jual, biaya produksi, pengalaman
berusahatani dan produksi akan mempengaruhi pendapatan petani padi di Desa Sajau
Hilir Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan. Pada kerangka pikir
dijelaskan bahwa tingkat pendapatan petani padi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu luas lahan, biaya produksi, pengalaman berusahatani dan produksi.

Usaha tani tidak lepas dari beberapa faktor-faktor produksi yang berpengaruh
terhadap pedapatan usaha tani di antaranya luas lahan, biaya produksi, pengalaman
berusahatani dan produksi. Untuk dapat mengetahui bagaimana pengaruh faktorfaktor
produksi terhadap pendapatan petani maka dapat di analisis menggunakan fungsi cobb
douglass. Setelah mengetahui faktor produksi mana yang berpengaruh 13 terhadap
pendapatan kemudian, dianalisis menggunakan Uji F dan Uji T untuk mengetahui
faktor apa yang paling berpengaruh terhadap pendapatan petani padi sawah.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Usaha Tani Padi Sawah

Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

Pengalaman
Luas Lahan Biaya Produksi Produksi
Berusahatan

Fungsi Produksi
Cobb Douglas
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif, karena
data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan dianalisis
lebih lanjut dalam analisis data.

3.2 Operasionalisasi Variabel


Untuk menghindari salah pengertian dan kesalahpahaman maka akan
diuraikan beberapa batasan operasional yang digunakan dalam skripsi ini yaitu :
1. Petani adalah seseorang yang melakukan usaha tani padi sebagai pekerjaan
utamanya (orang).
2. Faktor produksi ialah input yang digunakan untuk memproduksi padi berupa luas
lahan, tenaga kerja, saprodi (benih, pupuk, dan obat-obatan).
3. Penerimaan usaha tani adalah nilai produksi yang diperoleh dari produk total
dikalikan dengan harga jual ditingkat petani. (Rp)
4. Pendapatan usaha tani adalah selisih biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang
diperoleh. (Rp)
5. Usaha tani padi sawah adalah kegiatan mengorganisasikan atau mengelola aset
cara dalam pertanian. Usaha tani juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
mengorganisasikan sarana produksi pertanian dan teknologi dalam suatu usaha
yang menyangkut bidang pertanian.
6. Luas lahan adalah luas lahan yang digunakan untuk usaha tani padi dan diukur
dalam satuan hektar. (Ha)
7. Produktivitas padi adalah jumlah padi yang dihasilkan permusim tanam oleh
petani responden dalam satu hektar dan diukur dalam satuan ton per hektar.
8. Harga padi adalah harga jual padi yang diterima oleh petani dan diukur dalam
satuan rupiah per kilogram. (Rp)
9. Biaya produksi adalah kompensasi yang diterima oleh para pemilik faktorfaktor
produksi atau biaya-biaya yang dikeluarkan petani dalam proses produksi baik
secara tunai maupun tidak tunai (Rp).

15
16

10. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalm proses produksi yang
mempengaruhi hasil produksi seperti biaya pupuk, pestisida, bibit, tenaga kerja,
dan biaya pemeliharaan yang dinyatakan dalam rupiah.(Rp)
11. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan tanpa mempengaruhi hasil
produksi,seperti pajak lahan, penyusutan alat, dan irigasi yang dinyatakan dalam
rupiah. (Rp

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Menurut Suharsimi Arikunto (2006) langkah-langkah yang dilakukan dalam
pengumpulan data yaitu:

3.3.1 Observasi
Observasi yaitu teknik yang digunakan sebagai pelengkap data dan untuk
melihat serta mencermati secara langsung tempat yang akan diteliti.

3.3.2 Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data atau variabel mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, buku, prasasti, notulen rapat. Metode dokumentasi ini digunakan
untuk mengumpulkan data fisik dan kondisi wilayah di Desa Sajau Hilir Kecamatan
Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan, seperti luas wilayah, batas wilayah,
jumlah penduduk, dan mata pencaharian penduduk.

3.3.3 Kuosioner
Kuosioner merupakan teknik pengumpuan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Metode ini digunakan untuk mencari data tentang usaha tani padi di
Dusun Balegede Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis.

3.4 Teknik Penarikan Sampel


Responden dalam penelitian ini adalah petani padi sawah yang ada di Dusun
Balegede Desa Kaso. Jumlah populasi yang ada sebanyak 144 Petani padi sawah
dengan menggunakan teknik penentuan sampel, simple random sampling (acak
sederhana). Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, tetapi jika
subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% -25% atau lebih
(Arikunto,2016). Dalam penelitian ini peneliti mengambil 20% dari populasi yang ada
di Dusun Balegede Desa Kaso, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 36
orang.
17

Adapun rumus yang digunakan dalam penentuan sampel menurut Arikunto


yaitu :
𝒏=𝒅𝒙𝑵

𝟏𝟒𝟒 𝒙 𝟐𝟓% = 𝟑𝟔 𝒑𝒆𝒕𝒂𝒏i

Keterangan:
n = Besar Sampel
N = Jumlah Populasi
d = Ditentukan Besar 25% (0,25)
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus menurut Arikunto,
diketahui jumlah sampel yaitu sebanyak 36 responden. Cara pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Simple Random Sampling yaitu
pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
dan setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel
(Suhardi dan Purwanto, 2009).

3.5 Analisis Data


Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan analisis
model Regresi Berganda. Persamaan regresi berganda adalah persamaan regersi yang
melibatkan dua variabel atau lebih variabel dalam analisa. Tujuannya adalah untuk
menghitung parameter-parameter estimasi dan untuk melihat apakah variabel bebas
mampu menjelaskan variabel terikat dan memiliki pengaruh. Variabel yang akan
diestimasi adalah variabel terikat, sedangkan variabel-variabel yang mempengaruhi
adalah variabel bebas. Metode ini memperlihatkan hubungan variabel bebas dengan
variabel terikat, digunakan untuk melihat pengaruh luas lahan, biaya produksi,
pengalaman berusahatani dan produksi terhadap pendapatan petani padi di Dusun
Balegede Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis. Memperoleh
gambaran secara umum mengenai hasil penelitian ini serta dalam rangka pengujian
hipotesis sebagai jawaban sementara untuk pemecahan permasalahan yang
dikemukakan dapat dilihat melalui persamaan fungsi: (Agus Irianto, 2013).

Y = f (X1, X2, X3,X4,

Secara eksplisit dapat dinyatakan dalam fungsi Cobb-Douglas berikut:

Y = β0 + β1 X1 +β2 X2 + β3 X3 + β4 X4+
18

Untuk estimasi koeisien regresi, ditransformasi ke bentuk linear dengan menggunakan


logaritma natural (Ln) guna menghitung nilai elastisitas dari
masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat ke dalam model sehingga
diperoleh persamaan sebagai berikut:
Ln Y = Lnβ0 + β1 LnX1 + β2LnX2 + β3LnX3 + β4Ln X4 μ
Keterangan :
Y = Pendapatan
X1 = Luas Lahan
X2 = Biaya Produksi
X3 = Pengalaman Berusahatani
X4 = Produksi
β0 = Konstanta
β1 = Koefisien Regresi Luas Lahan
β2 = Koefisien Regresi Harga Jual
β3 = Koefisien Regresi Hasil Produksi
β4 = Koefisien Regresi Biaya Produksi
μ = Error Term

a. Uji F (Pengaruh variable secara serentak)


Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variable
independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Pengujian dilakukan dengan
menggunakan taraf signifikansi 0,05 (α=5%) dan dengan menggunakan alat bantu
statistik SPSS yaitu dengan membandingkan antara signifikansi hitung masing-
masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan cara membandingkan antara
nilai p value < 0.05. Apabila perhitungan p value < 0.05 maka H1 diterima, artinya
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
b. Uji t (Pengaruh variable secara parsial)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen


yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (Ghozali 2009). Pengujian dilakukan dengan
menggunakan taraf signifikansi 0,05 (α=5%). Penerimaan dan penolakan hipotesis
dilihat dari nilai signifikansi. Bila nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis nol ditolak
(koefisien regresi signifkan). Jika disimpulkan secara simultan variabel independen
19

mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Probabilitas siginifikan


< 0.05 maka ada pengaruh siginifkan atau Ho ditolak dan H1 diterima

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sajau Hilir Kecamatan Tanjung Palas
Timur Kabupaten Bulungan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai
Maret 2022. Penentuan lokasi tersebut dilakukan dengan cara sengaja (purposive
sampling). Alasan memilih lokasi penelitian ini adalah karena Desa Sajau Hilir
merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tanjung Palas Timur yang
sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani yang mengusahakan
padi sawah.
DAFTAR PUSTAKA

Ani Kasutri, B. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di


Kabupaten Wajo. Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar.
Apriadi, P. (2015). Pengaruh Luas Lahan, Modal, Jumlah Hari Kerja, Pelatihan dan.
Jember: Universitas Jember.
Asriani. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi di
Kabupaten Wajo. Makasssar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. UIN Alauddin
Makassar.
Rosyidi, S. (1998). Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori Ekonomi. Jakarta:
Jakarta: Raja Grafindo.
Statistik, B. P. (2021, Oktober 7). Statistik Daerah Provinsi Kalimantan Utara. Retrieved
from Kaltara.BPS.go.id.

20

Anda mungkin juga menyukai