Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah metedologi penelitian
sosial ekonomi pertanian
Oleh:
Susi Sulastri
Nim. 5009200081
Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metedologi Penelitian Sosial Ekonomi
Pertanian Pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Galuh
Mengesahkan:
i
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang
telah memberikan rahmat dan hidayahnya untuk dapat menyusun dan menyelesaikan
penyusunan Usulan Penelitian yang berjudul “Analisis Pendapatan Usaha Tani Padi
Di Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis”. Shalawat beserta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda alam, yakni Nabi Muhammad SAW.
Usulan penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Metedologi Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian pada Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Galuh. Pada penyusunan Usulan Penelitian ini
penyusun mendapatkan bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Muhamad Nurdin Yusuf, S.E., M.P., selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Galuh.
2. Benidzar M. Andrie, S.P., M.P., selaku Ketua Program Studi Fakultas Pertanian
Universitas Galuh.
3. Dr. drh. Agus Yuniawan Isyanto, M.P., selaku dosen pengampu mata kuliah
Metedologi Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian sehingga usulan penelitian ini
dapat terselesaikan.
4. Orang tua dan keluarga yang senatiasa memotivasi dan dukungan penulis untuk
menyelesaikan usulan penelitian tepat pada waktunya.
5. Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini
Penulis menyadari betul dalam penyusunan Usulan Penelitian ini tidak luput dari
segala hambatan, dan bantuan berbagai pihak, akhirnya tugas penyususnan Usulan
Penelitian ini dapat terselesaikan. Saran dan masukan dari berbagai pihat sifatnya
memotivasi sangat diharapkan guna memperbaiki tulisan selanjutnya. Semoga laporan
usulan penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca pada
umumnya.
Ciamis, Januari 2023
ii
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL......................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................vi
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah....................................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan.....................................................................................................2
1.4 Kegunaan Penelitian....................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN....................................................4
2.1 Tinjauan Pustaka.........................................................................................................4
2.1.1 Sejarah Tanaman Padi..........................................................................................4
2.1.2 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Padi............................................................4
2.1.3 Syarat Tumbuh Tanaman Padi.............................................................................6
2.1.4 Budidaya Tanaman Padi (Oryza Sativa)..............................................................7
2.1.5 Konsep Usaha Tani..............................................................................................8
2.1.6 Teori Luas Lahan.................................................................................................9
2.1.7 Teori Biaya Produksi..........................................................................................10
2.1.8 Teori Pengalaman Berusahatani.........................................................................11
2.1.9 Teori Produksi....................................................................................................11
2.1.10 Teori Pendapatan................................................................................................12
2.2 Penelitian Terdahulu..................................................................................................13
2.3 Kerangka Pemikiran..................................................................................................13
BAB III.....................................................................................................................................15
METODE PENELITIAN.........................................................................................................15
3.1 Jenis Penelitian..........................................................................................................15
3.2 Operasionalisasi Variabel..........................................................................................15
3.3 Teknik Pengumpulan Data........................................................................................16
3.3.1 Observasi............................................................................................................16
iv
3.3.2 Dokumentasi......................................................................................................16
3.3.3 Kuosioner...........................................................................................................16
3.4 Teknik Penarikan Sampel..........................................................................................16
3.5 Analisis Data.............................................................................................................17
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................................19
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
hasil produksi padi rendah. Petani yang ada di Dusun Balegede jarang menggunakan
pupuk non organik untuk tanaman dikarnakan jarak lokasi pembelian pupuk yang
lumayan jauh dan harga pupuk non organik terbilang mahal.
Petani umumnya sudah melakukan perhitungan ekonomi, namun tidak
dilakukan secara tertulis dan masih banyak petani yang belum menghitung tingkat
pendapatan usaha tani yang diusahakannya. Untuk mengembangkan usaha tani
diperlukan sistem informasi untuk mengetahui peningkatan produksi padi sawah dan
pendapatan petani baik melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi pertanian
yang diharapkan mampu memperbaiki taraf hidup petani (Ida Syamsu Roidah, 2015).
Berdasarkan berbagai kondisi yang ada maka perlu dilakukan suatu
pengkajian mengenai “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
padi sawah di Dusun Balegede Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten
Ciamis”.
1. Padi sawah yaitu padi yang ditanam di sawah, yaitu lahan yang cukup
memperoleh air. Padi sawah pada waktu tertentu memerlukan genangan air,
termasuk sejak musim tanam sampai mulai berbuah.
2. Padi kering yaitu jenis padi yang tidak membutuhkan banyak air sebagaimana
padi sawah. Bahkan padi kering ini dapat tumbuh hanya mengandalkan curah
hujan. (Rosyidi, 1998)
4
5
bagian ini adalah akar, batang dan daun. Fase generatif diawali dengan fase primordial
bunga, termasuk dalam bagian generatif yaitu malai, bunga dan gabah atau buah padi.
Akar tanaman padi berfungsi untuk menopang batang, menyerap nutrisi dan
air serta untuk pernafasan. Berikut ini adalah gambar akar tanaman padi. Padi adalah
tanaman berakar serabut. Akar yang tumbuh dari kecambah biji disebut akar utama
(primer). Akar lain yang tumbuh di dekat buku disebut akar seminal (Suparyono dan
Setyono, 1993). Semakin hari pertumbuhan akar serabut semakin banyak. Akar-akar
tersebut akan berkembang dan menyerap hara dalam tanah sampai kedalaman ± 25
cm, sedalam tanah yang diolah. Selain akar utama terdapat akar cabang dan akar
rambut. Akar cabang keluar dari akar-akar induk dan akar ini panjang-panjang. Selain
itu terdapat pula bulu akar yang panjangnya 1-2 mm (Soemartono dkk, 1981). Batang
padi terdiri dari beberapa ruas yang dibatasi oleh buku. Pada awal pertumbuhan ruas
batang masih bertumpukan dan mulai memanjang setelah memasuki fase reproduktif.
Ruas yang terpanjang adalah ruas yang teratas dan panjangnya berangsur-angsur
menurun sampai keruas yang terbawah dekat permukaan tanah. Dari buku pada
batang utama akan tumbuh anakan primer. Anakan mulai tumbuh setelah tanaman
padi memiliki 4 atau 5 daun (Ismunadji dkk, 1988).
Daun padi tumbuh pada buku-buku batang dengan susunan berseling. Pada
tiap buku batang tumbuh satu daun yang terdiri dari pelepah daun, helai daun, telinga
daun (uricle), dan lidah daun (ligula). Pelepah daun berbentuk pita yang menggulung
menjadi silinder yang membungkus semua bagian dari tunas muda. Lidah daun
biasanya berwarna putih, berbentuk segitiga kecil yang terlihat seperti kelanjutan dari
pelepah daun, terletak di dasar helai daun, sekitar persimpangan antara pelepah daun
dan helaian daun. Sepasang telinga daun berbulu terletak di persimpangan (kanan dan
kiri) antara pelepah dan helaian daun (Yoshida, 1981; Supriyanti, 2015).
Malai terdiri dari 8-10 buku yang menghasilkan cabang-cabang primer. Pada
buku pangkal malai umumnya hanya muncul satu cabang primer dan dari cabang
primer tersebut akan muncul lagi cabang-cabang sekunder. Pada malai inilah tumbuh
bunga yang nantinya akan menjadi biji. Bunga padi berkelamin dua dan memiliki
enam buah benang sari dengan tangkai sari pendek dan dua kantung serbuk di kepala
sari. Bunga padi juga mempunyai dua tangkai putik dengan dua kepala putik yang
berwarna putih atau ungu. Sekam mahkotanya ada dua dan yang bawah disebut
6
lemma sedang yang atas disebut palea. Bunga padi bersifat majemuk yaitu ibu tangkai
bunga bercabang-cabang dan masing-masing cabang mendukung bunga-bunga
dengan susunan seperti bulir (Soemartono dkk, 1981).
Gabah tersusun atas dua komponen utama yaitu kariopsis padi dan struktur
pembungkus. Kariopsis padi yakni bagian yang dapat dimakan sedangkan struktur
pembungkus yaitu kulit gabah atau sekam. Kariopsis padi umumnya dikenal sebagai
beras atau beras pecah kulit yang merupakan benih tunggal yang bergabung dengan
dinding telur (perikarp) menjadi biji. Lembaga atau embrio beras sangat kecil dan
terdapat pada sisi ventral dari beras (kariopsis). Sekam terdiri atas dua bentuk daun
yaitu sekam kelopak/lemma dan sekam mahkota/ palea (Ismunadji dkk, 1988).
Lemma yaitu bagian bunga floret yang berurat lima dan keras yang sebagian menutupi
palea. Palea yaitu bagian floret yang berurat tiga yang keras dan sangat pas dengan
lemma (Suharno, 2005).
Pada musim kemarau, air harus tersedia untuk meningkatkan produksi. Tanah yang
baik mengandung pasir, debu dan lempung (Anonimous, 2013).
Menanam tanaman yang resisten, yaitu tanaman yang tahan terhadap hama
dan penyakit.
Penggunaan bahan kimia yaitu dengan cara menggunakan pestisida 7
( fungisida, insektisida, rodentisida, dan herbisida).
f. Panen
Panen adalah tahap terakhir penanaman padi sawah. Bila hasil yang
diharapkan telah menjadi kenyataan, berarti buah padi sudah cukup masak dan
siap untuk dipanen atau dipetik. Namun pemaneman padi harus dilakukan
pada waktu yang tepat, sebab ketepatan waktu memanen berpengaruh terhadap
jumlah dan mutuh gabah dan berasnya.
Panen yang terlambat pada varietas padi yang mudah rontok, dan
menurunnya hasil produksi. Sedangkan panen yang terlalu awal menyebabkan
mutu padi yang kurang baik.
g. Tahap pasca panen
Menurut AAK (1990). Dalam Sudi 2013. Bahwa tahap pasca panen atau
perlakuan pasca panen meliputi kegiatan pasca perontokan, pengangkutan,
pengeringan, pembersihan, dan penyiapan dan penggilingan.
Ditambahkan Soeparyono dan Setyono (1993). Dalam Sudi 2013. bahwa
pasca panen hasil petani merupakan tahana kegiatan yang dimulai sejak
pengumutan hasil sampai siap untuk dipasarkan. Penanganan pasca panen
tindakan yang dilakukan atau disiapkan agar hasil pertanian siap dan aman
digunakan oleh konsumen atau dapat oleh konsumen lebih lanjut melalui
kegiatan industri.
1. Lahan Sawah
Tanah sawah adalah tanah pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi
oleh pematang, saluran untuk menahan/menyalurkan air dan biasanya
ditanami padi sawah, tanpa memandang dari mana diperolehnya ataupun
status dari tanah tersebut. Yang termasuk pada lahan sawah di antaranya
adalah:
a. Sawah Berpengairan Teknis.
Sawah yang memperoleh pengairan dimana saluran pemberi terpisah
dari saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian irigasi dapat
sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. Jaringan seperti ini biasanya
terdiri dari saluran induk, sekunder dan tersier. Saluran induk, sekunder
serta bangunannya dibangun, dikuasai dan dipelihara oleh pemerintah.
b. Sawah Berpengairan Setengah Teknis.
Sawah berpengairan teknis akan tetapi pemerintah hanya menguasai
bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air,
sedangkan jaringan selanjutnya tidak diukur dan dikuasai pemerintah.
c. Sawah Berpengairan Sederhana. Sawah yang memperoleh pengairan
dimana cara pembagian dan pembuangan airnya belum teratur, walaupun
pemerintah sudah ikut membangun sebagian dari jaringan tersebut
(misalnya biaya membuat bendungannya).
Biaya produksi adalah jumlah dari tiga unsur biaya yaitu biaya
produksi langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Biaya produksi langsung dan biaya tenaga kerja langsung dapat digolongkan
kedalam golongan utama (primer cost). Sedangkan biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik dapat digabungkan kedalam golongan
konversi (conversion cost) yang mencerminkan biaya pengubahan bahan
11
langsung menjadi barang atau hasil produksi (Usry Milton,Carter dan Wiliam,
2005).
antara pendapatan kotor (output) dan biaya produksi (input) yang dihitung
dalam perbulan, pertahun, dan permusim. Dalam pendapatan usaha tani ada
dua unsur yang digunakan yaitu unsur penerimaan dan pengeluaran dari usaha
tani tersebut (yunus,2011).
Tingkat pendapatan ditentukan oleh kemampuan faktor-faktor produksi
dalam menghasilkan barang dan jasa. Jika kemampuan faktor-faktor produksi
menghasilkan barang dan jasa maka semakin besar pula pendapatan yang akan
dihasilkan. Untuk menghitung pedapatan petani dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
Pd = TR – TC
Dimana :
Pd = Pendapatan Petani
TR = Total Pendapatan
TC = Total Biaya.
Biaya usaha yang dikeluarkan oleh petani biasanya dibagi menjadi dua
yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost). Biaya tetap
(fixed cost) yaitu biaya yang tidak berubah walaupun jumlah produksi berubah
(selalu sama), atau tidak berpengaruh terhadap besar kecilnya hasil produksi
sedangkan biaya tidak tetap (variabel cost) yaitu biaya yang besar kecilnya
dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Untuk menghitung biaya yang
dikeluarkan petani dapat digunakan rumus sebagai berikut :
TC = FC + VC
Dimana :
TC = Total Biaya
FC = Biaya Tetap
VC = Biaya Tidak Tetap
Usaha tani tidak lepas dari beberapa faktor-faktor produksi yang berpengaruh
terhadap pedapatan usaha tani di antaranya luas lahan, biaya produksi, pengalaman
berusahatani dan produksi. Untuk dapat mengetahui bagaimana pengaruh faktorfaktor
produksi terhadap pendapatan petani maka dapat di analisis menggunakan fungsi cobb
douglass. Setelah mengetahui faktor produksi mana yang berpengaruh 13 terhadap
pendapatan kemudian, dianalisis menggunakan Uji F dan Uji T untuk mengetahui
faktor apa yang paling berpengaruh terhadap pendapatan petani padi sawah.
Pengalaman
Luas Lahan Biaya Produksi Produksi
Berusahatan
Fungsi Produksi
Cobb Douglas
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif, karena
data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan dianalisis
lebih lanjut dalam analisis data.
15
16
10. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalm proses produksi yang
mempengaruhi hasil produksi seperti biaya pupuk, pestisida, bibit, tenaga kerja,
dan biaya pemeliharaan yang dinyatakan dalam rupiah.(Rp)
11. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan tanpa mempengaruhi hasil
produksi,seperti pajak lahan, penyusutan alat, dan irigasi yang dinyatakan dalam
rupiah. (Rp
3.3.1 Observasi
Observasi yaitu teknik yang digunakan sebagai pelengkap data dan untuk
melihat serta mencermati secara langsung tempat yang akan diteliti.
3.3.2 Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data atau variabel mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, buku, prasasti, notulen rapat. Metode dokumentasi ini digunakan
untuk mengumpulkan data fisik dan kondisi wilayah di Desa Sajau Hilir Kecamatan
Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan, seperti luas wilayah, batas wilayah,
jumlah penduduk, dan mata pencaharian penduduk.
3.3.3 Kuosioner
Kuosioner merupakan teknik pengumpuan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Metode ini digunakan untuk mencari data tentang usaha tani padi di
Dusun Balegede Desa Kaso Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis.
Keterangan:
n = Besar Sampel
N = Jumlah Populasi
d = Ditentukan Besar 25% (0,25)
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus menurut Arikunto,
diketahui jumlah sampel yaitu sebanyak 36 responden. Cara pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Simple Random Sampling yaitu
pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
dan setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel
(Suhardi dan Purwanto, 2009).
Y = β0 + β1 X1 +β2 X2 + β3 X3 + β4 X4+
18
20