Anda di halaman 1dari 43

PEMBUATAN BAKSO MEKARSARI

DI PABRIK BAKSO MEKARSARI CIBADAK

Disusun Oleh:

AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIBADAK
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
2019

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


PEMBUATAN BAKSO

DI MEKARSARI CIBADAK

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan

Di SMK Negeri 1 Cibadak

Oleh :

Krisna Hidayat

NIS.

Muhammad Rifaqul Khadafi

NIS. 10171811249

Fiqri Ahmad Fauzan

NIS.

KOPETENSI KEAHLIAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIBADAK

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKABUMI

2019

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Pembuatan Bakso Mekarsari

Nama Siswa : Krisna Hidayat


NIS.
Muhammad Rifaqul Khadafi
NIS. 10171811249

Fiqri Ahmad Fauzan


NIS.

Lokasi Prakerin : Mekarsari, kp.kebonpala 1 Cibadak, Sukabumi.

Disahkan pada tanggal,…..,.....................2019

Oleh :

Pembimbing Sekolah Pembimbing Perusahaan

IYEP SAEPUL MULUK.S.Ag HARTADI


NUPTK. 2752754655200022 NIK.

Kepala SMK Negeri 1 Cibadak Ketua Jurusan

Drs. Juanda, M.SiIr Anfila Sujarwati,MP


NIP. 196403081989031007 NIP.
RINGKASAN

Bakso adalah jenis makanan yang berupa bola-bola yang terbuat dari daging dan tepung.
Makanan ini biasanya disajikan dengan kuah, bihun, taoge, sayuran, dan mie. Bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam pembuatan bakso adalah daging, bahan perekat, bumbu dan es batu/ air es (Singgih,
2009). Biasanya jenis bakso di masyarakat pada umumnya diikuti dengan nama jenis bahan seperti
bakso ayam, bakso ikan, dan bakso sapi atau bakso daging. Daging adalah jaringan otot dari hewan
yang berbentuk serat-serat otot yang panjang dan tipis yang diikat menjadi satu oleh lapisan tipis dari
jaringan ikat yang menyambung antara satu dengan yang lain.
Daging merupakan bahan pangan sumber protein berkualitas tinggi karena mengandung asam
amino esensial, juga sebagai sumber vitamin B kompleks dan kandungan vitamin-vitamin yang larut
dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, K. Dalam Setiap 100 gram daging sapi mengandung kalori 207
Kkal, protein 18,8 gram, lemak 14 gram, kalsium 11 mg, besi 2,8 mg dan vit A 30 mg dan Vit B 0,08
mg DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan, 2005).
KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia nikmat,
iman dan islam, nikmat sehat lahir dan batin kepada kita semua, dan atas berkat serta rahmatnya
sehingga kami dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan juga menyelesaikan laporan
ini dengan baik, guna memenuhi prasyarat kelulusan serta pertanggung jawaban kami atas kegiatan
prakerin di Dunia Industri/Dunia Usaha.

Laporan PKL ini kami buat berdasarkan pengalaman dan berbagai data yang kami peroleh selama
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Mekarsari. Penyusunan laporan ini kami
buat sedemikian rupa sehingga dapat diterima dan dipahami oleh pembimbing serta dapat menjadi
acuan belajar bagi adik-adik kelas yang nanti juga akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dan menyusun hasil laporan Prakerin.

Dengan ini kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak mungkin dapat tersusun
dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak terkait.
Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Allah SWT, atas karunia dan nikmat yang telah diberikan kepada penyusun.
2. Bapak Drs. Juanda, M.Si. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Cibadak.
3. Bapak Hartadi selaku Pimpinan di Mekarsari.
4. Bapak Ivan selaku Manager Mekarsari dan pembimbing lapangan di Mekarsari
5. Bapak Iyep Saepul Muluk.S.Ag selaku pembimbing dari SMK Negeri 1 Cibadak.
6. Kedua orangtua, keluarga, serta saudara-saudara yang telah membimbing dan memberikan
dukungannya baik moral maupun material, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan laporan ini dengan sedemikian rupa.
7. Seluruh karyawan dan karyawati Mekarsari
8. Teman-teman seperjuangan di Mekarsari yang tak henti memberikan dorongan semangat dan
ketulusan do’a demi keberhasilan dalam pelaksanaan prakeran dan penyusunan laporannya.
9. Teman-teman Sekelas yang selalu memberikan dukungan pada penyusun yang tiada henti.
10. Kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi, serta do’a.
Semoga dengan tersusunnya laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna, untuk itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dalam penyusunan
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di masa yang akan datang.

Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih atas segala dukungan, arahan, bimbingan, dan
bantuan dari berbagai pihak terkait sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.

Cibadak, 22 Oktober 2019


Penyusun
DAFTAR ISI

Latar Belakang............................................................................................................................................... 8
Tujuan........................................................................................................................................................... 10
Tempat dan Waktu ...................................................................................................................................... 10
Metode .......................................................................................................................................................... 10
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 14
A. Sejarah Perusahaan ....................................................................................................................... 14
B. Struktur Organisasi ....................................................................................................................... 14
BAB III MEMPRODUKSI BAKSO MEKARSARI DI CIBADAK ....................................................... 15
A. Memproduksi Bakso MekarSari Cibadak .................................................................................. 15
3.1. PERSIAPAN ALAT ............................................................................................................... 15
1. Peralatan ............................................................................................................................. 16
3.2. BAHAN PRODUKSI BAKSO............................................................................................... 29
3.3. PROSES MEMPRODUKSI BAKSO ................................................................................... 32
1. Formulasi Adonan ............................................................................................................. 32
2. Proses Produksi ................................................................................................................. 34
3. Penjelasan Proses Produksi .............................................................................................. 36
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 38
A. PENGERTIAN BAKSO ............................................................................................................... 38
B. MANFAAT BAKSO...................................................................................................................... 41
PENUTUP
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik kerja lapangan (PKL) merupakan salah satu cara yang bertujuan untuk membuat siswa
mendapat pengetahuan dan ilmu lebih dari yang dipelajari disekolah dan terbiasa dengan dunia kerja
yang sesungguhnya. PKL juga dilakukan setelah siswa atau siswi diberikan bekal berupa tata cara dan
peraturan yang harus dilakukan pada saat PKL berlangsung.

PKL juga menjadi sarana untuk mengetahui seberapa banyak ilmu yang siswa atau siswi dapatkan
disekolah dan bagaimana mengaplikasikannya di tempat lain, karena pada saat PKL berlangsung siswa
dituntut agar selalu kreatif, cepat menguasai materi yang akan dipraktikan dan memiliki inisiatif untuk
melakukan hal bermanfaat tanpa disuruh terlebih dahulu oleh pembimbing lapangan.

Disamping dunia usaha, Praktik Kerja Lapangan (PKL) Dapat memberikan keuntungan pada
pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah, karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolahan biasa didapat
didunia usaha, sehingga dengan adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat meningkatkan mutu dan
relevensi Pendidikan Menengah Atas yang dapat diarahkan untuk mengembangkan suatu sistem yang
mantap antara dunia pendidikan dan dunia usaha.

Dasar hukum pelaksanaan PKL tidak secara tegas diatur dalam UU Sistem Pendidikan
Nasional dan UU Ketenagakerjaan, demikian juga dalam peraturan perundang-undangan
pelaksanaannya. Namun dengan merujuk pada peraturan perundang-undangan sebagaimana referensi
tersebut dibawah, para pihak dapat memperjanjikan hak-hak dan kewajiban secara bertimbal-balik
(antara siswa PKL dengan pelaksana OJT). Adapun dasar hukum pelaksanaan PKL sebagai berikut :

1. GBHN tahun 1993;


2. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional : Bab IV ,Pasal 10 (1);
3. Undang –Undang Sistem Pendidikan Nasional : Bab VIII, Pasal 33;
4. Undang –Undang Sistem Pendidikan Nasional : Bab XII Pasal 47 (1);
5. Peraturan Pemerintah No.29, Bab XI, Pasal 29 (1);
6. Peraturan Pemerintah No.39, Bab III, Pasal 4 (8);
7. Peraturan Pemerintah No.39, Bab VI, Pasal 8 (2);
8. Peraturan Pemerintah No.39, BabVI, Pasal 10 ;
9. Peraturan Pemerintah No.29, Bab XIII, Pasal 32 (2);
10. Kep. Mendikbud No. 0490/U/1992, Pasal 33;
11. Kep. Mendikbud No.080/U/1993.

Landasan Hukum : Permendikbud 60 tahun 2014, Lamp 1a.(IIIB.;i) Lamp. Permendikbud 61 tahun
praktikum 2014 (III.7). Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan
pembangunan karakter setiap peserta didik. Pembelajaran berlangsung di sekolah, keluarga dan
masyarakat. Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan dari mulai
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Pembelajaran yang berlangsung di masyarakat/industri
disebut dengan PKL.

Keahlian professional yang harus dikuasai pada dasarnya mengandung unsur ilmu
pengetahuan, teknik dan kiat. Unsur ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari di sekolah,
sedangkan unsur kiat tidak dapat dipelajari di sekolah, tetapi dapat dipelajari melalui proses
pembiasaan dan internalisasi.

Unsur kiat yang menjadi faktor utama penentu kadar keprofesionalan seseorang, hanya dapat
dikuasai melalui cara mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri, karena itulah
tumbuh suatu ukuran keahlian professional berdasarkan jumlah pengalaman kerja.

Dunia kerja relatif dinamis dalam menghadapi bebagai perubahan yang cepat dan kadang-
kadang drastis, sementara dipihak sekolah, kurikulum yang dipakai relatif konstan. Tantangan bagi
sekolah adalah bagaimana agar lulusan suatu sekolah yang bersangkutan dapat diterima oleh bidang-
bidang pekerjaan yang ada di sekitarnya.

Oleh karena itu sangatlah tepat bagi peserta didik untuk menambah pengetahuan serta melatih
kemampuan yang dimilikinya dengan mempraktikkannya secara langsung di lapangan kerja yang
sesungguhnya.
B. Tujuan

PKL adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh dan
terintegrasi antara kegiatan siswa di sekolah dengan dunia nyata yaitu di industri/dunia kerja. PKL
bertujuan untuk :

1. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha.


2. Menumbuhkan & meningkatkan sikap profosional yang diperlukan siswa untuk memasuki
dunia usaha.
3. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas tehadap siswa sebagai persiapan dalam
menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya
4. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana
Siswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
5. Membentuk pola pikir yang dewasa bagi siswa atau siswi yang mengikuti kegiatan PKL.
6. Melatih siswa atau siswi untuk berkomunikasi dengan para senior di lapangan kerja.
7. Mengurangi kesenjangan antara tuntutan kompetensi yang harus dicapai dengan kemampuan
sekolah menyediakan fasilitas pendukung untuk kegiatan praktik.
8. Memberikan pengalaman bekerja bagi dari aspek kompetensi, etos kerja maupun aspek sosial
kepada para siswa.
9. Mendapatkan pemahaman tentang sistim pembinaan sumber daya manusia.
10. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara dunia usaha/industri dengan
sekolah.
11. Mendapatkan ketrampilan sosial dan pengetahuan yang ada dilapangan tempat kerja.
Tempat dan Waktu
PKL dilaksanakan di Mekarsari. Kegiatan ini dilaksanakan selama 13 minggu pada awal
semester 5 bagi siswa kelas 12, dimulai dari tanggal 18 Juli sampai dengan 15 Oktober 2019 yang
berlokasi di kp.kebonpala 1 Cibadak, Sukabumi
Metode
Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh.
Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat
memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat
untuk mencapai tujuan atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.

Metode dapat mengacu kepada beberapa hal berikut:


 Metode ilmiah, langkah-langkah yang ditempuh untuk memperoleh hasil ilmiah.
 Metode (ilmu komputer), suatu bagian kode yang digunakan untuk melakukan suatu tugas.
 Metode (musik), semacam buku teks untuk membantu murid belajar memainkan alat musik.
 Metode Mengajar, merupakan cara yang dilakukan oleh seorang pendidik atau seorang guru
kepada anak didik pada saat mengajar.
Adapun pengertian atau definisi metode menurut para ahli :
1. KBBI
Menurut KBBI, metode adalah cara kerja yang mempunyai sistem dalam memudahkan
pelaksanaan dari suatu kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.
2. Drs.Agus M. Hardjana
Drs.Agus M. Hardjana mengemukakan metode ialah cara yang telah dipikirkan secara matang
yang dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu demi tercapainya sebuah tujuan.
3. Titus
Titus, mengatakan bahwa metode ialah serangkaian cara dan langkah-langkah yang tertib
untuk menegaskan suatu bidang keilmuan.
4. Almadk
Almadk menjelaskan bahwa metode ialah suatu cara dengan menerapkan berbagai prinsip yang
logis terhadap suatu penemuan dan penjelasan kebenaran.
5. Rothwell dan Kazanas
Rothwell dan Kazanas. Menurut mereka metode merupakan cara, proses atau pendekatan
untuk menyampaikan sebuah informasi.
6. Hebert Bisno
Hebert Bisno menjelaskan, metode ialah suatu teknik yang digeneralisasikan dengan baik dan
benar agar bisa diterima ataupun digunakan dalam satu disiplin ilmu ataupun bidang disiplin
dan praktek.
7. Macquarie
Macquarie. Metode merupakan suatu cara dalam melakukan sesuatu terutama suatu hal yang
berkaitan dengan rencana tertentu.
8. Rosdy Ruslan
Rosdy Ruslan mengemukakan metode sebagai kegiatan ilmiah yang berhubungan dengan cara
kerja dalam memahami suatu subjek maupun objek penelitian dalam upaya menemukan suatu
jawaban secara ilmiah dan keabsahannya dari sesuatu yang diteliti.
9. Wiradi
Wiradi. Metode merupakan seperangkat langkah dari apa yang harus dikerjakan secara
tersusun dan sistematis.
10. Ostle
Ostle.Menurutnya metode ialah suatu pengajaran terhadap sesuatu dalam memperoleh sesuatu
yang interelasi.
11. Departemen Sosial RI
Departemen Sosial RI menjelaskan bahwa metode merupakan suatu cara teratur yang
digunakan dalam menjalankan suatu pekerjaan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
12. Max Siporin
Max Siporin, metode ialah suatu orientasi kegiatan yang mengarah pada persyaratan tujuan
dan tugas yang nyata.
13. Pasaribu Simanjuntak
Pasaribu Simanjuntak menjelaskan bahwa metode merupakan suatu cara sistematik yang
digunakan demi tercapainya sebuah tujuan.
14. Hamid Darmadi
Hamid Darmadi mengemukakan metode sebagai jalan atau cara yang harus dilewati dalam
mencapai sebuah tujuan.
15. Heri Rahyubi
Heri Rahyubi. Menurutnya metode merupakan suatu model cara yang bisa dilakukan dalam
kegiatan belajar mengajar demi tercapainya suatu proses pembelajaran yang baik.

Metode yang digunakan dalam PKL ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi adalah aktifitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek
dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena
berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya ,untuk mendapatkan
informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

Metode PKL ini dilakukan dengan melakukan pengenalan dan pengamatan pada saat praktik.

2. Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber
dengan pewawancara.
Metode PKL ini dilakukan dengan cara bertanya secara lisan, kepada pembimbing lapangan,
Foreman, QC (Quality Control), dan karyawan-karyawan.

3. Pendataan, Pendataan/data yaitu berasal dari DATUM yang berarti materi atau kumpulan fakta
yang dipakai untuk keperluan suatu analisa, diskusi presentasi ilmiah, atau tes statistic.

Dalam pelaksanaan PKL, pendataan dilakukan dengan menulis data dan informasi yang
diberikan pembimbing lapangan.
4. Study Pustaka : Metode ini dilakukan dengan cara membaca SOP (standard operating
procedure) yang telah ditetapkan perusahaan serta membaca buku yang berhubungan dengan
produk yang dipelajari. SOP adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu
petunjuk atau direktif. Hal ini mencakup hal-hal dari operasi yang memiliki suatu prosedur
pasti atau terstandarisasi, tanpa kehilangan keefektifannya. Setiap sistem manajemen kualitas
yang baik selalu didasari oleh SOP.
BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Perusahaan
Sejarah berdirinya perusahaan Mekarsari
Perusahaan mekarsari merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan daging sapi
dan ayam. Perusahaan Mekarsari memulai bisinisnya dengan cara berjualan menggunakan gerobak
dan dikembangkan dengan cara saling bahu membahu untuk memgembangkan usaha.
Perusahaan mekarsari beridiri di cibadak, sukabumi pada Tahun 2009, hingga saat ini telah memiliki
4 outlet bisnis kuliner yang ada yaitu Bakso Mekarsari yang terletak di kebonpala, Jalan sukamaju,
jalan nagrak, Dan pasar cibadak. Bakso Mekarsari didirikan pada tahun 2009 oleh Bapak Hartadi,
dan adapun jenis-jenis produk makanan yang dijual di outlet Mekarsari ini beraneka-ragam mulai
dari bakso, mie ayam, mie bakso dan ayam bakar. Adapun yang menjadi target penjualan Bakso
Mekasari ini adalah ibu-ibu,bapak-bapak,remaja,dan anak-anak, karena seperti yang kita ketahui
letak Bakso Mekarsari ini sangat dekat dengan pasar dan komplek.

B. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan suatu usaha setiap perusahaan tidak dapat bekerja dengan perorangan akan
tetapi diperlukan sebuah organisasi perusahaan agar semua pihak termasuk karyawan dapat bekerja
sesuai dengan tugasnya, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk dapat mencapai tujuan
yang diharapkan maka dalam suatu organisasi atau perusahaan perlu diadakan pembagian kerja yang
tersusun dalam struktur organisasi.

Hal ini dimaksud agar masing-masing individu dapat lebih jelas dalam menjalankan tugasnya,
sehingga tidak terjadi ketimpangan dalam menjalankan tugas.
Adapun struktur organisasi Bakso Mataram adalah sebagai berikut:
Struktur Organisasi Perusahaan Mekarsari
Struktur Organisasi Perusahaan Mekarsari Terlampir
Perusahaan mekarsari dipimpim oleh manajer, dan dibantu oleh sekretaris, dimana dalam
melakukan tugas dan tanggung jawab dibantu oleh supervisor, Adm Keuangan, Kasir, dan
Karyawan. Tugas-tugasnya
Visi dan misi perusahaan mekarsari adalah
Visi : Menjadi produsen bakso ternama di Kabupaten/Kota Sukabumi, khususnya, dan di Jawa
Barat pada umumnya, yang menghasilkan produk olahan nusantara dengan mengedepankan
prosedur mutu kesehatan dan cita rasa yang tinggi.
Misi : Mengolah daging sebagai bahan utama pengolahan bakso yang berkualitas sesuai
dengan standar mutu yang baik/sesuai SNI.
BAB III
MEMPRODUKSI BAKSO MEKARSARI DI CIBADAK
A. Memproduksi Bakso Mekarsari Cibadak

3.1. PERSIAPAN ALAT

Semua alat yang digunakan harus memenuhi kelayakan dari segi keadaan fisik, dari segi
kebersihan. Sebelum dan sesudah di gunakan alat harus dalam keadaan bersih yang bertujuan
untuk menjaga kontaminasi silang yang dapat menyebabkan kegagalan dalam pembuatan produk
tersebut.
1. Peralatan
Pada produksi bakso secara garis besar alat yang digunakan harus terjamin kebersihannya dengan
melakukan sanitasi setelah produksi.
Dalam pembuatan bakso diperlukan berbagai jenis alat antara lain :
 Meat Grinder alat ini digunakan untuk menggiling daging
 Bowl Cutter alat ini digunakan untuk membuat adonan bakso
 Kompor alat ini digunakan untuk memanaskan air rebusan bakso
 Gas LPG alat ini digunakan untuk bahan bakar
 Panci alat ini digunakan untuk tempat merebus bakso yang sudah diberi bumbu
 Kuali ukuran besar alat ini digunakan untuk merebus bakso yang baru di bentuk
 Keranjang Plastik alat ini digunakan untuk menyimpan bakso yang akan didinginkan
 Ember Putih alat ini digunakan untuk tempat adonan bakso
 Baskom alat ini digunakan untuk tempat membuat isian bakso
 Sendok Sayur alat ini digunakan untuk mencetak adonan bakso
 Lelemet alat ini digunakan untuk membersihkan sisa adonan pada wadah
 Mesin CF C280 alat ini digunakan untuk membuat bakso ukuran sedang dan kecil
 Ayakan alat ini digunakan untuk tempat memindakan bakso yang sudah matang
 Ruangan Pendingin (Cold Storage) alat ini digunakan untuk mendinginkan bakso
 Toples alat ini digunakan untuk tempat menyimpan bumbu
 Serokan khusus bakso alat ini digunakan untuk mengambil dan meratakan bakso
 Freezer alat ini digunakan untuk tempat menyimpan dan mendinginkan daging
 Timbangan alat ini digunakan untuk menimbang daging
 Hook alat ini digunakan untuk memudahkan menarik barang – barang yang berat
 Saringan Stainless alat ini digunakan untuk membolak balikan dan mengangkat bakso
 Gayung plastik alat ini digunakan untuk menambah air rebusan
 Palu Besi alat ini digunakan untuk menghancurkan es
 Golok alat ini digunakan untuk mencincang daging
 Kipas Angin alat ini digunakan untuk meniriskan bakso

Semua alat di atas harus memenuhi kelayakan dari segi keadaan fisik dan dari segi
kebersihannya. Sebelum dan sesudah alat tersebut di gunakan yang bertujuan untuk menjaga
agar terhindar dari kontaminasi yang mengakibatkan kegagalan produk.

 Meat Grinder
Meat grinder merupakan alat yang digunakan dalam penggilangan daging, dalam pembuatan bakso.
Alat ini berfungsi untuk menghancurkan/melumatkan atau memperkecil ukuran daging.
Meat Grinder adalah mesin yang bisa digunakan untuk menggiling daging, mesin ini mempunyai dua
jenis yaitu manual dan otomatis. Kegunaannya tidak hanya untuk menggiling daging saja, mesin
penggiling ini juga bisa kita aplikasikan untuk menggiling kacang kacangan ataupun bahan olahan
makanan yang lain. Penggiling manual adalah cara termurah untuk menggiling daging di rumah. Tapi
untuk penggunaan penggilingan manual saat ini sudah tidak banyak beredar di pasaran, karena
penggunaannya yang ribet dan capek. Saat ini dengan adanya penggilingan otomatis atau meat grinder
machine tentu akan lebih membantu pekerjaan kita menggiling dading dengan jumlah yang banyak.
Jika anda ingin membeli meat grinder sebaiknya sesuaikan dulu untuk kaperluan produksinya, karena
meat grinder machine saat ini sudah banyak dijual dipasaran dengan kapasitas produksi yang
bermacam macam juga. Penggunaan meat grinder sendiri tidak di batasi, kita bisa menggunakan aneka
bahan olahan entah daging ataupun bahan oalahan yang lain .

Gambar 3.1 Meat Grinder

Berikut ini adalah sedikit cara untuk menggunakan mesin penggiling daging :

Apabila kita menginkan untuk menggiling daging maka baiknya agar daging tetap dingin dan tidak
panas, karena menggiling daging dengan keadaanya panas dapat menjadikan lemak keluar dan
menjadikan daging terlalu lembek dan berasa hambar, misalnya anda ingin menggiling daging untuk
membuat nugget atau sossis tetap tempatkan daging yang sudah di potong ke dalam mangkuk berisi
es lalu baru kita giling, hal ini menjaga agar hasil gilingan daging tetap dingin. Dan untuk gilingan
panas biasanya bisa digunakan untuk menggiling kacang untuk bumbu atau pun selai.

Ketika hendak menggiling daging atau bahan lain yang agak keras lebih baik kita potong terlebih
dahulu agar penggilingan lebih mudah dan lebih halus. Jika anda menginkan hasil yang benar benar
halus dan lembut, penggilingan bisa kita lakukan selama 2 kali. Tetap rawat pisau penggiling anda
agar tetap tajam, karena apabila pisau tidak tajam akan mengakibatkan hasil gilingan kasar. Biasanya
untuk penggantian pisau bisa kita lakukan satu tahun sekali. Dan yang terakir untuk selalu jangan lupa
membersihkan bagian dalam penggilingan sehabis menggiling. Kita bisa menggunakan air atau air
bercampur pembersih untuk membersihkan.

 Bowl Cutter
Bowl Cutter adalah alat yang biasa digunakan untuk mencampur adonan bakso, siomay dan makanan
lainnya. Dengan mesin Bowl Cutter ini, bahan-bahan bakso dapat tergiling secara halus dan
menghasilkan adonan bakso yang kalis serta tercampur merata.

Tanpa menggunakan mesin ini, adonan bakso yang anda buat tidak bisa tercampur sempurna, sehingga
adonan akan kasar dan proses pencampuran bahan-bahan bakso akan memakan waktu yang sangat
lama.
Berbagai jenis daging dapat diproses oleh mesin ini. Selain itu, mesin ini memiliki produktivitas tinggi
yang mampu memproses 300 kilogram adonan dalam waktu satu jam sehingga mampu memberikan
nilai lebih bagi produk bakso anda.

Cara penggunaan mesin ini cukup mudah. Daging dan bahan-bahan bakso lainnya dicampurkan
kedalam mesin, lalu mesin Bowl cutter akan memproses pencampuran adonannya secara otomatis.
Jangan lupa, tambahkan pula es batu agar hasil adonan bakso lebih terlihat cerah dan mengembang.

Gambar 3.2 Bowl Cutter

 Kompor
Kompor adalah alat masak yang menghasilkan panas tinggi. Kompor mempunyai ruang tertutup /
terisolasi dari luar sebagai tempat bahan bakar diproses untuk memberikan pemanasan bagi barang-
barang yang diletakkan di atasnya. Kompor diperkenalkan sejak masa kolonial, sehingga
menggunakan bahan bakar cair terutama minyak tanah atau spiritus bakar, gas dalam bentuk padatan
cair LPG atau lewat pipa saluran, atau elemen pemanas dengan daya listrik. Kompor biasanya
diletakkan di dapur atau laboratorium.
Alat pemanas dengan fungsi serupa kompor tetapi menggunakan bahan bakar padat seperti arang
atau batu bara dengan ruang pemanas terbuka di Indonesia disebut anglo.
Di laboratorium, kompor umumnya dengan elemen pemanas biasanya digunakan untuk memanaskan
bahan yang diuji dalam percobaan.

Gambar 3.3 Kompor


 Gas LPG
Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya
didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain
dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil
dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk
cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas
(thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya
sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan
cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.
Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung
komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana
murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 °C
(131 °F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan
elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak
dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji
campuran .

Gambar 3.4 Gas Elpiji


 Panci
Panci adalah alat masak yang terbuat dari logam (alumunium, baja, dll) dan berbentuk silinder atau
mengecil pada bagian bawahnya. Panci bisa memiliki gagang tunggal atau dua "telinga" pada kedua
sisinya,gagang atau telinga ini difungsikan sebagai pegangan untuk membawa ataupun mengangkat
panci dan biasanya digunakan untuk memasak air, sayur berkuah, dll. Ukuran panci biasanya
dinyatakan dengan volumenya (biasanya antara 1-8 liter).
Gambar 3.5 Panci

 Kuali Ukuran Besar


Kuali Ukuran Besar merupakan alat yang digunakan untuk merebus bakso yang baru dibentuk.
Bakso yang baru dibentuk langsung dimasukan ke dalam kuali besar ini.
Penggorengan, kuali, atau wajan adalah alat memasak terbuat dari baja atau logam lain yang
diletakkan di atas kompor atau tungku dan digunakan untuk wadah makanan yang akan diolah.
Kata "wajan" berasal dari kata waja yang dalam bahasa Jawa berarti "baja" atau "besi".
Penggunaanya terutama digunakan di Pulau Jawa dan di Jakarta. Di daerah lainnya
istilah Melayu, kuali lebih umum. Di Jawa, kata "kuali" (bahasa Jawa: kwali) lebih merujuk ke
wadah serupa panci namun terbuat dari tanah liat.
Agar wajan tidak mudah lengket dan berkarat, perlu dilakukan pelapisan terlebih dahulu dengan
menggunakan minyak atau lemak padat.

Gambar 3.6 Kuali ukuran besar

 Keranjang Plastik
Keranjang Plastik merupakan alat yang digunakan sebagai tempat peyimpanan bakso. Dalam
pembuatan bakso, keranjang plastik digunakan sebagai wadah untuk bakso yang akan didinginkan.

Gambar 3.7 Keranjang plastik

 Ember Putih
Ember Putih merupakan alat yang digunakan sebagai tempat adonan bakso. Dalam
pembuatan bakso ember putih ini digunakan untuk wadah adonan bakso yang akan di
bentuk.
Ember ialah sebuah alat kedap air berbentuk silinder maupun terpotong kedap air dan
vertikal, dengan bagian atas terbuka dan bagian bawah yang datar, biasanya
dilengkapi dengan timbaan berbentuk setengah lingkaran. Ember telah digunakan
sejak masa kuno, terutama untuk memindahkan air
dari keran maupun sumur ke penampungan air tetap seperti lubang air dan tong.
Ember juga digunakan untuk memuat cat, pasir, dan bahan makanan.

Gambar 3.8 Ember plastik putih

 Baskom
Baskom merupakan alat yang terbuat dari plastik. Di dalam pembuatan bakso,alat ini
digunakan sebagai tempat pencampuran daging hasil gilingan dengan bumbu
tambahan agar dapat digunakan untuk isian bakso.

Gambar 3.9 Baskom Besar


 Sendok Sayur
Sendok sayur merupakan alat yang biasa digunakan untuk makanan seperti sup.
Sendok sayur biasanya terbuat dari kayu atau stainles. Sendok sayur dalam pembuatan
bakso digunakan untuk membentuk bakso dengan sedemikian rupa.

Gambar 3.10 Sendok sayur

 Spatula Plastik
Spatula plastik atau dalam bahasa sunda sering disebut lelemet merupakan alat
membersihkan adonan yang menempel pada alat. Dalam pembuatan bakso lelemet
digunakan untuk membersihkan adonan yang masih menempel pada wadah.

Gambar 3.11 spatula plastik

 Mesin CF C280
Mesin CF C280 merupakan sebuah mesin yang digunakan untuk membuat bakso.
Pada pembuatan bakso Mekarsari ini Mesin CF C280 digunakan untuk mencetak
bakso ukuran sedang dan kecil.
Gambar 3.12 Mesin bakso CF C280

 Ayakan
Ayakan merupakan alat yang sering digunakan untuk memindahkan makanan yang
sudah matang, pada pembuatan bakso ayakan digunakan untuk memindahkan bakso.
Ayakan atau saringan adalah alat yang digunakan untuk memisahkan bagian yang
tidak diinginkan berdasarkan ukurannya, dari dalam bahan curah dan bubuk yang
memiliki ukuran partikel kecil dan bahan adonan atau campuran dari cairannya.[1] Alat
ini digunakan secara luas di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (di
dalam laboratorium pangan, laboratorium bahan bangunan, laboratorium tanah, di
lapangan pengujian tanah, dan sebagainya) dan di dunia kuliner. Selain untuk
memisahkan bahan berbentuk bubuk atau curah, saringan juga digunakan untuk
memisahkan bahan adonan atau campuran dari cairannya, misal ketika
membuat santan secara tradisional. Ayakan dapat terbuat
dari logam, polimer, serat tanaman (benang katun, yute, dan sebagainya), dan kayu.
Ayakan kayu banyak dibuat sebelum Revolusi Industri dan kini masih dibuat oleh
masyarakat tradisional. Pada ayakan yang terbuat dari kayu, umumnya berupa bilah-
bilah kayu yang dianyam.[2] Ayakan kayu juga digunakan di berbagai percobaan dan
eksperimen ilmiah ketika ayakan logam dan polimer tidak bisa digunakan terhadap
bahan yang diayak karena mampu mengkontaminasi bahan.[3]
Pengayakan dilakukan dengan menaruh bahan curah di atas ayakan sambil
menggoyang-goyangkan ayakan. Partikel yang berukuran lebih kecil dari
nomor mesh akan jatuh, sedangkan yang berukuran lebih besar akan tetap berada di
atas ayakan. Tergantung tujuannya, partikel yang berukuran besar dapat digerus
kembali agar lebih kecil atau dibuang karena tidak dibutuhkan.

Gambar 3.13 Ayakan

 Ruangan Pendingin (Cold Storage)


Ruangan Pendingin (Cold Storage) merupakan sebuah ruangan/alat yang biasa
digunakan untuk menyimpan makanan agar tetap dingin, segar, dan bisa juga
digunakan untuk mengawetkan makanan. Dalam pembuatan bakso Ruangan
Pendingin (Cold Storage) digunakan untuk mendinginkan bakso yang sudah matang
dan untuk menyimpan bahan berupa daging, gaji, dan juga es batu yang masih belum
di pakai.
Cold storage adalah sebuah ruangan yang akan dirancang khusus dengan kondisi suhu
tertentu dan akan digunakan untuk menyimpan berbagai macam produk dengan tujuan
untuk mempertahankan kesegarannya. Cold storage ini biasanya akan dibangun
mengikuti dengan luas bangunan yang ada di lokasi. Mengikuti luas bangunan di lokasi
akan lebih memastikan bahwa cold storage yang akan dibangun pasti akan sesuai
dengan luas bangunan tersebut. Banyak dari konsumen yang biasanya meminta datang
untuk survey lokasi dengan tujuan memastikan semuanya sesuai dengan lokasi.
Cold storage memiliki beberapa jenis yang umumnya dikenal dengan chilled room,
freezer room, blast freezer, dan blast chiller. Chilled room dan freezer room biasanya
digunakan untuk menyimpan produk sesuai dengan kondisi suhu tertentu, sedangkan
untuk blast freezer dan blast chiller digunakan untuk penyimpanan produk dengan
kondisi suhu tertentu namun dengan waktu yang cepat untuk pendinginannya. Chilled
room memiliki kondisi suhu pada temperatur rendah antara 1oC - 7oC. Ruangan pada
chilled ini digunakan untuk menyimpan bahan makanan yang fresh seperti sayur -
sayuran, buah - buahan dan bahan makanan lainnya yang daya tahannya hingga bisa
tidak lebih dari 60 hari. Thawing room juga bisa difungsikan untuk chilled room ini
dengan setting ke temperature 10oC. Biasanya penyimpanan bahan ini untuk
meningkatkan temperature pendinginan bahan baku fresh sebelum proses memasak.
Freezer room memiliki kondisi suhu pada temperature -15oC ~ -20oC biasanya
digunakan untuk menyimpan daging - daging, susu, keju, dsb. yang membutuhkan
temperature beku. Blast chiller digunakan untuk mendinginkan bahan baku secara cepat
setelah memasak selesai. Target pencapaian temperature pada umumnya adalah 1oC -
4oC. Blast Freezer digunakan untuk mendinginkan bahan baku secara cepat untuk
makanan beku atau olahan. Untuk blast freezer ini pencapaian suhu pada umumnya di
targetkan pada temperature -20oC ~ -35oC.
Perlu mengetahui penggunaan blast freezer dan blast chiller. Tujuan penggunaannya
adalah untuk menghindari kontaminasi dari bakteri, mempertahankan cita rasa makanan
agar tetap terjaga kualitasnya. Mengurangi kadar air dan juga mempertahankan kadar
nutrisi tetap terjaga. Fungsi ini harus diketahui untuk penyimpanan bahan baku tertentu
karena jika tidak diletakkan pada tempat yang sesuai akan menghilangkan kualitas dari
bahan baku itu sendiri. Sebenarnya fungsi dari 4 jenis dari cold storage itu sama, yaitu
untuk menyimpan produk dengan baik dengan waktu tertentu atau dengan jangan waktu
yang lebih lama untuk dijadikan stock. Untuk menyimpan dan distribusi produk dari
dalam penyimpanan cold storage ini harus SOP sendiri dari perusahaan itu sendiri dan
sesuai dengan kegiatan bisnis perusahaan tersebut. Perusahaan yang biasanya
menggunakan cold storage adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri es,
ikan dan seafood, daging, buah, sayur, dan makanan segar lainnya.

Gambar 3.14 Cold storage

 Toples
Toples merupakan alat yang biasa digunakan untuk makanan, atau bisa juga untuk
menyimpan bahan – bahan berupa bumbu. Dalam pembuatan bakso stoples digunakan
untuk tempat menyimpan bumbu

Gambar 3.15 Toples plastik

 Serokan khusus bakso


Serokan khusus bakso merupakan sebuah alat khusus yang dibuat untuk pembuatan
bakso, kegunaannya adalah untuk mempermudah meratakan bakso yang akan di
packing.

 Freezer
Freezer merupakan sebuah alat/mesin yang digunakan untuk mendinginkan makanan
atau bisa juga untuk membekukan makanan tersebut. Dalam pembuatan bakso Freezer
digunakan untuk mendinginkan daging yang baru dipesan.

Gambar 3.16 Freezer

 Timbangan
Timbangan merupakan alat yang biasa digunakan untuk menimbang bahan agar berat
yang di tema bahan tersebut teratur atau tepat. Dalam pembuatan bakso timbangan
digunakan untuk menimbang daging dan juga menimbang bakso untuk di paling.

Gambar 3.17 Timbangan

 Hook
Hook merupakan sebuah alat yang biasa terdapat disebuah perusahaan pabrik, yaitu
fungsinya untuk menarik barang – barang yang berat. Dalam pembuatan bakso Hook
digunakan untuk menarik adonan pada ember, dan mengangkat barang barang berat
lainnya.
 Saringan Stainless
Saringan Besi merupakan alat yang biasa digunakan untuk mengangkat makanan yang
masih panas dan bisa juga untuk meniriskan makanan yang telah digoreng atau di
rebus. Dalam pembuatan bakso saringan besi digunakan untuk membolak balikan
bakso, dan memindahkan bakso pada tempat penirisan.

Gambar 3.18 Saringan stainless


 Gayung Plastik
Gayung merupakan sebuah alat perabot rumah tangga yang biasa dipakai untuk
mengambil air, Dalam pembuatan bakso gayung digunakan untuk menambahkan air
pada rebusan bakso, pembuatan adonan, dan digunakan untuk menyiram es batu yang
baru keluar dari freezer agar mempermudah penghancuran.
Gayung adalah alat untuk mengambil air yang biasanya terdapat di kamar mandi.
Kebanyakan kamar mandi rumahan di Indonesia mempunyai gayung sebagai
pasangan dari bak mandi. Gayung biasanya terbuat dari material plastik hal ini karena
lebih murah dan lebih ringan dalam penggunaannya. Fungsi utama gayung adalah alat
untuk memindahkan air.

Gambar 3.19 Gayung plastik

 Palu besi
Palu besi merupakan alat penghancur yang sering digunakan di perusahaan maupun
pabrik, Dalam pembuatan bakso palu besi digunakan untuk menghancurkan es

Gambar 3.20 Palu besi


 Golok
Golok merupakan alat yang sering digunakan untuk pengecilan ukuran, Dalam
pembuatan bakso golok digunakan untuk mencincang daging yang masih beku agar
mudah untuk digiling.
Gambar 3.21 Golok daging
 Kipas Angin
Kipas Angin merupakan alat yang digunakan dalam proses penirisan. Alat ini
digunakan untuk mempercepat proses penirisan bakso.

Gambar 3.22 Kipas angin


3.2. BAHAN PRODUKSI BAKSO
Bahan baku untuk membuat bakso terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan.
Bahan utama terdiri dari daging, tepung aci, pengenyal, dan garam batangan
sedangkan bahan tambahan terdiri dari, merica bubuk, penyedap rasa/mecin,
masako,bawang goreng, minyak sayur, gajih, bawang daun, es batu, jantung sapi

1. Bahan utama
Bahan utama antara lain : Daging, Tepung Kanji (aci), pengenyal, garam

a. Daging
Daging merupakan salah satu makanan pokok berserat yang dikonsumsi oleh hampir
seluruh masyarakat di belahan dunia, daging pada pembuatan bakso ada dua, yaitu
daging ayam dan daging sapi. Daging ayam pada dasarnya relatif lebih murah
dibanding daging sapi dan daging ayam merupakan sumber protein yang baik, karena
mengandung asam amino essensial yang lengkap dan dalam perbandingan jumlah
yang baik, itu alasan mengapa dalam pembuatan bakso Mekarsari menggunakan
daging ayam dan sapi.

b. Tepung Kanji (Aci)


Tepung Kanji (aci) merupakan bahan utama kedua dalam pembuatan bakso, tepung
kanji merupakan tepung dari singkong. Tepung kanji juga sering disebut juga tepung
tapioka atau aci dalam bahasa Sunda. Tepung kanji memiiki sifat – sifat yang mirip
dengan tepung sagu, keduanya mampu merekat bahan – bahan sehingga banyak
digunakan sebagai perekat makanan.
Tepung kanji dalam makanan biasanya digunakan sebagai pengenyal dan perekat
alami.

c. Garam Batangan
Garam adalah bahan utama untuk mengatur rasa. Garam akan membangkitkan rasa
pada bahan – bahan lainnya dan membantu membangkitkan harum dan meningkatkan
sifat – sifat bakso. Garam adalah salah satu bahan pengeras, bila adonan tidak
memakai garam, maka adonan agak basah, garam secara tidak langsung berarti
memberi pembentukan warna.

d. Pengenyal
Pengenyal adalah bahan baku terakhir dalam pembuatan bakso, pengenyal ini hampir
mirip dengan tepung – tepung lainnya, hanya saja pengenyal memiliki fungsi atau
kegunaan yang berbeda, yaitu berfungsi untuk membuat tekstur pada bakso menjadi
agak kenyal, supaya bakso tidak keras ataupun terlalu lembek.

2. Bahan tambahan
Bahan tambahan terdiri dari merica bubuk, kaldu ayam instan, bawang goreng,
minyak sayur, penyedap rasa/mecin, gajih, bawang daun, jantung sapi

a. Merica Bubuk
Merica merupakan bahan hasil rempah – rempah Indonesia yang sering digunakan
untuk bahan masak. Merica digunakan untuk menambahkan rasa pedas yang khas,
pada pembuatan bakso harus menggunakan merica yang sudah dihaluskan.

b. Kaldu Ayam Instan


Kaldu ayam instan merupakan kaldu ayam yang sudah dibuat menjadi serbuk atau
dengan cara penurunan kadar air, kaldu ayam instan yang digunakan untuk
memperkuat rasa ayam.

c. Bawang Goreng
Bawang goreng merupakan bahan tambahan lainnya, yaitu bawang yang sudah
dimasak atau digoreng, Bawang goreng ini digunakan untuk menambah rasa gurih
pada bakso dan menambah aroma.

d. Minyak Sayur
Minyak sayur merupakan bahan tambahan pada bakso, minyak sayur digunakan untuk
bahan pencampuran dalam pembuatan bumbu bakso.
e. Gajih
Gajih merupakan bahan tambahan pada bakso, gajih digunakan untuk membuat isian
pada bagian dalam bakso, gajih juga bisa menjadi bahan untuk membuat adonan.

f. Bawang Daun
Bawang daun merupakan bahan tambahan pada bakso, digunakan untuk memberi
aroma pada bakso dan juga pemberi rasa khas, juga pemberi rasa gurih.

g. Esbatu
Es batu merupakan bahan tambahan pada pembuatan bakso yang digunakan untuk
bahan pencampur pada adonan,

h. Jantung sapi
Jantung sapi merupakan bahan tambahan dalam pembuatan bakso, jantung sapi
digunakan untuk membuat isian pada bagian dalam bakso.

g. Tepung Bakso Super


Tepung bakso super adalah bahan tambahan bakso yang terakhir, tepung ini
digunakan untuk membuat adonan bakso khusus yaitu bakso super.

3.3. PROSES MEMPRODUKSI BAKSO

1. Formulasi Adonan
Adapun formulasi adonan yang di gunakan dalam pembuatan bakso dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :

Tabel 1.Formulasi bahan bakso

NO NAMA BAHAN JUMAH


1 Daging Ayam 7 kilogram
2 Bawang Goreng 75 gram
3 Tepung Kanji 6 kilogram
4 Gajih 3 kilogram
5 Es batu secukupnya
6 Pengering 5 gram
7 Pengenyal 40 gram
8 Garam 595 gram
9 Merica Bubuk 15 gram
10 Mecin 140 gram
11 Bawang Putih 40 gram

Tabel 2.Formulasi bahan bakso super

NO NAMA BAHAN JUMAH


1 Daging Ayam 10 kilogram
2 Bawang Goreng 170 gram
3 Tepung Kanji 6 kilogram
4 Gajih 3 kilogram
5 Es batu secukupnya
6 Pengering 5 gram
7 Pengenyal 190 gram
8 Garam 520 gram
9 Merica Bubuk 80 gram
10 Mecin 140 gram
11 Bawang Putih 40 gram
11 Tepung Bakso Super 150 gram

2. Proses Produksi
Persiapan alat Pengecilan Penghancuran
dan bahan ukuran daging daging

Mixing atau
Perebusan Pembentukan
pencampuran
bakso adonan
bahan

Penirisan Packing dan


bakso pemasaran
3.Penjelasan Proses Produksi
a.Persiapan Alat dan Bahan
Persiapan bahan harus dilakukan secara teliti dan tepat

b.Pengecilan Ukuran
Pengecilan ukuran daging ayam dan sapi dilakukan dengan cara pencincangan
dan pemotongan. Bagian gajih dan jantung diproses dalam ruangan yang berbeda.
Proses ini harus dilakukan dengan teliti dan hati-hati agar mendapatkan hasil yang
maksimal.

c.Penghancuran Daging
Penghancuran daging dilakukan bertujuan untuk menghaluskan daging, proses
penghancuran ini dilakukan menggunakan mesin Meat Grinder.

d.Mixing
Mixing/pencampuran bahan ini dilakukan supaya bahan-bahan dapat tercampur,
bahan-bahan yang dicampurkan diantaranya : daging ayam, tepung dan bahan
tambahan lainnya.

e.Pembentukan Adonan
Pembentukan adonan dilakukan bertujuan untuk membentuk adonan atau
mencetak adonan agar terlihat rapi dan siap untuk dilakukannya proses selanjutnya.

f.Perebusan
Perebusan dilakukan bertujuan mematangkan atau memanaskan bakso yang
sudah dicetak, pada perebusan ini memerlukan api yang stabil yaitu api sedang dengan
waktu pengukusan berkisar antara 3-6 menit.
g.Penirisan
Penirisan dilakukan bertujuan untuk meniriskan bakso yang sudah direbus dan
matang.

h.Packing dan Pemasaran


Packing dilakukan bertujuan untuk mempermudah dalam proses pemberian
harga dan pemasaran.

4.Analisa Biaya Produksi Bakso


BAB IV
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BAKSO

Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang lazim ditemukan pada masakan
Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung
tapioka, akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang
bahkan daging kerbau.

Bahan baku bakso adalah potongan daging ayam, tepung kanji, dan bahan-bahan
lainnya. Dalam pengolahan di industri, bakso daging ayam melalui beberapa tahapan.
Pertama-tama, daging ayam digiling hingga halus. Kemudian gilingan tersebut
dicampur dengan pengemulsi, tepung, bumbu, dan air/es batu sehingga menjadi
emulsi. Selanjutnya bakso direbus, diangkat, dan ditiriskan. Setelah proses tersebut
bakso kemudian dikemas dan dipasarkan.

Dalam penyimpanannya, makanan ini sebaiknya disimpan dalam suhu rendah atau
beku agar tahan lama dan tidak mudah rusak oleh mikro organisme.

Bakso menjadi makanan yang banyak disukai oleh masyarakat karena selain enak,
bakso juga banyak mengandung zat – zat yang baik bagi tubuh kita.

Ada banyak jenis bakso, diantaranta yaitu : bakso beranak, bakso jumbo, bakso super,
bakso telur dan juga bakso mercon

1) Bakso Beranak
Bakso beranak merupakan bakso yang memiliki ukuran yang besar, bakso beranak ini
merupakan sebuah inovasi baru dari bakso, yaitu bakso di modifikasi lagi, dengan
menambahkan berupa isian yang terdiri dari 3 buah bakso yang berukuran kecil, dan
digumpal dengan gajih sapi yang menjadikan bakso beranak tersebut berbeda dengan
bakso lainnya.

2) Bakso Jumbo
Bakso Jumbo merupakan jenis bakso yang memiliki ukuran yang berbeda dengan
bakso – bakso pada umumnya, bakso Jumbo ini memiliki ukuran paling besar, dan
juga memiliki isian lebih banyak dibanding bakso lain.

3) Bakso Super
Bakso Super merupakan jenis bakso seperti bakso biasa, tapi ada yang berbeda dalam
cara pembuatannya, yaitu pada proses pencampuran bahan, bakso super ini dibuat
menggunakan tepung khusus bakso super, dan menggunakan jantung sapi dalam
proses pencampurannya, yang menjadikan bakso super ini menjadi bakso yang sangat
disukai oleh para konsumen dibandingkan dengan bakso lainnya.

4) Bakso Telur
Bakso telur merupakan jenis bakso yang memiliki isian yang berbeda dengan bakso
lainnya, bakso telur ini dikenal dengan bakso telur karena pada bagian isian tidak
menggunakan gajih melainkan diberi isi dengan sebuah telur yang sudah di rebus
terlebih dahulu.

5) Bakso Mercon
Bakso mercon merupakan jenis bakso terakhir, bakso ini memiliki ciri khas, yaitu
bakso mercon memiliki tingkat kepedasan yang luar biasa, karena bakso mercon ini
dibuat dengan isian berupa gajih yang dicampur dengan sambal mercon, yang
menjadikan bakso mercon ini memiliki tingkat kepedasan yang luar biasa.

Tekstur kenyal pada bakso terbentuk karena adanya pencampuran tara bahan
pengenyal dengan garam. Garam berfungsi sebagai pengeras adonan, dan pengenyal
berfungsi agar bakso tidak bertekstur terlalu keras, sehingga bakso memiliki tekstur
yang kenyal.

Pada proses pembuatan bakso terdapat titik kritisnya terutama terletak pada proses
pencampuran adonan. Dalam proses pencampuran adonan ini harus dilakukan dengan
cara teratur agar tidak terjadi suatu kegagalan atau kerusakan pada adonan tersebut.

Pada proses pembuatan bakso, ada hal yang harus diperhatikan agar tidak terjadi
kecelakaan kerja, yaitu :
1) Mengunakan perlengkapan kerja dengan baik dan benar
2) Tidak melakukan kegiatan lain pada saat melakukan kerja (FOKUS)
3) Hati – hati pada saat menggunakan alat/mesin yang berbahaya atau yang bisa
membuat kita celaka
4) Memperhatikan keadaan sekitar
5) Memperhatikan kebersihan pada tempat berlangsungnya pekerjaan
B. MANFAAT BAKSO

Bakso adalah sebuah makanan yang terbuat dari daging. Sebagian besar bakso
terbuat dari daging sapi yang digiling terlebih dahulu dan dicetak menjadi bulatan bola
bola daging. Daging mengandung berbagai aneka gizi penting yang berfungsi sebagai
pertumbuhan tubuh dan otak.

Beberapa dokter pun menganjurkan untuk mengkonsumsi daging tiga sampai


empat kali dalam seminggu. Karena daging mengandung banyak sekali gizi, protein
vitamin dan zat besi. Untuk itu pengganti daging yang cocok dalam kebutuhan sehari
hari adalah dengan makan bakso. Sebuah solusi yang instan dalam mengkonsumsi
daging sehari hari. Bakso yang diolah secara benar dengan mesin pembuat bakso akan
menghasilkan daging yang berkualitas pula. Makanan ini sudah tidak asing lagi dari
kuliner di indonesia.
Tanpa melihat manfaat dari kesehatannya makanan ini sudah banyak konsumennya.
Dikarenakan rasanya yang lezat. Bakso ini sangat populer sekali di kalangan
masyarakat. Prospek dari usaha kuliner ini juga sangat menguntungkan. Karena dari
segi kosumen semua orang menyukainya sehingga usaha ini tidak akan berhenti dan
selalu ada peminatnya. Pada proses pengolahannya saat ini berbagai pengusaha telah
menggunakan mesin pencetak bakso. Mesin bakso sangat efisien dalam mencetak
bakso secara besar. Sehingga pelaku usaha tidak perlu repot repot lagi mencetak adonan
bakso secara manual. Berikut berbagai manfaat bakso bagi kesehatan :

 Pertumbuhan tubuh. Protein dari bakso adalah protein hewani yang mempunyai
struktur mirip dengan tubuh manusia, Daya cerna protein hewani lebih baik
dibanding dengan protein nabati. Pada tubuh makluk hidup seperti manusia,
protein merupakan penyusun bagian besar pertumbuhan badan seperti otot, kulit,
jantung, dan paru-paru.
 Kecerdasan otak. Orang yang sering memakan bakso akan mempunyai
kecerdasan yang baik, dibanding dengan yang jarang makan bakso. Karena
daging pada bakso mengandung berbagai vitamin yang baik bagi kecerdasan
otak.
 Penambah tenaga. Bakso mengandung lemak yang bermanfaat sebagai
penyimpan energi dan tenaga. Lemak yang terdapat dalam daging bakso
berfungsi sebagai sumber energi yang padat bagi tubuh manusia, Selain itu lemak
juga berfungsi bagi tubuh manusia untuk membuat rasa kenyang yang lebih lama.

Dengan Beberapa informasi diatas kita mengatahui bahwa bakso sangat begizi pada
tubuh kita. Manfaat dan rasa yang lezat dari bakso juga bisa kita manfaatkan sebagai
peluang usaha.
BAB V
PENUTUP

 Kesimpulan
Bakso merupakan produk hasil olahan yang terbuat dari daging, baso bisa
dibuat menggunakan daging sapi, ayam maupun ikan dengan ditambah dengan bahan
tambahan lainnya.
 Saran
Selama 3 bulan kami melakukan kegiatan praktik kerja lapangan di Perusahaan
Mekarasari Cibadak, ada beberapa hal yang akan kami sampaikan. Semoga yang kami
dapat bermanfaat bagi semuanya.
Saran untuk perusahaan :
 Kebersihan dan higienitas lingkungan lebih ditingkatkan
 Penaturan jadwal kebersihan harus lebih teratur
DAFTAR PUSTAKA

APHP, Jurusan. Panduan Praktik Kerja Lapangan (PKL).2019/2020, kantor jurusan


APHP, Sukabumi

Krisna, et. La. Analisa Bakso.2019, Lab. Bangsal, Sukabumi.

SNI Standar N I .Bakso.2014. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai