Untuk memenuhi tugas mata kuliah AIK II sebagai UTS yang dibina
Oleh Drs. Ramin ABD Wahid M.Pd.I
Oleh:
FAIZAL HIDAYAT (201910260311002)
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Saya
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas UTS AIK II
Tentu saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca, supaya pembuatan makalah ke depan
nantinya dapat menjadi yang lebih baik lagi.
Akhir kata, saya hanya dapat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 Pendahuluan
Latar belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II Pembahasan
Sumber Ajaran Islam
Karakteristik Ajaran Islam
Tujuan Ajaran Islam
Pengertian Akidah
Ruang Lingkup Akidah
Faktor-faktor yang dapat merusak Islam
Tauhid
Syirik
Sukses dalam perspektif Ajaran Islam
BAB III Penutup
Kesimpulan
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2. As-Sunnah
Kedudukan As-Sunnah sebagi sumber ajaran Islam selain didasarkan pada
keterangan ayat-ayat al-Qur’an, Hadits dan juga didasrkan pada kesepakatan para
sahabat Nabi. Yakni seluruh sahabat sepakat untuk menetapkan tentang wajibnya
mengikuti Hadits, baik pada masa rasulullah masih hidup maupun setelah wafat.
Menurut bahasa, As-Sunnah artinya jalan hidup yang dibiasakan apakah jalan tersebut
baik atau buruk. Pengertian As-Sunnah seperti ini sejalan dengan makna Hadits Nabi
Muhammad SAW sebagai berikut: “Barang siapa yang membuat Sunnah (kebiasaan)
yang terpuji, maka pahalalah bagi yang membuat Sunnah itu dan pahala bagi yang
mengikutinya; dan barangsiapa yang membuat Sunnah yang buruk, maka dosalah bagi
orang yang membuat Sunnah yang buruk itu dan dosa bagi yang mengikutinya”
(HR.Muslim). Di dalam Islam ada banyak kitab Sunnah/Hadits yang menjadi rujukan
utama dalam penggalian hukum Islam. Dari sekian banyak kitab Hadits/Sunnah paling
tidak ada 12 kitab hadis yang paling populer. Dua belas kitab Hadits tersebut yaitu,
Sahih Al-Bukhari, Sahih Al-Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan at-Tirmiziy, Sunan an-
Nasaiy, Sunan Ibn Majah, Muwatha’ Imam Malik, Musnad Imam Ahmad, Sunan Ad-
Darimiy, Sunan Ad-Daruquthni, dan Sunan Al-Baihaqiy.
2.6 Tauhid
A. Pengertian Tauhid
a. Menurut bahasa
Tauhid dari segi bahasa adalah bahasa arab, yaitu bentuk masdar (sifat atau
keadaaan) dari kata yuhid/ wahid yang artinya “menyatukan” atau “meng-esa
kan”. Sebagai bentuk masdar (sifat dan keadaan), kata “ Tauhdi” artinya adalah
“penyatuan” atau “pengesaan”.
b. Menurut istilah
Dari segi istilah islam, perkataan Tauhid adalah berarti esa atau satu, yang
merupakan asma Allah yang menunjukkan sifat ke-Maha Esaan dan ke-Maha
Tunggalannya. Seperti dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Quran.
Contoh :
قُ ْل ُه َو هَّللا ُ أَ َح ٌد
Katakanlah : Dia-allah yang Maha Esa ( Surat Al-Ikhlas ayat 1)”
اح ٌد ۖ اَل إِ ٰلَهَ إِاَّل ه َُو ال َّر ْح ٰ َمنُ ال َّر ِحي ُم
ِ م إِ ٰلَهٌ َوUْ َوإِ ٰلَ ُه ُك
“Dan Tuhannmu adalah Tuhan yang Maha Esa: tidak ada Tuhan melainkan
Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (Surat Al-Baqarah ayat 163)”
(51)ون ْ َاي ف
ِ ُار َهب ِ َوقَا َل هَّللا ُ اَل تَت َِّخ ُذوا إِ ٰلَ َه ْي ِن ا ْثنَ ْي ِن ۖ إِنَّ َما ه َُو إِ ٰلَهٌ َو
َ َّاح ٌد ۖ فَإِي
2.7 Syrik
a. Pengertian
Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah
perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang
melakukan syirik disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan
terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu
hanya ditujukan kepada Allah seperti menuhankan sesuatu selain Allah dengan
menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan
perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT.
Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang di
lakukan oleh hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik.
b. Macam – Macam Syirik
Dilihat dari sifat dan tingkat sanksinya, syirik dapat dibagi menjadi dua
yaitu:
1. Syirik Akbar (Syirik Besar)
Syirik akbar merupakan syirik yang tidak akan mendapat ampunan
Allah. Syirik akbar dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu Zahirun
Jali (tampak nyata), yakni perbuatan kepada tuhan-tuhan selain Allah atau
baik tuhan yang berbentuk berhala, binatang, bulan, matahari, batu, gunung,
pohon besar, sapi, ular, manusia dan sebagainya. Demikian pula menyembah
makhluk-makhluk ghaib seperti setan, jin dan malaikat. Yang kedua yaitu
syirik akbar Bathinun Khafi (tersembunyi) seperti meminta pertolongan
kepada orang yang telah meninggal. Setiap orang yang menaati makhluk lain
serta mengikuti selain dari apa yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-
Nya, berarti telah terjerumus kedalam lembah kemusyrikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mempelajari agama Islam merupakan fardhu ’ain , yakni kewajiban pribadi
setiap muslim dan muslimah, sedang mengkaji ajaran Islam terutama yang
dikembangkan oleh akal pikiran manusia, diwajibkan kepada masyarakat atau
kelompok masyarakat.Sumber ajaran agama islam terdiri dari sumber ajaran islam
primer dan sekunder. Sumber ajaran agama islam primer terdiri dari al-qur’an dan as-
sunnah (hadist), sedangkan sumber ajaran agama islam sekunder adalah ijtihad.
Syirik dibagi menjadi dua, yaitu syirik asghar (syirik kecil) dan syirik Akbar (syirik
besar). contoh dari syirik asghar yaitu seperti memakai azimat, pergi ke dukun, dan
sihir, sedangkan contoh dari syirik akbar yaitu menyembah makhluk gaib.
Kemudian, mengenai sumber-sumber hukum Islam dapat kita simpulkan bahwa
segala sesuatu yang berkenaan dengan ibadah, muamalah, dan lain sebagainya itu
berlandaskan Al-qur’an yang merupakan Firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad secara mutawatir dan diturunkan melalui malaikat Jibril dan
membacanya di nilai sebagai Ibadah, dan Al-Sunnah sebagai sumber hukum yang
kedua yang mempunyai fungsi untuk memperjelas isi kandungan Al-qur’an dan lain
sebagainya.
3.2 Saran
Sebelum kita mempelajari agama islam lebih jauh, terlebih dahulu kita harus
mempelajari sumber-sumber ajaran agama islam agar agama islam yang kita pelajri
sesuia dengan al-qur’an dan tuntunan nabi Muhammad SAW yang terdapat dalam as-
sunnah (hadist). Marilah kita mengamalkan dan menjadikan Al-qur’an dan Al sunnah
sebagai pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari yang merupakan sumber dari
hukum agama Islam dan sekaligus dapat membuat kita bahagia baik itu di dunia
maupun diakhirat nanti.agar hidup yang kita jalani lebih sempurna dan mempunyai
tujuan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Faridl, Miftah dan Syihabudin. 1989. Agus. Al-Qur’an, Sumber Hukum Islam yang
Pertama. Bandung : Penerbit Pustaka.
Hamzah, A. 2014. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Bandung:
Alfabeta.
Hidayat, N. 2015. Akidah Akhlak dan Pembelajarannya. Yogyakarta: Ombak