Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Valuta asing atau Forex merupakan suatu jenis perdagangan atau
transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang
negara lainnya (pasangan mata uang / pair) yang melibatkan pasar- pasar uang
utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan.
Saat ini forex telah menjadi trand yang mewabah dan menarik
perhatian banyak pihak baik investor atau publik pada umumnya.
Perdagangan valas tak diragukan lagi merupakan pasar keuangan terbesar di
dunia, dengan volume perdagangan harian melebihi USD 4 trilliun sehingga
memungkinkan terjadinya transaksi setiap saat.
Berjalannya forex ini erat kaitannya dengan pelaku usaha forex yang
disebut trader, sebagai pelaku usaha perdagangan menjual dan membeli mata
uang secara jangka pendek secara terus menerus, regular dengan jumlah yang
relative kecil dan konsisten untuk mendapatkan keuntungan. Trader
professional tidak selalu benar, terkadang mereka juga salah dalam
menganalisa market dan mengalami kerugian. Namun secara probilitas,
frekuensi kegagalan jauh lebih kecil apabila dibandingkan dengan frekuensi
keberhasilan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari valuta asing (valas)?
2. Apa saja syarat- syarat valas?
3. Apa saja rukun- rukun valas?
4. Siapa saja para perlaku pasar valas?
5. Bagaimana alur kegiatan pasar valas?
6. Apa saja manfaat adanya pasar valas?

1
7. Apa saja macam- macam valas?
8. Bagaimana praktek dalam kurs valas?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui definisi valuta asing (valas)
2. Mengetahui syarat- syarat valas
3. Mengetahui rukun- rukun valas
4. Mengetahui siapa saja para pelaku pasar valas
5. Mengetahui alur kegiatan pasar valas
6. Mengetahui manfaat adanya pasar valas
7. Mengetahui macam- macam valas
8. Mengetahui praktek dalam kurs valas

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Devinisi Valuta Asing


Valuta asing tersendiri memiliki arti sebagai mata uang yang diakui,
diapaki dan juga diterima sebagai alat pembayaran dalam perdagangan
internasional. Dalam beberapa kamus bahasa arab transaksi valuta asing di
istilahkan dengan kata al- sharf yang berarti jual beli valuta asing atau dalam
istilah bahasa inggris adalah money changer.
Menurut Berlianta, Heli Charisma (2004), valuta asing atau yang
disingkat dengan kata “Valas”secara bebas dapat diartikan sebagai mata uang
yang dikeluarkan dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di negara
lain. Adapun menurut Ekananda, Mahyus (2004), valas merupakan suatu
mekanisme dimana orang dapat mentransfer daya beli antar negara,
memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan
internasional, dan meminimalkan kemungkinan risiko kerugian akibat
terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang, dikarenakan perbedaan nilai mata
uang tiap negara. Berdasarkan pengertian tentang valas diatas terdapat suatu
hal yang relative yaitu kata “di negara lain”. Jadi suatu mata uang dikatakan
sebagai valuta asing tergantung dari siapa yang melihat. Untuk duduk di
negara yang bukan negara asal mata uang akan menyebut sebagai valuta asing
atau valas dan sebaliknya penduduk di negara asal mata uang tidak akan
menyebutnya demikian.

2.2 Syarat- syarat Valas


Adapun syarat sah jual beli mata uang (Al-Sharf) pada umumnya sama
dengan jual beli, tetapi ada syarat- syaratnya tertentu yang dipenuhi dalam
transaksi jual beli mata uang:

3
1. Penjual dan pembeli (aqidain)

Yang dimaksud dengan aqidain adalah orang yang mengadakan akad


(transaksi) disini dapat berperan sebagai penjual dan pembeli.

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi dalam transaksi (akad)


adalah:

1. Berakal atau tidak hilang ingatan,


2. Kehendak sendiri,
3. Orang yang melakukan transaksi tersebut sudah mumayyiz yang dapat
membedakan mana yang tidak boleh atau dapat membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk. Dengan demikian tidak sah jual beli
yang dilakukan oleh anak yang belum mumayyiz.
2. Uang / harta dan barang (ma’qud ‘alaih)

Benda yang dijadikan sebagai obyek jual beli ini harus memenuhi
syarat- syarat sebagai berikut:

1) Suci barangnya (tidak najis)


2) Dapat diambil manfaatnya
3) Milik orang yang melakukan akad
4) Dapat diserahterimakan
5) Dapat diketahui
6) Barang yang diakadkan ada di tangan
3. Ijab dan Qabul

4
2.3 Rukun- rukun Valas
Adapun rukun jual beli mata uang pada umumnya sama dengan rukun
jual beli yaitu (Bakry, 1994):
a. Penjual dan Pembeli (Aqidain)
b. Uang / harta dan barang yang dibeli (Ma’qud ‘alaih)
c. Adanya lafadz (ijab dan qabul)

2.4 Para Pelaku Pasar Valas

Menurut Yuliati, Sri Handaru (2002) terdapat beberapa pelaku


ekonomi yang ikut dalam pasar valuta asing antara lain:
a. Dealer valuta asing bank dan non bank
Dealer bank- bank dan non bank beroperasi di kedua pasar antar
bank dan nasabah.
b. Individu atau perusahaan
Individu dan perusahaan menggunakan pasar valuta asing untuk
mempermudah pelaksanaan transfer investasi atau komersil.
c. Spekulan dan arbitrase
Mereka ini melakukan transaksi dalam pasar valuta asing untuk
memperoleh keuntungan. Arbitrase pada prinsipnya merupakan
suatu bentuk spekulasi yang terdapat dalam valuta asing, dimana
mereka membeli suatu valuta asing di suatu pusat keuangan.
d. Pialang valuta asing
Pialang valuta asing berfungsi sebagai perantara yang
mempertemukan penawaran dan permintaan terhadap mata uang
tertentu.
e. Bank sentral
Bank- bank sentral menggunakan pasar ini untuk memperoleh
cadangan devisa dan juga mempengaruhi harga dimana mata
uangnya diperdagangkan.

5
f. Pemerintah
Dengan menggunakan berbagai instrumen dalam negara,
pemerintah iku campur dalam perdagangan valuta asing. Yang
bertujuan untuk mencari keuntungan sebanyak- banyaknya demi
menambah pendapatan nasional dan membayar hutang luar negeri.
Pendapatan dari pasar nantinya akan ditukarkan ke mata uang
negara tersebut.

2.5 Alur Kegiatan Pasar Valas

Menurut Hasan, Akhmad Farroh (2018:151). Diantara alur


kegiatan pasar valas ialah:

a. Perusahaan atau perorangan yang melakukan transaksi karena


kebutuhannya akan menghubungi bank untuk melakukan
transaksi. Dia membeli atau menjual valas dengan pihak bank.
b. Pihak bank pada saat melakukan transaksi dengan nasabah,
biasanya langsung masuk ke pasar valas antar bank untuk
melakukan transaksi. Misal bank membeli USD dan menjual
Rupiah dengan perusahaan, pada saat yang bersamaan bank
melakukan transaksi menjual USD dan membeli dari pasar
valas antar bank. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko yang
dihadapi, terutama risiko pergerakan kurs.
c. Transaksi valas antar bank ada dua cara, pertama bank mencari
sendiri bank lain untuk membeli USD dan menjual Rupiah atau
kedua bank mencari broker untuk mencari bank lain yang mau
membeli USD dan menjual Rupiah.
d. Bank sentral biasanya melaukan transaksi valas untuk
menstabilkan nilai tukar valuta.

6
2.6 Manfaat Adanya Pasar Valas

Adanya valuta asing (valas), adalah:

a. Sebagai alat tukar menukar internasional


Valuta asing memiliki fungsi sebagai alat tukar barang atau jasa
antar satu negara dengan negara lain. Ketika suatu negara (seperti
Indonesia) akan membeli barang dari negara lain (seperti China),
maka mata uang yang dipakai adalah mata uang China, bukan mata
uang negara Indonesia atau memakai valuta asing.
b. Sebagai alat pembayaran internasional
Valuta asing mempunyai fungsi sebagai alat pembayaran pada
utang dari suatu negara ke negara lain.
c. Sebagai pengendalian kurs mata uang
Kurs merupakan perbandingan nilai mata uang yang satu negara
dengan mata uang lain. Misalnya 1 dollar Amerika nilainya sama
dengan 14.000 rupiah. Kurs mata uang suatu negara dapat menguat
(nilai menjadi naik) atau melemah (nilai menjadi turun) sesuai
dengan kondisi negara tersebut, menjadikan dalam tersebut, valuta
asing dapat digunakan sebagai alat untuk pengendalian kurs mata
uang negara.
d. Sebagai alat untuk memudahkan perdagangan internasional
Karena valuta asing dapat dijadikan alat tukar internasional, maka
perdagangan internasional akan semakin mudah dijalankan dengan
menggunakan pasar valuta asing ini.

7
2.7 Macam- macam Valas

Dalam Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) telah menjelaskan


tentang macam-macam pertukaran, antara lain:
a. Transaksi Spot
Transaksi spot ialah: pembelian dan penjualan valuta asing
untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau
penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari.
b. Transaksi Forward
Transaksi forward merupakan transaksi valas dimana
pengiriman mata uang dilakukan pasa suatu tanggal tertentu dimasa
mendatang.
c. Transaksi Swap
Transaksi swap ialah: transaksi pembelian dan penjualan
bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan 2 tanggal valuta
(penyerahan) yang berbeda.
d. Transaksi Option
Transaksi OPTION, yaitu kontrak untuk memperoleh hak
dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus
dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka
waktu atau tanggal akhir tertentu.

2.8 Praktek Dalam Kurs Valas


Kurs valas ialah: nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam
nilai mata uang negara lain. Artinya kurs Valas merupakan repretasi
jumlah uang domestik yang dibutuhkan. Jenis Valas ialah: semua mata
uang negara-negara di dunia.
Sedangkan Jenis-Jenis kurs, sebagai berikut:
a. Kurs Jual Yaitu: kurs yang ditentukan oleh bursa valas untuk
menjual satu unit mata uang asing (valas) tertentu.

8
b. Kurs Beli Yaitu: kurs yang ditentukan oleh bursa valas untuk
membeli satu unit mata uang asing (valas) tertentu.
c. Kurs Tengah : Yaitu rata-rata dari harga kurs jual dan kurs beli.

9
BAB III

PENUTUP

1.1 Simpulan
Devinisi Valuta Asing
Valuta asing tersendiri memiliki arti sebagai mata uang yang diakui,
diapaki dan juga diterima sebagai alat pembayaran dalam perdagangan
internasional. Dalam beberapa kamus bahasa arab transaksi valuta asing
di istilahkan dengan kata al- sharf yang berarti jual beli valuta asing atau
dalam istilah bahasa inggris adalah money changer. Menurut Berlianta,
Heli Charisma (2004), valuta asing atau yang disingkat dengan kata
“Valas”secara bebas dapat diartikan sebagai mata uang yang dikeluarkan
dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain.
Syarat- syarat Valas
Adapun syarat sah jual beli mata uang (Al-Sharf) pada umumnya sama
dengan jual beli, tetapi ada syarat- syaratnya tertentu yang dipenuhi
dalam transaksi jual beli mata uang:
1. Penjual dan pembeli (aqidain)
2. Uang / harta dan barang (ma’qud ‘alaih)
3. Ijab dan Qabul

Rukun- rukun Valas

Adapun rukun jual beli mata uang pada umumnya sama dengan rukun
jual beli yaitu (Bakry, 1994):
a. Penjual dan Pembeli (Aqidain)
b. Uang / harta dan barang yang dibeli (Ma’qud ‘alaih)
c. Adanya lafadz (ijab dan qabul

10
Para Pelaku Pasar Valas

a. Dealer valuta asing bank dan non bank


b. Individu atau perusahaan
c. Spekulan dan arbitrase
d. Pialang valuta asing
e. Bank sentral
f. Pemerintah

11
DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Nazar. (1994). Problematika Pelaksanaan Fiqh Sunnah Islam. Jakarta:


Raja Grafindo Persada.

Berlianta, Heli Charisma. (2004). Mengenal Valuta Asing. Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press.

Ekananda, Mahyus. (2004). Analisis Pengaruh Volatilitas Nilai Tukar pada


Ekspor Komoditi Manafuktur di Indonesia. Buletin Ekonomi dan Perbankan.
Edisi September.

Hasan, Akhmad Farroh. (2018). Fiqih Muamalah. UIN- Maliki Malang Press. Jl
Gajayana 50 Malang.

12

Anda mungkin juga menyukai