Anda di halaman 1dari 11

ILMU PENDIDIKAN ISLAM

“Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam”

Dibimbing oleh:

Dr.,Rifqi Muntaqo.,M.S.I

Disusun oleh:

Syifa Bahiyyah (2020040004)

Wirda Laila Cholizatul Muna (2020040013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH

DI WONOSOBO

2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah kepada Allah SWT.Penulis dapat menyelesaikan makalah tentang


“HAM Dalam Pendidikan Islam” pada tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam. Tentunya
dengan bantuan berbagai pihak yang telah memberikan ide dan gagasan dalam pelengkapan
makalah ini.Mudah mudahan makalah yanag penulis buat dapat bermanfaat bagi Nusa dan
Bangsa. Oleh karena ilmu pengetahuan dari tahun ke tahun memeiliki perkembangan yang
sangat pesat.Baik dari zaman dahulu hingga sekarang.Oleh karena itu,sebagai manusia alangkah
seharusnya bersemangat dalam menuntut ilmu pengetahuan yang semakin berkembang pesat.

Wonosobo, Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A.Latar Belakang........................................................................................................................1

B.Rumusan Masalah...................................................................................................................1

C.Tujuan......................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A.Pengertian HAM Dalam Islam................................................................................................2

B.Pengertian Pendidikan Islam...................................................................................................3

C.Islam dalam Memandang Hak Asasi Pendidikan....................................................................4

D.Peran Pendidikan Islam dan Perkembangan HAM.................................................................5

BAB III PENUTUP...................................................................................................................7

A.Kesimpulan.............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar belakang

Sebagai agama kemanusiaan (religious of humanity), ajaran Islam mencakup dan


melingkupi semua aspek hidup dan perikehidupan. Islam, sejak awal kelahirannya telah
mengajarkan dan mengapresiasi prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM). Penghormatan dan
penghargaan terhadap manusia dan kemanusiaan menjadi ajaran pokok dan penting di dalam
Islam. Di antara ajaran pokok tersebut adalah tentang tata cara yang mesti dilakukan manusia
dalam berilmu, beramal dan menjalin hubungan (ta‟aruf) dengan sesama manusia dan seluruh
makhluk Tuhan lainnya.

Dalam konteks hak asasi pendidikan, ajaran Islam sangat menaruh perhatian terhadap umatnya
yang menuntut ilmu pengetahuan. Banyak ayat-ayat al-Qur’an dan hadis yang menganjurkan
setiap orang untuk berilmu. Bahkan hukum menuntut ilmu atau Thalabul ‟Ilmi itu wajib bagi
setiap manusia. Kewajiban tersebut menunjukkan bahwa ada hak yang sama bagi umat manusia,
baik laki-laki, perempuan, anak-anak maupun dewasa dalam memperoleh pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian HAM dalam islam ?

2. Apa pengertian pendidikan islam ?

3. Bagaimana islam dalam memandang hak asasi pendidikan ?

4. Apa peran pendidikan islam dan perkembangan HAM ?

C. Tujuan

1. Memehami pengertian HAM dalam islam

2. Memahami pengertian pendidikan islam

3. Memahami cara islam memandang hak asasi pendidikan

4. Memahami peran pendidikan islam dan perkembangan HAM

1
BAB II

PEMBAHASAN
A.Pengertian HAM Dalam Islam

Definisi HAM dalam islam yang dikemukakan oleh beberapa ahli, dianataranya yaitu:

1. Mansur Efendi memberikan definisi, hak manusia adalah hak milik bersama umat manusia
yang diberikan oleh Tuhan untuk selama hidupnya.

2. Dad Darmodiharjo memberikan definisi, hak asasi manusia untuk dasar dan hak-hak pokok
yang membawa manusia semenjak lahir sebagai anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa.

3. Sidney Hook memberikan definisi, hak asasi manusia adalah tuntutan yang secara moral bisa
dibenarkan, agar seluruh manusia dapat menikmati dan melaksanakan kebebasan dasar mereka
harta benda dan pelayanan-pelayanan mereka yang dipandang perlu untuk mencapai hakikat
kemanusiaan.

Berdasarkan beberapa definisi para ahli tersebut, dapat dipahami bahwa HAM adalah
berbagai fasilitas dasar yang diberikan oleh Tuhan kepada umat manusia, yang diantara sesama
manusia tersebut memiliki fasilitas yang sama. Hanya saja pada level praktisnya antara yang
satu dengan yang lainnya akan ditemukan banyak perbedaan. Hal ini bergantung pada sejauh
mana manusia itu sendiri mampu mengusahakan hak tersebut secara optimal. Misalnya manusia
sama-sama mempunyai hak hidup, pada kenyatannya kehidupan manusia itu ada yang hidupnya
dapat memberi manfaat kepada orang lain, ada juga yang hidupnya justru membahayakan
(merugikan) bagi orang lain.

Dapat diketahui bahwasanya pada hakikat-nya misi Rasulullah itu sendiri adalah untuk
menegakkan HAM , sebagai Rahmat Lil Alamin. Dalam setiap kesempatan selalu
mendahulukan, HAM sekali-gus KAM (Kewajiban Hak Asasi Manusia). Keadilan sebagai ciri
HAM adalah tuntunan jelas yang tercantum dalam Al Qur'an.

Adapun Islam telah memberikan jaminan pada kebebasan manusia. Dalam Al Qur'an
Allah menegaskan bahwa memeluk agama tidak dipaksakan, sebab telah jelas yang baik dan
buruk itu. Demikian juga kebebasan berpendapat, Islam meletakkan kedudukannya pada posisi
tinggi, bila berangkat dari niat suci semata karena Allah. Oleh karena itu banyak ayat-ayat Al
Qur'an yang mendorong umat Islam agar menggunakan logika (ya'qiluun), berfikir
(yatafakkaruun) dan berkontemplasi (yatadabbaruun). Sampai abad ke-1, bangsa-bangsa di dunia
masih meletakkan sekat-sekat yang kokoh dalam kelas dan kasta. Namun kehadiran Islam sejak
lebih empat belas abad lampau telah menghilangkan dinding pemisah itu dengan semangat
persamaan (egalitarianisme).

2
Dalam hal ini mnegenai persamaan tersebut, termaktub dalam QS. Al Hujarat (49):13
Yaitu yang artinya "Hai sekalian manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang
laki- laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah adalah yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Menge-
tahui lagi Maha Mengenal”.

Kemudian semasa ke-Rasulan Nabi Muhammad SAW yang bersamaan pula dengan para
sahabat, membebaskan system perbudakan yang marak saat itu. Tanpa membedakan warna kulit,
suku, ras maupun agama. Ajaran persamaan itu telah berhasil membentuk watak para sahabat
Nabi yang umumnya semula belum begitu memahami HAM dalam Islam, Dapat dipahami
bahwa pada dasarnya Islam, sejak awal telah mengedepankan konsep hak asasi manusia. Dan
konsep HAM bukanlah hasil evaluasi apapun dari pemikiran manusia, namun merupakan hasil
wahyu Ilahi yang telah diturunkan melalui RasulNya.

B. Pengertian Pendidikan Islam

Kata "Islam" dalam "pendidikan Islam" menunjukkan warna pendidikan tertentu, yaitu
pendidikan yang berwarna Islam, pendidikan yang Islami, yaitu pendidikan yang berdasarkan
Islam. Ada beberapa pendapat tentang pendidikan Islam oleh para pakar pendidikan islam yaitu
di antaranya :

Menurut Ahmad Tafsir, bahwa pendidikan adalah bimbingan yang diberikan kepada
seseorang agar ia berkembang secara maksimal. Seperti halnya pendidikan yaitu, pendidikan
oleh orang lain, pendidikan oleh diri sendiri dan pendidikan oleh lingkungan.

Adapun pendidikan Islam menurut Arifin, pendidikan Islam dapat diartikan sebagai studi
tentang proses kependidikan yang bersifat progresif menuju ke arah kemampuan optimal anak
didik yang berlangsung di atas landasan nilai-nilai ajaran Islam.

Sementara Achmadi memberi pengertian, pendidikan Islam adalah segala usaha untuk
memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia yang ada padanya
menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam.

Abdur Rahman Saleh memberi pengertian juga tentang pendidikan Islam yaitu usaha
sadar untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan segala potensi yang
dianugerahkan oleh Allah kepadanya agar mampu mengemban amanat dan tanggung jawab
sebagai khalifah Allah di bumi dalam pengabdiannya kepada Allah.

3
Menurut Abdurrahman an-Nahlawi, pendidikan Islam adalah penataan individual dan
sosial yang dapat menyebabkan seseorang tunduk, taat pada Islam dan menerapkannya secara
sempurna di dalam kehidupan individu dan masyarakat. Pendidikan Islam merupakan kebutuhan
mutlak untuk dapat melaksanakan ajaran agama islam sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah
SWT. Berdasarkan makna ini, maka pendidikan Islam mempersiapkan diri manusia guna
melaksanakan amanat yang dipikulkan kepadanya. Sumber-sumber Islam dan pendidikan Islam
itu sama, yakni yang terpenting, al-Qur’an dan Sunnah Rasul.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, sampailah Ahmad Tafsir pada pendapatnya
bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar
ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Bila disingkat, pendidikan Islam
ialah bimbingan terhadap seseorang agar ia menjadi Muslim semaksimal mungkin. Menurut
Ahmad Tafsir bahwa definisi yang digunakan ini hanya menyangkut pendidikan oleh seseorang
terhadap orang lain, yang diselenggarakan di dalam keluarga, masyarakat, dan sekolah,
menyangkut pembinaan aspek jasmani, akal, dan hati anak didik.

Sedangakan pendidikan itu sendiri menurut orang awam, adalah mengajari murid di sekolah,
melatih anak hidup sehat, melatih silat, menekuni penelitian, membawa anak ke masjid atau ke
gereja, melatih anak menyanyi, bertukang, dan lain-lain. Semua itu adalah pendidikan. Itu sudah
mencukupi untuk orang awam, bahkan bagi mereka, "pendidikan ialah sekolah".

Dengan demikian pendidikan islam dapat diartikan sebagai bimbingan oleh seseorang
kepada seseorang agar dia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran agama islam yang
diselenggarakan di dalam keluarga, masyarakat, dan sekolah menyangkut pembinaan aspek
jasmani, akal, dan hati anak didik .

C. Islam dalam Memandang Hak Asasi Pendidikan


Sebagai agama kemanusiaan (religious of humanity), ajaran Islam mencakup dan
melingkupi semua aspek hidup dan kehidupan manusia. Islam, sejak awal kelahirannya telah
mengajarkan dan mengapresiasi prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM). Penghormatan dan
penghargaan terhadap manusia dan kemanusiaan menjadi ajaran pokok dan penting di dalam
Islam. Di antara ajaran pokok tersebut adalah tentang tata cara yang mesti dilakukan manusia
dalam berilmu, beramal dan menjalin hubungan (ta‟aruf) dengan sesama manusia dan seluruh
makhluk Tuhan lainnya.

Dalam konteks hak asasi pendidikan, ajaran Islam sangat menaruh perhatian terhadap
umatnya yang menuntut ilmu pengetahuan. Banyak ayat-ayat al-Qur’an dan hadis yang
menganjurkan setiap orang untuk berilmu. Bahkan hukum menuntut ilmu atau “Thalabul Ilmi”
itu wajib bagi setiap manusia. Kewajiban tersebut menunjukkan bahwa ada hak yang sama bagi
umat manusia, baik laki-laki, perempuan, anak-anak maupun dewasa dalam memperoleh
pendidikan. Ada hadis nabi yang berhubungan dengan hak asasi pendidikan salah satunya yaitu:
4
“Mencari ilmu itu wajib atas setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan”

Hadis di atas menunjukkan bahwa kewajiban dan hak mempunyai ilmu (pengetahuan) tidak
hanya pada diri lelaki, tetapi juga perempuan. Allah tidak membedakan bangsa, jenis, suku, ras,
dan kedudukan sosial manusia dalam hal memberikan pahala atas amal kebajikan yang diperbuat
oleh hamba-Nya, termasuk dalam perkara menuntut ilmu dan pendidikan.

Hubungannya dengan hak asasi pendidikan adalah, bahwa dalam hukum Islam, sebagai
upaya penegakan syariat Islam, dikenal lima hak (al-Hukuq al-Khomsah/al-Kuliah al-Khomsah).
Lima hak ini seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius sehingga umat Islam dapat
mewujudkan syariah yang baik (maqoshid al-Syari‟ah). Kelima hak tersebut adalah

1. hifdz al-nafs (menjamin kelangsungan hidup),

2. hifdz al-aql (menjamin kebebasan berfikir, beropini, dan berkespresi),

3. hifdz ad-din (menjamin kebebasan beragama),

4. hifdz an-nasl (menjamin hak kelangsungan hidup manusia),

5. hifdz al-maal (menjamin hak property atau kekayaan berupa hak mendapatkan pekerjaan,
upah yang layak, jaminan perlindungan dan kesejahteraan).

Hak untuk mendapatkan perlindungan terhadap akal (Hifdz al-aql) sangat berhubungan
dengan hak mendapatkan pendidikan atau berpendidikan sebagai dasar untuk menjaga akal.

D. Peran pendidikan islam dan perkembangan HAM

Menurut Khalid ibn Hamid al-Hazimy, tujuan tarbiyah dalam Islam adalah untuk
mengetahui Hak-hak Manusia, bagaiamana menghargai hak-hak orang lain, ukuranya, batasanya,
dan takaranya Jika dianalisis pendapat tersebut, maka pendidikan mempunyai peranan penting
dalam berbagai aspek-aspek dalam kehidupan seperti :

 Beriman, bertakwa

 Demokratis, bertanggung jawab

 Berilmu

 Cakap

 Berahlak mulia

 Sehat

 Kreatif
5
 Mandiri

Dengan demikian, kesimpulan kecil yang terbangun bahwa setiap kegiatan politik, ekonomi,
maupun sosial yang bertujuan untuk menghalangi, ataupun yang menyebabkan anggota
masyarakat tidak mendapatkan pendidikan maka dikategorikan pelanggaran HAM.

Dan inilah yang dimaksud Khalid ibn Hamid al-Hazimy, urgenitas pendidikan HAM yang
mencakup dua hal yakni sebagai berikut:

1. Setiap pendidikan harus mengarah pada pengenalan HAM dan batasan yang sebenarnya.
Normalnya yang tidak mengenal dan memahami HAM adalah orang-orang yang belum
mendapatkan pendidikan. Sehingga untuk memahamkan HAM terhadap masyarakat
perlu adanya pendidikan. Ketidak fahaman masyarakat mengenai HAM akan
menimbulkan ketidak fahaman terhadap kewajibanya di dalam masyarakat, sehingga
menimbulkan ketidak rukunan masyarakat dalam kehidupanya.

2. Islam berdiri di atas HAM, sedangkan muamalah manusia terikat dengan hukum syariat,
karena bagaimana mungkin syariat terlaksana dengan kebebasan HAM yang lemah dan
kurang dirperhatikan. Karena pada dasarnya keberadaan syariat itu sendiri lahir dengan
tujuan melindungi HAM dalam kehidupan khusunya. Bahkan lebih lanjut Khalid ibn
Hamid al-Hazimy menjelaskan dengan mengetahui urgensitas HAM maka pendidikan
berfungsi sebagai salah satu sarana penting untuk memastikan agar setiap orang
memahami hak- hak, dan kebebasanya, dalam pendidikan.

Jadi kesadaran yang harus dilakukan, oleh guru dalam memberikan pebelajaran pendidikan
adalah agama. Yang mana difungsikan sebagai panduan moral dalam kehidupan bermasyarkat
dan guru mampu mengangkat dimensi-dimensi dari ajaran agama Islam seperti kejujuran,
keadilan, kebersamaan, kesadaran akan hak dan kewajiban ketulusan dalam beramal,
bermusyawarah, untuk kemudian di aplikasikan dalam kehidupan pendidikan dan masyarakat.
Sehingga dengan upaya tersebut diharapkan nilai-nilai HAM tidak saja dibahas dengan
menggunakan kata-kata, tetapi lebih pada bahasa tindakan yang lebih nyata. Dengan kata lain,
pendidikan HAM harus meliputi semua aspek dalam lingkungan pendidikan baik pelajaran
maupun suasana yang dikembangkan dalam sekolah, sehingga bermanfaat dalam kehidupan
bersama.

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian HAM dalam islam adalah
berbagai fasilitas dasar yang diberikan oleh Tuhan kepada umat manusia, yang diantara
sesama manusia tersebut memiliki fasilitas yang sama. Hanya saja pada level praktisnya
antara yang satu dengan yang lainnya akan ditemukan banyak perbedaan. Hal ini bergantung
pada sejauh mana manusia itu sendiri mampu mengusahakan hak tersebut secara optimal.

Sedangkan pendidikan islam dapat diartikan sebagai bimbingan oleh seseorang kepada
seseorang agar dia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran agama islam yang
diselenggarakan di dalam keluarga, masyarakat, dan sekolah menyangkut pembinaan aspek
jasmani, akal, dan hati anak didik.

Islam, sejak awal kelahirannya telah mengajarkan dan mengapresiasi prinsip-prinsip


hak asasi manusia (HAM). Penghormatan dan penghargaan terhadap manusia dan
kemanusiaan menjadi ajaran pokok dan penting di dalam Islam. Hubungan HAM dengan
hak asasi pendidikan adalah, bahwa dalam hukum Islam, sebagai upaya penegakan syariat
Islam, dikenal lima hak (al-Hukuq al-Khomsah/al-Kuliah al-Khomsah). Lima hak ini
seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius sehingga umat Islam dapat mewujudkan
syariah yang baik (maqoshid al-Syari‟ah). Kelima hak tersebut adalah :

1. hifdz al-nafs (menjamin kelangsungan hidup),

2. hifdz al-aql (menjamin kebebasan berfikir, beropini, dan berkespresi),

3. hifdz ad-din (menjamin kebebasan beragama),

4. hifdz an-nasl (menjamin hak kelangsungan hidup manusia),

5. hifdz al-maal (menjamin hak property atau kekayaan berupa hak mendapatkan pekerjaan,
upah yang layak, jaminan perlindungan dan kesejahteraan).

7
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir (1991), Ilmu Pendidikan Islam dalam prespektif islam. Jakarta : Bumi aksara

http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/alqalam/article.http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/
article/view.

Anda mungkin juga menyukai