Anda di halaman 1dari 39

SJPH:

Komitmen dan Tanggung


Jawab
Indonesia Halal Mandatory
Barang
• Makanan
Produk Wajib Bersertifikat Halal • Minuman
• Obat;
Produk yang masuk, beredar, dan • Kosmetik;
diperdagangkan di wilayah • Produk Kimiawi;
UU No. 33 PP No. 39
Indonesia wajib bersertifikat halal Tahun 2014 Tahun 2021 • Produk Biologi;
Pasal 4 Pasal 135 • Produk rekayasa Genetik;
• Barang gunaan yang dipakai,
digunakan, atau dimanfaatkan

Jasa
• Penyembelihan;
• Pengolahan;
• Penyimpanan;
• Pengemasan;
• Pendistribusian;
• Penjualan; dan
• Penyajian
Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH)
Penjelasan PP No. 39 Tahun 2021 Pasal 65

Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) adalah


suatu sistem yang terintegrasi, disusun,
diterapkan dan dipelihara untuk mengatur
bahan, proses produksi halal, produk,
sumber daya dan prosedur dalam rangka
menjaga kesinambungan PPH
Sistem Jaminan Halal (SJH)
Penjelasan LPPOM MUI, 2018

Sistem Jaminan Halal (SJH) adalah suatu


sistem manajemen yang disusun, diterapkan
dan dipelihara oleh perusahaan pemegang
sertifikat halal untuk menjaga
kesinambungan proses produk halal sesuai
dengan ketentuan LPPOM MUI
5 Kerangka Prinsip Dasar SJPH
Sistem Jaminan Produk
Halal (SJPH), yaitu
dibangun atas 5 kerangka
prinsip dasar (Arkan al
Halal)

SK Ka BPJPH No 57 Tahun
2021, tentang Kriteria
Sistem Jaminan Produk
Halal (SJPH)
Pengertian Umum
(SK Ka BPJPH No 57 Tahun 2021 Tentang Kriteria Sistem Jaminan Produk Halal)
Pengertian Umum (lanjutan)
(SK Ka BPJPH No 57 Tahun 2021 Tentang Kriteria Sistem Jaminan Produk Halal)
Landasan Hukum Sistem Jaminan Produk
Halal
PP No. 39 Tahun 2021 KMA No. 748 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Tentang Jenis Produk Yang
Bidang Jaminan Produk Wajib Berrsertifikat Halal
Halal

Keputusan Kepala Badan


UU No. 33 Tahun 2014 PMA No. 26 Tahun 2019
No. 57 Tahun 2021
Tentang Jaminan Produk Tentang Penyelenggaraan Tentang Kriteria Sistem
Halal Jaminan Produk Halal Jaminan Produk Halal
SJPH

Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) harus diterapkan


oleh pelaku usaha untuk menjaga konsistensi produksi
selama masa berlakunya sertifikat halal.
SJPH Adalah Panduan Untuk:
• Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam penetapan fatwa
• Perusahaan yang akan menyusun dan menerapkan SJPH
• Auditor/LPH yang akan melakukan audit terhadap pelaku usaha
• Lembaga Sertifikasi Halal (LSH) untuk melakukan proses sertifikasi

SJPH
• Lembaga pelatihan untuk melakukan kegiatan pelatihan
• Penyelia halal dalam menyusun sistim jaminan produk halal
• Auditor internal perusahaan untuk melakukan pemantauan SJPH
• Pimpinan puncak perusahaan untuk melakukan evaluasi SJPH
• Pengawas SJPH untuk melakukan pengawasan SJPH
• Fasilitator SJPH dalam melakukan fasilitasi SJPH
• Penegak hukum dalam melakukan penegakan hukum
• Pemerintah dalam melakukan kegiatan terkait jaminan produk halal
Ruang Lingkup
01 02
Persyaratan pada setiap tahapan Persyaratan dan prosedur
proses produk halal (dari bahan, dalam kegiatan proses
proses, sampai dengan produk produk halal meliputi
akhir) termasuk jasa komitmen dan tanggung
penyembelihan, penyediaan jawab, bahan, proses
bahan, pengolahan, produk halal, produk,
penyimpanan, pengemasan, serta pemantauan dan
pendistribusian, penjualan, dan evaluasi.
penyajian produk, serta
penanganannya sesuai syariat
Islam.

04 03
Diterapkan pada semua kategori pelaku Berlaku untuk semua
usaha yang dikenakan kewajiban sertifikasi kategori produk yang
halal sesuai peraturan perundang– wajib bersertifikat halal
undangan baik untuk pelaku usaha mikro, meliputi barang dan/atau
kecil, menengah, dan besar jasa.
Akuntabilitas dan
Transparan

Kepastian Hukum Efektifitas dan


Efesiensi

Keadilan Profesionalitas

Asas
Sistem Jaminan Produk
Halal
Perlindungan Nilai Tambah dan Daya Saing
(SJPH)

13
1. Perlindungan
Asas pelindungan adalah bahwa dalam
menyelenggarakan JPH bertujuan melindungi
Azas Sistem masyarakat muslim dari
menggunakan produk tidak halal.
mengonsumsi dan

Jaminan Produk Halal

2. Keadilan
Asas keadilan adalah bahwa dalam penyelenggaraan
JPH harus mencerminkan keadilan secara
proporsional bagi setiap warga negara.
3. Kepastian Hukum
Asas kepastian hukum adalah bahwa
penyelenggaraan JPH bertujuan memberikan
Azas Sistem kepastian hukum mengenai kehalalan suatu produk
yang dibuktikan dengan Sertifikat Halal.
Jaminan Produk Halal

4. Akuntabilitas dan Transparansi


Asas akuntabilitas dan transparansi adalah bahwa
setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggaraan JPH harus dapat
dipertanggungiawabkan kepada masyarakat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
.
5. Profesionalitas
Asas profesionalitas adalah bahwa penyelenggaraan
JPH dilakukan dengan mengutamakan keahlian yang
Azas Sistem berdasarkan kompetensi dan kode etik.

Jaminan Produk Halal

6. Efektifitas dan Efisiensi


Asas efektivitas dan efisiensi adatah bahwa
penyelenggaraan JpH dilakukan dengan berorientasi
pada tujuan yang tepat guna dan berdaya guna serta
meminimalisasi penggunaan sumber daya yang
dilakukan dengan cara cepat, sederhana, dan biaya
ringan atau terjangkau.
.
7. Nilai tambah dan daya saing
Nilai tambah dan daya saing adalah bahwa
penyelenggaraan JPH dilakukan untuk memberikan
Azas Sistem nilai tambah bagi produk Indonesia sehingga memiliki
daya saing..
Jaminan Produk Halal
Kriteria Sistem Jaminan Produk Halal
1. Tanggung Jawab & Komitmen

2. Bahan
KRITERIA
SISTEM
3.Proses Produk Halal (PPH) JAMINAN
PRODUK
HALAL
4. Produk

5. Pemantauan & Evaluasi


Komitmen & Tanggung Jawab Pelaku
Usaha
Kebijakan Halal
pernyataan tertulis, komitmen pelaku
Usaha/manajemen puncak perusahaan
untuk menggunakan bahan halal,
memproses produk halal, dan
menghasilkan produk halal sesuai dengan
persyaratan umum sertifikasi halal secara
berkesinambungan dan konsisten.

Cakupan Kebijakan Halal

1. Kebijakan Halal Kebijakan halal Pelaku Usaha mencakup:


a. Menetapkan kebijakan halal;
b. Melaksanakan kebijakan halal secara
konsisten;
c. Memastikan bahwa kebiiakan halal yang
ditetapkan dipahami dan diterapkan oleh
seluruh personel dalam organisasi; dan
d. Mensosialisasikan dan
mengkomunikasikan kebijakan kepada
seluruh pihal terkait (stakeholder)
Tanggung Jawab Manajemen Puncak
Manajemen Puncak bertanggung javrab:
a. menjamin tersedianya sumber daya yang
memadai untuk penyusunan, penerapan
dan perbaikan berkelanjutan SJPH;
b. menetapkan dan meregistrasi Penyelia
Halal;
c. memastikan semua personel menjaga
integritas halal di perusahaan termasuk
pemasok dan distributor;
d. menetapkan tim manajemen halal, tugas
dan tanggung jawabnya, dengan

2. Tanggung Jawab melibatkan seluruh pihak terkait dan


disertai bukti tertulis;
e. menetapkan tim manajemen halal dan/atau
Manajemen Puncak Penyelia Halal bagi Pelaku Usaha berskala
mikro dan kecil dengan difasilitasi oleh
pihak lain seperti organisasi
kemasyarakatan, instansi pemerintah,
badan usaha, atau perguruan tinggi.
Pembinaan Sumber Daya Manusia
Perusahaan melakukan pembinaan melalui
pelatihan dan/atau peningkatan kompetensi di
bidang halal. Pelatihan dilaksanakan sesuai
kebutuhan Pelaku Usaha,
a. Pelatihan Penyelia Halal yang
dilaksanakan oleh BPJPH, perguruan
tinggi, dan/atau lembaga pelatihan lain
yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan
ditetapkan oleh BPJPH;
b. Pelatihan personel disesuaikan dengan

3. Pembinaan Sumber kebutuhan penerapan SJPH;


c. Perusahaan harus memiliki
menerapkan prosedur pelatihan dan
dan

Daya Manusia memelihara bukti pelaksanaannya.


Komitmen & Tanggung Jawab

Pertama Ketiga
Memiliki kebijakan halal Bukti sosialisasi
sesuai proses bisnis & Kebijakan disimpan dan mudah
ruang lingkup dibuat dan ditelusur
disahkan manajamen Halal

Kedua
Disosialisasikan secara
efektif ke seluruh
pemangku kepentingan
Sosialisasi Kebijakan Halal

Sumber: Halal Institut


Kebijakan Halal

Sumber: Manual Sistem Jaminan Produk


Halal (SJPH) BPJPH Kemenag RI
Contoh Implementasi Kebijakan Halal

Sumber: Halal Institut


Contoh Implementasi Kebijakan Halal
Poster Sosialisasi Kebijakan dan Edukasi
Halal

Sumber: Manual Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) BPJPH Kemenag RI


Poster Sosialisasi Kebijakan dan Edukasi
Halal

Sumber: Manual Sistem


Jaminan Produk Halal (SJPH)
BPJPH Kemenag RI
Media Sosial

Sumber: Halal Institut


Bagan Tim Manajemen Halal
Contoh SK Penetapan
Tim Manajemen Halal dan/atau Penyelia
Halal

Sumber: Manual Sistem


Jaminan Produk Halal (SJPH)
BPJPH Kemenag RI
Contoh SK Tim Manajemen Halal
Pembinaan SDM
Pembinaan SDM (lanjutan)
A. Kebijakan Halal
B. Tanggung Jawab Pimpinan Puncak
C. Pembinaan Sumber Daya Manusia
َ ‫اللَّهُ َّم الَ َس ْه َل ِإالَّ َما َج َع ْلتَهُ َس ْهالً َوَأ ْن‬
‫ت تَ ْج َع ُل‬
ً‫ت َس ْهال‬َ ‫ال َح ْز َن ِإ َذا ِشْئ‬
“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah.
Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki
pasti akan menjadi mudah.”

Anda mungkin juga menyukai