PERTEMUAN X
BISNIS INTERNASIONAL
A. TUJUAN PEMBELAJARAN.
Setelah Pertemuan 10 Tentang Bisnis Internasional ini usai maka kemampuan
yang diharapkan ada pada diri Mahasiswa/i yang mempelajari Hukum Bisnis, adalah :
1. Memiliki Kemampuan Menganalisis Penggunaan Konsep Dasar
Pengaplikasian Hukum Bisnis dalam konteks Bisnis Internasional sebagai
tantangan Global.
2. Memiliki Kemampuan Dan Memahami Fenomena Hukum Dari Realita
Aspek Bisnis Internasional sebagai tantangan modern sebagai bentuk dari
persaingan global.
B. URAIAN MATERI
1. BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis merupakan proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau
kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan
suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau
64
keuntungan. Setiap transaksi bisnis antar pihak dari lebih dari satu negara adalah
bagian dari perdagangan internasional. Contoh transaksi tersebut termasuk
pembelian bahan baku atau input di satu negara dan pengirimannya ke negara lain
untuk diproses atau dirakit, pengangkutan produk dari satu negara ke negara lain
untuk ritel, lokasi konstruksi di luar negeri di mana biaya tenaga kerja yang lebih
rendah digunakan atau dipinjam. uang dari bank di satu negara untuk membiayai
operasi di tempat lain. Lebih khusus lagi, perdagangan internasional berbeda dari
65
bisnis domestik karena beberapa alasan, termasuk yang berlaku:
64
Gugup Kismono, “Bisnis Pengantar” BPFE-Yogyakarta , Yogyakarta, 2001, Halm. 4
65
http://www.mediaindo.co.id/newsprint.asp?Id=79789&Jenis=a&cat_name=Polkam diakses 9
November 2014 Pukul 15. 45 Wib
a. Negara-negara yang dapat menggunakan mata uang lain dan meminjam uang
untuk mata uang negara lain.
b. Perintah hukum negara mungkin berbeda, bahas satu atau lebih pihak untuk
menyesuaikan posisi mereka pada penyelesaian hukum setempat.
c. Budaya suatu negara bisa berbeda, dan masing-masing harus menyesuaikan
perilakunya untuk memenuhi harapan orang lain.
d. Diskusikan berbagai sumber negara.
Satu negara mungkin kaya akan sumber daya alam, tetapi pekerja kurang
kompeten, sementara yang lain mungkin memiliki pekerjaSecara historis, kegiatan
bisnis internasional pertama adalah ekspor dan impor.
a. Mengekspor adalah penjualan produk yang dibuat di negara sendiri untuk
digunakan atau dijual kembali di negara lain,
b. Mengimpor
adalah membeli produk yang dibuat negara lain untuk digunakan atau dijual
kembali di negara sendiri. Kegiatan ekspor dan impor sering dibagi menjadi dua
kelompok:
1) Perdagangan Barang yaitu, produk nyata seperti pakaian, komputer, dan
bahan baku.
2) Perdagangan Jasa yaitu produk tidak berwujud seperti perbankan, perjalanan,
dan kegiatan akuntansi.
Banyak aspek yang timbul manakala terjadi bisnis internasional dapat berjalan
dengan tertib, pasti dan adil. Berikut ini beberapa aspek hukum yang menyangkut
dengan bisnis internasional (international business) atau perdagangan Internasional
(international trade)66.
datang untuk membeli dan menjual secara internasional, penjual dan pembeli tidak
berada di satu (satu) negara, sehingga harga atau barang dagangan harus dikirim
dari satu ) negara ke negara lain. Karena itu, undang-undang tentang pembelian dan
penjualan internasional akan berjalan seiring dengan hak ekspor dan impor. 67
69
dibayar pada saat barang tersebut telah terjual lagi oleh pembeli kepada pihak
ketiga dan harga sudah dilunasi oleh pihak ketiga tersebut kepada pihak pembeli.
d. Metode Pembayaran secara Documentary Collection Metode pembayaran secara
documentary collection ini dilakukan dengan menggunakan dokumen Bills of
Exchange. Yakni harga barang segera harus di bayar setelah shipping
documents tiba di banknya importer. Pembayaran harga tersebut di pertukarkan
dengan shipping documents tersebut, dimana tanpa shipping documents, pihak
importer tidak dapat mengambil barang tersebut.
e. Metode Pembayaran secara Documentary Credit Dengan metode pembayaran
secara documentary credit ini, yang dimaksudkan adalah bahwa pembayaran
dilakukan dengan memakai dokumen Letter of Credit (L/C). dalam hal ini
pembayaran dilakukan tanpa menunggu tibanya barang atau tibanya dokumen.
Akan tetapi, dibayar pada saat pihak pembeli telah membuka letter of credit di
suatu bank dan bank tersebut meneruskannya kepada bank koresponden. Maka
pada saat tersebut barang sudah dapat dikirim.
73
Gugup Kismono, Op. Cit. Halm. 59
Apabila ada pihak yang tidak menerima putusan panel tersebut, dapat
mengajukan banding ke suatu badan yang disebut dengan Appellate Body, yang
akan memeriksa perkara pada tingkat banding dengan prosedur khusus yang cukup
ketat.
Kutipan Kasus76
SENIN, 11 OKTOBER 2010 | 11:45 WIB
“Mengandung Pengawet Terlarang, Indomie Ditarik di Taiwan”
______________________________________________________________
TEMPO Interaktif , Taiwan – Dua jaringan supermarket terbesar di
Taiwan berhenti menjual produk mi instan merek Indomie setelah pemerintah
Taiwan menemukan bahan pengawet yang dilarang di produk asal Indonesia.
Pusat Keamanan Makanan Taiwan telah menguji mi tersebut dan bakal
menanyakannya terhadap insiden tersebut ke para importir dan distributor.
Importir dari Hong Kong mengatakan mi-mi tersebut diperkirakan dibawa ke
Thailand secara ilegal. Beberapa warga Taiwan mengatakan mereka akan
membeli mi merek lain. Sementara, para tenaga kerja Indonesia di Taiwan
mengaku akan tetap memakan Indomie karena rasanya enak dan harganya
murah.
76
http://www.tempo.co/read/news/2010/10/11/118283832/Mengandung-Pengawet-Terlarang-
Indomie-Ditarik-di-Taiwan diakses pada tanggal 25 Maret 2013 pukul 22.15
cukup lama atau dalam jumlah yang banyak, itu bisa menyebabkan metabolic
acidosis, sebuah kondisi akibat terlalu banyak mengkonsumsi asam.
"Mi Indomie aman dimakan dan mereka masuk ke Hong Kong melalui
saluran impor resmi," tulis Fok Hing (HK) Trading. "Produk yang mengandung
racun dan ditemukan di Taiwan diduga diimpor secara ilegal."
Analisis Kasus
Kasus ini melibatkan beberapa pengusaha internasional, yaitu Pemerintah
Taiwan melalui FDA & DOH (Departemen Kesehatan), importir melalui Perdagangan
Fok Hing (HK), dua distributor utama dan dealer Taiwan melalui ParknShop dan
selamat datang. dari Indonesia melalui PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan
Pemerintah Indonesia melalui Departemen Perdagangan (Marie Elka Pangestu).
Masalah utama adalah penemuan dua bahan pengawet yang dilarang, metil-p-
hidroksibenzoat dan asam benzoat, yang dilarang keras dalam bahan makanan di
Taiwan. Indofood mengklaim bahwa produk tersebut memenuhi standar
internasional dari Badan Standar Makanan Internasional, Codex Alimentarius
Commission (CAC). Pertahanan berasal dari importir resmi Indomist di Taiwan, Fok
Hing (HK) Trade, mengatakan Produk Mie Indomia untuk mematuhi Standar
Keamanan Pangan Hong Kong dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam pandangan saya, masalah ini muncul dari interpretasi yang salah dari
standar internasional oleh otoritas Taiwan non-CAC. Langkah-langkah untuk
mengunduh distribusi mie dapat dianggap tepat mengingat kewajiban negara untuk
benar-benar melindungi orang / konsumen dari potensi keracunan. Mengingat
bahwa hubungan perdagangan antara Taiwan dan Indonesia sejauh ini saling
menguntungkan, harus ada rekonsiliasi langsung antara pihak-pihak yang terlibat.
Konsultasi dan konsensus adalah pilihan yang tepat untuk menemukan titik
pemahaman antara interpretasi pihak berwenang Taiwan dan Indonesia.
Masalah yang timbul dari dugaan distribusi ilegal Indomie harus segera
dijawab dan diselidiki. Ini (mie merah dan merah) dapat memperburuk citra Indofood,
yang dikenal oleh orang-orang Taiwan. Terlepas dari hasil negosiasi, para pihak
harus bertindak. Langkah selanjutnya adalah mengklarifikasi segera bagaimana cara
menginformasikan kepada publik tentang hasil negosiasi dan tentang akar
permasalahan. Upaya ini dapat mengurangi kekhawatiran publik tentang produk
Indoma yang sebagian besar telah ditarik.
Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan pada makalah ini, maka dapat ditarik
suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Kasus Indomy di Taiwan mencakup beberapa pengusaha internasional, yaitu
Pemerintah Taiwan melalui Departemen Kesehatan, FDA & DOH (Departemen
Kesehatan), importir melalui Perdagangan Fok Hing (HK), dua distributor besar
Pengantar Hukum Bisnis 143
Universitas Pamulang S-1 Manajemen
D. REFERENSI
Gugup Kismono, “Bisnis Pengantar” BPFE-Yogyakarta , Yogyakarta, 2001, Halm. 4
Ade Maman Suherman, “Penyelesaian Sengketa di WTO” Sinar
Grafika.Purwokerto.2014 Hal. 5
http://www.tempo.co/read/news/2010/10/11/118283832/Mengandung-Pengawet-
Terlarang-Indomie-Ditarik-di-Taiwan diakses pada tanggal 25 Maret 2013
pukul 22.15.
Iqbal, M. (2018). IMPLEMENTASI EFEKTIFITAS ASAS OPORTUNITAS DI
INDONESIA DENGAN LANDASAN KEPENTINGAN UMUM. Jurnal Surya
Kencana Satu: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan, 9(1).
Iqbal, M. (2017, December). Perkembangan Kejahatan Dalam Upaya Penegakan
Hukum Pidana: Penanggulangan Kejahatan Profesional Perdagangan Organ
Tubuh Manusia. In PROCEEDINGS (Vol. 2, No. 1).
Susanto, S., & Iqbal, M. (2019). Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam Sinergitas
Akademisi Dan TNI Bersama Tangkal Hoax Dan Black Campaign. CARADDE:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 8-16.
Susanto, S., & Iqbal, M. (2019, January). Efektifitas Peranan Hukum dalam
Pengelolaan Dana Desa Melalui BUMDes Sebagai Perwujudan Kearifan Lokal
yang Berdaya Saing Guna Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat.
In PROCEEDINGS (Vol. 1, No. 1).