Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

Akuntansi Multinasional: Transaksi Mata Uang Asing

OLEH :

KELOMPOK 5

NAMA

NI PUTU LIA ARTASARI 1807311002

JOSEPHA RENANTI LALUS 1807311017

PUTU AYU MANIK KARINA SANI 1807311011

I PUTU AGUS KRISNA WIDIADNYANA 1807311013

PROGRAM DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
PEMBAHASAN

Banyak perusahaan, baik besar maupun kecil bergantung pada pasar internasional
dalam kegiatan jual beli produk dan jasa mereka. Dan perusahaan-perusahaan multinasional
sering kali melakukan transaksi dalam berbagai mata uang sebagai dampak atas aktivitas
ekspor dan impor. Ada sekitar 150 jenis mata uang di seluruh dunia, tapi sebagian besar
perdagangan internasional dilakukan dalam enam mata uang utama yang selama ini telah
memperlihatkan kestabilan dan dapat diterima umum yaitu: dolar AS, pounsterling Inggris,
dolar Kanada, euro, yen Jepang, dan franc Swiss.

PERMASALAHAN AKUNTANSI

Banyak perusahaan yang sudah berkembang dan melakukan transaksi lintas negara sehingga
mata uang yang digunakan tidak selalu Rupiah. Kegiatan perusahaan seperti impor dan
ekspor terjadi ke berbagai negara sehingga perusahaa harus bisa membuat laporan keuangan
yang disajikan kembali dengan menggunakan mata uang asing. Perusahaan yang melakukan
transaksi lintas negara (cross-border) terutama ekspor-impor pada umumnya akan dihadapkan
pada risiko perubahan kurs mata uang asing, atau memiliki eksposur mata uang asing (foreign
exchange exposure). Risiko perubahan kurs tersebut mempunyai dampak potensial pada
tingkat profitabilitas, arus kas bersih dan nilai pasar perusahaan.

KURS MATA UANG ASING

Penentuan Kurs

Mata uang suatu negara mirip dengan komoditas lain,dan kursnya berubah karena sejumlah
faktor ekonomi yang mempengaruhi permintaan penawaran terhadap mata uang tersebut.
Sebagai contoh,jika suatu negara sedang mengalami tingkat inflasi yang tinggi, daya beli
mata uangnya kan menurun. Penurunan nilai suatu mata uang di cerminkan oleh penurunan
posisi mata uang negara tersebut relative terhadap mata uang negara lain. Factor yang
menyebabkan fluktuasi kurs adalah neraca pembayaran,perubahan suku bunga,dan tingkat
investasi negara tersebut serta stabilitas dan proses tata kelola (governance).

Kurs Langsung dan Kurs Tidak Langsung

1. Kurs Langsung

Kurs langsung (direct exchange rate-DER) adalah banyaknya mata uang lokal (local currency
units—LCUs) yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing (foreign
currency unit-FCU).

Cara menghitung Kurs langsung:

DER = (nilai setara rupiah) / (1 FCU)

2. Kurs Tidak Langsung


Kurs tidak langung (indirect exchange rate-IER) adalah banyaknya mata uang asing (foreign
currency unit-FCU) untuk mendapatkan satu unit mata uang lokal.

Cara menghitung Kurs tidak langsung:

IER = (1 FCU) / (nilai setara rupiah)

Perubahan Kurs

Perubahan kurs mengacu pada semakin menguat atau melemahnya suatu mata uang
dibandingkan dengan mata uang yang lain.

Perlu diingat bahwa:

Menguatnya Rupiah Melemahnya Rupiah

Lebih banyak mata uang rupiah yang


Lebih sedikit mata uang rupiah yang diperlukan diperlukan untuk memperoleh satu unit
untuk memperoleh satu unit mata uang asing mata uang asing

Satu rupiah memperoleh lebih banyak mata uang Satu rupiah memperoleh sedikit unit mata
asing uang asing

Kurs Tunai (Spot Rate) dan Kurs Sekarang (Current Rate)

Kurs tunai (spot rate) adalah kurs yang digunakan dalam penyerahan segera suatu mata uang.
Kurs sekarang (current rate) didefinisikan secara sederhana sebagai kurs tunai pada tanggal
neraca suatu entitas.

Kurs Masa Depan (Forward Exchange Rate)

Yaitu kurs untuk pertukaran mata uang di masa mendatang. Selisih antara kurs masa depan
dan kurs tunai pada suatu tanggal tertentu dinamakan spread. Spread memberikan informasi
tentang kemungkinan penguatan atau pelemahan dari suatu mata uang.

TRANSAKSI MATA UANG ASING

Transaksi mata uang asing adalah aktivitas ekonomi yang dinyatakan dalam mata uang selain
mata uang pencatatan suatu entitas. Transaksi tersebut meliputi:

1. Pembelian atau penjualan barang/jasa (impor atau ekspor), dimana harganya


dinyatakan dalam mata uang asing.

2. Utang atau piutang pinjaman dalam mata uang asing


3. Pembelian atau penjualan kontrak kurs masa depan

4. Pembelian atau penjualan unit mata uang asing

Untuk tujuan laporan keuangan, transaksi mata uang asing harus ditranslasikan ke dalam
mata uang pelaporan yang digunakan perusahaan. Pada setiap tanggal neraca baik interim
maupun tahunan, saldo akun yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang pelaporan
dari suatu entitas harus disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kurs selama periode
tersebut sejak tanggal neraca terakhir atau sejak tanggal transaksi mata uang asing jika
transaksi tersebut terjadi pada periode yang bersangkutan.

Transaksi Ekspor Impor dalam Mata Uang Asing

Akuntansi yang diharuskan untuk transaksi ekspor atau impor dalam mata uang asing secara
kredit adalah sebagai berikut:

1. Tanggal transaksi → mencatat transaksi pembelian atau penjualan pada nilai setara
dolar AS menggunakan kurs langsung tunai pada tanggal tersebut.

2. Tanggal neraca → menyesuaikan utang atau piutang menjadi nilai setara rupiah
pada akhir periode menggunakan kurs langsung sekarang. Mengakui keuntungan
atau kerugian sebagai akibat perubahan kurs antara tanggal transaksi dan neraca.

3. Tanggal pelunasan → pertama-tama menyesuaikan utang atau piutang untuk setiap


perubahan mata uang asing antara tanggal neraca (atau tanggal transaksi jika
transaksi tersebut terjadi setelah tanggal neraca) dengan tanggal pelunasan,
mencatat keuntungan atau kerugian yang terjadi, kemudian mencatat pelunasan
utang atau piutang dalam mata uang asing tersebut.

Proses penyesuaian ini diperlukan sebab PSAK mengadopsi apa yang disebut sebagai
pendekatan dua transaksi yang memandang bahwa pembelian atau penjualan barang sebagai
suatu transaksi yang terpisah dari komitmen mata uang asing.

MENGELOLA RISIKO MATA UANG INTERNASIONAL DENGAN INSTRUMEN


KEUANGAN PERTUKARAN MATA UANG MASA DEPAN (FOREIGN CURRENCY
FORWARD EXCHANGE)

Entitas multinasioanal mengelola risiko mata uang asing mereka dengan menggunakan
beberapa jenis instrument keuangan seperti:

1.    Kontrak masa depan dalam mata uang asing

2.    Opsi mata uang asing

3.    Mata uang asing berjangka

Akuntansi untuk derevatif dan aktivitas lindung nilai (hedging) berpedoman pada dua
standar. PSAK 50 , "instrument keuangan:penyajian dan pengungkapan", dan PSAK 55.
"instrument keuangan: pengakuna dan pengukuran", mendefinisikan derivative dan
menetapkan aturan umum dalam pengakuan derivatif baik sebagai asset atau kewajiban
dalam neraca dan mengukur instrument keuangan tersebut pada nilai wajar.
Instrument keuangan (financial instrument) adalah kontarak yang akan meningkatkan nilai
asset dari suatu entitas dan instrument utang dan ekuitas pada ekuitas lain. Contohnya antara
lain bukti pemilikan,wesel bayar,wesel tagih,serta berbagai jenis kontrak keuangan lainnya.

Derevatif ( derivative ) adalah suatu instrument keuangan yang:

1. Memeliki satu atau lebih variabel pokok yang mendasari dan (underlying) dan satu
atau lebih jumlah nasional (national amount)

2. Tidak memerlukan investasi awal bersih atau kalaupun memerlukan investasi,maka


nilainya lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis
perjanjian lain yang diperkirakan akan menghsilkan efek yang sama terhadap
perubahan dalam factor-faktor pasar.

3. Persyaratan perjanjian mengharuskan adanya settlenebt (pelunasan) pada tanggal


tertentu dimasa yang akan datang.

Devinisi spesifik dari deratif adalah suatu instrument keuangan atau kontrak yang


mempunyai semua kriteria berikut.

Instrument keuangan yang mengandung satu atau lebih variabel pokok yang mendasari
(underlying) dan satu atau lebih jumlah nasional ( national amount), yang menentukan
persyaratan instrument keuangan tersebut.

KONTRAK PERTUKARAN MASA DEPAN 

Untuk laporan keuangan yang berakhir pada oktober 2005.komite nilai tukar mata uang asing
( foreign exchange committee) dari badan federal reserve new York melaporkan bahwa
volume rata-rata harian pada instrument nilai tukar adalah sebesar $440 miliar,sedangkan
volume rata-rata harian transaksi opsi mata uang asing sebesar $37 miliar. 

Perusahaan yang beroperasi di mancanegara sering kali menggunakan kontrak masa depan
(forward exchange contract) dengan pedagang mata uang asing untuk menukarkan berbagai
mata uang pada kurs dan tanggal tertentu dimasa depan. Kontrak pertukaran masa depan ini
diperoleh dari pedagang mata uang asing. Biasanya, kontrak ini di tulis untuk salah satu mata
uang internasional utama. Kontrak umumnya tersedia untuk jangka waktu berapa pun hingga
12 bulan kedepan, namunn kebanyakan lebih singkat,antara 30 sampai 180 hari. Kontrak
pertukaran masa depan ini dapat berupa perolehan mata uang asing atau penyerahan mata
uang asing pada tanggal tertentu dimasa depan atau yang disebut dengan tangggal kedaluarsa
(expiration date). Kurs pertukaran kontrak tersebut berbeda dengan kurs tunai karena
berbagai factor ekonomi yang terlibat dalam penentuan kurs masa depan vs kurs tunai
pertukaran. Untuk transaksi lindung nilai,jika kurs masa depan lebih tinggi dari pada kurs
tunai,maka selisih antara kurs ini disebut premi atas kontrak pertukaran masa depan
(premium on the forward exchange contract);ini berarti mata uang asing di jual pada harga
lebih tinggi( harga premium) dibandingkan dengan pasar masa depan (forward market). Jika
kurs masa depan lebih rendah dari pada kurs tunai,maka selisihnya disebut dengan diskon
atas kontrak pertukaran masa depan (discount on the forward exchange contract);ini berarti
mata uang asing dijual pada harga yang lebih rendah (harga diskon) dibandingkan dengan
pasar masa depan. 

PSAK 55 menetapkan aturan dasar untuk akuntansi atas kontrak pertukaran masa depan.
Perubahan nilai wajar harus diakui,namun akuntansi khusus untuk perubahan tersebut
tergantung pada tujuan dari lindung nilai. Untuk kontrak pertukaran masa depan,aturan
dasarnya adalah menggunakan kurs masa depan untuk mencatat kontrak masa depan. 

Anda mungkin juga menyukai