Anda di halaman 1dari 36

PENGenalan SERTIFIKASI HALAL

& SISTEM JAMINAN PRODUK


HALAL

Tim Manajemen/Penyelia Halal


20 Maret 2023
Logo Halal Resmi - Indonesia
Daftar Produk Halal KIMBRATAS, PT.

 Total Produk yang terdaftar dalam


Sertifikat Halal adalah 85 Produk

 Untuk melihat daftar Produk ber-


Sertifikat Halal MUI di Jurnal halal,
Aplikasi Halal di Android/BB/iOS atau di
website :
https://lppom-muibanten.org
www.halalmui.org
Firman Allah SWT
 …Hai Sekalian manusia !, makanlah yang Halal lagi
baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah
kamu mengikuti langkah – langkah syetan, karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu” (QS. Al-Baqarah : (2)-168)
 …Hai orang yang beriman !, makanlah diantara rizki
yang baik-baik yang kami berikan kepadamu, dan

Dasar Hukum
bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya
kepada-Nya kamu menyembah” (QS. Al-Baqarah(2)-
172)
 …dan makanlah makanan yang halal lagi baik yang
telah Allah rizkikan kepadamu, dan bertaqwaalah
kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya
menyembah” (QS. Al-Maidah (5) – 88)
 Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu
bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang
(ketika disembelih ) disebut (nama) selain Allah, Akan
tetapi ,barang siapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang isi tidak menginginkan dan tidak
(pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya,
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun Maha
Penyayang. (QS. Al-Baqarah (2) -173)
HADIS NABI/ROSUL

Yang halal itu sudah jelas dan yang haram


pun sudah jelas, dan diantara keduanya

Dasar Hukum
ada hal-hal yang musytabihat (Syubhat,
samar-samar, tidak jelas halal haramnya),
kebanyakan manusia tidak mengetahui
hukumnya. Barangsiapa hati-hati dari
perkara syubhat, ia telah menyelamatkan
agama dan harga dirinya (HR.Muslim).
Peraturan Negara
 UU RI No. 8 Tahun 1999, Tentang
Perlindungan Konsumen
 UU RI No. 36 Tahun 2009, Tentang
Kesehatan
 UU RI No. 18 Tahun 2012, Tentang Pangan

Dasar Hukum
 PP No. 69 Tahun 1999, Tentang Label dan
Iklan Pangan
 Piagam Kerja sama DepKes, Depag, MUI
tahun 1996
 KemenKes RI No. 82/SK/I/1996, Tentang
Pencantuman T ulisan Halal pada
label makanan
 UU RI No. 33 Tahun 2014, Tentang
Jaminan Produk Halal (JPH)
 Pasal (4): Sertifikat Halal bersifat wajib :
Produk yang masuk, beredar, dan
diperdagangkan di wilayah Indonesia
WAJIB BERSERTIFIKAT HALAL
UU NOMOR 33 TAHUN 2014
TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL (JPH)

 Pasal 3
● (a) : JPH Memberikan Kenyamanan, Keamanan, Keselamatan, dan
Kepastian ketersediaan Produk Halal bagi masyarakat dalam
mengkonsumsi dan menggunakan Produk Halal
● (b) Meningkatkan nilai tambah bagi pelaku usaha untuk memproduksi dan
menjual Produk Halal

 Pasal 4 :
● Produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah
● Indonesia wajib bersertifikat halal
Jadi …
● H A L A L adalah BOLEH

● H A R A M adalah Sesuatu yang DILARANG oleh


A L L A H SWT dengan larangan yang TEGAS
Bahan yang diharamkan:
 Babi beserta turunannya
 Hewan yang disembelih tidak sesuai
Syariat Islam
 Bangkai

Yang  Darah
 Kotoran hewan & manusia
 Khamr/alkohol beserta turunannya

Diharamkan  Bagian tubuh dari manusia


 Binatang buas
Najis
 Menurut bahasa artinya “Setiap yang
kotor”
 Menurut syara’ artinya kotoran yang
wajib dihindari dan dibersihkan oleh
setiap muslim ketika terkena olehnya

Benda Najis Najis ada 3 jenis


 Najis mukhaffafah (najis ringan)
Air seni bayi laki-laki sebelum usia dua
tahun yang hanya mengonsumsi ASI
 Najis mutawassithah (najis sedang)
Kotoran hewan, khamr (minuman
keras)
 Najis mughallazhah (najis berat)
Babi, anjing atau turunan keduanya
Mutanajjis
 Benda suci yang terkena najis, dapat
berupa bahan, produk atau peralatan
produksi
 Dapat disucikan kembali setelah dicuci
secara syar’i

Benda Najis
Pencucian Mutanajjis
 Mutanajjis padat terkena najis
mutawassithah
Mengucurinya dengan air atau direndam
di dalam air yang banyak hingga hilang
rasa, bau dan warna dari bahan najisnya

 Mutanajjis padat terkena najis


mughallazhah
Dicuci tujuh kali dengan air dan salah
satunya dengan tanah atau bahan lain yang
mempunyai kemampuan menghilangkan
rasa, bau dan warna
Pengertian
 Hal yang perlu dicari kejelasan atau
pembuktian kehalalan dari suatu bahan
atau produk

Titik Kritis Asal Bahan Pangan, Obat-obatan &


Kosmetika
 Hewani
 Nabati
 Mikrobial
 Lain-lain (Mineral, Sintetik & Campuran)
Titik Kritis
Hewani
Contoh

Titik Kritis
 Daging
Disembelih sesuai Syari’at Islam atau
tidak

Hewani  Kuas pengoles makanan


Pakai bulu/rambut hewani atau tidak

 Penyedap makanan hewani


Pakai aditif
Bahan Hewani
● H A L A L dan SUCI jika berasal dari :
o Hewan halal yg disembelih sesuai dengan Syariat Islam
o Bukan darah
o Tidak bercampur dengan bahan h a r am atau najis
Titik Kritis
Nabati
Titik Kritis
Nabati
Titik Kritis
Nabati
Titik Kritis
Nabati
Bahan Nabati
● Bahan yang berasal dari tanaman pada dasarnya halal, tetapi
bila diproses dengan menggunakan aditif dan/atau bahan
penolong yang ti dak halal, menjadi ti dak halal.
Titik Kritis
Mikrobial
Contoh
 Hasil fermentasi

Titik Kritis
Mengandung pati atau gula oleh khamir
(ragi)  Haram

 Anti busa

Mikrobial
Dari silikon, sulfonat, ester, dan lemak
Hewani

 Hormon insulin
Rekombinan gen dari jaringan pankreas
babi
Bahan Mikrobial
● K h a m r Jelas h a r am dalam Al-Qur’an
● Bahan penyusun media
● Enzim
● Bahan penolong
● Mi kroba rekombinan dengan gen bahan haram
Titik Kritis
Bahan Lain-
Lain
Contoh
 Flavor
Produk hewan dan turunannya
Titik Kritis  Seasoning
Bahan Lain- Sumber bahan baku dan fasilitas
produksi
Lain  Pewarna
Sumber bahan baku, pelarut,
pemurnian & pengemulsi
Bahan Lain-Lain
● Semua bahan tambang adalah halal

● Bahan sintetik yang ti dak mengandung bahan penolong


adalah halal, sedangkan yang bersifat organik & mengandung
bahan penolong merupakan t i t i k kritis

● Semua bahan cam puran adalah t i t i k kritis


 Sertifikat halal produk di Indonesia
diterbitkan oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Produk Halal (BPJPH)
berdasarkan Ketetapan Halal dari

Sertifikasi
Majelis Ulama Indonesia (MUI)

 Perusahaan yang telah mendapatkan

Halal Sertifikat Halal dari BPJPH harus


menjaga kehalalan produknya dengan
cara menerapkan Sistem Jaminan
Produk Halal (SJPH)

 Label Halal tidak boleh digunakan oleh


perusahaan jika tidak memiliki
Sertifikat Halal BPJPH
 Audit dilakukan pada semua fasilitas
yang terkait dengan produk yang akan
disertifikasi
 Rumah Potong Hewan (RPH):
Audit dilakukan pada fasilitas
pemotongan

Sertifikasi
 Industri Pengolahan
Audit dilakukan pada:
• Produksi bahan (premises)

Halal • Fasilitas produksi untuk persiapan,


proses produksi dan gudang
• Maklon dan co-packer
• Kantor administrasi yg mengelola
dokumen SJPH
 Restoran/Katering:
Audit dilakukan di kantor pusat,
dapur utama, gudang utama, gudang
distribusi dan gerai
 Membuat kebijakan halal, membentuk

Penerapan
Tim Manajemen Halal dan
melaksanakan dengan sungguh-
sungguh semua prosedur operasional

Sistem
yang tercantum dalam Manual SJPH

Jaminan
KIMBRATAS, PT

ProdukHalal
(SJPH)
 Bahan yang telah disetujui oleh BPJPH

Penerapan
dan LPH tercantum dalam Daftar Bahan
Halal  Borang C
 Membeli bahan sesuai yang tercantum

Sistem dalam Daftar Bahan Halal (Borang C)


 Jika akan menggunakan bahan baru di

Jaminan
luar Daftar Bahan Halal, akan meminta
persetujuan penggunaan bahan
tersebut ke BPJPH dan LPH

ProdukHalal
 Memeriksa label bahan untuk
memastikan kesesuaian dengan yang
tercantum dalam Daftar Bahan Halal

(SJPH) (Borang C)
 Dalam proses produksi
menggunakan bahan yang tercantum
hanya

dalam Daftar Bahan Halal (Borang C)


 Menjaga semua fasilitas produksi dan
peralatan dalam keadaan bersih (bebas

Penerapan dari najis) sebelum dan sesudah


digunakan
 Setiap pekerja menjaga kebersihan diri

Sistem sebelum dan selama bekerja sehingga


tidak mengotori
dihasilkan
produk yang

Jaminan  Setiap pekerja tidak boleh membawa


produk tidak halal di area produksi
 Setiap

ProdukHalal
pekerja tidak boleh
membawa/memelihara hewan
peliharaan di area produksi

(SJPH)
 Setiap pekerja tidak boleh
menggunakan peralatan produksi untuk
kepentingan lain, misalnya untuk
memasak karyawan atau menyimpan
produk tidak halal milik karyawan
Menyimpan bahan dan produk di

Penerapan
tempat yang bersih dan menjaganya
supaya terhindar dari najis

Sistem
Memastikan kendaraan yang
digunakan untuk mengangkut produk
halal dalam kondisi baik dan tidak

Jaminan digunakan untuk mengangkut produk


lain yang diragukan kehalalannya

ProdukHalal Mendaftarkan setiap ada produk baru


dengan merek yang sama untuk

(SJPH)
disertifikasi halal sebelum dipasarkan

Mendaftarkan setiap ada penambahan


fasilitas produksi baru untuk
disertifikasi halal
1. Berapa No. Registrasi Halal dari

KUIS
KIMBRATAS, PT.?

2. Berapa jumlah produk KIMBRATAS, PT.


yang sudah bersertifikat Halal?

3. Sebutkan 3 nama ayat Al-Qur’an yang


menjadi dasar hukum Halal!

4. Sebutkan nomor UU RI dan nomor pasal


yang berisi tentang Jaminan Produk Halal
(JPH)!

5. Sebutkan 3 contoh bahan haram!

6. Apa arti Titik Kritis?


KUIS
7. Sebutkan Titik Kritis dari Bakso Sapi!

8. Dalam proses produk Halal hanya


menggunakan bahan dengan nama/merek
dan produsen seperti yang tercantum
dalam …

9. Jika akan menggunakan bahan baru di luar


Daftar Bahan Halal (Borang C), akan
meminta persetujuan penggunaan bahan
tersebut ke …

10.Pada proses produksi, semua fasilitas


produksi dan peralatan harus dalam
keadaan …

Anda mungkin juga menyukai