Anda di halaman 1dari 3

Penyelia Halal, Tanggung Jawab dan

Tugasnya
Penyelia halal adalah orang yang memiliki peran penting dalam menjalanan proses
sertifikasi produk halal di perusahaan.Salah seorang yang berperan penting dan
bertanggung jawab terhadap kehalalan suatu produk.

Tugas Penyelia Halal


Penyelia halal diangkat pelaku usaha. Perusahaan yang mengajukan permohonan
sertifikasi halal harus memiliki seorang penyelia halal.
Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2021, tugas penyelia halal, yaitu:

1. Mengawasi Proses Produk Halal (PPH) di perusahaan


2. Menentukan tindakan perbaikan jika ada masalah dan pencegahan masalah
terkait produk halal
3. Mengoordinasikan PPH di perusahaan
4. Mendampingi Auditor Halal pada saat pemeriksaan kehalalan produk di
perusahaan

Selain itu, penyelia halal juga memiliki beberapa tanggung jawab antara lain:

1-Menerapkan ketentuan peraturan perundang-


undangan mengenai JPH (PP No. 39 Tahun 2021). Dalam undang-
undang tersebut terdapat aturan mengenai pelaksanaan sertifikasi produk, auditor
halal, dan penyelia halal.

2-Menerapkan sistem JPH


Penyelia halal memiliki tanggung jawab untuk menerapkan sistem JPH dalam
perusahaan. Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan bisa dijamin
kehalalannya.

3-Menyusun rencana PPH


Penyelia halal juga bertanggung jawab dalam menyusun rencana PPH. Secara
sederhana, PPH adalah rangkaian kegiatan yang menjamin kehalalan produk.
Dalam hal ini terdapat kegiatan penyediaan bahan, pengolahan, pengemasan,
penyimpanan, penjualan, dan penyajian produk.

4-Menerapkan manajemen risiko pengendalian PPH


Penyelia halal wajib melakukan manajemen risiko dalam melakukan PPH.
Manajemen risiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengelola risiko, dalam hal
ini risiko saat melakukan PPH.

5-Mengusulkan penggantian bahan


Tanggung jawab penyelia halal lainnya adalah mengusulkan penggantian bahan
kepada pihak perusahaan jika bahan yang digunakan tersebut dinilai tidak halal.
Usulan didasari oleh data dan fakta yang dikumpulkan oleh penyelia halal.

6-Mengusulkan penghentian produksi yang tidak


memenuhi ketentuan PPH
Penyelia halal juga memiliki tanggung jawab untuk mengusulkan penghentian
produksi apabila produk tidak memenuhi ketentuan PPH. Karena itu, penyelia halal
harus memantau kegiatan produksi untuk melakukan penilaian secara berkala.

7-Membuat laporan pengawasan PPH


Hasil dari pemantauan dan pengawasan yang dilakukan penyelia halal terhadap
PPH di perusahaan dibuat menjadi laporan. Laporan pengawasan ini sewaktu-waktu
dibutuhkan apabila auditor halal melakukan pengauditan terhadap kehalalan produk.

8-Melakukan kaji ulang pelaksanaan PPH


Setelah melakukan PPH di perusahaan, penyelia halal melakukan kaji ulang untuk
mengetahui apakah proses tersebut telah berlangsung sesuai aturan. Kaji ulang
sangat penting untuk mengetahui masalah yang mungkin terjadi selama
pelaksanaan PPH.

9-Menyiapkan bahan dan sampel pemeriksaan untuk


auditor halal
Penyelia halal menyediakan bahan dan sampel pemeriksaan apabila auditor halal
akan melakukan pengauditan.

10-Menunjukkan bukti dan memberikan keterangan


yang benar selama proses pemeriksaan auditor
halal
Auditor halal bertugas untuk melakukan audit terhadap produk perusahaan. Auditor
halal merupakan bagian dari LPH dan merupakan perpanjangan tangan BPJPH
untuk mengaudit produk sebelum menerbitkan status sertifikasi halal. Tugas
penyelia halal adalah membantu dan mendampingi auditor halal selama melakukan
audit.
Syarat Menjadi Penyelia Halal
Berdasarkan PP 39 Tahun 2021 Pasal 53, syarat penyelia halal adalah:

1. Beragama Islam
2. Memiliki wawasan yang luas tentang kehalalan produk berdasarkan syariah
Islam.

Ada sejumlah persyaratan pengajuan penyelia halal di perusahaan, yaitu:

1. Fotokopi KTP penyelia halal


2. Daftar riwayat hidup penyelia halal
3. Fotokopi sertifikat pelatihan dan kompetensi yang telah dilegalisasi oleh pihak
yang berwenang.
4. Fotokopi keputusan untuk menetapkan seorang penyelia halal di perusahaan.
Salinan ini harus telah dilegalisasi.

Proses Diklat Sertifikasi Penyelia Halal


Proses Diklat Sertifikasi Penyelia Halal
BPJPH dan MUI bekerja sama menyelenggarakan diklat sertifikasi halal. Calon
penyelia halal harus mengikuti diklat. Setelah mengikuti diklat, peserta diklat akan
mendapatkan bukti tanda telah mengikuti diklat sertifikasi penyelia halal.
Namun, untuk mendapatkan sertifikat penyelia halal, peserta harus melalui uji
kompetensi. Setelah mengantongi sertifikat penyelia halal, barulah peserta diangkat
menjadi penyelia halal di perusahaan.
Seorang penyelia halal dapat diberhentikan dari jabatannya apabila melakukan
beberapa hal seperti berikut:

 Tidak memenuhi syarat menjadi penyelia halal seperti yang diatur oleh
undang-undang
 Meninggal dunia
 Mengundurkan diri
 Terbukti telah melakukan pelanggaran kode etik maupun kode perilaku serta
disiplin dari perusahaan
 Dinyatakan telah bersalah karena melakukan tindak pidana dan diancam
pidana penjara selama 5 tahun atau lebih.

Anda mungkin juga menyukai