Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
Alamat: Jl. Sunan Ampel 07 Ngronggo Kediri, telp. 0354-689282

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GANJIL

Nama/NIM : MOHAMAD GILANG RAMADHAN C.P. / 21403169

Mata Kuliah : MSI Waktu : 100 Menit


Program Studi : MBS-3B Kelas/SMT : B/ III
Tahun Akademik : 2022-2023 Dosen : Hj. Nur Afiyah, M.Ag.

1. Fitrah manusia yang tidak bisa dipungkiri adalah kecenderungan menerima agama.
Karena agama apapun yang diturunkan Tuhan ke dunia mempunyai implikasi yang
sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, Sebutkan alasan kenapa manusia membutuhkan
agama?

2. Untuk memahami ajaran Islam secara komprehensif maka perlu berbagai macam sudut
pandang sehingga dapat mempelajari secara keseluruhan. Pada umumnya Islam dapat
dilihat dari dua sudut pandang yaitu normatif dan historis. Hubungan antara islam
normatif dan historis bagaikan sebuah koin dengan dua sisi yang berbeda dalam
keutuhan. Hubungan antara kedua sisi tersebut tidak dapat dipisahkan, tetapi secara
jelas bisa dibedakan. Uraikan perbedaan Islam secara normatif dan historis

3. Studi islam secara sederhana merupakan kajian islam. Secara luas bisa dikatakan
menjadi usaha akan mempelajari mengenai apa yang berhubungan dengan agama islam.
Jelaskan urgensi mempelajari Studi Islam dan metode berikut ruang lingkupnya!

Selamat mengerjakan!
JAWABAN
1. Manusia tidak bisa lepas dari agama. Sebab agamalah yang mengatur tata kelola
kehidupan manusia, hingga terjadi kedamaian dan ritme hidup sebagaimana
mestinya. Manusia tidak akan pernah terlepas dari agama. Manusia senantiasa
memerlukan agama. Oleh karena itu, agama sangat penting bagi kehidupan manusia.
Betapa tidak, keberaagamaan manusia merupakan fitrah manusia. Allah swt.
berfirman, “Maka, hadapkanlah wajahmu (Nabi Muhammad saw.) kepada agama
(yang disyariatkan Allah yaitu agama Islam) dalam keadaan lurus. (Tetaplah
mempertahankan) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia atasnya (fitrah itu).
Tidak ada perubahan pada ciptaan (yakni fitrah) Allah. Itulah agama yang lurus,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (yakni tidak memunyai penhetahuan
yang benar)” (QS. Ar-Rum [30]: 30).

Dari ayat diatas Dari ayat di atas, Allah menegaskan bahwa manusia diciptakan sesuai
fitrahnya yakni fitrah keberagaman. Manusia sejak dari awal penciptaannya sudah ada
fitrah keberagaman.

2. Islam Normatif, lata norm dalam bahasa inggris adalah norma ajaran, acuan,
ketentuan tentang masalah yang baik dan buruk yang boleh dilakukan dan yang tidak
boleh dilakukan. Dalam pandangan studi islam normativitas merupakan persepsi
seseorang dalam menemukan, memahami, serta menjelaskan suatu keilmuan
keislaman. Pemahaman ini memberikan penilaian atas sesuatu norma (ayat al-quran
dan hadis) secara tekstual yang belum ada campur tangan manusia.
Islam Historis, dalam kajian islam historis jauh berbeda dengan islam normatif, yang
dimana islam historis terlihat lebih lentur dalam menanggapi suatu hukum yang
tertera didalam al-qruan dan tidak langsung menjadikan ayat-ayat al-quran sebagai
landasan utama, namun terlebih dahulu difahami mengenai latar belakang turunnya
ayat tersebut. Dalam pandangan kaum kontekstual gistoris, budaya-budaya lokal
dimana nabi terlibat dalam proses kontruksinya dan memiliki dua keuntungan
sekaligus, pertama, dapat mengetahui kepiawaian dari Nabi SAW dalam membangun
inti dari ajaran Islam. Kedua, dapat dilakukan seleksi antara aspek dari ajaran yang
bersifat lokal partikular dan yang bersifat universal. Islam dapat beradaptasi dengan
mudah ketika melalui historisnya, bahkan melalui sejarah akan mudah untuk
berkolaborasi serta akan mudah diterima oleh berbagai keberagaman budaya ataupun
adat istiadat yang terdapat dalam lapisan masyarakat yang mudah diterapkan,
diamalkan, dihayati serta diamalkan oleh masyarakat.

3. Studi Islam mencerminkan gagasan tentang pemikiran dan praktis yang berrnuara
pada kedudukan Allah Swt. Yang Maha Esa, selamat di dunia akhiratdan berdamai
dengan makhluk lain. Dengan demikian studi Islam tidak hanya bermuara pada
wacana pemikiran tetapi juga pada praktis kehidupan yang berdasarkan pada perilaku
baik dan benar dalam kehidupan. Allahmemerintahkan kepada hamba- hamba Nya
yang beriman kepada-Nya danmembenarkan Rasul-Nya, agar berpegang kepada
seluruh tali Islam dan syari’atnya, mengerjakan perintah -Nya, serta menjauhi semua
larangan-Nyasekuat tenaga dan senantiasa mengusahakan kehidupan kita bertolok
ukur atas peraturan dari Allah.Tidak mengambil aturan yang diberikan oleh Allah
hanya sebahagiannamun mengambilnya secara keseluruhan. Itulah bentuk bahwa kita
mengetahuiseruan Allah dalam berislam secara Kaffah atau keseluruhan. Dalam
pembelajaranstudi islam kita juga harus mengetahui bahwa, keberadaan islam sebagai
agamayang paling sempurna, dan agama yang diridhai oleh Allah hanyalah islam.
Jugatentang keberadaan Allah yang disebut Al Khalik. Dialah yang
menciptakanmanusia, hidup dan alam semesta, dan Allah tidak hanya menciptakan
segalasesuatu dimuka bumi, namun juga sang maha Mengatur serta Maha
Bijaksana.Melalui Urgensi Studi Islam, maka kesimpulan yang mungkin terlihat
paling urgen dengan kondisi kehidupan yang kita rasakan adalah, cara pandangIslam
yang seharusnya tidak hanya doktrin, tetapi juga aspek sosial budaya dimana
perkembangan zaman membutuhkan pemahaman Islam yang sesuai tetap pada jalan
Islam, sebagaimana tetap sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Anda mungkin juga menyukai