Makalah
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Dr. Yulis Sulistiana Dewi, M.Pd.I.
oleh:
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. karena karunia-Nya
makalah ini dapat diselesaikan demgan lancar. Sholawat beserta salam semoga
tercurah limpahkan kepada junjunan kita Nabi Muhammad Saw., tak lupa kepada
sahabatnya, para tabiin dan kita yang mencintainya sampai hari kiamat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
ABSTRAK.......................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah Penelitian.........................................................................2
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................2
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................2
E. Metode Penelitian...........................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................4
A. Pengertian Kaidah Ushul Fiqh......................................................................4
B. Definisi Kaidah-Kaidah Ushuliyah................................................................5
C. Difinisikaidah-Kaidah Fiqhiyah....................................................................5
D. Macam-Macam Kaidah Fiqhiyah..................................................................6
E. Fungsi Dari Ushul Al-Fiqh.............................................................................6
F. Perbedaan Antara Kaidah-Kaidah Ushuliyyah Dengan Kaidah-Kaidah
Fiqhiyyah..............................................................................................................7
G. Contoh Kaidah-Kaidah Ushul Fiqh Serta Dasar-Dasar Pengambilannya.8
BAB III PEMBAHASAN PENELITIAN.....................................................................11
A. Deskripsi Data...............................................................................................11
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................12
B. Saran-saran...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
iii
ABSTRAK
Ushul al-fiqh adalah sekumpulan dalil yang menjadi dasar tumbuh dan terbinanya
fiqh, serta menghubungkannya pada dalil-dalil nash dan ijma’ sahabat. Ushul
fiqh digunakan dalam rangka menetapkan suatu hukum Islam. Ushul Fiqh
memiliki kaitan dengan Fikih, namun berbeda pada pembahasannya. Sumber
utama ushul fiqh adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Dalam ushul fiqh terdapat
kaidah-kaidah yang dijadikan patokan atau metode dalam menetapkan hukum.
Terdapat dua jenis kaidah, yaitu kaidah ushuliyah dan kaidah fiqhiyyah. Namun
pasca masa kejumudan, diperlukan kembali penegakan terhadap hukum Islam.
Kata kunci: Hukum Islam, ushul fiqh.
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang menempatkan manusia sebagai makhluk yang
berharga, berkepribadian dan bertanggung jawab. Dan atas tanggung jawabnya,
manusia diberi kebebasan untuk menentukan pilihan untuk menerima atau
menolak agama Allah; tidak dibenarkan adanya diskiriminasi antara sesama
manusia dan diberi keleluasaan memperkembangkan hidupnya dalam rangka
mempertinggi martabat umat manusia. Islam mempunyai pandangan egaliteran
kepada pemeluknya. Ajarannya tidak membedakan asal usul apakah ia dari
golongan elite, ningrat, jutawan, pangkat, teknokrat, ataupun rakyat jelata; mereka
diperlakukan sama. Sebab ditinjau dari segi manusiawi, mereka sama-sama
manusia, sehingga yang membedakan manusia dengan manusia lain hanyalah
ketakwaannya kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang pria
dan seorang wanita dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal mengenal (hidup rukun damai). Sesungguhnya orang
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa
di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
(Q.S. al-Hujarat: 13)
1
2
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki berbagai ilmu yang dapat
membantu kita memahami pendidikan secara mendalam, diantaranya:
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat dari studi ilmu untuk memahami hak asasi hukum islam adalah
meningkatkan pemahaman kita tentang hukum hukum di agama islam. Hal ini
3
dapat membantu kita memahami bagaimana hak asasi hukum islam yang baik
dan benar adapun Manfaat Teoritis :
a. Sebagai media pembelajaran metode penelitian hukum sehingga dapat
menunjukan kemampuan individu mahasiswa dalam kehidupan
bermasyarkat, berbangsa dan bernegara.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
berharga dan menjadi bahan acuan bagi peneliti lain menganai Hak Asasi
Manusia ( HAM)
c. Dapat menjadi acaun atau referensi untuk penelitian berikutnya atau
penelitian pengembangan dalam potret HAM.
2. Manfaat praktis :
a. Dapat ditemukan berbagai persoalan atau kendala yang di hadapi dalam
hal mengimpelementasikan hak asasi manusia
b. Dapat di ketahui bagaimana sebenarnya peraturan pemerintah tentang
regulasi hak asasi manusia
E. Metode Penelitian
Metode penelitian kualitatif Metode penelitian kualitatif adalah sebuah
cara atau metode penelitian yang lebih menekankan analisa atau deskriptif. Dalam
sebuah proses penelitian kualitatif hal hal yang bersifat perspektif subjek lebih
ditonjolkan dan andasan teori dimanfaatkan oleh peneliti sebagai pemandu, agar
proses penelitian sesuai dengan fakta yang ditemui di lapangan ketika melakukan
penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Defenisi kaidah
Adapun secara istilah banyak sekali defenisi yang di buat oleh para ulama,
tetapi yang paling lengkap dan paling baik menurut penyusun adalah:
”Suatu perkara kulli (kaidah-kaidah umum) yang berlaku pada semua bagian-
bagiannya.“
4
5
Dilihat dari segi kebahasaan, kata Ushul Al-Fiqh terdiri dari dua kata yang
punya makna tersendiri, yaitu Ushul dan Al-Fiqh. Ushul adalah jamak dari kata
al-ashlu bermakna dasar-dasar yang menjadi landasan bagi tumbuhnya sesuatu
yang lainSedangkan fiqh adalah mengetahui ketentuan-ketentuan hukum syara’
untuk berbagai perbuatan mukallaf, melalui kejian-kajian ijtihad dari dalil-
dalilnya yang terinci. Dengan demikian ushul al-fiqh adalah sekumpulan dalil
yang menjadi dasar tumbuh dan terbinanya fiqh, serta menghubungkannya pada
dalil-dalil nash dan ijma’ sahabat
C. Difinisikaidah-Kaidah Fiqhiyah
Menurut Bani Ahmad Salbani kaidah fiqhiyah adalah pedoman umum dan
universal bagi pelaksanaan hukum islam yang mencakup seluruh bagiannya. Titik
tolak pelaksanaan hukum islam diatur oleh kaidah-kaidah yang berifat universal
yang merupakan stasiun keberangkatan suatu perbuatan. Sebagaimana ada kaidah
yang menyatakan bahwa keyakinan tidak terkalahkan oleh keraguan,setiap
perbuatan harus dilandasi dengan keyakinan, bukan oleh keraguan. Sedangkan
menurut ulama ushul fiqih adalah
6
4. Keyakinan tidak dapat hilang karena adanya keraguan ()اليـقـين ليزال بالشـك
Contoh: kalau kita sholat kita pasti bertemu dengan yang namanya niat,
kalau kita tidak bertemu dengan yang namanya niat berarti kita tidak pernah
sholat.begitu juga dengan yang lainnya, seperti puasa, zakat, haji dll. Kita pasti
bertemu dengan yang namnya niat.
Dasar kaidah ini para ulama mengambil dari ayat Al-Qur’an yang berbunyi:[8]
َو َم ْن ُيِر ْد َثَو اَب الّد ْنَيا ُنْؤ ِتِه ِم ْنَها َو َم ْن ُيِرْد َثَو اَب الِخَر ِة ُنْؤ ِتِه ِم ْنَها....
Contoh: kalau misalkan ada pohon besar dengan buah yang banyak yang
mana buah tersebut sering jatuh dan sering mengenai kepala orang yang lewat
dibawahnya hingga ada yang harus dibawa ke rumah sakit, maka dengan beracuan
pada kaidah ini pohon tersebut harus di tebang. Dasar kaidah ini beracuan pada
nash Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 56:
َو ل ُتْفِس ُدوا ِفي الْر ِض َبْع َد ِإصلِحَها َو اْد ُعوُه َخ ْو ًفا َو َطَم ًعا ِإّن َر ْح مَت اِّل َقِر يٌب ِم َن اْلُم ْح ِس ِنيَن
Contoh: ketika di suatu tempat ada suatu kebiasaan, yang mana kebiasaan
tersebut telah mendarah daging, maka dengan sendirinya kebiasaan tersebut akan
menjadi hukum, misalkan kebiasaan petik laut, kalau ada masyarakat pesisir yang
tidak melakukan petik laut tersebut, maka dia akan dikucilkan oleh masyarakat
setempat. Kaidah tersebut didasarkan pada nash Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat
199:
Artinya: “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf,
serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh” (QS. Al-A’raf: 199)
4. Keyakinan tidak dapat hilang karena adanya keraguan ()اليـقـين ليزال بالشـك
Contoh: kalau misalkan kita mau melakukan sholat, tapi kita masih ragu
apakah kita masih punya wudhu’ atau tidak, maka kita harus berwudhu’ kembali,
10
akan tetapi kalau kita yakin kita masih punya wudhu’, kita langsung sholat saja itu
sah, meski pada kenyataannya wudhu’ kita telah batal.
ُيِر يُد اُّل ِبُك ُم اْلُيْس َر َو ل ُيِر يُد ِبُك ُم اْلُعْس َر
ُيِر يُد اُّل َأْن ُيَخ ّفَف َع ْنُك ْم َو ُخ ِلَق الْنَس اُن َض ِع يًفا
A. Deskripsi Data
Metode penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena
dengan mendalam dan dilakukan dengan mengumpulkan data sedalam-dalamnya.
Metode kualitatif lebih mengutamakan pengamatan fenomena dan lebih meneliti
ke subtansi makna dari fenomena tersebut. Analisis dan ketajaman penelitian
kualitatif sangat terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat yang
digunakan.Perhatian ketika seorang peneliti melakukan penelitian dengan metode
kualitatif akan lebih fokus tertuju pada elemen manusia, objek, dan institusi, serta
hubungan atau interaksi di antara elemen-elemen tersebut, dalam upaya
memahami suatu peristiwa,perilaku,atau fenomena. menekankan pada
pengumpulan data secara mendalam dan kualitatif melalui pengamatan,
wawancara, dan studi kasus yang terjadi di masyarakat. Disisi lain, studi pustaka
adalah metode penelitian yang melibatkan pengumpulan data dari sumber tertulis
seperti buku, jurnal, artikel, dan dokumen lainnya. Metode studi pustaka bertujuan
untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi penelitian dan literatur yang telah ada
sebelumnya dan menganalisis temuan-temuan tersebut dalam konteks penelitian
yang dilakukan. Dengan menggabungkan kedua metode ini peneliti dapat
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu fenomena dan
holistik.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan:
B. Saran-saran
Kami sadar bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah, oleh karena itu
kami sangat mengharap saran dan kritik yang membangun agar kami bisa
menjadikan pedoman untuk yang akan datang.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://aminlrg.blogspot.com/2011/05/bab-i-pendahuluan.html
http://kozam.wordpress.com/2009/11/10/kaidah-kaidah-ushul-fiqh/
15