Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EKONOMI INTERNATIONAL

VALUTA ASING

Dosen Pembimbing;

M. Jauhari, SE.M.SI

Disusun Oleh :

Nawang Sari 642019025

Fajriah Rahmadaniati 642019022

Riko Syaputra 642019003

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


FAKULTAS AGAMA ISLAM
PRODI EKONOMI SYARIAH
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala yang telah memberikan
berkah dan karunia kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah “Ekonomi
Internasional” untuk memenuhi tugas makalah Masail fiqhiyah Tidak lupa sholawat
beriring salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam
yang mana telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang
benderang seperti ini.

Saya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca, mahasiswa, dan


bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Palembang, 13 juni 2021

Kelompok 7
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya zaman yang mengakibatkan kebutuhan yang


semakin berkembang, kita dituntut untuk kreatif dan cerdas dalam memenuhi
kebutuhan tersebut. Di setiap negara di dunia pasti membutuhkan bantuan dari negara
lain untuk memenuhi kebutuhan akan suatu jenis barang. Pada umumnya, setiap
negara mengimport suatu jenis barang dari negara lain untuk mencukupi kebutuhan di
negaranya. Alasan utama dari dilakukannya transaksi inport tersebut adalah negara
pengimport tak mampu memproduksi barang yang diimport di negaranya sendiri.
Karena alasan inilah kita mengenal export dan import.

Mengingat mata uang di satu negara tak berlaku di negara lain, tentu saja
dibutuhkan alat transaksi yang dapat diterima di negara lain. Kini, alat transaksi yang
mampu diterima di lain tersebut biasa dikenal dengan nama valas, sedangkan tempat
terjadinya transaksi jual beli valas biasa kita kenal dengan Pasar Valas.

Secara geografis pasar valuta asing atau foreign exchange market menjangkau
keseluruhan bagian dunia, dimana harga-harga mata uang senantiasa bergerak setiap
saat pada setiap hari kerja. Transaksi valuta asing (valas) yang biasanya dalam jumlah
besar diawali setiap pagi di Wellington dan Sydney, bergerak ke arah barat, ke
Tokyo, Hongkong, dan Singapore, melalui Bahrain, kemudian beralih ke pusat
keuangan keuangan Eropa, Frankfurth, Zurich, dan London menyebrangi Atlantik
dan berakhir di Sanfransisco dan Los Angeles. Pada saat sore hari di Eropa pasar
dalam keadaan ramai dan sangat likuid, ketika bursa Eropa maupun wilayah pantai
timur Amerika Serikat dibuka.

B. Rumusan Masalah

Hal Apa Saja Yang Terkait Tentang Valuta Asing?


PEMBAHASAN

A. Sejarah Valuta Asing (Valas)

Mulanya, manusia melakukan produksi sendiri untuk pemenuhan keperluan


mereka. Sehubungan itu berkembang menjadi sistem barter yakni tukat menukar
barang dengan barang lain, tetapi sistem barter mulai ditinggalkan karena dirasa
mempunyai banyak kelemahan dan uang dalam emas atau perak dijadikan sebagai
standar dalam pasar. Kemudian terciptalah mata uang untuk setiap daerah.

Berdasarkan penjelasan diatas, bisa disebut pertukaran mata uang atau valuta
asing telah sangat lama, sama tuanya dengan uang itu. Namun baru diperhatikan
dengan serius di tahun 1880 sampai Perang Dunia I. Ketika itu, nilai standar uang
yaitu emas murni.

Tetapi di masa perang standar emas tersebut dianggap mempunyai banyak


kelemahan dan menjadikan semakin banyak pengangguran. Sesudah perang dunia
selesai, dunia mengharapkan standara ekonomi yang lebih stabil serta lebih baik,
maka pada tanggal 22 Juli 1944 diadakan Konferensi Moneter Internasional “The
Bretton Woods Confernce”. Konferensi itu dihadiri oleh 44 negara dan dalam
pertemuan ini ditetapkan sistem pertukaran mata uang tetap “Fixed Exchange Rate
System”. Terdapat ketetapan dasar yang disepakati dalam konferensi monter tersebut,
antara lain:

• Setiap negera menentukan nilai tukarnya terhadap mata uang USD (Amerika)
• Amerika menentukan nilai USH kepada emas (USD 35/once)
• Amerika menjual emas dengan harga tetap kepada pemegang resmi mata uang
USD
• Perubahan nilai tukar mata yang pada USD tidak boleh melebihi 1%, apabila
terpaksa maka batas maksimalnya adalah 10%.
Sesudah konferensi tersebut diadadakan, perkembangan ekonomi dunia
meningkat pesat dan 2 tahun kemudian Lembaga Moniter Internasional dan Bank
Dunia terbentuk untuk sebagai pengawas sistem tersebut. Tetapi di tahun 1960,
perekonomian Amerika mulai memburuk menjadikan kepercayaan negara lain pada
USD mulai menurun. Sampai akhirnya Presiden Nixon yang ketika itu menjabat,
mengumumkan sistem nilai tukar untuk USD pada tanggal 15 Agustus 1971.

Amerika memutuskan memakai nilai tukar mengambang untuk mata uang


mereka (Floating Exchange Rate System), yang mana nilai mata uang USD tidak
ditentukan dalam jumlah tertentu melainkan bisa berubah-ubah tergantung
mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Kemudian negara lain ikut memakai
sistem mata uang mengambang dan sampai saat in hampir semua negara memakai
sistem tersebut.

Dengan diterimanya sistem mata uang mengambang, pasar valuta asing mulai
muncul dengan menggunakan fluktuasi harga untuk membuat keuntungan. Pada
mulanya hanya digunakan hanya untuk individu, tetapi ketika ini sudah berkembang
sangat pesat. Meskipun sangat spekulatif dan tidak stabil, perdagangan valuta asing
telah menjadi pasar dengan nilai transaksi terbesar di dunia.

B. Definisi Valuta Asing

Pasar modal merupakan salah satu pasar yang memiliki peranan penting dalam
kegiatan ekonomi. Jenis pasar modal ada banyak, salah satunya adalah pasar valuta
asing.

Dilansir dari buku Kamus Lengkap Istilah Ekonomi (2020) karya Tim Panca
Aksara, pasar valuta asing atau foreign exchange market adalah suatu pasar yang
mempertemukan pembelian dan penjualan mata uang asing.
Kegiatan penawaran dan permintaan valuta asing biasanya dilakukan di bursa
valuta asing yang diselenggarakan oleh bank. Bisa juga dilakukan di tempat
penukaran uang asing (money changer). Ada beberapa jenis mata uang dunia yang
bisa diperdagangkan di pasar valuta asing, antara lain US Dollar (USD), Pound
Sterlling (GBP), Euro (EUR), Japanese Yen (JPY), Australian Dollar (AUD),
Canadian Dollar (CAD), Chinese Yuan (CNY), dan Singapore Dollar (SGD).

Dalam pengertian lain, valuta asing adalah pertukaran atau konversi mata uang
suatu negara dengan negara lain. Contohnya, kamu bisa menukarkan uang rupiah
dengan dollar dengan nilai harga jual yang berlaku pada saat itu.

Terdapat tiga istilah penting dalam pasar valuta asing, yaitu:

1. Kurs jual, kurs dimana pedagang quoting bank menjual dan calling
bank/customer membeli.
2. Kurs beli, kurs dimana pedagang valuta asing membeli dan nasabah menjual.
3. Spread, merupakan selisih antara kurs jual dan kurs beli.

C. Fungsi pasar valuta asing

Ada beberapa fungsi pasar valuta asing, antara lain:

1. Mempermudah proses pertukaran valuta asing dan pemindahan dana dari satu
negara ke negara yang lain sehinga memungkinkan terjadinya kliring
internasional.
2. Sebagai penyedia kredit, maksudnya adalah pasar valuta asing menyajikan
kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli dengan
sistem kredit.
3. Membatasi resiko, maksudnya adalah pasar valuta asing memberikan
kemungkinan dilaksanakannya hedging (membatasi risiko terhadap
kemungkinan perubahan harga).
4. Spekulasi, maksudnya adalah melalui pasar valuta asing seseorang dapat
melakukan spekulasi, menerima, bahkan mencari risiko dengan harapan
mendapatkan keuntungan.

D. Kasus Pasar Valuta Asing

Kegiatan dalam pasar valuta asing tidak selalu berjalan dengan lancar. Ada
kalanya pasar valuta asing dilanda kasus yang menyebabkan kegiatan di pasar valuta
asing menjadi tidak stabil.

Dikutip dalam resmi Bank Indonesia, ada sembilan kasus yang pernah melanda
pasar valuta asing, yaitu:

• Krisis Malaysia (1985)


• Black Weenesday (1992)
• Runtuhnya Bank Barings (1995)
• Krisis Finansial Asia (1997-1998)
• Dot.com Crisis (2000)
• Krisis Finansial Global (2008)
• Krisis Utang Eurozone (2009)
• Skandal Libor (2012)
• Manipulasi NDF Singapura (2013)

E. Tujuan Valuta Asing/Valas

Terdapat tujuan dijalankannya transaksi valuta asing, atau valas yakni:

• Sebagai transaksi pembayaran


• Untuk mempertahankan daya beli
• Dapat mengirimkan uang ke luar negeri
• Untuk memperoleh keuntungan
• Untuk pemagaraan resiko (hedging)
• Untuk memudahkan belanja

F. Jenis-Jenis Valuta Asing (Valas)

Jenis valuta asing dapat dikategorikan menurut jenis dan bentuknya.

1. Menurut Jenisnya :
• Valuta Asing Fisik : Valuta asing fisik adalah uang asiang dalam artian
sebenarnya, yakni uang asing dalam bentuk logam atau kertas
• Valuta Asing Non Fisik : valuta asing non fisik adalah uang asing yang
dalam bentuk uang giral atau surat-surat berharga lain contonya adalah
cek, wesel, travelers dan lain-lain.
2. Menurut Bentuknya
• Mata Uang Asing (Indonesia Rupiah, USD, Euro, SGD dan lain
sebagainya)
• Saldo Kredit (Saldo Kredit bank devisa di suatu negara)
• Surat Wesel Luar Negeri (Surat wesel aktivitas ekspor impor)
• Hak Penerimaan Pembayaran (dalam bentuk berbeda-beda pada suatu
negara)

G. Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Valuta Asing

Terdapat beberapa faktor yan gmenjadi pengaruh kurs valuta asing antara lain
sebagai berikut:

1. Perubahan dalam cita rasa masyarakat


2. Perubahan harga dari barang ekspor
3. Terjadinya kenaikan harga umum (inflasi)
4. Perubahan dalam tingkat bunga
5. Perkembangan ekonomi
6. Pelaku Ekonomi Dalam Valuta Asing
Terdapat pelaku ekonomi yang ikut dalam pasar valuta asing, antara lain
yakni
• Dealer, Dealer atau market maker merupakan pihak yang membuat pasar
mata uang tertentu menjadi bergairah. Seringkali dealer akan menentukan
tingka persediaan pada mata uang tertentu. Dealer memperoleh
keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli valuta asing. Seringkali
yang menjadi dealer adalah seluruh Bank di dunia.
• Individu atau Perusahaan, Individu atau perusahaan merupakan pihak
swasta yang terlibat dalam transaksi perdagangan valuta asing. Seringkali
pelaku ini bertujuan untuk melancarkan bisnisnya, seperti importir,
eksportir, investor dan lain sebagainya.
• Arbitrator dan Spekulan, Arbitrator merupakan pihak ketiga dalam suatu
perundingan yang dapat memaksakan suatu kesepatakan untuk
memperoleh keuntungan dengan menggunakan perbedaan harga.
Sedangkan Spekulan merupakan orang yang menspekulasikan perubahan
nilai mata uang tertentu untuk memperoleh keuntungan dari perubahan
atua fluktuasi harga umum. Arbitrator dan spekulan ini berbuat atas
kemauannya sendiri dan seringkali mereka tidak mempunyai kewajiban
untuk melayani pembeli dan tidak menjamin kelangsungan pasar.
• Pialang, Pialang merupakan pihak yang tugasnya memerantarai dalam
pertemuan penawaran (penjual) dan permintaan (pembeli) atas harga suatu
mata uang tertentu. Seringkali pialang mempunyai akses untuk dapat
berkomunikasi dengan dealer dan bank seluruh dunia.
• Bank Sentral, Bank sentral mempunyai perang sebagai pengontrol pasar.
Bank sentral berusaha melakukan pengendalian mata uang, inflasi, atau
suku bunga. Bank sentral dapat melakukan pengendalian keadaan
ekonomi dengan memanfaatkan cadangan devisanya.
• Pemerintah, Dengan menggunakan berbagai instrumen dalam negara,
pemerintah ikut campur dalam perdangan valuta asing. Yang bertujuan
untuk mencari keuntungan sebanyak-banyak demi menambah pendapatan
nasional dan membayar hutang luar negeri. Pendapatan dari pasar
nantinya akan ditukarkan ke mata uang negara tersebut.

G. Sistem Kurs Valuta Asing

Sifat kurs valuta asing sangat tergantung dari sifat pasar. Apabila transaksi jual
beli valuta asing dapat dilakukan secara bebas di pasar, maka kurs valuta asing akan
berubah – ubah sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran. Adapun sistem
kurs valuta asing adalah sebagai berikut :

1. Sistem kurs yang berubah – ubah


Di dalam pasar bebas perubahan kurs tergantung pada beberapa factor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing. Bahwa permintaan
valuta asing diperlukan guna melakukan transaksi pembayaran ke luar negeri
(impor). Permintaan valuta asing diturunkan dari transaksi debit dalam neraca
pembayaran internasional. Sedangkan penawaran valuta asing berasal dari
eksportir, yakni berasal dari transaksi kredit neraca pembayaran internasional.

2. Sistem Kurs yang Stabil

Sistem kurs bebas sering menimbulkan adanya tindakan spekulasi sebagai


akibat ketidaktentuan di dalam kurs valuta asing. Oleh karena itu banyak
Negara yang kemudian menjalankan suatu kebijaksanaan untuk menstabilkan
kurs.

3. Pengawasan Devisa (Exchange Control)

Dalam system ini pemerintah memonopoli seluruh transaksi valuta asing.


Tujuannya adalah untuk mencegah adanya aliran modal keluar dan
melindungi pengaruh depresi dari Negara lain, terutama dalam hal Negara
tersebut menghadapi keterbatasan cadangan valuta asing dibanding dengan
permintaannya.

H. Pandangan Islam terhadap Valuta Asing

Konsep jual beli mata uang atau valuta asing dalam Islam disebut dengan Al-
Sharf. Pada dasarnya jual beli ini diperbolehkan dalam Islam.

Merujuk pada dalil dari hadist Nabi SAW. Rasulullah SAW bersabda:

ِ ‫ِير َوالت َّ ْم ُر ِبالتَّ ْم ِر َو ْالمِ ْل ُح ِب ْالمِ ْل‬


،‫ح مِ ثْالً ِبمِ ثْ ٍل‬ ِ ‫شع‬ َّ ‫ِير ِبال‬
ُ ‫شع‬ َّ ‫ض ِة َو ْالب ُُّر ِب ْالب ِ ُِّر َوال‬َّ ‫ضةُ ِب ْال ِف‬
َّ ‫ب َو ْال ِف‬
ِ ‫الذَّهَبُ ِبالذَّ َه‬
.ٍ‫ْف ِشئْت ُ ْم إِذَا َكانَ يَدًا بِيَد‬ َ ‫َاف فَبِ ْيعُ ْوا َكي‬ُ ‫صن‬ ْ َ ‫َت َه ِذ ِه اْأل‬ْ ‫ فَإِذَا ا ْختَلَف‬،ٍ‫ يَدًا بِيَد‬، ٍ‫س َواء‬ َ ِ‫س َوا ًء ب‬ َ

“(Juallah) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir
dengan sya’ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (dengan syarat harus)
sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika
dilakukan secara tunai.” HR. Muslim, Abu Daud, Tirmizi, Nasa’i, dan Ibn Majah,
dengan teks Muslim dari ‘Ubadah bin Shamit.

Diperbolehkannya akad al-sharf ini juga merujuk pada fatwa DSN 28/DSN-
MUI/III/2002 tentang Jual Beli Mata Uang (al-Sharf).

Dikeluarkannya fatwa ini karena mempertimbangkan bahwa dalam sejumlah


kegiatan untuk memenuhi berbagai keperluan, seringkali diperlukan transaksi jual-
beli mata uang (al-sharf), baik antar mata uang sejenis maupun antar mata uang
berlainan jenis.
KESIMPULAN

Pengertian pasar valuta asing menurut Mandala Manurung (2004), adalah


“pasar di mana mata uang asing diperjualbelikan”. Sedangkan menurut Sawaldjo
Puspopranoto (2004), pasar valuta asing adalah “tempat di mana bermacam-macam
uang dari berbagai negara dijualbelikan”.

Disimpulkan bahwa valuta asing merupakan pertukaran mata uang suatu


negara terhadap negara lainnya. Dengan adanya perbandingan nilai antara mata uang
suatu negara terhadap mata uang negara lain yang menimbulkan suatu nilai, dapat
disebut foreign exchange rate (kurs valuta asing). Pasar valas adalah pasar di mana
transaksi valuta asing dilakukan, baik antar negara maupun dalam suatu negara. Pasar
valuta asing terdapat di tiap negara dan dalam prakteknya dapat dijangkau oleh setiap
negara dengan sarana telekomunikasi yang telah ada, dan karena telah menyangkut
banyak negara diseluruh dunia maka transaksi yang dilakukan hampir tidak pernah
berhenti.
DAFTAR PUSTAKA

Darsono & Rahman,Eki.2018.Pasar Valuta Asing:Teori Dan Praktik.Depok:


Rajawali Pers.

Nopirin.2009.Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE.

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/03/pengertian-valuta-asing-tujuan-
fungsi-jenis-pelaku-kelebihan-kekurangan.html#Sejarah_Valuta_Asing_Valas
(Diakses 13 Juni 2021) [14.20 WIB]

https://www.psychologymania.com/2013/08/pengertian-pasar-valuta-asing.html?m=1
(Diakses 13 Juni 2021) [17.03 WIB]

Anda mungkin juga menyukai