Anda di halaman 1dari 35

Pelatihan Penyelia Halal Serta

Integrasi SJH dan ISO 9001/22000


Pokok Bahasan
 Penyelia Halal
 SKKNI Bidang Penjaminan Produk Halal
 Mengapa Halal Penting ?
 Konsep Halal-Haram-Najis
 Regulasi terkait Halal di Indonesia
 Alasan dan Manfaat Penerapan Sistem Jaminan Halal
 Integrasi Sistem Jaminan Halal dan ISO 9001/22000
 Pengenalan website LPPOM MUI dan Cerol
 Kontak LPPOM MUI
Penyelia Halal
Output Pelatihan :
1. Kompeten sebagai penyelia halal
2. Mampu menyiapkan, menerapkan dan mengevaluasi Sistem Jaminan
Halal (SJH)
Berdasarkan UU JPH No. 33 tahun 2014 dan PP No. 31 tahun 2019,
Penyelia halal adalah orang yang bertanggung jawab terhadap proses
produksi halal (PPH)  bagian dari tim manajemen halal di SJH
Tugas Penyelia Halal:
1. Mengawasi dan mengoordinasikan PPH di perusahaan
2. Menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan
3. Mendampingi auditor halal pada saat pemeriksaan/audit
Asesmen (Uji Kompetensi) merujuk ke SKKNI No. 215 tahun 2016 Bidang
Penjaminan Produk Halal yang mengatur tentang kriteria standar kompetensi
kerja Penyelia Halal
SKKNI Bidang Penjaminan Produk Halal
TUJUAN UTAMA FUNGSI KUNCI UNIT KOMPETENSI
Menyusun dokumen SJH
Merencanakan penerapan Sistem
Memverifikasi dokumen SJH
Jaminan Halal (SJH)
Melakukan sosialisasi dokumen SJH
Menyiapkan dokumen pendukung bahan
Melakukan seleksi bahan halal
Melakukan pengadaan bahan halal
Menjamin
penerapan sistem Melakukan penanganan bahan halal
Menerapkan Sistem Jaminan
jaminan halal Melakukan proses produksi halal
Halal (SJH)
sesuai
Melakukan penanganan produk halal
Melakukan penanganan produk yang tidak
memenuhi kriteria halal
Melakukan pengembangan produk halal
Melaksanakan audit internal
Mengevaluasi pelaksanaan SJH
Memantau tindak lanjut hasil audit internal
Unit Kerja vs Pemahaman Kriteria SJH
TUJUAN UTAMA FUNGSI KUNCI UNIT KOMPETENSI Pemahaman Kriteria SJH
Menyusun dokumen SJH 11 Kriteria SJH
Merencanakan Memverifikasi dokumen SJH • Identifikasi aktivitas kritis sesuai dengan
penerapan proses bisnis untuk menentukan ruang
Sistem Jaminan lingkup penerapan SJH
Halal (SJH) Melakukan sosialisasi dokumen SJH • Menyusun dokumen SJH sesuai dengan
persyaratan standar
Menyiapkan dokumen pendukung bahan Kriteria 4 Bahan
Melakukan seleksi bahan halal
Melakukan pengadaan bahan halal
Menjamin
penerapan Melakukan penanganan bahan halal Kriteria 7 Prosedur Aktivitas Kritis
sistem jaminan Menerapkan
halal sesuai Sistem Jaminan Melakukan proses produksi halal
Halal (SJH)
Melakukan penanganan produk halal

Melakukan penanganan produk yang tidak Kriteria 9 Prosedur Penangangan Produk


memenuhi kriteria halal yang tidak memenuhi kriteria

Melakukan pengembangan produk halal Kriteria 7 Prosedur Aktivitas Kritis

Mengevaluasi Melaksanakan audit internal


pelaksanaan Memantau tindak lanjut hasil audit Krtiteria 10 Audit Internal
SJH internal
MENGAPA HALAL
PENTING ?
Kebutuhan Pasar Halal
 Populasi muslim di dunia: 28,68% dari populasi dunia atau 2,18
miliar (muslimpopulation.com, 2019)

 Populasi muslim di Indonesia 87,18% dari 237.641.326


penduduk Indonesia (sensus 2010) → populasi muslim terbesar
di dunia

 Permintaan pasar untuk produk-produk Islam sangat besar

 Halal menjadi issue yang sangat sensitif di Indonesia

 Tren Wisata Halal yang mulai mendunia


KONSEP
HALAL-HARAM-NAJIS
Konsep Halal-Haram

Halal-Haram adalah bagian dari ajaran Islam


 Aturan Halal-Haram tercantum dengan jelas dalam Al-Quran dan Al-Hadits
 Menerapkan aturan halal-haram adalah wajib bagi seluruh muslim
 Hukum halal-haram berdasarkan perbuatan dan benda
 Hukum asal benda adalah mubah (boleh) selama tidak ada dalil yang
mengharamkan (Halal - Haram)  menjadi dasar dalam proses Sertifikasi
Halal
DEFINISI

Halal
Sesuatu yang dibolehkan menurut ketentuan Syariat Islam.
Segala sesuatu halal kecuali dilarang di Qur’an dan Hadits

Thayib
Sesuatu yang baik, suci/bersih, tidak berbahaya bagi kesehatan

Halal harus selalu dikombinasikan dengan Thayyib


HALALAN THAYYIBAN
HARAM
Sesuatu yang dilarang menurut ketentuan Syariat Islam
Dilarang di Al-Quran QS Al-Baqarah 173 :

Binatang yang disembelih dengan


Babi Bangkai Darah menyebut nama selain Allah

Khamr (Al - Baqarah:219)

Hewan buas atau bertaring, hewan Bagian tubuh manusia


menjijikkan, hewan yang hidup di dua alam

Semua hewan yang berasal dari laut atau hidup


Pengecualian
di air adalah halal walaupun tidak disembelih
HR. Bukhari - Muslim
Najis :
“Suatu kotoran yang dapat menyebabkan tidak sahnya ibadah”

Jenis Najis Contoh Cara Mensucikan


1. Berat Jilatan (air liur) Anjing, Dibasuh 7x dengan air
Babi dan turunannya yang salah satunya
dicampur tanah/bahan
pembersih kimia.
2. Sedang Bangkai, produk turunan hewani Dicuci hingga hilang
yang tidak diketahui status halalnya, warna, bau dan rasa
darah, khamr, kotoran hewan, dll najisnya.
3. Ringan Air kencing bayi laki2 yg hanya Diperciki air atau dengan
minum ASI lap basah.

• Mutanajis : benda yang terkena najis  haram


• Bahan/produk halal yang terkena najis menjadi haram..!
Apa itu Produk Halal ?
Produk yang diproduksi dari bahan yang halal di
fasilitas yang tidak terkontaminasi bahan haram/najis

Fasilitas
Bahan produksi tidak Produk
terkontaminasi
Halal bahan Halal
haram/najis
Cara Memutuskan Status Kehalalan Produk
Gabungan antara Ulama dan Ahli sains

AUDITOR HALAL Majelis Ulama Indonesia (MUI)


Ulama di Komisi Fatwa MUI
Auditor (Scientist)
- Menemukan fakta Memberikan Fatwa
kandungan produk terhadap status hukum dari
dan menelaah dari sisi produk. Keluaran dari
sains dan teknologi. Fatwa adalah menjelaskan
- Sebagai saksi terhadap status kehalalan dari
proses produksi secara produk berdasarkan hasil
menyeluruh dan
penerapan SJH di audit dari LPPOM MUI.
perusahaan.

Sertifikat Halal Produk


REGULASI TERKAIT HALAL
DI INDONESIA
UU No. 33 / 2014
JAMINAN PRODUK HALAL
Semua Produk wajib
bersertifikat halal (Pasal
4), kecuali untuk produk Kewajiban bersertifikat
Haram (Pasal 26). halal bagi Produk yang
beredar dan
diperdagangkan di wilayah
Indonesia sebagaimana
Produk : barang dan/atau dimaksud dalam Pasal 4
jasa yang terkait dengan
makanan, minuman, obat, mulai berlaku 5 (lima)
kosmetik, produk kimiawi, tahun terhitung sejak
produk biologi, produk Undang-Undang ini
rekayasa genetik, serta diundangkan (Pasal 67).
barang gunaan .....
(Pasal 1.1).
PROSES SERTIFIKASI HALAL
Sebelum UU JPH No.33 2014
(17 Oktober 2019)

LPPOM MUI MUI


o Registrasi Sertifikasi
Halal o Penetapan Fatwa
o Proses Audit Halal
o Melaporkan Hasil Audit o Pengeluaran
ke Komisi Fatwa untuk Sertifikat Halal
Mendapatkan Fatwa
Halal
PROSES SERTIFIKASI HALAL
UU JPH No.33 2014
BPJPH MUI
o Penetapan Fatwa
o Registrasi Sertifikasi Halal
o Penerbitan Sertifikat Halal Halal
o Akreditasi Lembaga o Sertifikasi Auditor
Pemeriksa Halal Halal
bekerjasama dengan MUI o Akreditasi Lembaga
o Registrasi Auditor Halal Pemeriksa Halal

Pasal 6 Pasal 10
Lembaga Pemeriksa
Halal (LPH)
o Proses audit
o Melaporkan Hasil Audit ke
BPJPH
LPPOM MUI adalah
satu-satunya LPH
saat ini
ALASAN & MANFAAT
PENERAPAN SJH
Bagaimana meyakinkan
masyarakat bahwa produk
konsisten halal selama masa
berlaku sertifikat halal?
Kriteria
Sistem Jaminan Halal
1. Kebijakan Halal
2. Tim Manajemen Halal
3. Pelatihan
4. Bahan
5. Produk
6. Fasilitas Produksi
7. Prosedur tertulis untuk aktivitas kritis
8. Kemampuan Telusur
9. Penanganan Produk yang Tidak Memenuhi Kriteria
10. Audit Internal
11. Kaji Ulang Manajemen
Alasan Pentingnya Penerapan SJH
(Perspektif Teknologi, Manajemen & Bisnis)

Trend Pasar Produk Halal Global

Perkembangan Teknologi

Supply Chain Pasar Global

Total Quality Management

LPPOM MUI adalah Lembaga Eksternal


MANFAAT PENERAPAN SJH

1. Menjamin kehalalan produk selama berlakunya


Sertifikat Halal MUI.
2. Timbul kesadaran internal dan perusahaan memiliki
pedoman kesinambungan proses produksi halal.
3. Memberikan Jaminan dan ketentraman bagi
masyarakat.
4. Mencegah kasus ketidakhalalan produk bersertifikat
halal.
5. Mendapatkan Reward
Memenuhi kebijakan dan
prosedur sertifikasi halal

Memenuhi dan menerapkan


11 kriteria Sistem Jaminan
Halal (SJH)
INTEGRASI SJH DAN
ISO 9001/ ISO 22000
Kriteria SJH vs Sistem Mutu
Kebijakan

Tim Pelatihan

Bahan

Kemampuan
Prosedur Produk Fasilitas Telusur

Audit Kaji Ulang


Internal Manajemen
Di Mana Bisa Integrasi ?

Manual

Prosedur

Bukti Rekaman
INTEGRASI
Sebagai Sebuah Pilihan

1. Efisien: Dokumen, Team, Aktivitas,


waktu
2. Efektif: Tepat pada sasaran kriteria dan
klausul serta menghindari
ketumpangtindihan
3. Murah
Yang Perlu Diperhatikan

1. Seluruh Kriteria SJH harus terjawab


2. Definisi dan persyaratan SJH yang berbeda
dengan ISO harus dicatat
3. Dikomunikasikan secara internal dan
eksternal
4. Perlu pemahaman seluruh pemangku
kepentingan
5. Ada hal khusus yang tidak bisa diintegrasikan
PENGENALAN
WEBSITE LPPOM
MUI & CEROL
Website LPPOM MUI www.halalmui.org
@halalindonesia

halalindonesia

halalindonesia

SEO
halalindonesia
Website CEROL www.e-lppommui.org
Cerol Services LPPOM MUI • Persyaratan sertifikasi halal
services@halalmui.org • Teknis aplikasi Cerol-SS23000
+62 811-1148-696 (chat only) • Pertanyaan/keluhan tentang sertifikasi
Call Center 14056 halal

LSP MUI
info@lsphalalmui.com • Uji kompetensi personil
www.lsphalalmui.com
+62 251 8380858

Laboratorium LPPOM MUI • Jasa analisa bahan


labhalal@halalmui.org
• Pengembangan penelitian
+62 811-1139-207 (call only)

IHATEC • Pelatihan reguler/inhouse


info@ihatec.com
• Konsultasi sertifikasi halal
+62 811-1145-060

Anda mungkin juga menyukai