Rev 00
TUJUAN :
❖ Peserta memahami definisi, ruang lingkup dan
manfaat penerapan SJH
❖ Peserta memahami Kriteria Sistem Jaminan Halal
(HAS 23000 : 1)
Definisi Sistem Jaminan Halal (SJH)
Sistem Jaminan
Halal (SJH)
Pahami Kriteria
SJH
Implementasikan
SJH
Kontrol, Monitor
serta Evaluasi
Proses Bisnis
Ruang LiNGKUP
Penerapan &
AKTivitas kritis
SJH
Ruang Lingkup SJH & Proses Bisnis
Contoh Penentuan Ruang Lingkup SJH berdasarkan Proses Bisnis
Perusahaan A
Proses Bisnis Ruang Lingkup SJH
Kantor Pusat : aktivitas seleksi Kantor Pusat : seleksi bahan baru, pembelian
bahan, pembelian bahan bahan, pengembangan produk, pelatihan, audit
tertentu, pengembangan produk internal, kaji ulang manajemen
Pabrik : aktivitas lainnya Pabrik : pembelian bahan, penerimaan
termasuk pembelian bahan bahan, produksi, pencucian,
penyimpanan, transportasi,
kemampuan telusur, penanganan
produk yang tidak sesuai, audit internal
Ruang Lingkup SJH & Proses Bisnis
Contoh Penentuan Ruang Lingkup SJH berdasarkan Proses Bisnis
MAKLON DI
Kriteria bahan
Bahan diproduksi
dalam masa berlaku SH
Bisa
Ketentuan digunakan
SH Expired jika
Jika SH MUI, memiliki Surat
Keterangan Proses
Perpanjangan (SKPP)
Produk Industri Pengolahan : produk yang didaftarkan
untuk sertifikasi halal, baik berupa produk retail, non
retail, produk akhir, produk antara (intermediet)
Bentuk produk
Kadar ethanol
Produk kosmetik
Produk yang dikemas ulang/diberi
label ulang
Tidak menggunakan nama minuman beralkohol
Contoh : rootbeer, es krim rasa rhum raisin, bir 0% alkohol
Kecuali Nama produk yang telah dikenal luas dan tidak mengandung
bahan haram → Contoh : bir pletok, bakpia, bakso, bakmi, bakpao
Tidak memiliki rasa/bau yang mengarah pada produk haram /
beralkohol
Contoh : minuman yang memiliki bau/rasa bir tidak dapat disertifikasi
meskipun dibuat dari bahan halal
c. Produk yang berasal dari tanaman yang diektrak dengan etanol dengan
dokumen pendukung bahan : dokumen lain.
*Ketentuan tambahan yang harus dilengkapi, yaitu :
➢ Surat Konsistensi penggunaan bahan penolong dari produsen produk.
➢ Tersedia prosedur yang menjamin bahwa setiap perubahan bahan penolong,
produsen produk harus menginformasikan (perubahan produsen, bukan
perubahan jenis bahan penolong)
2. Produk Daging yang mengalami proses fisik. Contoh: Daging yang digiling, Lemak
yang diperoleh dari daging yang diproses secara fisik, daging yang dikecilkan
ukurannya. Dokumen pendukung bahan daging yang digunakan adalah berupa SH
MUI /Provinsi/Lembaga Sertifikasi Halal yang diakui MUI.
3. Produk Industri Olahan di luar positif list dan bersertifikat halal dari lembaga
sertifikasi yang diakui MUI. Contoh : gula, kismis, diperlukan dokumen pendukung
bahan : SH MUI/Provinsi/Lembaga Sertifikasi Halal yang diakui MUI.
Produk Flavor/Seasoning/Fragrance
Semua nama dagang (fantasy name) harus didaftarkan untuk disertifikasi
walaupun memiliki formula yang sama. Contoh flavor apel memiliki 3
fantasy name yaitu apel AL00, apel GF200 dan apel MU101
Evaluasi dan
Penjadwalan
Tindak Lanjut
(6 bulan sekali)
Hasil Audit
Proses Audit
Pelaporan (11 kriteria
SJH)
Evaluasi efektifitas pelaksanaan SJH oleh
Manajemen Puncak