TINJAUAN PUSTAKA
disebabkan oleh coronavirus. ‘CO’ diambil dari corona, ‘VI’ virus, dan
2019 novel coronavirus atau 2019-nCoV. Virus ini merupakan bagian dari
virus yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan mulai dari
gejala ringan, sedang sampai berat. Penyakit ini merupakan zoonosis atau
ditularkan antara hewan dan manusia. Virus ini pertama kali ditemukan di
2. Epidemiologi
Sejak kasus pertama terjadi di Wuhan, peningkatan kasus Covid-19
terus terjadi di China setiap hari dan memuncak pada bulan Februari 2020.
9
10
sama dengan virus penyebab SARS dan MERS. Meskipun berasal dari
and Prevention China ( CDC China), diketahui bahwa kasus paling banyak
11
terjadi pada pria 51,4% dan terjadi pada usia 30-79 tahun dan paling
sedikit terjadi pada usia <10 tahun sebanyak 1%. Orang dengan usia lanjut
berisiko untuk mengalami penyakit yang lebih parah. CFR pada pasien
3. Etiologi
Penyebab Covid-19 adalah virus yang tergolong dalam keluarga
berkapsul dan tidak bersegmen. SARS CoV‑2 merupakan virus RNA yang
reseptor pada sel hospes (ACE2), Membrane protein (M) dan Envelope
menunjukkan bahwa virus ini masuk dalam subgenus yang sama dengan
stainless steel, tembaga kurang dari 4 jam, dan pada kardus kurang dari 24
4. Patofisiologi
SARS‑CoV‑2 dapat menular melalui dorplet ketika seseorang
batuk, bersin, dan berbicara. Virus ini akan masuk melewati membran
terdapat pada pada tractus respiratori dan enterosit usus kecil. Hal ini
napas. Glikoprotein spike (S) virus melekat pada reseptor ACE2 yang
memediasi terjadinya fusi membran antara virus dan sel inang (Sahin,
2020).
genom RNA virus ke dalam sitoplasma sel inang, kemudian terjadi proses
glikoprotein, dan partikel virus yang berisi virion akan berfusi pada plasma
sitokin IL4 dan IL10 yang dapat menekan inflamasi. Hal ini berbeda
dengan infeksi yang terjadi pada kasus yang disebabkan oleh SARS‑CoV
(Huang, 2020).
Covid-19 juga terjadi pada penyintas Covid-19. Banyak gejala sisa masih
disregulasi kompleks dari sistem imun dan sistem saraf otonom. Beberapa
penting, seperti hati, otot polos, otot rangka, dan miokardium. Selain itu,
5. Manifestasi Klinis
Studi dari Guan (2020), durasi inkubasi dan latensi Covid-19
antara 2,4 sampai 15,5 hari. Periode masa inkubasi bergantung pada usia
dan status imunitas pasien. Menurut Huang (2020), gejala umum pada
gejala yang sering dijumpai yaitu demam sebanyak 83-98%, batuk 76-
a. Gejala Umum
1) Demam
2) Batuk Kering
batuk pada pasien Covid-19 cenderung batuk kering jika diihat dari
batuk berdahak.
3) Sesak Nafas
klinis Covid-19 adalah demam, batuk, dan sesak napas, tetapi daftar
gejala baru seperti menggigil, nyeri otot, sakit kepala, dan hilangnya
dua, yaitu severe dan non-severe (parah dan tidak parah). Pasien parah
2) Sakit Kepala
3) Konjungtivitis
tipis dan transparan yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan
konjungtivitis.
saraf. Gejala ini ternyata lebih umum terjadi pada kasus Covid-19
ringan atau sedang dan cenderung muncul pada masa awal infeksi
itu, anosmia juga dapat terjadi karena adanya masalah pada sistem
saraf yang berfungsi untuk mendeteksi aroma atau bau. Gejala ini
aroma apa pun, baik aroma sedap seperti bunga atau parfum
ataupun aroma tidak sedap seperti bau busuk dan bau amis. Sejauh
lainnya.
20
samping obat-obatan.
21
1) Demam
2) Batuk
3) Kelelahan
1) Sakit tenggorokan
2) Sakit kepala
3) Sakit diare
4) Ruam pada kulit atau perubahan warna pada jari tangan atau kaki
c. Gejala serius:
3) Sakit dada.
empat, yaitu
tanda klinis.
22
b. Gejala ringan
Pasien dengan gejala, tetapi tidak ada bukti pneumonia atau hipoksia.
c. Gejala sedang
d. Gejala berat
faktor, seperti daya tahan tubuh, usia, jenis kelamin, perokok atau tidak,
menunjukkan orang dengan usia yang lebih tua, akan mengalami gejala
yang lebih berat dibandingkan dengan orang dengan usia lebih muda. Jenis
laki-laki, hal ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti
penyintas Covid-19,
58%, sakit kepala 44%, rambut rontok 25%, dispnea 24% , dan
19. Itu hadir bahkan setelah 100 hari gejala pertama Covid-19.
19. Sebagian besar gejala yang masih dirasakan adalah kelelahan, nyeri
6. Diagnosis
Menurut WHO untuk diagnosis Covid-19 dilakukan pemeriksaan
7. Penularan
Covid-19 merupakan penyakit zoonosis atau yang dapat ditularkan
dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
diketahui. Masa inkubasi Covid-19 rata-rata 5-6 hari dengan range antara 1
25
disebabkan oleh konsentrasi virus pada sekret yang tinggi. Orang yang
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium pada pemeriksaan penunjang meliputi
hematologi rutin, hitung jenis, fungsi ginjal, elektrolit, analisis gas darah,
b. Pencitraan
9. Tata laksana
Langkah awal tata laksana jika terkonfirmasi Covid-19 adalah
asupan cairan dan nutrisi. Selain itu, dilakukan juga pengontrolan terhadap
gejala maka dilakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah dan tetap
a. Kelompok ringan
500 mg/12 jam oral (5 hari, Azitromisin 500 mg dosis tunggal oral
b. Kelompok sedang
untuk diisolasi dan dirawat selama 14 hari agar dapat beristirahat total
hitung jenis, CRP (C-Reactive Protein), fungsi ginjal, fungsi hati, dan
sama dengan kelompok gejala ringan namun dosis dan cara pemberian
secara drip iv (habis dalam 1 jam), kloroquin dosis sama per oral
selama 5-7 hari. Azitromisin dosis sama dapat per oral atau iv selama
c. Kelompok berat
10. Pencegahan
Menurut Kemenkes RI (2020), kunci pencegahan Covid-19 dengan
a. Vaksinasi
b. Protokol Kesehatan 6 M
B. Kerangka Teori
Gejala Covid-19
Gejala Sisa
C. Kerangka Konsep
D. Pertanyaan Penelitian