1 TUJUAN
a. Untuk mendukung pencapaian target-target perusahaan dan untuk memastikan kesesuaiannya
terhadap semua persyaratan yang telah ditentukan, sehingga dapat memberikan kepuasan
pelanggan.
b. Agar kebijakan dan persyaratan – persyaratan yang telah dituangkan dalam manual ini dapat
dimengerti/ dipahami oleh semua personal relevan dan dapat dilaksanakan secara konsisten
2 RUANG LINGKUP
a. Penjelasan secara garis besar mengenai sistem Manajemen mutu yang berhubungan dengan
persyaratan pelanggan dan atau peraturan perundangan relevan.
c. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI ruang lingkupnya
sesuai dengan Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang dimiliki PT. ANUGERAH TEKNIK
ENERGI dibawah ini :
2 Acuan Normatif
Standar Sistem Manajemen Mutu ini mengacu pada SNI 19-9001-2001 Dan ISO
9001: 2015
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
MANUAL MUTU
b. Definisi
Istilah – istilah yang ada dalam manual mutu ini mengacu Pada Persyaratan Standar seperti pada
diatas
4 Sistem Manajemen
a. Persyaratan Umum
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI telah membangun dan akan memperbaiki secara terus
menerus sistem manajemen mutu sesuai dengan persyaratan standar relevan guna menjamin
keaktifan dan konsistensi implementasi maka perlu ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut :
Mengidentifikasi proses-proses yang diperlukan dan memastikan penerapannya pada
seluruh fungsi relevan.
Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan baik operasi
maupun kendali proses – proses efektif.
Pelanggan -
5. Tanggung Jawab
pelanggan
Manajemen Puncak
7.Realisasi Produk
Persyaratan Produk
Pelanggan
Masukan Keluaran
Keterangan :
Kegiatan Penambahan Nilai
Aliran Informasi
MANUAL MUTU PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
b. Persyaratan Dokumentasi
Struktur Dokumentasi
Struktur Dokumen disusun dalam 4 level seperti gambar struktur dokumen dibawah ini :
STRUKTUR DOKUMEN
QUALITYMANUAL
LEVEL 1 MANUAL MUTU
c. Manual Mutu
Manual Mutu PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI akan terus dipelihara dan dikembangkan
kesesuaiannya terhadap persyaratan-persyaratan yang relevan sehingga dapat memenuhi
kepuasan pelanggan.
Isi manual mutu ini mencakup :
Penjelasan lingkup sistem manajemen mutu.
Prosedur – prosedur terdokumentasi yang ditetapkan/dikembangkan untuk melaksanakan
sistem aktifitas sistem manajemen yang mempengaruhi mutu dan kepuasan pelanggan.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
MANUAL MUTU
d. Pengendalian data dan dokumen tatacara pengendalian data dan dokumen sesuai dengan
prosedur.
e. Pengendalian catatan mutu tatacara pengendalian catatan mutu sesuai dengan prosedur
b. Fokus Pelanggan
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan perusahaan
bergantung pada pemahaman dan kepuasan kebutuhan serta harapan saat ini dan masa
datang dari pelanggan atau pengguana akhir.
c. Kebijakan Mutu
Pemimpin puncak harus memastikan bahwa kebijakan mutu :
Sesuai dengan sasaran organisasi
Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan terus menerus
memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu.
Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu.
Dikomunikasikan dan difahami dalam organisasi.
Ditinjau agar terus menerus sesuai.
Wujud kebijakan direktur utama/ direktur di tuangkan dalam kebijakan mutu.
d. Perencanaan
Sasaran Mutu
Pemimpin puncak memastikan bahwa sasaran mutu perusahaan ditetapkan, yang
kemudian masing-masing kepala divisi membuat sasaran mutu divisi masing-masing
untuk menunjang sasaran mutu perusahaan tersebut. Pembuatan sasaran mutu harus :
Spesifik, terukur, dapat dicapai, realisasi dan mempunyai kerangka waktu(smart).
Sasaran mutu ini diteteapkan dibuat 1 x setahun.
Perencanaan sistem manajemen mutu
Perencanaan sistem manajemen mutu pelaksanaannya mengacu pada sasaran mutu.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
MANUAL MUTU
e. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi
Tanggung Jawab dan wewenang
Pemimpin puncak memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang dipastikan pada :
Struktur Organisasi
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROYEK
Uraian Tugas
g. Komunikasi Internal
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI dan menerapkan suatu proses yang efektif dan efisien
untuk menkomunikasikan kebijakan, persyartan-persyaratan, sasaran/objektif serta hasilnya
sehingga dapat membantu perbaikan kinerja di PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
Aktivitas yang dilaksanakan sebagai berikut :
Komunikasi langsung manajemen dalam area kerja.
Briefing dan atau pertemuan – pertemuan (rapat-rapat) untuk mengetahui
pencapaian yang didapat.
Papan pengumuman, jurnal
Email dan internet
Memo-memo dinas
d. Lingkungan kerja
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang
dibutuhkan sesuai untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk.
7 Realisasi Produk
a. Perencanaan realisasi produk
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan perencanaan realisasi produk konsisten
dengan persyaratan proses-proses lain dari manajemen mutu.
d. Pembelian
c. Analisis Data
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan, menghimpun dan menganalisa data untuk
memperagakan kesesuaian dan keefektifan sistem manajemen mutu untuk mengevaluasi dimana
perbaikan berkesinambungan dapat dilakukan, hasil analisis ini dapat digunakan untuk
menentukan :
Kepuasan pelanggan
Efektifitas dan efisiensi proses
Standar kerja
Kemampuan kompetitor/pesaing
Kontribusi data pemasok
d. Perbaikan
Perbaikan berkesinambungan
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI melakukan perbaikan berkesinambungan terhadap
keefektifan sistem manajemen mutu dengan memanfaatkan : kebijakan,sasaran/target
hasil-hasil audit,analisis data, tindakan koreksi,pencegahan dan tinjauan manajemen.
Tindakan koreksi
Tindakan pencegahan
LAMPIRAN :
1. PROSES BISNIS
2. VISI & MISI
3. KEBIJAKAN WAKTU
4. STRUKTUR ORGANISASI PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
5. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PROSES BISNIS :
LULUS
-aanwizing (survei lapangan)
Dilaksanakan apabila akan segera
EVA.PK dilaksanakan tender.
YA
-Dokumen tender terdiri atas persyaratan
BELI DOK. administrasi,spesifikasi, yg diminta dan
PERBAIKAN gambar2.
YA
PERBAIKAN
PENYERAHAN
TIDAK
-keputusan lulus masuk nominasi atau
LULUS pemenang tender diumumkan kpda
semua peserta tender.
PENYERAHAN
YA
A
B C
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
Kontaktor-Perdagangan Umum,Biro Teknik
==========================================
VISI PERUSAHAAN
□ Menjadi perusahaan yang Unggul dan Tangguh dalam bidang Elektrikal, Mekanikal,
Instalasi Listrik, Supplier, Perdagangan Umum & Biro Jasa . yang sangat dibutuhkan dalam
pembangunan .
□ Perusahaan yang berkomitmen untuk kepuasan pelanggan dengan menghasilkan kualitas kerja
dalam lingkungan yang risikonya terkendali, serta
memberikan pelayanan prima.
□ Kami ingin dikenal sebagai organisasi Perusahaan kon struksi yang berintegritas, terpandang,
adil dalam berbisnis (fair dealing), berkualitas, keselamatan, bangga dan prima.
MISI PERUSAHAAN
□ Menjadi Asset yang Berharga dan Membanggakan Bagi Masyarakat, Bangsa dan Negara.
STRUKTUR ORGANISASI PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
DIREKTUR
TISAN PURWANA
TISAN PURWANA
Direktur
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. Direktur
1. TUJUAN
Menjamin Efektifitas datadan dokumen yang berkaitan dengan implementasi sistem manajemen
mutu (SMM ISO 9001:2015)
2. UMUM
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan dan memelihara tatacara untuk
mengendalikan semua dokumen yang diberlakukan, dokumen – dokumen yang diberlakuakan di
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI.
4. Dokumen Terkait
Kode
NO Judul Dokumen Rev Tanggal Terbit Keterangan
Dokumen
Bandung, 0 1 J u n i 2022
Empi Hidayat
DAFTAR INDUK DOKUMEN EXTERNAL
PENGARANG/ TAHUN
NO JUDUL DOKUMEN NO. KODE Keterangan
PENERBIT EDISI
Bandung , 01 J u n i 2022
Empin Hidayat
DAFTAR REVISI DOKUMEN
TABLE LANDSCAPE
DAFTAR REVISI DOKUMEN
TABLE LANDSCAPE
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSEDUR PENGENDALIAN REKAMAN
1. Rujukan
SNI ISO 9001:2015
2. Kebijakan
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan sistem pengendalian terhadap rekaman
yang ditetapkan berdasarkan kondisi penggunaannya dengan mengacu pada peraturan yang
berlaku dimana pengendalian rekaman tersebut mencakup :
Pemberian identitas rekaman
Pendistribusian rekaman
Penyimpanan dan perlindungan terhadap rekaman, termasuk
Pemusnahan rekaman
Rekaman yang ditetapkan dan digunakan di PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI adalah
untuk menetapkan sistem pengendalian rekaman untuk menjamin dokumen tersebut untuk
menetapkan apabila terjadi kehilangan ada arsip yang dismpan sehingga dokumen tersebut
ditanya tidak hilang dan dengan masa dan masa simpan rekaman sesuai prosedur yang
berlaku minimal 1 tahun.
1. Rujukan
SNI ISO 9001:2015
2. Kebijakan
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan prosedur pengarsipan untuk melakukan
tindakan perbaikan terhadap ketidaksesuaian yang terjadi baik pada sistem maupun
pelaksanaan yang mencakup :
Tindakan perbaikan
Tindakan perbaikan dimulai dengan suatu penyelidikan oleh personil
penanggung jawab terkait untuk menentukan akar penyebab permasalahan
Mengidentifikasikan tindakan perbaikan yang potensial dan memilih serta
melakukan tindakan perbaikan yang paling memungkinkan.
Audit tambahan
Audit tamabahan dilakuakan pada bidang kegiatan tertentu, apabila identifikasi
ketidaksesuaian terhadap sistem manajemen mutu menimbulkan keraguan
dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku atau kesesuaian dengan SNI
ISO/IEC 17020:2012
Semua kegiatan identifikasi masalah potensial, tindakan perbaikan dan
pemantauan terhadap hasil tindakan perbaikan mengikuti prosedur tindakan
perbaikan.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSEDUR PENCEGAHAN
1. Rujukan
SNI ISO/IEC 17020:2012
SNI ISO 9001:2015
2. Kebijakan
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan prosedur terdokumentasi untuk melakukan
tindakan pencegahan terhadap penyebab yang berpotensi untuk terjadinya pengurangan dan
mengambil manfaat melakukan peningkatan yang mencakup :
Permintaan tindakan pencegahan terhadap yang berpotensi
Dalam kegiatan tindakan pencegahan, wakil manajemen bertanggung jawab untuk selalu
melakukan identifikasi, pemantauan dan pengarsipan terhadap penyebab ketidaksesuaian
yang potensi untuk manfaat bagi peningkatan bekerja sistem manajemen mutu, apabila
hasil identifikasi perlu tindakan perbaikan, wakil manajemen memprakarsai
permintaan tindakan pencegahan.
Tindakan pencegahan
Untuk memastikan keefektifannya,tindakan pencegahan harus mencakup tahap
awal tindakan-tindakan dengan tahapan membuat rencana tindakan ,
menerapkan dan memantau pelaksanaannya.
Pemantauan terhadap tindakan pencegahan yang dilakukan.
Pemantauan diperlukan untuk memastikan bahwa tindakan pencegahantelah
dilakukan sesuai dengan perencanaan, audit tambahan dapat dilakukan apabila
diperlukan.
3. Dokumen terkait
Prosedur tindakan pencegahan
Prosedur audit internasional
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSEDUR TINDAK LANJUT KETIDAKSESUAIAN
1. RUJUKAN
SNI ISO 9001:2015
2. KEBIJAKAN
3. Dokumen Terkait
Prosedur pelaksanaan pekerjaan
Prosedur tindakan perbaikan
Prosedur tindakan pencegahan
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSEDUR AUDIT INTERNAL
1. TUJUAN
Menjamin bahwa sistem manajemen mutu dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dari atau
peraturan perundangan yang telah ditentukan.
2. Ruang Lingkup
Prosedur kerja ini mengatur mengenai tatacara pelaksanaan audisistem manajemen mutu.
3. Pertanggung jawaban
4. Definisi
Auditor berkualifikasi
Telah mengikuti pelatihan auditor internal sistem manajemen mutu, dan telah
dimasukkan serta disetujui dalam daftar internal auditor seperti form terlampir.
Audit berkualitas
Mengerti dan menguasai aktivitas di area kerjanya
Audit eksternal
Audit yang dilaksanakan oleh pihak luar (seperti pelanggan langsung,pelanggan
kedua/pelanggan akhir dan atau badan sertifikasi)
5. Referensi
ISO 9001:2015
6. Prosedur
MR atau personil yang mewakili (Lead auditor) harus
Membuat rencana audit tiap tahun
Mempersiapkan jadwal internal audit
Menetapkan jadwal pelaksanaan audit
Sistem manaejemen mutu minimum 6 bulan sekali.
Memberitahukan secara tertulis jadwal internal audit kepada semua kepala
divisi, bagian,auditor dan auditi/penanggungjawab lokasi audit yang relevan.
Mengadakan rapat dengan para auditor untuk membahas teknis pelaksanaan
audit
Auditor telah menerima kelengkapan perbaikan hasil audit dari auditi maka,
harus memverifikasi semua kelengkapan atau kecukupan dan bukti-bukti
implementasi terhadap tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan.
2. Ruang Lingkup
Prosedur kerja ini mengatur mengenai tatacara pelaksanaan audit sistem manajemen mutu
3. Kebijakan
Perusahaan akan menindaklanjuti pengaduan yang disampaikan pelanggan baik secara lisan
maupun tertulis dari pelanggan atau pihak lain tentang pelayanan dengan baik dan benar.
Setiap pengaduan yang disampaikan pelanggan ditanda tangani wakil manajemen sesuai
dengan prosedur penanganan keluhan dan banding dan prosedur tindakan perbaikan.
Semua rekaman dan semua kegiatan yang dilakukan terhadap keluhan pelanggan
dilakukan sesuai dengan prosedur pengendalian rekaman.
4. Dokumen Terkait
Prosedur sanggah dan banding
Prosedur tindakan perbaikan
Prosedur pengendalian rekaman
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang jasa
pemborongan (Kontraktor) untuk pekerjaan elektrikal yaitu pekerjaan jaringan listrik tegangan menengah
dan rendah dan pekerjaan instalasi TM/TR, pekerjaan instalasi rumah, pemasangan baru dan tambah daya
listrik.
A. .
Penghantar udara telanjang yang dipasang, direntangkan diatas tiang penyangga dengan
isolator penunjang.
Persilangan saluran udara dengan saluran telekomunikasi dengan jarak:
Penghantar telanjang berjarak 1 meter, bersilangan 1 meter.
Penghantar berisolasi berjajar 1 meter, bersilangan 1 meter.
Pemasangan saluran udara TM dengan saluran telekomunikasi harus lebih besar dari jarak
2,5 meter.
Pemasangan pada 1 tiang saluran udara TM dengan saluran udara TR (Underbuilt) pada
setiap 3 tiang harus dipasang penghantar pembunyian yang dihubungkan dengan penghantar
netral.
Tiang yang dipakai adalah dari jenis tiang besi,tower,beton dengan ukuran 11 m, 12 m, 13 m,
15 m dan dengan kekuatan 350 daN, 500 daN, 800 daN.
Isolator yang dipakai adalah :
Jenis penopang PIN / PIN post /post isolator untuk tiang tengah.
Jenis isolator penegang, umberella tipe/model payung-piring atau long road non
puncher.
Jenis TOEL isolator untuk kawat penegang (guy wire).
Arrester yang dipakai adalah :
Tipe 5KA untuk pemasangan pada tiang tengah.
Tipe 10KA untuk pemasangan pada tiang akhir kawat.
Penghantar pentanahan, memakai kawat tembaga tak berisolasi minimal ukuran 35 mm2
dengan elektoda batang minimal 3 meter.
Peralatan bantu lain :
Bending wire / preformed .
Stainless
Steelstrap
Uclamp, sengkang
Link .
Mur baut galvanized.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
3. KONSTRUKSI TIANG
Lendutan atau sagging menentukan besarnya kekuatan tarik tiang khususnya tiang ujung.
Perhitungan sederhana besarnya lendutan /sagging adalah : 40 cm
untuk jarak gawang 40 mtr
60 cm untuk jarak gawag 50 mtr 85
cm untuk jarak gawang 60 mtr
Dengan catatan :
Temperatur 20 derajat celcius
Kekuatan angin 50 km/jam Angka
keamanan 2
Untuk kekuatan tiang sebagai fungsi sagging dan jarak gawang dapat dilihat pada tabel
lembar berikut.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL
Untuk tiang lurus (line pole) , memakai satu isolator pin atau sejenis.
Untuk tiang sudut 0’ – 15’ memakai satu isolatorpin atau sejenis
Untuk tiang sudut 15’ – 30’ memakai dua isolator pin atausejenis
Untuk tiang sudut diatas 30’ memakai 2 isolator tarik dengan crossarm
Minimal panjang 2200 cm.
Untuk pemakaian isolator post insolator dapat dipakai dengan 15’ Lebih
besar dari 15’ memakai 2 isolator tarik (hang isolator).
Contoh : lihat gambar konfigurasi standar konstruksi PT.PLN (persero) pada halaman
lain.
Elektroda pembumian ditanam 0,3 mtr dari titik tanam tiang atau dari sisi luar
pondasi.
Terminal sambungan dengan penghantar pembumian disambung 0,2 mtr dibawah
permukaan tanah.
Sambungan dilakukan dengan mur baut anti korosit/ anti karat. Contoh
: standar SUTM PT, PLN ( Persero) setempat.
Contoh : panjang 240 cm untuk tiang sudut panjang 180 cm untuk tiang tengah lurus material harus
terbuat dari metal unp 8,15 dan digalvanisir.
Hantaran diikat dengan isolator memakai bending wire (A3C ) atau preformed
Panjang minimum bending wire +- 2 mtr.
Guy wire dirancang untuk memungkinkan pemakaian tiang akhir dengan kekuatan yang
kecil, sejauh ruang bebas memungkinkan.
Guy wire terbuat dari kawat baja anti karat jenis “standed still wire” dengan ukuran
minimal 90 mm.
Dengan memmakai guy wire besar kuat tarik tiang akhir dapat dipilih seminimal
mungkin .
GAMBAR
Contoh Pemasangan Elektroda Pembumian
Menanam tiang beton sesuai dengan kebutuhan yang dilampir di RAB ,setelah tiang berdiri
assesories SUTM dipasang sesuai dengan gambar pelaksana, apabila posisi tiang tidak tepat,
maka posisi tiang diperbaiki terlebih dahulu.
Selanjutnya setelah asssesories terpasang pekerjaan selanjutnya dilaksanakan penebangan pohon.
Sehingga sepanjang jaring terbebas dari pepohonan, bila kondisi tersebut sudah selesai maka
langkah selanjutnya adalah penarikan kabel berikut perapihannya dan terakhir adalah
penomoran tiang.
Proses pekerjaan :
Pemasangan tiang ,pemasangan assesories SUTM (TRAVERS EKSPANDING,
CLAMP STAY, STEEL WIRE) pemasangan isolator tumpu , pemasangan binding wire
, pemasangan isolator aspan, dan pemasangan strain clamp.
Penebangan pohon sepanjang jalur penarikan kabel
Penarikan kabel A3C 70/ A3C 35 mm berikut pengencangan kabel
Penomoran tiang
Peralatan : kunci pas, kunci ring, kunci inggris, sabuk pengaman, helm, takel, roll kabel,
sarung tangan, hydrolik press, tang potong, gergaji, drum jack kabel, tabel, kendaraan pic up.
Material :
Travers tumpu UNP 10 panjang 1,8 mtr
Travers double tumpu UNP 10 panjang 2,0 mtr
Travers aspan UNP 10 panjang 1,8mtr
Travers aspan UNP 10. Panjang 2,5 mtr
Travers aspan UNP 10 panjang 3,0 mtr
Exspanding TM
Isolator tumpu
Isolator aspan
Kabel A3C
Bindng wire
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL
PEKERJAAN JARINGAN SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (SUTR)
Menanam tiang beton sesuai dengan kebutuhan yang terlampir di RAB , setelah tiang berdiri assesories
SUTR dipasang terdiri dari : suspension, large angle, fixed dead end, kabel SUTR hingga selesai
(sempurna sesuai dengan standar konstruksi).
Setelah penarikan selesai langkah selanjutnya adalah menyambung kabel pada belokan dan
sambungan lurus, pemasangan arde dan penomoran tiang.
Proses pekerjaan :
Pemasangan assesories SUTR (suspension large angle fixed dead end, mekanikal dan
elektrikal protection, exspanding TR)
Penarikan kabel ties 3 x 35 + N
Penebangan pohon
Penomoran tiang
Peralatan : spander, tang, gergaji besi, tripit, tang potong kabel, sabuk pengaman, helm, drum jack
kabel , hydrolik press, palu, kunci pas, kunci ring.
Material :
Suspension
Large angle
Fixed dead end sistem
Exspanding TR (lengkap)
Pentanahan
Konveksion joint 35 – 35
Straight join 35-35 lengkap dengan heat shrink
Kabel ties 3x35 + N 25
Kabel ties 1x35
Earth string rod + clamp
Setelah jaringan kabel SUTM di kerjakan, langkah pertama adalah membuat pndasi gardu untuk trafo
setelah pondasi dicor dan kering travers UNP 10. 1,8 mtr, cut out , arrester, rangka gardu dipasang,
selanjutnya trafo dinaikkan dan dipasang dan dilanjutkan dengan pemasangan papan bagi, pipa kabel naik
dan kabel turun, terakhir adalah instalasi trafo dan dilanjutkan dengan pengetesan.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL
Proses pekerjaan :
Peralatan : pacul, linggis, sendok pasir, gergaji besi, kunci pas, kunci ring, tang, obeng, pisau cutter,
hydrolik press , gunting kabel, takel 3 ton, megger , volt meter, sabuk pengaman, helm, kendaraan
pick up.
Material :
1. PERENCANAAN
Selain menguasai persyaratan , perancangan dan memiliki pengetahuan tentang peralatan
instalasi, hal yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang ahli listrik adalah kemampuan
membaca gambar instalasi.gambar instalasi memegang peran yang sangat vital dan
menentukan dalam suatu perancangan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar,
suatu proyek pemasangan instalasi dapat dilaksanakan. Gambar teknik merupakan
perpaduan antara gambar seni dan science yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
beberapa persoalan keteknikan. Seni dalam hal ini mengenai aspek keindahan bentuk
nya, sedangkan Science menyangkut segi ukuran, kekeuatan, ketahanan, bahan, efisien,
cara mengerjakan dan sebagainya. Gambar teknik berfungsi sebagai bahasa tertulis dalam
bentuk gambar antara perencana dan pelaksana, sebagai konsekuensinya kedua pihak harus
betul-betul memahami dalam arti harus dapat membuat, membaca dan mengoreksi gambar.
Gambar teknik juga mengandung unsur seni, tetapi juga harus memperhatikan aturan-aturan
tertentu , seperti di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antara lain PUIL
(persyaratan umum instalasi listrik). Dalam suatu perancangan, produk yang dihasilkan
adalah gambar dan simbol. Gambar ini dapat berupa gambar sket, gambar prespektif, gambar
proyeksi, gambar denah serta gambar situasi. Gambar denah ruangan atau bangunan
rumah (gedung) yang akan dipasang instalasi digambar dengan menggunakan lambang-
lambang (simbol-simbol) yang berlaku untuk instalasi listrik.
Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu proyek
pemasangan instalasi listrik penernagan dan tenaga yang baku menurut PUIL 2000.
Rancangan instalasi listrik terdiri dari :
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL
1. Gambar situasi
Gambar situasi adalah gambar yang menunjukan dengan jelas letak bangunan instalasi
tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik PLN.
Lokasi
Jl.Trafo
Jl. Travers
2. Gambar Instalasi
Gambar instalasi meliputi :
a. Rancangan tataletak yang menunjukan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik
beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak kontak,
motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.
b. Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya .
c. Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian tanda
yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik.
GROUP 1
I = P : VI = 510 VA : 220 VAC
I = 2,3 A dibulatkan menjadi 4 A
GROUP 2
I = P : VI = 565 VA : 220 VAC
I = 2,56 A dibulatkan menjadi 4 A GROUP
I = P:VI=235VA:220 VAC
I = 1,068 A dibulatkan menjadi 2 A
Total biaya dalam RAB ini diakumulasikan bahwa peralatan instalasi yang dipasang adalah model yang
standar dengan harga yang disetujui (contoh) adalah Rp. 210.000/titik.
Kalau misalnya menggunakan usaha berbadan hukum tinggal ditambahkan 10% untuk PPN dari total
biaya.
Untuk RAB kita sendiri bisa menghitung jumlah saklar, pitting, stopkontak, kontak sambungan, pipa,
clamp, inbow, kabel dll. Sehingga gampang memprediksi jumlah material yang akan digunakan dan
memprediksi modal yang dibutuhkan.
Untuk pemasangan instalasi listrik pada umumnya jalur-jalur kabel tertanam didalam tembok hal yang
pertama dilakukan adalah membobok atau gerinda tembok untuk menanam pipa- pipa instalasi dan
masing-masing inbow dus untuk tempat saklar dan stopkontak nantinya. Untuk itu kordinasilah sama
tukang bangunan agar tembok sebelum diplester pipa-pipa sudah dipasang semuanya.
Pipa yang digunakan umumnya PVC 5/8” dan idealnya bisa diisi kabelnya 2,5 mm 4 buah. Jadi kalau
peralatan membutuhkan inti kabel lebih tambahkan pemasangan pipanya .
Untuk pemasangan inbow dus gunakan produk yang lebih baik dengan ukuran biasanya lebih besar
dan terdapat gerigi tempat meletakannya kaki saklar/ stopkontak. Ini untuk memudahkan memasang dan
memberi spare kabel dan peralatan yang dipasang tidak mudah copot.
Untuk pemasangan jalur instalasi diatas tembok biasanya dikerjakan jika sudah dipasang plavon . kita
akan menggunakan acuan gambar instalasi yang telah kita buat.
Kita akan memasukkan kabelnya pada pipa-pipa yang sudah terpasang sesuai jumlahnya. Untuk warna
kabel Phasa (positive) bisa digunakan warna merah, coklat atau hitam dan untuk netral (negatif)
gunakan kabel biru dan untuk grounding gunakan warna kabel kuning
– hijau. Standar minimum ukuran inti kabel yang digunakan adalah 2,5 mm dan untuk kabel dari
saklar ke lampu diperbolehkan menggunakan kabel dengan inti 1,5 mm .
Untuk menghubungkan kabel-kabel antara pipa tersebut (jalur instalasi diatas tembok) bisa menggunakan
kabelnya dengan dilindungi oleh pipa PVC atau bisa juga menggunakan kabel NYM. Untuk setiap
sambungan gunakan kotak sambung. Ukuran kotak sambung pun variatif. Jika penyambungan antara dua
titik bisa gunakan ukuran kecil, jika 3 tititk gunakan ukuran sedang dan jika lebih dari 3 titik gunakan
ukuran yang lebih besar, tujuannya agar mudah penyambungan dan bisa memberi spare kabel dan kontak
sambungan bisa ditutup kembali.
Kabel grounding secara umum terkoneksi di kwh meter PLN. Pada saat pemasangan kwh meter,
petugas PLN yang melakukan pemasangan instalasi grounding dan juga menyambung kabel
grounding didalam kwh meter tersebut. Dalam hal ini petugas PLN akan memastikan
grounding terpasang dengan benar. Karena kwh meter adalah milik PLN dan disegel.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
Setelah pekerjaan pemasangan instalasi listrik telah selesai maka kita harus menguji kelayakan
instalasi tersebut, untuk mendapatkan sertifikat laik operasi (SLO), maka kita harus
mendaftarkan ke LIT (Lembaga Inspeksi) antara lain PPILN, KONSUIL, atau JASERINDO.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
D. SISTEM MANAJEMENK3
Untuk menunjang pekerjaan dilapangan upaya pekerjaannya menjadi lancar, maka PT. PELITA
ABADI PRATAMA menggunakan :
SISTEM MANAJEMEN K3
Berdasarkan peraturan menteri tenaga kerja No. PER.05/MEN/1996 : sistem manajemen K3 adalah
bagian dari sitem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi , perencanaan,
tanggungjawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan,
penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien , dan produktif.
Tujuan dan sasaran SMK3 adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat
kerja dengan melibatkan unsur manjemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintregrasi
dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
TUJUAN K3 LISTRIK
DASAR HUKUM K3
URAIAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pasal 1 (2) “Pengurus” ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat kerja
atau bagiannya yang berdiri sendiri.
Pasal 1 (6) “Ahli keselamatan kerja” ialah tenaga teknis berkeahlian khusu dari luar departemen tenaga
kerja yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja untuk mengawasi ditaatinya undang-undang ini.
Pasal 6 (bab V) ayat (3) Usaha penunjang tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) huruf b meliputi :
Ketentuan umum
Penyelenggara pekerjaan konstruksi wajib memenuh ketentuan tentang keteknikan, keamanan,
keselamatan, dan kesehatan kerja, perlindungan area kerja dan lingkungan untuk mewujudkan tertib
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
Pasal 86. Pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja.
Pasal 87 : setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen SMK3 yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan.
PP No. 29 tahun 2000 : tentang penyelenggaraan jasa konstruksi kewajiban penyediaan jasa.
Pasal 17 :
Menyusun dokumen penawaran yang membuat rencan dan metode kerja perencana biaya, tenaga
terampil dan tenaga ahli, rencana dan anggaran keselamatan dan kesehatan kerja dan peralatan.
Menyerahkan jaminan penawaran.
Menandatangani kontrak kerja konstruksi dalam batas waktu yang ditentukan dalam dokumen
lelang.
Pasal 30 :
Kep Men ESDM No.2046 K/40/Men/2001 : penetapan PUIL 2000 SNI 04-0225-2000 sebagai
standar wajib.
Syarat keselamatan kerja seperti tersebut pada pasal 3 (1) UU keselamatan kerja dimaksud untuk :
Pedoman keselamatan kerja listrik menyangkut tenaga kerja, organisasi dan cara kerja, bahan dan
peralatan listrik dan pedomanpertolongan terhadap kecelakaan.
Pekerja listrik harus memiliki jasmani yang baik, rohani yang baik, terampil dan bekerja sesuai dengan
cara yang semestinya.
Pakaian pekerja yang berhubungan dengan kelistrikan harus mengikuti pedoman keselamatan kerja
listrik dan harus memiliki sifat sebagai berikut :
APD adalah seperangkat alat yang digunakan untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahay atau kecelakaan kerja.
APD merupakan suatu alat yang dipakai tenaga kerja dengan maksud menekan atau mengurangi resiko
masalah kecelakaan akibat kerja yang timbul akibatnya dapat timbul kerugian bahkan korban jiwa atau
cedera.
Ada 3 faktor utama terjadinya kecelakaan yaitu :
Alat pelindung diri sesuai dengan istilahnya, bukan sebagai alat pencegahan kecelakaan namun
berfungsi untuk memperkecil tingkat cederanya.
APD harus memiliki bantuan untuk melindungi seseorang pemakainya dalam melaksanakan
pekerjaannya yang berfungsi menginsolasi tubuh atau bagian tubuh dari bahaya serta dapat memperkecil
akibat / resiko.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
Sasaran K3
Program K3
Melaksanakan apa yang tercantum pada sasaran K3 dan penggunaan APD yang
sesuai dengan kondisi lapangan.
Melaksanakan pekerjaan seefektif dan seefisien mungkin.
Memastikan semua pekerja mematuhi peraturan yang ditetapkan.
1. Pelatihan.
2. Pendidikan
3. Pembinaan.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI memberikan Pembinaan bertujuan untuk mengatur dan
membina manusia sebagai sub sistem organisasi melalui program-program perencana dan
penilaian, seperti man power planning, performance apparaisal, job analytic, job classification dan
lain-lain.
4. Recruitment.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI melakukan Recruitment ini bertujuan untuk memperoleh
SDM sesuai klasifikasi kebutuhan organisasi dan sebagai salah satu alat organisasi dalam
pembaharuan dan pengembangan.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI melakukan Perubahan sistem memiliki tujuan untuk
menyesuaikan sistem dan prosedur organisasi sebagai jawaban untuk mengantisipasi ancaman dan
peluang faktor eksternal.
1. Memberi kesempatan
Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyalurkan ide dan gagasan Perusahaan yang
berkembang adalah perusahaan yang mau menerima ide dan gagasan dari para karyawannya.
Dalam suatu perusahaan, karyawan juga berkontribusi dalam mengembangkan perusahaan atau
sebagai roda penggerak suatu perusahaan.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menghargai setiap Karyawan dengan menyediakan tempat
untuk mencurahkan semua ide dan gagasan yang mereka punya. tidak dipungkiri bahwa karyawan
juga memiliki ide dan gagasan yang lebih fresh dan lebih potensial.
Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyalurkan ide mereka, berarti
membiarkan karyawan tersebut berkembang dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Hilangkan sikap otoriter yang tidak ingin mendengarkan ide, gagasan ataupun saran dari
karyawannya karena hal tersebut hanya akan membuat karyawan menjadi tidak berkembang dan
kurang produktif serta membentuk karyawan sebagai sebuah mesin untuk bekerja.
2. Memberi penghargaan.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI Memberi penghargaan kepada setiap karyawan yang
memberikan Ide serta Prestasi merupakan salah satu strategi pengembangan SDM
Karena pemberian penghargaan merupakan satu bentuk apresiasi yang diberikan oleh perusahaan
kepada karyawannya. Dengan adanya pemberian penghargaan kepada karyawan berprestasi, hal
tersebut akan membuat karyawan lainnya termotivasi untuk dapat menjadi lebih baik. Hal tersebut
akan memberi kontribusi besar terhadap perusahaan dalam mengembangkan perusahaannya.
3. Mengadakan pelatihan.
Pelatihan dilakukan bukan semata-mata untuk pribadi karyawannya saja, namun juga perusahaannya.
Perusahaan tidak akan berkembang tanpa karyawan yang memiliki keterampilan dan minat kerja
yang tinggi. Dengan adanya pelatihan, diharapkan mampu menggali potensi para karyawan dan
mengembangkan keterampilan yang mereka miliki.
Demikian beberapa strategi pengembangan SDM untuk membentuk SDM yang berkualitas yang
memiliki keterampilan dan meningkatkan kemampuan dalam bekerja.