Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
KELOMPOK TANI JULI TANI
PROVINSI SUMATERA UTARA
DENGAN
PT. AGRITECH RETAIL INDONESIA
PROVINSI RIAU
TENTANG
PERDAGANGAN KOMODITAS PANGAN STRATEGIS
DALAM RANGKA PENGENDALIAN INFLASI DAERAH

NOMOR :
NOMOR :

Pada hari ini, Kamis tanggal Sembilan bulan September tahun Dua
Ribu Dua Puluh Satu, bertempat di Kota Medan, kami yang bertanda
tangan di bawah ini:

1 YARELI : Ketua Kelompok Tani Juli Tani berdasarkan


. Surat Keterangan dari Dinas Pertanian
Kabupaten Deli Serdang Nomor :
520/30505/VI/2017 tanggal 05 Juni 2017,
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Kelompok Tani Juli Tani, yang berkedudukan di
Jalan Dusun Jogja Desa Sidodadi Ramunia,
Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang,
Provinsi Sumatera Utara, 20552, yang
selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
2 RIO GUSTI FAUZI : Direktur PT. Agritech Retail Indonesia
. berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum
dan HAM RI No. AHU-0062888.AH.01.01 Tahun
2020, dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama PT. Agritech Retail Indonesia, yang
berkedudukan di Jalan Garuda Sakti KM 1, Kel.
1
Simpangbaru, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru,
Provinsi Riau, yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama


disebut PARA PIHAK, dan masing-masing disebut PIHAK, dengan ini
menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa PIHAK KESATU adalah Kelompok Tani yang telah terdaftar
Inventarisasi Kelompok Tani Dinas Pertanian Kab. Deli Serdang dan
Sistem Informasi Menyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN) Kementerian
Pertanian RI.
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah start up yang bergerak di bidang
penjualan produk retail kebutuhan pangan rumah tangga di Kota
Pekanbaru, Provinsi Riau.
3. Bahwa PARA PIHAK adalah Pelaksana yang memiliki kewenangan
berdasarkan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara dengan Pemerintah Provinsi Riau serta provinsi
lainnya di Sumatera tentang Kerjasama Dalam Rangka Peningkatan
Perekonomian Daerah tanggal 10 Januari 2020 dengan Nomor :
01/NK/I/2020, 22/MoU/2020, 415.4/261/2020,
120-04/MoU/GSB-2020, 119/016-KS/B.I/IX/2020, 10/MoU-
KDII/KEPRI/I/2020, 22/I/Disperindag-4.1/2020,
014/KSB/OTDA/I/2020, 415.4/3594/V.26/2020, dan
500/MoU/IV/2020.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK setuju dan sepakat


untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama Perdagangan Komoditas
Pangan Strategis dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah dengan
ketentuan-ketentuan dan Syarat-syarat sebagai berikut:

2
Pasal 1
KETENTUAN UMUM

Dalam Perjanjian Kerjasama ini yang dimaksud dengan:


(1) Komoditas pangan strategis meliputi aneka cabai dan komoditas
pangan strategis lainnya yang memberi pengaruh baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap inflasi;
(2) PARA PIHAK dapat melakukan perdagangan komoditas pangan
strategis tersebut pada poin (1) sesuai kebutuhan masing-masing
dari PARA PIHAK.
(3) Produk yang diperdagangkan PARA PIHAK tidak terbatas pada poin
(1), dapat juga berupa produk pangan olahan atau bukan produk
fresh selama disepakati PARA PIHAK seperti susu kambing, saus
sambal, cabai bubuk, dan produk pangan lainnya;
(4) PIHAK KESATU bertindak sebagai penyedia dan PIHAK KEDUA
sebagai penerima komoditas pangan strategis.

Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud Perjanjian Kerjasama ini adalah sebagai pedoman bagi PARA
PIHAK dalam kerjasama perdagangan komoditas pangan strategis.
(2) Tujuan Perjanjian Kerjasama ini adalah untuk menjamin
ketersediaan komoditas pangan strategis dalam rangka
pengendalian inflasi masing-masing daerah.

Pasal 3
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Perjanjian Kerjasama ini adalah meliputi:


(1) Penyediaan komoditas pangan strategis yang berpengaruh
terhadap inflasi daerah dengan persyaratan kondisi:

3
a. Komoditas pangan dalam keadaan baik dan utuh;
b. Komoditas pangan layak dan memenuhi standar untuk
dikonsumsi masyarakat; dan
c. Memiliki standar harga yang wajar.
(2) Pengiriman komoditas pangan strategis yang berpengaruh
terhadap inflasi daerah dengan persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).

Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN

PARA PIHAK mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:


a. Menyediakan kebutuhan komoditas pangan strategis yang
dibutuhkan dalam rangka pengendalian inflasi daerah;
b. Menerima pesanan kebutuhan komoditas pangan strategis sesuai
sesuai Purchase Order (PO);
c. Memproses pesanan komoditas pangan strategis yang dapat
dipenuhi dari Purchase Order (PO);
d. Menerima Pembayaran atas Purchase Order (PO) yang disetujui
dengan menerbitkan invoice pembayaran;
e. Mengirimkan komoditas pangan strategis yang telah diproses dari
Purchase Order (PO) sesuai alamat pengiriman yang dituju;
f. Melakukan pengecekan barang yang diterima;
g. Menandatangani berita acara serah terima barang jika diperlukan
sesuai kesepakatan PARA PIHAK.

Pasal 5
JANGKA WAKTU

(1) Perjanjian Kerjasama ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak


ditandatangani dan dapat diperpanjang atau diakhiri sesuai
kesepakatan PARA PIHAK.

4
(2) Apabila PARA PIHAK akan memperpanjang atau mengakhiri
Perjanjian Kerjasama ini, maka PARA PIHAK wajib menyampaikan
secara tertulis kepada pihak lainnya, selambat-lambatnya dalam
jangka waktu 1 (satu) bulan sebelum Perjanjian Kerjasama ini
berakhir.
(3) Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini akan di evaluasi setiap 6
(enam) bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 6
HARGA

(1) Dalam pelaksanaan kerjasama disepakati harga terdiri dari:


a. harga sudah termasuk biaya pengiriman; dan
b. harga komoditas pangan strategis mengacu pada ketetapan
harga yang disepakati PARA PIHAK yang dituangkan dalam
Purchase Order (PO).
(2) Dalam hal terjadi kondisi ekstrim yang dapat dibuktikan bahwa
industri sejenis mengalami kenaikan harga melebihi kewajaran,
maka PIHAK KESATU wajib memberikan informasi kepada PIHAK
KEDUA.

Pasal 7
TATA CARA PEMBAYARAN

1) Pembayaran dilakukan sesuai dengan Purchase Order (PO) disertai


dengan bukti pengiriman barang.
2) Dalam hal jumlah komoditas pangan strategis yang dikirimkan
tidak sesuai dengan Purchase Order (PO) atau kurang dari
Purchase Order (PO), maka jumlah yang dibayarkan hanya
sejumlah barang yang diterima oleh PIHAK KEDUA.
3) Pelunasan pembayaran akan dilakukan PIHAK KEDUA kepada
PIHAK KESATU dalam tempo yang disepakati oleh PARA PIHAK.

5
4) Pembayaran dilakukan PIHAK KEDUA dengan cara mentransfer ke
rekening milik PIHAK KESATU yang telah disetujui.
5) Bukti transfer merupakan bukti yang sah bahwa PIHAK KEDUA
telah melakukan pembayaran kepada PIHAK KESATU.

Pasal 8
TATA CARA PEMESANAN

(1) Saat melakukan pemesanan PIHAK KEDUA akan mengirimkan PO


kepada PIHAK KESATU, atau melalui mekanisme lainnya yang
disepakati PARA PIHAK.
(2) Purchase Order (PO) sekurang-kurangnya memuat keterangan
jenis barang, jumlah, dan alamat pengiriman.
(3) PIHAK KEDUA akan membayarkan down payment (pembayaran di
muka) kepada PIHAK KESATU jika diperlukan sesuai kesepakatan
PARA PIHAK.

Pasal 9
PENGIRIMAN

(1) Pengiriman dilakukan sesuai dengan tanggal yang disepakati


PARA PIHAK.
(2) Apabila PIHAK KESATU mengalami kendala produksi dan/atau
pengiriman, maka PIHAK KESATU wajib memberitahukan kepada
PIHAK KEDUA agar pada hari yang sama PIHAK KESATU
mengetahui adanya kendala tersebut.
(3) Selama proses pengiriman, segala kerusakan dan/atau kerugian
yang mungkin akan timbul dalam proses pengiriman menjadi
beban dan tanggung jawab PIHAK KESATU sepenuhnya dan
dengan ini PIHAK KESATU membebaskan PIHAK KEDUA dari
segala tuntutan yang mungkin akan timbul karena kerusakan
dan/atau kerugian tersebut.

6
(4) Barang yang dikirim oleh PIHAK KESATU dapat diasuransikan jika
diperlukan dan menjadi tanggungan PARA PIHAK sesuai
kesepakatan.

Pasal 10
PENGGANTIAN/RETUR

(1) PIHAK KEDUA dapat melakukan retur apabila pada saat


pengecekan serah terima ditemukan kondisi yang tidak sesuai
sebagaimana dalam Pasal 3 Perjanjian Kerjasama ini, sesuai
kesepakatan PARA PIHAK.
(2) PIHAK KESATU berkewajiban untuk melakukan pengiriman
kembali dalam tempo yang disepakati PARA PIHAK setelah
menerima pemberitahuan dari PIHAK KEDUA.

Pasal 11
PAJAK

Seluruh pajak dan bea yang timbul sebagai akibat dari Perjanjian
Kerjasama ini menjadi tanggung jawab dan beban masing-masing PARA
PIHAK sesuai dengan peraturan dan ketentuan perpajakan yang
berlaku.

Pasal 12
KORESPONDENSI

(1) PIHAK KESATU


Nama : YARELI
Alamat : Kelompok Tani Juli Tani
Jalan Dusun Jogja Desa Sidodadi Ramunia,
Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang,
Provinsi Sumatera Utara, 20552

7
Telepon : 0853 6243 7301
Website : poktanjulitani.com
e-mail : relly_afrisca@yahoo.co.id

(2) PIHAK KEDUA


Nama : RIO GUSTI FAUZI
Alamat : PT. Agritech Retail Indonesia
Jalan Garuda Sakti KM 1, Kel. Simpangbaru, Kec.
Tampan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau
Telepon : 0822 6125 2301
Website : www.warungsegar.id
e-mail : warungsegarindonesia@gmail.com

Pasal 13
PENGAKHIRAN PERJANJIAN KERJASAMA

Perjanjian Kerjasama ini berakhir apabila:


a. jangka waktu perjanjian kerjasama ini telah berakhir dan PARA
PIHAK tidak memperpanjang jangka waktu perjanjian kerjasama;
b. terdapat ketentuan perundang-undangan dan kebijakan
Pemerintah yang tidak memungkinkan berlangsungnya Perjanjian
Kerjasama ini dan/atau;
c. salah satu dari PARA PIHAK menyatakan Perjanjian Kerjasama ini
berakhir karena PIHAK lainnya tidak memenuhi kewajibannya
berdasarkan Perjanjian Kerjasama ini.

Pasal 14
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (Force Majeure) adalah
kejadian atau peristiwa yang terjadi di luar kehendak dan kuasa serta
kontrol PARA PIHAK atau salah satu PIHAK sehingga tidak dapat

8
melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian
Kerjasama ini.
(2) Dalam hal terjadinya keadaan memaksa (Force Majeure), maka
PIHAK yang berada dalam keadaan tidak mampu tersebut
harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya
dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja
setelah terjadinya Force Majeure tersebut sebagai pertimbangan
PIHAK lainnya untuk memberikan kemungkinan perpanjangan
jangka waktu pemenuhan kewajibannya.
(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilampaui, maka PIHAK lainnya berhak menolak pengajuan
Force Majeure tersebut.
(4) Pihak yang mengalami Force Majeure harus melaksanakan kembali
kewajibannya sesuai dengan Perjanjian Kerjasama ini setelah
Force Majeure tersebut berakhir.

Pasal 15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Perselisihan yang timbul antara PARA PIHAK mengenai
pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini akan diselesaikan secara
musyawarah.
(2) Bilamana dalam ayat (1) Pasal ini tidak tercapai, maka PARA
PIHAK telah sepakat untuk memilih tempat kedudukan hukum
yang tetap dan tidak berubah di Pengadilan Negeri Medan.

Pasal 16
KETENTUAN LAIN-LAIN
(1) Penambahan dan hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian
Kerjasama ini ditetapkan kemudian atas dasar permufakatan
bersama PARA PIHAK yang dituangkan dalam Perjanjian
Kerjasama tambahan (addendum) yang merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini.

9
(2) Addendum sebagaimana pada ayat (1) harus segera diajukan
dengan penjelasan sebab terjadinya perubahan dalam perjanjian
ini paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum Perjanjian
Kerjasama ini berakhir.

Pasal 17
PENUTUP
Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam
rangkap 4 (empat), 2 (dua) di antaranya bermaterai cukup masing-
masing sama bunyinya dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama untuk PARA PIHAK.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

RIO GUSTI FAUZI YARELI

10

Anda mungkin juga menyukai