Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FIQH EKONOMI KONTEMPORER

TRANSAKSI FOREX DALAM TIMBANGAN FIKIH

Disusun Oleh:

Kelompok 3

YUSRAWATI (201841046)

Dosen Pembimbing:

HIDAYATINA, S.HI., M.A

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

A. PENDAHULUAN
Pasar sebagai tempat untuk penjual dan pembeli melakukan transaksi jual

beli yang dilakukan dengan membayarkan sejumlah uang untuk ditukar dengan

barang yang diinginkan. Pada zaman dahulu pasar digunakan sebagai tempat untuk

melakukan transaksi barter antara barang yang satu dengan yang lainnya, akan tetapi

pada zaman sekarang pasar tidak lagi menjadi tempat barter akan tetapi menjadi

tempat transaksi jual beli. Yaitu membayarkan sejumlah uang untuk mendapatkan

barang yang di inginkan.

Pada dewasa ini obyek yang dijadikan transaksi jual beli tidak hanya barang

akan tetapi uang juga menjadi obyek jual beli atau yang disebut dengan perdagangan

mata uang asing (forex/valas). Dalam kegiatan bisnis valas tersebut, tidak sedikit

masyarakat muslim yang terlibat di dalamnya, baik sebagai nasabah maupun sebagai

pengusaha atau karyawan perdagangan valas. Sehubungan dengan itu, perlu

dilakukan kajian khusus mengenai hukum bisnis valas tersebut dalam perspektif

hukum Islam (muamalat), agar umat Islam mendapatkan jawaban hukum yang jelas

dan tegas.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pelaksanaan Transaksi Forex ?

2. Bagaimanakah tinjauan fiqh muamalah terhadap pelaksanaa transaksi forex ?

C. Teori fiqh muamalah dalam transaksi forex dalam timbangan fikih

1. Definisi valuta asing (Valas)

Kata Valuta asing berasal kata “valas” secara umum dapat diartikan: “sebagai mata

uang yang dapat digunakan dan diterima oleh semua negara dalam perdagangan
Internasional. Suatu mata uang dikatakan sebagai valuta asing tergantung dari siapa yang

melihat. Untuk penduduk di negara yang bukan negara asal mata uang akan menyebut

sebagai valuta asing dan sebaliknya penduduk di negara asal mata uang tidak akan

menyebutnya demikian. Sebagai contoh bagi orang Indonesia mata uang USDollar ialah:

valuta asing, sedang bagi orang Amerika mata uang USDollar bukan valuta asing”. 1

Sedangkan istilah valas dapat disamakan dengan isltilah Al-Sharf secara bahasa

dapat diartikan: “penukaran, penambahan, penghindaran, atau transaksi jual beli”. 2 Jadi, Al-

Sharf ialah: perjanjian jual beli satu valuta dengan valuta lainnya. Valas secara umum dapat

diartikan: “sebagai mata uang yang dikeluarkan dan digunakan sebagai alat pembayaran

yang sah di negara lain”.3

Fenomena yang terjadi saat ini mengenai pertukaran valuta asing dilakukan dalam

bentuk transaksi jual-beli valuta asing. Jadi contoh importir Indonesia akan membeli

USDollar di Indonesia, sedangkan pihak Jepang akan menjual USDollar yang didapat dari

importir Indonesia dan mebeli Yen.4

Sedangkan Valas selalu dikaitkan dengan: “ pertukaran mata uang sehingga kegiatan

perekonomian dunia tidak dapat dipisahkan dengan perdagangan valuta asing”.

Jadi, valas dapat diartikan Akad jual beli antara valuta satu dengan valuta yang lain.

Valas juga dapat diartikan sebagai mata uang yang digunakan dan dikeluarkan sebagai alat

1
Heli Charisma Berlian, Mengenal Valuta Asing, (Yogyakarta: Gajdah Mada University Press,
2006), hlm. 1-2.

2
Sutan Remy Sjahdiyni, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan
Indonesia, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1999), hlm 87.

3
Heli charisma berlianta, Mengenal valuta asing (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
2005),hlm 4-5.

4
Ibid., hlm. 1-2.
Transaksi yang sah di negara lain. sedangkan Jual beli mata uang merupakan transaksi jual

beli dalam bentuk finansial yang mencakup beberapa hal sebagai berikut: pertukaran mata

uang, pembelian mata uang, dan pembelian barang dengan uang tertentu.

2. Pasar Uang dan Bursa Valuta Asing/Saham


Pasar uang adalah tempat orang berjual beli uang. Seperti uang rupiah dengan
dolar amerika, singapura dan mata uang lainya. Bursa berarti tempat
memperjualbelikan saham (obligasi dan surat berharga lainnya). Sedangkan saham
berarti bagian (surat sero) dan pemegang saham adalah pemegang surat sero (tanda
ikut serta dalam perseroan dagang).
Obligasi berarti surat pinjaman yang dapat diperdagangkan dan biasanya
dibayar dengan jalan undian tiap tahun. Bisa juga disebut perjanjian tertulis dari bank,
perusahaan, pemerintah kepada pemegangnya untuk melunasi sebuah pinjaman dalam
masa tertentu dengan bunga tertentu pula. Dengan demikian, baik saham maupun
obligasi dan surat berharga lainnya dapat diperdagangkan karena ada nilainya.5

Efek, artinya surat-surat berharga yang dapat diperdagangkan (saham,


obligasi dan sebagainya). Jadi bursa efek adalah tempat memperjualbelikan surat-
surat berharga yang dapat diperdagangkan. Hal ini juga berarti bahwa saham adalah
termasuk efek. Sedangkan yang dimaksud valuta asing adalah mata uang luar negeri.
Apabila antara negara terjadi perdagangan internasional, maka tiap negara
membutuhkan valuta asing untuk alat bayar luar negeri yang dalam dunia
perdagangan disebut devisa.

Misalnya, eksportir indonesia akan memperoleh devisa dari hasil ekspor,


sebaliknya importir indonesia memerlukan devisa untuk mengimpor dari luar negeri.
Kurs saham itu juga seperti kurs valuta, bisa berubah-ubah menurut hukum
permintaan dan penawaran. Pada waktu itu, di indonesia pencatatan kurs saham
dilakukan ole PT Danareksa di Bursa Efek Jakarta.6
Dengan demikian akan timbul penawaran dan permintaan devisa di bursa
valuta asing. Setiap negara berwenang penuh menetapkan kurs uangnya masing-
masing (perbandingan nilai uang negara terhadap uang asing). Namun, kurs uang
5
Daud Darmawan, Mengenal Bisnis Valuta Asing, (Yogyakarta: Pinus, 2007), hlm. 9

6
Ibid., hlm. 10
setiap saat bisa berubah-ubah tergantung pada kekuatan ekonomi negara masing-
masing. Pencacatan kurs uang dan transaksi jual beli valuta asing diselenggarakan di
Bursa Valutas Asing.Menurut survei BIS (Bank International for Settlement) bank
sentral dunia yang dilakukan pada 2004, nilai transaksi pada pasar valuta asing
mencapai lebih dari USD$1,4 triliun per harinya.
3. Fungsi Pasar Valuta Asing (Valas)
a). Transer Daya Beli
Dalam perdagangan internasional hal ini sangatlah diperlukan, karena pada dasarnya
untuk menjual atau membeli sebuah barang di luar negeri harus menggunakan mata
uang yang berlaku  di tempat tinggal atau negara suatu pihak.
b). Penyediaan Kredit
Pengiriman barang antar negara dalam perdagangan internasional membutuhkan
waktu, oleh karena itu harus ada suatu cara untuk membiayai barang-barang dalam
perjalanan pengiriman tersebut, termasuk setelah barang sampai ketempat tujuan
yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk sampa pada pembeli.
c). Mengurangi Resiko Valas
Importir menghindari kemungkinan resiko yang tidak diperkirakan seperti perubahan
kurs saat traansaksi. Melalui sistem ini diharapkan untuk tidak memberikan dampak
buruk terhadap besarnya keuntungan yang telah diperkirakan.7
4. Pelaku dan Tujuan Pasar Valuta Asing
a). Pelaku Pasar Valuta Asing
-       Dealer (Market Maker)
Berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar bergairah di pasar uang.
Pada umunya dealer mengkhususkan pada mata uang tertentu dan menetapkan
tingkat persediaan tertentu pada mata uang tersebut.
-       Perusahaan atau Perorangan
Perusahaan atau individu juga dapat melakukan transaksi perdaganga
valuta asing (valas). Pasar valuta asing pada umunya dimanfaatkan untuk
memperlancar transaksi bisnis.
-       Spekulan dan Arbitrator
Orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs dan valas. Peran spekulan
dan arbitrator semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereka
justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas.

7
Ibid., hlm. 20
-       Bank Sentral
Pada dasarnya bank sentral melakukan jual beli valuta asing untuk
menstabilkan nilai tukar mata uangya atau juga disebut dengan istilah
kegiatan intervensi.
-       Pialang
Bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan
permintaan terhadap mata uang tertentu. Secara tidak langsung pialang
memiliki akses langsung dengan dealer dan bank seluruh dunia.
-       Pemerintah
Adapun tujuan pemerintah melakukan transaksi valuta asing anatar
lain untuk membayar utang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri
yang harus ditukarkan lagi kedalam uang lokal.
b). Tujuan Pasar Valuta Asing
Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valuta asing, diantaranya
sebagai berikut:
-       Untuk mempertahankan daya beli
-       Sebagai transaksi pembayaran
-       Sebagai jalan transaksi ke luar negeri
-       Mencari keuntungan

5. Dasar hukum dan istimbath hukum VALAS


Hadits sahih riwayat Bukhari Muslim (muttafaq alaih):

‫ال تبيعوا الذهب بالذهب إال مثل بمثل وال تشقوا بعضها على بعض وال تبيعوا‬
‫ وال تبيعوا منها‬، ‫بالو ِر ْق إال مثل بمثل وال تشقوا بعضها على بعض‬
َ ‫الو ِر ْق‬
َ
‫غائبا ً بناجز‬
Artinya: Jangan menjual emas dengan emas kecuali sama nilainya.
- Hadits sahih riwayat Muslim
‫بيعوا الذهب بالفضة كيف شئتم يداً بيد‬ 
Artinya: Juallah emas dengan emas sesukamu (asal) serah terima langsung.

- Hadits sahih riwayat Muslim

‫إذا اختلفت هذه األجناس فبيعوا كيف شئتم إذا كان يداً بيد‬
Artinya: Apabila jenisnya berbeda, maka juallah sesukamu asalkan serima terima
langsung (kontan).
            Dalam memahami matan teks teks yang menjelaskan permasalahan valas,
ulama bersilang pendapat. Diantaranya adalah kelompok kontekstualis. Aliansi ini
terdiri dari madzhab Hanbaliyyah, Mâlikiyyah, Hanafiyyah. Ketiga madzhab tersebut
masing-masing mempunyai struktur penalaran yang bervariasi yang akan kami
uraikan di bawah ini.
Dalam perspektif Hanbali, terjadi kontradiksi, tetapi menurut pendapat yang
lebih populer (qaul asyhar) dinyatakan bahwa ‘ilat riba dalam emas dan perak adalah
jenis barang yang memakai standar timbangan (mawzûn al-jinsi). Oleh sebab itu,
pintu analogi menjadi terbuka bagi setiap jenis materi yang mempunyai standarisasi
timbangan. Dengan demikian uang kertas tidak termasuk harta ribawi karena
standarnya bukan timbangan.
Sementara Mâlikiyyah mempunyai pandangan yang sedikit berbeda, mereka
menegaskan bahwa ‘ilat riba dalam kurensi emas dan perak adalah commodity
money (tsamaniyyah). Dengan demikian keharaman riba juga terdapat pada uang
kertas berdasarkan inferensi-analogis (istinbath-qiyasi). Pandangan ini senada dengan
madzhab Hanafiyyah, tetapi Hanafiyyah lebih memilih pendekatan hermeneutis
dengan cara menelisik konteks historis yang melatari munculnya Hadîts ‘Ubâdah bin
Shâmit. Proses dekontekstualisasi historis tersebut dicanangkan guna menelanjangi
sosio-kultural dan ekonomi yang menyebabkan mengapa teks Hadîts tersebut
berbunyi demikian, yakni teks yang hanya membatasi pada enam jenis harta ribawi.
Ternyata, menurut mereka, pembatasan tersebut mempunyai tali kaitan erat dengan
konteks perekonomian yang dipraktikkan pada saat itu, di mana pada umumnya dunia
perdagangan masih berkisar pada jenis-jenis komoditas tersebut, dan kurensi emas
dan perak merupakan dua komoditas uang yang menjadi alat tukar yang terlaku pada
zaman itu.
Setelah melakukan dekontekstualisasi historis, madzhab Hanafiyyah
melanjutkan kerja penafsirannya dalam rangka membumikan ruh Hadîts tersebut pada
realitas kekinian. Tugas ini oleh Hanafiyyah didasarkan pada analogi kurensi uang
kertas terhadap emas dan perak dengan landasan ‘ilat berupa commodity
money (atsmân al-asyyâ’) dan mempunyai potensi berkembang (nama’). Dengan
demikian, Hanafiyyah memandang bahwa ketentuan harta ribawi juga terlaku dalam
uang kertas.8
Menurut Imam Al-Jaziri dalam kitabnya9, ada syarat-syarat khusus yang harus
dipenuhi dalam melakukan jual beli valas antara dua mata uang yang berbeda. Syarat-
syarat tersebut adalah sebagai berikut:
 Kontan (khulul). Hukumnya tidak sah jual beli valas yang tidak kontan
(tertunda).
 Transaksi dilakukan dengan serah terima di tempat akad (‫)التقابض فى المجلس‬.
Yakni serah terima valas dilakukan secara langsung pada saat transaksi terjadi
Berdasarkan dalil hadits di atas ( ‫)وال تبيعوا منها غائبا ً بناجز‬. Apabila kedua pihak berpisah
sebelum menerima barang atau valas yang dijual, maka transaksi dianggap batal.
 Apabila valuta atau mata uang yang dijual berasal dari mata uang yang sama,
seperti rupiah dengan rupiah, maka nilainya harus sama. Maka tidak boleh menjual
beli 50.000 rupiah dengan 55.000 rupiah Indonesia.
Syarat adanya taqabuq (serah terima) dalam transaksi diatas adalah pendapat para
ulama yang mengatakan bahwa uang dihukumi sebagai nuqud. Tetapi menurut
pendapat ulama’ yang tidak menganggap bahwa mata uang tersebut sebagai nuqud
maka boleh bertransaksi tanpa bersyarat.10
6. Pandangan Islam Mengenai Pasar Uang dan Bursa Valuta Asing
Menurut Masjfuk Zuhdi, jual beli valuta asing dan saham diperbolehkan oleh
islam, baik transaksinya dilakukan di bursa valuta asing dan bursa efek maupun
tempat lain. Karena transaksinya telah memenuhi syarat rukun jual beli menurut
hukum islam,11

D. DD
8
Wahbah az-Zuhayli, Fiqh al-Islami Wa Adillatuhu,  Juz 4, (Damaskus: Dar Al-Fikr, 2000), hlm.
676.

9
Abdurrahman Al-Jaziri, Al-fiqhu ‘Ala al-Madzahib Al-Arba’ah, Juz 2, hlm. 5050-506.

10
Muhammad At-Turmusi, Mauhibah Dzil Fadzl, Juz 4, Mesir: Matba’ah Al-‘Amirah Al-
Syarfiyyah, tt., Hlm. 29.

11
Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah , (Toko Gunung Agung, Malang, 1987), hlm. 139
1. Pelaksanaa transaksi forex

Trading Forex adalah kegiatan melakukan sebuah transaksi


terhadap mata uang asing yang dijadikan sebagai investasi. Transaksi itu sendiri
dibagi menjadi dua macam yaitu jual (buy atau short) dan beli (sell atau long).
Prinsipnya sama seperti ketika sedang berdagang barang di pasar atau sarana lain.
Penjual akan membeli barang dengan harga sangat murah dan dijual kembali dengan
harga lebih tinggi. Dari selisih itulah profit murni didapatkan.
Jadi seorang trader valas atau valuta asing bisa mendapatkan keuntungan
kalau sudah menerapkan suatu transaksi tertentu. Baik itu jual atau beli semuanya
bisa memberikan profit dengan harga tinggi kalau trader tau kapan waktu yang tepat
serta mempertimbangkan faktor pengaruh lainnya. Apalagi sifat dari mata uang asing
selalu bergerak dan berubah setiap menit karena mengikuti market serta faktor atau
kondisi lainnya.

1). Transaksi Market dan Pending Order


Umumnya trading Forex terdiri dari dua macam traksaksi dengan aturan dan
kebijakan berbeda. Pada market order yang digunakan adalah harga jual dan beli
broker dimana pihak tersbeut sudah menjamin pelaksanaan transaksi tersebut. Cara
ini sangat praktis dimana Anda bisa jual atau beli uang modal tanpa harus antri sama
sekali. Sedangkan pada pending order, transaksi dilakukan pada harga tertentu
kemudian memenuhi syarat dari trader itu sendiri. 
Sementara itu pada pending order juga mengenal empat macam transaksi
berbeda-beda, diantaranya seperti buy stop yaitu terus membeli karena harga terus
naik. Kemudian sell stop melakukan jual karena harganya turun dan buy limit, beli
ketika harga naik dan berbalik arah. Terakhir yaitu transaksi sell limit dimana
Anda melakukan jual saat harga turun dan berbalik arah.
 

2). Transaksi Take Profit dan Stop Loss


Masih ada lagi jenis transaksi pada trading Forex. Yang pertama disebut
dengan take profit yaitu keuntungan yang diterima oleh trader dengan cara menjual
mata uang asing apabila nilai harga sudah naik mencapai batasan tertentu. Kemudian
mengenai stop loss yaitu transaksi untuk membatasi kerugian yang diterima oleh
trader supaya tidak terlalu besar. Seringnya stop loss bernilai lebih kecil dari harga
beli dan take profitnya.

3). Transaksi Trailing Stops Trading Forex


Untuk lebih memaksimalkan keuntungan yang didapatkan maka salah satu
solusinya adalah mengubah stop loss serta take profit. Selain itu Anda juga bisa saja
meminimalkan loss atau kerugian sehingga peluangnya makin besar. Oleh sebab
itulah banyak trader memanfaatkan transaksi trailing stops yaitu membuka stop loss
ketika sudah mendapatkan keuntungan. Hal tersebut bertujuan agar tidak
mendapatkan kerugian dalam jumlah besar. 

4). Tips Melakukan Transaksi Forex secara Maksimal


Tidaklah mudah melakukan bisnis jual beli mata uang asing atau Forex
apabila belum mempunyai wawasan cukup. Seringkali trader profesional sekalipun
mengalami rugi dalam jumlah besar karena tidak memerhatikan strategi dan
melakukan transaksi secara sembarangan. Ada beberapa hal perlu diperhatikan,
seperti membuat prediksi lebih jauh ke depan terlebih dahulu dengan menggunakan
analisa forex, mulai dari fundamental, teknikal dan lainnya.
Kemudian tips berikutnya adalah selalu mengawasi pergerakan mata uang
yang dipilih bahkan pasar global sekalipun. Grafik akan selalu menunjukkan
perubahan terus menerus setiap hari bahkan detik sekalipun sehingga Anda harus
mendapatkan peluang terbaik sebelum menentukan sebuah transaksi ingin menjual
ataupun beli. Apabila merasa bingung dan khawatir mendapatkan kerugian maka
lakukan transaksi stop loss karena sifatnya aman.
Ada berbagai macam jenis transaksi dalam kegiatan bisnis Forex atau jual beli
mata uang asing. Karena ada banyak sekali faktor yang memberikan pengaruh
terhadap perkembangan mata uang dunia maka sebaiknya berhati-hati dan jangan
gegabah ketika menentukan suatu keputusan. Belajar Forex lebih dalam akan semakin
membantu trader pemula dalam menentukan prediksi serta memudahkan proses
trading.

Anda mungkin juga menyukai