Anda di halaman 1dari 6

Pasar Valuta Asing

Pengertian Valuta Asing (Valas)


Valuta asing atau seringkali disebut dengan valas merupakan mata uang
yang diakui, dipakai, dan diterima sebagai alat pembayaran dalam
perdagangan internasional. Seringkali valuta asing yang banyak dipakai
adalah mata uang suatu negara yang berfungsi cukup besar dalam sistem
perekonomian disemua negara. Mata uang dollar adalah contoh valuta asing
yang sering dipakai diseluruh negara.
Valuta asing (valas) adalah bagian dari devisa suatu negara. Devisa
merupakan setiap kekayaan yang ada pada suatu negara yang berada di luar
negeri dengan wujud bisa berupa barang, jasa ataupun mata uang yang
dipakai sebagai alat perdagangan lintas negara.
Devisa suatu negara yang berupa mata uang ini yang biasa disebut dengan
istilah valuta asing. Pengertian lain dari valuta asing adalah suatu mekanisme
yang mana orang dapat mentransfer daya beli antar negara, mendapatkan
atau meyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasional dan
meminimalkan kemungkinan adanya resiko rugi diakibatkan terjadi fluktuasi
kurs suatu mata uang.
Sedangkan pasar valuta asing (foreign exchange market, forex) merupakan
jenis perdagangan mata uang suatu negara kepada mata uang negara
lainnya yang ada keterlibatan pasar uang di seluruh dunia dan berlangsung
selama 24 jam dengan terus berkesinambungan.

Sejarah Valuta Asing (Valas)


Mulanya, manusia melakukan produksi sendiri untuk pemenuhan keperluan
mereka. Sehubungan itu berkembang menjadi sistem barter yakni tukat
menukar barang dengan barang lain, tetapi sistem barter mulai ditinggalkan
karena dirasa mempunyai banyak kelemahan dan uang dalam emas atau
perak dijadikan sebagai standar dalam pasar. Kemudian terciptalah mata
uang untuk setiap daerah.
Berdasarkan ulasan diatas, bisa disebut pertukaran mata uang atau valuta
asing telah sangat lama, sama tuanya dengan uang itu. Namun baru
diperhatikan dengan serius di tahun 1880 sampai Perang Dunia I. Ketika itu,
nilai standar uang yaitu emas murni.
Tetapi di masa perang standar emas tersebut dianggap mempunyai banyak
kelemahan dan menjadikan semakin banyak pengangguran. Sesudah perang
dunia selesai, dunia mengharapkan standara ekonomi yang lebih stabil serta
lebih baik, maka pada tanggal 22 Juli 1944 diadakan Konferensi Moneter
Internasional “The Bretton Woods Confernce”.
Konferensi itu dihadiri oleh 44 negara dan dalam pertemuan ini ditetapkan
sistem pertukaran mata uang tetap “Fixed Exchange Rate System”. Terdapat
ketetapan dasar yang disepakati dalam konferensi monter tersebut, antara
lain:

 Setiap negera menentukan nilai tukarnya terhadap mata uang USD


(Amerika)
 Amerika menentukan nilai USH kepada emas (USD 35/once)
 Amerika menjual emas dengan harga tetap kepada pemegang resmi
mata uang USD
 Perubahan nilai tukar mata yang pada USD tidak boleh melebihi 1%,
apabila terpaksa maka batas maksimalnya adalah 10%.

Sesudah konferensi tersebut diadadakan, perkembangan ekonomi dunia


meningkat pesat dan 2 tahun kemudian Lembaga Moniter Internasional dan
Bank Dunia terbentuk untuk sebagai pengawas sistem tersebut.
Tetapi di tahun 1960, perekonomian Amerika mulai memburuk menjadikan
kepercayaan negara lain pada USD mulai menurun. Sampai akhirnya
Presiden Nixon yang ketika itu menjabat, mengumumkan sistem nilai tukar
untuk USD pada tanggal 15 Agustus 1971.
Amerika memutuskan memakai nilai tukar mengambang untuk mata uang
mereka (Floating Exchange Rate System), yang mana nilai mata uang USD
tidak ditentukan dalam jumlah tertentu melainkan bisa berubah-ubah
tergantung mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Kemudian negara
lain ikut memakai sistem mata uang mengambang dan sampai saat in hampir
semua negara memakai sistem tersebut.
Dengan diterimanya sistem mata uang mengambang, pasar valuta asing
mulai muncul dengan menggunakan fluktuasi harga untuk membuat
keuntungan. Pada mulanya hanya digunakan hanya untuk individu, tetapi
ketika ini sudah berkembang sangat pesat. Meskipun sangat spekulatif dan
tidak stabil, perdagangan valuta asing telah menjadi pasar dengan nilai
transaksi terbesar di dunia.

Tujuan Valuta Asing/Valas


Terdapat tujuan dijalankannya transaksi valuta asing, atau valas yakni:

 Sebagai transaksi pembayaran


 Untuk mempertahankan daya beli
 Dapat mengirimkan uang ke luar negeri
 Untuk memperoleh keuntungan
 Untuk pemagaraan resiko (hedging)
 Untuk memudahkan belanja

Fungsi Valuta Asing/Valas


Adanya valas atau valuta asing, adalah:

 Sebagai Alat Tukar Internasional


Valuta asing memiliki fungsi sebagai alat tukar barang atau jasa antar
satu negara dengan negara lain. Ketika suatu negara (seperti
Indonesia) hendak membeli barang dari negara negara lain (seperti
China), maka mata uang yang dipakai adalah mata uang China, bukan
mata uang negara Indonesia atau memakai valuta asing.
 Sebagai Alat Pembayaran Internasional
Valuta asing mempunyai fungsi sebagai alat pembayaran pada utang
dari suatu negara ke negara lain.
 Sebagai Pengendali Kurs Mata Uang
Kurs merupakan perbandingan nilai mata uang yang satu dengan mata
uang yang lain. Misalnya 1 dollar Amerika nilainya sama dengan 14.000
Rupiah. Kurs mata uang suatu negara dapat menguat (nilai menjadi
naik) atau melemah (nilai menjadi turun) sesuai dengan kondisi negara
tersebut, menjadikan dalam tersebut, valuta asing dapat digunakan
sebagai alat untuk pengendalian kurs mata uang negara.
 Sebagai Alat Untuk Memudahkan Perdagangan Internasional
Karena valuta asing dapat dijadikan alat tukar internasional, maka
perdagangan internasional akan semakin mudah dijalankan dengan
menggunakan pasar valuta asing ini.
Jenis-Jenis Valuta Asing (Valas)
Jenis valuta asing dapat dikategorikan menurut jenis dan bentuknya
Menurut Jenisnya
Berdasarkan jenisnya, valuta asing dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni:

 Valuta Asing Fisik


Valuta asing fisik adalah uang asiang dalam artian sebenarnya, yakni
uang asing dalam bentuk logam atau kertas.
 Valuta Asing Non Fisik
valuta asing non fisik adalah uang asing yang dalam bentuk uang giral
atau surat-surat berharga lain contonya adalah cek, wesel, travelers
dan lain-lain.

Menurut Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, valuta asing dapat dibedakan menjadi:

 Mata Uang Asing (Indonesia Rupiah, USD, Euro, SGD dan lain
sebagainya)
 Saldo Kredit (Saldo Kredit bank devisa di suatu negara)
 Surat Wesel Luar Negeri (Surat wesel aktivitas ekspor impor)
 Hak Penerimaan Pembayaran (dalam bentuk berbeda-beda pada suatu
negara)

Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Valuta Asing


Terdapat beberapa faktor yan gmenjadi pengaruh kurs valuta asing antara
lain sebagai berikut:

 Perubahan dalam cita rasa masyarakat


 Perubahan harga dari barang ekspor
 Terjadinya kenaikan harga umum (inflasi)
 Perubahan dalam tingkat bunga
 Perkembangan ekonomi
Pelaku Ekonomi Dalam Valuta Asing
Terdapat pelaku ekonomi yang ikut dalam pasar valuta asing, antara lain
yakni:

 Dealer
Dealer atau market maker merupakan pihak yang membuat pasar mata
uang tertentu menjadi bergairah. Seringkali dealer akan menentukan
tingka persediaan pada mata uang tertentu. Dealer memperoleh
keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli valuta asing.
Seringkali yang menjadi dealer adalah seluruh Bank di dunia.
 Individu atau Perusahaan
Individu atau perusahaan merupakan pihak swasta yang terlibat dalam
transaksi perdagangan valuta asing. Seringkali pelaku ini bertujuan
untuk melancarkan bisnisnya, seperti importir, eksportir, investor dan
lain sebagainya.
 Arbitrator dan Spekulan
Arbitrator merupakan pihak ketiga dalam suatu perundingan yang
dapat memaksakan suatu kesepatakan untuk memperoleh keuntungan
dengan menggunakan perbedaan
harga. Sedangkan Spekulan merupakan orang yang menspekulasikan
perubahan nilai mata uang tertentu untuk memperoleh keuntungan dari
perubahan atua fluktuasi harga umum. Arbitrator dan spekulan ini
berbuat atas kemauannya sendiri dan seringkali mereka tidak
mempunyai kewajiban untuk melayani pembeli dan tidak menjamin
kelangsungan pasar.
 Pialang
Pialang merupakan pihak yang tugasnya memerantarai dalam
pertemuan penawaran (penjual) dan permintaan (pembeli) atas harga
suatu mata uang tertentu. Seringkali pialang mempunyai akses untuk
dapat berkomunikasi dengan dealer dan bank seluruh dunia.
 Bank Sentral
Bank sentral mempunyai perang sebagai pengontrol pasar. Bank
sentral berusaha melakukan pengendalian mata uang, inflasi, atau suku
bunga. Bank sentral dapat melakukan pengendalian keadaan ekonomi
dengan memanfaatkan cadangan devisanya.
 Pemerintah
Dengan menggunakan berbagai instrumen dalam negara, pemerintah
ikut campur dalam perdangan valuta asing. Yang bertujuan untuk
mencari keuntungan sebanyak-banyak demi menambah pendapatan
nasional dan membayar hutang luar negeri. Pendapatan dari pasar
nantinya akan ditukarkan ke mata uang negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai