Anda di halaman 1dari 39

OUTLINE

A. Pendahuluan
I. Istilah dan Definisi
II. Prinsip Audit
B. Prosedur Audit Halal
I. Mempersiapkan Audit Halal
II. Melakukan Pre Audit Halal
III. Melakukan Audit Halal
IV. Melaksanakan Kegiatan Pasca Audit Halal
C. Penilaian SJH

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


PENDAHULUAN

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Istilah dan Definisi
 Audit: proses yang sistematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh
bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauh
mana kriteria audit dipenuhi
 Audit Halal: verifikasi pemenuhan 11 kriteria SJH yang dilakukan oleh auditor dari
LPPOM MUI (eksternal)
 Bukti Audit: rekaman, pernyataan mengenai fakta atau informasi lain yang terkait
dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi
 Kriteria Audit: seperangkat kebijakan, prosedur atau persyaratan digunakan sebagai
acuan pembanding terhadap bukti audit → 11 kriteria SJH
 Lingkup Audit: cakupan/batasan audit → sesuai lingkup penerapan SJH di perusahaan
 Auditor: orang yang berkualifikasi untuk melakukan audit
 Auditi: organisasi atau bagian yang diaudit
 Temuan Audit: hasil evaluasi dari bukti audit yang dikumpulkan untuk dibandingkan
terhadap kriteria audit → kesesuaian, ketidaksesuaian, peluang perbaikan
 Kesimpulan Audit: hasil audit setelah mempertimbangkan tujuan audit dan seluruh
temuan audit
IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0
Prinsip Audit
1. Integritas
Dasar profesionalisme → kejujuran, ketekunan, tanggungjawab, adil
2. Penyampaian yang objektif
Temuan audit, kesimpulan audit dan laporan audit harus benar dan akurat
3. Profesional
Kesungguhan dan ketepatan dalam penilaian; rasional dalam semua situasi audit
4. Kerahasiaan
Keamanan informasi → informasi audit harus dijaga dengan baik
5. Independensi
Dasar untuk ketidakberpihakan audit dan kesimpulan audit yang obyektif → auditor
independen terhadap kegiatan yang sedang diaudit, bebas dari konflik kepentingan
6. Pendekatan berdasarkan bukti
Metode yang rasional untuk mencapai kesimpulan audit dan terjaga konsistensinya
melalui proses audit yang sistematis → bukti audit dapat diverifikasi dan
pengambilan sampel yang sesuai agar kesimpulan audit dapat diandalkan

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


PROSEDUR AUDIT HALAL

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


I. Mempersiapkan Audit Halal

Menyusun rencana audit halal

Menyiapkan sumber daya audit halal

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Rencana Audit Halal
 Rencana Audit merupakan detail jadwal untuk
pelaksanaan kegiatan audit
• dibuat berdasarkan pada proses bisnis perusahaan
• identifikasi titik kritis obyek yang akan diaudit, yaitu titik
kritis yang berkaitan dengan kriteria bahan, proses dan
fasilitas
• perkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing
aktivitas
• sesuaikan waktu audit dengan proses produksi, jadwal
istirahat dan aktivitas yang berhubungan
• diberikan ke perusahaan sebelum jadwal audit

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Manfaat Rencana Audit
a. Mencapai tujuan audit
b. Memastikan tercakupnya semua lingkup audit
c. Memastikan area-area kritis sudah tercakup
d. Informasi kepada auditi
e. Sebagai panduan auditor dalam melakukan audit
halal
f. Memastikan auditor siap melaksanakan audit
g. Memastikan bahwa audit bukan bersifat sidak

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Isi Rencana Audit Halal
 Tujuan audit halal: verifikasi pemenuhan 11 kriteria SJH
 Ruang lingkup audit halal: ruang lingkup audit yang berkaitan dengan
fasilitas, dokumen dan bukti implementasi SJH
→ termasuk pabrik maklon, gudang bahan eksternal, kantor pusat (jika
aktivitas kritis hanya dapat dilihat di kantor pusat)
 Metode audit: pemeriksaan dokumen & rekaman, wawancara, observasi,
penghitungan fisik (untuk produk tertentu)
 Frekuensi audit: bisa lebih dari 1 hari audit jika jumlah produk/bahan
banyak dan jumlah fasilitas >1
 Agenda audit : tanggal, waktu, lokasi, auditi yang mendampingi
 Pengambilan sampel untuk produk tertentu
 Sumber daya yang dibutuhkan, termasuk perjalanan dan akomodasi

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Contoh Rencana Audit Halal
Waktu : 20 April 2017
Lokasi : PT Evigo Indonesia
Tujuan : Verifikasi pemenuhan 11 kriteria SJH di PT Evigo Indonesia
Lokasi : PT Evigo Indonesia
Auditor : Nur Wahid dan Aji Jumiono
Metode Audit : Cek dokumen & rekaman, observasi, wawancara
Agenda Audit :
09.30 - 09.45 : Pembukaan (Opening meeting)
09.45 - 11.00 : Pengecekan dokumen (Bahan, Produk, Bukti Pembelian, Formula/resep)
11.00 - 12.00 : Kunjungan fasilitas (Gudang Bahan, Produksi, Gudang Produksi, dll)
12.00 - 13.00 : Istirahat, Makan, dan Sholat
13.00 - 15.00 : Pengecekan bukti implementasi Sistem Jaminan Halal
15.00 - 16.30 : Rangkuman hasil audit (Closing Meeting)

Keterangan: tidak ada pengambilan sampel saat audit

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Menyiapkan Sumberdaya Audit Halal
 Perlengkapan kerja audit halal:
 Surat tugas audit
 Borang audit → sesuai dengan kategori perusahaan
 Form daftar hadir audit (rapat pembukaan dan rapat penutupan)
 Alat tulis kantor
 Audit luar kota/luar negeri: tiket kereta/pesawat, voucher hotel, itinerary audit

 Peralatan pengambilan sampel halal:


 Form pengambilan sampel
 Sampel daging: cool box, ice gel, plastik sampel, gloves, kertas label, pisau,
tissue, alkohol
 Sampel produk olahan terkemas: cool box, ice gel, plastik sampel, gloves, label
 Sampel cairan: kotak sampel, plastik sampel, gloves, label, tissue, botol sampel,
parafilm, pipet tetes dispossable
 Sampel gelatin/serbuk: kotak sampel, plastik sampel, gloves, label, tissue,
alkohol, botol sampel, parafilm, sendok dispossable, tombak tunggal, selotip

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


II. Melakukan Pre Audit Halal

Memeriksa data dasar

Memeriksa dokumen implementasi SJH

Memeriksa bukti implementasi SJH

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Memeriksa Data Dasar
 Memeriksa kecukupan nama perusahaan:
 Nama perusahaan sesuai dan tidak salah ketik
 Merupakan produsen atau pemilik brand produk atau distributor yang satu
grup dengan produsen atau perusahaan penyedia jasa
 Memeriksa kecukupan alamat perusahaan:
 Alamat perusahaan sesuai dan tidak salah ketik
 Memeriksa kecukupan nama pabrik/fasilitas:
 Nama pabrik/fasilitas sesuai dan tidak salah ketik
 Memeriksa kecukupan alamat pabrik/fasilitas:
 Alamat pabrik/fasilitas sesuai dan tidak salah ketik
 Jumlah pabrik/fasilitas sesuai dengan jumlah lokasi dihasilkannya produk
 Memeriksa kesesuaian status pengajuan sertifikasi:
 Terdapat 3 jenis status: baru, pengembangan dan perpanjangan
 Status sertifikasi akan mempengaruhi isi Sertifikat halal yang diterbitkan

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Memeriksa Dokumen Implementasi SJH
 Evaluasi kecukupan dokumen pendukung bahan:
 Semua bahan kritis dievaluasi dokumennya
 Jika dokumen bahan belum cukup, dapat dicatat untuk dievaluasi saat audit
 Jika terdapat perbedaan antara data di Cerol dan data di dokumen, misal
perbedaan nama bahan atau produsen bahan, dapat dicatat untuk dievaluasi
saat audit

 Evaluasi kecukupan Manual SJH:


 Evaluasi ruang lingkup dari Manual SJH, termasuk lokasi fasilitas produksi yang
tercantum di Manual SJH → dapat merubah rencana audit yang telah disusun
 Evaluasi kelengkapan Manual SJH → harus mencakup 11 kriteria SJH
 Evaluasi kesesuaian isi Manual SJH → harus sesuai dengan kriteria SJH dan
proses bisnis perusahaan
 Jika terdapat isi dari Manual SJH yang belum sesuai atau perlu konfirmasi dari
perusahaan, dapat dicatat untuk dievaluasi saat audit

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Memeriksa Bukti Implementasi SJH
 Evaluasi kecukupan nama produk:
 Nama produk sesuai kriteria dan tidak salah ketik (dapat dibandingkan dengan
yang tercantum di data matriks bahan vs produk)
 Khusus produk retail, periksa apakah seluruh variannya sudah terdaftar
 Evaluasi kecukupan matriks bahan vs produk:
 Matriks bahan vs produk lengkap mencakup seluruh produk
 Jika terdapat produk yang hanya mengandung 1 bahan, dapat dicatat untuk
dievaluasi saat audit apakah produk merupakan repacked/relabeled
 Evaluasi kecukupan bukti diseminasi kebijakan halal, bukti pelaksanaan training
internal, bukti pelaksanaan audit internal:
 Diseminasi kebijakan halal dilakukan ke seluruh pekerja dan supplier
 Pelaksanaan training internal sesuai dengan kriteria SJH → daftar peserta,
materi training, adanya evaluasi training, dll
 Pelaksanaan audit internal sesuai dengan kriteria SJH → ruang lingkup audit,
checklist audit, kualifikasi auditor, dll
 Jika bukti belum sesuai, dapat dicatat untuk dievaluasi saat audit

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


III. Melakukan Audit Halal

Melakukan pertemuan pembukaan

Melakukan verifikasi kecukupan


implementasi SJH

Melakukan pertemuan penutupan

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Melakukan Pertemuan Pembukaan
 Memperkenalkan Tim audit:
 Perkenalan tim auditor, auditi, pendamping audit (jika ada)
 Menyerahkan Surat Tugas
 Menjelaskan tujuan audit:
 Audit awal: verifikasi penerapan 11 kriteria SJH
 Audit lanjutan: menjelaskan hasil audit sebelumnya
 Tujuan audit adalah menemukan bukti/fakta, bukan mencari kelemahan
 Menjelaskan ruang lingkup audit:
 Ruang lingkup audit terutama yang berkaitan dengan fasilitas, dokumen dan
bukti implementasi SJH
 Menjelaskan interest area dan specific area yang menjadi concern audit, seperti
gudang antara, gudang dan fasilitas produksi lain di tempat terpisah
 Menjelaskan proses pengambilan sampel (jika diperlukan pengambilan sampel)
 Menyampaikan isi borang audit
 Menjelaskan kriteria kelemahan hasil audit (kritis, perlu perbaikan, minor)

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Melakukan Pertemuan Pembukaan
 Menjelaskan agenda audit halal:
 Menjelaskan tahapan proses audit mengacu pada rencana audit
 Rencana audit dapat dirubah sesuai dengan kondisi audit dan jika ada usulan
dari auditi, misal karena jadwal produksi atau ketersediaan waktu auditi
 Menjelaskan dokumen dan bukti implementasi SJH yang akan diverifikasi:
 Menjelaskan dokumen dan bukti implementasi SJH yang diperlukan
 Dokumen SJH → Manual SJH, prosedur aktivitas kritis
 Bukti implementasi SJH → form, checklist, surat pernyataan, jadwal, logbook,
sistem ERP dan lainnya sesuai dengan kondisi perusahaan
 Lain-lain:
 Konfirmasi beberapa data jika ada catatan saat pre audit
 Menjelaskan mengenai kerahasiaan data klien
 Menyampaikan kebutuhan ruangan khusus untuk diskusi atau sholat
 Memberikan kesempatan perusahaan untuk menyampaikan company profile
dan proses bisnisnya
 Mengisi Daftar Hadir Audit untuk pertemuan pembukaan

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Melakukan Verifikasi Kecukupan
Implementasi SJH
 Verifikasi kecukupan Kebijakan Halal
→ mencakup dokumen Kebijakan halal perusahaan dan bukti diseminasi kebijakan
halal ke stakeholder
 Verifikasi kecukupan Tim manajemen halal
→ mencakup bukti penetapan tim manajemen halal, uraian tanggung jawab tim
manajemen halal, dan struktur/keanggotaan tim manajemen halal
 Verifikasi kecukupan Pelatihan
→ mencakup prosedur pelatihan serta bukti pelaksanaan pelatihan eksternal dan
internal seperti materi, daftar hadir, hasil evaluasi dan sertifikat
 Verifikasi kecukupan Bahan
→ mencakup dokumen pendukung bahan (termasuk dokumen bahan yang
digunakan di fasilitas bersama, bahan pembersih, bahan yang digunakan di
laboratorium jika ada penggunaan fasilitas bersama), mekanisme untuk
memastikan semua dokumen pendukung bahan valid, dan kesesuaian bahan
yang ada dalam aplikasi dengan yang tercantum dalam resep/formula
IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0
Melakukan Verifikasi Kecukupan
Implementasi SJH
 Verifikasi kecukupan Produk
→ mencakup nama, bentuk dan profil sensori produk serta pemenuhan kriteria
produk retail
 Identifikasi Fasilitas Produksi
→ mencakup pabrik yang menghasilkan produk yang disertifikasi dan fasilitas lain
(gudang, pabrik yang digunakan untuk sebagian proses produksi), fasilitas yang
kontak dengan bahan dan atau produk antara/akhir, serta fasilitas yang tidak
kontak dengan bahan dan atau produk antara/akhir
 Verifikasi kecukupan prosedur fasilitas bebas babi & bukti impelementasi prosedur
→ Prosedur fasilitas bebas babi adalah prosedur yang memastikan fasilitas yang
kontak dengan bahan, produk antara dan produk akhir bersifat bebas babi
→ Bukti implementasi prosedur dapat berupa pengaturan lay out pabrik, pergerakan
personel, dan lainnya

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Melakukan Verifikasi Kecukupan
Implementasi SJH
 Verifikasi kecukupan prosedur bahan dan produk bebas najis & bukti
impelementasi prosedur
→ Prosedur bahan dan produk bebas najis adalah prosedur yang memastikan bahan
dan produk yang disertifikasi tidak terkontaminasi najis, dapat mencakup
prosedur seleksi bahan baru, prosedur pembelian, prosedur pemeriksaan bahan
datang, prosedur produksi, prosedur pencucian, prosedur penyimpanan dan
prosedur transportasi
 Verifikasi kecukupan prosedur pencucian fasilitas & bukti impelementasi prosedur
→ Prosedur pencucian khusus untuk fasilitas yang digunakan bersama (sharing
facility) dan fasilitas yang terkena najis
 Verifikasi kecukupan prosedur penjualan produk & bukti impelementasi prosedur
→ Prosedur penjualan produk adalah prosedur penjualan produk retail baru dengan
brand yang sama dengan produk yang sudah disertifikasi (jika relevan)

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Melakukan Verifikasi Kecukupan
Implementasi SJH
 Verifikasi kecukupan prosedur seleksi bahan & bukti impelementasi prosedur
→ Prosedur seleksi bahan mencakup seleksi bahan baru untuk produk yang
disertifikasi dan bahan baru untuk produk yang tidak disertifikasi yang
menggunakan sharing facility
 Verifikasi kecukupan prosedur pembelian bahan & bukti impelementasi prosedur
→ Prosedur pembelian bahan menjamin bahan yang dibeli untuk produk yang
disertifikasi merupakan bahan yang disetujui LPPOM MUI
→ Bukti implementasi prosedur pembelian dapat berupa Purchase Order (PO),
bon/nota pembelian
 Verifikasi kecukupan prosedur produksi & bukti impelementasi prosedur
→ Prosedur produksi menjamin produk yang disertifikasi menggunakan bahan yang
disetujui LPPOM MUI dan diproduksi di fasilitas yang sesuai kriteria
→ Bukti implementasi prosedur produksi dapat berupa rekaman produksi yang
berisi bahan yang digunakan, line produksi dan personel produksi

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Melakukan Verifikasi Kecukupan
Implementasi SJH
 Verifikasi kecukupan prosedur penyimpanan & bukti impelementasi prosedur
→ Prosedur penyimpanan mencakup prosedur penyimpanan bahan, produk antara
dan produk produk akhir
 Verifikasi kecukupan prosedur transportasi & bukti impelementasi prosedur
→ Prosedur transportasi mencakup prosedur transportasi bahan, produk antara dan
produk produk akhir
 Verifikasi kecukupan prosedur kemampuan telusur produk & bukti impelementasi
prosedur
→ Prosedur kemampuan telusur mencakup ketertelusuran produk menggunakan
bahan yang disetujui LPPOM MUI dan diproduksi di fasilitas yang sesuai kriteria
 Verifikasi kecukupan prosedur penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria &
bukti impelementasi prosedur (jika ada)
→ Prosedur mencakup definisi produk yang tidak memenuhi kriteria, bagaimana
penanganannya dan form penanganan jika terjadi

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Melakukan Verifikasi Kecukupan
Implementasi SJH
 Verifikasi kecukupan prosedur pelaksanaan audit internal & bukti impelementasi
prosedur
→ Prosedur pelaksanaan audit internal mencakup frekuensi audit internal dua kali
setahun, kualifikasi auditor internal, lingkup audit internal, checklist audit
internal, tindak lanjut audit internal, pengiriman laporan berkala
 Verifikasi kecukupan prosedur pelaksanaan kaji ulang manajemen & bukti
impelementasi prosedur
→ Prosedur pelaksanaan kaji ulang manajemen mencakup frekuensi kaji ulang
manajemen 1 tahun sekali, dihadiri oleh manajemen puncak atau wakilnya, input
dan output kaji ulang manajemen, tindak lanjutnya
 Pengambilan sampel halal
→ Pengambilan sampel halal adalah mengambil sejumlah atau sebagian bahan atau
barang yang dilakukan dengan menggunakan metode tertentu sehingga bagian
barang atau bahan yang diambil bersifat mewakili (representatif) keseluruhan
barang atau bahan

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Melakukan Pertemuan Penutupan
 Menyampaikan ringkasan hasil audit halal :
 Menyampaikan ringkasan hasil audit
 Mendiskusikan hasil audit secara detail
 Memberikan waktu kepada tim auditor yang tidak presentasi untuk klarifikasi
hasil audit pada isu spesifik
 Memastikan daftar kelemahan implementasi SJH disepakati perusahaan:
 Memberikan waktu kepada auditi untuk memberikan sanggahan dan informasi
tambahan jika auditi merasa hasil audit tidak sesuai
 Setelah semua hasil audit disetujui auditi, maka auditor harus meminta
tandatangan auditi dan memperbanyak borang audit untuk semua pihak
 Menjelaskan tahapan sertifikasi selanjutnya:
 Menjelaskan bahwa hasil audit bersifat sementara dan akan didiskusikan dalam
rapat auditor. Kekurangan implementasi akan disampaikan setelah rapat
auditor
 Menyampaikan tahapan berikutnya setelah audit lapang sampai keluar
Sertifikat halal

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Melakukan Pertemuan Penutupan
 Menjelaskan prosedur penyampaian keluhan dan banding:
 Keluhan dapat diajukan oleh perusahaan selama proses sertifikasi halal
berlangsung
 Banding dapat diajukan oleh perusahaan maksimal 28 hari setelah keluarnya
Sertifikat halal dan/atau Status SJH
 Permohonan keluhan dapat diajukan melalui email services@halalmui.org,
telepon, tatap muka atau website LPPOM MUI
 Permohonan banding dapat diajukan dengan membuat surat resmi kepada
Direktur LPPOM MUI beserta bukti/rekaman terkait isi banding
 Lain-lain:
 Menyampaikan kembali komitmen menjaga kerahasiaan hasil audit
 Menyampaikan penghargaan kepada perusahaan atas kesediaannya untuk
sertifikasi halal dan membantu kelancaran audit lapang
 Mengisi Daftar Hadir untuk pertemuan penutupan
 Menyampaikan proses audit selanjutnya (jika ada audit lanjutan)

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


III. Melaksanakan Kegiatan Pasca
Audit Halal

Menyusun laporan hasil audit halal

Menindaklanjuti hasil audit halal

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Menyusun Laporan Hasil Audit Halal
a. Pengumpulan dan Verifikasi Bukti Audit
 Sesuai tujuan/sasaran, ruang lingkup, kriteria audit
 Bukti audit atas dasar sample tersedia dan direkam
 Menggunakan 1 atau lebih metode audit
 Mengkonfirmasikan temuan di lapangan

b. Perumusan Temuan dan Laporan Hasil Audit


 Perumusan temuan audit: kesesuaian/ketidaksesuaian dengan kriteria audit,
kesesuaian/ketidaksesuaian dengan Manual SJH, identifikasi peluang untuk
peningkatan → harus jelas dengan bukti yang cukup
 Laporan hasil audit dibuat sesuai dengan persyaratan
→ disetujui seluruh auditor & auditi
→ mencakup laporan terkait bahan, produk, fasilitas dan implementasi SJH
→ berguna untuk auditi dalam menyusun rencana perbaikan
→ berguna untuk auditor sebagai alat bantu dalam melakukan evaluasi dan
pemeriksaan pada audit berikutnya

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Menyusun Laporan Hasil Audit Halal
c. Penyampaian Laporan audit halal dalam rapat auditor
 Menyampaikan laporan hasil audit halal → nama perusahaan, jenis audit (baru/
pengembangan/perpanjangan/audit tidak terjadwal), kelemahan audit dari segi
bahan dan implementasi SJH
 Menyampaikan konfirmasi terkait adanya pengambilan sampel (jika ada)
 Menyampaikan ada atau tidaknya perubahan data saat audit dengan informasi
di Cerol → lokasi perusahaan dan pabrik/fasilitas, jumlah produk, retail/non
retail, brand/varian/series (jika ada), repacked/relabeled
 Menyampaikan neraca massa untuk produk very high risk tertentu
 Menyampaikan adanya audit lanjutan jika audit belum selesai atau ada fasilitas
lainnya yang belum diaudit

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Menindaklanjuti hasil audit halal
a. Identifikasi Tindak Lanjut Audit Halal
 Tindakan perbaikan sesuai dengan temuan ketidaksesuaian audit
 Perusahaan mengidentifikasi akar penyebab ketidaksesuaian
Contoh cara penentuan penyebab ketidaksesuaian: 7 tools (fishbone diagrams,
histogram, pareto analysis, dll), sumbang saran, 5w 1h
 Setelah akar penyebab ketidaksesuaian teridentifikasi, maka dilakukan
penentuan tindakan perbaikan dengan batas waktu

b. Verifikasi kecukupan bukti perbaikan yang disampaikan perusahaan


 Monitoring status tindakan perbaikan hingga selesai (closed)
 Verifikasi keefektifan tindakan perbaikan → bila masih timbul masalah yang
sama berarti akar penyebab masalah belum tepat → perusahaan menentukan
kembali akar penyebab dan tindakan perbaikan
 Setelah perbaikan selesai, auditor membuat kembali laporan hasil audit

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


PENILAIAN SJH

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


PENILAIAN SJH

• Penilaian SJH mengacu pada SK Direktur LPPOMMUI No. SK


24/Dir/LPPOMMUI/VII/14 tentang Pedoman Penilaian Hasil
Audit Implementasi SJH di Industri Pengolahan.
• Dinilai oleh LPPOM setelah proses audit.
• Nilai/Status SJH diberikan sesuai level pemenuhan persyaratan
sertifikasi halal (HAS 23000).
• Nilai/Status SJH mencerminkan kualitas penerapan SJH di
perusahaan.
• Bisa menjadi acuan dalam penilaian hasil audit internal di
perusahaan
35
IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0
Sistem Penilaian SJH:
1. Bersifat kualitatif (tidak ada skor/angka).
2. Didasarkan pada kelemahan (weakness) implementasi
SJH yang ditemukan pada saat audit dan tindak lanjut
setelah audit.

Kategori Weakness :
• Kelemahan Kritis (Critical Weaknesses / CR)
• Kelemahan Perlu Perbaikan (Improvement
Needed Weaknesses / IN)
• Kelemahan Minor (Minor Weaknesses)

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Kelemahan Kritis (CR):
• Kelemahan serius
• Menyebabkan tidak terpenuhinya persyaratan
Sertifikasi Halal HAS 23000
• Penyelesaian kelemahan Kritis menjadi syarat
minimum bagi MUI untuk menerbitkan Sertifikat Halal
• Contoh: belum tersedia Kebijakan halal, belum ada
penunjukkan Tim Manajemen Halal, belum tersedia prosedur
aktivitas kritis, terdapat bahan yang tidak dilengkapi dokumen
pendukung yang cukup, nama produk tidak sesuai kriteria,
terdapat fasilitas produksi yang belum terdaftar

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Kelemahan Perlu Perbaikan
(Improvement Needed / IN)

• Berpotensi menyebabkan tidak terpenuhinya


Persyaratan HAS 23000 jika tidak diperbaiki.
• Memungkinkan untuk memperoleh A jika segera
diperbaiki.
• Terdapat bukti penyelesaian ke LPPOM MUI.
• Contoh: Isi Manual SJH tidak sesuai dengan proses bisnis
perusahaan, belum dilakukan pelatihan eksternal,
pelaksanaan prosedur aktivitas kritis tidak konsisten, bukti
penerapan prosedur tidak terpelihara dengan baik

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Kelemahan Minor
• Tidak berpotensi menyebabkan tidak
terpenuhinya persyaratan HAS 23000.
• Tidak mempengaruhi penilaian, namun tetap
harus diperbaiki.
• Contoh: tidak tersedia Daftar Bahan Halal namun
dapat dibuktikan seluruh bahan yang digunakan
sudah disetujui LPPOM MUI

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


Tabulasi Skema Penilaian Hasil Audit SJH
Kelemahan Perbaikan Status
CR IN
Tidak Ada Tidak Ada Tidak ada A
Tidak Ada Ada Semua kelemahan IN dapat segera A
diperbaiki (dalam waktu 2 minggu)
Tidak Ada Ada Tidak semua kelemahan IN dapat segera B
diperbaiki.
Ada Tidak Ada Semua kelemahan CR harus segera B
diperbaiki.
Ada Ada Semua kelemahan CR harus segera B
diperbaiki, kelemahan IN dapat hanya
sebagian diperbaiki.

IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0


IHATEC_Pelatihan Auditor Nasional Rev.0

Anda mungkin juga menyukai