4.3 (86.67%) 6 votes
Akuntansilengkap.com – Alat Pembayaran Internasional| Kegiatan ekonomi pada
kehidupan manusia menimbulkan terjadinya transaksi dagang. Alat pembayaran
diperlukan dalam transaksi perdagangan atau untuk melakukan suatu proses
pembayaran. Dalam perdagangan internasional transaksi perdagangannya akan lebih
kompleks dikarenakan melibatkan produsen dan konsumen dari dua negara atau lebih.
Isi Artikel [hide]
Alat Pembayaran Internasional
o 1. Devisa
o 2. Valuta Asing (Foreign Exchange)
o Cara Pembayaran Internasional
o Pembayaran Tunai (Cash Payment)
o Open Account
o Letter of Credit (L/C)
o Commercial Bills of Exchange atau Trade Bill
o Kompensasi Pribadi (Private Compensation)
o Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)
o Advance Payment
o Counter Trade (Imbal Beli)
o Share this:
Alat Pembayaran Internasional
Proses kegiatan perdagangan internasional menimbulkan proses impor dan ekspor.
Dan mengingat setiap negara satu dengan yang lainnya terkadang mempunyai jenis
mata uang yang berbeda. Jadi diperlukan alat pembayaran internasional diantaranya:
1. Devisa
Pengertian devisa adalah sejumlah valuta asing yang digunakan dalam pembiayaan
transaski perdagangan internasional.
Baca juga:
Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga setiap barang dan jasa.
Contoh mata uang negara internasional seperti:
Jepang Yen
Filipina Peso
India Rupee
Malaysia Ringgit
Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya dikenal dengan
istilah kursatau nilai tukar (exchange rate). Kurs sangat berperan penting dalam
perdagangan internasional, mengapa? karena kurs memungkinkan untuk
membandingkan harga seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara.
Mata uang yang menjadi kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan
internasional dan juga yang sering digunakan sebagai alat pembayaran disebut hard
currency. Hard currency adalah mata uang yang banyak digunakan sebagai satuan
hitung dalam transaksi internasional. Mata uang yang dimaksud ini biasanya berasal
dari negara maju yang perekonomiannya kuat dan cenderung stabil. Dibandingkan
dengan mata uang lainnya, mata uang ini sering mendapat apresiasi (kenaikan nilai).
Poundsterling Inggris
Yen Jepang
Franc Prancis
Disamping itu, ada juga mata uang yang jarang digunakan sebagai kesatuan hitung dan
alat pembayaran karena nilainya yang relatif tidak stabil atau sering mengalami
penurunan nilai disebut soft currency. Mata uang ini berasal dari negara yang
berkembang seperti Malaysia, Filipina dan Thailand.
Baca juga:
Pembayaran dengan cara ini biasanya dilakukan pada saat barang dikirim oleh
eksportir dengan menggunakan cek, mengapa? Karena:
Melihat kondisi yang ada, banyak yang menggunakan pembayaran dengan cara ini,
disisi lain cara ini meringankan importir yang mempunyai keterbatasan dana (finansial).
2. Open Account
Pembayaran dengan open account adalah kebalikan dari cara tunai. Dengan
pembayaran open account, barang dikirim kepada importir tanpa dilengkapi dengan
surat perintah membayar atau dokumen resmi lainnya. Resiko pembayaran dalam
open account ditanggung sepenuhnya oleh eksportir. Jika antara penjual dan pembeli
sudah saling kenal, cara ini tentunya akan lebih efisien, keadaan ekonomi dan politik
stabil sehingga akan terhindar dari risiko perubahan kurs.
Cara pembayaran ini dilakukan dengan cara mengirim barang kepada importir tanpa
dilengkapi dengan dokumen atau perintah pembayaran. Ditambah pembayaran yang
tergantung kebijaksanaan pihak importir, Jadi resiko seperti harus cukup modal karena
untuk mengurangi resiko yang timbul.
1. Cara ini dapat diterapkan dalam kondisi ekonomi dan politik yang stabil.
2. Pembayaran yang dilakukan harus dekat dengan pasar.
Ada beberapa pihak yang terlibat dalam pembayaran letter of credit diantaranya:
Penarikan surat wesel ini harus dilengkapi dengan beberapa dokumen seperti: surat
muat (Bill of Lading), invoice, surat keterangan asal barang (certificate of origin), surat
keterangan pabean dan lainnya yang tertera dalam kontrak dagang.
Dalam bidang ini, kita juga bisa memanfaatkan jasa bank dalam pengiriman dokumen
penagihan dan bonded warehouse untuk penitipan barang, dengan jasa ini
kemungkinan risiko penjual dapat di minimalisir.
Jika barangnya sudah laku terjual, pihak pembeli membayar harga sejumlah uang atas
nilai barang kepada bank, dan bank akan menyerahkan delivery insrtructionkepada
bonded warehouse untuk mengeluarkan barangnya.