ISSN 2407-9189
ABSTRAK
Operasi merupakan salah satu istilah di dalam ilmu kedokteran, tetapi belum tentu setiap orang
mengetahui istilah operasi, terutama mengenai operasi plastik. Operasi plastik adalah operasi
khusus yang dilakukan oleh ahli bedah dengan jalan untuk memperbaiki organ tubuh yang cacat
(tidak normal) agar dapat berfungsi secara normal. Pelaksanaan operasi plastik dilakukan
terhadap orang yang mempunyai organ tubuh yang yang cacat, tetapi sejalan dengan
perkembangan ilmu kedokteran yang semakin maju, operasi plastik juga dilakukan terhadap orang
yang organ tubuhnya sempurna (normal) agar kelihatan lebih menarik. Di dalam ilmu kedokteran
dikenal ada tiga macam operasi plastik, yaitu pertama, operasi plastik yang bertujuan untuk
memperbaiki tulang atau sel-sel yang rusak (cacat) agar dapat berfungsi kembali; kedua, operasi
plastik yang bertujuan untuk memperindah bentuk organ tubuh yang sempuma agar kelihatan lebih
menarik; dan yang ketiga adalah operasi plastik yang bertujuan untuk menggantikan salah satu
anggota organ tubuh yang rusak akibat dari kecelakaan atau suatu penyakit. Operasi plastik
menurut hukum Islam dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu, pertama; operasi plastik yang
diperbolehkan di dalam Islam, adalah operasi plastik yang bertujuan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan bentuk organ tubuh yang cacat, baik cacat bawaan sejak lahir maupun cacat
yang disebabkan kecelakaan atau karena suatu penyakit; dan yang kedua adalah yang dilarang
(diharamkan) dalam Islam, yaitu operasi plastik yang bertujuan untuk memperindah bentuk organ
tubuh yang sempuma agar kelihatan lebih menarik. Adapun faktor penyebab dilakukannya operasi
plastik adalah adanya kelainan-kelainan (cacat) yang terdapat pada organ tubuh manusia.
Kata kunci: Operasi plastik, Ijtihad, Hukum Islam
A. Pendahuluan
Islam sebagai agama yang memberikan
pedoman hidup kepada manusia yang bersifat
menyeluruh, yang meliputi segala aspek untuk
menuju tercapainya kebahagiaan hidup
jasmani, rohani, individu, sosial, dan akherat.
Dengan kata lain agama Islam untuk
menjayakan umat sebagai penganutnya dan
untuk meluaskan sayapnya di sekitar bumi
Allah
SWT
dengan
semboyan
rahmatanlilalamin. Untuk mewujudkan hal
tersebut, maka diturunkanlah Al-quran oleh
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Al-quran merupakan sumber bagi semua
hukum Islam yang telah dijelaskan dasardasar hukumnya secara rinci dalam lapangan
119
yang
dilarang-Nya
bagimu
maka
tinggalkanlah.
Hukum Islam adalah hukum yang suci,
sempurna dan tidak membutuhkan suatu
perubahan.
Hukum
Islam
merupakan
pedoman hidup umat Islam, yaitu bahwa
segala ibadah dalam Islam dijadikan sarana
bukan tujuan. Oleh sebab itu Islam bukanlah
agama
yang
berlebih-lebihan
dalam
mengerjakan ibadah.
Intisari dari hukum Islam adalah
memelihara manusia, memberi perhatian yang
penuh kepada manusia dan kemuliaannya,
serta menjauhkan segala yang menyebabkan
terganggunya kemuliaan manusia tanpa
membeda-bedakan. Oleh karena itu yang
menjadi asas hukum Islam adalah bahwa
Islam tidak mendasarkan perintah kepada
pemaksaan,
tidak
menghilangkan
kemerdekaan manusia, dan tidak membatasi
dirinya.
Al-quran dan Asunnah merupakan
sumber hukum Islam yang bersifat fleksibel
dan dapat mengikuti perkembangan jaman.
Akan tetapi dalam Al-quran dan Asunnah
banyak menguraikan masalah-masalah pokok
secara garis besar dan tidak mencakup
masalah-masalah yang timbul kemudian.
Salah satu permasalahan yang muncul di
masyarakat adalah adanya operasi plastik.
Permasalahan operasi plastik tersebut muncul
sejalan dengan keberadaan dan perkembangan
ilmu kedokteran dan juga perkembangan jiwa
manusia di alam semesta ini.
Operasi plastik sebenarnya sudah dikenal
sejak jaman dahulu di daerah-daerah tertentu,
hanya istilahnya saja yang berbeda, misalnya
di Kalimantan pada suku Dayak, yang
dilakukan secara ritual dalam suatu upacara
adat. Mereka memasang anting-anting di
telinga, sehingga lubang pada telinganya
menjadi lebih panjang dan kelihatan lebih
menarik. Bukti yang lainnya seperti di pulau
Bali, mereka memangur gigi, sehingga gigi
mereka kelihatan lebih bagus lagi dan rata.
Operasi plastik dalam istilah ilmu
kedokteran artinya berubah bentuk dengan
cara pembedahan. Adapun pembahasan
hukum operasi plastik belum di jumpai dalam
kitab-kitab
fiqih
klasik.
Pembahasan
mengenai operasi plastik baru di jumpai
dalam kitab fiqih jaman modern, yaitu sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
120
ISSN 2407-9189
teknologi.
Operasi plastik yang baru di jumpai di
dalam kitab fiqh jaman modern tersebut,
apabila ditinjau dari tujuan pelaksanaannya
ada dua jenis, yaitu:
1. Operasi plastik yang bertujuan untuk
memperbaiki tulang atau sel-sel yang
rusak agar dapat berfungsi seperti
sediakala. Operasi ini dilakukan terhadap
orang yang mempunyai cacat fisik baik
cacat sejak lahir maupun cacat yang
disebabkan oleh hal-hal tertentu.
Misalnya; bibir sumbing, luka bakar,
maupun cacat-cacat akibat kecelakaan.
2. Operasi plastik yang bertujuan untuk
memperindah bentuk tubuh, misalnya,
hidung yang pesek dioperasi agar
menjadi mancung.
Seseorang yang mempunyai cacat sejak
lahir maupun cacat yang disebabkan oleh hal
tertentu, untuk memperbaiki keadaan fisiknya
tersebut, ia diperbolehkan melakukan operasi,
karena orang yang mempunyai cacat biasanya
tersisih dari kehidupan masyarakat yang
normal. Oleh karena itu untuk menghindari
hal tersebut, operasi untuk memperbaiki tubuh
yang cacat agar menjadi lebih sempurna
sangat dianjurkan karena menolak bahaya dan
lebih diutamakan mengupayakan manfaat. Hal
tersebut dapat diphami jika seseorang telah
mempunyai organ tubuh yang sempurna,
maka ia tidak diperbolehkan melakukuan
operasi plastik, karena hal tersebut termasuk
dalam kategori merubah ciptaan Allah SWT.
Operasi tersebut dilarang karena bertentangan
dengan firman Allah SWT dalam surat AlBaqarah (2) ayat 195, yang artinya: dan
janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri
ke dalam kebinasaan
Firman Allah SWT tersebut maksudnya
adalah bahwa orang yang telah normal organ
tubuhnya dilarang untuk merubah bentuknya
karena termasuk merubah ciptaan Allah SWT.
Hal ini dapat dipahami bahwa seorang lakilaki dan perempuan yang normal bentuk organ
tubuhnya dilarang oleh Islam merubah bentuk
yang ada tanpa alasan yang hak yang
dibenarkan oleh Islam. Ulama fiqih
memberikan alasan tidak diperbolehkanya
melakukan operasi plastik karena berdasarkan
firman Allah dalam surat An-nisa (4) ayat
119, yang artinya: Dan saya benar-benar
ISSN 2407-9189
B. Review Literatur
1. Pengertian Operasi Plastik
Operasi plastik berasal dari dua kata,
yaitu
Operasi
yang
artinya
pembedahan dan Plastik yang berasal
dari empat bahasa yaitu, plasein (Bahasa
Kunonya), plastiec (Bahasa Belanda),
plasticos (Bahasa Latin), plastics (Bahasa
Inggris), yang kesemuanya itu berarti
berubah bentuk, di dalam Ilmu
Kedokteran dikenal dengan plastics of
surgery yang artinya pembedahan
plastik.
Pengertian operasi plastik secara
umum adalah berubah bentuk dengan cara
pembedahan,
sedangkan
pengertian
operasi plastik menurut ilmu kedokteran
121
122
ISSN 2407-9189
ISSN 2407-9189
123
124
ISSN 2407-9189
janganlah
kamu
melupakan
kebahagiaanmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah SWT
telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah
SWT tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan.
b. Operasi plastik yang dilakukan pada
orang yang telah sempurna bentuk
organ tubuhnya, karena hal ini sama
saja merubah ciptaan Allah SWT,
karena merubah bentuk yang telah
sempurna termasuk berhias dengan
perhiasan palsu sedangkan Allah
melarangnya,
karena
hal
itu
berbahaya dan merupakan kebiasaan
wanita-wanita kafir, sesuai dengan
firman Allah SWT dalam surat Alahzab ayat 33 yang artinya: Dan
hendaklah kamu tetap dirumahmu dan
janganlah
kamu
berhias
dan
bertingkah laku seperti orang-orang
jahiliyah yang dahulu.
C. Metode Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah yuridis sosiologis yang
bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang pelaksanaan operasi plastik yang
berlaku di masyarakat berdasarkan hukum
yang berlaku dengan menganalisa masalahmasalah yang terjadi di masyarakat. Untuk
menunjang metode pendekatan ini, peraturanperaturan hukum yang digunakan antara lain
Al-quran, Al-Hadist, dan sumber ijtihad yaitu
Istihsan. Adapun bahan penelitian yang
dipergunakan adalah:
a. Data Primer, merupakan sumber data
empiris, dan data tersebut diperoleh
langsung
dari
lapangan.
Untuk
mendapatkan
data
primer
tersebut
menggunakan cara:
1. Observasi; metode observasi dalam
penelitian ini menggunakan observasi
sistematis yaitu observasi yang sudah
ditentukan
terlebih
dahulu
kerangkanya,
dimana
kerangka
tersebut memuat fakta-fakta yang
akan diobservasi menurut kategori
peneliti.
2.
ISSN 2407-9189
125
126
ISSN 2407-9189
ISSN 2407-9189
127
E. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
128
ISSN 2407-9189
ISSN 2407-9189
F. Daftar Pustaka
Bambang, Sunggono, Metodologi Penelitaan
hukum, Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 1996
Barbara, C, Long, Perawatan Medical Bedah,
Bandung : Yayasan Pendidikan
Keperawatan Pajajaran, 1996
David C. Sabiston, Buku Ajar Bedah Bagian I,
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 1995\
Khamal, Muchtar, Ushul Fiqh, Jakarta : Dana
Bakti Wakaf, 1995
Kartini, Kartono, Pengantar Metodologi Riset
Sosial, Bandung : Mandar Maju,
1996
Mair, M.Jenkins, Plastic Surgery Nursing,
London : Macmiland Co LTD, 1988
M. Ali, Hasan, Masail Fiqhiyah, Al-Haditsah,
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2003
Muhammad, Hasbi, Ash Siddiqieay, Pokok
Pokok Pegangan Imam Madzhab,
Semarang : PT Pustaka Rizki Putra,
1997
Mustofa & abdul Wahid, Hukum Islam
Kontemporer,
Jakarta,
Sinar
Grafika, 2009
Nazar, Bakry, Fiqh dan Ushul Fiqh, Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada, 2003
Peter, Atlas Bedah Plastik, Jakarta : Buku
Kedokteran EGC , 1993
Z. Fuad, Hasbi Ash Siddiqeay, Filsafat
Hukum Islam, Semarang : Pustaka
Rizki, 1999
129