2 Produk
3 Bahan
5. Kriteria
4. Asas SJPH
a. Perlindungan c. Proses Produk
b. Keadilan Halal
c. Kepastian
hukum
d. Akuntabilitas a. Komitmen dan d. Produk 6. Informasi
dan b. Tanggung jawab Terdokumentasi
Transparansi
e. Efektivitas dan
Efisiensi
f. Profesionalitas e. Pemantauan dan
g. Nilai tambah Evaluasi
dan daya saing
Kriteria
1. Nama Produk
2. Bentuk Produk
3. Pengemasan Produk
1. Minuman dengan pengolahan: sari buah dan sari sayuran; konsentrat sari buah dan sari sayur; minuman
Minuman berbasis air, berperisa; kopi, teh; minuman berbasis susu; minuman tradisional.
CAKUPAN BAHAN
1. Bahan Baku
2. Bahan Tambahan
3. Bahan Penolong
4. Kemasan Produk
5. Bahan penolong pencucian
Bahan Penolong
Digunakan untuk membantu proses produksi, tetapi tidak menjadi bagian dari komposisi.
Contoh: enzim, pelarut, air untuk mencuci peralatan,
kuas untuk mengoles.
Termasuk dalam daftar bahan sesuai KMA Nomor 1360 Tahun 2021.
Bahan yang tidak kritis dari aspek halal sehingga tidak harus dilengkapi dengan
1. Berasal dariSertifikat Halal yanghewan
atau mengandung diatur dalam
KMA Nomor 1360 tahun 2021. sembelihan dan turunannya.
2. Sulit ditelusuri kehalalannya.
3. Mengandung bahan kompleks,
ditinjau dari sisi kekritisan bahan
dan kerumitan proses
pembuatannya.
4. Flavor dan fragrance.
Bahan Tidak Diragukan - 1. Bahan nabati: Sayuran segar, buah segar, kacang- kacangan
segar.
(Acuan: KMA 1360 Tahun 2021 2. Bahan kimia: Cuka, asam benzoat, asam fosfat, natrium hidroksida,
tentang Bahan yang Dikecualikan dari sakarin, dsb.
Kewajiban Bersertifikat Halal) 3. Air murni: Air sumur, air tanah.
4. Madu murni: Madu yang tidak ditambahkan bahan tambahan
pangan, bebas dari larva dan bangkai (dapat dilihat secara visual).
5. Royal jelly murni: Royal jelly yang tidak ditambahkan bahan
tambahan pangan, bebas dari larva dan bangkai (dapat dilihat
secara visual).
6. Bahan tambang: Garam krosok, bentonite, diatomite, kaolin, batu
kapur, tanah liat, batu bata.
7. Telur segar: telur ayam segar, telur puyuh segar, telur bebek
segar.
8. Ikan segar: ikan/hewan air yang segar (bisa hidup di
laut, sungai, danau, tambak).
Catatan: Secara otomatis dapat dipilih pada menu “Cari Bahan Tidak Bersertifikat”
Bahan Diragukan Sertifikat Halal Data bahan dapat dicari melalui menu “Cari Bahan
Bersertifikat” pada SIHalal.
Bahan Diragukan Umumnya termasuk dalam KMA 1. Tepung beras: bahan nabati yang diproses secara fisik
Nomor 1360 Tahun 2021 sehingga tidak tanpa adanya penambahan bahan tambahan pangan.
memiliki Sertifikat Halal, namun perlu 2. Tape singkong, tape, oncom: bahan nabati yang diproses
penjelasan Proses Produk Halal secara fermentasi tanpa adanya penambahan bahan
tambahan pangan.
3. Susu segar, susu pasteurisasi murni: susu yang diproses
secara fisik tanpa adanya penambahan bahan tambahan
pangan.
4. Dadih: Susu kerbau yang diproses secara fermentasi alami.
5. Ikan kering, ikan beku: Ikan/hewan air yang diproses
secara fisik tanpa adanya bahan tambahan pangan.
6. Terasi: Berasal dari udang yang diproses secara fermentasi
alami dengan penambahan garam.
7. Etanol: Berasal dari industri alcohol bukan dari industri
minuman keras.
8. Kemasan plastik: Berasal dari polimerisasi bahan kimia.
9. Kemasan kertas: Berasal dari campuran bahan nabati dan
bahan kimia.
10. Kemasan aluminium foil: Berasal dari mineral logam dan
bahan kimia.
Catatan:
1. Nama produk dengan spesifik meliputi varian rasa dan merk produk.
2. Dilengkapi foto masing-masing produk dalam kemasan per varian rasa
Kemasan Kemasan plastik standing pouch SH / Proses Produk Halal (contoh: Berasal dari polimerisasi
bahan kimia)