TINJAUAN PUSTAKA
A. COVID-19
1. Pengertian Covid-19
penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang
pernapasan dari batuk dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga
hari dengan plastik dan stainless steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga
tiga hari,atau dalam aerosol selama tiga jam4. Virus ini juga telah
Corona virus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar
biasa muncul di Wuhan China, pada Desember 2019, kemudian diberi nama
pleomorfik, dan berdiameter 60- 140 nm. Ketika dikultur pada vitro,
jam. Sementara itu untuk mengisolasi dan mengkultur vero E6 dan Huh-7
9
10
garis sel dibutuhkan waktu sekitar 6 hari. Paru-paru adalah organ yang
melalui enzim ACE2, yang paling melimpah di sel alveolar tipe II paru-
2. Epidemiologi
China setiap hari dan memuncak diantara akhir Januari hingga awal
Februari 2020. Awalnya kebanyakan laporan datang dari Hubei dan provinsi
China (Googan, 2019). Tanggal 30 Januari 2020, telah terdapat 7.736 kasus
3. Etiologi
dari 85%. Ketika dikultur in vitro, nCoV-2019 dapat ditemukan dalam sel
11
menjadi lima sub- genera atau garis keturunan. Karakterisasi genom telah
sumber gen deltaCoVs dan gammaCoVs. Anggota keluarga besar virus ini
berbagai spesies hewan, termasuk unta, sapi, kucing, dan kelelawar (Safrizal
dkk, 2020).
4. Patogenesis
tidak jauh berbeda dengan SARSCoV yang sudah lebih banyak diketahui
masuk ke dalam sel. Glikoprotein yang terdapat pada envelope spike virus
masuk ke dalam sel, genom RNA virus akan dikeluarkan ke sitoplasma sel
tersusun dari genom RNA dan protein nukleokapsid. Partikel virus akan
tumbuh ke dalam retikulum endoplasma dan Golgi sel. Pada tahap akhir,
5. Faktor Resiko
faktor risiko dari infeksi SARS-CoV-2. Distribusi jenis kelamin yang lebih
banyak pada laki-laki diduga terkait dengan prevalensi perokok aktif yang
lebih tinggi. Pada perokok, hipertensi, dan diabetes melitus, diduga ada
proses yang terus menerus (berlanjut) secara alamiah. Sejauh ini, virus
Corona terlihat lebih sering menyebabkan infeksi berat dan kematian pada
orang lanjut usia (lansia) disbanding dengan orang dewasa atau anak.
Jumlah penderita dan kasus kematian akibat infeksi virus Corona pada
(Adisasmito, 2020).
Beberapa faktor risiko lain yang ditetapkan oleh Centers for Disease
Control and Prevention (CDC) adalah kontak erat, termasuk tinggal satu
Berada dalam satu lingkungan namun tidak kontak dekat (dalam radius 2
meter) dianggap sebagai risiko rendah. Tenaga medis merupakan salah satu
adalah tenaga medis. Di China, lebih dari 3.300 tenaga medis juga
6. Manifestasi Klinis
ARDS, sepsis, hingga syok sepsis. Sekitar 80% kasus tergolong ringan atau
sedang, 13,8% mengalami sakit berat, dan sebanyak 6,1% pasien jatuh ke
diketahui. Viremia dan viral load yang tinggi dari swab nasofaring pada
napas atas tanpa komplikasi, bisa disertai dengan demam, fatigue, batuk
14
Pada beberapa kasus pasien juga mengeluhkan diare dan muntah Pasien
salah satu dari gejala: (1) frekuensi pernapasan >30x/menit (2) distres
pernapasan berat, atau (3) saturasi oksigen 93% tanpa bantuan oksigen.
Pada pasien geriatri dapat muncul gejala-gejala yang atipikal (WHO, 2020).
seperti mata, mulut, dan hidung. Area segitiga wajah rentan tersentuh oleh
penyebaran virus Corona. Untuk saat ini menghindari kontak adalah cara
terbaik. Tangan dan wajah bisa menjadi media penyebaran virus Corona.
3. Penggunaan masker
(dipakai untuk melindungi diri sendiri saat berkontak dengan orang yang
(WHO, 2020).
datar atau memiliki lipatan; masker jenis ini dikencangkan pada kepala
(ASTM F2100, EN 14683, N95 atau yang setara) yang bertujuan untuk
mulut dan hidung, sesuaikan dengan batang hidung, dan tali dengan
kita tidak tertular. Begitu pun sebaliknya, dengan memakai masker kita
juga melindungi orang lain. Hal tersebut karena masker yang kita gunakan
udara) adalah 40% dan bentuk droplet sebanyak 30%. Namun, risiko
bersin dan batuk, tutup mulut dan hidung agar orang yang ada di sekitar
tidak terpapar percikan kelenjar liur. Lebih baik gunakan tisu ketika
menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk. Cuci tangan hingga
bersih menggunakan sabun agar tidak ada kuman, bakteri, dan virus yang
tertinggal di tangan.
tersentuh, seperti gagang pintu, meja, furnitur, laptop, handphone, apa pun,
jaga jarak sosial. Pemerintah telah melakukan kampanye jaga jarak fisik
langkah mencegah terinfeksi virus Corona. Jaga jarak dengan orang lain
sekitar satu meter. Jaga jarak fisik tidak hanya berlaku di tempat umum, di
penularan baru (WHO, 2020) Droplet yang keluar saat kita batuk, jika tanpa
masker bisa meluncur sampai 2 meter. Saat berbicara tanpa masker, aerosol
(partikel sangat kecil yang dapat mengapung di udara) bisa meluncur sejauh
2 meter. Saat bersin tanpa masker, droplet bisa meluncur sejauh 6 meter.
Dengan menjaga jarak aman sejauh 2 meter, maka kita bisa mengurangi
tertular.
melakukan perbincangan
seperti tempat makan, gedung olah raga, tetapi tempat ibadah saat ini harus
makanan, peralatan, hingga udara. Untuk saat ini, dianjurkan lebih baik
8. Mencuci Tangan
menggunakan larutan hidrogen peroksida atau cuka putih yang aman untuk
makanan. Simpan di kulkas atau lemari es agar bahan makanan tetap segar
tangan dengan baik. Mencuci tangan merupakan salah satu langkah paling
20
penting yang bisa kita lakukan untuk menghindari sakit dan menyebarkan
virus ke orang lain. WHO telah menetapkan sering mencuci tangan dengan
Virus bisa masuk ke tubuh melalui mata, hidung dan mulut. Virus dari
tangan yang kotor bisa menyebar ke makanan atau minuman pada saat
proses pembuatan dan saat dimakan. Virus dari tangan kotor bisa menyebar
dengan mudah dan secara mandiri. Mencuci tangan pakai sabun dan air
minimal 70%.
Air dan sabun yang dibuat menjadi busa dapat mencuci dan
menyabuni tangan kering. Busa yang baik membentuk buih yang dapat
f. Gosok ujung jari pada telapak tangan secara berputar Setelah mencuci
bersih, atau alat pengering tangan karena bakteri lebih mudah menyebar
cara, tindakan mencegah atau tindakan menahan agar sesuatu tidak terjadi.
Infeksi (PPI) yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan terhadap pasien yang
tenaga kesehatan, manajer layanan kesehatan, dan tim PPI di tingkat fasilitas
diterapkan secara rutin dalam perawatan seluruh pasien di rumah sakit dan
rumah tangga, CSSD, pembuang sampah dan lainnya juga berisiko besar
terinfeksi. Oleh sebab itu penting sekali pemahaman dan kepatuhan petugas
Kesehatan).
berbasis alkohol;
risiko/antisipasi kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi dan kulit yang
pasien
a. Level 1
Level ini diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang bekerja di tempat praktik
dan level 1B. Level 1A diperuntukkan bagi manajemen kantor non pelayanan,
Casemix. Pada level ini, alat pelindung diri yang dipakai adalah masker
bedah.
b. Level 2
membersihkan linen dan alat infeksius, dan petugas IPAL saat melakukan
penutup kepala, masker bedah, face shield atau google, sarung tangan non
atau Melakukan pemeriksaan fisik di rawat jalan pada pasien dengan gejala-
25
pernafasan, masker bedah diganti dengan masker N-95 yang dilapisi masker
bedah.
c. Level 3
dengan pasien terduga atau terkonfirmasi covid-19. Alat pelindung diri yang
dipergunakan terdiri atas baju kerja/ scrub, hand scoen pendek dan panjang,
masker N95 yang dilapisi masker bedah, kacamata goggle atau face shield,
D. Bidan
Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah
R.I, 2017). Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan diatur dalam Peraturan
memberikan:
bayi, balita, dan anak pra sekolah, serta konseling dan penyuluhan.
26
keputusan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan
ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan yang telah diatur
a. Standar I (Pengkajian)
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan, dan lengkap dari
ditegakkan.
d. Standar IV (Implementasi)
dan aman berdasarkan evidence based kepada pasien dalam bentuk upaya
e. Standar V (Evaluasi)
melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan perubahan
E. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang tertutup dari seseorang terhadap
statu stimulus atau objek. Sikap dapat diartikan sebagai kesiapan pada seseorang
untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu dan sikap dapat bersifat
Sebaliknya bila bersikap negatif maka akan cenderung akan melakukan tindakan
(Notoatmodjo, 2012).
Sikap seseorang yang positif belum tentu terwujud dalam tindakan positif,
bahwa hubungan sikap dan perilaku sangat lemah bahkan negatif dan penelitian
Sikap merupakan penentu penting dalam tingkah laku. Sikap yang ada pada
pada sikap seseorang, orang akan dapat menduga bagaimana respon atau
tindakan yang akan diambil oleh orang tersebut terhadap suatu masalah atau
kemungkinan tindakan atau tingkah laku yang akan diambil sebagai respon
Sikap adalah proses mental yang terjadi pada individu yang akan menentukan
respon yang baik dan nyata ataupun yang potensial dari setiap orang yang
berbeda. Dengan perkataan lain bahwa setiap sikap adalah mental manusia untuk
2. Sikap dapat berubah sesuai dengan keadaan dan syarat-syarat tertentu yang
dapat mengubahnya.
4. Sikap dapat berupa suatu hal yang tertentu tetapi dapat juga berupa kumpulan
dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap ini bukan perilaku tetapi
terhadap objek sikap. Objek sikap dapat berupa benda, orang, tempat, gagasan,
29
berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai,
tidak menyenangkan.
yaitu:
1. Pengalaman pribadi
seseorang sulit untuk melupakannya. Karena itu, sikap akan lebih mudah
3. Pengaruh kebudayaan
4. Media massa
konsumennya.
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama
6. Faktor emosional
memiliki perilaku yang baik pula karena dengan sikap yang positif
tanpa terbebani oleh suatu hal sehingga akan selalu berusaha untuk
F. Perilaku
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan
yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik
Perilaku manusia pada dasarnya adalah suatu aktivitas dari pada manusia itu
apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik yang dapat diamati secara
terjadinya perilaku. Faktor penguat ini mencakup sikap dan perilaku tokoh
Keadaan dan struktur politik di pandang sebagai salah satu aspek penting
Secara umum dapat dikatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan ini
G. Kerangka Teori
berikut :
COVID-19
PENCEGAHAN
COVID-19
(Perilaku) (Sikap)
Notoatmodjo, 2012 Wawan, 2010
a. Faktor Predisposisi a. Pengalaman pribadi
(Predisposing Factors) b. Pengaruh kebudayaan
b. Faktor Pemungkin c. Pengaruh orang lain
(Enabling Factor) yang dianggap penting
c. Faktor Penguat d. Media massa
(Reinforcing Factor) e. Faktor emosional
f. Lembaga pendidikan
dan lembaga agama
Sumber (Wawan, 2010 dan Notoatmodjo, 2012)
34