MAKALAH
KONSEP AJARAN AGAMA ISLAM
Dosen Pengampu :
Muhammad Azwar.,LC.,M.,Th.I/ Ulpan,S.pdI.,M.pdI
Disusun oleh :
1. Shaerly Margareta ( F202201117 )
2. Nur Aulia Ramadani ( F202201071 )
3. Amanah Intan Amalia (F202201099)
4. Tiara Mulya Ningsih (F202201102)
5. Amanda Tri Utami (F202201092)
6. Icha Idah Ayu Fithriyah .I(F202201089)
7. Nur Hikmah Wati (F202201088)
8. Fadilla Ananda (F202201064)
1
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama
Islam Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat
dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai Agama telah berkembang
selama empatbelas abad lebih menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik
itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun realitas. Penyusunan
tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Makalah ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Konsep Ketuhanan Dalam
Islam, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi,
re&erensi dan berita. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Untuk itu kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya
demi dan saran dari pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Daftar isi..................................................................................................................
BAB I Pendahuluan.................................................................................................
BAB II Pembahasan
3.1 Kesimpulan........................................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................................
Daftar Pusaka...........................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam konsep Islam Tuhan disebut Allah dan diyakini sebagai maha tinggi
yang Nyata dan Esa, Pencipta yang maha kuat dan maha Tahu, yang abadi,
Penentu Takdir dan hakim bagi semesta alam. Islam menitik beratkan
konseptualisasi Tuhan sebagai yang Tunggal dan maha kuasa. Penciptaan
dan penguasaan alam semesta dideskripsikan sebagai suatu tindakan
kemurah hatian yang paling utama untuk semua ciptaan yang memuji
keagungan-Nya dan menjadi saksi atas keesan-Nya dan kuasa-Nya.Tuhan
dalam Islam tidak hanya maha Agung dan maha kuasa, namun juga Tuhan
yang personal : Menurut Al-Quran dia lebih dekat pada manusia dari pada
urat nadi manusia. Dia menjawab bagi yang membutuhkan dan memohon
pertolongan jika mereka berdoa pada-Nya. Di atas itu semua, dia memandu
manusia pada jalan yanglurus, “jalan yang diridhai-Nya”. Untuk lebih
memperdalam mengenai konsep ketuhanan dalam islam, kami akan
menyajikannya lewat makalah yang kami buat.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Syahadatain adalah pilar Islam yang pertama. Oleh karena itu, syarat utama
bagi seorang non muslim yang akan masuk Islam adalah mengucapkan
syahadatain; mengakui bahwa tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi
kecuali Allah Ta’ala, serta mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah
utusan-Nya yang diberi amanah untuk menyampaikan risalah kepada seluruh
umat manusia.
5
terkandung dalam kalimat syahadat: La Ilaha Illa-Llah.
Allah Ta’ala berfirman,
Lihatlah apa yang terjadi kepada bangsa Arab di masa lalu. Sebelum
kedatangan Islam, mereka berada dalam kondisi jahiliyyah, yakni tidak
memiliki ma’rifah (pengetahuan) tentang agama yang benar. Mereka tidak
mengenal Sang Pencipta; tidak mengetahui bagaimana mengabdi kepada-
Nya, dan tidak terbimbing dengan pola kehidupan yang teratur yang diridhai
oleh-Nya.
6
Secara rinci Al-Qur’an menjelaskan pula bahwa ajakan kepada kalimat La
Ilaha Illa-Llah inilah yang diserukan Nabi Nuh (lihat: QS. Al-A’raf, 7: 59),
Nabi Hud (lihat: QS. Al-A’raf, 7: 65), Nabi Shalih (lihat: QS. Al-A’raf, 7:
73), Nabi Syu’aib (lihat: QS. Al-A’raf, 7: 85), dan lain-lain.
7
B. Syarat-syarat diterimanya syahadat
Dua kalimat syahadat memiliki beberapa syarat, yaitu:
1. Ilmu ()العلم
Maksudnya adalah ilmu tentang makna kalimat syahadat yang mengandung
peniadaan dan penetapan, yang menghilangkan kebodohan tentang hal
tersebut.
2. Yakin ()اليقين
3. Menerima ()القبول
4. Taat/patuh ()االنقياد
5. Jujur ( )الصدق
6. Ikhlas ()اإلخالص
8
Maksud ikhlas adalah memurnikan amal dengan niat yang benar dari segala
bentuk kesyirikan.
9
E. Hidup dibawah naungan tauhid
10
2.2 Konsep Iman dan Ketakwaan
A. Iman
Iman adalah adalah pembenaran dengan segala keyakinan tanpa keraguan
sedikitpun mengenai yang datang dari Allah SWT dan rasulNya.
Wujud Iman ada 4, yakni:
1) Ilahiyah: Hubungan dengan Allah
2) Nubuwwah: Kaitan dengan Nabi, Rasul, kitab, dan mukjizat
3) Ruhaniyah: Kaitan dengan alam metafisik; Malaikat, Jin, Syetan, Ruh
4) Sam’iyah: Segala sesuatu yang bisa diketahui melalui sam’i
Tanda-tanda orang yang beriman sebagai berikut:
1. Jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan berusaha agar ilmu
Allah tidak lepas dari syaraf memorinya, serta jika dibacakan ayat al-
Qur’an, maka bergejolak hatinya untuk segera melaksanakannya.
2. Senantiasa tawakal
3. Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga
4. Menafkahkan rezki yang diterimanya
5. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan
6. Memelihara amanah dan menepati janji
7. Berjihad di jalan Allah dan suka menolong
8. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin
B.Takwa
Taqwa adalah takut dan menghindari apa yang diharamkan Allah, dan
menunaikan apa-apa yang diwajibkan oleh Allah. Taqwa juga bererti
kewaspadaan, menjaga benar-benar perintah dan menjauhi larangan.
Seseorang baru dinyatakan beriman dan bertakwa, apabila sudah
mengucapkan kalimat tauhid dalam syahadat asyhadu allaa ilaaha illa Alah,
(Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah), kemudian diikuti dengan
mengamalkan semua perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
11
2.3 Kesempurnan Islam
Allah Subhanahu wa Ta’ala, merupakan hal yang sudah terpatri dalam akal
manusia bahwa sesuatu yang sempurna adalah suatu yang sangat layak
untuk dijadikan pilihan. Maka, demikian jugalah dalam beragama. Sudah
menjadi suatu pilihan yang tepat memilih Islam sebagai agama karena ia
berasal dari Dzat Yang Maha Mulia, Maha Mengetahui dan Maha Hikmah,
yang Dia telah menyempurnakan Islam sebagai agama bagi kita. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam kitabNya yang mulia :
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Kusempurnakan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhoi Islam sebagai
agama bagimu.”
Tabiat adalah perilaku manusia yang sudah alami ada di dalam diri manusia,
TABIAT memiliki arti watak, budi pekerti, perbuatan yang selalu dilakukan,
kelakuan, tingkah laku. Pengertian diatas menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia Online. Berangat dari arti diatas tabiat manusia merupakan watak
atau tingkah lalu yang di miliki setiap manusia. tetapi tabiat manusia itu
berbeda-beda.
Dalam Al-Qur’an yang Allah SWT turunkan sebagai petunjuk dan pedoman
bagi umat manusia. Secara gamblang telah jelas tabiat manusia sebagai
berikut:
12
1. Memiliki bentuk penciptaan yang sempurna. Sebagaimana firman Allah
SWT, “Sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya,” (QS At-Tin: 4).
2. Kecintaan kepada lawan jenis dan keluarga. Allah SWT berfirman,
“Dijandikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa
yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak…,” (QS Ali-Imran: 14).
Kecintaan terhadap harta. Allah SWT berfirman, “Dijandikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah lading. Itulah kesenagan
hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga),”
(QS Ali-Imran: 14).
Dan dari firman Allah yang lain, “Dan kamu mencintai harta benda
dengan kecintaan yang berlebihan,” (QS Al-Fajr: 20).
3. Cenderung memiliki sifat kikir. Dan Allah SWT berfirman, “Dan apabila
ia mendapat kebaikan ia sangat kikir,” (QS Al-Ma’arij: 21).
4. Suka berkeluh kesah ketika mendapat kesulitan. sebagaimana firman
Allah SWT, “Sesungguhnya, manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi
kikir. Apabila ia ditimpa kesulitan ia berkeluh kesah,” (QS Al-Ma’arij:
20).
5. Sering tergesa-gesa. Allah berfirman, “Dan manusia mendoa untuk
kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia
bersifat tergesa-gesa,” (QS Al-Isra’: 17)
6. Suka menzalimi diri sendiri dan lupa terhadap RabbNya. Dalam firman
Allah SWT, “Sesungguhnya, Kami telah mengemukakan amanat kepada
langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul
amanat itu dan mereka khawatir amanat akan mengkhianatinya, dan
dipikulah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya, manusia itu amat
zalim dan bodoh,” (QS Al-Azab: 72).
7. Memiliki kecenderungan untuk berbuat salah atau dosa. Sebagaimana
sabda Rasulullah SAW, “Setiap Anak Adam suka berbuat salah, dan
sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertaubat,” (HR Ibnu Majah).
8. Kecenderungan untuk beragama dan mengagungkan sesuatu(taqdis).
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah setiap manusia lahir melainkan
dalam keadaan fitrah, kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi
dan Nasrani,” (HR Bukhari).
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah ini, kami dapat menyimpulkan bahwa konsep
Ketuhanan dapatdiartikan sebagai kecintaan, pemujaan atau sesuatu yang
dianggap penting oleh manusiaterhadap sesuatu hal (baik abstrak maupun
konkret). Filsafat Ketuhanan dalam Islammerupakan aspek ajaran yang
fundamental, kajian ini harus dilaksanakan secara intensif. Tuhan (ilah) ialah
sesuatu yang dipentingkan (dianggap penting) oleh manusiasedemikian rupa,
sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-Nya. Dalam ajaran
Islamdiajarkan kalimat “la illaha illa Allah”. Susunan kalimat tersebut
dimulai dengan peniadaan.Yaitu “tidak Ada Tuhan”, kemudian baru diikuti
dengan penegasan “melainkan Allah”. Hal ini berarti bahwa seorang muslim
harus membersihkan diri dari segala macam Tuhan terlebihdahulu, sehingga
yang ada dalam hatinya hanya ada satu Tuhan yaitu Allah.
Iman adalah pembenaran dengan segala keyakinan tanpa keraguan
sedikitpun mengenai yang dating dari Allah SWT dan Rasul-Nya. Wujud
iman yakni ; (1) Ilahiyah, (2) Nubuwwah, (3) Ruhaniyyah, dan (4)
Sami’yah. Sedangkan Takwa atau ketakwaan berarti takut dan menghindari
apa yang diharamkan Allah, dan menunaikan apa-apa yang diwajibkan.
Kesempurnaan dien(agama) yang dimaksudkan dalam (QS : Al Maidah [5] :
3) mencakup perkara aqidah, syari’at-Nya, sumbernya yang berupa Al-Kitab
dan As-Sunnah, dan apa yang ditunjukkan oleh Al-Kitab dan As-Sunnah.
Dengan kata lain, seluruh bagian dari ajaran islam telah Allah ‘azza Wa Jalla
sempurnakan. Hal ini merupakan kelebihan yang hanya ada pada Islam.
Secara gamblang telah jelas tabiat manusia sebagai berikut:
1. Memiliki bentuk penciptaan yang sempurna
2. Kecintaan kepada lawan jenis dan keluarga
3. Cenderung memiliki sifat kikir
4. Suka berkeluh kesah ketika mendapat kesulitan
5. Sering tergesa-gesa
6. Suka menzalimi diri sendiri dan lupa terhadap RabbNya
14
7. Memiliki kecenderungan untuk berbuat salah atau dosa
8. Kecenderungan untuk beragama dan mengagungkan sesuatu(taqdis).
3.2 Saran
Sebagai pemula di bangku perkuliahan, kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun. Karena saran dan kritik itu akan
bermanfaat bagi kami untuk lebih memperbaiki atau memperdalam kajian
ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://tarbawiyah.com/ahammiyatus-syahadatain-pentingnya-dua-kalimat-
syahadat/
https://muslim.or.id/28007-7-syarat-diterimanya-dua-kalimat-syahadat.html
www.kompasiana.com › pentingnya-mengenal-allah
http://irwan-prayitno.com/2012/09/pentingnya-mengenal-allah/
https://a-firdaus07.blogspot.com/2013/10/hidup-di-bawah-naungan-
tauhid.html
https://www.academia.edu/37425086/
Contoh_Makalah_Konsep_Ketuhanan_Dalam_Islam
https://alhijroh.com/aqidah/kesempurnaan-islam/
M.Iwan Januar/Madania Prima/2008
16