M a t e r i p a d a w e b i n a r 2020
Y o u n g P h a r m a c i s t 21 M ei 2020
COVID-19
COVID-19
SUMBER DAN TRANSMISI
SARS COVE 2
COVID-19
Corona = Crown
ACE2-R:
ent ri
MENGENAL SARS
Pangolin
point
SARS-
COV-2
COVID-19 adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus Severe
CoV –
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
SARd-Cov-2
Four struct ure Protein. (SARS-CoV-2) (atau Coronavirus).
Encoded by ORFs 10, Sebelum wabar terjadi di Wuhan, China
11 onethird genom
S – Spike Desember 2019, sama sekali belum ada informasi
E – Envelope tentang virus ini
M – Membrane
N – Nucleocapside Envelope spike (S) glycoprotein berikatan dengan R-ACE-2 intraseluler
Bat
dan Dipeptidyl peptidase 4 (DPP4) untuk SARS-CoV dan MERS-CoV,
Sebelum Setelah dan kemudian berfusi dengan membrane host genom RNA-virus
lockdown lockdown dilepas ke sitoplasma repilikasi setelah replikasi
genom-RNA beserta Envelope glycoprotein dan protein Nucleocapsid
membentuk vesikel yang mengandung virus berfusi dengan membran
plasma untuk merilis virus baru (secara eksositosis)
Sekuensi genom SARS-CoV-2 baru dilaporkan 10 Januari 2020,
sebelumnya belum diketehui dan dikenal yaitu
SARS-CoV-2 baru jenis -CoV yang memiliki lebih dari
99,98% identitas genetik di antara 10 sampel yang dikumpulkan
dari situs wabah, Pasar Makanan Laut di Huanan WuCOVID-19
han
● Wabah Coronavirus disease 2019 (COVID-19),
disebabkan oleh Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) coronavirus 2
(SARS-CoV-2), telah membunuh >3,000
orang dan lebih
On February 11, 2020, a multi-center study on
8,866 patients including 4,021 confirmed COVID-
80,000 terinfeksi di China dan di berbagai
19 belahan dunia
Catastrophe for humans.
● Sama dengan virus SARS-CoV, yang menyebabkan SARS
ribuan orang pada tahun 2003, SARS-
CoV- 2, ditransmisi dari kelelawar dengan
mekanisme dan
sisptom yang sama
● COVID-19: severitas dan mortalitasnya lebih rendah
ketimbang SARS, tetapi lebih transmisif, lebih
mempengaruhi lansia daripada yang lebih muda, lebih
COVID-19
kepada laki-laki ketimbang perempu an (?)
COVID-19
KRONOLOG
I
Kasus pertama December 2019, dari 18 – 29 Desember 5 masuk
rumah sakit karena mengalami Acute respiratory distress
syndrome (ARDS) dan 1 meninggal
Pada 2 Januari 2020, 41 orang masuk RS, hasil Lab
baru
(COVID-19) dilaporkan adalah 571 kasus di 25 provinsi
di Cina
P ada 25 Januari 2020, total 1975 kasus dipastikan
terinfeksi
KRONOLOG
I
Laporan 24 Januari 2020, kumulatif insiden di China 5502 kasus
Pada 30 Januari 2020, dipastikan kasus di Cina mencapai 7734 kasus dan 90
kasus lain dilaporkan terjadi pada berbagai negara termasuk Taiwan, Thailand,
Vietnam, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Cambodia, Japan, Singapore, Republic
of Korea, United Arab Emirates, United States, The Philippines, India,
Australia, Canada, Finland, France, dan Germany.
Kasus afatal 2.2% (170/7824)
Pada 7 Februari 2020 atas laporan Nature revealed that Chinese health
authoritie, 31,161 terinfeksi di China, dan lebih dari 630 meninggal dunia
W H O melaporkan 51,174 dipastikan kasus 15, 384 parah dan 1666 meninggal
di
China.
Secara global 16 Februar 2020), kasus mencapai 51,857 orang di 25 negara
KRONOLOG
I
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019
Jumping species—a mechanism for
coronavirus persistence and
A highly pathogenic coronavirus into the human population in the twenty-first century survival
COVID-19
https://doi.org/10.1016/j.onehlt.2020.100124
COVID-19
COVID-19
COVID-19
Jossua
Philiph
COVID-19
COVID-19
COVID-19
COVID-19
COVID-19
COVID-19
COVID-19
COVID-19
https://www.youtube.com/watch?v=Le_rfTdayLs
COVID-19
PEMBEN
TUKAN
VIRUS
BARU
COVID-19
COVID-19
COVID-19
Ilustrasi skematis tanda-tanda klinis, modus transmisi, diagnosis dan disain vaksin
serta strategi pencegahan dan pengendalian penting mengkonter COVID-19
Preprints (www.preprints.org) Posted: 2 April 2020
KelomPok berisiko - Komorbitas
Catan Penting Dr. Thomson: penyakit pernafasan sebagai faktor risiko buruk terhadap pasien COVID-19
sangat kecil ketimbang penyakit KV atau DM (sumber: beberapa penelitian
medis pasien COVID-190).
1.Hasil analisis retrospektif pasien dewasa kritis di ICU RS Cina antara akhir Desember 2019 dan 26
Januari 2020; 22% yang meninggal adalah penderita serebrovaskular, 22% DM, dan 6% penyakit
pernapasan kronis.
a. Analisis data penderita COVID-19 hasil konfirmasi laboratorium di RS Cina hingga 29 Januari 2020,
ditemukan 16,2% mengidap DM parah; 23,7% penderita hipertensi; 3,5% penderita COPD (PPOK).
b. Berdasarkan Rekam Medis (RM) penderota Covid-19 di RS Wuhan (antara 16 Januari &3 Februari
2020), 37,9% HTN dan 13,8% DM adalah penyakit penyerta paling umum, dan hanya 3,4% COPD.
Kesimpulan semua kasus COVID-19 (laporan hingga 11 Februari 2020) dari Sistem Informasi Penyakit
Menular (Infectious Ds i ease Information System ) di China, tingkat fatalitas pada individu PKV,
penyakit pernapasan kronis, dan DM masing-masing 10,5%, 6,3%, dan 7,3%, dibandingkan dengan 0,9% pada
pasien tanpa komorbiditas.
Berdasarkan kasus COVID-19 pasien yang dirawat di rumah sakit di Wuhan, Cina, pasien ICU- DM lebih
berisiko terhadap Covid-19 ketimbang yang tidak menerima perawatan ICU (22,2% vs 5,9%)
1. Direct ly cell 2.
entry
https://www.youtube.com/results?search_quEndocytosi
ery=covid+19+based+on+molecular+pathology
s
Covid-19 dan Sindroma Badai Sitokin
• Fase 1: Simptom Sedang: Respons sitokin ditujukan untuk mengeliminasi virus
penyebab inflamasi
• Fase 2: Simptom parah: Hiperinflamasi dan destruksi jaringan paru; Inflamasi tak
terkontrol disebut Badai Sitokin (Cytokine Storm); Menyebabkan
kerusakan jaringan paru yang lebih parah Sindroma distress respiratori akut ,
dan kemat ian
COVID-19
MENGENAL - ACE V S
ACE2
Sebagai indentitas, ACE dan ACE2 sharing sebanyak 42%
asam amino (aminopeptidase), terikat dengan membran,
meluas diekspresikan pada sel alveolar manusia. Gen yang mengkode dua
protein ini diduga duplikasi.
ACE2 terdistribusi, ekspresi tertinggi di jantung, ginjal, paru, usus kecil, dan testis.
Pada permukaan apikal sel epitel pernapasan, R-ACE2
merupakan entri seluler
SARS-CoV utama virus penyebab wabah SARS tahun 2002-2003.
SARS-CoV berikatan dengan ACE2 sebagai pintu masuk ke sel manusia atau hewan.
ACE2 juga merupakan reseptor untuk SARS-CoV-2 sebagai agen etiologi COVID-19
Analisis struktural menunjukkan SARS-CoV-2 berikatan dengan R-ACE2 dengan
afinitas 10-20 kali lebih tinggi ketimbang SARS-CoV
M ENGENAL - ACE V S
ACE2
Masuknya SARS-CoV dan SARS-CoV-2 ke sel
target dimediasikan glikoprotein spike-virus (S) terdapat di
amplop (penyalut) luar virus. Glikoprotein S
https://www.u- Favipiravir dan naf amostat
mesylate bertindak pada situs
dua subunit fungsional, S1, mengikat R-seluler dan S2
tokyo.ac.jp/focus/en/artic l
es/z0103_00019.html multif ikasi virus yang berbeda domain penting untuk berfusi (PRIMING) antara selaput dan
ef ek aditif jika diberi
bersama sel target.
Pengikatanfusi virus dgn membran sel target - langkah
awal dan kritis selama siklus infeksi virus dan
langkah pertama memicu infeksi.
Ketika virus (S) berikatan dengan ACE2
internalisasi dan
aktivitas ACE2 pada permukaan sel SARS-
CoV-down-regulasi.
Pengikatakan ACE2 via kawasan subunit virus S1 (domain
reseptor binding; RBD) adalah penentu paling penting infeksi
SARS-CoV, dan studi tentang "spesies jump"
selama wabah SARS 2002-2003 mengungkapkan bahwa
transmembrane protease serine-2: perubahan pada satu atau dua asam amino di wilayah ini cukup
M ENGENAL - ACE V S
ACE2 ACE2, The Hottest Target of SARS-
CoV-2 Invasion
ACE dan ACE2 adalah dua RAS saling mempengaruhi secara negatif dengan
spesifitas dan fungsi subtrat yang berbeda.
ACE mengubah A-I A-II rilis aldosteron, vasokonstriksi, retensi sodium,
proliferasi sel, dan hipertrofi organ.
ACE2 mengkatalisis residu tunggal A-I menjadi A-(1-9), dan residu tunggal
A-II menjadi A-(1-7).
Pada manusia, ACE2 memiliki efisiensi katalitik 400 kali lipat lebih tinggi ketika
menggunakan A-II sebagai substrat ketimbang ketika menggunakan A-I.
ACE2 dan A-(1-7), melalui reseptor Mas, akan melawan ACE vasodilatasi
dan efek anti-proliferasi, anti-hipertrofi, kardioprotektif, dan renoprotektif.
ACE2 memiliki kepentingan fisiologis dan patologis dan jika ACE2 mengalami
disregulasimenginduksi penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.
ACE2 tidak dihambat oleh ACEIs dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa
ACE2 A-(1-7)/ Mas memiliki efek antiinflamasi
Regulation of ACE and ACE2 during coronavirus-
Penggunaan ACEIs dan/atau ARB dihipotesiskan meningkatkan ekspresi ACE2 dan kaparahan risiko COVID-19,
karena diduga meningkatkan internalisasi SARS-CoV-2 ke sel target.
Hipotesis ini telah dicoba dibuktikan dengan manipulasi farmakologis jalur RAAS (memberi ACEIs) ternyata
meningkatkan kadar R-ACE2. Pemberian ACEIs diduga menganggu keseimbangan antara ACE dan ACE2 (regulasi
negatif antara keduanya terganggu-downregulation). Kalau ACE ditekan ACE2 akan naik, berarti akan
meningkatkan internalisasi SARs-CoV-2 ke sel target (mamalia)
Penelitian pada hewan, blokade selektif sintesis atau aktivitas A-II meningkatkan ekspresi dan aktivitas gen Ace2
jantung, dan pengobatan dengan ARB meningkatkan kadar reseptor ACE2 kardiovaskular meskipun tautan ini dianggap
sebagai kemungkinan, saat ini tidak cukup bukti untuk memperkirakan perubahan rejimen terapi pasien untuk
meminimalkan risiko komplikasi COVID 19.
Bukti klinis yang mengeksplorasi hubungan ini menunjukkan, penggunaan ACEI dan ARB kelihatannya memperbaiki
outcome klinis pasien COVID-19 yang mengalami hipertensi.
Para peneliti menyatakan hanya bisa mempelajari hubungan yang mungkin terkait penggunaan ACEIs dan ARB
terhadap ekspresi ACE2 dari aspek klinis.
FIGURE: MULTIFOCAL PNEUMONIA IN A
PATIENT WITH COVID-19
Pathological investigations of the lungs of deceased individuals
indicate blockade of bronchi and bronchioles with large amounts
of mucus plugs and bronchial epithelial cell damage
Lymphocyte and mononuclear cell infiltrates are present in
alveolar septal spaces.
Clinical symptoms of the disease are predominantly respiratory
and associated with severe pneumonia, both direct and indirect
involvement of other organs is common, with the CV system
being particularly affected
(A) A cross-sectional CT image of the lungs showing two distinct pulmonary infiltrates in the left
upper lobe (arrows).
(B) A large posteriorly located right lower lobe infiltrate on CT scan of the chest (arrows).
Data were collected as part of a retrospective study, consent was waived, and collection of these data
was approved by local ethics committee of Wuhan, China. Kindly provided by Professor Dao Wen Wang.
Cardiovasc Res, The content of this slide may be subject to copyright: please see the slide notes for details.
Basic P a t h o b i o l o g o g y
IMPLIKASI TERHADAP T R I T M E N
Pemahaman badai sitokin, keterlibatan sitokin, dan bagaimana mekanismenya sehingga menginduksi kondisi kritis pasien sangat penting
untuk mendisain terapi ke depan
Broad antiinflmatori diharapkan bisa membantu mengatas badai sitokin, dan sekaligus menekan patogen dan mengeradikasi dari tubuh
Terapi yang ditargetkan pada sitokin (drug targeting-cytokine) sangat menguntungkan karena focus spesifik pada sitokin tanpa
mempengaruhi sistem imun (misalnya; Inhibitor IL-6 yang sekarang sudah digunakan dalam percobaan klinik).
VISUALISASI AKSI COVID-19 DALAM
TUBUH Sehat
terinfeksi
Sedang
Sedang
https://www.visualcapitalist.com/visualizing-what-covid-19-does-to-your-body/
SIMPTO
M Simptom terinfeksi Covid-19 muncul
setelah masa inkubasi sekitar 5.2 hari
Sejak onset simptom hingga
kematioan 6-41 hari (rerata 14
hari). Periode ini tergantung umur
pasien dan status sismtem imun
pasien
Waktu lebih pendek bagi pasien
>70
tahun ketimbang <70 tahun
Simptom yang umum: demam,
batuk, dan rasa letih, Simptom
laian berdahak, sakit kepala,
haemoptysis (dahak berdarah,
haemoptysis diare, dan lymphopenia (limfosit
rendah)
SIMPTOM BERAT
15-20% kasus, respons sistem imun terhadap peradangan di
paru "badai sitokin banyak merusak sel-
sel tubuh ketimbang menyerang virus, dan ini alasan mengapa
pasien muda sehat lebih bisa bertahan ketimbang yang tidak
sehat akan cepat memburuk.
Jika alveoli runtuh, harus dipasang ventilator,
d aN o P s i f a r m a k o t e r a P i
UPAYA PENCEGAHAN TERINFEKSI SARCOV-2 DAN DAN OPSI
TATALAKSANANYA
❸
Anti-spike? spike vaksin
Inhibitor TMPRSS2
Inhibit f usi ke membrane
❶
Inhibit endositosis
Inhbit Protease
Inhibit RNA polymerase
(Chloroquin dan
Hidrochloroquin) ?
(banyak komen miring
penggunaanya)
hidrcloroq🡗antibody
f osfolipid Severe Acute
thrombosis kardiovaskular
Respiratory Syndrome
Coronavirus-2 (SARS-
Cove-2): manifestasi
sindrom
hiperinflamasi dan
❹
kerusakan
Penyelamatan jiwa multi organ
Ventilator - oksigen
Anti-hipotensi
Badai Antiinflmasi?
❷ sitokin Anti sitokin-IL-6
(Tocilizumab)7 Mei
Vaksinasi? 2020
PENDEKATAN MENGATASI COVID-19 YANG DIMEDIASI ACE2 SETELAH INFEKSI SARS-COV-2
https://www.cusabio.com/COVID-19-Cytokine-Storm
COVID-19: RISK FOR CYTOKINE
TARGETING IN CHRONIC INFLAMMATORY DISEASES?
https://www.u-
tokyo.ac.jp/focus/en/article
s/z0103_00019.html
Favipiravir dan nafamostat mesylate bekerja pada bagian Nafamostat mesylate: Favipiravir “Avigan® 200 mg tablets”
berbeda dari proses multiplikasi virus efek protease inhibitor dari FUJIFILM Toyama
tambahan ketika keduanya digunakan bersama. short acting anticoagulant dan
juga Chemical Co., Ltd. dan
Dalam proporsi pasien COVID-19 dianggap terlibat dalam nafamostat mesylate
memburuknya pembekuan darah patologis dalam pembuluh darah antiviral and anti-cancer
“Futhan®50 Inj.” dari Nichi-
aktivitas antikoagulan nafamostat mesylate berhasil mengatasi
kondisi itu. Jadi, pemberian bersama kedua obat terbukti aman Iko Pharmaceutical Co., Ltd.
dan efektif mencegah perkembangan penyakit dan disediakan secara gratis oleh
mempersingkat waktu rawat inap meningkatkan jumlah pabrikan untuk studi ini, dan
pasien yang recover implementasi studi
didasarkan pada desain yang
mengandalkan informasi keselamatan
PoteNtial theraPeutic s t r a t e g i e s agaiNst
COVID-19
Remdesivir: obat yang menjanjikan untuk melawan virus. Remdesivir tunggal atau kombinasi dengan klorokuin atau Intef-
secara signifikan memblokir replikasi SARS-CoV-2 dan pasien dinyatakan pulih secara klinis.
Berbagai anti-virus lain saat ini sedang dievaluasi untuk melawan infeksi:
• Nafamostat, Nitazoxanide, Ribavirin, Penciclovir, Favipiravir, Ritonavir, AAK1, Baricitinib, dan Arbidol
menunjukkan hasil yang moderat ketika diuji terhadap infeksi pada pasien dan isolat klinis in-vitro
Beberapa kombinasi lain, seperti menggabungkan antivirus atau antibiotik dengan obat-obatan Cina tradisional juga dievaluasi
terhadap infeksi yang diinduksi SARS-CoV-2 pada manusia dan tikus.
Baru-baru ini di Shanghai, para dokter mengisolasi plasma darah pasien COVID-19 yang pulih secara klinis dan
menyuntikkannya
pada pasien yang terinfeksi hasil positif dengan pemulihan yang cepat.
Riset belakangan ini, telah mengididentifikasi antibodi monoklonal (CR3022) berikatan dengan spike-RBD (Recombinant Binding
Ddomain) dari SARS-CoV-2. Ini karena epitop antibody (determinan antibodi) tidak overlapping dengan situs ikat R-ACE2
CR3022 berpotensi untuk dikembangkan sebagai kandidat terapeutik, tunggal atau kombinasi dengan antibodi penetral lain
untuk pencegahan dan pengobatan infeksi COVID-19
PoteNtial theraPeutic strategies a g a i N s t COVID-19
*Pneumocyte: One of the cells lining the alveoli (the air sacs) in the lung.
A D-dimer test is a blood test that can be used to help rule out the presence of a serious blood clot
TERIMA
KASIH
COVID-19