1. TUJUAN
1.1. Mencegah adanya niat untuk melakukan pelanggaran sehingga dapat meminimalisir
pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan. Commented [ii1]: Karyawan diganti dg insan pt tj
1.2. Untuk mendapatkan informasi adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan
1.3. Sebagai upaya untuk mewujudkan tata kelola Perusahaan yang baik.
2. RUANG LINGKUP
2.1. Laporan dugaan pelanggaran karyawan
2.2. Laporan dugaan pelanggaran melalui media yang ada di Perusahaan
2.3. Informasi dan validasi data bukti pelanggaran
2.4. Audit investigasi.
3. REFERENSI
3.1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tanggal 14 Februari 1962 tentang Perusahaan Daerah;
3.2. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
3.3. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah;
3.4. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 4 Tahun 2014 tanggal 11
Maret 2014 tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah Perseroan Terbatas
Transportasi Jakarta sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Nomor 17 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 4
tahun 2014 tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah Perseroan Terbatas
Transportasi Jakarta;
3.5. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 71 tahun 2003 tentang Pembinaan dan
Pengembangan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta;
3.6. Keputusan Gubernur DKI Jakarta nomor 96 Tahun 2004 tentang Penerapan Praktik Good
Corporate Governance (GCG) pada Badan Usaha Milik Daerah di lingkungan Provinsi DKI
Jakarta
3.7. Surat Keputusan Direksi PT Transportasi Jakarta nomor : 22/SKP-PT.TJ/III/2019
tanggal Maret 2019 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan.
3.8. Peraturan Direksi PT Transportasi Jakarta nomor : 02/PDir-PT.TJ/VIII/2019 tanggal 30
Agustus 2019 tentang Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) di
Lingkungan PT Transportasi Jakarta.
Tambah PP No 54 tahun 2017 tentang BUMD
4. DEFINISI
4.1. Whistleblowing System adalah aplikasi yang disediakan oleh PT Transportasi Jakarta untuk Commented [ii2]: Ganti dg system, krn aplikasi bagian
masyarakat dan karyawan PT Transportasi Jakarta yang memiliki informasi dan ingin dari system
melaporkan adanya perbuatan yang berindikasi pelanggaran di lingkiunguan PT
Transportasi Jakarta
4.2. Pelapor adalah seseorang atau sekelompok orang baik masyarakat atau karyawan PT
Transportasi Jakarta yang melaporkan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh
insan PT Transportasi Jakarta
4.3. Pelaporan adalah proses atau cara seseorang melakukan laporan adanya dugaan
pelanggaran yang dilakukan oleh insan PT Transportasi Jakarta
4.4. Ambasador adalah duta/seorang wakil dari divisi yang dipilih oleh karyawan divisi yang
bersangkutan.
Halaman | 1
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )
4.5. Indikasi pelanggaran adalah tanda-tanda yang patut diduga adanya kecurangan atau
kesalahan
4.6. Pelanggaran adalah perbuatan yang dilakukan oleh Insan PT Transportasi Jakarta baik
disengaja maupun karena kelalain yang dapat berdampak pada kesalahan prosedur,
kerugian maupun korban jiwa dan harta benda
4.7. Validasi data adalah proses untuk memastikan bahwa program beroperasi dengan data
yang benar dan berguna/berfungsi
4.8. Investigasi adalah proses / upaya melakukan penelitian , penyelidikan, pengusutan,
pencarian , pemeriksaan dan pengumpulan data, informasi dan temuan lainnya untuk
mengetahui atau membuktikan kebenaran atau kesalahan sebuah fakta
4.9. Tim Investigasi adalah sekumpulan orang berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh
pimpinan untuk melakukan serangkaian penyelidikan, pemeriksaan dan pengumpulan bukti
berupa dokumen, alat dan benda-benda lain yang diperlukan
4.10. Bukti awal adalah benda/alat/surat/foto/tulisan/rekaman suara yang mempunyai nilai
kebenaran atas adanya dugaan pelanggaran.
5. KEBIJAKAN
5.1 Standar Etika Jajaran Manajemen dan Karyawan
Kelangsungan hidup suatu Perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja dan citra Perusahaan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Perusahaan untuk mengatur perilaku yang beretika dalam
pelaksanaan aktivitas sehari-hari.
5.1.1 Sikap Dasar
a. Patuh terhadap Ketentuan dan Nilai-nilai Budaya Perusahaan untuk
menjaga dan mempertahankan image/citra reputasi Perusahaan.
b. Malu untuk berbuat hal-hal yang diluar Kepatuhan.
c. Jujur dan disiplin dalam bekerja.
d. Terbuka dan senantiasa meningkatkan pengetahuan serta kemampuan
diri.
e. Saling menghargai dan sopan terhadap sesama.
f. Egaliter (kebersamaan dan kesetaraan).
g. Peduli dan tanggap terhadap keluhan.
5.1.2 Perilaku didalam dan diluar Perusahaan
a. Melakukan pekerjaan dengan antusias, keras, cerdas, ikhlas, dan penuh
tanggungjawab;
b. Masing-masing individu merupakan bagian dari Perusahaan yang harus saling
mendukung dan berkepentingan terhadap kemajuan maupun kelangsungan operasi
Perusahaan;
c. Senatiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesionalisme dan kompetensi
(keahlian/skill, pengetahuan/knowledge, sikap/attitude) dengan bekerja memenuhi
sasaran kerja yang ditentukan;
d. Selalu menjaga perilaku sopan dan santun baik didalam maupun diluar tugas;
e. Tidak melakukan penekanan atau intimidasi, penghinaan atau berkata kasar,
pelecehan ataupun provokasi, dan tidak menimbulkan presaingan tidak sehat
diantara sesama Insan PT Transportasi Jakarta;
f. Menjaga dan menghormati hal yang bersifat pribadi sesama Insan PT Transportasi
Jakarta, seperti Agama, hari libur Agama/Nasional, Status, Suku/Ras dan Keluarga;
Halaman | 2
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )
g. Disiplin, tidak meninggalkan aktivitas kerja sebelum waktunya tanpa izin dari
atasan dan tidak memalukan aktivitas lain untuk kepentingan pribadi atau pihak
diluar Perusahaan tanpa izin selama jam kerja.
h. Memiliki sikap terbuka terhadap kemungkinan adanya perbedaan pendapat
didalam merumuskan keputusan;
i. Tidak melalaikan tugas dan pekerjaan sehingga mengakibatkan kerugian
Perusahaan;
j. Tidak mabuk, memakai narkotik dan obat berbahaya maupun memperdagangkan
minuman keras, narkoba dan sejenisnya ditempat kerja atau diluar Perusahaan;
k. Tidak membujuk Pimpinan, Bawahan dan atau seasama Insan PT Transportasi
Jakarta untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Hukum atau
kesusilaan;
l. Tidak melakukan perbuatan asusila seperti pelecehan seksual, pencemaran nama
baik atasan maupun bahan serta keluarganya;
m. Tidak menerima suap dan melakukan penyuapan.
5.1.3 Komitmen Insan Perusahaan
Dalam rangka meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan Perusahaan, maka seluruh
Insan PT. Transportasi Jakarta berkomitmen untuk :
1. Senantiasa berfikir dan berperilaku secara korporasi dan tidak sektoral dengan
mengutamakan kepentingan Perusahaan diatas kepentingan pribadi dan atau
kelompok untuk memberikan nilai tambah bagi Perusahaan.
2. Melaksanakan tugas secara profesional dengan penuh tanggungjawab serta
menjunjung tinggi integritas, kejujuran dan semangat kebersamaan.
3. Peduli dan tanggap terhadap keluhan/masukan dari stakeholders dan segera
menindaklanjutinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
4. Bekerja keras serta berusaha mencari cara yang terbaik dalam menyelesaikan
tugas secara efektif dan efisien.
5. Memiliki motivasi yang kuat untuk mengembangkan diri dalam rangka
meningkatkan kompetensi dan memperluas pengetahuan.
6. Mematuhi seluruh ketentuan dan nilai-nilai Perusahaan untuk menjaga dan
mempertahankan citra Perusahaan.
7. Membuat dan memahami Rencana Kerja/Sasaran Kerja sesuai dengan ruang
lingkup tugasnya.
8. Mempertimbangkan setiap risiko yang ada dalam menjalankan setiap penugasan.
5.1.4 Menjaga Nama Baik Perusahaan
Dalam rangka menjaga nama baik Perusahaan, setiap Insan PT. Transportasi Jakarta
diwajibkan untuk :
1. Menjaga perilaku sopan dan santun baik didalam maupun diluar pekerjaan.
2. Menghindari Perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan Norma
Agama,hukum, dan etika kesusilaan. Antara lain : mengonsumsi, mengedarkan,
dan menjual hal-hal yang berkaitan dengan narkotika, dan obat-obatan terlarang
lainnya. Minum-minuman keras dan perjudian dalam bentuk apapun,
perselingkuhan serta LGBT.
3. Tidak melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat
Perusahaan.
4. Menghindari untuk memasuki tempat-tempat yang dapat mencermarkan
kehormatan atau martabat Perusahaan.
Halaman | 3
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )
Halaman | 4
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )
Aset merupakan sumber daya yang dimiliki Perusahaan untuk digunakan dalam upaya
pencapaian tujuan perusahan, perlindungan dan penggunaan Aset merupakan bagian
dari upaya untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perusahaan, untuk itu setiap
Insan PT Transportasi Jakarta wajib :
1. Menggunakan Aset Perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan
secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Melindungi, memelihara, mengamankan, dan menyelamatkan aset Perusahaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk tidak meminjamkan, menjual,
mengadaikan dan menyewakan.
3. Menggunakan Aset Perusahaan sesuai jabatan, kewenangan dan lingkup pekerjaan
yang sedang dilaksanakan.
5.1.9 Menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup
Keselamatan, Kesehatan, Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) merupakan hal yang
penting untuk mendukung keberhasilan aktivitas usaha Perusahaan. Oleh karena itu
Insan PT Transportasi Jakarta dalam bekerja harus:
1. Mentaati setiap peraturan/ketentuan yang berlaku tentang Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Melakukan pencegahan untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan,
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
3. Menghindari segala perbuatan yang dapat mencelakakan diri sendiri atau orang
lain, mengganggu kesehatan, seperti minuman yang memabukkan, mengonsumsi
obat-obatan terlarang, LGBT dan lainnya sesuai ketentuan Perusahaan.
4. Memahami tindakan pertama yang harus dilakukan sesuai dengan standar dan
prosedur yang berlaku dalam upaya penyelamatan jika terjadi kecelakaan kerja dan
keadaan darurat.
5. Mengikuti pelatihan K3LH diadakan oleh Perusahaan.
6. Mematuhi larangan merokok ditempat-tempat umum maupun di lingkungan
Perusahaan.
7. Melaporkan setiap insiden dan kecelakaan kerja yang terjadi kepada pemimpin unit
masing-masing dan instansi berwenang terkait dalam batas waktu yang
ditentukan.
8. Melakukan evaluasi dan tindakan perbaikan secara terus menerus dalam bidang
keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan secara berkala.
5.1.10 Memberi dan/atau Menerima Hadiah, Jamuan, Hiburan, dan Donasi
perilaku Insan PT Transportasi Jakarta terkait dengan pemberian dan/atau penerimaan
hadiah :
1. Tidak diperbolehkan untuk menerima dan/atau memberi Hadiah, Cinderamata,
jamuan bisnis ataupun fasilitas lainnya yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan dan melanggar Ketentuan yang berlaku.
2. Hadiah yang diterima karena berkaitan dengan undian yang diselenggarakan oleh
pihak ketiga yang ada hubungannya dengan Perusahaan diserahkan dan dicatat
sebagai Aset Perusahaan.
3. Mengadakan jamuan bisnis dengan mitra usaha dan/atau stakeholders selama
ditujukan untuk kepentingan Perusahaan, dengan biaya yang dapat
dipertanggungjawabkan dan dalam batas-batas yang wajar ditempat yang tidak
menimbulkan citra negatif terhadap Perusahaan.
4. Menyerahkan/Menerima hadiah dan /atau cinderamata dari pihak ketiga yang
kegiatannya dibiayai oleh Perusahaan, harus menjadi milik Perusahaan.
Halaman | 5
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )
Halaman | 6
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )
Halaman | 7
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )
Halaman | 8
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )
1. Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan Karyawan yang
melanggar tata tertib kerja, Kewajiban dan larangan bagi Karyawan dan
Peraturan/Kebijakan yang berlaku di Perusahaan yang dapat menyebabkan
dijatuhkannya sanksi kepada karyawan.
2. Jenis-jenis pelanggaran disiplin, terdiri dari :
a. Pelanggaran Disiplin Tingkat Surat Peringatan Pertama.
b. Pelanggaran Disiplin Tingkat Surat Peringatan kedua.
c. Pelanggaran Disiplin Tingkat Surat Peringatan Ketiga.
d. Pelanggaran Disiplin Tingkat Kesalahan Berat.
Halaman | 9
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )
1. Surat Peringatan adalah surat keputusan yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan
disampaikan kepada Karyawan yang telah melakukan pelanggaran peraturan tata
tertib dan disiplin kerja di luar kesalahan berat.
2. Surat Peringatan terdiri atas :
a. Surat Peringatan Pertama.
b. Surat Peringatan Kedua.
c. Surat Peringatan Ketiga.
3. Surat Peringatan dapat dikeluarkan baik secara berturut-turut (berjenjang) maupun
secara tidak berturut-turut. Surat Peringatan yang dikeluarkan secara berturut-turut
(berjenjang) merupakan Surat Peringatan yang dikeluarkan berkaitan dengan
terjadinya pengulangan perbuatan pelanggaran terhadap ketentuan yang sejenis
atau perbuatan pelanggaran lain yang dapat dikenakan Surat Peringatan yang sama.
4. Surat Peringatan Pertama, Kedua, dan Ketiga, Masing-masing memiliki masa
berlaku paling lama 6 (bulan) bulan.
5. Apabila masa berlaku Surat Peringatan belum selesai dijalani, lalu Karyawan
melakukan kembali Pelanggaran tata tertib dan disiplin kerja, maka kepada yang
bersangkutan dikenakan Surat Peringatan yang lebih tinggi.
6. Apabila masa berlaku Surat Peringatan dimaksud Ayat (4) Pasal ini adalah Surat
Peringatan ketiga dan karyawan melakukan kembali pelanggaran tata tertib dan
disiplin kerja, maka kepada yang bersangkutan dikenakan pemutusan Hubungan
Kerja. Commented [ii3]: Ini tdk perlu
6. PENJELASAN PROSEDUR
PELAPOR
6.1 Melaporkan secara langsung kepada Tim Pengelola WBS tentang adanya indikasi
pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan melalui sarana/media Commented [ii4]: Diganti dg insan pt TJ
pelaporan yang telah disediakan oleh Perusahaan seperti : website, email, SMS, WA, atau
surat resmi.
6.2 Mengisi data Pribadi terkait Identitas Pelapor atau anonim
6.3 Memiliki/Menyerahkan bukti awal tentang adanya dugaan pelanggaran kepada
Tim pengelola WBS.
AMBASADOR WBS
6.4 Menerima Laporan/Informasi dari Pelapor/Melaporkan adanya dugaan tindak
Pelanggaran Karyawan kepada Tim Pengelola WBS melalui sarana/
Media Pelaporan yang telah disediakan oleh Perusahaan seperti : Website,
Email, SMS, WA, atau Surat resmi.
6.5 Meminta/Menyerahkan Bukti Awal adanya dugaan Pelanggaran Karyawan
kepada Tim Pengelola WBS.
Halaman | 10
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )
WBS.
6.8 Melakukan Validasi/Verifikasi kesesuaian Laporan tentang dugaan Pelanggaran
dengan bukti awal.
6.9 Meminta Informasi data tambahan yang diperlukan kepada Pelapor jika Informasi
mengenai Laporan tersebut belum Lengkap.
6.10 Menentukan keputusan dari Hasil Validasi data/Informasi Laporan WBS apakah
sudah memenuhi unsur 4W+1H serta bukti awal yang cukup.
6.11 Melaporkan Hasil Validasi kepada Direktur Utama atau Komisaris Utama.
6.12 Membuat Laporan kegiatan Pengelolaan WBS secara Periodik (minimal satu
tahun sekali) kepada Direktur Utama dan Komisaris Utama.
Halaman | 11
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )
TIM INVESTIGASI
6.21 Melakukan Pemeriksaan khusus/Audit Investigasi terhadap Laporan WBS yang
telah memenuhhi 4W+1H dengan bukti awal yang cukup.
6.22 Melakukan Analisa dan Evaluasi dari hasil Pemeriksaan/Audit Investigasi.
6.23 Membuat Laporan Hasil Audit Investigasi untuk disampaikan kepada :
a. Direktur Utama, untuk Pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan satu
tingkat dibawah direksi dan seterusnya.
b. Komisaris Utama, untuk pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi dan Anggota
Komisaris
Halaman | 12
SOP Pengelolaan Dan Penanganan Pengaduan Pelanggaran (WBS )
Halaman | 13