Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH.......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................2
C. TUJUAN MAKALAH........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. PENGERTIAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL..............................................................3
B. GAMBARAN UMUM LALU LINTAS PEMBAYARAN INTERNASIONAL............................3
C. ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL..........................................................................4
D. CARA PEMBAYARAN INTERNASIONAL..........................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................................11
A. KESIMPULAN................................................................................................................11
B. SARAN...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada awalnya aktifitas perdagangan hanya terbatas pada suatu wilayah negara
saja. Namun seiring dengan perkembangan peradaban manusia, meningkatnya
permintaan atas pemenuhan kebutuhan manusia, dan ditambah kemajuan kecerdasan
manusia itu dalam menciptakan teknologi-teknologi mutakhir mendorong adanya
perluasan kegiatan perdagangan tersebut sehingga terjadilah perdagangan lintas
negara.
Keterbatasan suatu negara dalam menyediakan komoditas yang diperlukan
oleh masyarakatnya juga memicu terjadinya perdagangan lintas negara ini. Tidak ada
satu negara pun yang bisa benar-benar mandiri karena satu sama lain saling
membutuhkan dan saling mengisi. Setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda
baik sumber daya alam, iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi maupun struktur
sosial. Perbedaan inilah yang menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan
sehingga secara langsung atau tidak langsung akan membutuhkan pelaksanaan
pertukaran barang atau jasa antar negara. Maka antara negara-negara di dunia
memang perlu menjalin suatu hubungan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan
tiap-tiap negara tersebut.
Keadaan terkini, perkembangan perdagangan lintas negara atau dapat kita
sebut perdagangan internasional ini semakin dapat kita rasakan. Hal ini terlihat dari
semakin banyak dan mudahnya kita temukan barang-barang di sekitar kita yang
ternyata produk dari negara-negara lain.
Perkembangannya, efek dari globalisasi perdagangan ini membuat batas-batas
negara seakan-akan tidak ada lagi. Dengan demikian, negara-negara menjadi lebih
mudah menyebarluaskan produknya. Apalagi didukung oleh pesatnya perkembangan
teknologi yang membuat aktifitas global ini bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana
saja dengan jauh lebih efektif dan efisien.
Melihat semakin berkembangnya perdagangan internasional, kiranya sangat
menarik untuk mengetahui dan mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan
kegiatan perdagangan internasional dan cara pembayaran yang digunakan dalam

1
transaksi ini, untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan dapat menambah
pengetahuan umum kita.

B. Rumusan Masalah
 Apa pengertian dari pembayaran internasional?
 Bagaimana gambaran umum lalu lintas pembayaran internasional?
 Apa saja alat pembayaran internasional?
 Bagaimana cara pembayaran internasional?

C. Tujuan Makalah
 Untuk mengetahui pengertian pembayaran internasional.
 Untuk mengetahui gambaran umum lalu lintas pembayaran internasional.
 Untuk mengetahui alat pembayaran internasional.
 Untuk mengetahui cara pembayaran internasional.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembayaran Internasional


Dalam transaksi perdagangan internasional, tentu saja tidak akan terlepas dari
sistem pembayaran internasional. Sistem pembayaran internasional diperlukan karena
negara-negara yang melakukan perdagangan internasional pasti memiliki mata uang
berbeda. Secara umum, pengertian pembayaran internasional adalah kegiatan-
kegiatan dalam hubungan internasional yang menimbulkan hak dan kewajiban.
Sedangkan sistem pembayaran internasional adalah metode yang digunakan untuk
menyelesaikan transaksi perdagangan internasional.
Dalam transaksi perdagangan internasional, sistem pembayaran yang
dilakukan lebih kompleks. Selain dikarenakan perbedaan mata uang, pembayaran
internasional juga dipengaruhi oleh jauhnya jarak antara para pihak yang bertransaksi.
Oleh karena itu, dalam berbagai macam cara pembayaran internasional, manusia
mengandalkan jasa-jasa perbankan.
B. Gambaran Umum Lalu Lintas Pembayaran Internasional
Transaksi-transaksi pembayaran antar daerah tidak akan menjumpai masalah-
masalah seperti yang dijumpai dalam lalu lintas pembayaran internasional, oleh
karena semua daerah kekuasaan sebuah negara pada umumnya menggunakan mata
uang yang sama. Sedangkan pembayaran dengan menggunakan cek atau giro akan
hanya merupakan pemindah bukuan perkiraan bank saja dari saldi kredit pembayaran
ke saldo kredit penerima pembayaran. Dalam lalu lintas pembayaran antar negara,
tidak demikian halnya. Misalnya seorang importir Indonesia membeli sejumlah
barang dari seorang eksportir di Amerika Serikat. Transaksi jual beli ini pelaksanaan
pembayarannya lebih kompleks dibanding dengan pembayaran yang timbul dan
adanya transaksi jual beli antara dua orang penduduk yang tinggal pada satu negara
yang sama. Hal ini disebabkan antara lain karena mata uang yang berlaku di Amerika
Serikat berbeda dengan mata uang yang berlaku di negara kita. Mata uang yang
berlaku di negara kita adalah rupiah, sedangkan mata uang yang berlaku di Amerika

3
Serikat adalah US $. Di negerinya eksportir Amerika tidak dapat membelanja akan
uang rupiah untuk membeli barang dagangan, untuk menggaji para karyawan dan
sebagainnya. Untuk semua pengeluaran-pengeluaran ini eksportir Amerika Serikat
menggunakan US $. Oleh karena itu mereka menggharapkan barang yang
diekspornya dibayar dengan US S. Sebaliknya importir kita, yang diharapkan
membayar barang yang diimpornya dengan US $, menerima uang hasil penjulan
barang yang diimpornya bukan dalam bentuk US $ melainkan dalam bentuk rupiah.
Dengan demikian untuk melaksanakan pembayaran yang dibutuhkan, importir tadi
harus terlebih dahulu memberi US $ pada salah satu bank devisa sejumlah yang
dibutuhkan dengan kurs yang berlaku pada saat pembelian dollar tersebut untuk
kemudian di transfernnya kepada si penjual di Amerika Serikat.
Sering juga pembayaran terjadi dengan mata uang negara ketiga. Misalnya
dengan membeli barang dari Jepang kita dapat membayarnya dengan dolar Amerika
Serikat. Hingga dengan demikian, sebelum kita mengadakan transaksi pembelian
barang-barang dari Jepang, kita harus terlebih dahulu memperhitungkan kurs-kurs
devisa yang memungkinkan kita membandingkan nilai barang tersebut dinyatakan
dalam dollar Amerika Serikat, dalam Yen dan dalam rupiah. Masalah-masalah
semacam inilah yang menyebabkan lalu lintas pembayaran internasional berbeda
dengan lalu lintas pembayaran dalam negeri.
C. Alat Pembayaran Internasional
Proses kegiatan perdagangan internasional menimbulkan proses impor dan
ekspor. Dan mengingat setiap negara satu dengan yang lainnya terkadang mempunyai
jenis mata uang yang berbeda. Jadi diperlukan alat pembayaran internasional
diantaranya:
1. Devisa
Pengertian devisa adalah sejumlah valuta asing yang digunakan
dalam pembiayaan transaski perdagangan internasional.
Seorang pengusaha (eksportir/importir) dalam melakukan transaksi
ekonomi luar negeri lazimnya menggunakan valuta asing sebagai alat
pembayaran. Valuta asing yang digunakan sebagai alat pembayaran valuta
asing ini dikenal sebagai devisa. Tujuan penggunaan devisa negara secara
lebih rinci adalah sebagai berikut:
 untuk membayar barang-barang modal

4
 untuk membiayai perjalanan dinas para pejabat pemerintah ke luar
negeri
 untuk membayar cicilan utang dan bunga pinjaman luar negeri
 untuk mendonasikan sumbangan kepada negara lain yang
membutuhkan dana seperti negara yang dilanda bencana dan
sebagainya.
 Untuk mendanai program pembangunan nasional pada umumnya.

2. Valuta Asing (Foreign Exchange)


Valuta asing atau valas (foreign exchange) adalah mata uang asing
dan alat pembayaran lain yang biasanya digunakan untuk membiayai atau
melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasional.
Jumlah valas yang dimiliki pemerintah dan swasta pada suatu
negara disebut cadangan devisa. Pada suatu negara, cadangan devisa
tersebut dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu cadangan devisa resmi
(official forex reserve) dan cadangan devisa nasional (country forex
reserve). Official foreign exchange reserve merupakan cadangan devisa
milik negara yang dikelola, diurus, dan ditatausahakan oleh bank sentral.
Sedangkan country foreign exchange reserve mencakup seluruh devisa
yang dimiliki badan, perseorangan, lembaga, terutama lembaga keuangan
nasional yang secara moneter merupakan bagian dari kekayaan nasional.
Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga setiap
barang dan jasa. Contoh mata uang negara internasional seperti:

Negara Mata Uang


Indonesia Rupiah
Jepang Yen
Filipina Peso
India Rupee
Malaysia Ringgit
Korea Won

5
Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya dikenal
dengan istilah kurs atau nilai tukar (exchange rate). Kurs sangat
berperan penting dalam perdagangan internasional, mengapa? karena
kurs memungkinkan untuk membandingkan harga seluruh barang dan
jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara.

Mata uang yang menjadi kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan
internasional dan juga yang sering digunakan sebagai alat pembayaran disebut hard currency.
Hard currency adalah mata uang yang banyak digunakan sebagai satuan hitung dalam
transaksi internasional. Mata uang yang dimaksud ini biasanya berasal dari negara maju yang
perekonomiannya kuat dan cenderung stabil. Dibandingkan dengan mata uang lainnya, mata
uang ini sering mendapat apresiasi (kenaikan nilai).

8 mata uang yang diakui sebagai hard currencies yaitu:

US Dollar Amerika Serikat


Poundsterling Inggris
Deutsche Mark (DM) Jerman
Yen Jepang
Franc Prancis
Canadian Dollar Canada
Franc Swiss
Euro Uni Eropa

Disamping itu, ada juga mata uang yang jarang digunakan


sebagai kesatuan hitung dan alat pembayaran karena nilainya yang
relatif tidak stabil atau sering mengalami penurunan nilai disebut soft
currency. Mata uang ini berasal dari negara yang berkembang seperti
Malaysia, Filipina dan Thailand.
D. Cara Pembayaran Internasional
Pembayaran internasional bisa menggunakan beberapa cara yaitu:
a. Pembayaran Tunai (Cash Payment)

6
Pembayaran dengan cara tunai pada umumnya dengan menggunakan
mata uang negara (domestik) atau dengan mata uang asing. Melalui bank,
transaksi pembayaran tunai antar negara yang bersangkutan bisa langsung
dilakukan.
Pembayaran dengan cara ini biasanya dilakukan pada saat barang
dikirim oleh eksportir dengan menggunakan cek, mengapa? Karena:
 Memerlukan persediaan kas yang cukup besar.
 Harus berdasarkan rasa percaya dan kejujuran dari eksportir.
 Memungkinkan terjadinya kehilangan modal dikarenakan
barang yang diterima kemudian.
 Melihat kondisi yang ada, banyak yang menggunakan
pembayaran dengan cara ini, disisi lain cara ini meringankan
importir yang mempunyai keterbatasan dana (finansial).
b. Open Account
Pembayaran dengan open account adalah kebalikan dari cara tunai.
Dengan pembayaran open account, barang dikirim kepada importir tanpa
dilengkapi dengan surat perintah membayar atau dokumen resmi lainnya.
Resiko pembayaran dalam open account ditanggung sepenuhnya oleh
eksportir. Jika antara penjual dan pembeli sudah saling kenal, cara ini tentunya
akan lebih efisien, keadaan ekonomi dan politik stabil sehingga akan terhindar
dari risiko perubahan kurs.
Cara pembayaran ini dilakukan dengan cara mengirim barang kepada
importir tanpa dilengkapi dengan dokumen atau perintah pembayaran.
Ditambah pembayaran yang tergantung kebijaksanaan pihak importir, Jadi
resiko seperti harus cukup modal karena untuk mengurangi resiko yang
timbul.
Kelemahan dari cara pembayaran ini diantaranya:
 Cara ini dapat diterapkan dalam kondisi ekonomi dan politik
yang stabil.
 Pembayaran yang dilakukan harus dekat dengan pasar.

7
c. Letter of Credit (L/C)
Cara pembayaran dengan letter of credit (L/C) ini banyak digunakan
oleh penjual dan pembeli pada umumnya dalam transaksi ekspor atau impor.
Letter of credit adalah surat jaminan atas transaksi jual beli barang antar
negara yang dikeluarkan oleh pihak bank (issue bank). Saat menggunakan
pembayaran L/C, ada syarat yang harus dilengkapi seperti dokumen yang
dikeluarkan oleh suatu perusahan jasa pengiriman yang berisi pemberitahuan
barang yang dikirimkan (bill of lading) dan sertifikat asal negara (certificate of
origin). Baca selengkapnya tentang letter off credit.
Ada beberapa pihak yang terlibat dalam pembayaran letter of credit
diantaranya:
 Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C.
 Issuer adalah bank yang mengeluarkan L/C.
 Benefeciary adalah penjual (eksportir).

d. Commercial Bills of Exchange atau Trade Bill


Bills of exchange atau drafts atau trade bills adalah surat perintah
kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu di waktu yang telah

8
ditentukan. Definisi lainnya menyebutkan bahwa Commercial Bills of
Exchange atau Surat Wesel Dagang adalah kesepakatan yang dibuat oleh
eksportir dengan importir dengan menarik wesel dari importir sejumlah harga
barang yang terdapat pada kontrak dagang.
Penarikan surat wesel ini harus dilengkapi dengan beberapa dokumen
seperti: surat muat (Bill of Lading), invoice, surat keterangan asal barang
(certificate of origin), surat keterangan pabean dan lainnya yang tertera dalam
kontrak dagang.
Wesel sendiri adalah surat perintah pembayaran yang diinstruksikan
seseorang untuk membayarkan sejumlah uang pembayaran sesuai dengan
tanggal dan jumlah dalam wesel kepada si penarik.
e. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)
Kompensasi pribadi adalah cara penyelesaian transaksi utang piutang
antara pihak importir/eksportir dengan mengalihkannya kepada seseorang
penduduk yang masih dalam satu negara.

f. Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)


Pembayaran dilakukan setelah barang yang dikirim sudah terjual
seluruhnya atau sebagian merupakan metode pembayaran konsinyasi. Jika
antar penjual dan pembeli atau seseorang sudah saling mengenal dengan baik,
biasanya akan melakukan transaksi pembayaran konsinyasi ini. Jadi status
barang yang akan dijual adalah barang titipan yang berjangka waktu tertentu
dan menyangkut soal pembayaran.
Dalam bidang ini, kita juga bisa memanfaatkan jasa bank dalam
pengiriman dokumen penagihan dan bonded warehouse untuk penitipan
barang, dengan jasa ini kemungkinan risiko penjual dapat di minimalisir.

9
Jika barangnya sudah laku terjual, pihak pembeli membayar harga
sejumlah uang atas nilai barang kepada bank, dan bank akan menyerahkan
delivery insrtruction kepada bonded warehouse untuk mengeluarkan
barangnya.

Pembayaran dengan metode konsinyasi bisa kita lihat seperti berikut:

g. Advance Payment
Pembayaran ini adalah dengan cara pembeli memberikan dana kepada
penjual sebelum barang pesanan tersebut dikirim.
h. Counter Trade (Imbal Beli)
Pembayaran ini disebut juga sebagai perdagangan timbal balik, karena
penjual akan mengirim sejumlah barang kepada pembeli sekaligus membeli
kembali barang dari rekananya itu sesuai dengan nilai barang yang telah
dijualnya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Transaksi-transaksi pembayaran antar daerah tidak akan menjumpai masalah-
masalah seperti yang banyak dijumpai dalam lalu lintas pembayaran internasional,
oleh karena semua daerah kekuasaan sebuah negara pada umumnya menggunakan
mata uang yang sama. Sedangkan pembayaran dengan menggunakan cek atau giro
akan hanya merupakan pemindah bukuan perkiraan bank saja dari saldo kredit
pembayar ke saldo kredit penerima pembayaran.
Bagi importir dan eksportir bank devisa merupakan lembaga dengan siapa
mereka dapat menjual-belikan surat wesel luar negeri dan menggunakaannya hanya
sebagai perantara dalam mengadakan penagihan kepada debitur di luar negeri.

B. Saran
Dalam melakukan transaksi pembayaran dalam perdagangan internasional
tedapat beberapa resiko yang dapat merugikan eksportir maupun importir. Untuk itu
baik eksportir maupun importir harus pandai memilih cara pembayaran seperti apa
yang paling cocok dengan transaksi yang dilakukan. Resiko-resiko tersebut juga dapat
di antisipasi dengan cara ketelitian dan kecermatan dalam memilih rekan transaksi
maupun pihak ketiga yang menjembatani transaksi perdagangan tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA
http://finansial.bisnis.com/read/20130806/9/155221/kamus-ekonomi-apa-itu-
cadangan-devisa
http://hildadinidamayanti.blogspot.com/
http://kamalportal.blogspot.com/2018/01/makalah-pembayaran-internasional.html
http://kuliahmanajemensdm.blogspot.com/2017/03/pembayaran-internasional-cara-
dan-alat.html
http://nadya-soalagogo.blogspot.com/2011/12/pembayaran-internasional.html
http://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/alat-cara-pembayaran-internasional/
http://www.ensikloblogia.com/2018/01/pengertian-dan-cara-pembayaran.html
https://simplenews05.blogspot.com/2014/09/pengertian-devisa-dan-cadangan-
devisa.html

12

Anda mungkin juga menyukai