Anda di halaman 1dari 38

PEDOMAN

KESIAPSIAGAAN
MENGHADAPI INFEKSI
NOVEL CORONAVIRUS (2019-nCOV)

DOKTER INTERSHIP RS BHAYANGKARA TK II MEDAN


http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pendahuluan
Pada Desember 2019, serangkaian kasus cluster
01 pneumonia tanpa penyebab yang jelas muncul di Wuhan,
Hubei, China

02 Gejala klinis mirip dengan pneumonia


virus

03 Hasil sekuensing mengindikasikan coronavirus


yang baru, sehingga dinamakan 2019 novel
coronavirus (2019-nCOV)

04 Sampai saat ini sudah ada 31.481 kasus


terkonfirmasi, 638 kematian termasuk tenaga
kesehatan dan Menyebar hingga ke 24 negara
lain
Ada 6 spesies coronavirus yang sudah diketahui menyebabkan
penyakit pada manusia  229E, OC43, NL63, dan HKU1 sering
menyerang manusia dan biasanya menyebabkan gejala common
cold ringan

Severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-


CoV) dan Middle East respiratory syndrome coronavirus
(MERS-CoV) berasal dari hewan dan pada beberapa
kasus dapat berakibat fatal

SARS-CoV dan MERS-CoV telah


menyebar hingga 10.000 kasus selama
dua dekade

Mortalitas SARS-CoV mencapai 10%, dan


MERS-CoV mencapai 37% sedangkan
ncov 2019 saat ini 1,9%

Qun Li, M.Med., Xuhua Guan, Ph.D., Peng Wu, Ph.D., Xiaoye Wang, M.P.H., Lei Zhou, M.Med., et al.Early Transmission Dynamics in Wuhan, China,

of Novel Coronavirus–Infected Pneumonia. DOI:10.1056/NEJMoa2001316


2019-novel Coronavirus

Electron microscopy:

A nCoV virus particles

B nCoV particles within


human airway epithelial
cells
.

Na Zhu et al. A Novel Coronavirus from Patients with Pneumonia inHEALTH


China, 2019. DOI: 10.1056/NEJMoa2001017
ALLPPT Modern Portfolio
Layout Presentation

ONLINE DIAGNOSIS
Clean Text
Slide
for your
Presentation

ALLPPT.com
Penularan dari 2019-nCoV

• Sumber penularan; droplets, kontak


(termasuk menelan virus akibat kontaminasi
tangan) dan aerosol pernafasan pada kontak
dekat
• Pada stadium awal, kasus yang ada
memiliki riwayat pajanan pasar hewan di
Wuhan, dan beberapa kasus berasal dari
keluarga. Kemungkinan rute penyebaran
utamanya adalah droplet jarak dekat, dan
risiko penularan dari tenaga medis menjadi
tinggi
Penularan dari 2019-nCoV
Place Your Picture Here

• Tranmisi dari manusia ke manusia:

• Via droplet saluran napas seperti batuk dan bersin

• Kontak dekat personal (menyentuh atau jabat tangan)

• Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus disana dan

ketika menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci

tangan

• Kontaminasi feses

• Pada kasus ini, masih terus diteliti

• Terdapat kasus, satu pasien,  “a suspected super-spreader” diduga

telah menularkan ke 15 staff di satu rumah sakit


PATOFISIOLOGI

• Masuknya 2019-nCoV ke dalam sel menginduksi keluarnya


sitokin2
• ditemukan sitokin dalam jumlah tinggi: IL1B, IFNγ, IP10, dan
MCP1 serta kemungkinan mengaktifkan T-helper-1 (Th1),
• Selain itu, meningkatkan T-helper-2 (Th2) cytokines (eg, IL4
and IL10) yang mensupresi inflamasi berbeda dari SARS-CoV
• Pada pasien 2019-nCoV di ICU  ditemukan GCSF, IP10,
MCP1, MIP1A, dan TNFα konsentrasi lebih tinggi
dibandingkan yang tidak membutuhkan ICU  cytokine
storm
• cytokine storm  berkaitan dengan derajat keparahan
GEJALA KLINIS
Gejala yang sering
• Demam (40 [98%] dari 41 pasien),
• Batuk (31 [76%]), dan
• myalgia atau kelelahan (18 [44%]);

Gejala yang jarang


• Produksi sputum (11 [28%] dari 39),
• Headache (tiga [8%] dari 38),
• Haemoptysis (dua [5%] dari 39), dan diare (satu
[3%] of 38).
• Dyspnoea terjadi pada 22 (55%) dari 40 pasien
(median waktu dari onset pneyakit hingga terjadi
dyspnoea 8 hari[IQR 5·0–13·0]).
GEJALA KLINIS

26 (63%) dari 41 patients mengalami


lymphopenia
Semua dari 41 pasien tampak gambaran
pneumonia dari gambaran CT
Radiology - CT chest abnormalities
(bilateral in 98%); typically bilateral
lobular & subsegmental consolidation
FOTO THORAKS
DAN CT SCAN
Demografik dan Klinis
(laporan penelitian 41 pasien
pertama Pneumonia nCoV)

Tanda dan gejala yang muncul:


Demam (98%),batuk (76%), myalgia atau
fatique (44%),
RR>24 (29%), sesak (55%), diare (3%), sakit
kepala (8%)

Dari ke 41 pasein, secara demografik rata rata usia 49 tahun, tidak ada anak
yang terinfeksi, laki-laki 30 orang dan perempuan 11 orang
66% terpapar satu pasar di China
Semua pasien datang hari ke-7 onset dengan sesak hari ke-8 dan rata rata
hari ke-10 ICU
Sebaran komorbid terdapat 13 pasien, 8 orang diabetes, 6 pasien CHF, dan 6
pasien hipertensi
Place Your Picture Here and send to back Pada pemeriksaan
penunjang:
- Leukosit dominan

PE NEL II AN 41 PASI EN PERTAMA


normal (45%)
- Dominan neutropenia
- D-dimer meningkat

PENUNJANG ( LAPORAN
pada pasien yang

HASIL PEMERIKSAAN
berat (ICU)

PNEUMONIA nCoV)
- Procalsitonin dominan
normal
- Laktat dominan
meningkat
- Dari hasil rongten :
Kedua paru
terinfeksi (98% atau
40 dari 41 orang)

(A) CT Toraks Transversal, laki-laki 40 tahun, menunjukkan multiple lobular bilateral


dan area subsegmental konsolidasi hari ke-15 setelah onset gejala.

(B) CT Toraks transversal, wanita 53 tahun, opasitas ground-glass bilateral dan area
subsegmental konsolidasi, hari ke-8 setelah onset gejala.

ALLPPT.com
(C) Dan bilateral ground-glass opacity setelah 12 hari onset gejala.
Get a modern
Tatalaksana dan outcome (laporan PowerPoint
Presentation that is
penelitian 41 pasien pertama beautifully designed.
pneumonia nCoV)

- Komplikasi yang muncul ARDS (29%) 


ICU (85%)

- Syok  7%

- Terapi yang diberikan: antibiotik (100%),


antiviral (93%), penggunaan kortikosteroid
(22%; WHO tidak merekomendasikan)

- Pemakaian ventilator: 5% (2 kasus)


Get a modern
- Prognosis: Dirawat 17%; Pulang 68%, PowerPoint
Meninggal 15% Presentation that is
beautifully designed.
IMPLEMENTASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

HAND HYGIENE ALAT PELINDUNG DIRI Pembersihan / perawatan Managemen pembuangan


lingkungan RS limbah RS

PENCEGAHAN TERTUSUK JARUM PENCUCIAN DAN DESINFEKTAN


ATAU BENDA TAJAM PERALATAN MDIS
DIAGNOSA LABORATORIUM DAN PENGUMPULAN SPESIMEN
SAMPEL SPESIMEN SALURAN NAPAS

• Saluran napas atas (nasofaring dan orofaring)


• Saluran napas bawah (sputum, aspirat endotrakeal, atau bilasan
broncoalveolar)
• KEDUANYA diambil
• Tes nCoV oleh RT-PCR
KULTUR DARAH • Mungkin hanya mengambil sampel dari saluran napas bawah jika
kultur darah untuk tersedia segera seperti pasien dengan ventilator
bakteri, idealnya
sebelum terapi antibiotik 04
(jangan menunda terapi
antibiotik dengan
menunggu kultur darah) 03
.
02
KASUS TERKONFIRMASI
01 nCoV
Ulangi pengambilan sampel dari saluran napas atas
dan bawah untuk petunjuk klirens dari virus. Frekuensi:
SERELOGI 2-4 hari sampai 2 kali hasil negatif dari kedua sampel
hanya jika RT-PCR serta secara klinis perbaikan setidaknya 24 jam.
tidak tersedia. spesimen di ambil sesering mungkin (harian) bila
diperlukan untuk kepentingan PPI.
Triase
IMPLEMENTASI PPI TAHAP II
- Masker medis untuk pasien suspek
- Ruang isolasi atau area terpisah
- Jarak minimal 1 meter dari pasien lain
- Ajari etika batuk dan bersin
- Hand hygiene

Pencegahan - Gunakan masker medis jika bekerja dalam 1-2 meter dari pasien
transmisi droplet - Satu ruang khusus atau disatukan dengan etiologi yang sama
- Jika etiologi tidak pasti, satu group pasien dengan diagnosis klinis sama dan risiko
epidemiologi sama, dengan pemisahan spasial
- Gunakan pelindung mata jika menangai dekat pasien
- Batasi aktvitas pasien keluar ruangan

Pencegahan kontak Mencegah dari area atau peralatan yang terkontaminasi


- Gunakan APD lengkap, dan lepas jika keluar
- Jika memungkinkan gunakan alat sekali pakai contoh stetoskop, termometer,
- Hindari mengkontaminasi daerah yang tidak secara langsung terkait perawatan pasien
seperti gagang pintu
- Ventilasi ruabgan adekuat
- Hand Hygiene
- hindari pemindahan pasien

Penerapan seperti: suction, intubasi, bronkoskopi, RJP.


pencegahan - APD lengkap mencakup sarung tangan, jubah, pelindung mata, masker N95
airborne ketika - Gunakan ruangan ventilasi tunggal jika memungkinkan , ruangan tekanan negatif,
melakukan
prosedur alat - Hindari keberadaan individu yang tidak dibutuhkan
saluran napas - Setelah tindakan tatalaksana sesuai dengan tipe ruangannya
DEFINISI KASUS

P ASIEN DALAM PENGAWASAN

KASUS DALAM PEMANTAUAN

PROBABLE

KONFIRMASI
PASIEN DALAM PENGAWASAN
PASIEN DALAM PENGAWASAN TAHAP II
KASUS DALAM PEMANTAUAN
NOVEL CORONA VIRUS

KASUS PROBABLE
Kasus suspek yang diperiksa untuk 2019-nCoV
tetapi inkonklusif (tidak dapat disimpulkan)atau
seseorang dengan dengan hasil konfirmasi
positif pan­corona\firus atau beta coronavirus.
.

KASUS KONFIRMASI
Seseorang yang terinfeksi 2019-nCoV dengan
hasil pemeriksaan laboratorium posttif.
KLASIFIKASI DIAGNOSIS
TERMASUK
KONTAK
ERAT Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat,
mengantar dan membersihkan ruangan di tempat
perawatan khusus

Orang yang merawat atau menunggu pasien


di ruangan

Orang yang tinggal serumah dengan pasien

Tamu yang berada dalam satu ruangan


dengan pasien
Place Your Picture Here and send to back

NOVEL
CORONA
VIRUS
PERJALANAN KLINIS

AWESOME
SLIDE
Place Your Picture Here and send to back

NOVEL
CORONA
VIRUS
Sindrom klinis terkait infeksi nCoV

Acute Respiratory Onset ; gejala baru atau perburukan dari gejala klinis pernafasan dalam 1 minggu setelah
Distress Syndrome pajanan klinis
Pencitraan dada ; Opasitas bilateral yang tidak dapat dijelaskan dengan efusi, kolaps
paru atau nodul
Asal edema ; gagal nafas yang tidak bisa dijelaskan dengan gagal jantung atau overload
cairan

Sepsis
AWESOME
Disfungsi organ yang mengancam nyawa yang disebabkan oleh disregulasi respon
pejamu akibat infeksi. Tanda disfungsi organ meliputi; penurunan kesadaran, kesulitan
bernafas, oksigen rendah, penurunan urin output, peningkatan denyut nadi, nadi lemah,

SLIDE
ekstremitas dingin, tekanan darah rendah atau gambaran lab koagulopati,
trombositopenia, asidosis, laktat tinggi atau peningkatan bilirubin.
Syok sepsis Hipotensi persisten terlepas dari resusitasi volume, membutuhkan vasopressor untuk
menjaga MAP ≥ 65 mmHg dan serum laktak > 2 mmol/L
Place Your Picture Here and send to back

NOVEL
CORONA
VIRUS
Sindrom klinis terkait infeksi nCoV

Penyakit tanpa Infeksi saluran nafas atas tanpa komplikasi, mungkin ada gejala non spesifik seperti
komplikasi demam, batuk, radang, malaise, headache, mialgi. Tidak ada tanda dehidrasi,
sepsis, atau sesak

Pneumonia Ringan Tanda pneumonia tanpa tanda pneumonia berat.

AWESOME
Pneumonia berat Remaja atau dewasa : demam atau kecurigaan infeksi pernafasan + satu dari (1)

SLIDE
RR > 30x/menit, (2) gangguan nafas berat atau (3) SpO2 < 90% di udara ruangan
ALUR
PENANGANAN
DI INDONESIA

Get a modern PowerPoint


ALUR DETEKSI
DINI
DI INDONESIA
ALUR PELAPORAN
TATALAKSANA PASIEN DI RS RUJUKAN

85% 35% 65% 45%


• Berikan terapi suplementasi oksigen segera pada
pasien ISPA berat dan distress pernapasan,
hipoksemia, atau syok.
• Berikan oksigen bagi pasien dengan
gangguan nafas, titrasi untuk mencapai target
SpO2 ≥ 90%
• Semua pasien dengan ISPA berat dipantau
dengan pulse oksimetri
• Terapkan kewaspadaan kontak saat
memegang alat-alat untuk menghantarkan
oksigen yang terkontaminasi dalam
pengawasan atau terbukti 2019-nCoV
TATALAKSANA PASIEN DI RS RUJUKAN

85% 35% 65% 45% • Gunakan manajemen cairan konservatif pada


pasien dengan ISPA berat tanpa syok.
• Resusitasi agresif dapat memperburuk
oksigenasi
• Pemberian antibiotik empiris berdasarkan
kemungkinan etiologi. Pada kasus sepsis
(termasuk dalam pengawasan 2019-nCoV)
berikan antibiotik empiris yang tepat secepatnya
dalam waktu 1 jam.
• Jangan memberikan kortikosteroid sistemik
secara rutin untuk pengobatan pneumonia
karena virus atau ARDS di luar uji klinis kecuali
terdapat alasan lain.
TATALAKSANA PASIEN DI RS RUJUKAN

85% 35% 65% 45%


• Lakukan pemantauan ketat pasien dengan gejala
klinis yang mengalami perburukan seperti gagal
napas, sepsis dan lakukan intervensi perawatan
suportif secepat mungkin.
• Pahami pasien yang memiliki komorbid untuk
menyesuaikan pengobatan dan penilaian
prognosisnya
• Tatalaksana pada pasien hamil, dilakukan terapi
suportif dan penyesuaian dengan fisiologi
kehamilan.
SUPER SPREADER
Insert Your Image

Insert Your Image

• Virus yang mengalami mutasi ditubuh sehingga menjadi


sumber penyebaran yang kuat terhadap kontak dekat
dikenal sebagai super spreader
• Bila menyebar ke > 3 kontak bisa dikatakan super
spreader
• Jumlah super spreader umumnya sedikit, namun sangat
menular dan merupakan penyebar utama dari epidemik
• Sampai 22 Januari 2020, belum ada bukti coronavirus
yang tergolong super spreader
SARAN
UNTUK
MASYARAKAT

Get a modern PowerPoint


APAKAH ADA KASUS DI INDONESIA ?

Sampai saat ini, belum ada kasus


pneumonia Coronavirus Wuhan di
Indonesia yang terkonfirmasi
1. Chan JF-W, Yuan S, Kok K-H, To KK-W, Chu H, Yang J,
et al. A familial cluster of pneumonia associated with the
2019 novel coronavirus indicating person-to-person
transmission: a study of a family cluster. The Lancet
REFRENSI 2020.
2. Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Hu Y, et al.
Clinical features of patients infected with 2019 novel
coronavirus in Wuhan, China. The Lancet 2020.
3. World Health Organization. WHO Global Surveillance for
human infection with novel Coronavirus (2019-nCoV).
Get a modern PowerPoint
2020.
4. Zhu N, Zhang D, Wang W, Li X, Yang B, Song J, et al. A
Novel Coronavirus from Patients with Pneumonia in
China, 2019. N Engl J Med 2020.
5. Isbaniah F, Saputro DD, Sitompul PA, Manalu R,
Setyawaty V, Subangkit, et al. Pedoman Kesiapsiagaan
Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai