Anda di halaman 1dari 7

Makalah Pendidikan Agama Islam

Hak Asasi Manusia (HAM)

Budaya dan Masyarakat Islam

Oleh :

Kelompok 8 ( Delapan )

Nama Mahasiswa : 1. Aqilla Az-zahra (5192111003)


2. Tari Wilanda (5192111001)
3. Fadhil Ibnu Ardiansyah (5193530001)
4. Salwan Aziz (5193111018)

Kelas : PTB & Elektro 2019


M. Kuliah : Pendidikan Agama Islam
D. Pengampu : Dr. Hapni Laila Siregar, S.Ag, M.A.

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa. Karena dengan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini tepat pada waktunya.
Penyusunan ini sebagai pelengkap mata kuliah Pendidikan Agama Islam, yang menjadi salah
satu komponen penilaian dan dapat dijadikan pegangan dalam proses belajar mengajar mata
kuliah pendidikan agama islam serta dengan harapan untuk memotivasi penulis dan para
pembaca, sehingga mampu memahami segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan
dengan pembelajaran tersebut.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak, tugas ini tidak akan selesai
dengan baik dan lancar. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Dr.
Hapni Laila Siregar, S.Ag, M.A. selaku dosen pengampu mata kuliah pendidikan agama
islam yang telah membimbing dan mengarahkan penulis. Teman – teman sekalian yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Karena itu penulis
mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan tugas yang
akan datang. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat dan dapat memenuhi harapan
berbagai pihak.

Medan, 19 februari 2021

Kelompok 8
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1...........................................................................................................................................Lat
ar Belakang......................................................................................................................
1.2...........................................................................................................................................Ru
musan Masalah.................................................................................................................
1.3...........................................................................................................................................Tuj
uan Penulisan...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Hak Asasi Manusia..........................................................................................................
2.2.Budaya Dalam Islam........................................................................................................
2.3.Masyarakat Beradab dan Sejahtera..................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan......................................................................................................................
4.2.Saran................................................................................................................................
Daftar Pustaka ....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebudayaan merupakan segala sesuatu yang diciptakan oleh umat manusia dan
sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar
beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu. Kebudayaan itu melekat dengan diri
manusia, artinya manusia yang menciptakan kebudayaan. Sejak zaman dahulu hingga
sekarang. Allah mengangkat seorang Rasul dari jenis manusia, karena yang akan menjadi
sasaran bimbingannya adalah umat manusia.
Misalnya yaitu memberikan bimbingan kepada umat manusia agar dalam
mengembangkan kebudayaannya tidak melepaskan diri dari nilai – nilai ketuhanan.
Dakwah islam terjadi dalam proses yang panjang dan rumit karena terjadi asimilasi
budaya – budaya setempat dengan nilai – nilai islam yang kemudian menghasilkan
kebudayaan islam. Kebudayaan ini berkembang menjadi suatu peradaban yang diakui
kebenarannya secara universal.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Hak Asasi Manusia?
2. Bagaimana Hak Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan?
3. Bagaimana Hak Kebebasan memilih agama?
4. Bagaimana Budaya dalam islam?
5. Bagaimana masyarakat yang beradab dan sejahtera?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui bagaimana Hak Asasi Manusia
2. Mengetahui bagaimana Hak Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
3. Mengetahui bagaimana Hak kebebasan memilih agama
4. Mengetahui bagaimana Budaya dalam islam
5. Mengetahui bagaimana Masyarakat Beradab dan Sejahtera
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah segala hak yang dimiliki manusia serta melekat
pada dirinya karena ia manusia. Hak ini bersifat asasi karena mutlak perlu agar manusia
dapat berkembang sesuai dengan bakat, cita – cita, serta martabatnya. Gagasannya yang
sepintas tampak sederhana ini memiliki akibat – akibat politik dan social yang mendalam.
Hak – hak manusia, karena hak – hak itu berdasarkan kemanusiaannya, bersifat universal,
merata dan tak dapat dialihkan. Adapun prinsip – prinsip hak asasi manusia dalam ajaran
islam adalah sebagai berikut :
1. Hak Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
Salah satu dari hak asasi manusia yang terpenting adalah hak untuk memperoleh
pendidikan. Tidak seorang pun dapat dibatasi haknya belajar dan mendapatkan
pengetahuan dan pendidikan, sepanjang ia memiliki kualifikasi untuk itu. Menurut
Hasbi Ash-Siddiqy, ajaran islam tidak saja menegakkan sendi kemerdekaan akal dari
kebodohan, khurafat dan purbasangkaserta mengajak manusia untuk menolak segala
yang tidak diterima akal. Karena itu kata hasbi, seruan – seruan islam senantiasa
bersendikan akal.
Alquran menetapkan adanya Allah swt. Dan mengemukakan islam kepada
masyarakat dengan jalan menggunakan akal dan pikiran. Islam menyuruh manusia
berpikir tentang kejadian langit dan bumi serta kejadian diri manusia sendiri.
2. Hak Dalam Hubungan dengan Kehidupan
Hak untuk hidup adalah hak yang paling pokok bagi seseorang dan ajaran islam
memberikan jaminan sepenuhnya bagi setiap manusia, kecuali tentu saja jika ada
alasan yang dibenarkan hukum syara’. Prinsip ini antara lain, dijelaskan dalam
Alquran, surat al-An’am, 6;15. Yang artinya :
“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya),
melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.”
Ayat ini membedakan dengan jelas antara pembunuhan yang bersifat criminal
(yang diharamkan Allah), dengan pembunuhan yang dilakukan untuk menegakkan
keadilan.
3. Hak Persamaan dan Keadilan di Depan Hukum
Satu prinsip asasi lainnya dalam ajaran islam ialah bahwa didepan hukum semua
manusia adalah sama. Ketentuan hukum harus diperlakukan secara mutlak tanpa
pandang bulu, yakni jika segala persyaratan untuk itu telah terpenuhi. Asas ini dapat
kita petik dari Alquran surat an-Nisa,4:135. Ayat ini menyerukan agar keadilan
dilaksanakan secara tegas terhadap setiap orang, baik keluarga sendiri ataupun orang
lain, baik orang kaya ataupun miskin. Atribut lahiriyah tidak boleh dijadikan alasan
prefensi dalam suatu penetapan hukum.
4. Hak Kebebasan Memilih Agama
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, yang berkewajiban mengabdi kepada-
Nya, untuk mencapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Sejalan dengan
peradaban manusia, kehidupan beragama mengalami perkembangan yang diwarnai
dengan sering terjadinya persinggungan antar pemeluk agama yang beragam.
Sesungguhnya islam merupakan agama yang sangat menghormati kebebasan
individu. Dengan demikian umat islam tidak menghendaki pihak – pihak yang
melanggar hak asasinya dengan cara apapun, sebaliknya umat islam diajarkan untuk
tidak mengganggu atau mengusik pemeluk agama lain.
5. Hak Memperoleh Perlindungan
Manusia sebagai makhluk social selalu berhubungan satu dengan yang lainnya.
Oleh karena itu, hubungan sesame manusia harus selalu dibina, agar tercipta
keharmonisan hidup sesame manusia di dunia. Tidak terbinanya hubungan harmonis
di antara sesama manusia akan mengakibatkan terjadinya berbagai penindasan oleh
manusia yang kuat kepada manusia yang lemah. Dalam kehidupan bersama, manusia
diperintahkan Allah swt untuk berhubungan dalam suasana saling bekerja sama dalam
ranah social. Hal itu akan terwujud, jika terdapat saling pengertian dan hormat
menghormati satu dengan yang lain.
6. Hak untuk Bekerja
Bekerja adalah hak setiap manusia dewasa sebagai upaya menjaga derajat
kemanusiaan dan memenuhi kebutuhan hidup. Negara dan masyarakat harus
menjamin hak setiap manusia untuk bekerja dan tidak membedakan hak tersebut
antara satu dengan yang lain. Surat at-Taubah ini menegaskan bahwa setiap pekerjaan
harus dipertanggungjawabkan, yaitu harus yang benar dan bermanfaat. Oleh karena
itu bekerjalah sebaik mungkin dan penuh tanggung jawab. Mengenal jenis pekerjaan,
setiap individu bebas menentukan. Namun yang paling penting adalah pekerjaan yang
bersih dan halal.

7. Demokrasi ala syura


Islam adalah agama dan Negara. Karena masyarakat islam itu telah terwujud,
maka menjadi suatu keharusan islam untuk menentukan dasar – dasar yang kuat bagi
masyarakat. Sebab itu ayat – ayat alquran yang diturunkan dalam periode Madinah
ditujukan kepada pembinaan hukum. Ayat – ayat yang diturunkan itu diberi
penjelasan oleh Rasulullah. Hal – hal yang belum jelas dan terperinci dijelaskan oleh
Rasulullah dengan perbuatan – perbuatan beliau. Maka timbullah dua buah sumber
yang jadi pokok hukum (Alquran dan Hadist) yang menjadi telaga yang amat indah,
diantaranya adalah untuk bidang politik.
Oleh sebab itu, tidak boleh menetapkan sesuatu atau bermusyawarah terhadap
sesuatu untuk menghalalkan yang diharamkan Allah atau sebaliknya;atau untuk
menegakkan mafsadat dan menghilangkan muderat. Derajat seorang manusia tiadalah
lebih tinggi dari yang lain karena mulia bangsanya, tetapi karena amal salehnya.

Anda mungkin juga menyukai