Anda di halaman 1dari 85

KONTRAKTOR LISTRIK

“PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI”

DOKUMEN SISTEM MUTU

Disiapkan oleh, Disetujui oleh,

EMPI HIDAYAT TISAN PURWANA


Wakil Manajemen Direktur.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
MANUAL MUTU

1 TUJUAN
a. Untuk mendukung pencapaian target-target perusahaan dan untuk memastikan kesesuaiannya
terhadap semua persyaratan yang telah ditentukan, sehingga dapat memberikan kepuasan
pelanggan.

b. Agar kebijakan dan persyaratan – persyaratan yang telah dituangkan dalam manual ini dapat
dimengerti/ dipahami oleh semua personal relevan dan dapat dilaksanakan secara konsisten

2 RUANG LINGKUP
a. Penjelasan secara garis besar mengenai sistem Manajemen mutu yang berhubungan dengan
persyaratan pelanggan dan atau peraturan perundangan relevan.

b. Digunakan sebagai acuan implementasi

c. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI ruang lingkupnya
sesuai dengan Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang dimiliki PT. ANUGERAH TEKNIK
ENERGI dibawah ini :

NAMA SUB. BIDANG


NO BIDANG KODE KUALIFIKASI
ASOSIASI
Instalasi Instalasi Pemanfaatan
732.2.10.216.K.
1 PAK LINA Pemanfaatan 1 Tenaga Listrik Tegangan Kecil
1A.3211.C22
Tenaga Listrik Rendah
Instalasi Pemanfaatan
Instalasi 634.1.10.215.K
2 PAK LINA 1 Tenaga Listrik Tegangan Kecil
Pemanfaatan .1A.3211.B22
Menengah
Tenaga Listrik
Distribusi Jaringan Distribusi Tenaga
Dalam Proses
3 PAK LINA Tenaga Listrik Listrik Kecil
Tegangan Menengah

2 Acuan Normatif
Standar Sistem Manajemen Mutu ini mengacu pada SNI 19-9001-2001 Dan ISO
9001: 2015
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
MANUAL MUTU

3 Referensi dan Definisi


a. Referensi
ISO 9001 Tahun 2015 tentang “Sistem Manajemen Mutu”

b. Definisi
Istilah – istilah yang ada dalam manual mutu ini mengacu Pada Persyaratan Standar seperti pada
diatas

4 Sistem Manajemen
a. Persyaratan Umum
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI telah membangun dan akan memperbaiki secara terus
menerus sistem manajemen mutu sesuai dengan persyaratan standar relevan guna menjamin
keaktifan dan konsistensi implementasi maka perlu ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut :
 Mengidentifikasi proses-proses yang diperlukan dan memastikan penerapannya pada
seluruh fungsi relevan.

 Menetapkan urutan dan hubungan interaksi proses-proses.

 Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan baik operasi
maupun kendali proses – proses efektif.

 Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk


mendukung operasi dan pemantauan proses- proses tersebut.

 Memantau dan menganalisa proses-proses tersebut.

 Mengimplementasi tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang direncanakan


dan perbaikan berkesinambungan dari proses – proses tersebut.
MANUAL MUTU PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

Gambar 4.a. Model perbaikan berkesinambungan (Continuous Improvement)


Model Perbaikan Berkesinambungan (Continuous Improvement)

Pelanggan -
5. Tanggung Jawab
pelanggan
Manajemen Puncak

6. Pengelolaan 8.Pengukuran, Kepuasan


Sumber Daya analisis dan Pelanggan
Peningkatan kinerja

7.Realisasi Produk
Persyaratan Produk
Pelanggan
Masukan Keluaran

Sistem Manajemen Mutu

Keterangan :
Kegiatan Penambahan Nilai
Aliran Informasi
MANUAL MUTU PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

b. Persyaratan Dokumentasi
 Struktur Dokumentasi
Struktur Dokumen disusun dalam 4 level seperti gambar struktur dokumen dibawah ini :

STRUKTUR DOKUMEN

QUALITYMANUAL
LEVEL 1 MANUAL MUTU

OPERATION PROSEDUR LEVEL 2 PROSEDUR OPERASI

WORK INTRUCTION LEVEL 3 INTRUKSI KERJA

FORM,RECORD,STANDARDS etc LEVEL 4 FORMAT, CATATAN, STANDAR DLL

c. Manual Mutu
Manual Mutu PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI akan terus dipelihara dan dikembangkan
kesesuaiannya terhadap persyaratan-persyaratan yang relevan sehingga dapat memenuhi
kepuasan pelanggan.
Isi manual mutu ini mencakup :
 Penjelasan lingkup sistem manajemen mutu.
 Prosedur – prosedur terdokumentasi yang ditetapkan/dikembangkan untuk melaksanakan
sistem aktifitas sistem manajemen yang mempengaruhi mutu dan kepuasan pelanggan.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
MANUAL MUTU

d. Pengendalian data dan dokumen tatacara pengendalian data dan dokumen sesuai dengan
prosedur.
e. Pengendalian catatan mutu tatacara pengendalian catatan mutu sesuai dengan prosedur

5 Tanggung Jawab Manajemen


a. Komitmen Manajemen
Pemimpin puncak bertekad terus mengembangkan / menyempurnakan, melaksanakan
perbaikan berkesinambungan dan keefektifan Sistem Manajemen Mutu untuk memenuhi
kesesuaian terhadap persyaratan pelanggan dan atau persyaratan standar/ perundangan relevan
dengan :
 Menetapkan perencanaan tindakan/strategi dan sasaran – sasaran dengan mengacu
pada Visi,Misi dan kebijakan mutu.
 Melaksanakan evaluasi secara periodik pada rapat tinjauan manajemen.
 Mensosialisasikan Kebijakan Mutu kepada seluruh Karyawan melalui pelatihan atau
media promosi lainnya sehingga dapat dimengerti dan dipahami.
 Memastikan dan menyediakan kecukupan sumber daya dan personil terlatih secara
terlatih secara proporsional.

b. Fokus Pelanggan
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan perusahaan
bergantung pada pemahaman dan kepuasan kebutuhan serta harapan saat ini dan masa
datang dari pelanggan atau pengguana akhir.

c. Kebijakan Mutu
Pemimpin puncak harus memastikan bahwa kebijakan mutu :
 Sesuai dengan sasaran organisasi
 Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan terus menerus
memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu.
 Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu.
 Dikomunikasikan dan difahami dalam organisasi.
 Ditinjau agar terus menerus sesuai.
 Wujud kebijakan direktur utama/ direktur di tuangkan dalam kebijakan mutu.

d. Perencanaan
 Sasaran Mutu
Pemimpin puncak memastikan bahwa sasaran mutu perusahaan ditetapkan, yang
kemudian masing-masing kepala divisi membuat sasaran mutu divisi masing-masing
untuk menunjang sasaran mutu perusahaan tersebut. Pembuatan sasaran mutu harus :
Spesifik, terukur, dapat dicapai, realisasi dan mempunyai kerangka waktu(smart).
Sasaran mutu ini diteteapkan dibuat 1 x setahun.
 Perencanaan sistem manajemen mutu
Perencanaan sistem manajemen mutu pelaksanaannya mengacu pada sasaran mutu.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
MANUAL MUTU
e. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi
 Tanggung Jawab dan wewenang
Pemimpin puncak memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang dipastikan pada :
 Struktur Organisasi
 PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
 PROYEK
 Uraian Tugas

f. Management Representative (MR)


Pemimpin puncak menunjuk Management Representative (MR) sebagai wakil manajemen
diluar tanggung jawab yang lain :
 Memastikan agar kegiatan yang dibutuhkan untuk sistem manajemen mutu di tetapkan,
diterapkan, dan dipelihara serta ditingkatkan.
 Melaporkan kepada pemimpin puncak tentang kinerja sistem manajemen mutu
dan kebutuhan – kebutuhan perbaikan yang dianggap perlu.
 Mengupayakan peningkatan kesasaran kepada semua personal akan pentingnya
memenuhi kepuasan pelanggan-pelanggan.

g. Komunikasi Internal
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI dan menerapkan suatu proses yang efektif dan efisien
untuk menkomunikasikan kebijakan, persyartan-persyaratan, sasaran/objektif serta hasilnya
sehingga dapat membantu perbaikan kinerja di PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
Aktivitas yang dilaksanakan sebagai berikut :
 Komunikasi langsung manajemen dalam area kerja.
 Briefing dan atau pertemuan – pertemuan (rapat-rapat) untuk mengetahui
pencapaian yang didapat.
 Papan pengumuman, jurnal
 Email dan internet
 Memo-memo dinas

6 Manajemen Sumber Daya


a. Penyedia sumber daya
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI, Menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk :
 Menerapkan, memelihara sistem manajemen mutu.
 Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan yang diminta.

b. Sumber Daya Manusia


 Umum
Personil yang pekerjaannya dapat mempengaruhi mutu produk atau lingkungan yang
harus dipastikan memiliki kemampuan & kompetensi atas dasar
pendidikan,pelatihan,keterampilan, pengalaman yang sesuai.
 Kompetensi,Kesadaran dan pelatihan
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI memberikan kesempatan pendidikan dan
pelatihan kepada setiap karyawan untuk mengisi kesenjangan kompetensi.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
MANUAL MUTU
c. Infrastruktur
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan, menyediakan dan memelihara infrastruktur
yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan- persyaratan yang ditetapkan
infrastruktur mencakup :
 Gedung/bangunan.
 Ruang kerja/daerah kerja
 Perangkat lunak/keras
 Peralatan kantor
 Peralatan komunikasi
 Peralatan transportasi
 Pelayanan atau sarana pendukung

d. Lingkungan kerja
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang
dibutuhkan sesuai untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk.

7 Realisasi Produk
a. Perencanaan realisasi produk
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan perencanaan realisasi produk konsisten
dengan persyaratan proses-proses lain dari manajemen mutu.

b. Proses yang berkaitan dengan pelanggan

c. Desain dan pengembang

d. Pembelian

e. Operasional dan penyedia jasa


 Pengendalian Operasional
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI memastikan bahwa perencanaan dan pelaksanaan
operasional :
 Rencana mutu,prosedur dan intruksi kerja ditetapkan untuk mengendalikan
semua proses operasional dan penanganan pemborosan.
 Pelatihan telah diberikan kepada semua staff yang berhubungan dengan
aktifitas yang mempengaruhi mutu.
 Validasi proses operasional
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI memvalidasi proses operasional jika
keluaran yang dihasilkan diverifikasi oleh pemantau atau pengukuran secara
berurutan.
 Preservasi (Pemeliharaan) Produk.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
MANUAL MUTU
8 Pengukuran, Analisis dan Perbaikan
a. Pemantauan dan pengukuran
 PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan dan mengevaluasi kepuasan
pelanggan secara periodik setiap tahun atau setiap selesai proyek.
 Hasil pengukuran yang dibuat oleh pelanggan
 Pemantauan dan pengukuran proses
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menerapkan metode statistik yang sesuai untuk
memperagakan kemampuan proses sesuai dengan perencanaan, apabila hasil pemantauan
tersebut tidak tercapai, maka harus dilakukan tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
memastikan kesesuaian produk.
 Pemantauan dan pengukuran produk
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI melakukan pemantauan dan pengukuran karakteristik
produk untuk memastikan semua persyaratan terpenuhi
 Pemantauan dan pengukuran dilaksanakan pada tahapan – tahapan.
 Bukti-bukti kesesuaian dicatat dan dilengkapi dengan kriteria
penerimaan.
 Catatan harus menunjukan personil yang bertanggung jawab.

b. Pengendalian Produk yang tidak sesuai


Pengendalian Produk yang tidak sesuai diatur pada prosedur.

c. Analisis Data
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan, menghimpun dan menganalisa data untuk
memperagakan kesesuaian dan keefektifan sistem manajemen mutu untuk mengevaluasi dimana
perbaikan berkesinambungan dapat dilakukan, hasil analisis ini dapat digunakan untuk
menentukan :
 Kepuasan pelanggan
 Efektifitas dan efisiensi proses
 Standar kerja
 Kemampuan kompetitor/pesaing
 Kontribusi data pemasok

d. Perbaikan
 Perbaikan berkesinambungan
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI melakukan perbaikan berkesinambungan terhadap
keefektifan sistem manajemen mutu dengan memanfaatkan : kebijakan,sasaran/target
hasil-hasil audit,analisis data, tindakan koreksi,pencegahan dan tinjauan manajemen.
 Tindakan koreksi
 Tindakan pencegahan

LAMPIRAN :

1. PROSES BISNIS
2. VISI & MISI
3. KEBIJAKAN WAKTU
4. STRUKTUR ORGANISASI PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
5. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PROSES BISNIS :

DIVISI PROSES HAL YG HARUS


DIPERHATIKAN
Undangan tender via
 Surat
CUSTOMER
 Koran
 Email

-Penunjukan Langsung via surat


(langsung ke kontrak perjanjian)
SURAT UNDANGAN

-Kadiv/direksi memutuskan ikut atau


tidak perkualifikasi
IKUT ?
TIDAK
-jika ikut, persyaratan perkualifikasi
dipenuhi (dokumen2)
YA
PRAKUALIFIKASI -jika lulus prakualifikasi, akan menerima
dokumen tender (biasanya Harus dibeli)

-setiap kegagalan prakualifikasi harus


MARKETING TIDAK dievaluasi dan diadakan perbaikan

LULUS
-aanwizing (survei lapangan)
Dilaksanakan apabila akan segera
EVA.PK dilaksanakan tender.
YA
-Dokumen tender terdiri atas persyaratan
BELI DOK. administrasi,spesifikasi, yg diminta dan
PERBAIKAN gambar2.

-harga tender meliputi antara lain :


PENGOLAHAN a. perincian
pekerjaan,upah,material,over head
b. volume dan harga per unit

PENAWARAN TIDAK -direksi memutuskan untuk terus ikut


tender atau tidak

-dokumen penawaran harga tender


IKUT EVA.PK diserahkan ke customer/owner

YA
PERBAIKAN
PENYERAHAN

TIDAK
-keputusan lulus masuk nominasi atau
LULUS pemenang tender diumumkan kpda
semua peserta tender.
PENYERAHAN
YA
A
B C
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
Kontaktor-Perdagangan Umum,Biro Teknik
==========================================

 VISI PERUSAHAAN

□ Menjadi perusahaan yang Unggul dan Tangguh dalam bidang Elektrikal, Mekanikal,
Instalasi Listrik, Supplier, Perdagangan Umum & Biro Jasa . yang sangat dibutuhkan dalam
pembangunan .

□ Perusahaan yang berkomitmen untuk kepuasan pelanggan dengan menghasilkan kualitas kerja
dalam lingkungan yang risikonya terkendali, serta
memberikan pelayanan prima.

□ Kami ingin dikenal sebagai organisasi Perusahaan kon struksi yang berintegritas, terpandang,
adil dalam berbisnis (fair dealing), berkualitas, keselamatan, bangga dan prima.

 MISI PERUSAHAAN

□ Mengutamakan Mutu dan Pelayanan Demi Kepuasan Pelanggan.

□ Menjadi Mitra Usaha yang Handal dan Terpercaya.

□ Menjadi Asset yang Berharga dan Membanggakan Bagi Masyarakat, Bangsa dan Negara.
STRUKTUR ORGANISASI PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

DIREKTUR
TISAN PURWANA

MANAJER TEKNIK & IT MANAJER ADM & KEU


HARDHIANSYAH ZALITA YUNIARTI

PJT BID. BANGSANG TR ADM SDM & MARKETING


TISAN PURWANA EMPI HIDAYAT

TT BANGSANG TR PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN


1. REGI RIFALDI INSTALASI TENAGA LISTRIK
2. ADI DARMAWAN

Bandung, 01 Juni 2022

TISAN PURWANA
Direktur
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Direktur

 Menentukan Visi dan Misi Perusahaan .


 Menetapkan Organisasi Perusahaan.
 Menetapkan Kebijakan Mutu.
 Memastikan Sasaran Mutu ditetapkan.
 Menyediakan Sumber Daya Manusia yang di perlukan
 Menetapkan pemberlakuan Standar Operasi Prosedur (SOP)
 Membina hubungan baik dengan stakeholder
 Mengangkat dan memberhentikan karyawan;
 Menetapkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) setiap tahun;
 Membuka rekening, menandatangani Cek dan mengeluarkan uang untuk keperluan
kegiatan perusahaan;
 Menyiapkan dan melaksanakan RUPS sekurang-kurangnya satu kali setahun;
 Melaporan pelaksanaan Nomor Identitas Instalasi Tenaga Listrik secara berkala setiap
6 (enam) bulan kepada Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian Energi dan
Sumber Daya Mineral

2. Manajer Teknik dan IT

 Menyiapkan Profil Perusahaan.


 Merencanakan Pelatihan / Sertifikasi Instalasi ketenagalistrikan Tenaga Teknik sesuai
Bidangnya.
 Mencari informasi Proyek yang akan ditenderkan.
 Menyiapkan Standar Operation Procedure (SOP).
 Menyiapkan Peralatan Peralatan Uji dan Peralatan Kerja (APD)
 Mempelajari dan mempersiapkan dokumen persyaratan Teknis (Tender / Kontrak).
 Menyiapkan Penawaran Harga sesuai spesifikasi Teknis dan klarifikasi Teknis pada
saat Tender.
 Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan pembangunan dan pemasangan
Instalasi Tenaga Listrik.
 Menerbitkan Sertifikat Laik Operasi dan Surat Tidak Laik Operasi
3. Manajer Administrasi & Keuangan

 Menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan


 Mengindentifikasi kebutuhan SDM
 Menyiapkan dan mengikuti Prakualifikasi Tender.
 Mengendaliakn Arsip Pelanggan dan Dokumen Perusahaan.
 Melakukan penyusunan board manual antara direksi dengan dewan komisaris
 Melaksanakan korespondensi/surat menyurat
 Mengatur penomoran Dokumen masuk dan keluar.
 Mengelola dan menetapkan SDM untuk Tim Pemeriksaan dan Pengujian.
 Merencanaan dan melakukan pengelolaan dan pengendalian keuangan perusahaan
(cash flow, piutang dan hutang )
 Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan neraca
 Menandatangani cek dan mengeluarkan uang untuk kegiataan perusahaan.
 Mengawasi, memastikan, mengkoordinasikan asuransi pajak sesuai peraturan yang
berlaku.
.

4. Penanggung Jawab Teknik

 Membuat usulan Tim Pembangunan dan pemasangan Instalasi Tenaga Listrik ke


Manajer Teknik dan IT.
 Mengontrol dan memastikan pelaksanaan Pembangunan dan pemasangan Instalasi
Tenaga Listrik di Lapangan sesuai SOP.
 Melakukan Verifikasi terhadap Laporan Hasil Pembangunan dan pemasangan Instalasi
Tenaga Listrik dengan Standar yang berlaku;
 Menandatangani yang memenuhi persyaratan yang berlaku;
 Menyampaikan laporan hasil verifikasi atas temuan adanya ketidaksesuaian standard
Instalasi ketenagalistrikan dengan standard yang berlaku;
 Membimbing dan mengarahkan tenaga teknik untuk melakukan Pembangunan dan
pemasangan Instalasi Tenaga Listrik sesuai dengan standard prosedur operasi yang
berlaku.
 Membuat Berita Acara Laporan hasil pelaksanaan Pembangunan dan pemasangan
Instalasi Tenaga Listrik (LHPP)
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN

1. TUJUAN
Menjamin Efektifitas datadan dokumen yang berkaitan dengan implementasi sistem manajemen
mutu (SMM ISO 9001:2015)

2. UMUM
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan dan memelihara tatacara untuk
mengendalikan semua dokumen yang diberlakukan, dokumen – dokumen yang diberlakuakan di
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI.

 Dokumen internal : dokumen-dokumen yang dibuat oleh PT. ANUGERAH TEKNIK


ENERGI untuk menerapkan sistem manajemen mutu yang mengacu pada standar SNI
ISO 9001:2015
 Dokumen eksternal : dokumen-dokumen dari luar yang diperlukan oleh PT.
ANUGERAH TEKNIK ENERGI untuk menerapkan manajemen mutu.

3. Pengesahan dan Penerbitan Dokumen


 Pengesahan Dokumen
 Dokumen sistem manajemen mutu yang berlaku di PT. ANUGERAH TEKNIK
ENERGI dikaji dan disahkan oleh direktur yang berwenang sebelum
diterbitkan.
 Disediakan daftar induk dokumen yang menunjukan status revisi terakhir dan
didistribusikan dokumen sistem manajemen mutu.
 Dokumen diatur sedemikian rupa sehingga mudah didapat dan untuk
menghindari penggunaan dokumen yang tidak sah.
 Penerbitan dokumen yang diperlukan di PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
dapat dipastikan :
 Dokumen terkendali yang terkait tersedia disemua area kerja
 Dokumen dikaji secara berkala dan direvisi untuk memastikan
keabsahan dokumen terhadap standar yang diacu.
 Dokumen yang tidak sah atau kadaluarsa ditarik dari semua area kerja
dan dimusnahkan sesuai prosedur pengedalian dokumen.
 Dokumen sistem manajemen yang dibuat diidentifikasikan secara memadai
yang mencakup :
 Nomor dokumen
 Tingkat revisi
 Tanggal diterbitkan
 Nomor halaman dan jumlah halaman
 Serta pihak berwenang yang menerbitkan
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN
 Perubahan Dokumen
 Semua perubahan dokumen dikaji dan disahkan oleh fungsi yang sama
dengan yang melakukan pengkajian dan pengesahan sebelumnya.
 Setiap perubahan yang terjadi harus tercatat di dalam rekaman revisi dokumen
 Tata cara dalam melaksanakan pengendalian dokumen mengikuti prosedur
pengendalian dokumen.

4. Dokumen Terkait

 Prosedur pengendalian dokumen


 Prosedur audit mutu internal
 Prosedur tindakan perbaikan
 Prosedur tindakan pencegahan
 Prosedur pengendalian rekaman
DAFTAR INDUK DOKUMEN INTERNAL

Kode
NO Judul Dokumen Rev Tanggal Terbit Keterangan
Dokumen

Bandung, 0 1 J u n i 2022

Empi Hidayat
DAFTAR INDUK DOKUMEN EXTERNAL

PENGARANG/ TAHUN
NO JUDUL DOKUMEN NO. KODE Keterangan
PENERBIT EDISI

Bandung , 01 J u n i 2022

Empin Hidayat
DAFTAR REVISI DOKUMEN
TABLE LANDSCAPE
DAFTAR REVISI DOKUMEN
TABLE LANDSCAPE
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSEDUR PENGENDALIAN REKAMAN

1. Rujukan
SNI ISO 9001:2015

2. Kebijakan
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan sistem pengendalian terhadap rekaman
yang ditetapkan berdasarkan kondisi penggunaannya dengan mengacu pada peraturan yang
berlaku dimana pengendalian rekaman tersebut mencakup :
 Pemberian identitas rekaman
 Pendistribusian rekaman
 Penyimpanan dan perlindungan terhadap rekaman, termasuk
 Pemusnahan rekaman

Rekaman yang ditetapkan dan digunakan di PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI adalah
untuk menetapkan sistem pengendalian rekaman untuk menjamin dokumen tersebut untuk
menetapkan apabila terjadi kehilangan ada arsip yang dismpan sehingga dokumen tersebut
ditanya tidak hilang dan dengan masa dan masa simpan rekaman sesuai prosedur yang
berlaku minimal 1 tahun.

PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan prosedur pengarsipan untuk melakukan


pengendalian rekaman serta kebijakan yang mengatur tentang masa simpan rekaman dengan
memperlakukan masa lamanya penyimpanannya supaya menjamin data dokumen tidak hilang.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSEDUR PERBAIKAN

1. Rujukan
SNI ISO 9001:2015

2. Kebijakan
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan prosedur pengarsipan untuk melakukan
tindakan perbaikan terhadap ketidaksesuaian yang terjadi baik pada sistem maupun
pelaksanaan yang mencakup :

 Permintaan tindakan perbaikan


Ketidaksesuaian yang terjadi harus segera dimintakan tindakan perbaikan kepada
personal penanggung jawab terkait,ketidaksesuaian tersebut dapat terjadi pada
pelaksanaan pekerjaan, pada saat dikaji ulang manajemen, umpan balik atau
pengaduan pelanggan, audit internal dan eksternal atau pengamatan staff.

 Tindakan perbaikan
 Tindakan perbaikan dimulai dengan suatu penyelidikan oleh personil
penanggung jawab terkait untuk menentukan akar penyebab permasalahan
 Mengidentifikasikan tindakan perbaikan yang potensial dan memilih serta
melakukan tindakan perbaikan yang paling memungkinkan.

 Pemantauan tindakan perbaikan


Semua hasil identifikasi permasalahan dan tindakan perbaikan yang dilakuakan
dipantau apakah hasil efektif.

 Audit tambahan
 Audit tamabahan dilakuakan pada bidang kegiatan tertentu, apabila identifikasi
ketidaksesuaian terhadap sistem manajemen mutu menimbulkan keraguan
dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku atau kesesuaian dengan SNI
ISO/IEC 17020:2012
 Semua kegiatan identifikasi masalah potensial, tindakan perbaikan dan
pemantauan terhadap hasil tindakan perbaikan mengikuti prosedur tindakan
perbaikan.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSEDUR PENCEGAHAN
1. Rujukan
SNI ISO/IEC 17020:2012
SNI ISO 9001:2015

2. Kebijakan
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan prosedur terdokumentasi untuk melakukan
tindakan pencegahan terhadap penyebab yang berpotensi untuk terjadinya pengurangan dan
mengambil manfaat melakukan peningkatan yang mencakup :
 Permintaan tindakan pencegahan terhadap yang berpotensi
 Dalam kegiatan tindakan pencegahan, wakil manajemen bertanggung jawab untuk selalu
melakukan identifikasi, pemantauan dan pengarsipan terhadap penyebab ketidaksesuaian
yang potensi untuk manfaat bagi peningkatan bekerja sistem manajemen mutu, apabila
hasil identifikasi perlu tindakan perbaikan, wakil manajemen memprakarsai
permintaan tindakan pencegahan.
 Tindakan pencegahan
 Untuk memastikan keefektifannya,tindakan pencegahan harus mencakup tahap
awal tindakan-tindakan dengan tahapan membuat rencana tindakan ,
menerapkan dan memantau pelaksanaannya.
 Pemantauan terhadap tindakan pencegahan yang dilakukan.
 Pemantauan diperlukan untuk memastikan bahwa tindakan pencegahantelah
dilakukan sesuai dengan perencanaan, audit tambahan dapat dilakukan apabila
diperlukan.

3. Dokumen terkait
 Prosedur tindakan pencegahan
 Prosedur audit internasional
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSEDUR TINDAK LANJUT KETIDAKSESUAIAN

1. RUJUKAN
SNI ISO 9001:2015

2. KEBIJAKAN

 PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menetapkan prosedur terdokumentasi untuk


menangani pekerjaan yang tidak sesuai untuk memastikan.
 Hasil pemeriksaan yang tidak sesuai yang terjadi pada saat serah terima pekerjaan, hasil
yang tidak sesuai pada pelaksanaannya, adanya pengaduan pelanggan pengendalian
mutu, kajian manajemen, audit internal dan eksternal ditangani oleh penanggung
jawab terkait.
 Melakuakan evakuasi dan mengambil tindakan yang diperlukan, dan memberi
informasi kepad apelanggan, bila perlu tentang terjadinya penyimpangan.
 Wakil manajemen memprakarsai permintaan tindakan perbaikan dan pencegahan
kepada penanggung jawab terkait, apabila menganggap ketidaksesuaian tersebut sangat
berpotensi dapat terulang kembali.
 Apabila ketidaksesuaian berpotensi dapat terulang kembali tindakan perbaikan dan
pencegahan harus dilakukan, sesuai prosedur tindakan perbaikan dan prosedur tindakan
pencegahan harus dilakukan.

3. Dokumen Terkait
 Prosedur pelaksanaan pekerjaan
 Prosedur tindakan perbaikan
 Prosedur tindakan pencegahan
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSEDUR AUDIT INTERNAL

1. TUJUAN
Menjamin bahwa sistem manajemen mutu dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dari atau
peraturan perundangan yang telah ditentukan.

2. Ruang Lingkup
Prosedur kerja ini mengatur mengenai tatacara pelaksanaan audisistem manajemen mutu.

3. Pertanggung jawaban

 MR dan personil yang mewakili bertanggung jawab terhadap :


 Implementasi audit internal
 Sebagai audit atau kordinator kepada aktivitas eksternal audit

 Para auditor bertanggung jawab untuk :


Melaksanakan audit sesuai jadwal dan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan.

4. Definisi

 Auditor berkualifikasi
Telah mengikuti pelatihan auditor internal sistem manajemen mutu, dan telah
dimasukkan serta disetujui dalam daftar internal auditor seperti form terlampir.

 Audit berkualitas
Mengerti dan menguasai aktivitas di area kerjanya

 Ketidaksesuaian “Major” (Non Conformance)


 Tidak ada prosedur atau tidak konsisten dalam mengimplementasikan
persyaratan sistem manajemen mutu/perundanagan yang dapat membuat sistem
menjadi rusak (Break Down).
 Ketidaksesuaian yang mengakibatkan atau mempunyai efek (langsung)
terjadinya produk tidak memenuhi syarat terproses atau terkini atau salah
penggunaan material atau slah kirim atau menimbulkan resiko bahaya yang
tinggi.
 Keputusan yang tidak jelas sehingga proses atau produk menjadi tidak
terkontrol.

 Ketidaksesuaian “Minor” (Area Of Concern)


Ketidaksesuaian atau kesalahan dokumentasi terhadap sistem manajemen dan tidak
menimbulkan efek negatif secara langsung terhadap mutu produk/resiko bahaya tinggi.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSEDUR AUDIT INTERNAL

 Observasi (opportunity For Improvement )


Pernyataan tentang fakta yang dibuat selama audit atau temuan yang berpotensi
menjadi ketidaksesuaian dan diperkuat dengan bukti-bukti objektiv

 Audit mutu internal


Audit yang dilaksanakan untuk menentukan efektif dan efisien sistem manajemen mutu
di PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI dan dilaksanakan personil PT. ANUGERAH
TEKNIK ENERGI dan atau oleh pihak luar yang ditunjuk/ dipilih oleh PT.
ANUGERAH TEKNIK ENERGI.

 Audit eksternal
Audit yang dilaksanakan oleh pihak luar (seperti pelanggan langsung,pelanggan
kedua/pelanggan akhir dan atau badan sertifikasi)

5. Referensi
ISO 9001:2015

6. Prosedur
 MR atau personil yang mewakili (Lead auditor) harus
 Membuat rencana audit tiap tahun
 Mempersiapkan jadwal internal audit
 Menetapkan jadwal pelaksanaan audit
Sistem manaejemen mutu minimum 6 bulan sekali.
 Memberitahukan secara tertulis jadwal internal audit kepada semua kepala
divisi, bagian,auditor dan auditi/penanggungjawab lokasi audit yang relevan.
 Mengadakan rapat dengan para auditor untuk membahas teknis pelaksanaan
audit

 Para auditor harus melaksanakan langkah sebagai berikut :


 Mempersiapkan Chek List audit.
 Memeriksa kesesuaian/kecukupan dokumen sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan
 Meninjau langsung ketempat/lokasi dan mengajukan pertanyaan- pertanyaan
untuk menilai kesesuaian antara prosedur terdokumentasikan dan
implementasinya.
 Jika ditemukan ketidaksesuaian dicatat
 Meminta tanda tangan auditi sebagai bukti telah dilaksanakan audit dan atau
kesepakatan terhadap temuan-temuan ketidaksesuaian

 Auditi/personal penanggung jawab relevan harus menindaklanjuti temuan- temuan


yang telah disepakati.
 Merencanakan tindakan perbaikan, rencana tanggal penyelesaian dan
disampaikan kepada divisi/bagiannya untuk disetujui, kemudian diserahkan
kepada auditor yang mewakili paling lambat 7 hari kerja.
 Masing-masing kepala divisi/bagian/personil penanggung jawab harus tepat
waktu menyelesaikan/melengkapi tindakan perbaikan sesuai dengan target yang
telah ditetapkan.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSEDUR AUDIT INTERNAL

 Auditor telah menerima kelengkapan perbaikan hasil audit dari auditi maka,
harus memverifikasi semua kelengkapan atau kecukupan dan bukti-bukti
implementasi terhadap tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan.

 Lead auditor melakukan tugas sebagai berikut :


 Membuat laporan kepada MR dari hasil internal audit secara keseluruhan
 Mencatat tindakan perbaikan yang belum selesai kedalam status log untuk
ditindaklanjuti oleh direktur.
Jadwal audit Tabel
Rencana internal audit Tabel
Daftar internal auditor Tabel
landscape
Chek list audit
Tabel
Rekap temuan audit internal Tabel
Laporan temuan audit Tabel
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSEDUR SANGGAH DAN BANDING
1. TUJUAN
Menjamin bahwa sistem manjemen mutu dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan atau
perasturan perundangan yang telah dilakuakan

2. Ruang Lingkup
Prosedur kerja ini mengatur mengenai tatacara pelaksanaan audit sistem manajemen mutu

3. Kebijakan
Perusahaan akan menindaklanjuti pengaduan yang disampaikan pelanggan baik secara lisan
maupun tertulis dari pelanggan atau pihak lain tentang pelayanan dengan baik dan benar.

 Setiap pengaduan yang disampaikan pelanggan ditanda tangani wakil manajemen sesuai
dengan prosedur penanganan keluhan dan banding dan prosedur tindakan perbaikan.
 Semua rekaman dan semua kegiatan yang dilakukan terhadap keluhan pelanggan
dilakukan sesuai dengan prosedur pengendalian rekaman.

4. Dokumen Terkait
 Prosedur sanggah dan banding
 Prosedur tindakan perbaikan
 Prosedur pengendalian rekaman
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang jasa
pemborongan (Kontraktor) untuk pekerjaan elektrikal yaitu pekerjaan jaringan listrik tegangan menengah
dan rendah dan pekerjaan instalasi TM/TR, pekerjaan instalasi rumah, pemasangan baru dan tambah daya
listrik.

Adapun teknik-teknik pekerjaan yang dilaksanakan antaralain :

A. .

1. KETENTUAN – KETENTUAN MELAKSANAKAN KONSTRUKSI SALURAN


UDARA TEGANGAN MENENGAH
(PUIL 2000)

 Penghantar udara telanjang yang dipasang, direntangkan diatas tiang penyangga dengan
isolator penunjang.
 Persilangan saluran udara dengan saluran telekomunikasi dengan jarak:
 Penghantar telanjang berjarak 1 meter, bersilangan 1 meter.
 Penghantar berisolasi berjajar 1 meter, bersilangan 1 meter.

 Pemasangan saluran udara TM dengan saluran telekomunikasi harus lebih besar dari jarak
2,5 meter.
 Pemasangan pada 1 tiang saluran udara TM dengan saluran udara TR (Underbuilt) pada
setiap 3 tiang harus dipasang penghantar pembunyian yang dihubungkan dengan penghantar
netral.

Contoh : lihat standar kontriksi PT.PLN (PERSERO).


 Jarak aman saluran udara terhadap bagian yang terhubung dengan bumi adalah minimum 5
cm + 2/3 x kV sistem.

Contoh : 5 cm + 2/3 x 24 kV = 5 cm + 16 cm = 21 cm.


( pada tabel 4.131 PUIL tercantum 60 cm untuk tegangan kerja 20 kV ).namun jarak aman
saluran pada lingkungan umum ditentukan juga oleh pemerintah daerah.

Contoh : lihat ROW pada standar konstruksi PT.PLN (Persero).


 Jarak antara 2 penghantar saluran udara TM (=20kV) minimal 60 cm.
 Jarak minimum lendutan penghantar terhadap tanah adalah 6 meter.
(menurut PUIL -2000, cukup 5 meter).
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

2. HANTARAN DAN PEMASANGAN SALURAN UDARA

 Penghantar udara yang dipakai dalah dari jenis – jenis :


 Hantaran tak berisolasi : A3C, ABC, ACSR.
 Hantaran kabel :
 Kabel pilin TM.
 Kabel inti tunggal (Full atau Halpinsulated)
Dengan ukuran : 25 mm2 ,50 mm2, 70 mm2, 120 mm2,150 mm2,
187,5 mm2, 240 mm2.
Lihat tabel (7.1-7,7.1-8,7.1-9,7.1 – 10, PUIL-2000)

 Tiang yang dipakai adalah dari jenis tiang besi,tower,beton dengan ukuran 11 m, 12 m, 13 m,
15 m dan dengan kekuatan 350 daN, 500 daN, 800 daN.
 Isolator yang dipakai adalah :
 Jenis penopang PIN / PIN post /post isolator untuk tiang tengah.
 Jenis isolator penegang, umberella tipe/model payung-piring atau long road non
puncher.
 Jenis TOEL isolator untuk kawat penegang (guy wire).
 Arrester yang dipakai adalah :
 Tipe 5KA untuk pemasangan pada tiang tengah.
 Tipe 10KA untuk pemasangan pada tiang akhir kawat.
 Penghantar pentanahan, memakai kawat tembaga tak berisolasi minimal ukuran 35 mm2
dengan elektoda batang minimal 3 meter.
 Peralatan bantu lain :
 Bending wire / preformed .
 Stainless
 Steelstrap
 Uclamp, sengkang
 Link .
 Mur baut galvanized.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

3. KONSTRUKSI TIANG

 Tiang ditanam sedalam 1/6 x tiang-tiang


 Pemilihan kekuatan tiang
besarnya kekuatan tiang dipilih berdasarkan :
 Luas penampang hantaran.
 Sistem jaringan (1 Fasa,3 Fasa)
 Sudut belokan hantaran
 Fungsi tiang (misalnya tiang seksi)
Besarnya kekuatan tiang didasarkan atas temperatur maksimum hantaran tanpa hembusan
angin tabel terlampir memberikan tuntutan pemilikan kekuatan tiang.

4. SNGGING (LENDUTAN) DARI JARAK GAWANG

 Lendutan atau sagging menentukan besarnya kekuatan tarik tiang khususnya tiang ujung.
 Perhitungan sederhana besarnya lendutan /sagging adalah : 40 cm
untuk jarak gawang 40 mtr
60 cm untuk jarak gawag 50 mtr 85
cm untuk jarak gawang 60 mtr
Dengan catatan :
Temperatur 20 derajat celcius
Kekuatan angin 50 km/jam Angka
keamanan 2
 Untuk kekuatan tiang sebagai fungsi sagging dan jarak gawang dapat dilihat pada tabel
lembar berikut.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

5. KONSTRUKSI PEMASANGAN ISOLATOR

 Untuk tiang lurus (line pole) , memakai satu isolator pin atau sejenis.
 Untuk tiang sudut 0’ – 15’ memakai satu isolatorpin atau sejenis
 Untuk tiang sudut 15’ – 30’ memakai dua isolator pin atausejenis
 Untuk tiang sudut diatas 30’ memakai 2 isolator tarik dengan crossarm
Minimal panjang 2200 cm.
 Untuk pemakaian isolator post insolator dapat dipakai dengan 15’ Lebih
besar dari 15’ memakai 2 isolator tarik (hang isolator).

Contoh : lihat gambar konfigurasi standar konstruksi PT.PLN (persero) pada halaman
lain.

6. KONSTRUKSI ELEKTRODA PEMBUMIAN

 Elektroda pembumian ditanam 0,3 mtr dari titik tanam tiang atau dari sisi luar
pondasi.
 Terminal sambungan dengan penghantar pembumian disambung 0,2 mtr dibawah
permukaan tanah.
 Sambungan dilakukan dengan mur baut anti korosit/ anti karat. Contoh
: standar SUTM PT, PLN ( Persero) setempat.

7. PALANG SANGGA (CROSSARM,TRAVERS ) DENGAN UKURAN TERTENTU

Contoh : panjang 240 cm untuk tiang sudut panjang 180 cm untuk tiang tengah lurus material harus
terbuat dari metal unp 8,15 dan digalvanisir.

Contoh : konstruksi PT. PLN (Persero) pada gambar lampiran


PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

8. IKATAN ISOLATOR PADA HANTARAN

 Hantaran diikat dengan isolator memakai bending wire (A3C ) atau preformed
Panjang minimum bending wire +- 2 mtr.

 Agar diperhatikan tatacara mengikatnya.

9. GUY WIRE (TREK SKUR) ATAU KAWAT PENARIK

 Guy wire dirancang untuk memungkinkan pemakaian tiang akhir dengan kekuatan yang
kecil, sejauh ruang bebas memungkinkan.
 Guy wire terbuat dari kawat baja anti karat jenis “standed still wire” dengan ukuran
minimal 90 mm.
 Dengan memmakai guy wire besar kuat tarik tiang akhir dapat dipilih seminimal
mungkin .

Contoh : konstruksi guy wire standar konstruksi PT. PLN (PERSERO)


GAMBAR

Contoh Pemasangan Travers

Konstruksi Guy Wire

GAMBAR
Contoh Pemasangan Elektroda Pembumian

Standard Perhitungan Andongan


PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

B. MATERIAL YANG DIPERLUKAN UNTUK PEKERJAAN JTM DAN JTR ADALAH :

Konstruksi dan kebutuhan material TR :

 Konstruksi 1B, material yang dibutuhkan :


 Suspension ass ( 1 set)
 Stainless steel (2 m)
 Plastik strap (2 bh)
 Stoping buckle ( 2 bh)
 Konstruksi 2B, material yang dibutuhkan :
 Large angkel ( 1 set)
 Stainless steel strip (2 m)
 Stoping buckle ( 2 bh)
 Proactive plastik tape (3 bh)
 Konstruksi 3b , material yang dibutuhkan :
 Tixed end ass (2 set)
 Stainless steel strip (2 m)
 Stoping buckle (2 bh)
 Proactive plastik tape (4 buah)
 Konstruksi 4B, material yang dibutuhkan :
 Suspension ass (1 set)
 Fixed end dead (1 set)
 Stainless steel strip ( 4m)
 Stoping buckle (2bh)
 Proactive plastik tape (4bh)
 Corector (4bh)
 Konstruksi 5B, material yang dibutuhkan :
 Fixed end dead (1set)
 Large angkel ass (1 set)
 Stainless steel strip (4m)
 Stoping buckle (4bh)
 Proactive plastik tape (4bh)
 Corector (4bh)
 Konstruksi 10 B, material yang dibutuhkan :
 Fixed end dead (1 set)
 Stainless steel ass (4m)
 Stoping buckle (4bh)
 Elektrikal (1set)
 Konstruksi 6B ,material yang dibutuhkan :
 Suspension ass(1set)
 Fixed end dead (2set)
 Stainless steel strip (4m)
 Stoping buckle (4bh)
 Corector (8bh)
 Proactive plastik tape (6bh)
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

 Kontruksi sekur penahan tiang, material yang dibutuhkan :


 Steel wire (6mm/1m)
 Eye bolt (1bh)
 Freepon (2bh)
 Kaos kabel (2bh)
 Arde, material yang dibutuhkan :
 Patok arde (1bh)
 Kabel ties 25 (9m)
 Sepatu kabel bimetal (2bh)
 Stainless steel (4m)
 Corector (1bh)

Konstruksi dan kebutuhan material TM :

 Konstruksi 1B, material yang dibutuhkan :


 Crossarm /travers unp 10.1,8 m
 Plat simpul (1bh)
 Clamp begel (1bh)
 Mur baut 16x 60 (2bh)
 Mur baut 16x240 (1bh)
 Isolator tumpu (3bh)
 Benang wire (6m)
 Konstruksi 2B, material yang dibutuhkan :
 Crossarm/ travers UNP 10.2m (2bh)
 Plat simpul (2bh)
 Mur baut 16x240 (1bh)
 Mur baut 16x240/double mur (4bh)
 Isolator tumpu (6bh)
 Benang wire (12m)
 Konstruksi 4B, material yang dibutuhkan :
 Crossarm travers UNP 10.1,8 m (2bh)
 Plat simpul (2bh)
 Plat tipe 1 (4bh)
 Plat tipe 2 (4bh)
 Mur baut 16x240 (1bh)
 Mur baut double mur (2bh)
 Isolator tumpu (2 bh)
 Isolator aspan (6 set)
 Benang wire (2 m)
 Kontruksi 5B/6B ,material yang dibutuhkan :
 Crossarm / travers UNP 10. 2,5 m/3,0 m (2 bh)
 Plat simpul (4 bh)
 Plat tipe 2 (6 bh)
 Mur baut double mur 16x300(4 bh)
 Isolator tumpu (2 bh)
 Isolator aspan (6 set)
 Hytipe 70 mm (3 bh)
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

 Konstruksi 14B, tiang awal/akhir ,material yang dibutuhkan:


 Crossarm/travers UNP 10.1,8 m (2bh)
 Plat simpul (2 bh)
 Plat tipe 1 (2bh)
 Plat tipe 2 (4bh)
 Isolator aspan (3 set)

C. METODE PELAKSANAAN PEKERJAANNYA SEBAGAI BERIKUT :

PEKERJAAN SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM)

Menanam tiang beton sesuai dengan kebutuhan yang dilampir di RAB ,setelah tiang berdiri
assesories SUTM dipasang sesuai dengan gambar pelaksana, apabila posisi tiang tidak tepat,
maka posisi tiang diperbaiki terlebih dahulu.
Selanjutnya setelah asssesories terpasang pekerjaan selanjutnya dilaksanakan penebangan pohon.
Sehingga sepanjang jaring terbebas dari pepohonan, bila kondisi tersebut sudah selesai maka
langkah selanjutnya adalah penarikan kabel berikut perapihannya dan terakhir adalah
penomoran tiang.

Proses pekerjaan :
 Pemasangan tiang ,pemasangan assesories SUTM (TRAVERS EKSPANDING,
CLAMP STAY, STEEL WIRE) pemasangan isolator tumpu , pemasangan binding wire
, pemasangan isolator aspan, dan pemasangan strain clamp.
 Penebangan pohon sepanjang jalur penarikan kabel
 Penarikan kabel A3C 70/ A3C 35 mm berikut pengencangan kabel
 Penomoran tiang

Peralatan : kunci pas, kunci ring, kunci inggris, sabuk pengaman, helm, takel, roll kabel,
sarung tangan, hydrolik press, tang potong, gergaji, drum jack kabel, tabel, kendaraan pic up.

Material :
 Travers tumpu UNP 10 panjang 1,8 mtr
 Travers double tumpu UNP 10 panjang 2,0 mtr
 Travers aspan UNP 10 panjang 1,8mtr
 Travers aspan UNP 10. Panjang 2,5 mtr
 Travers aspan UNP 10 panjang 3,0 mtr
 Exspanding TM
 Isolator tumpu
 Isolator aspan
 Kabel A3C
 Bindng wire
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL
PEKERJAAN JARINGAN SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (SUTR)

Menanam tiang beton sesuai dengan kebutuhan yang terlampir di RAB , setelah tiang berdiri assesories
SUTR dipasang terdiri dari : suspension, large angle, fixed dead end, kabel SUTR hingga selesai
(sempurna sesuai dengan standar konstruksi).

Setelah penarikan selesai langkah selanjutnya adalah menyambung kabel pada belokan dan
sambungan lurus, pemasangan arde dan penomoran tiang.

Proses pekerjaan :

 Pemasangan assesories SUTR (suspension large angle fixed dead end, mekanikal dan
elektrikal protection, exspanding TR)
 Penarikan kabel ties 3 x 35 + N
 Penebangan pohon
 Penomoran tiang

Peralatan : spander, tang, gergaji besi, tripit, tang potong kabel, sabuk pengaman, helm, drum jack
kabel , hydrolik press, palu, kunci pas, kunci ring.

Material :
 Suspension
 Large angle
 Fixed dead end sistem
 Exspanding TR (lengkap)
 Pentanahan
 Konveksion joint 35 – 35
 Straight join 35-35 lengkap dengan heat shrink
 Kabel ties 3x35 + N 25
 Kabel ties 1x35
 Earth string rod + clamp

PEKERJAAN PEMASANGAN GARDU

Setelah jaringan kabel SUTM di kerjakan, langkah pertama adalah membuat pndasi gardu untuk trafo
setelah pondasi dicor dan kering travers UNP 10. 1,8 mtr, cut out , arrester, rangka gardu dipasang,
selanjutnya trafo dinaikkan dan dipasang dan dilanjutkan dengan pemasangan papan bagi, pipa kabel naik
dan kabel turun, terakhir adalah instalasi trafo dan dilanjutkan dengan pengetesan.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL
Proses pekerjaan :

 Pembuatan pondasi gardu


 Pemasangan arde gardu
 Pemasangan travers tumpu UNP 10. Panjang 1,8 mtr
 Pemasangan rangka gardu
 Pemasangan trafo cantol
 Pemasangan cut out dan arrester
 Pemasangan pipa untuk kabel naik dan turun
 Penarikan kabel untuk gardu
 Pemasangan papan bagi 2 jurusan

Peralatan : pacul, linggis, sendok pasir, gergaji besi, kunci pas, kunci ring, tang, obeng, pisau cutter,
hydrolik press , gunting kabel, takel 3 ton, megger , volt meter, sabuk pengaman, helm, kendaraan
pick up.

Material :

 Travers UNP 10. Panjang 1,8 mtr


 Rangka gardu cantol
 Cut out
 Arrester
 Trafo
 Papan bagi
 Rod earthing
 BC 50
 Sepatu kabel CU
 Sepatu kabel bimetal al-cu
 Pipa GIP dia 3”
 Pasir pasang, pasir beton semen, bata merah, batu split.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

D. PEKERJAAN PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL DAN


GEDUNG

1. PERENCANAAN
Selain menguasai persyaratan , perancangan dan memiliki pengetahuan tentang peralatan
instalasi, hal yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang ahli listrik adalah kemampuan
membaca gambar instalasi.gambar instalasi memegang peran yang sangat vital dan
menentukan dalam suatu perancangan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar,
suatu proyek pemasangan instalasi dapat dilaksanakan. Gambar teknik merupakan
perpaduan antara gambar seni dan science yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
beberapa persoalan keteknikan. Seni dalam hal ini mengenai aspek keindahan bentuk
nya, sedangkan Science menyangkut segi ukuran, kekeuatan, ketahanan, bahan, efisien,
cara mengerjakan dan sebagainya. Gambar teknik berfungsi sebagai bahasa tertulis dalam
bentuk gambar antara perencana dan pelaksana, sebagai konsekuensinya kedua pihak harus
betul-betul memahami dalam arti harus dapat membuat, membaca dan mengoreksi gambar.
Gambar teknik juga mengandung unsur seni, tetapi juga harus memperhatikan aturan-aturan
tertentu , seperti di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antara lain PUIL
(persyaratan umum instalasi listrik). Dalam suatu perancangan, produk yang dihasilkan
adalah gambar dan simbol. Gambar ini dapat berupa gambar sket, gambar prespektif, gambar
proyeksi, gambar denah serta gambar situasi. Gambar denah ruangan atau bangunan
rumah (gedung) yang akan dipasang instalasi digambar dengan menggunakan lambang-
lambang (simbol-simbol) yang berlaku untuk instalasi listrik.

Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu proyek
pemasangan instalasi listrik penernagan dan tenaga yang baku menurut PUIL 2000.
Rancangan instalasi listrik terdiri dari :
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

1. Gambar situasi

Gambar situasi adalah gambar yang menunjukan dengan jelas letak bangunan instalasi
tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik PLN.

Lokasi

Jl.Trafo

Jl. Travers

Gambar 1. Gambar situasi


PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

2. Gambar Instalasi
Gambar instalasi meliputi :
a. Rancangan tataletak yang menunjukan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik
beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak kontak,
motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.
b. Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya .
c. Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian tanda
yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik.

Gambar 2. Gambar Instalasi


PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

3. Gambar Diagram Garis Tunggal

Yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi :


a. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal
komponennya.
b. Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan
pembagiannya.
c. Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.
d. Sistem pembumiannya .
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

Menghitung besar pengaman group dan pengaman induk :

GROUP 1
I = P : VI = 510 VA : 220 VAC
I = 2,3 A dibulatkan menjadi 4 A

GROUP 2
I = P : VI = 565 VA : 220 VAC
I = 2,56 A dibulatkan menjadi 4 A GROUP

I = P:VI=235VA:220 VAC
I = 1,068 A dibulatkan menjadi 2 A

Pengaman induk (utama)


I = P total : VI = 1310 VA : 220 VAC
I = 5,95 A dibulatkan menjadi 6 A, namun standar yang diperlakukan PUIL untuk saklar utama
minimal 10A.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

5. Menghitung anggaran biaya

Total biaya dalam RAB ini diakumulasikan bahwa peralatan instalasi yang dipasang adalah model yang
standar dengan harga yang disetujui (contoh) adalah Rp. 210.000/titik.

Titik lampu = 27 x Rp 210.000 = Rp. 5.670.000

Titik pengaman = 4 x Rp. 210.000 = Rp. 840.000

Titik grounding = 1 x Rp 210.000 = Rp 210.000

Total biaya = Rp. 6.720.000

Kalau misalnya menggunakan usaha berbadan hukum tinggal ditambahkan 10% untuk PPN dari total
biaya.
Untuk RAB kita sendiri bisa menghitung jumlah saklar, pitting, stopkontak, kontak sambungan, pipa,
clamp, inbow, kabel dll. Sehingga gampang memprediksi jumlah material yang akan digunakan dan
memprediksi modal yang dibutuhkan.

2. Pemasangan Instalasi Listrik


Berikut alat –alat kerja yang bisa digunakan dalam pemasangan instalasi listri :
1. Tang kombinasi
2. Tang potong
3. Tang cucut
4. Cutter
5. Obeng + dan –
6. Tespen
7. Gergaji besi
8. Palu
9. Betel
10. Bor tangan
11. Gerinda tangan
12. Tangga
13. Meteran
14. Water pass (optional)

Untuk APD (alat pelindung diri) yang digunakan :


1. Kaca mata
2. Masker
3. Sarung tangan
4. Sepatu
5. Helm kerja
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

Untuk pemasangan instalasi listrik pada umumnya jalur-jalur kabel tertanam didalam tembok hal yang
pertama dilakukan adalah membobok atau gerinda tembok untuk menanam pipa- pipa instalasi dan
masing-masing inbow dus untuk tempat saklar dan stopkontak nantinya. Untuk itu kordinasilah sama
tukang bangunan agar tembok sebelum diplester pipa-pipa sudah dipasang semuanya.

Pipa yang digunakan umumnya PVC 5/8” dan idealnya bisa diisi kabelnya 2,5 mm 4 buah. Jadi kalau
peralatan membutuhkan inti kabel lebih tambahkan pemasangan pipanya .

Untuk pemasangan inbow dus gunakan produk yang lebih baik dengan ukuran biasanya lebih besar
dan terdapat gerigi tempat meletakannya kaki saklar/ stopkontak. Ini untuk memudahkan memasang dan
memberi spare kabel dan peralatan yang dipasang tidak mudah copot.

Untuk pemasangan jalur instalasi diatas tembok biasanya dikerjakan jika sudah dipasang plavon . kita
akan menggunakan acuan gambar instalasi yang telah kita buat.

Kita akan memasukkan kabelnya pada pipa-pipa yang sudah terpasang sesuai jumlahnya. Untuk warna
kabel Phasa (positive) bisa digunakan warna merah, coklat atau hitam dan untuk netral (negatif)
gunakan kabel biru dan untuk grounding gunakan warna kabel kuning
– hijau. Standar minimum ukuran inti kabel yang digunakan adalah 2,5 mm dan untuk kabel dari
saklar ke lampu diperbolehkan menggunakan kabel dengan inti 1,5 mm .

Untuk menghubungkan kabel-kabel antara pipa tersebut (jalur instalasi diatas tembok) bisa menggunakan
kabelnya dengan dilindungi oleh pipa PVC atau bisa juga menggunakan kabel NYM. Untuk setiap
sambungan gunakan kotak sambung. Ukuran kotak sambung pun variatif. Jika penyambungan antara dua
titik bisa gunakan ukuran kecil, jika 3 tititk gunakan ukuran sedang dan jika lebih dari 3 titik gunakan
ukuran yang lebih besar, tujuannya agar mudah penyambungan dan bisa memberi spare kabel dan kontak
sambungan bisa ditutup kembali.

1. PENEMPATAN SAKALAR DAN KOTAK KONTAK


Penetapan saklar dekat pintu yang mudah dicapai oleh tangan , arah tuas (kutub) saklar harus
sama baik saat di on kan maupun di off kan, sedangkan pemasangan dan penempatan kotak
kontak disesuaikan dengan beban yang akan disambung. Tinggi penempatan saklar dan kotak
kontak 150 cm diatas lantai.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

2. PENEMPATAN LAMPU PENERANGAN


Didalam menggambar instalasi listrik penernagan, lampu penernagan merupakan bagian
yang sangat penting, pemilihan lampu disesuaikan denganpenggunaan ruang, perhitungan
iluminasi yang teliti tidak terlalu diperlukan dalam penernagan rumah (gedung) , namun
dengan bantuan tabel sangat membantu dalam menentukan tata letak pemasangan lampu
yang tidak menyilaukan.

Tabel 2. Variasi besarnya lumen dalam ruangan.

3. PEMASANGAN GROUNDING (PEMBUMIAN)

Kabel grounding secara umum terkoneksi di kwh meter PLN. Pada saat pemasangan kwh meter,
petugas PLN yang melakukan pemasangan instalasi grounding dan juga menyambung kabel
grounding didalam kwh meter tersebut. Dalam hal ini petugas PLN akan memastikan
grounding terpasang dengan benar. Karena kwh meter adalah milik PLN dan disegel.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL


PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL


PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL


PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

3 . PENGUJIAN INSTALASI LITRIK

Setelah pekerjaan pemasangan instalasi listrik telah selesai maka kita harus menguji kelayakan
instalasi tersebut, untuk mendapatkan sertifikat laik operasi (SLO), maka kita harus
mendaftarkan ke LIT (Lembaga Inspeksi) antara lain PPILN, KONSUIL, atau JASERINDO.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

D. SISTEM MANAJEMENK3

Untuk menunjang pekerjaan dilapangan upaya pekerjaannya menjadi lancar, maka PT. PELITA
ABADI PRATAMA menggunakan :

SISTEM MANAJEMEN K3

Berdasarkan peraturan menteri tenaga kerja No. PER.05/MEN/1996 : sistem manajemen K3 adalah
bagian dari sitem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi , perencanaan,
tanggungjawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan,
penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien , dan produktif.
Tujuan dan sasaran SMK3 adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat
kerja dengan melibatkan unsur manjemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintregrasi
dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.

TUJUAN K3 LISTRIK

1. Menjamin kehandalan instalasi listrik tujuan penggunannya.


2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik : bahaya sentuh langsung, bahaya
sentuhan tidak langsung, bahaya kebakaran.

DASAR HUKUM K3

1. UU NO. 1 THN 1970 : tentang keselamatan kerja


2. UU NO. 15 THN 1985 : tentang ketenagalistrikan
3. Per men NO. 05/MEN/1996 : tentang sistem manajemen K3
4. UU NO. 18 THN 1999 : tentang jasa konstruksi
5. UU NO. 13 THN 2003 : tentang ketenagakerjaan
6. PP NO. 29 THN 2000 : tentang penyelenggaraan jasa konstruksi
7. Kep MEN ESDM NO. 2046 K/40/MEN/2001 : penetapan PUIL 2000 SNI 04-0225 - 2000
sebagai standar wajib.
8. KEP MEN NO. KEP 75/MEN/2002 : pemberlakuan PUIL 2000
9. UU NO. 32 THN 2009 : tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
10. Peraturan menteri PU No. 09/PRT/M/2008 : tentang pedoman sistem manjemen
keselamatan dan kesehatan keselamatan kerja (SMK3) konstruksi bidang umum.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI
PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN
IUJPTL

URAIAN PERUNDANG-UNDANGAN

UU No. 1 Tahun 1970 : tentang keselamatan kerja Bab I


tentang istilah-istilah
Pasal 1 (1) “Tempat kerja” ialah ruangan kerja lapang, tertutup atau terbuka ,bergerak atau tetap diruang
kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat
sumber atau sumber-sumber bahaya yang diperinci dalam pasal 2, termasuk tempat kerja ialah semua
ruangan, lapangan .halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yangberhubungan
dengan tempat kerja tersebut.

Pasal 1 (2) “Pengurus” ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat kerja
atau bagiannya yang berdiri sendiri.

Pasal 1 (6) “Ahli keselamatan kerja” ialah tenaga teknis berkeahlian khusu dari luar departemen tenaga
kerja yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja untuk mengawasi ditaatinya undang-undang ini.

UU No. 15 Tahun 1985 : Tenaga ketenagalistrikan

Pasal 2 (Bab II)


Pembangunan ketenagalistrikan berlandaskan asas manfaat, asas adil dan merata, asas kepercayaan
pada diri sendiri, dan kelestarian lingkungan hidup.

Pasal 3 (bab II)


Pembangunan ketanagalistrikan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.

Pasal 6 (bab V) ayat (3) Usaha penunjang tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) huruf b meliputi :

Konsultasi yang berhubungan dengan ketenagalistrikan. Pembangunan dan


pemasangan peralatan ketenagalistrikan. Pemeliharaan peralatan
ketenagalistrikan.
Pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik.

 Per Men No. 05/MEN/1996 : tentang sistem manajemen K3. UU


NO. 18 Tahun 1999 : tentang jasa konstruksi

Ketentuan umum
Penyelenggara pekerjaan konstruksi wajib memenuh ketentuan tentang keteknikan, keamanan,
keselamatan, dan kesehatan kerja, perlindungan area kerja dan lingkungan untuk mewujudkan tertib
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

UU No. 13 tahun 2003 ; tentang ketenaga kerjaan


PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

Pasal 86. Pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja.

Pasal 87 : setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen SMK3 yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan.

PP No. 29 tahun 2000 : tentang penyelenggaraan jasa konstruksi kewajiban penyediaan jasa.

Pasal 17 :

Menyusun dokumen penawaran yang membuat rencan dan metode kerja perencana biaya, tenaga
terampil dan tenaga ahli, rencana dan anggaran keselamatan dan kesehatan kerja dan peralatan.
Menyerahkan jaminan penawaran.
Menandatangani kontrak kerja konstruksi dalam batas waktu yang ditentukan dalam dokumen
lelang.

Pasal 30 :

Untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggara pekerjaan konstruksi, penyelenggara wajib


memenuhi ketentuan tentang : keteknikan meliputi persyaratan keselamatan umum konstruksi bangunan,
mutu hasil pekerja, mutu bahan baku dan atau komponen bangunan dan mutu peralatan keamanan,
K3 tempat kerja konstruksi perlindungan sosial tenaga kerja. Ketentuan keteknikan diatur oleh menteri
teknis yang bersangklutan.
Ketentuan pembinaan dan pengendalian K3.
Ditempat kegiatan konstruksi diatur lebih lanjut oleh menteri dan menteri teknis.

Kep Men ESDM No.2046 K/40/Men/2001 : penetapan PUIL 2000 SNI 04-0225-2000 sebagai
standar wajib.

Kep Men No. Kep 75/men/2002 : pemberlakuan PUIL 2000

UU No.32 tahun 2009 : tentang perlindungandan pengelolaan lingkungan hidup.


PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

Syarat – syarat keselamatan kerja


Secara jelas dan tegas didalam UU no. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja , ditetapkan syarat-syarat
keselamatan kerja yang harus dipenuhi oleh setiap orang atau yang menjalankan usaha, formal atau
informal, dimanapun berada dalam upaya memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan semua
orang yang berada dilingkungan usahanya.

Syarat keselamatan kerja seperti tersebut pada pasal 3 (1) UU keselamatan kerja dimaksud untuk :

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan


2. Memberikan pertolongan pada kecelakaan
3. Memberikan alat pelindung diri (APD)
4. Mencegah dan mengendalikan timbulnya debu, kotoran kebisingan dan getaran
5. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun psikis,
keracunan infeksi, dan penularan.
6. Memperoleh penjelasan yang cukup dan sesuai.
7. Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
8. Mengamankan dan memperlancar pengankutan orang dan barang.
9. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
10. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat , perlakuan dan
penyimpangan barang.
11. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
12. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerja yang berbahaya.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

PEDOMAN KESELAMATAN KERJA LISTRIK

Pedoman keselamatan kerja listrik menyangkut tenaga kerja, organisasi dan cara kerja, bahan dan
peralatan listrik dan pedomanpertolongan terhadap kecelakaan.

Pekerja listrik harus memiliki jasmani yang baik, rohani yang baik, terampil dan bekerja sesuai dengan
cara yang semestinya.

Pakaian pekerja yang berhubungan dengan kelistrikan harus mengikuti pedoman keselamatan kerja
listrik dan harus memiliki sifat sebagai berikut :

1. Cukup kuat dan tahan gesekan


2. Baju kemeja berlengan panjang dan berkancing pada ujung lengan
3. Celana panjang, ujung kaki celana dapat dilipat dan dikancing.
4. Sepatu bersol karet tidak berpaku dan bersifat isolator
5. Topi helm terbuat dari plastik, kuat dan memiliki isolator yang sesuai dengan
tegangan yang bersangkutan.
6. Sarung tangan panjang, lentur, kuat, dan tahan gesekan terhadap kawat penghantar dan
memiliki daya isolator yang sesuai.

Alat pelindung diri (APD)

APD adalah seperangkat alat yang digunakan untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahay atau kecelakaan kerja.
APD merupakan suatu alat yang dipakai tenaga kerja dengan maksud menekan atau mengurangi resiko
masalah kecelakaan akibat kerja yang timbul akibatnya dapat timbul kerugian bahkan korban jiwa atau
cedera.
Ada 3 faktor utama terjadinya kecelakaan yaitu :

1. Perbuatan manusia yang tidak aman (unsafe action)


2. Kondisi lingkungan yang tidak aman (unsafe condition)
3. Manajemen

Alat pelindung diri sesuai dengan istilahnya, bukan sebagai alat pencegahan kecelakaan namun
berfungsi untuk memperkecil tingkat cederanya.
APD harus memiliki bantuan untuk melindungi seseorang pemakainya dalam melaksanakan
pekerjaannya yang berfungsi menginsolasi tubuh atau bagian tubuh dari bahaya serta dapat memperkecil
akibat / resiko.
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

PROSES KERJA YANG BERKAITAN DENGAN IUJPTL

Sasaran K3

 Terciotanya lingkungan kerja yang aman, efisien dan produktif


 Tidak terjadi kecelakaan (Zero Accident)
 Mencegah dan mengurangi APD yang sesuai dengan bahaya dan resiko yang
bisa timbul ditempat dan lingkungan kerja.

Program K3

 Melaksanakan apa yang tercantum pada sasaran K3 dan penggunaan APD yang
sesuai dengan kondisi lapangan.
 Melaksanakan pekerjaan seefektif dan seefisien mungkin.
 Memastikan semua pekerja mematuhi peraturan yang ditetapkan.

Poster Rambu –Rambu


MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI

1. Pelatihan.

PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI memberikan Pelatihan bertujuan untuk mengembangkan


individu dalam bentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan dan sikap.

2. Pendidikan

PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI memberikan Pendidikan, Pengembangan SDM melalui


pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja, dalam arti pengembangan bersifat
formal dan berkaitan dengan karir.

3. Pembinaan.

PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI memberikan Pembinaan bertujuan untuk mengatur dan
membina manusia sebagai sub sistem organisasi melalui program-program perencana dan
penilaian, seperti man power planning, performance apparaisal, job analytic, job classification dan
lain-lain.

4. Recruitment.

PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI melakukan Recruitment ini bertujuan untuk memperoleh
SDM sesuai klasifikasi kebutuhan organisasi dan sebagai salah satu alat organisasi dalam
pembaharuan dan pengembangan.

4. Melalui Perubahan sistem.

PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI melakukan Perubahan sistem memiliki tujuan untuk
menyesuaikan sistem dan prosedur organisasi sebagai jawaban untuk mengantisipasi ancaman dan
peluang faktor eksternal.

Strategi Pengembangan SDM Pada Perusahaan

PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI melakukan Pengembangan SDM dengan mengembangkan


potensi karyawannya. Strategi pengembangan SDM yang dilakukan oleh perusahaan adalah :

1. Memberi kesempatan

Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyalurkan ide dan gagasan Perusahaan yang
berkembang adalah perusahaan yang mau menerima ide dan gagasan dari para karyawannya.
Dalam suatu perusahaan, karyawan juga berkontribusi dalam mengembangkan perusahaan atau
sebagai roda penggerak suatu perusahaan.

PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI menghargai setiap Karyawan dengan menyediakan tempat
untuk mencurahkan semua ide dan gagasan yang mereka punya. tidak dipungkiri bahwa karyawan
juga memiliki ide dan gagasan yang lebih fresh dan lebih potensial.
Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyalurkan ide mereka, berarti
membiarkan karyawan tersebut berkembang dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.

Hilangkan sikap otoriter yang tidak ingin mendengarkan ide, gagasan ataupun saran dari
karyawannya karena hal tersebut hanya akan membuat karyawan menjadi tidak berkembang dan
kurang produktif serta membentuk karyawan sebagai sebuah mesin untuk bekerja.

2. Memberi penghargaan.

PT. ANUGERAH TEKNIK ENERGI Memberi penghargaan kepada setiap karyawan yang
memberikan Ide serta Prestasi merupakan salah satu strategi pengembangan SDM

Karena pemberian penghargaan merupakan satu bentuk apresiasi yang diberikan oleh perusahaan
kepada karyawannya. Dengan adanya pemberian penghargaan kepada karyawan berprestasi, hal
tersebut akan membuat karyawan lainnya termotivasi untuk dapat menjadi lebih baik. Hal tersebut
akan memberi kontribusi besar terhadap perusahaan dalam mengembangkan perusahaannya.

3. Mengadakan pelatihan.

Pelatihan dilakukan bukan semata-mata untuk pribadi karyawannya saja, namun juga perusahaannya.
Perusahaan tidak akan berkembang tanpa karyawan yang memiliki keterampilan dan minat kerja
yang tinggi. Dengan adanya pelatihan, diharapkan mampu menggali potensi para karyawan dan
mengembangkan keterampilan yang mereka miliki.

Demikian beberapa strategi pengembangan SDM untuk membentuk SDM yang berkualitas yang
memiliki keterampilan dan meningkatkan kemampuan dalam bekerja.

Anda mungkin juga menyukai