Anda di halaman 1dari 12

USAHA CABAI

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pembimbing :
Ir. Djunaidi KH, MT

Oleh :
MARDETA EDA
NIM 18.10.21.2045

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS PANCA BHAKTI
PONTIANAK
TAHUN
2021
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar…………………………………………………………………......i
Daftar Isi…………………………………………………………………………...ii
Abstrak……………………………………………………………………………iii

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ……………….……………………………………………1
B. Rumusan masalah………………………………………………………….2
C. Tujuan dan Manfaat………………………………………………………..2

Bab II Landasan Teori


A. Landasan Teori………………………………………………………….…3

Bab III Pembahasan


A. Pembahasan………………………………………………………………...6
a. Masalah yang Terjadi di masyarakat…………………………………...6
b. Solusi pengcegahan penyebaran………………………………………..6
c. Inovasi………………………………………………………………….6
d. Modal ……………………………………………………………….....7
e. Tempat usaha…………………………………………………………..7
f. Target ……………………………………………………………….....7
g. Analisis target……………………………………………………….....7

Bab IV Penutup
A. Kesimpulan……………………………………………………………........8
ABSTRAK

USAHA CABAI

Oleh :
MARDETA EDA
NIM 18.10.21.2045

Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk berwirausaha cabai, karena Cabai rawit

merupakan sayuran yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Di Indonesia tingkat

konsumsi masyarakat per kapita terhadap cabai cukup tinggi,demikian pula cabai pun dibutuhkan

pada beberapa industri . Melihat kebutuhan cabai rawit tiap tahunnya meningkat sehubungan

dengan beragam dan variasi jenis masakan di Indonesia meningkat yang menggunakan bahan

asal cabai, mulai dari kebutuhan rumah tangga, permintaan pasar, bahkan sampai pada

kebutuhan ekspor luar negeri. Maka dari itu perlu diadakan teknik budidaya untuk peningkatan

produksi dan mutu hasil tanaman cabai.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahan baku makanan merupakan sebuah barang komoditas terpenting bagi masyarakat yang

digunakan untuk kehidupan sehari-hari dalam memenuhi keberlangsungan hidup (Seto, 2001)

tidak terkecuali cabai, komoditas ini tidak akan terlepas sebagai barang campuran masakan dan

merupakan bahan yang penting.

Seiring bertambahnya jumlah penduduk, permintaan pasokan cabai dimasyarakat kian

meningkat. Dengan demikian peluang budi daya cabai sangat menjanjikan. Tidak hanya untuk

pasar lokal tetapi juga untuk pasar ekspor (Santika, 2008). 

Persoalan mahalnya harga cabai ini seolah jadi masalah klasik menahun yang tak kunjung

ditemukan solusi jangka panjang dari pemerintah. Sudah jadi langganan setiap tahun, harga cabai

akan melonjak tajam, terutama saat transisi pergantian musim. Selain saat pergantian musim,

harga cabai juga kerapkali melambung tinggi saat momen bulan Ramadan dan menjelang Idul

Fitri.

permintaan cabai khususnya jenis rawit terus meningkat dari tahun ke tahun seiring tren kuliner

berbahan baku cabai rawit yang populer sejak beberapa tahun belakangan. Di sisi lain, cara

budidaya cabai yang dilakukan petani belum banyak berubah.

Salah satu kendala dalam budidaya cabai adalah adanya gangguan penyakit yang menyerang

mulai dari tanaman disemai sampai tanaman menghasilkan, gangguan penyakit pada tanaman

cabai sangat banyak jenisnya dan paling sering ditemui adalah penyakit busuk, busuk buah dan

antraknosa. Penyakit tersebut disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu dan dapat
menyebabkan kerugian yang cukup besar (Duriad & Muhram, 2003). Dalam melakukan budidaya

cabai perlu dilakukan pada lahan yang sesuai dengan sifat tanaman, penanaman cabai

membutuhkan lahan yang luas.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan Paper ini adalah :

1. Apa peluang yang dapat diambil ?

2. Mengapa harga cabai naik ?

3. Di mana tempat yang tepat untuk menanam cabai?

4. Bagaimana cara merawat cabai?

C. Tujuan dan Manfaat

Adapun Tujuan dan Manfaat penulisan Paper ini sebagai berikut :

1. Agar mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan yang aplikatif dan mampu

menyediakan ide-ide dan gagasan yang bisa mencegah kenaikan harga cabai saat ini.

2. Mampu menciptakan peluang wirausaha yang berguna untuk mencegah kenaikan

harga cabai.

3. Dapat membantu masyarakat dan mengurangi kekhawatiran yang berlebihan, serta

mendapat wawasan baru.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

Kewirausahaan adalah semangat,sikap,perilaku dan kemampuan seseorang dalam

menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan,

menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efesiensi dalam

rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang

lebih besar.

a. Motivasi

Menjadi seorang entrepreneur sering dipandang sebagai pilihan karir yang

menantang, dimana seseorang menghadapi kehidupan sehari-hari dalam situasi kerja

yang penuh dengan rintangan kerja, kegagalan, ketidakpuasan, dan frustasi yang

dihubungkan dengan proses pembentukan usah yang dilakukan, Gilad dan Levine

(Gilad dan Levine dalam Widhari dan Suarta, 2012 : 55)

b. Kewirausahaan

Entrepreneur adalah seorang pelopor bisnis baru atau seorang manajer yang mencoba

untuk memperbaiki suatu unit organisasi dengan memprakarsai perubahan produk.

Menurut suryana (2013) jiwa kewirausahaan adalah orang yang memiliki ciri-ciri

sebagai berikut :

1. Penuh percaya diri, yaitu penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin, dan

bertanggungjawab.
2. Memiliki inisiatif, yaitu penuh energi, cekatan dalam bertindak dan aktif

3. Memiliki motif berprestasi terdiri atas orientasi pada hasil dan wawasan kedepan

4. Memiliki jiwa kepemimpinan adalah berani tampil beda, dapat dipercaya dan

Tangguh dalam bertindak.

5. Berani mengambil risiko dengan penuh pertimbangan.

c. Peluang

Peluang yang baik dan memiliki nilai jual harus memiliki syarat-syarat sebagai

berikut:

1. Solusi yang kreasi dan inovasi baru.

2. Menyangkut kebutuhan masyarakat luas.

3. Tidak melanggar etika dan adat istiadat masyarakat.

4. Exclusive/berbeda dengan yang lain.

5. Menarik.

6. Berlaku untuk jangka waktu yang Panjang.

7. Dapat memberi nilai tambah.

Cabai

Cabe (Capsicum sp.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang dibudidayakan

secara komersial di Negara tropis. Tercatat berbagai spesies cabe yang telah didomestikasi,

namun hanya Capsicum annum L. dan C. frutescens L. yang memiliki potensi ekonomis

(Sulandari, 2004). Cabe rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman

hortikultura dari jenis sayuran yang memiliki buah kecil dengan rasa yang pedas.

Menurut jurnal agrosains karya Mahrus Ali, Produksi tanaman cabe rawit ini dari

tahun ke tahun terus meningkat, tahun 2009 produksinya sebesar 591.294 ton, sedangkan
pada tahun 2010 produksinya sebesar 521.704 ton.(Ali, 2015). Setahun terakhir produksi

tanaman cabe rawit mengalami penurunan sebanyak 69.590 ton (Anonymous, 2011). Selain

berguna sebagai bahan penyedap masakan, cabe juga mengandung zat gizi yang sangat

diperlukan oleh tubuh manusia. Cabe mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalsium (Ca),

fosfor (P), besi (Fe), vitamin‐vitamin (salah satunya adalah vitamin C) dan mengadung

senyawa senyawa alkaloid, seperti capsaisin, flavonoid, dan minyak esensial (Prajnanta,

2007). Capsaicin termasuk metabolit sekunder golongan alkaloid.

Capsaicin adalah suatu kristal alkaloid yang diproduksi oleh kelenjar yang terdapat

diantara plasenta dan dinding kulit buah cabe. Senyawa capsaicin tersebar tidak merata di

dalam kulit buah dan ditemukan dengan konsentrasi tinggi pada jaringan plasenta (Aisyah,

2009). Capsaicin dapat ditingkatkan dengan pemupukan N. Hal ini sesuai dengan pendapat

Campbell et al dalam Kusumawati (2004) bahwa peningkatan dosis pupuk nitrogen akan

meningkatkan kandungan total alkaloid. Peningkatan produksi dan kualitas dapat tercapai

melalui tindakan budidaya seperti pemupukan, terutama nitrogen, fosfor dan kalium yang

merupakan unsur hara makro. Selain untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman, pemupukan

juga dimaksudkan untuk menjaga kesuburan tanah (Wiroatmodjo dan Henny Soesilawati,

1991).
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Dari landasan teori diatas melatar belakangi setiap orang dapat berwirausaha

tergantung dengan peluang yang mereka dapatkan atau mereka manfaatkan karena

peluang untuk berwirausaha adalah

Masalah solusi kreatif dan inovatif peluang

Pada dasarnya masalah yang terjadi atau timbul-lah yang bisa dijadikan sebuah

peluang bagi para wirausahaan.

a. Masalah yang terjadi di masyarakat

Akhir-akhir ini di Indonesia mengalami kenaikan harga cabai, sebenarnya

bukan hanya di tahun ini. Di tahun-tahun sebelumnya juga harga cabai naik. Hal

itu menyebabkan banyak masyarakat mengeluh dengan kenaikan harga cabai, dan

terpaksa mengurangi pembelian cabai, karena ditakutkan akan merugi untuk

usaha mereka. Khususnya untuk usaha rumah makan.

b. Solusi

Dari sini kita mendapatkan pemikiran sebuah solusi untuk meminimalisir kenaikan

harga cabai, yaitu dengan menjual cabai dengan harga yang sesuai dengan kantong

masyarakat luas. Dan tentunya juga tidak merugikan kita sebagai penjual cabai

c. Inovasi
Dalam hal ini saya memiliki ide yang sangat kreatif dan inovasi yang baru untuk

membantu mengurangi kenaikan harga cabai. Yaitu dengan menanam cabai dan

merawatnya dengan biaya yang tidak terlalu besar dengan menggunakan pupuk

kandang sebagai bahan pupuk utama, dan menanam cabai di pegunungan yang

tanahnya sangat bagus untuk setiap jenis tumbuhan, termasuk cabai. Dan di daerah

tempat tinggal saya ada tanah yang saya maksudkan. Dan untuk lahan itu sendiri saya

bisa menanamnya di lahan kosong yang cukup luas, sehingga bibit yang akan saya

tanam juga nantinya akan banyak.

d. Modal

Untuk modal, saya membeli cabai di pasar sebanyak Rp. 5000 , dan untuk

penyemaian itu saya lakukan di rak telur plastik yang sudah tidak di gunakan. Dan

untuk pupuk itu sendiri, saya menggunakan kotoran sapi yang dipelihara oleh

keluarga, sehingga untuk pupuk juga tidak pelu mengeluarkan biaya. Kemudian saya

membeli obat hama untuk tanaman cabai seharga Rp115.000.

e. Tempat usaha

Untuk tempat usaha, kebetulan keluarga saya mempunyai toko. Jadi saya akan

menitipkan cabai itu di toko keluarga, di toko-toko yang lainnya, dan di pasar sayur.

f. Target

Target usaha ini adalah untuk berbagai kalangan masyarakat.

g. Analisis target

Cara saya menganalisis usaha adalah dengan mengetahui pemasaran yang mana

membuat keputusan yang efetif dan tepat:


1. Gambaran struktur produk, mengidentifikasi kumpulan produk-produk

yang dapat disajikan untuk memuaskan kebutuhan.

2. Melihat kelompok persaingan yang dianggap paling relevan yang

dapat ditetapkan seperti antara merk atau kebutuhan pasar.

3. Mengetahui para konsumen mengapa dan bagaimana bisa pelanggan

membeli produk yang dipasarkan

4. Mengetahui siapa yang akan menjadi target sebagai peluang

pemasaran dengan potensial pasar yang besar.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan yang terdapat dari pembahasan mengenai usaha cabai untuk

masyarakat sekitar merupakan suaru peluang usaha yang sudah sesuai sesuai dengan

beberapa syarat bagi seorang wirausaha, serta menghasilkan kegunaan maupun

penghasilan yang besar, dengan adanya usaha ini masalah yang terjadi akan

berkurang sedikit demi sedikit karena kreasi dan inovasi yang dikeluarkan berupa

pencegahan terhadap masalah kenaikan harga cabai.

Anda mungkin juga menyukai