Anda di halaman 1dari 45

PNEUMONIA COVID-19

DR. dr. Bintang YM Sinaga, M.Ked (Paru), Sp.P(K), FAPSR


Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
RS H ADAM MALIK – FK USU MEDAN
Penamaan
• Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
SARS-CoV-2
• Penyakit koronavirus 2019 sekarang disebut COVID-19
oleh WHO (dari bahasa Inggris: coronavirus diseases 2019.
• COVID-19 juga dikenal sebagai penyakit pernafasan akut
2019-nCoV, pneumonia Tiongkok, pneumonia Wuhan dan
pneumonia koronavirus
• Virus koronavirus 2019 sekarang dinamakan SARS-CoV-2
(Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2) oleh
International Committee on Taxonomy of Viruses
Pneumonia 2019-nCoV
• Laporan kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya di kota Wuhan,
31/12/ Provinsi Hubei, China
19 • Awalnya per tgl 3 Januari hanya 44 pasien

• Outbreak dicurigai terkait dengan suatu pasar di Wuhan


• The Huanan Seafood wholesale di Wuhan di tutup
1/1/20

sampel isolat untuk diidentifikasi mikroorganisme penyebab  tipe baru


 11- Coronavirus (10/1/20)
12/1/20 • Transmisi hewan ke manusia

Tim di China mengonfirmasi virus Wuhan dapat transmisi melalui manusia ke


 22/1/20 manusia

Terkonfirmasi 118.326 orang terinfeksi dengan diantaranya adalah Indonesia


 Kondisi 2 Maret 2020: Indonesia kasus konfirmasi Coronavirus
terkini

Sumber gambar: https://www.marketwatch.com/story/how-the-mysterious-coronavirus-from-china-has-spread-so-quickly-2020-01-21


SITUASI TERKINI
11 MARET 2020

Secara Global, 118.326 kasus konfirmasi dengan angka kematian 4292 (3.62%)
121 Negara telah terinfeksi dengan 65 negara tergolong sebagai transmisi-local
Indonesia: 34 kasus konfirmasi dengan angka kematian sebanyak 1 orang
PANDEMIC
Definisi
Wabah (outbreak) : adanya kasus baru yang belum pernah ada
sebelumnya, peningkatan kasus 2x lipat daripada sebelumnya,
peningkatan kasus dalam 3x periode berturut-turut pada suatu daerah
yang terbatas

Epidemik: seperti wabah namun terjadi pada suatu daerah


yang lebih luas

Pandemic: epidemik yang menyebar ke beberapa negara atau


menyebar antar benua yang biasanya mempengaruhi banyak
orang
CORONAVIRUS

Ordo :
• Nidovirales
Familia:
• Coronaviridae
Subfamilia:
• Coronavirinae
Genus:
• Alphacoronavirus
• Betacoronavirus
• Gammacoronavirus
• Deltacoronavirus
Coronavirus (CoV)
• Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus
yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala
ringan sampai berat.
• Dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-
CoV).
Apa itu Coronavirus?
• Coronavirus merupakan virus Zoonotic  transmisi dari
hewan ke manusia
• Coronavirus merupakan RNA virus, bersirkulasi di hewan,
seperti unta, kucing, dan kelelawar.
• Hewan dengan coronavirus dapat berkembang dan
menginfeksi manusia  kasus MERS dan SARS serta
kasus outbreak saat ini.
Gambaran mikroskopik 2019-nCoV
• Epidemi dua betacoronavirus  SARS dan MERS 
10.000 kasus (tingkat kematian 10 % untuk SARS dan 37%
untuk MERS)
• Kode genetik 2019-nCoV mirip Corona virus SARS-like
Kelelawar, dan mungkin bermutasi sebelum menginfeksi
manusia  setelah diteliti lebih lanjut  mirip di ular
(Ular makan kelelawar). Ular dijual di Wuhan.
Sumber gambar:
https://www.gisaid.org/fileadmin/_processed_/csm_betacoronavirus_Wuhan_Jan_2020_a80d7aa623.png
Patogenesis

https://ewn.co.za/2020/01/23/nicd-has-measures-in-place-to-detect-coronavirus-in-sa
http://tuberculosisomg.blogspot.com/p/transmission.html
Hewan-hewan yang diduga berhubungan
dengan COVID-19
Kode genetik 2019-nCoV mirip
Corona virus SARS-like Kelelawar, dan
mungkin bermutasi sebelum
menginfeksi manusia  setelah
diteliti lebih lanjut  mirip di ular
(Ular makan kelelawar). Ular di jual di
Wuhan.
Temuan terbaru mendapati
kecocokan 99% genome antara
virus pada manusia dengan Virus
corona pada trenggiling, jadi
diduga hewan trenggiling sebagai
hewan perantara SARS-CoV-2
Penularan antar manusia
• Tranmisi dari manusia ke manusia:

– Via droplet saluran napas seperti batuk dan bersin

– Kontak dekat personal (menyentuh atau jabat tangan)

– Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat

virus di sana dan ketika menyentuh mulut, hidung,

atau mata sebelum mencuci tangan

– Kontaminasi feses (masih terus diteliti)


Siklus hidup Coronavirus
Lokasi Reseptor Virus
•Angiotensin Converting
Enzime II (ACE2) adalah
reseptor sel untuk
SARS-CoV-2 dan SARS-
CoV
•Reseptor ini banyak
terdapat di epitel paru
dan usus halus
•Ada juga pada mukosa
oral, nasal, nasofaring,
dan beberapa organ lain
Definisi Pneumonia
Patogen Penyebab Pneumonia

• Definisi: infeksi atau peradangan akut pada


parenkim atau jaringan paru
• Klasifikasi: CAP; HAV; VAP
• Pneumonia dapat menyerang siapa aja: anak-anak,
remaja, dewasa muda dan lanjut usia
• lebih banyak pada balita dan lanjut usia.
Sumber gambar:
- https://i.pinimg.com/236x/7c/10/c8/7c10c8a776e53a6cc5ed4d710c0da622--bronchitis-death.jpg
- https://wittysparks.com/pneumonia-causes-symptoms-treatment/]
- https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-pneumonia-atau-bronkopneumonia/15438
Pneumonia COVID-19
SARS-CoV-2 adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai
dari gejala ringan sampai berat.

SARS-CoV-2 adalah virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi


sebelumnya pada manusia. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara
hewan dan manusia)

Dalam keadaan berat termasuk ke dalam Severe Acute


Respiratory Infection (SARI) adalah infeksi saluran napas akut
dengan:
• Riwayat demam atau saat pengukuran suhu tubuh 38 C dan
batuk
• Onset dalam waktu 10 hari terakhir
• Membutuhkan perawatan Rumah Sakit
Lancet 2020;395;507-13
Karakteristik Pasien Coronavirus
99 kasus pneumonia COVID-19 pada 1 RS di Wuhan:
Gejala klinis:
• Laki-laki > perempuan
• Demam 83%
• Memiliki penyakit • Batuk 82%
penyerta • Sesak nafas 31%
• Nyeri otot 11%
• Usia rata-rata 55 tahun • Kebingungan 9%
• Di rawat inap 58%, • Nyeri kepala 8%
• Berobat jalan 31% • Nyeri tenggorokan 5%,
• Pilek 4%
• Meninggal 11% • Nyeri dada 2%
• Diare 2%
• Mual muntah 1%
• >1 gejala 89%
• demam+batuk+sesak nafas 15%
Laporan dari CNA (Channel News Asia) 18
Februari 2020

• Lebih dari 80% pasien COVID-19: Penyakit


ringan dan sembuh
• 14% pasien: penyakit berat seperti pneumonia
• 5% kritis dengan multi organ failure, septic
shock dan gagal nafas dan beberapa kasus
hingga kematian
• Relatif sedikit pada anak-anak.
Kriteria diagnosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kimia darah
Foto toraks RT-PCR lainnya
menunjukkan (dari swab Darah pneumonia berat
gambaran tenggorok perifer sampai sepsis
ataupun aspirat
pneumonia lengkap dapat
menunjukkan
saluran napas
CT toraks bawah) dapat ditemukan gangguan fungsi
menunjukkan hepar, fungsi ginjal,
: menunjukkan leukopenia/
gambaran normal, gula darah dan
opasitas ground-
positif limfopenia peningkatan PT,
glass 2019-nCoV D Dimer, dan
laktat
Sindrom klinis berkaitan dengan infeksi SARS-CoV-2

Uncomplicated
Illness

Syock Pneumonia
Sepsis Ringan

COVID-
19
Pneumonia
Sepsis Berat
Acute
Respiratory
Distress
Syndrome
(ARDS)
Sindrom klinis berkaitan dengan infeksi SARS-CoV-2
Uncomplicated Gejala tidak spesifik: demam, batuk, nyeri tenggorokan, kongesti
illness hidung, malaise, sakit kepala, nyeri otot.
Pasien usia tua dan immunocompromised gejala atipikal
Pneumonia Pasien dengan pneumonia dengan tidak ada tanda pneumonia berat
ringan Anak-anak : batuk atau sulit bernapas + takipneu
Pneumonia Remaja atau dewasa: demam atau curiga infeksi saluran napas,
berat ditambah RR>30x/menit, distress napas berat, SpO2 <90% udara
ruangan
Anak-anak: Batuk/susah bernapas, ditambah setidaknya satu dari
hal berikut: sianosis sentral atau SpO2<90%; distress napas berat
(co: grunting, retraksi dinding dada sangat berat), tanda bahaya
umum pneumonia: tidak mau nyusu atau minum, penurunan
kesadaran, atau kejang; takipneu
ARDS Onset baru atau gejala respirasi memburuk dalam satu minggu klinis
diketahui
Foto dada (X-ray; CT Scan; atau USG paru): opasitas bilateral, tidak
sepenuhnya oleh efusi, lobar atau kolaps paru, atau nodul
Asal edema: gagal napas tidak sepenuhnya oleh gagal jantung atau
overload cairan. Perlu penilaian objektif seperti echocardiografi.
Sindrom klinis berkaitan dengan infeksi SARS-CoV-2

Sepsis Dewasa: disfungsi organ disebabkan disregulasi respon tubuh


terhadap infeksi (Score SOFA).
Tanda organ disfungsi: perubahan status mental; susah napas atau
napas cepat, saturasi oksigen rendah, urin output berkurang; HR
meningkat; nadi teraba lemah, ektremitas dingin, tekanan darah
rendah, kulit mottling, hasil lab: koagulopati, trombositopenia,
asidosis, tinggi laktat atau hyperbilirubinemia
Anak: curiga infeksi atau terbukti infeksi dan 2≥ SIRS kriteria, yang
salah satunya suhu abnormal atau leukosit abnormal
Syok Sepsis Dewasa: persisten hipotensi walaupun sudah dilakukan resusitasi
cairan, membutuhkan vasopressor untuk mempertahankan MAP ≥
65 mmHg dan serum laktat >2 mmol/L
Anak: hipotensi atau 2-3 dari berikut: perubahan status mental atau
bradikardi atau CRT meningkat; vasodilatasi hangat dengan nadi
bounding; takipnea; kulit motling atau petekie atau purpura;
peningkatan laktat; oliguria; hiper atau hipotermia.
DIAGNOSIS BANDING

1. Pneumonia bakteri
2. Pneumonia jamur
3. Edema paru kardiogenik (gagal jantung)
Terapi suportif dan monitoring
• Target saturasi SpO2≥90% (tidak hamil) ≥92-95%
(hamil)
Suplementasi • Anak dengan tanda kegawatan target SpO2
≥94%, jika tidak ≥90%
oksigen • Ketersediaan: pulse oximetri; system oksigen
yang berfungsi, masker pemberi oksigen dan
lainnya

• Terapi cairan konservatif jika tidak ada


Terapi cairan bukti syok

• Antimikroba untuk pathogen-pathogen yang


Pemberian menjadi biasanya penyebab sesuai dengan
diagnosis klinis, berdasarkan epidemiologi lokal
antimikroba dan panduan tatalaksana
empiris • Pemberian antibiotik dalam satu jam dari
asesmen awal untuk pasien dengan sepsis
kortikotiroid sistemik tidak
• Berdasarkan penelitian; kurang bermanfaat
diberikan rutin untuk
tatalaksana pneumonia bahkan ada kemungkinan merugikan (nekrosis
virus atau ARDS avascular; klirens virus tertunda; infeksi sekunder)

• Perburukan klinis: gagal napas cepat progresif dan


Observasi
sepsis, dan penerapan tatalaksana suportif segera

• Selama tatalaksana intensif , tentukan terapi


kronik yang dilanjutkan dan terapi yang perlu di
Pahami kondisi co-morbid hentikan sementara.
pasien untuk menyesuaikan • Komunikasi dengan pasien dan keluarga:
tatalaksana kondisi kritis dan
dukungan dan informasi prognosis
prognosis
• Pahami nilai pasien dan preferensi pasien terkait
dengan intervensi
Tatalaksana spesifik anti virus
• Telah dilakukan beberapa penelitian di
beberapa negara terutama di Cina
Penelitian ini menunjukan bahwa Remdesivir memiliki
peran dalam mengobati dan mencegah infeksi
COVID19 melalui Penelitian Wang dkk
Remdesivir dan Klorokuin
efektif mengobati COVID19
secara invitro
Choloroquine phosphate lebih superior dibandingkan kontrol untuk
menurunkan kejadian eksaserbasi pada pneumonia, perbaikan fungsi
paru, dan waktu sakit yg lebih singkat pada pneumonia
Hydroxychloroquine lebih poten dibandingkan dengan chloroquine
dalam mengobati SARS-CoV-2 secara invitro.
Study is still on going
Study is still on going
Implementasi Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi (PPI)
• PPI : bagian vital dan terintegrasi dalam managemen klinis pasien dan
harus dimulai d ititik pasien masuk ke rumah sakit (IGD)
Standar
pencegahan

hand hygiene alat pelindung diri Pembersihan/perawatan


lingkungan
rumah sakit

pencegahan tertusuk jarum


atau benda tajam pencucian dan desinfektan
Sumber gambar: google.com
managemen pembuangan limbah medis peralatan medis
Triase
Implementasi PPI (2)
- Masker medis untuk pasien suspek
- Ruang isolasi atau area terpisah
- Jarak minimal 1 meter dari pasien lain
- Ajari etika batuk dan bersin
- Hand hygiene
Pencegahan - Gunakan masker medis jika bekerja dalam 1-2 meter dari pasien
transmisi droplet - Satu ruang khusus atau disatukan dengan etiologi yang sama
- Jika etiologi tidak pasti, satu group pasien dengan diagnosis klinis sama dan risiko
epidemiologi sama, dengan pemisahan spasial
- Gunakan pelindung mata jika menangai dekat pasien
- Batasi aktvitas paesien keluar ruangan
Pencegahan Mencegah dari area atau peralatan yang terkontaminasi
kontak - Gunakan APD lengkap, dan lepas jika keluar
- Jika memungkinkan gubakan alat sekali pakai contoh stetoskop, termometer,
- Hindari mengkontaminasi daerah yang tidak secara langsung terkait perawatan pasien
seperti gagang pintu
- Ventilasi ruabgan adekuat
- Hand Hygiene
- hindari pemindahan pasien
Penerapan seperti: suction, intubasi, bronkoskopi, RJP.
pencegahan airborne - APD lengkap mencakup sarung tangan, jubah, pelindung mata, masker N95
ketika melalkukan - Gunakan ruangan ventilasi tunggal jika memungkinkan , ruangan tekanan negatif,
prosedur alat saluran - Hindari keberadaan individu yang tidak dibutuhkan
napas - Setelah tindakan tatalaksana sesuai dengan tipe ruangannya
Kriteria Pulang

Diulang
hasil RT- disertai
dua kali
PCR perbaikan
berturut-
negatif klinis
turut
Keadaan di dunia terhadap COVID-19
• Jepang: menutup seluruh sekolah dan menerapkan sistem
home-schooling, Menutup Olympiade Tokyo 2020
• Korea Selatan: “trace, test, treat”  drive-through test center
• Amerika Serikat: melakukan travel ban dari eropa selama 1
bulan
• Inggris: sekolah ditutup, pembatasan penggunaan
transportasi umum, menghentikan pertemuan besar
• Singapore: pemeriksaan kesehatan dan deteksi suhu tubuh
disertai pemeriksaan swab di bandara. Jika positif, langsung
masuk karantina dan ditatalaksana langsung
• Kanada: menghentikan penerbangan yang berasal dari Italia
• Italia: menghentikan seluruh kegiatan perlombaan dibidang
olahraga internasional
PROTOKOL PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA UNTUK COVID-19

• Protokol Kesehatan:
• http://ksp.go.id/wp-content/uploads/2020/03/Protokol-Kesehatan-COVID-19.pdf
• 
• Protokol Komunikasi
• http://ksp.go.id/wp-content/uploads/2020/03/Protokol-Komunikasi-COVID-19.pdf
• 
• Protokol Pengawasan Perbatasan
• http://ksp.go.id/wp-content/uploads/2020/03/Protokol-Perbatasan-COVID-19.pdf
• 
• Protokol Area Pendidikan
• http://ksp.go.id/wp-content/uploads/2020/03/Protokol-Area-Institusi-Pendidikan-COVID-19pdf
• 
• Protokol Area Publik dan Transportasi
• http://ksp.go.id/wp-content/uploads/2020/03/Protokol-Area-dan-Transportasi-Publik-COVID-19.
pdf
• 
• http://ksp.go.id/pemerintah-terbitkan-protokol-kesehatan-penanganan-covid-19/index.html
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai