Anda di halaman 1dari 10

BAB 10

VALUTA ASING

VALUTA ASING

Menurut Ilham Fahmi (2014, hal 557) valuta asing adalah mata uang yang dipakai sebagai alat
transaksi yang berbentuk mata uang dari negara lain. Valuta asing tersebut dapat berbentuk
kertas dan koin, serta umumnya memiliki nilai yang fluktuatif dipasaran. Kondisi fluktuatif
terjadi disebabkan oleh berbagai faktor yang mendorong menguat dan melemahnya nilai tukar
mata uang negara yang bersangkutan.

Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran Transaksi keuangan dan ekonomi
internasional disebut hard currency, yaitu.Mata uang dari negara maju yang nilainya relatif stabil
dan terkadang Mengalami apresiasi atau peningkatan nilai dibandingkan mata uang negara lain.
Sebaliknya, mata uang yang berasal dari negara berkembang jarang digunakan sebagai alat
pembayaran antar negara karena nilainya relatif tidak stabil dan terkadang terdepresiasi atau
turun. Nilainya, mata uang ini sering disebut soft currency.

Hard currency berasal dari negara maju seperti dolar AS Union (USD), Yen Jepang-Jepang
(JPY), Euro (EUR), British Pound-British (GBP),Dolar Kanada (CAD), Franc Swiss (CHF),
Dolar Australia (AUD), dll. Soft currency umumnya berasal dari negara berkembang Misalnya
saja Rupiah Indonesia (IDR), Thai Basin (THB), Peso Filipina (PHP), Rupee India (INR) dll.

Saat ini, ratusan mata uang digunakan di banyak negara dunia. Dalam praktek perdagangan
valuta asing, mata uang berbagai negara di beri kode yang mana kode ini ditentukan oleh badan
internasional, yang sering disebut ISO. dalam ISO kode ini biasanya berupa mata uang suatu
negara dan dikodekan hanya dengan tiga huruf, dimana dua digit pertama adalah nama negara
dan digit terakhir (digit ketiga) adalah nama mata uang negara yang bersangkutan, seperti contoh
di atas adalah IDR yang dua digit pertamanya mewakili singkatan nama negara Di Indonesia,
angka ketiga merupakan huruf pertama mata uang rupiah.

Nilai tukar vakuta asing ini selalu berubah. Ada banyak faktor di balik perdagangan Forex
diantaranya adalah sebagai berikut :
• Penyusutan/penyusutan dan revaluasi/apresiasi

Depresiasi dan devaluasi merupakan penurunan nilai tukar mata uang suatu negara Devaluasi
tidak mengurangi nilai mata uang negara lain terhadap mata uang negara lain Amplitudonya
berlebihan dan bersifat sementara, sedangkan depresiasi biasanya diumumkan secara resmi oleh
pemerintah negara yang bersangkutan, dan sebaliknya.

• Nilai nominal dan intrinsik uang

Nilai yang tertera pada uang disebut nilai nominal/nilai ekstrinsik, Nilai intrinsik adalah nilai
yang terkandung dalam uang itu sendiri, seperti bahan yang digunakan untuk menghasilkan uang
(kertas,tinta, biaya produksi, dll).

• Neraca pembayaran (neraca pembayaran)

Neraca pembayaran (BOP) dapat diartikan berasal dar negara-negara tempat arus kas masuk dan
keluar negara lain dalam waktu satu tahun. Dari segi transaksi, laporan neraca pembayaran ini
dapat berupa: Dibagi menjadi 2 yaitu transaksi yaitu yang dihasilkan oleh transaksi
kreditkewajiban pembayaran, seperti transaksi impor, sedangkan transaksi debit mengakibatkan
masuknya dana atau hak memperoleh dana, misalnya. Ekspor transaksi.

• cadangan devisa

Cadangan devisa ini dapat diartikan sebagai jumlah total dana yang ada di suatu negara Mata
uang, alat likuid atau fasilitas lainnya dalam bentuk mata uang asing Dimiliki oleh bank sentral
suatu negara.

• Tingkat Inflasi

Tingkat inflasi dapat diartikan sebagai tingkat kenaikan harga barang konsumsi yang terjadi pada
kurun waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam persen pertahun.

• Suku Bunga Ostensible


Suku bunga ostensible adalah suku bunga yang berlaku di suatu negara sebelum dikurangi
tingkat inflasi.

• Suku Bunga Riil

Suku bunga riil adalah suku bunga yang berlaku di suatu negara setelah dikurangi dengan tingkat
inflasi negara itu.

FUNGSI VALUTA ASING

Sampai saat ini, fungsi utama pasar valuta asing adalah pergerakan dana atau peminjaman
kekuatan dari satu negara dan mata uangnya ke negara lain. Hal ini biasanya dilakukan melalui
transmisi elektronik, dan semakin meningkat melalui Internet. Hal ini menyebabkan bank
domestik meminta bank koresponden pusat devisa untuk membayar sejumlah uang kepada
individu, perusahaan, atau rekening dalam mata uang local. Peran pasar valuta asing antara lain
diwujudkan dalam pertukaran berbagai mata uang di pasar internasional. Situasi ini muncul dari
perlunya nilai tukar yang wajar antara mata uang yang diperdagangkan (Levi, 1996).

Pasar Forex memiliki beberapa fungsi seperti:

1. Mempermudah proses transaksi valuta asing dan transfer dana dari satu negara ke negara lain
sehingga memungkinkan pembayaran internasional.

2. Sebagai pemberi pinjaman berarti pasar valuta asing memfasilitasi pelaksanaan kontrak atau
kontrak penjualan melalui sistem kredit.

3. Batasan risiko berarti pasar valuta asing menawarkan peluang lindung nilai (membatasi risiko
kemungkinan fluktuasi harga).

4.Spekulasi. Artinya seseorang bisa berspekulasi di pasar valuta asing, mengambil resiko,
bahkan mengambil resiko untuk mendapatkan keuntungan

JENIS PASAR VALUTA ASING

Sebenarnya ada banyak jenis kegiatan perdagangan valuta asing/valas yang melibatkan jual beli
berbagai produk dan pinjam meminjam dengan nilai tukar untuk menghasilkan keuntungan bagi
pemilik modal.
a. Transaksi Spot

Menurut Koncoro, perdagangan spot terdiri dari perdagangan valuta asing yang biasanya
diselesaikan dalam waktu hingga dua hari kerja dan terdapat tiga jenis perdagangan spot: Untuk
akan diselesaikan pada hari yang sama. Tom (Asuraku) akan diantar keesokan harinya. Spot
dengan pengiriman selesai dalam waktu 24 jam setelah perjanjian.

b. Transaksi forward

Adalah transaksi valuta asing dimana dana ditransfer pada tanggal tertentu di masa depan. Nilai
tukar di mana transaksi berjangka terjadi dan ditetapkan ketika kedua belah pihak menyetujui
kontrak penjualan. Jangka waktu dari penandatanganan kontrak hingga penukaran mata uang
sebenarnya bisa antara dua minggu hingga satu tahun. Biasanya memiliki jangka waktu 1, 2, 3,
atau 6 bulan. Forward biasanya terjadi ketika eksportir, importir, atau entitas ekonomi lain yang
terlibat dalam pasar valuta asing perlu membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada
tanggal tertentu di masa depan.

c. Transaksi Currency Futures/ Swap.

Menurut Madura (2000:67-68) Pasar Currency Futures adalah pasar yang memfasilitasi
perdagangan kontrak currency futures. Suatukontrak currency futures menetapkan sutu volume
standar suatu valuta tertentu yang akan dipertukarkan pada tanggal penyelesaian (settiement
date) tertentu di masa depan. Sebuah MNC (multi national corporation) yang ingin meng-hedge
hutangnya akan membeli kontrak corrency futures untuk mengunci harga suatu valuta di masa
depan.

d. Transaksi Currency 0ptions.

Currency 0ptions adalah merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak currency
options. Kontrak currency options dapat diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency
call options menyediakan hak untuk membeli l suatu valuta tertentu dengan harga tertentu dalam
suatu pride tertentu. Currency call options digunakan untuk meng-hedge hutang-hutang valas
yang harus dibayarkan dimasa depan. Currency put options memberikan hak untuk menjual
suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu priode waktu tertentu. Currency put options
digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang akan diterima dimasa depan.
STRUKTUR PASAR VALUTA ASING

Struktur yang ada dalam pasar valuta asing diantaranya merupakan salah satu fungsi utama bank
komersil yaitu untuk membantu memudahkan perdagangan internasional. Transaksi yang
terdapat di dalam pasar valuta asing tidak memiliki tempat pusat operasi untuk mempertemukan
penjual dan pembeli (over-the counter/OTC). Pasar valuta asing mempunyai hubungan langsung
dengan transaksi global seperti hubungannya dengan bank yang memasarkan valuta asing, non-
bank dealer dan broker valuta asing. Pihak-pihak tersebut mendorong dalam perdagangan dan
juga mempunyai hubungan antara satu pihak dengan pihak lainnya.

Tiga segmen pasar utama yaitu Australasia, Eropa, dan Amerika Selatan. Australasia mencakup
pusat perdagangan di Sydney, Tokyo, Hong Kong, Singapore, dan Bahrain; Eropa mencakup
Zurich, Frankurt, Paris, Brussels, Amsterdam, dan London, Amerika Selatan meliputi New York,
Montreal, Toronto, Chicago, San Fransisco, dan Los Angeles. Sebagian besar pihak perdagangan
melakukan operasi antara 9 sampai dengan 12 jam kerja per hari, meski beberapa bank
melakukan shift dengan tiga kali per delapan jam agar bisa mengikuti transaksi perdagangan
yang terjadi setiap waktunya. Perdagangan aktif biasanya terutama terjadi saat waktu penjualan
berpusat di Australia dan perdagangan berpusat di Eropa secara waktu yang bersamaan,dan saat
waktu perdagangan di Eropa dan Amerika Selatan terjadi secara waktu yang bersamaan
(overlap). melebihi dari setengah penjualan di Eropa terjadi di antara pk.08.00 dan malam
menurut standar waktu timur (pk.01.00 dan pk.05.00 Greenwich Mean Time [London], saat
pasar Eropa masih buka. Pusat perdagangan tertentu memiliki efek yang lebih dominan di dalam
pasar dibandingkan dengan pasar lainnya.

MEKANISME KERJA PASAR VALUTA ASING

Seperti halnya dalam sebuah perdagangan jual beli, di dalam perdagangan valas(valuta asing)
dalam dasarnya membutuhkan adanya penawaran dan permintaan. Namun ada beberapa aspek
yang menjadi pembeda antara pasar valas( valuta asing ) dengan pasar pada umumnya yaitu di
dalam pasar valuta asing tidak ada pertemuan antara pihak penjual maupun pihak pembeli secara
fisik dan juga tidak adanya serah terima secara fisik. Seluruh transaksi dilakukan melalui
perjanjian dan dengan menggunakan perantara arbitrase yang sering disebut sebagai pialang atau
broker. Di dalam pasar valuta asing, seorang investor yang ingin melakukan transaksi hanya
dapat melakukan transaksi dengan melalui perantara, yaitu pialang (Bappepti, 2009). Di dalam
pasar valuta asing pembelian dilakukan berdasarkan besaran lot dimana satu lot terdiri dari
satuan mata uang. Setelah investor melakukan transaksi dengan pialangnya maka pialang
tersebut akan meneruskan pesanan

yang dilakukan oleh para investor kepada lembaga yang lebih tinggi di atasnya, yaitu bursa atau
bank-bank besar lainnya. Pesanan yang dilakukan oleh pialang kepada lembaga yang lebih tinggi
itu berbentuk kuantitatif dalam bentuk lot dan bukan pesanan orang per orang. Di dalam pasar
valuta asing, transaksi yang terjadi merupakan transaksi dalam jumlah besar. Para pelaku di
dalam bursa pada umumnya adalah bank-bank besar, pialang-pialang, dan juga lembaga
keuangan lainnya.

Pasar valuta asing,pasar yang masuk di dalam bursa berjangka,yaitu investasi derivatif (turunan)
dari produk investasi saham dan investasi keuangan . Pada mulanya, yang ada di dalam pasar
derivatif hanya ada perdagangan indeks dan komoditi, setelah itu baru bertambah dengan pasar
valuta asing Di Indonesia, berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia no.32 tahun
1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi Bab II tentang Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi pasal 4 ayat 1. regulator yang mengawasi kegiatan para pialang ada di
bawah wewenang Bappepti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi). Di
Amerika Serikat yang merupakan negara yang mengawali perdagangan margin trading,
wewenang regulasi berada di bawah CFTC (Commodity Futures Trading Comission) dan NFA
(National Futures Association). CFTC dan NFA merupakan role model bagi regulator-regulator
lain di setiap negara. Pialang yang diregulasikan di bawah mereka harus mengikuti berbagai
peraturan ketat dan terseleksi dengan ketat pula.

KURS VALUTA ASING


Nilai tukar / Kurs dapat didefinisikan sebagai jumlah uang domestik atau, pada saat
dinyatakan dalam satuan rupiah, berapa jumlahh rupiah yang dibutuhkan untuk dapat
memperoleh unit mata uang asing. Sebagai contoh, jika per 30 November 2023 menujukan rate
kurs jual $1,00 USD sebesar Rp15.460,92 maka untuk mendapatkan $1,00 USD anda perlu
menyiapkan Rp15.460,92

Adapun definisi Kurs / Nilai tukar menurut beberapa ahli di bidang ekonomi, diantaranya :

a. Fabozzi dan Franco

Fabozzi dan Franco memahami bahwa Nilai tukar ialah sejumlah mata uang yang dapat
ditukarkan per unit menjadi mata uang lain, atau harga suatu mata uang dalam mata uang yang
lain.

b. Nopirin

Menurut Nopirin sendiri nilai tukar ialah nilai tukar antara dua mata uang yang berbeda, yang
kemudian diperoleh rasio / nilai antara kedua mata uang tersebut.

c. Salvator

Menurut Salvator, nilai tukar adalah harga mata uang terhadap mata uang lain. Namun ia
juga mengatakan nilai tukar juga disebut sebagai hubungan nilai tukar diantara dua mata uang
negara yang berbeda. Dengan kata lain, nilai tukar ini dapat kita artikan sebagai harga satua mata
uang asing yang dinyatakan dalam mata uang lokal

d. Mankiw

Mankiw sendiri berpendapat bahwa valuta asing ini adalah tingkat harga yang disepakati oleh
masyarakat kedua negara untuk melakukan transaksi perdagangan satu sama lain.

Nilai tukar menunjukkan harga di mana satu mata uang ditukarkan dengan mata uang
lainnya. Penentuan nilai tukar suatu negara terhadap mata uang negara lain ditentukan oleh
permintaan dan penawaran masing-masing mata uang sebagai suatu komoditas. Aturan ini juga
berlaku pada nilai tukar Rupiah. Jika permintaan rupiah melebihi penawaran, maka nilai tukar
rupiah diperkirakan dan sebaliknya. Jika suatu negara menerapkan kebijakan nilai tukar
mengambang, maka terjadi apresiasi atau devaluasi mata uang dan nilai tukar ditentukan oleh
mekanisme pasar (Kuncoro, 2001).

Pertukaran antara suatu mata uang dengan mata uang lainnya disebut perdagangan valuta
asing (Kuncoro, 1996). Harga suatu mata uang relatif terhadap mata uang lainnya disebut nilai
tukar atau exchange rate (Salvatore, 1997). Nilai tukar juga dapat kita artikan sebagai harga mata
uang suatu negara dalam satuan barang (misal mata uang dapat diartikan sebagai suatu
perbandingan nilai-nilai mata uang). Nilai tukar juga menunjukkan harga di mana satu mata uang
ditukarkan dengan mata uang lainnya.

Tanpa adanya campur tangan pemerintah, kurs valuta asing ini ditentukan oleh kekuatan
demand dan supply dari mata uang tertentu di pasar valuta asing. Contohnya ketika permintaan
terhadap US$ meningkat, sedangkan penawarannya tetap, maka kurs US$ terhadap rupiah akan
meningkat.

Permintaan mata uang asing dapat timbul dari impor barang dan jasa serta aliran modal ke
luar negeri. Di sisi lain, pasokan mata uang disebabkan oleh ekspor barang dan jasa serta aliran
modal dari luar negeri ke Indonesia. Kenyataannya berbanding terbalik dengan pasar uang
rupiah, karena permintaan terhadap rupiah meningkat ketika ekspor luar negeri meningkat dan
masuknya modal asing ke Indonesia, dan penawaran uang rupiah meningkat ketika impor dan
masuknya modal ke luar negeri.

Selain itu, nilai tukar sendiri mempengaruhi penawaran dan permintaan mata uang. ketika
dolar AS menguat terhadap rupee, maka harga barang impor pun meningkat sehingga volume
impor menurun, sebaliknya ketika jumlah ekspor meningkat, karena produk dalam negeri relatif
murah bagi pembeli luar negeri.

PENENTUAN KURS DALAM PASAR BEBAS

a. Permintaan mata uang.


Nilai tukar ini menjadi salat satu faktor yang sangat penting untuk dapat menentukan
apakah barang di suatu negara lain "lebih murah" / "lebih mahal" daripada barang
produksi dalam negeri. Semakin tinggi mata uang negara lain, maka akan semakin rendah
permintaan untuk mata uang negara itu. Sebaliknya, ketika harga mata uang nasional
semakin rendah, maka akan semakin banyak permintaan untuk mata uang negara
tersebut.
b. Transaksi terhadap mata uang asing.
Jika semakin tinggi penawaran harga untuk suatu mata uang negara, maka akan
semakin banyak penawaran untuk mata uang negara tersebut. Begitupun sebaliknya,
semakin rendah mata uang suatu negara, maka semakin sedikit penawaran untuk mata
uang negara tersebut
c. Penentuan harga mata uang asing.
Dengan adanya permintaan dan penawaran mata uang, maka kombinasi permintaan
dan penawaran ini akan menciptakan keseimbangan di pasar terbuka.

PENENTUAN KURS OLEH PEMERINTAH

PERUBAHAN – PERUBAHAN KURS


DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, S. (2013). MAKROEKONOMI TEORI PENGANTAR. Jakarta : PT Raja Grafindo


Persada.

Veritia, dkk. (2019). Teori Ekonomi Makro. UNPAM PRESS.

Suparmoko, M., & Sofilda, E. (2016). PENGANTAR EKONOMI MAKRO Edisi 6. Tangerang:
In Media.

Thresia , f. (2009). Valuta asing dan nilai tukar valuta asing. Jurnal valuta asing, 6-

9. Diakses 30 november 2023, Dari universitas indonesia.

Anda mungkin juga menyukai