Anda di halaman 1dari 11

The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

KAJIAN YURIDIS OPERASI PLASTIK SEBAGAI IJTIHAD


DALAM HUKUM ISLAM

Nurul Maghfiroh dan Heniyatun

Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang


Jalan Tidar No. 21 Magelang 56126

ABSTRAK

Operasi merupakan salah satu istilah di dalam ilmu kedokteran, tetapi belum tentu setiap orang
mengetahui istilah operasi, terutama mengenai operasi plastik. Operasi plastik adalah operasi
khusus yang dilakukan oleh ahli bedah dengan jalan untuk memperbaiki organ tubuh yang cacat
(tidak normal) agar dapat berfungsi secara normal. Pelaksanaan operasi plastik dilakukan
terhadap orang yang mempunyai organ tubuh yang yang cacat, tetapi sejalan dengan
perkembangan ilmu kedokteran yang semakin maju, operasi plastik juga dilakukan terhadap orang
yang organ tubuhnya sempurna (normal) agar kelihatan lebih menarik. Di dalam ilmu kedokteran
dikenal ada tiga macam operasi plastik, yaitu pertama, operasi plastik yang bertujuan untuk
memperbaiki tulang atau sel-sel yang rusak (cacat) agar dapat berfungsi kembali; kedua, operasi
plastik yang bertujuan untuk memperindah bentuk organ tubuh yang sempuma agar kelihatan lebih
menarik; dan yang ketiga adalah operasi plastik yang bertujuan untuk menggantikan salah satu
anggota organ tubuh yang rusak akibat dari kecelakaan atau suatu penyakit. Operasi plastik
menurut hukum Islam dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu, pertama; operasi plastik yang
diperbolehkan di dalam Islam, adalah operasi plastik yang bertujuan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan bentuk organ tubuh yang cacat, baik cacat bawaan sejak lahir maupun cacat
yang disebabkan kecelakaan atau karena suatu penyakit; dan yang kedua adalah yang dilarang
(diharamkan) dalam Islam, yaitu operasi plastik yang bertujuan untuk memperindah bentuk organ
tubuh yang sempuma agar kelihatan lebih menarik. Adapun faktor penyebab dilakukannya operasi
plastik adalah adanya kelainan-kelainan (cacat) yang terdapat pada organ tubuh manusia.

Kata kunci: Operasi plastik, Ijtihad, Hukum Islam

A. Pendahuluan ibadah. Akan tetapi untuk lapangan aqidah


dan muamalah hanya diberikan dalam garis
Islam sebagai agama yang memberikan
besarnya saja, karena penjelasan-penjelasan
pedoman hidup kepada manusia yang bersifat
secara terperinci dalam lapangan hukum akan
menyeluruh, yang meliputi segala aspek untuk
mengesampingkan tujuan-tujuan Al-qur’an
menuju tercapainya kebahagiaan hidup
yang lain.
jasmani, rohani, individu, sosial, dan akherat.
Kemudian untuk menjelaskan persoalan-
Dengan kata lain agama Islam untuk
persoalan yang masih global yang terdapat di
menjayakan umat sebagai penganutnya dan
dalam Al-qur’an, maka akan diterangkan
untuk meluaskan sayapnya di sekitar bumi
melalui sunnah Nabi Muhammad SAW agar
Allah SWT dengan semboyan
dapat dipahami batas-batasnya serta dapat
rahmatanlil’alamin. Untuk mewujudkan hal
diimplementasikan sesuai dengan kualitas
tersebut, maka diturunkanlah Al-qur’an oleh
peristiwa yang terjadi. Itulah sebabnya di
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
dalam memberikan penjelasan telah
Al-qur’an merupakan sumber bagi semua
diterangkan di dalam Al-qur’an surat Al-nasyr
hukum Islam yang telah dijelaskan dasar-
(59) ayat 7 yang artinya: “Apa yang diberikan
dasar hukumnya secara rinci dalam lapangan
Rasul kepadamu maka terimalah dia dan apa

119
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

yang dilarang-Nya bagimu maka teknologi.


tinggalkanlah.” Operasi plastik yang baru di jumpai di
Hukum Islam adalah hukum yang suci, dalam kitab fiqh jaman modern tersebut,
sempurna dan tidak membutuhkan suatu apabila ditinjau dari tujuan pelaksanaannya
perubahan. Hukum Islam merupakan ada dua jenis, yaitu:
pedoman hidup umat Islam, yaitu bahwa
1. Operasi plastik yang bertujuan untuk
segala ibadah dalam Islam dijadikan sarana
memperbaiki tulang atau sel-sel yang
bukan tujuan. Oleh sebab itu Islam bukanlah
rusak agar dapat berfungsi seperti
agama yang berlebih-lebihan dalam
sediakala. Operasi ini dilakukan terhadap
mengerjakan ibadah.
orang yang mempunyai cacat fisik baik
Intisari dari hukum Islam adalah
cacat sejak lahir maupun cacat yang
memelihara manusia, memberi perhatian yang
disebabkan oleh hal-hal tertentu.
penuh kepada manusia dan kemuliaannya,
Misalnya; bibir sumbing, luka bakar,
serta menjauhkan segala yang menyebabkan
maupun cacat-cacat akibat kecelakaan.
terganggunya kemuliaan manusia tanpa
2. Operasi plastik yang bertujuan untuk
membeda-bedakan. Oleh karena itu yang
memperindah bentuk tubuh, misalnya,
menjadi asas hukum Islam adalah bahwa
hidung yang pesek dioperasi agar
Islam tidak mendasarkan perintah kepada
menjadi mancung.
pemaksaan, tidak menghilangkan
kemerdekaan manusia, dan tidak membatasi Seseorang yang mempunyai cacat sejak
dirinya. lahir maupun cacat yang disebabkan oleh hal
Al-qur’an dan Asunnah merupakan tertentu, untuk memperbaiki keadaan fisiknya
sumber hukum Islam yang bersifat fleksibel tersebut, ia diperbolehkan melakukan operasi,
dan dapat mengikuti perkembangan jaman. karena orang yang mempunyai cacat biasanya
Akan tetapi dalam Al-qur’an dan Asunnah tersisih dari kehidupan masyarakat yang
banyak menguraikan masalah-masalah pokok normal. Oleh karena itu untuk menghindari
secara garis besar dan tidak mencakup hal tersebut, operasi untuk memperbaiki tubuh
masalah-masalah yang timbul kemudian. yang cacat agar menjadi lebih sempurna
Salah satu permasalahan yang muncul di sangat dianjurkan karena menolak bahaya dan
masyarakat adalah adanya operasi plastik. lebih diutamakan mengupayakan manfaat. Hal
Permasalahan operasi plastik tersebut muncul tersebut dapat diphami jika seseorang telah
sejalan dengan keberadaan dan perkembangan mempunyai organ tubuh yang sempurna,
ilmu kedokteran dan juga perkembangan jiwa maka ia tidak diperbolehkan melakukuan
manusia di alam semesta ini. operasi plastik, karena hal tersebut termasuk
Operasi plastik sebenarnya sudah dikenal dalam kategori merubah ciptaan Allah SWT.
sejak jaman dahulu di daerah-daerah tertentu, Operasi tersebut dilarang karena bertentangan
hanya istilahnya saja yang berbeda, misalnya dengan firman Allah SWT dalam surat Al-
di Kalimantan pada suku Dayak, yang Baqarah (2) ayat 195, yang artinya: “…… dan
dilakukan secara ritual dalam suatu upacara janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri
adat. Mereka memasang anting-anting di ke dalam kebinasaan……”
telinga, sehingga lubang pada telinganya Firman Allah SWT tersebut maksudnya
menjadi lebih panjang dan kelihatan lebih adalah bahwa orang yang telah normal organ
menarik. Bukti yang lainnya seperti di pulau tubuhnya dilarang untuk merubah bentuknya
Bali, mereka memangur gigi, sehingga gigi karena termasuk merubah ciptaan Allah SWT.
mereka kelihatan lebih bagus lagi dan rata. Hal ini dapat dipahami bahwa seorang laki-
Operasi plastik dalam istilah ilmu laki dan perempuan yang normal bentuk organ
kedokteran artinya berubah bentuk dengan tubuhnya dilarang oleh Islam merubah bentuk
cara pembedahan. Adapun pembahasan yang ada tanpa alasan yang hak yang
hukum operasi plastik belum di jumpai dalam dibenarkan oleh Islam. Ulama fiqih
kitab-kitab fiqih klasik. Pembahasan memberikan alasan tidak diperbolehkanya
mengenai operasi plastik baru di jumpai melakukan operasi plastik karena berdasarkan
dalam kitab fiqih jaman modern, yaitu sejalan firman Allah dalam surat An-nisa’ (4) ayat
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan 119, yang artinya: “Dan saya benar-benar

120
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

akan menyesatkan mereka, dan akan Hukum Islam selain bersumber dari
membangkitkan angan-angan kosong pada Kitabullah (Al-qur’an), juga bersumber dari
mereka dan akan saya suruh mereka (merubah Assunah dan jika perlu dapat menggunakan
ciptaan Allah SWT), lalu benar-benar mereka Ijtihad. Masalah Ijtihad inipun harus sesuai
merubahnya. Barang siapa yang menjadikan Al-qur’an dan Asunnah. Kebolehan
syaitan menjadi pelindung selain Allah SWT, mengambil sumber Ijtihad seperti telah
maka sesungguhnya ia menderita kerugian dijelaskan di dalam Al-qur’an dalam surat An
yang nyata.” nisa’ (4) ayat 105, yang artinya:
Orang yang melakukan operasi plastik “Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab
dengan tidak memperhatikan akibatnya, kepadamu dengan membawa kebenaran,
karena kurangnya pemahaman terhadap supaya kamu mengadili antara manusia
pengetahuan Hukum Islam. Hal tersebut dengan apa yang telah Allah SWT wahyukan
dilakukannya operasi plastik karena kepadamu, dan janganlah kamu menjadi
dipengaruhi oleh faktor psikologi, misalnya penantang (orang yang tidak bersalah), karena
orang yang tadinya merasa rendah diri dengan (membela) orang-orang yang khianat”.
keadaan organ yang kurang sempurna (jelek) Ijtihad adalah menetapkan sesuatu
dalam bentuk jasmani, sehingga orang hukum berdasarkan kaidah-kaidah syara’ yang
tersebut merasa minder. Namun ada juga umum dan illah-illah hukum. Sebagaimana
orang yang sudah sempurna bentuk organ dasar atau sumber pemecahan suatu masalah
tubuhnya, karena merasa bahwa dirinya harus kembali kepada Al-qur’an dan Asunnah.
kurang menarik, maka orang tersebut akan Masalah operasi plastik ini merupakan
berusaha untuk memperindah dirinya dengan masalah yang baru, karena belum pernah
melakukan operasi plastik. dibahas ketetapan hukumnya baik pada masa
Pandangan Islam terhadap orang yang Rasulullah SAW maupun pada masa sahabat,
melakukan operasi plastik maupun yang tidak maka masalah ini termasuk dalam masalah
melakukannya itu sama derajatnya, jadi Ijtihadiyah yang harus dipelajari dengan teliti
kedudukan manusia itu sama di hadapan Allah dan seksama demi untuk menentukan dan
SWT bahkan tidak ada keistimewaanya menetapkan hukumnya. Sesungguhnya
kecuali dengan ketaqwaan. Hal ini karena pelaksanaan operasi plastik hanya boleh
Hukum Islam mengatur segala aspek dilakukan dalam keadaan dharurat saja,
kehidupan, sehingga tidak dibenarkan jika namun kenyataannya dalam prakteknya
hanya memperhatikan salah satu diantara operasi plastik banyak dilakukan oleh orang
mereka. Allah SWT telah menjadikan dengan tujuan untuk pamer saja agar kelihatan
kekuatan berpikir pada manusia dengan kadar lebih menarik.
yang sama, karena Allah hanya menciptakan
akal yang tunggal untuk manusia. Allah SWT B. Review Literatur
adalah dzat yang menciptakan manusia, Dia
yang maha mengetahui apa yang tepat bagi 1. Pengertian Operasi Plastik
makhluk ciptaan-Nya. Operasi plastik berasal dari dua kata,
Salahnya persepsi terhadap kedudukan yaitu “Operasi” yang artinya
manusia, menyebabkan banyak orang “pembedahan” dan “Plastik” yang berasal
melakukan berbagai bentuk usaha yang dari empat bahasa yaitu, plasein (Bahasa
merupakan tindakan melampaui batas-batas Kunonya), plastiec (Bahasa Belanda),
hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT. Di plasticos (Bahasa Latin), plastics (Bahasa
samping itu tersebarnya bid’ah dan Inggris), yang kesemuanya itu berarti
terpendamnya panji-panji sunnah serta “berubah bentuk”, di dalam Ilmu
berhentinya kegiatan berpikir menyebabkan Kedokteran dikenal dengan “plastics of
terjadainya kesalahan masyarakat dalam surgery” yang artinya “pembedahan
melaksanakan hukum Islam. Salah satu plastik.”
kesalahan tersebut dalam hal pelaksanaan Pengertian operasi plastik secara
operasi plastik. Sebenarnya operasi plastik ini umum adalah berubah bentuk dengan cara
semata-mata bertujuan untuk mengatasi pembedahan, sedangkan pengertian
kesulitan seseorang dalam keadaan dharurat. operasi plastik menurut ilmu kedokteran

121
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

adalah pembedahan jaringan atau organ diambilkan daging dari bagian


yang akan dioperasi dengan memindahkan tubuhnya yang lain.
jaringan atau organ dari tempat yang satu 2) Homo Transpalasi, yaitu transpalasi
ke tempat lain sebagai bahan untuk dimana donor dan resipiennya
menambah jaringan yang dioperasi. individu yang sama jenisnya. Jenis
Jaringan adalah kumpulan sel-sel (bagian di sini maksudnya adalah manusia
terkecil dari individu) yang sama dan dengan manusia.
mempunyai fungsi tertentu, sedangkan 3) Hetero Transpalasi, yaitu
organ adalah kumpulan jaringan yang transpalasi dimana donor dan
mempunyai fungsi berbeda sehingga resipiennya individu yang
merupakan satu kesatuan yang mempunyai berlainaan jenisnya, seperti
fungsi tertentu. transpalasi yang donornya adalah
2. Fenomena Operasi Plastik hewan, sedangkan resipiennya
adalah manusia.
Di dalam Ilmu bedah plastik terdapat
tiga macam operasi plastik yaitu: 3. Tujuan Operasi Plastik

a. Operasi plastik yang bertujuan untuk Berdasarkan fenomena dilakukannya


memperbaiki tulang atau sel-sel yang operasi plastik tersebut, maka dapat
kurang sempurna agar dapat berfungsi disimpulkan bahwa tujuan operasi plastik
seperti sediakala. Operasi ini dilakukan adalah:
terhadap orang yang mempunyai cacat a. Perbaikan Fungsi, maksudnya adalah
fisik, baik cacat sejak lahir maupun bahwa fungsi organ yang tadinya
cacat yang disebabkan oleh hal-hal kurang sempurna, dengan dilakukan
tertentu. Pelaksanaan operasi plastik ini operasi pastik, maka fungsi organ
meliputi: tersebut dapat berfungsi lagi dengan
sempurna. Misalnya, mata yang tadinya
1) Operasi plastik pada cacat bawaan, buta setelah diganti korneanya menjadi
misalnya bibir sumbing, dan mata dapat melihat kembali.
buta. b. Perbaikan Bentuk, maksudnya adalah
2) Operasi plastik pada luka bakar, bahwa organ yang bentuknya kurang
misalnya wajah yang terkena air aki menarik, setelah dilakukan operasi
atau organ tubuh yang tersiram air bentuk tersebut akan kelihatan lebih
panas, dan cacat yang lain yang menarik. Misalnya, hidung yang
diakibatkan kecelakaan. tadinya pesek setelah dioperasi menjadi
b. Operasi plastik yang bertujuan untuk mancung, sehingga orang tersebut
memperindah bentuk tubuh. Operasi ini tampak menarik dalam penampilan
dilakukan terhadap orang yang ingin jasmani.
memperindah bentuk tubuhnya agar c. Pengobatan, yaitu anggota organ tubuh
kelihatan lebih menarik. Operasi yang tadinya rusak akibat dari suatu
semacam ini disebut operasi plastik penyakit, dengan dilakukan operasi
cosmetika atau operasi plastik pada anggota organ tersebut akan kembali
tulang-tulang muka. normal. Misalnya, orang yang
c. Operasi plastik yang bertujuan untuk mempunyai penyakit ginjal, yaitu salah
menggantikan anggota organ tubuh satu ginjalnya tidak dapat berfungsi
yang rusak akibat dari suatu penyakit. lagi, dengan dilakukan operasi
Pelaksanaan operasi plastik ini pencangkokan, ginjal tersebut akan
meliputi: dapat berfungsi kembali.

1) Auto Transpalasi, yaitu transpalasi 4 Dasar Hukum Pelaksanaan Operasi


dimana donor dan resipiennya satu Plastik
individu. Seperti orang yang pipinya Pelaksanaan operasi plastik di dalam
dioperasi karena membusuk, maka Islam belum ada ketetapan hukumnya baik
untuk memulihkan bentuk tersebut di dalam Al-qur’an maupun As-sunnah.

122
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

Untuk menetapkan hukum pelaksanaan kemadlorotan yang lebih besar diusahakan


operasi plastik dari segi Hukum Islam agar dihilangkan dengan menggantikan
diperlukan adanya istimbath hukum, yaitu menjadi kemadlorotan yang lebih ringan,
bahwa di dalam beristimbath diperlukan sehingga untuk menentukan hukum
ijtihad. pelaksanaan operasi plastik diperlukan
kaidah-kaidah ushul fiqih yang bertujuan
a. Ijtihad hukum pelaksanaan operasi
untuk memelihara roh Islam dalam
plastik
memelihara hukum dan untuk
Oprasi plastik merupakan masalah mewujudkan ide-ide yang tinggi baik
ijtihadiyah, karena hukum pelaksanaan mengenai hak keadilan, persaudaraan
operasi plastik belum ditetapkan di maupun dalam memelihara maslahat,
dalam nash maupun di dalam sunah, menolak mafsadah serta memperhatikan
karena operasi plastik belum ada pada keadaan dan suasana, karena banyaknya
masa rasul maupun pada masa sahabat, kaidah ushul yang ada, maka penulis
sehingga untuk menetapkan dan mengambil salah satu kaidah ushul fiqih di
menentukan hukumnya harus dipelajari dalam menetapkan hukum pelaksanaan
dengan teliti dan seksama melalui operasi plastik yaitu ihtihsan. Berdasarkan
ijtihad. Ijtihad adalah menentukan hal tersebut di atas maka dapat dipahami
suatu hukum berdasarkan kaidah- bahwa pelaksanaan operasi plastik, dalam
kaidah syara’ yang umum dan illah- Islam itu diperbolehkan dalam bahasan
illah hukum sebagaimana dasar atau ihtihsan sebagai tindakan dlorurot, seperti
sumber pemecahan suatu masalah harus pelaksanaan operasi plastik terhadap cacat
kembali padaAl-qur’an dan Assunah. bawaan maupun cacat akibat kecelakaan,
Kebolehan mengambil sumber hukum karena dengan pelaksanaan operasi plastik
ijtihad telah diterangkan dalam Al- tersebut si penderita dapat terlepas dari
qur’an surat Al Maidah ayat 48. Selain beban yang dideritanya, karena Allah tidak
diterangkan di dalam Al-qur’an, akan merubah nasib seseorang, kecuali
kebolehan mengambil sumber ijtihad dengan usahanya sendiri. Berdasarkan
juga diterangkan dalam hadist firman Allah SWT dalam surat An-najm
Rasulullah SAW yang diriwayatkan ayat 39-41 yang artinya: “Dan bahwasanya
dari Amr bin Ash, yang artinya: seorang manusia tiada memperoleh selain
“Apabila seorang hakim menetapkan apa yang telah diusahakannya dan
hukum dengan ijtihad didalam hal itu, bahwasannya usahanya itu kelak akan
kemudian ia benar maka ia diperlihatkan (kepadanya)”.
mendapatkan dua pahala, tetapi kalau ia Pendekatan melalui ihtihsan ini sebagai
menetapkan hukum, berijtihad dan ia jalan bahwa masalah yang belum ada
salah maka ia mendapatkan satu pahala ketetatapan hukumnya baik di dalam nash
saja”. atau hadist dapat dilakukan apabila
Pelaksanaan operasi plastik itu masalah tersebut dalam keadaan dlorurot,
hukumnya haram, akan tetapi setelah sedangkan dalam Islam sendiri ada yang
melihat situasi dan keadaan yang ada, dinamakan Rukhsoh (keringanan) di mana
pelaksanaan operasi plastik ketentuan ini untuk memberikan jalan bagi
diperbolehkan dalam keadaan dlarurot, umat Islam khususnya didalam
seperti telah ditegaskan dalam kaidah menetapkan suatu hukum terhadap suatu
ushul fiqih yaitu: “Jika berkumpul dua masalah yang belum ada ketetapan
bahaya, maka wajib kalian mengambil hukumnya. Pelaksanaan operasi plastik
bahaya yang paling ringan”. diperbolehkan apabila dirasa banyak
Berdasarkan kaidah ushul fiqih ini bahwa maslahah yang didapat, tetapi apabila
prinsip di dalam Islam segala sesuatu yang mafsadah yang dibawa lebih banyak maka
menimbulkan kemadlorotan harus Islam melarang.
dihilangkan, tetapi apabila kita
menghadapi dua masalah yang
mendatangkan kemadlorotan, maka

123
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

b. Operasi Plastik yang Diperbolehkan janganlah kamu melupakan


dalam Hukum Islam kebahagiaanmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada
Operasi plastik yang dilakukan dengan
orang lain) sebagaimana Allah SWT
tujuan untuk pengobatan, sesuai dengan
telah berbuat baik kepadamu, dan
sebuah hadist yang menganjurkan agar
janganlah kamu berbuat kerusakan di
kamu sekalian berobat, karena Allah tidak
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah
akan merubah nasib seseorang, kecuali dia
SWT tidak menyukai orang-orang
mau berusaha dan berdo’a
yang berbuat kerusakan”.
“Berobatlah kamu wahai hamba-hamba
b. Operasi plastik yang dilakukan pada
Allah SWT, karena sesungguhnya Allah
orang yang telah sempurna bentuk
tidak meletakkan suatu penyakit kecuali
organ tubuhnya, karena hal ini sama
Dia juga meletakkan obat
saja merubah ciptaan Allah SWT,
penyembuhannya, selain penyakit yang
karena merubah bentuk yang telah
satu, yaitu penyakit tua”. (Hadist riwayat
sempurna termasuk berhias dengan
Ahmad in hanbal, Al-Tirmidzi).
perhiasan palsu sedangkan Allah
a. Operasi plastik yang dilakukan dalam melarangnya, karena hal itu
keadaan dlorurot, karena jika tidak berbahaya dan merupakan kebiasaan
dilakukan operasi maka akan terjadi wanita-wanita kafir, sesuai dengan
efek lain yang lebih besar. Sesuai firman Allah SWT dalam surat Al-
dengan kaidah fiqih yaitu; Artinya: ahzab ayat 33 yang artinya: “Dan
“Keadaan dlarurat itu membolehkan hendaklah kamu tetap dirumahmu dan
(hal- hal) yang dilarang”. janganlah kamu berhias dan
b. Operasi plastik yang dilakukan akan bertingkah laku seperti orang-orang
membawa maslahat yang lebih besar jahiliyah yang dahulu”.
dari pada madlorotnya, sesuai dengan
kaidah fiqih yang artinya: C. Metode Penelitian
“Menghindari kerusakan didahulukan
atas menarik kemaslahatan”. Metode yang dipergunakan dalam
c. Operasi Plastik yang Dilarang dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis yang
Hukum Islam. bertujuan untuk memberikan gambaran
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa tentang pelaksanaan operasi plastik yang
Islam juga menetapkan hukum pelaksanaan berlaku di masyarakat berdasarkan hukum
operasi plastik yang tidak diperbolehkan. yang berlaku dengan menganalisa masalah-
Adapun operasi plastik yang tidak masalah yang terjadi di masyarakat. Untuk
diperbolehkan dalam Islam adalah: menunjang metode pendekatan ini, peraturan-
a. Operasi plastik yang dilakukan peraturan hukum yang digunakan antara lain
berdasarkan hawa nafsu dan pamer, Al-qur’an, Al-Hadist, dan sumber ijtihad yaitu
karena apabila hal ini diperbolehkan Istihsan. Adapun bahan penelitian yang
maka akan menimbulkan rasa angkuh dipergunakan adalah:
dan sombong, sehingga dia akan a. Data Primer, merupakan sumber data
beranggapan bahwa hidup itu hanya empiris, dan data tersebut diperoleh
sebagai tempat bersenang-senang langsung dari lapangan. Untuk
tanpa peduli dengan masalah yang mendapatkan data primer tersebut
akan timbul selanjutnya, karena menggunakan cara:
masalah itu akan membawa kerusakan 1. Observasi; metode observasi dalam
pada dirinya sendiri. Padahal penelitian ini menggunakan observasi
perbuatan tersebut dilarang oleh Allah sistematis yaitu observasi yang sudah
SWT yang tersebut dalam surat Al- ditentukan terlebih dahulu
Qashas ayat 77 yang artinya: “Dan kerangkanya, dimana kerangka
carilah pada apa yang telah tersebut memuat fakta-fakta yang
dianugerahkan Allah SWT kepadamu akan diobservasi menurut kategori
(kebahagiaan) negeri akherat, dan peneliti.

124
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

2. Interview atau Wawancara; dalam sampel dalam penelitian ini menggunakan


wawancara ini menggunakan teknik teknik non random sampling yaitu suatu
wawancara terpimpin yaitu tanya proses penarikan sampel untuk
jawab yang terarah untuk memperoleh suatu jumlah tertentu dari
mengumpulkan data-data yang unsur-unsur yang diinginkan dengan cara
relevan dengan pertanyaan sistematis, memilih unsur-unsur yang memiliki ciri-
agar mudah diolah kembali. ciri tertentu yang sesuai dengan masalah
3. Kuisioner, merupakan teknik yang diteliti.
pengumpulan data dengan cara Penelitian sampel sering dipilih
memberi daftar pertanyaan kepada karena dapat dilakukan lebih cepat dan
responden yang harus diisi sesuai lebih murah karena sampel lebih kecil dari
dengan pendapatnya. Pertanyaan populasi, maka pengumpulan dan
tersebut bersifat terbuka (opended pengolahan data dapat dilakukan lebih
question). Tujuan digunakannya cepat serta dengan biaya yang lebih
pertanyaan yang bersifat terbuka rendah, juga dikarenakan dengan
adalah agar responden dapat penelitian sampel akan menghasilkan hasil
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang komprehensif dan akurat. Adapun
secara bebas sesuai dengan responden dalam penelitian ini adalah:
pengetahuan responden yang a. Tenaga Medis; maksudnya adalah
berhubungan dengan masalah operasi dokter, akan tetapi karena
plastik baik ditinjau secara umum/ banyaknya dokter, maka yang akan
secara medis maupun ditinjau dari dijadikan sebagai responden adalah
segi hukum Islam. dokter spesialis bedah, dan dokter
b. Data Sekunder spesialis bedah plastik.
Data sekunder dapat diartikan b. Ulama, dalam penelitian ini penulis
sebagai data yang diperoleh dalam bentuk mengambil dua ulama sebagai
yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan responden.
diolah oleh pihak lain, biasanya sudah c. Pelaku yang dijadikan responden
dalam bentuk publikasi, informasi dalam maksudnya adalah orang yang
bentuk ketentuan formal maupun data melakukan operasi plastik, yaitu tiga
melalui naskah-naskah resmi. Di samping orang pelaku operasi plastik dengan
itu data sekunder merupakan studi pustaka harapan sudah dapat mewakili
yang bersumber pada literatur yang populasi.
berkaitan guna mendapat landasan teoritis. Setelah semua data terkumpul
Spesifikasi yang digunakan dalam kemudian diolah; dalam pengolahan data
penelitian ini adalah penelitian diskriptif tersebut diseleksi atas dasar realibilitas dan
analitis, yaitu menggambaran secara validitasnya. Data yang tidak akurat
sistematis, faktual dan akurat mengenai dibuang/ tidak dipakai, sedangkan data
fakta-fakta atau suatu kejadian. Di yang kurang lengkap dapat dibuang atau
samping itu penelitian diskriptif juga dilengkapi dengan cara editing. Fungsi
dimaksudkan untuk menuturkan editing ini dimaksudkan agar lebih mudah
pemecahan masalah yang ada berdasarkan dalam penyusunan hasil data yang ada dan
data-data dari hasil penelitian. Kemudian dapat dibaca secara mudah dalam
setelah semua data terkumpul dilakukan penyajian.
analisa. Metode analisis data yang
Populasi adalah sejumlah manusia digunakan adalah metode kualitatif yang
atau unit yang mempunyai ciri-ciri atau bertujuan untuk mengungkapkan
karakteristik yang sama. Adapun sampling kebenaran tingkah laku nyata dan untuk
adalah sejumlah manusia atau unit yang memahami gejala-gejala yang timbul agar
menjadi bagian dari populasi; karena nantinya dapat diambil suatu kesimpulan
besarnya populasi maka diperlukan dari data hasil observasi.
sebagian dari anggota populasi untuk
dijadikan sebagai sampel. Pengambilan

125
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan meletakkan suatu penyakit, kecuali Dia


juga meletakkan obat penyembuhanya”.
1. Kajian Hukum Islam Terhadap Hal ini juga sesuai dengan kaidah fiqih
Pelaksanaan OperasiPlastik yang menyatakan bahwa: “Keadaan
Pandangan Hukum Islam terhadap dlorurot membolehkan (hal-hal) yang
pelaksanaan operasi plastik, para dilarang”.
responden mempunyai pandangan yang Adapun pelaksanaan operasi
berbeda. Pendapat yang pertama plastik yang bertujuan untuk
mengatakan bahwa pelaksanaan operasi memperbaiki (memperindah) bentuk
plastik yang bertujuan untuk organ tubuh yang sempurna (normal)
mengembalikan fungsi organ tubuh yang agar kelihatan lebih bagus dan menarik,
rusak (cacat), baik cacat bawaan atau maka Islam melarangnya, karena hal ini
sejak lahir maupun cacat yang termasuk tindakan merubah ciptaan Allah
diakibatkan karena kecelakaan atau SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah
karena suatu penyakit tertentu yang SWT dalam Al-qur’an Surat An-nisa’
didasarkan atas pengobatan dan keadaan ayat 119 yang artinya adalah:
dlorurot dalam Hukum Islam “Saya benar-benar akan
diperbolehkan; hal ini sesuai dengan menyesatkan mereka, dan akan
Hadist Nabi Muhammad SAW riwayat membangkitkan angan-angan kosong
Ahmad in hanbal, Al-Tirmidzi. Akan pada mereka dan saya suruh mereka
tetapi jika operasi plastik yang bertujuan (merubah ciptaan Allah SWT), lalu
untuk memperindah bentuk organ tubuh benar-benar mereka merubahnya.Barang
yang sempurna (normal) agar kelihatan siapa menjadikan syaitan pelindung
lebih bagus dan lebih menarik, dan bukan selain Allah SWT, maka sesungguhnya ia
untuk menambah syukur kepada Allah menderita kerugian yang nyata”.
SWT, maka Islam melarangnya bahkan Sesungguhnya Allah SWT telah
mengharamkannya. Pendapat dari para menciptakan manusia dalam sebaik-baik
responden tersebut sesuai dengan firman bentuk. Hal ini sesuai firman Allah SWT
Allah SWT surat Al-Qashas ayat 77 dan dalam Al-qur’an surat At-tiin ayat 4,
surat Al-ahzab ayat 33. yang artinya: “Sesungguhnya kami telah
Pendapat yang kedua, mengatakan menciptakan manusia dalam bentuk yang
bahwa semua pelaksanaan operasi sebaik-baiknya”.
plastik, baik terhadap organ tubuh yang Pendapat yang kedua tersebut,
cacat maupun terhadap organ tubuh yang yang mengatakan bahwa semua
sempurna (normal) adalah boleh, karena pelaksanaan operasi plastik
bertujuan untuk memperbaiki bentuk diperbolehkan, baik untuk memperbaiki
organ tubuh agar menjadi kelihatan lebih bentuk organ tubuh yang cacat maupun
bagus dan menarik dari pada keadaan organ tubuh yang sempurna (normal)
semula. agar menjadi lebih bagus dan menarik,
Berdasarkan pendapat dari para penulis menganggap hal tersebut
responden tersebut, penulis lebih setuju menyimpang dari Hukum Islam, karena
dengan pendapat yang pertama, karena bertentangan dengan perintah Allah
operasi plastik yang bertujuan untuk SWT, yang melarang manusia untuk
mengembalikan fungsi organ tubuh yang merubah dan merusak ciptaan-Nya. Hal
rusak (cacat) yang didasarkan pada ini telah disebutkan dalam firman Allah
pengobatan dan keadaan dlorurot serta SWT dalam Alqur’an surat Al-qashas
untuk mengurangi beban mental bagi ayat 77 yang artinya:
orang yang menderita cacat, “Dan carilah pada apa yang telah
diperbolehkan di dalam Islam, sesuai dianugerahkan Allah SWT kepadamu
dengan Hadist Nabi Muhammad SAW (kebahagiaan) negeri akherat dan
yang artinya: “Berobatlah kamu wahai janganlah kamu merupakan
hamba-hamba Allah, karena kebahagiaanmu (kenikmatan) duniawi
sesungguhnya Allah SWT tidak dan berbuat baiklah (kepada orang lain)

126
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

sebagaimana Allah SWT telah berbuat Menurut pendapat Anggun (pelaku


baik kepadamu, dan janganlah kamu operasi plastik), bahwa faktor penyebab
berbuat kerusakan di (muka) bumi. pelaksanaan operasi plastik karena untuk
Sesungguhnya Allah SWT tidak memperindah bentuk organ tubuh yang
menyukai orang-orang yang berbuat sempurna (normal) agar kelihatan lebih
kerusakan”. bagus dan lebih menarik. Responden
melakukan operasi plastik karena merasa
malu.
2. Faktor-faktor Penyebab Dilakukannya
Penulis kurang setuju dengan yang
Operasi Plastik
dilakukan Anggun, karena menurut
Menurut para responden bahwa penulis hal tersebut merupakan tindakan
kelainan-kelainan atau cacat yang yang merubah ciptaan Allah SWT,
terdapat pada organ tubuh merupakan sedangkan Allah melarangnya. Hal ini
faktor utama penyebab pelaksanaan sesuai dengan Hadist Nabi SAW, dari
operasi plastik, karena untuk Ibnu Mas’ud Ra, bahwa Rasulullah SAW
memperbaiki dan menyempurnakan bersada: “Allah SWT telah melaknat
bentuk organ tubuh tersebut agar dapat wanita yang membuat tahi lalat palsu dan
berfungsi secara normal, dan untuk yang meminta dibuatkan dan yang
menyembuhkan suatu penyakit yang memotong alisnya, memanggur giginya,
diderita oleh si pasien agar dapat serta yang membuat-buat kecantikan
mempertahankan hidup. dengan merubah ciptaan Allah SWT”.
Penulis sependapat dengan para (HR Bukhari Muslim)
responden bahwa faktor utama
dilakukannya operasi plastik karena
3. Maslahah dan Madlorot Pelaksanaan
adanya kelainan atau cacat yang terdapat
Operasi Plastik
pada organ tubuh. Hal ini karena dengan
dilakukannya operasi plastik diharapkan Maslahah dan madlorot
dapat menyempurnakan kembali organ pelaksanaan operasi plastik pada
tubuh yang mengalami kelainan atau prinsipnya menurut para responden
rusak (cacat) agar dapat berfungsi secara (pelaku), adalah sama yaitu bahwa
normal, di samping itu pelaksanaan maslahah dari pelaksanaan operasi
operasi diharapkan dapat menyembuhkan plastik adalah memperbaiki dan
penyakit yang diderita si pasien agar menyempurnakan bentuk organ tubuh
dapat mempertahankan hidupnya dan yang rusak (cacat) agar dapat berfungsi
untuk mengurangi beban mental bagi secara normal, sehingga dapat
orang yang cacat. Ketentuan yang mengurangi beban mental yang diderita
mengatur hal tersebut adalah firman bagi orang yang cacat. Adapun
Allah SWT dalam Al-qur’an surat Al- madlorotnya adalah pendarahan,
maidah ayat 32 yang artinya: “Barang meskipun terjadinya pendarahan amat
siapa yang memelihara kehidupan kecil, pembengkakan dan rasa nyeri
seorang manusia, maka seolah-olah ia setelah dilakukan operasi, pada bekas
memelihara kehidupan manusia jahitan akan kelihatan tampak warna
semuanya”. hitam, dan apabila operasinya tidak
Sesungguhnya Allah SWT tidak berhasil dapat mengakibatkan dampak
akan merubah nasib seseorang, kecuali yang lebih serius bahkan dapat
dengan usahanya sendiri. Hal ini sesuai menimbulkan kematian.
dengan firman Allah SWT dalam Al- Penulis kurang setuju dengan
qur’an surat An-najm ayat 39-41 yang dilakukannya operasi plastik yang
artinya: “Dan bahwasanya seorang bertujuan untuk memperindah bentuk
manusia tiada memperoleh selain apa organ tubuh yang sudah sempurna
yang telah diusahakannya dan (normal) agar berubah bentuk menjadi
bahwasannya usahanya itu kelak akan lebih indah dan menarik, meskipun ada
diperlihatkan kepada-Nya”. manfaatnya, kecuali terhadap orang yang

127
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

mengalami cacat, baik cacat bawaan itu, faktor penyebab dilakukannya


sejak lahir maupun cacat akibat operasi plastik di dalam perkembangan
kecelakaan dan akibat suatu penyakit, ilmu kedokteran (spesialis bedah/ bedah
karena jika tidak dilakukan operasi akan plastik) yaitu adanya keinginan untuk
membahayakan jiwa/ raga si penderita. memperindah bentuk organ tubuh yang
Perlu dipahami bahwa setiap sempurna (normal) agar kelihatan lebih
orang harus sudah merasa puas dengan menarik.
bentuk tubuh mereka, karena bentuk 2. Manfaat operasi plastik yaitu:
tubuh manusia adalah pemberian dari a. Dapat menormalkan kembali organ
Allah SWT. Bagi orang yang tubuh yang telah rusak (cacat).
penampilanya kurang menarik tidak perlu b. Dapat memperbaiki dan
sedih dan khawatir, karena Allah SWT menyempurnakan bentuk organ tubuh
Maha Adil, di dunia ini tidak ada orang agar kelihatan lebih bagus.
yang sempurna, setiap orang mempunyai c. Dapat mengurangi beban mental dan
kelebihan dan kekurangan. terlepas dari bahaya bagi penderita
Hasil dari penelitian ini, yang cacat.
setelah dicermati ternyata madlorotnya 3. Efek samping operasi plastik adalah
lebih besar dari pada maslahahnya. Jadi
a. Dapat mengakibatkan pendarahan.
menurut panulis seharusnya operasi
b. Dapat menimbulkan pembengkakan
plastik merupakan pilihan terakhir
dan rasa nyeri pada bagian yang telah
setelah beberapa usaha lainya mengalami
dioperasi.
kegagalan. Orang yang tidak cacat
seharusnya bersyukur kepada Allah SWT c. Orang yang telah melakukan operasi
atas nikmat yang telah diberikan-Nya. plastik tidak akan pernah merasa puas,
Mereka harus selalu ingat bahwa karena selalu ingin untuk melakukan
penampilan bukanlah yang paling bedah plastik kembali.
penting, karena operasi plastik tidak d. Operasi plastik tidak bisa bertahan
selalu membuat orang menjadi lebih lama, karena setiap orang pasti akan
cantik dan rupawan, karena banyak juga mengalami proses penuaan.
yang mengalami kegagalan dari pada e. Pada bekas jahitan operasi plastik
keberhasilannya. Jika berhasil, juga tidak akan tampak zat keloin (warna hitam).
akan bertahan lama. Jadi sebaiknya bagi 4. Hukum Islam memperbolehkan
orang yang telah sempurna (normal) dilakukannya operasi plastik yang
bentuk organ tubuhnya janganlah bertujuan untuk memperbaiki dan
melakukan operasi, tetapi bagi orang menyempurnakan bentuk organ tubuh
yang cacat sebaiknya cepat melakukan yang (rusak) cacat agar dapat berfungsi
operasi karena hal tersebut dapat secara normal kembali, karena jika tidak
membahayakan dirinya, yang di dalam dilakukan operasi dapat mengakibatkan
kaidah fiqih disebutkan bahwa: dampak negatif yang serius. Akan tetapi
“Menghindari kerusakan, didahulukan Hukum Islam secara tegas melarang
atas menarikkemaslahatan”. bahkan mengharamkan operasi plastik
yang bertujuan untuk memperindah
E. Simpulan bentuk organ tubuh yang sempurna
(normal) agar kelihatan lebih menarik,
Berdasarkan hasil penelitian dan karena hal itu termasuk perbuatan
pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan merubah ciptaan Allah SWT.
sebagai berikut:
1. Faktor penyebab dilakukannya operasi
plastik adalah adanya keinginan untuk
menghilangkan kelainan-kelainan (cacat)
pada organ tubuh tertentu agar dapat
berfungsi secara normal kembali. Selain

128
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

F. Daftar Pustaka
Bambang, Sunggono, Metodologi Penelitaan
hukum, Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 1996
Barbara, C, Long, Perawatan Medical Bedah,
Bandung : Yayasan Pendidikan
Keperawatan Pajajaran, 1996
David C. Sabiston, Buku Ajar Bedah Bagian I,
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 1995\
Khamal, Muchtar, Ushul Fiqh, Jakarta : Dana
Bakti Wakaf, 1995
Kartini, Kartono, Pengantar Metodologi Riset
Sosial, Bandung : Mandar Maju,
1996
Mair, M.Jenkins, Plastic Surgery Nursing,
London : Macmiland Co LTD, 1988
M. Ali, Hasan, Masail Fiqhiyah, Al-Haditsah,
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2003
Muhammad, Hasbi, Ash Siddiqieay, Pokok –
Pokok Pegangan Imam Madzhab,
Semarang : PT Pustaka Rizki Putra,
1997
Mustofa & abdul Wahid, Hukum Islam
Kontemporer, Jakarta, Sinar
Grafika, 2009
Nazar, Bakry, Fiqh dan Ushul Fiqh, Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada, 2003
Peter, Atlas Bedah Plastik, Jakarta : Buku
Kedokteran EGC , 1993
Z. Fuad, Hasbi Ash Siddiqeay, Filsafat
Hukum Islam, Semarang : Pustaka
Rizki, 1999

129

Anda mungkin juga menyukai