Anda di halaman 1dari 13

SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )

1. TUJUAN
1.1. Mencegah adanya niat untuk melakukan pelanggaran sehingga dapat meminimalisir
pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan. Commented [ii1]: Karyawan diganti dg insan pt tj
1.2. Untuk mendapatkan informasi adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan
1.3. Sebagai upaya untuk mewujudkan tata kelola Perusahaan yang baik.

2. RUANG LINGKUP
2.1. Laporan dugaan pelanggaran karyawan
2.2. Laporan dugaan pelanggaran melalui media yang ada di Perusahaan
2.3. Informasi dan validasi data bukti pelanggaran
2.4. Audit investigasi.

3. REFERENSI
3.1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tanggal 14 Februari 1962 tentang Perusahaan Daerah;
3.2. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
3.3. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah;
3.4. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 4 Tahun 2014 tanggal 11
Maret 2014 tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah Perseroan Terbatas
Transportasi Jakarta sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Nomor 17 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 4
tahun 2014 tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah Perseroan Terbatas
Transportasi Jakarta;
3.5. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 71 tahun 2003 tentang Pembinaan dan
Pengembangan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta;
3.6. Keputusan Gubernur DKI Jakarta nomor 96 Tahun 2004 tentang Penerapan Praktik Good
Corporate Governance (GCG) pada Badan Usaha Milik Daerah di lingkungan Provinsi DKI
Jakarta
3.7. Surat Keputusan Direksi PT Transportasi Jakarta nomor : 22/SKP-PT.TJ/III/2019
tanggal Maret 2019 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan.
3.8. Peraturan Direksi PT Transportasi Jakarta nomor : 02/PDir-PT.TJ/VIII/2019 tanggal 30
Agustus 2019 tentang Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) di
Lingkungan PT Transportasi Jakarta.
Tambah PP No 54 tahun 2017 tentang BUMD

4. DEFINISI
4.1. Whistleblowing System adalah aplikasi yang disediakan oleh PT Transportasi Jakarta untuk Commented [ii2]: Ganti dg system, krn aplikasi bagian
masyarakat dan karyawan PT Transportasi Jakarta yang memiliki informasi dan ingin dari system
melaporkan adanya perbuatan yang berindikasi pelanggaran di lingkiunguan PT
Transportasi Jakarta
4.2. Pelapor adalah seseorang atau sekelompok orang baik masyarakat atau karyawan PT
Transportasi Jakarta yang melaporkan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh
insan PT Transportasi Jakarta
4.3. Pelaporan adalah proses atau cara seseorang melakukan laporan adanya dugaan
pelanggaran yang dilakukan oleh insan PT Transportasi Jakarta
4.4. Ambasador adalah duta/seorang wakil dari divisi yang dipilih oleh karyawan divisi yang
bersangkutan.

Halaman | 1
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )

4.5. Indikasi pelanggaran adalah tanda-tanda yang patut diduga adanya kecurangan atau
kesalahan
4.6. Pelanggaran adalah perbuatan yang dilakukan oleh Insan PT Transportasi Jakarta baik
disengaja maupun karena kelalain yang dapat berdampak pada kesalahan prosedur,
kerugian maupun korban jiwa dan harta benda
4.7. Validasi data adalah proses untuk memastikan bahwa program beroperasi dengan data
yang benar dan berguna/berfungsi
4.8. Investigasi adalah proses / upaya melakukan penelitian , penyelidikan, pengusutan,
pencarian , pemeriksaan dan pengumpulan data, informasi dan temuan lainnya untuk
mengetahui atau membuktikan kebenaran atau kesalahan sebuah fakta
4.9. Tim Investigasi adalah sekumpulan orang berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh
pimpinan untuk melakukan serangkaian penyelidikan, pemeriksaan dan pengumpulan bukti
berupa dokumen, alat dan benda-benda lain yang diperlukan
4.10. Bukti awal adalah benda/alat/surat/foto/tulisan/rekaman suara yang mempunyai nilai
kebenaran atas adanya dugaan pelanggaran.

5. KEBIJAKAN
5.1 Standar Etika Jajaran Manajemen dan Karyawan
Kelangsungan hidup suatu Perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja dan citra Perusahaan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Perusahaan untuk mengatur perilaku yang beretika dalam
pelaksanaan aktivitas sehari-hari.
5.1.1 Sikap Dasar
a. Patuh terhadap Ketentuan dan Nilai-nilai Budaya Perusahaan untuk
menjaga dan mempertahankan image/citra reputasi Perusahaan.
b. Malu untuk berbuat hal-hal yang diluar Kepatuhan.
c. Jujur dan disiplin dalam bekerja.
d. Terbuka dan senantiasa meningkatkan pengetahuan serta kemampuan
diri.
e. Saling menghargai dan sopan terhadap sesama.
f. Egaliter (kebersamaan dan kesetaraan).
g. Peduli dan tanggap terhadap keluhan.
5.1.2 Perilaku didalam dan diluar Perusahaan
a. Melakukan pekerjaan dengan antusias, keras, cerdas, ikhlas, dan penuh
tanggungjawab;
b. Masing-masing individu merupakan bagian dari Perusahaan yang harus saling
mendukung dan berkepentingan terhadap kemajuan maupun kelangsungan operasi
Perusahaan;
c. Senatiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesionalisme dan kompetensi
(keahlian/skill, pengetahuan/knowledge, sikap/attitude) dengan bekerja memenuhi
sasaran kerja yang ditentukan;
d. Selalu menjaga perilaku sopan dan santun baik didalam maupun diluar tugas;
e. Tidak melakukan penekanan atau intimidasi, penghinaan atau berkata kasar,
pelecehan ataupun provokasi, dan tidak menimbulkan presaingan tidak sehat
diantara sesama Insan PT Transportasi Jakarta;
f. Menjaga dan menghormati hal yang bersifat pribadi sesama Insan PT Transportasi
Jakarta, seperti Agama, hari libur Agama/Nasional, Status, Suku/Ras dan Keluarga;

Halaman | 2
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )

g. Disiplin, tidak meninggalkan aktivitas kerja sebelum waktunya tanpa izin dari
atasan dan tidak memalukan aktivitas lain untuk kepentingan pribadi atau pihak
diluar Perusahaan tanpa izin selama jam kerja.
h. Memiliki sikap terbuka terhadap kemungkinan adanya perbedaan pendapat
didalam merumuskan keputusan;
i. Tidak melalaikan tugas dan pekerjaan sehingga mengakibatkan kerugian
Perusahaan;
j. Tidak mabuk, memakai narkotik dan obat berbahaya maupun memperdagangkan
minuman keras, narkoba dan sejenisnya ditempat kerja atau diluar Perusahaan;
k. Tidak membujuk Pimpinan, Bawahan dan atau seasama Insan PT Transportasi
Jakarta untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Hukum atau
kesusilaan;
l. Tidak melakukan perbuatan asusila seperti pelecehan seksual, pencemaran nama
baik atasan maupun bahan serta keluarganya;
m. Tidak menerima suap dan melakukan penyuapan.
5.1.3 Komitmen Insan Perusahaan
Dalam rangka meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan Perusahaan, maka seluruh
Insan PT. Transportasi Jakarta berkomitmen untuk :
1. Senantiasa berfikir dan berperilaku secara korporasi dan tidak sektoral dengan
mengutamakan kepentingan Perusahaan diatas kepentingan pribadi dan atau
kelompok untuk memberikan nilai tambah bagi Perusahaan.
2. Melaksanakan tugas secara profesional dengan penuh tanggungjawab serta
menjunjung tinggi integritas, kejujuran dan semangat kebersamaan.
3. Peduli dan tanggap terhadap keluhan/masukan dari stakeholders dan segera
menindaklanjutinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
4. Bekerja keras serta berusaha mencari cara yang terbaik dalam menyelesaikan
tugas secara efektif dan efisien.
5. Memiliki motivasi yang kuat untuk mengembangkan diri dalam rangka
meningkatkan kompetensi dan memperluas pengetahuan.
6. Mematuhi seluruh ketentuan dan nilai-nilai Perusahaan untuk menjaga dan
mempertahankan citra Perusahaan.
7. Membuat dan memahami Rencana Kerja/Sasaran Kerja sesuai dengan ruang
lingkup tugasnya.
8. Mempertimbangkan setiap risiko yang ada dalam menjalankan setiap penugasan.
5.1.4 Menjaga Nama Baik Perusahaan
Dalam rangka menjaga nama baik Perusahaan, setiap Insan PT. Transportasi Jakarta
diwajibkan untuk :
1. Menjaga perilaku sopan dan santun baik didalam maupun diluar pekerjaan.
2. Menghindari Perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan Norma
Agama,hukum, dan etika kesusilaan. Antara lain : mengonsumsi, mengedarkan,
dan menjual hal-hal yang berkaitan dengan narkotika, dan obat-obatan terlarang
lainnya. Minum-minuman keras dan perjudian dalam bentuk apapun,
perselingkuhan serta LGBT.
3. Tidak melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat
Perusahaan.
4. Menghindari untuk memasuki tempat-tempat yang dapat mencermarkan
kehormatan atau martabat Perusahaan.

Halaman | 3
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )

5. Menghindari Perbuatan yang berpotensi tindak pelanggaran terhadap hukum dan


peraturan yang berlaku.
6. Menghindari perbuatan atau komentar dalam media sosial yang dapat berdampak
negatif bagi Perusahaan.
5.1.5 Menjaga Hubungan Baik antar Insan PT. Transportasi Jakarta
Dalam rangka menjaga hubungan baik dan meningkatkan sinergi antar Insan PT
Transportasi Jakarta. Setiap insan diwajibkan untuk :
1. Menjaga perilaku sopan santun sesama Insan PT Transprotasi Jakarta.
2. Saling menghargai diantara Insan PT Transportasi Jakarta, tidak meremehkan dan
membeda-bedakan satu dengan lainnya.
3. Bersedia berbagi Pengetahuan dan keterampilan serta membantu rekan kerja
lainnya tanpa merasa takut tersaingi.
4. Senantiasa Jujur dan berfikir positif dalam berinteraksi dengan sesama Insan PT
Transportasi Jakarta.
5.1.6 Melindungi Informasi Perusahaan (Intangible Asset)
Setiap Insan PT Transportasi Jakarta, sesuai dengan kewenangan dan Lingkup
pekerjaannya memiliki akses terhadap informasi Perusahaan, baik yang bersifat umum
maupun yang bersifat rahasia. Berkaitan dengan hal tersebut, Insan PT Transportasi
Jakarta bertanggungjawab untuk :
1. Melindungi informasi rahasia Perusahaan baik saat masih aktif bekerja maupun
sudah tidak bekerja atau tidak mempunyai ikatan kerjasama dengan Perusahaan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Menggunakan informasi Perusahaan baik yang bersifat umum dan khusus hanya
untuk kepentingan Perusahaan.
3. Penyebaran Informasi yang bersifat rahasia baik secara lisan maupun tulisan
kepada pihak lain berupa perorangan, Perusahaan, asosiasi, atau badan hukum
lainnya dilakukan oleh Pejabat yang ditunjuk oleh Perusahaan/Kepala Divisi
Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Masyarakat.
5.1.7 Pengelolaan Data Perusahaan dan Penyusunan Laporan
Setiap Insan PT Transportasi Jakarta hendaknya mendukung terlaksananya
pengelolaan data secara rapi, tertib, teliti, akurat, dan tepat waktu dengan cara:
1. Memberikan data yang dapat dipertanggungjawabkan dan tidak melanggar
hukum.
2. Tidak menyembunyikan data dan dokumen Perusahaan, baik ketika menjabat
ataupun setelah selesai masa tugas/jabatannya.
3. Menyerahkan dokumen/berkas-berkas Perusahaan kepada karyawan yang
berwenang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4. Tidak diperkenankan memalsukan catatan, dokumen, dan Informasi Perusahaan.
5. Menggunakan/menyebarkan dan memusnahkan data, catatan, dan dokumen,
Perusahaan harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang.
6. Tidak diperkenankan untuk menggunakan data, catatan, dan dokumen
Perusahaan untuk kepentingan pribadi dan berpotensi merugikan Perusahaan dan
berimplikasi kepada Stakeholders.
7. Mencatat data dan menyusun laporan berdasarkan sumber yang benar, diverifikasi
keakuaratanya dan dapat dipertanggungjawabkan.
8. Menyampaikan laporan secara benar, lengkap, singkat, jelas, tepat isi dan tepat
waktu, serta relevan untuk proses pengambilan keputusan.
5.1.8 Menjaga dan Menggunakan Aset Perusahaan

Halaman | 4
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )

Aset merupakan sumber daya yang dimiliki Perusahaan untuk digunakan dalam upaya
pencapaian tujuan perusahan, perlindungan dan penggunaan Aset merupakan bagian
dari upaya untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perusahaan, untuk itu setiap
Insan PT Transportasi Jakarta wajib :
1. Menggunakan Aset Perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan
secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Melindungi, memelihara, mengamankan, dan menyelamatkan aset Perusahaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk tidak meminjamkan, menjual,
mengadaikan dan menyewakan.
3. Menggunakan Aset Perusahaan sesuai jabatan, kewenangan dan lingkup pekerjaan
yang sedang dilaksanakan.
5.1.9 Menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup
Keselamatan, Kesehatan, Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) merupakan hal yang
penting untuk mendukung keberhasilan aktivitas usaha Perusahaan. Oleh karena itu
Insan PT Transportasi Jakarta dalam bekerja harus:
1. Mentaati setiap peraturan/ketentuan yang berlaku tentang Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Melakukan pencegahan untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan,
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
3. Menghindari segala perbuatan yang dapat mencelakakan diri sendiri atau orang
lain, mengganggu kesehatan, seperti minuman yang memabukkan, mengonsumsi
obat-obatan terlarang, LGBT dan lainnya sesuai ketentuan Perusahaan.
4. Memahami tindakan pertama yang harus dilakukan sesuai dengan standar dan
prosedur yang berlaku dalam upaya penyelamatan jika terjadi kecelakaan kerja dan
keadaan darurat.
5. Mengikuti pelatihan K3LH diadakan oleh Perusahaan.
6. Mematuhi larangan merokok ditempat-tempat umum maupun di lingkungan
Perusahaan.
7. Melaporkan setiap insiden dan kecelakaan kerja yang terjadi kepada pemimpin unit
masing-masing dan instansi berwenang terkait dalam batas waktu yang
ditentukan.
8. Melakukan evaluasi dan tindakan perbaikan secara terus menerus dalam bidang
keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan secara berkala.
5.1.10 Memberi dan/atau Menerima Hadiah, Jamuan, Hiburan, dan Donasi
perilaku Insan PT Transportasi Jakarta terkait dengan pemberian dan/atau penerimaan
hadiah :
1. Tidak diperbolehkan untuk menerima dan/atau memberi Hadiah, Cinderamata,
jamuan bisnis ataupun fasilitas lainnya yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan dan melanggar Ketentuan yang berlaku.
2. Hadiah yang diterima karena berkaitan dengan undian yang diselenggarakan oleh
pihak ketiga yang ada hubungannya dengan Perusahaan diserahkan dan dicatat
sebagai Aset Perusahaan.
3. Mengadakan jamuan bisnis dengan mitra usaha dan/atau stakeholders selama
ditujukan untuk kepentingan Perusahaan, dengan biaya yang dapat
dipertanggungjawabkan dan dalam batas-batas yang wajar ditempat yang tidak
menimbulkan citra negatif terhadap Perusahaan.
4. Menyerahkan/Menerima hadiah dan /atau cinderamata dari pihak ketiga yang
kegiatannya dibiayai oleh Perusahaan, harus menjadi milik Perusahaan.

Halaman | 5
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )

5. Semua pengeluaran yang berkaitan dengan pemberian hadiah, cinderamata, dan


jamuan bisnis harus mendapat otorisasi pejabat Perusahaan yang berwenang.
6. Dilarang untuk menerima/memberikan suap atau menjanjikan memberi/menerima
suap.
7. Dilarang menggerakan orang lain diluar Perusahaan untuk melakukan penyuapan
kepada Insan PT Transportasi Jakarta dalam segala bentuk apapun. Baik dalam
melakukan aktivitas bisnis didalam lingkungan Perusahaan maupun diluar
lingkungan Perusahaan.
8. Dilarang memberikan/menawarkan secara langsung atau tidak langsung suatu
hadiah atau pembayaran lainnya yang tidak wajar kepada Pihak lain diluar
Perusahaan untuk memperoleh keuntungan atau perlakukan istimewa dalam
melakukan transaksi bisnis Perusahaan.
9. Donasi pada prinsipnya diberikan kepada pihak luar sepanjang sesuai dengan
kebijakan Perusahaan, batas kepatutan, untuk tujuan sosial, seperti donasi untuk
bencana alam.
5.1.11 Benturan Kepentingan
Dalam rangka menghindari benturan kepentingan Insan PT Transportasi Jakarta
senantiasa :
1. Menjalankan tugas dan kewajiban dengan mendahulukan kepentingan Perusahaan
diatas kepentingan pribadi atau keluarga, maupun pihak lainya.
2. Tidak meyalahgunakan jabatan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi,
keluarga dan pihak-pihak lain.
3. Apabila terdapat benturan kepentinga, maka yang bersangkutan tidak
diperkenankan ikut serta dalam Proses pengambilan keputusan.
4. Direksi membuat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan atas setiap
keputusan yang dibuat olehnya.
5. Tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan kegiatan Perusahaan.
5.1.12 Aktivitas Politik
Perusahaan Menjamin seluruh Insan PT Transportasi Jakarta untuk dapat
melaksanakan hak politiknya, namun untuk menghindari terjadinya benturan
kepentingan, maka :
1. Tidak melarang dan tidak mencegah Insan PT Transportasi Jakarta untuk
melaksanakan haknya untuk memberikan suara dalam pemilihan umum.
2. Tidak diperkenankan menjadi Pengurus dan Anggota partai politik.
3. Tidak memanfaatkan nama, asset dan potensi Perusahaan untuk tujuan politik
tertentu.
4. Tidak mengatasnamakan Perusahaan.
5. Tidak membuat kesepahaman, perikatan, pernyataan baik secara langsung
maupun tidka langsung yang dapat menunjukan bahwa Perusahaan memiliki
keterikatan dengan Partai Politik manapun.

5.2 Disiplin dan Tata Tertib Karyawan

5.2.1 Pasal 39 – Pedoman Umum Pelakanaan Tugas/Pekerjaan

1. Setiap Karyawan wajib memahami tugas dan tanggungjawabnya dan


harus mempersiapkan diri dalam pelaksanaan tugas/pekerjaannya
dengan sebaik-baiknya.
2. Setiap Karyawan harus menyadari bahwa setiap pelaksanaan

Halaman | 6
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )

tugas/pekerjaan mengandung risiko, yang akan berakibat terhadap


kerugian, baik moril dan materil, yang pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap tingkat kesejahteraan Karyawan.
3. Setiap tugas/pekerjaan harus dilengkapi dengan Prosedur dan
ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap
Karyawan sesuai dengan bidang
tugas/pekerjaannya, terhadap setiap pelanggaran pada ketentuan
ketentuan diamksud, dikenakan hukuman disiplin sebagaimana diatur dalam
peraturan Perusahaan ini.
4. Setiap Karyawan wajib melaksanakan fungsi pengawasan secara
hierarkis yang berkesinambungan.
5. Perusahaan wajib menyediakan setiap perlengkapan/fasilitas kerja yang
sudah diatur berdasarkan Prosedur Kerja sesuai persyaratan yang
ditentukan, untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya oleh karyawan
dalam melaksanakan tugas/pekerjaannya.
6. Ketentuan tentang perlengkapan atau fasilitas kerja karyawan
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi tersendiri.

5.2.2 Pasal 40 – Kewajiban dan Larangan

1. Karyawan wajib untuk :


a. Mentaati Ketentuan dalam Peraturan Perusahaan ini dan ketentuan
perundang-undangan maupun Peraturan lainnya yang berlaku di Perusahaan.
b. Memelihara suasana kekeluargaan dan saling menghormati serta bersikap dan
berlaku sopan terhadap sesama karyawan, atasan maupun bawahan.
c. Mewujudkan dan memelihara persatuan dan kesatuan karyawan,
mendahulukan kepentingan Perusahaan diatas kepentingan pribadi dan/atau
golongan.
d. Mematuhi Peraturan-peraturan tentang tata tertib disiplin kerja dan mengerti
serta memahami terhadap larangan-larangan yang diberlakukan berikut jenis
sanksi atas pelanggaran yang dilakukan.
e. Melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab.
f. Mematuhi segala instruksi baik lisan maupun tertulis dari Direksi, Pejabat lain
yang berwenang untuk itu, serta atasan masing-masing demi kelancaran kerja.
g. Berusaha untuk memajukan, mengamankan,dan menjaga nama baik
Perusahaan.
h. Menjaga data/informasi kerahasiaan Perusahaan.
i. Menjaga nama baik, tidak melakukan perbuatan asusila atau perbuatan lain
yang merugikan Perusahaan.
j. Mengetahui kewajiban dan melaksanakan dengan penuh tanggungjawab serta
selalu berusaha meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas kerja.
k. Melayani pelanggan sesuai dengan Prosedur yang ditetapkan Perusahaan serta
berlaku profesional, sopan dan wajar.
l. Memberitahukan setiap perubahan personal data Karyawan kepada atasan dan
bagian Sumber Daya Manusia, selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah
adanya perubahan domisili atau status.
2. Karyawan yang menjadi atasan wajib untuk :

Halaman | 7
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )

a. Bersikap dan memberi tauladan serta memperlakukan bawahannya sesuai


dengan tugas yang ditentukan Perusahaan secara wajar, adil, jujur, dan sopan.
b. Memberikan Petunjuk dan bimbingan yang jelas kepada bawahannya
mengenai pekerjaan yang harus dilaksanakan.
c. Turut bertanggungjawab atas pelaksanaan Tata Tertib Perusahaan serta
tegaknya kedisiplinan karyawan yang berada dibawah pengawasannya.
d. Memberikan sanksi kepada bawahannya yang menyalahi tata tertib kerja dan
aturan kedisiplinan.
3. Tata tertib berpakaian :
a. Karyawan selama masa kerja diwajibkan untuk mengenakan sepatu dan
pakaian kerja yang rapih, bersih serta sopan, pada saat pelaksanaannya akan
diatur didalam peraturan tersendiri.
b. Karyawan wajib menggunakan kartu tanda pengenal atau ID Card dan
perlengkapan lain yang diperlukan/ditentukan baginya, selama berada
dilingkungan Perusahaan.
c. Kehilangan dan/atau kerusakan pakaian seragam serta tanda pengenal
dan/atau perlengkapan lain menjadi tanggungjawab karyawan yang
bersangkutan.
4. Tata tertib kehadiran :
a. Karyawan wajib hadir dan bekerja pada waktu yang ditetapkan.
b. Karyawan wajib melakukan pencatatan kehadiran dan kepulangan dengan
menggunakan mesin absensi.
c. Karyawan wajib meminta izin terlebih dahulu kepada atasan apabila akan
dating terlambat dan/atau pulang sebelum waktunya dan memberitahukan
selanjutnya kebagian personalia secara tertulis.
d. Karyawan wajib meminta izin secara tertulis kepada atasan apabila
berhalangan masuk kerja, baik karena sakit atau alas an-alasan lainnya,
termasuk juga keluar kantor pada waktu jam kerja, baik untuk kepentingan
Perusahaan maupun pribadi,kecuali dalam hal yang sifatnya mendesak atau
mendadak, dan untuk itu wajib menunjukan bukti yang sah dan kuat.
e. Karyawan yang tidak masuk kerja dengan alasan sakit wajib memberitahukan
atasannya dan menyerahkan surat dokter sesaat setelah masuk kerja kembali.
Jika karyawan tidak membuktikan surat keterangan sakit dari dokter, maka
akan dianggap mangkir.
5. Tata Tertib Penggunaan Peralatan Kerja :
a. Karyawan wajib menjaga, memelihara, dan merawat barang-barang milik
Perusahaan dengan sebaik-baiknya.
b. Karyawan wajib segera melaporkan kepada atasannya atas kehilangan atau
kerusakan perlengkapan peralatan kerja dan harta milik Perusahaan.
c. Karyawan dilarang membawa, menyalahgunakan/memindahkan perlengkapan
peralatan/kerja dan harta milik Perusahaan dari tempat atau lokasi yang telah
ditentukan tanpa izin atasan dilingkungan Perusahaan.
d. Karyawan wajib melaporkan kepada Satuan Pengamanan apabila membawa
barang-barang milik Perusahaan, sebelum meninggalkan pintu Perusahaan.

6. Tata Tertib Kebersihan, Keselamatan, dan kesehatan Lingkungan Kerja :


a. Karyawan wajib mentaati Peraturan dan Standar Prosedur Umum yang berlaku
tentang :

Halaman | 8
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )

1. Kebersihan, Keselamatan, dan Kesehatan Lingkungan Kerja.


2. Keamanan dan Pengamanan Kerja.
3. Administrasi.
b. Karyawan dilarang merokok di area gedung dan sekitarnya kecuali di area yang
tertulis bebas merokok.

7. Setiap karyawan, dilarang :


a. Melanggar Peraturan Perusahaan ini dan ketentuan Perundang-undangan
serta Peraturan lainnya yang berlaku di Perusahaan.
b. Melakukan tindakan dan/atau perbuatan sebagaimana disebutkan dalam pasal
41 tentang Jenis Pelanggaran Disiplin.
c. Menyalahgunakan wewenang/jabatan/atau melakukan tindakan manipulasi
untuk kepentingan pribadi, golongan ataupun pihak lain.
d. Meminjamkan barang dan/atau uang milik Perusahaan secara tidak sah kepada
siapapun yang bukan merupakan bagian tugas, pekerjaan dan
tanggungjawabnya.
e. Meminta maupun menerima suatu pemberian dari pihak lain atau memberikan
perlakua istimewa yang diketahui atau diduga pemberian atau perlakuan
tersebut bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan karyawan yang
bersangkutan yang dapat merugikan Perusahaan.
f. Melakukan tindak korupsi, kolusi dan nepotisme.
g. Menjual atau memperdagangkan apapun juga atau mengedarkan,
menempelkan selembaran atau poster-poster yang bersifat propaganda di
lingkungan Perusahaan.
h. Membawa senjata api, senjata tajam atau barang yang dilarang oleh Negara
kedalam lingkungan Perusahaan, terkecuali bagi karyawan untuk menunjang
pekerjaan.
i. Melakukan perjudian ataupun taruhan dalam bentuk apapun di lingkungan
Perusahaan.
j. Membawa atau mengonsumsi minuman keras atau yang mengandung
narkotika atau obat-obatan psikotropika dilingkungan Perusahaan dan/atau
diluar lingkungan Perusahaan.

5.2.2 Pasal 41 – Jenis Pelanggaran Disiplin

1. Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan Karyawan yang
melanggar tata tertib kerja, Kewajiban dan larangan bagi Karyawan dan
Peraturan/Kebijakan yang berlaku di Perusahaan yang dapat menyebabkan
dijatuhkannya sanksi kepada karyawan.
2. Jenis-jenis pelanggaran disiplin, terdiri dari :
a. Pelanggaran Disiplin Tingkat Surat Peringatan Pertama.
b. Pelanggaran Disiplin Tingkat Surat Peringatan kedua.
c. Pelanggaran Disiplin Tingkat Surat Peringatan Ketiga.
d. Pelanggaran Disiplin Tingkat Kesalahan Berat.

5.2.3 Pasal 42 – Surat Peringatan

Halaman | 9
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )

1. Surat Peringatan adalah surat keputusan yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan
disampaikan kepada Karyawan yang telah melakukan pelanggaran peraturan tata
tertib dan disiplin kerja di luar kesalahan berat.
2. Surat Peringatan terdiri atas :
a. Surat Peringatan Pertama.
b. Surat Peringatan Kedua.
c. Surat Peringatan Ketiga.
3. Surat Peringatan dapat dikeluarkan baik secara berturut-turut (berjenjang) maupun
secara tidak berturut-turut. Surat Peringatan yang dikeluarkan secara berturut-turut
(berjenjang) merupakan Surat Peringatan yang dikeluarkan berkaitan dengan
terjadinya pengulangan perbuatan pelanggaran terhadap ketentuan yang sejenis
atau perbuatan pelanggaran lain yang dapat dikenakan Surat Peringatan yang sama.
4. Surat Peringatan Pertama, Kedua, dan Ketiga, Masing-masing memiliki masa
berlaku paling lama 6 (bulan) bulan.
5. Apabila masa berlaku Surat Peringatan belum selesai dijalani, lalu Karyawan
melakukan kembali Pelanggaran tata tertib dan disiplin kerja, maka kepada yang
bersangkutan dikenakan Surat Peringatan yang lebih tinggi.
6. Apabila masa berlaku Surat Peringatan dimaksud Ayat (4) Pasal ini adalah Surat
Peringatan ketiga dan karyawan melakukan kembali pelanggaran tata tertib dan
disiplin kerja, maka kepada yang bersangkutan dikenakan pemutusan Hubungan
Kerja. Commented [ii3]: Ini tdk perlu

6. PENJELASAN PROSEDUR

PELAPOR

6.1 Melaporkan secara langsung kepada Tim Pengelola WBS tentang adanya indikasi
pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan melalui sarana/media Commented [ii4]: Diganti dg insan pt TJ
pelaporan yang telah disediakan oleh Perusahaan seperti : website, email, SMS, WA, atau
surat resmi.
6.2 Mengisi data Pribadi terkait Identitas Pelapor atau anonim
6.3 Memiliki/Menyerahkan bukti awal tentang adanya dugaan pelanggaran kepada
Tim pengelola WBS.

AMBASADOR WBS
6.4 Menerima Laporan/Informasi dari Pelapor/Melaporkan adanya dugaan tindak
Pelanggaran Karyawan kepada Tim Pengelola WBS melalui sarana/
Media Pelaporan yang telah disediakan oleh Perusahaan seperti : Website,
Email, SMS, WA, atau Surat resmi.
6.5 Meminta/Menyerahkan Bukti Awal adanya dugaan Pelanggaran Karyawan
kepada Tim Pengelola WBS.

TIM PENGELOLA WBS


6.6 Membuat Pelaporan melalui Sarana/media Pelaporan yang telah disediakan
oleh Perusahaan.
6.7 Menerima Pelaporan tentang dugaan Pelanggaran, baik melalui sarana/media
Pelaporan yang telah disediakan oleh Perusahaan, maupun dari Ambasador

Halaman | 10
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )

WBS.
6.8 Melakukan Validasi/Verifikasi kesesuaian Laporan tentang dugaan Pelanggaran
dengan bukti awal.
6.9 Meminta Informasi data tambahan yang diperlukan kepada Pelapor jika Informasi
mengenai Laporan tersebut belum Lengkap.
6.10 Menentukan keputusan dari Hasil Validasi data/Informasi Laporan WBS apakah
sudah memenuhi unsur 4W+1H serta bukti awal yang cukup.
6.11 Melaporkan Hasil Validasi kepada Direktur Utama atau Komisaris Utama.
6.12 Membuat Laporan kegiatan Pengelolaan WBS secara Periodik (minimal satu
tahun sekali) kepada Direktur Utama dan Komisaris Utama.

TIM PENANGANAN WBS


6.13 Melakukan Validasi Data/Informasi dan pengumpulan Bukti awal kebenaran
pengaduan baik dari pelapor ataupun pihak terkait lainnya.
6.14 Menentukan Keputusan tentang Hasil Validasi Data/Informasi Laporan WBS apakah sudah
memenuhi unsur 4W+1H serta bukti awal yang cukup.
6.15 Melaporkan Hasil validasi kepada Direktur Utama atau Komisaris Utama (sesuai dengan
kategori terlapor) bahwa atas pengaduan yang telah
Divalidasi kemudian akan dilakukan Investigasi.
6.16 Tim Penanganan WBS membentuk Tim Investigasi untuk melakukan Audit Investigasi atas
dugaan Pelanggaran yang sudah disetujui oleh
Direktur Utama/Komisaris Utama.
6.17 Meminta/Mengumpulkan Laporan Hasil Audit Investigasi/Melakukan
Pemeriksaan hasil Audit dari Tim Investigasi terhadap Laporan WBS yang telah
Memenuhi 4W+1H disertai dengan bukti awal yang cukup.
6.18 Melakukan Review terhadap Laporan Hasil Audit Investigasi dari Bukti awal
yang telah dikumpulkan, kemudian membuat keputusan terhadap
Hasil Audit Investigasi.
6.19 Membuat Laporan Hasil pemeriksaan/Audit dan menyampaikannya kepada
Direktur Utama/Komisaris Utama (sesuai dengan kategori terlapor).
6.20 Mengumpulkan Laporan Hasil Pemeriksaan yang sudah diputuskan Proses
tindak Lanjutnya oleh Direktur Utama/Komisaris Utama, Jika :
a. Bukti Pelanggaran Kurang : Melakukan pencarian Bukti Tambahan
terkait Pelanggaran berdasarkan
rekomendasi dari Direktur Utama/
Komisaris Utama.
b. Tidak Cukup Bukti : Melakukan penutupan Laporan
Pelanggaran Berdasarkan Rekomendasi
dari Direktur Utama/Komisaris Utama,
dan kemudian diarsip.

c. Cukup Bukti : Melakukan Proses tindak lanjut


berdasarkan Rekomendasi dari Direktur
Utama/Komisari Utama, yaitu :
- Memberikan Sanksi sesuai ketentuan
yang berlaku.
- Meneruskan Laporan Pelanggaran

Halaman | 11
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )

kepada Instansi yang berwenang.

TIM INVESTIGASI
6.21 Melakukan Pemeriksaan khusus/Audit Investigasi terhadap Laporan WBS yang
telah memenuhhi 4W+1H dengan bukti awal yang cukup.
6.22 Melakukan Analisa dan Evaluasi dari hasil Pemeriksaan/Audit Investigasi.
6.23 Membuat Laporan Hasil Audit Investigasi untuk disampaikan kepada :
a. Direktur Utama, untuk Pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan satu
tingkat dibawah direksi dan seterusnya.
b. Komisaris Utama, untuk pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi dan Anggota
Komisaris

DIREKTUR UTAMA/KOMISARIS UTAMA


6.24 Menerima Laporan Hasil Audit Investigasi dari Tim Investigasi yang dibentuk
oleh Tim Penanganan WBS.
6.25 Melakukan Evaluasi Laporan Hasil Audit Investigasi yang kemudian akan
dilakukan Keputusan terhadap Laporan Pelanggaran tersebut.
6.26 Menentukan Keputusan Hasil Investigasi dengan ketentuan,Jika :
a. Bukti Pelanggaran Kurang : Direktur Utama/Komisaris Utama
merekomendasikan Tim Penanganan WBS
untuk Melakukan pencarian Bukti
tambahan terkait pelanggaran.
b. Tidak Cukup Bukti : Direktur Utama/Komisaris Utama
merekomendasikan Tim Penanganan WBS
untuk menutup Laporan Pelanggaran
tersebut.
c. Cukup Bukti : Direktur Utama/Komisaris Utama
melakukan rekomendasi kepada Tim
Penanganan WBS untuk melakukan Proses
Tindak Lanjut Laporan Pelanggaran,yaitu :
- Memberikan Sanksi sesuai Ketentuan yang
berlaku.
- Meneruskan Laporan Pelanggaran kepada
Instansi yang berwenang.

Halaman | 12
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )

Halaman | 13

Anda mungkin juga menyukai