Anda di halaman 1dari 25

ii

DAFTAR ISI

I. PANDUAN UMUM 1
II. DOKUMEN YANG DIPERSYARATKAN 2
III. LAYANAN SERTIFIKASI HALAL 3
A. Diagram Alur 3
B. Tata Cara Layanan Sertifikat Halal 3
C. Biaya 4
D. Panduan Permohonan Sertifikat Halal melalui Online 5
IV. FORMULIR PENDAFTARAN 17
A. Data Pelaku Usaha 17
B. Nama dan Jenis Produk 18
C. Daftar Produk dan Bahan yang Digunakan 18
D. Proses Pengolahan Produk 18
E. Sistem Jaminan Halal 18
V. TEMPAT LAYANAN SERTIFIKASI HALAL 19
VI. KONTAK 19
VII. GLOSARIUM 19

iii
PANDUAN PRAKTIS LAYANAN SERTIFIKASI HALAL

I. PANDUAN UMUM
1. Permohonan pendaftaran sertifikasi halal dapat diajukan secara elektronik pada
website si.halal.go.id.
2. Pemohon yang akan melakukan pendaftaran serifikasi halal harus menyiapkan
dokumen dan memberikan keterangan dengan status valid.
3. Pemohon perlu mengisikan data dan melampirkan dokumen pada form isian
pendaftaran sertifikasi halal pada SI Halal.
4. Pemohon menyiapkan seluruh dokumen, baik dokumen wajib maupun
dokumen pendukung.
5. Pastikan seluruh dokumen yang dilampirkan pada SI Halal masih berlaku.
6. Bagi pemohon yang sudah memiliki user pada portal SI HALAL, tidak perlu
mendaftarkan pada SI Halal. Pemohon cukup memilih masuk/ login di pojok
kanan atas SI Halal, sesuai pada tampilan berikut:

1
II. DOKUMEN YANG DIPERSYARATKAN
1. Data Pelaku Usaha
a. Nomor Induk Berusaha (NIB)
b. NPWP
c. Akta Pendirian/ Domisili
d. KK dan KTP Penanggungjawab Pelaku Usaha
e. Bagi Importir: API/API-U/API-P
f. SIUP
g. TDP
h. SK Penyelia Halal
*jika belum memiliki NIB dapat diganti dengan dokumen huruf b-g

2. Nama dan Jenis Produk


Sesuai dengan nama dan jenis produk yang akan disertifikasi halal.

3. Daftar Produk dan Bahan yang Digunakan


Dibuktikan dengan sertifikat halal.

4. Proses Pengolahan Produk


Memuat keterangan pembelian, penerimaan, penyimpanan Bahan yang
digunakan, pengolahan, pengemasan, penyimpanan produk jadi, dan distribusi.

5. Dokumen Sistem Jaminan Halal

2
III. LAYANAN SERTIFIKASI HALAL
A. Diagram Alur

B. Tata Cara Layanan Sertifikat Halal


1. Permohonan Sertifikat Halal diajukan oleh pelaku usaha kepada BPJPH.
2. Permohonan Sertifikat Halal harus dilengkapi dengan dokumen:
a. data Pelaku Usaha
b. nama dan jenis Produk
c. daftar Produk dan Bahan yang digunakan
d. proses pengolahan Produk.
e. sistem jaminan halal.
3. Pemeriksaan Kelengkapan Dokumen Permohonan Sertifikat Halal paling
lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak permohonan diterima oleh BPJPH.
4. Pelaku usaha memilih LPH.
5. BPJPH menetapkan LPH yang telah dipilih oleh pelaku usaha.

3
6. LPH melakukan pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan produk:
• Produk dalam negeri: 40 (empat puluh) hari kerja sejak penetapan LPH
diterbitkan oleh BPJPH.
LPH dapat memperpanjang waktu pemeriksaan dan/atau pengujian paling
lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak jangka waktu pemeriksaan berakhir.
Perpanjangan waktu pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan Produk
dilaporkan oleh LPH kepada BPJPH paling lambat 3 (tiga) hari kerja
sebelum jangka waktu berakhir.
• Produk luar negeri: 60 (enam puluh) hari kerja sejak penetapan LPH
diterbitkan oleh BPJPH.
LPH dapat memperpanjang waktu pemeriksaan dan/atau pengujian paling
lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak berakhirnya jangka waktu pemeriksaan.
Perpanjangan waktu pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan Produk
dilaporkan oleh LPH kepada BPJPH paling lambat 3 (tiga) hari kerja
sebelum jangka waktu berakhir.
• Dalam hal jangka waktu melebihi dari ketentuan, LPH mengajukan
permohonan jangka waktu tambahan kepada BPJPH.
7. BPJPH melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen paling lama 2 (dua)
hari kerja sejak diterima oleh BPJPH.
8. Penetapan kehalalan Produk dilaksanakan oleh MUI melalui sidang fatwa
halal. Penetapan kehalalan Produk disampaikan kepada BPJPH paling lama
30 (tiga puluh) hari kerja sejak hasil pemeriksaan kelengkapan dokumen dari
BPJPH.
9. Penerbitan Sertifikat Halal oleh BPJPH paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak
keputusan penetapan kehalalan Produk dari MUI.

C. Biaya
1. Biaya penerbitan Sertifikat Halal dibebankan kepada Pelaku Usaha,
dibayarkan melalui rekening BPJPH.
2. Besaran biaya ditetapkan oleh Peraturan Menteri Keuangan tentang tarif
layanan.

4
D. Panduan Permohonan Sertifikat Halal melalui Online
• Pendaftaran User
Pemohon memiliki user name dan password yang selanjutnya digunakan untuk
mengakses SI Halal. Pemohon memperoleh user name dan password melalui
pendaftaran pada SI Halal sebagaimana tata cara sebagai berikut:
1. Buka laman (website) si.halal.go.id, pilih kotak menu daftar, sesuai tampilan
berikut:

2. Selanjutnya akan muncul tampilan sebagai berikut:

5
Lakukan pengisian data pendaftaran user yang terdiri dari:
a. Data identitas user: diisii dengan data perusahaan/ usaha
b. Data email: email yang digunakan untuk melakukan pendaftaran
c. Data password dan konfirmasi password
3. Setelah selesai melakukan pengisian data, klik daftar. Silahkan periksa
email untuk aktivasi akun. SI Halal akan mengirimkan NDPU (Nomor Daftar
Pelaku Usaha) ke alamat email pendaftaran yang telah diisikan pada Form
Isian Data Pendaftaran User.
4. Buka alamat email pendaftaran. Pemohon akan menerima email aktivasi
user pada kotak masuk. Inbox, dengan tampilan sebagai berikut:
……
5. Lakukan aktivasi user dengan klik link kode aktivasi pada email.
6. Setelah aktivasi user berhasil, usern name dan password dapat digunakan
sebagai akses masuk (login) ke SI Halal.

• Tata Cara Pengajuan Permohonan Sertifikat Halal


Setelah memperoleh username dan password, pemohon dapat mengakses SI
Halal melalui portal si.halal.go.id. adapun tata cara akses ke SI Halal adalah
sebagai berikut:
1. Buka laman (website) si.halal.go.id, pilih kotak menu “MASUK”, kemudian
pemohon memasukkan alamat email dan password, dan pelaku usaha, lalu
klik “MASUK”.

6
2. Pilih menu ‘PELAKU USAHA”. Setelah muncul tampilan, pilih sub menu
“Data Pelaku Usaha”. Pemohon memasukkan data berupa:
a. nama pelaku usaha
b. badan hukum
diisi bentuk badan usaha sesuai akta pendirian/ akta perubahan terakhir.
c. alamat perusahaan
diisi alamat perusahaan dimana kantor berlokasi.
d. nama pimpinan
diisi nama direksi/pimpinan perusahaan.
e. Jabatan
Diisi nama jabatan direksi/pimpinan perusahaan.
f. telepon
diisi nomor telepon kantor.
g. Fax
Diisi nomor faksimili kantor.
h. alamat gudang
diisi alamat gudang perusahaan.
i. email kantor
diisi alamat email perusahaan.
j. skala usaha
diisi bentuk badan usaha sesuai akta pendirian/ akta perubahan terakhir.

7
3. Pilih submenu “PENANGGUNG JAWAB”. Pemohon memasukkan data
berupa:
a. Nama Penanggung Jawab
Diisi nama direksi/ pimpinan perusahaan.
b. Jabatan
Diisi nama jabatan direksi/ pimpinan perusahaan.
c. NIK
Diisi dengan nomor induk kependudukan (NIK).
d. Telepon
Diisi dengan nomor telepon direksi/ pimpinan perusahaan.
e. Email
Diisi dengan alamat email direksi/ pimpinan perusahaan.
f. Foto KTP
Melampirkan KTP secara elektronik.

4. Pilih submenu “ASPEK LEGAL”. Pemohon memasukkan data berupa:


a. Nomor Surat
Diisi dengan nomor surat akta pendirian/ akta perubahan terakhir pelaku
usaha.
b. Jenis Surat
Diisi dengan jenis surat legal pelaku usaha.

8
c. Tanggal Surat
Diisi dengan tanggal surat legal pelaku usaha.
d. Masa Berlaku
Diisi dengan masa berlaku surat legal pelaku usaha.
e. Instansi Penerbit
Diisi dengan nama instansi penerbit surat legal pelaku usaha.
f. Dokumen (PDF)
Melampirkan surat legal pelaku usaha secara elektronik.

5. Pilih submenu “IMPORTIR”. Pemasukkan data berupa:


a. Nomor API/API-U/API-P
Diisi dengan nomor angka pengenal impor (API) yang dimiliki
perusahaan sesuai jenis API yang dimiliki importir yaitu importir
produsen atau importir umum.
b. Nama Penanggung Jawab
Diisi nama direksi/ pimpinan perusahaan.
c. Jabatan
Diisi nama jabatan direksi/ pimpinan perusahaan.
d. Telepon
Diisi dengan nomor telepon direksi/ pimpinan perusahaan.
e. Email
Diisi dengan alamat email direksi/ pimpinan perusahaan.
f. Berkas API/API-U/API-P
Melampirkan berkas API/API-U/API-P secara elektronik.

9
6. Pilih submenu “PENYELIA HALAL”. Pemohon memasukkan data berupa:
a. Nomor izin kerja
Diisi dengan nomor izin kerja sebagaimana tercantum dalam …
b. Nama
Diisi dengan nama penyelia halal sebagaimana tercantum dalam surat
keputusan penetapan penyelia halal.
c. Tanggal Surat
Diisi dengan tanggal surat keputusan penetapan penyelia halal.
d. Jabatan
Diisi dengan nama jabatan penyelia halal sebagaimana tercantum
dalam surat keputusan penetapan penyelia halal.
e. Status
Diisi dengan nama status penyelia halal sebagaimana tercantum dalam
surat keputusan penetapan penyelia halal.
f. Tanggal SK
Diisi dengan tanggal surat keputusan penetapan penyelia halal.
g. Surat Pengangkatan (PDF)
Melampirkan surat keputusan penetapan penyelia halal secara
elektronik.

7. Pilih submenu “SISTEM JAMINAN HALAL”. dokumen SJH.

Melampirkan dokumen sistem jaminan halal dalam bentuk elektronik.

10
8. Pilih menu ‘PERMOHONAN PRODUK”.

KEMASAN

Pilih sub menu “Kemasan”.

Pilih Jenis Produk, sehingga muncul tampilan sebagai berikut:

Pemohon memasukkan data berupa:

a. Nama produk
b. Jenis produk
c. Merk dagang
d. Area pemasaran
e. Tanggal pendaftaran
f. BPOM/ P-IRT

Klik simpan.

11
Pemohon memilih submenu “Bahan Baku” dan mengisi data:

a. Nama bahan baku


b. Jenis
c. Peruntukan

Pemohon memasukkan data sumber bahan baku

a. Bahan baku
b. Supplier
c. Merk
d. Keterangan

Pemohon klik submenu proses produksi dan mengunduh file proses


produksi.

12
Pemohon memberikan tanda checklist sebagai bukti persetujuan
pernyataan mengenai kebenaran dan keabsahan data yang dimasukkan
(disclaimer) dan mengklik “ajukan produk.”

RESTORAN DAN KATERING

Pilih sub menu “Restoran dan Katering”

Pilih Jenis Produk, sehingga muncul tampilan sebagai berikut:

Pemohon memasukkan data produk:

a. Nomor pendaftaran
b. Nama produk
c. Jenis produk
d. Sertifikat Layak Sehat
e. Tanggal pendaftaran
f. Merk Dagang
g. Area pemasaran
Diisi dengan area pemasaran produk yaitu lokal (area pemasaran
maksimal 3 Provinsi) atau Nasional (area pemasaran lebih dari 3
Provinsi)

13
Pemohon memilih submenu “Bahan Baku” dan mengisi data:

a. Nama bahan baku


b. Jenis
c. Peruntukan

Pemohon memasukkan data sumber bahan baku:

a. Bahan baku
b. Supplier
c. Merk
d. Keterangan

Pemohon klik submenu proses produksi dan mengunduh file proses


produksi.

Pemohon memberikan tanda checklist sebagai bukti persetujuan


pernyataan mengenai kebenaran dan keabsahan data yang dimasukkan
(disclaimer) dan mengklik “ajukan produk.”

14
RUMAH POTONG HEWAN

Pilih sub menu “Rumah Potong Hewan”

Pilih Jenis Produk, sehingga muncul tampilan sebagai berikut:

Pemohon memasukkan data produk:

a. Nomor pendaftaran
b. Nama produk
c. Jenis produk
d. Legalitas perusahaan
Diisi dengan bukti legalitas perusahaan berupa SIUP/ TDP/NPWP.
e. Tanggal pendaftaran
f. Kelompok

15
g. Bentuk perusahaan
h. Area pemasaran
Diisi dengan area pemasaran produk yaitu lokal (area pemasaran
maksimal 3 Provinsi) atau Nasional (area pemasaran lebih dari 3
Provinsi)

Pemohon mengklik simpan.

Pemohon memilih submenu Juru Sembelih Halal dan mengisi data:

a. Nama lengkap
b. Jenis kelamin
c. Pekerjaan

Pemohon memilih submenu lokasi produk.

Pemohon memberikan tanda checklist sebagai bukti persetujuan


pernyataan mengenai kebenaran dan keabsahan data yang

16
IV. FORMULIR PENDAFTARAN

A. DATA PELAKU USAHA

Nama Pelaku Usaha :


Badan Hukum :
Alamat Perusahaan :
Nama Pimpinan :
Jabatan :
Telepon :
Fax :
Alamat Gudang :
Email Kantor :
Skala Usaha :

PENANGGUNG JAWAB

Nama Penanggung Jawab :


Jabatan :
NIK :
Telepon :
Email :
Fotokopi KTP

ASPEK LEGAL

No. Nomor Surat Jenis Surat Tanggal Masa Instansi


Surat Berlaku Penerbit

IMPORTIR

Nomor API/API-U/API-P :
Nama Penanggung :
Jawab
Jabatan :
Telepon :
Email :
Berkas API/API-U/API-P : UPLOAD BERKAS

17
PENYELIA HALAL

Nomor
Nomor Sertifikat Nomor dan
No Nama Nomor Telpon
KTP Penyelia Tanggal SK
Halal

*Daftar riwayat hidup dilampirkan.

B. NAMA DAN JENIS PRODUK

Nomor Pendaftaran :
Nama Produk :
Jenis Produk :
Merk Dagang : Contoh : Malvasia
o Lokal (maks.3 Provinsi)
Area Pemasaran :
o Nasional/Int. (>3 Provinsi)
Tanggal Pendaftaran :
Izin Edar/ P-IRT :
Sertifikat Laik Sehat :
Foto Produk : UPLOAD FILE

C. DAFTAR PRODUK DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Jenis
(bahan baku/ Masa
Nomor
bahan Berlaku
No Nama Supplier Merk Sertifikat
tambahan/ Sertifikat
Halal
bahan Halal
penolong)

D. PROSES PENGOLAHAN PRODUK

Proses Produksi : UPLOAD FILE

E. SISTEM JAMINAN HALAL (SJH)

Dokumen SJH dibuat oleh pelaku usaha.

18
V. TEMPAT LAYANAN SERTIFIKASI HALAL

1. BPJPH Pusat melalui PTSP Kementerian Agama


Jl. Lapangan Banteng Barat No.3-4 Jakarta Pusat
2. PTSP Kanwil Kementerian Agama.

VI. KONTAK
1. Website: www.halal.go.id
2. Email: sertifikasihalal@kemenag.go.id
3. Telepon: 08111171019

VII. GLOSARIUM
1. Izin usaha adalah izin yang diterbitkan oleh lembaga OSS untuk dan atas
nama Menteri, pimpinan lembaga, ubernur, bupati/ wali kota setelah Pelaku
Usaha melakukan pendaftaran dan untuk memulai usaha dan/atau kegiatan
sampai sebelum pelaksanaan komersial atau operasional dengan memenuhi
persyaratan dan/atau Komitmen. Informasi tentang izin usaha dapat diakses
melalui https://www.oss.go.id/oss.
2. Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single
Submission (OSS) adalah perizinan berusaha yang diterbitkan oleh Lembaga
OSS untuk dan atas nama Menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau
bupati/wali kota kepada pelaku usaha melalui system elektronik yang
terintegrasi. Informasi tentang OSS dapat diakses melalui
https://www.oss.go.id/oss.
3. Nomor Induk Berusaha (NIB) adalah identitas pelaku usaha yang diterbitkan
oleh lembaga OSS (Online Single Submission) setelah pelaku usaha
melakukan pendaftaran. NIB yang berlaku sebagai TDP, API, dan Akses
Kepabeanan. Informasi tentang NIB dapat diakses melalui
https://www.oss.go.id/oss.
4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah surat tanda pengesahan yang
diberikan oleh lembaga OSS kepada pelaku usaha yang telah melakukan
pendaftaran. Informasi tentang TDP dapat diakses melalui
https://www.oss.go.id/oss.

19
5. Importir adalah orang perseorangan atau badan hukum yang melakukan
kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean.
6. Eksportir adalah orang perseorangan atau badan hukum yang melakukan
kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean.
7. Angka Pengenal Impor (API), jika pelaku usaha akan melakukan kegiatan
impor. API-U adalah Angka Pengenal Impor Umum dan API-P adalah Angka
Pengenal Impor-Produsen.
8. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah surat izin untuk dapat
melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. Jenis SIUP: SIUP Mikro, SIUP
Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar.
9. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada wajib
pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan
sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan
hak dan kewajiban perpajakannya. Informasi tentang NPWP dapat diakses
melalui https://www.pajak.go.id.
10. Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti
diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana. Informasi tentang KTP dapat
diakses melalui https://layananonline.dukcapil.kemendagri.go.id/.
11. Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah nomor identitas penduduk yang
bersifat unik dan khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar
sebagai penduduk Indonesia.
Untuk pelaku usaha berbentuk badan usaha, NIK yang dibutuhkan adalah NIK
Penanggung Jawab Badan Usaha. Informasi tentang NIK dapat diakses
melalui https://layananonline.dukcapil.kemendagri.go.id/.
12. Nomor Pangan Produksi Industri Rumah Tangga (P-IRT) adalah nomor
pangan produksi IRT yang diedarkan dalam kemasan eceran dan berlabel.
13. Izin edar adalah izin untuk obat dan makanan yang diproduksi oleh produsen
dan/atau diimpor oleh importir obat dan makanan yang akan diedarkan di
wilayah Negara Republik Indonesia berdasarkan penilaian terhadap
keamanan, mutu, dan kemanfaatan. Informasi tentang izin edar dapat diakses
melalui https://e-bpom.pom.go.id/.

20
14. Sistem Jaminan Halal (SJH) adalah suatu sistem manajemen yang disusun,
diterapkan dan dipelihara oleh perusahaan pemegang sertifikat halal untuk
menjaga kesinambungan prosesproduksi halal sesuai dengan ketenuan
LPPOM MUI.

Jakarta, 16 Oktober 2019


Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal

21

Anda mungkin juga menyukai