Anda di halaman 1dari 8

BAB 8

Alat Pembayaran Internasional, Neraca


Perdagangan dan Devisa

Nama Kelompok : Adhyla Oktaria Romadhani Imas Eksita


Bagas Aditya Surbakti Keukeu Nayla
Fikri Canggih Wicakwara Mila Yulianti
Heru Kurnia Tia Ira Lestari
Kelas : XI MIPA 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS


NEGERI 2 SAROLANGUN
TA 2022-2023
A. Alat Pembayaran Internasional
Alat dan cara pembayaran internasional
1. Alat alat pembayaran Internasional
a. Mata uang asing (valuta asing)
Valuta asing atau biasa di singkat valas merupakan jenis
transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara
terhadap mata uang negara lain. Tempat transaksi valas
ini disebut dengan pasar valuta asing.
b. Emas (Gold)
Emas (Gold) merupakan salah satu alat pembayaran
internasional yang sah. Emas yang digunakan sebagai alat
pembayaran internasional berbeda dengan emas sebagai
komoditas atau emas sebagai perhiasan. Emas yang
digunakan sebagai alat pembayaran internasional ini
berbentuk batangan (emas moneter).
c. Counter Trade
Counter Trade merupakan pola perdagangan luar negeri
dengan cara melakukan ekspor sejumlah barang. Dalam
hal ini, sebagai imbalannya memperoleh sejumlah barang
tertentu.
Adapun bentuk bentuk counter Trade adalah sebagai
berikut.
1) counter purchase atau barter paralel merupakan
transaksi perdagangan yang dilakukan dimana
pembayaran atas penjualan dan pembelian dari
barang yang tidak berhubungan.
2) Buy-back merupakan transaksi perdagangan yang
dilakukan dengan cara membayar kembali barang
yang dibeli dengan menjual barang yang
berhubungan.
3) Barter merupakan transaksi perdagangan yang
dilakukan dengan cara pertukaran barang dengan
barang secara langsung.

d. Bill of exchange
Bill of exchange adalah dokumen yang biasa digunakan
dalam transaksi ekspor dan impor. Bill of exchange
dikenal dengan wesel. Jika diartikan, wesel adalah suatu
alat pembayaran yang berisi perintah tanpa syarat dari
drawer (penerbit wesel) Kepada drawer (pihak lain)
untuk membayar sejumlah uang kepada
payee/benificiary (pihak tertentu).
e. Travellers cheque (TC)
Travellers cheque atau cek perjalanan adalah surat
berharga yang diterbitkan oleh bank, dimana bank
penerbit berserdia membayar sejumlah uang sebesar nilai
nominalnya kepada orang yang bertanda tangan di cek
perjalanan tersebut.

2. Cara pembayaran internasional


Pembayaran internasional harus menggunakan uang
asing, prosedur yang berlaku, keterlibatan pihak-pihak
tertentu dan lainnya. Adapun cara pembayaran
internasional yaitu sebagai berikut.
1) Letter of credit
Letter of credit (L/C) adalah suatu surat yang
dikeluarkan oleh pihak bank dinegara dari pihak yang
mengimpor barang(importir) dimana bank
bersangkutan menyetujui dan membayar wesel yang
ditarik oleh penjual barang (eksportir). Maka, L/C
dapat disebut sebagai suatu alat pengganti kredit bank
dan dapat menjamin pembayaran pada eksportir.
2) Advance Payment (Cash Payment)
Advance payment merupakan salah satu cara
pembayaran internasional dimana importir terlebih
dahulu membayar harga barang sebelum barang
diterima. Advance payment merupakan cara
pembayaran di muka. Setelah menerima pembayaran
harga, baik keseluruhan atau sebagian, baru penjual
(eksportir) melakukan kewajibannya menyerahkan
barang.
3) Open account
Pada advance payment importir terlebih dahulu
membayar harga barang maka setelahnya barang
diterima. Pada cara pembayaran open account barang
telah dikirim penjual atas nama pembeli. Pembayaran
dengan cara open account sangat menguntungkan
pembeli sebab barang diterima sebelum pembayaran
dilakukan.
4) Commercial Bills of Exchange
Commercial bills of exchange yang lazim disebut
wesel (draft) atau trade bills, adalah surat yang ditulis
oleh penjual (eskportir) yang berisi perintah pada
pembeli untuk membayar sejumlah uang pada tanggal
jatuh tempo pada masa datang. Surat perintah semacam
itu sering disebut wesel. Pembayaran dengan cara
wesel juga sangat lazim digunakan pada transaksi
perdagangan internasional.
5) Collection
Cara collection adalah suatu cara ketika eksportir
menugaskan penagihan harga barang yang diekspornya
pada salah satu bank. Penagihan dilakukan atas dasar
dokumen-dokumen yang diserahkan eskportir pada
bank yang ditugaskan menagih (remitting bank).
6) Konsinyasi
Pada konsinyasi eskportir telah mengirim barang
sebelum pembayaran dan pembayaran diterima setelah
barang laku dijual oleh importir.

B. Neraca Peradagangan
Neraca perdagangan
Neraca perdagangan adalah selisih antara nilai transaksi ekspor dan
impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu.
Indonesia menutup kinerja ekspor dan impor 2021 dengan capaian
positif pada neraca perdagangan. Mengutip Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian, di Desember 2021, Indonesia
kembali mengalami surplus sebesar US$ 1,02 miliar.
Neraca perdagangan adalah bagian dari neraca pembayaran yang
mencatat penerimaan dan pembayaran negara terhadap negara lain.
Neraca pembayaran memiliki dua pos penting.
Pertama, neraca berjalan yang berisi neraca perdagangan dan
penerimaan bersih. Kedua, neraca modal, yaitu penerimaan bersih
dari transaksi modal, misalnya pembelian saham dan obligasi.
Negara kita menginginkan agar neraca perdagangan bersifat
positif, yang berarti ekspor lebih besar dari pada impor. Agar neraca
perdagangan positif, pemerintah telah mengambil langkah-langkah
yang di perlukan pada sektor perdagangan internasional. Langkah-
langkah itu antara lain membebaskan pajak untuk barang ekspor dan
memberi subsidi pada perusahaan yang mengekspor barang.
Disamping itu, pemerintah melakukan deregulasi dan debirokratisasi
di bidang perdagangan internasional untuk menghilangkan ekonomi
biaya tinggi.
Negara kita berusaha untuk menghindari neraca perdagangan
negatif atau defisit. Neraca perdagangan negatif terjadi jika lebih
banyak melakukan impor daripada ekspor.

C. Neraca Pembayaran
Pembayaran (balance of payment) suatu negara adalah catatan
sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk
negara itu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu.
Pengertian penduduk didalam suatu neraca pembayaran internasional
meliputi orang perorangan, badan hukum, dan pemerintah.

Dalam transaksi ekonomi perlu dibedakan antara transaksi debit


dan kredit. Transaksi debit adalah transaksi yang menimbulkan
kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara
lain, sedangkan transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan
hak untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain.

Transaksi yang dicatat dalam necara pembayaran dibagi menjadi


dua, yaitu transaksi berjalan (currect account) dan transaksi kapital
(capital account). Transaksi yang berjalan (current account) adalah
transaksi yang meliputi barang barang dan jasa. Adapun yang
dimaksud dengan transaksi kapital (capital account) adalah transaksi
yang menyangkut Investa modal dan emas.

Manfaat dari adanya pencatatan pembayaran internasional adalah


sebagai berikut.
1) Untuk mengetahui keadaan keuangan negara yang terkait
dengan pembayaran luar negeri
2) Untuk mengetahui berapa besar sumbangan transaksi ekonomi
internasional terhadap penerimaan yang bersangkutan.
3) Untuk mengetahui dinamika perdagangan luar negeri
4) Untuk mengetahui hubungan ekonomi suatu negara dengan
negara-negara tertentu
5) Sebagai sumber data dan informasi untuk melakukan evaluasi
dan analisa kebijakan ekonomi.
I. Fungsi neraca pembayaran
a. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil
keputusan, apakah negara dapat melanjutkan masuknya barang
dari luar negeri dan untuk mendapatkan keterangan-keterangan
mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar negerinya.
b. Sebagai alat untuk menjelaskan pengaruh dari transaksi luar
negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
c. Sebagai alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam
perdagangan internasional dari suatu negara.
d. Sebagai alat untuk mengetahui pos-pos dalam neraca
pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu
e. Sebagai alat untuk mendapatkan informasi yang terperinci
tentang hal hal yang berkaitan dengan Perdagangan luar negeri
f. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh
suatu negara.

II. Tujuan Pembuatan Neraca Pembayaran


1) Mengidentifikasi Sumber Daya
2) Mengidentifikasi Peran Sektor Eksternal bagi Perekonomian
Negara
3) Menemukan Pola Transaksi serta Struktur Ekonomi
4) Mengidentifikasi Masalah Ekonomi dalam Suatu Negara
5) Informasi Cadangan Devisa
6) Sebagai Acuan dalam Penyusunan Anggaran Devisa
7) Sebagai Data Acuan Perhitungan Pendapatan Nasional

D. Devisa
1. Pengertian Devisa
Devisa adalah yang asing yang beredar pada suatu negara dan
digunakan untuk pembayaran transaksi dg luar negeri.
Keberadaan devisa sangat diperlukan negara agar dapat
membayar barang impor, utang luar negeri, digunakan orang
bepergian keluar negeri, dan keperluan lainnya.

2. Hubungan kurs devisa (valuta asing) dengan neraca pembayaran


Jika berkat berbagai transaksi yang dicatat dineraca pembayaran
aliran uang masuk lebih besar dari aliran uang keluar maka
neraca pembayaran surplus. Akibatnya, negara yang memiliki
surplus tersebut akan memiliki banyak devisa diluar negeri yang
membuat penawaran devisa menguat sehingga secara umum
nilai mata uang dalam negeri menguat.

3. Fungsi Devisa
Adapun fungsi devisa adalah sebagai berikut.
a) Sebagai alat tukar internasional.
b) Sebagai alat pembayaran barang-barang ekspor maupun impor
oleh suatu negara.
c) Sebagai alat pembayaran utang luar negeri.
d) Sebagai alat pengukur nilai perekonomian suatu negara.
e) Sebagai alat pembiayaan hubungan luar negeri.
f) Sebagai alat penimbun kekayaan.
g) Sebagai sumber pendapatan negara.

4. Sumber Devisa
Sumber devisa negara dapat diperoleh dari kegiatan-
kegiatanasional sebagai berikut.
a) Ekspor barang atau jasa, kegiatan ini merupakan pengiri man
barang/jasa dari suatu negara ke negara lain untuk dijual.
Semakin banyak barang yang diekspor, semakin banyak
devisa yang diperoleh.
b) Penyelenggaraan jasa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar
negeri menyumbang devisa bagi negara Indonesia.
c) Hibah merupakan pemberian dana dari berbagai negara.
Hibah dapat digunakan untuk membiayai pembangunan di
Indonesia.
d) Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber devisa.
Adanya objek wisata dan kesenian tradisional dapat menarik
wisatawan asing untuk datang ke suatu negara sehingga dapat
dijadikan sebagai sumber devisa.
e) Kiriman uang luar negeri yang berasal dari warga negara
yang ada di luar negeri dapat dijadikan sebagai sumber
devisa.
5. Tujuan Penggunaan Devisa
Tujuan penggunaan devisa adalah sebagai berikut.
a) Membayar impor barang/jasa.
b) Membayar penggunaan jasa dari luar negeri.
c) Membiayai perjalanan dinas kenegaraan pejabat ke luar
d) negeri.
e) Untuk melaksanakan pembangunan.
f) Membiayai pengiriman misi kesenian/kebudayaan dan
kontingen olahraga ke luar negeri.
g) Membayar bunga dan cicilan utang luar negeri.
h) Melunasi pinjaman luar negeri.
i) Menyeimbangkan neraca pembayaran.
j) Membiayai perwakilan negara di luar negeri.
k) Memberikan bantuan ke luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai