Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“MENGKONSTRUK MASYARAKAT LIBERAL BERBASIS AKHLAK


KARIMAH “

DOSEN PENGAMPU :
Drs. AMRON BMS,M.pd.I

DISUSUN OLEH :
ARSY FITRI AZZAHRA
NIM : 10123006

MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF


PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR
SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR'AN ABDULLAH BIN MAS'UD ONLINE
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah,Rabb semesta alam,shalawat dan salam semoga terlimpah kepada
Nabi Muhammad shalallahu'alaihiwasallam dan para sahabatnya,dan juga para pengikut
setianya. Amin.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Muhajirun, september 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1


•LATAR BELAKANG..............................................................................1
•RUMUSAN MASALAH..........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................ .....2


•DEVINISI MASYARAKAT LIBERAL..................................................... .2
•FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MASYARAKAT LIBERAL... ...........2
•KONSTRUKSI AKHLAK KARIMAH TERHADAP KEHIDUPAN
MASYARAKAT.....3

BAB III PENUTUP......................................................................... ...........4


•KESIMPULAN................................................................................... ...5

DAFTAR PUSTAKA................................................................. .................6

3
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara kita sebagai umat yang
senantiasa bersosialisasi, berinteraksi dengan yang lainnya,khususnya umat muslim, sudah
sepantasnya kita menampilkan akhlak mulia yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw dan
para sahabat beliau. Selain itu, kita juga harus berakhlak kepada alam. Karena kita dan alam
sama-sama makhluk ciptaan-Nya.

Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud masyarakat liberal?
2.Bagaimana ciri-ciri masyarakat liberal?
3.Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya masyarakat liberal?4.
4.Bagaimana kontruksi akhlak karimah terhadap kehidupan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defisini Masyarakat Liberal


Secara etimologi, Liberalisme (dalam bahasa inggris Liberalism) adalah derivasi dari kata
liberty (dalam bahasa inggris) atau liberte (dalam bahasa Perancis) yang berarti “bebas”.
Adapun secara terminologi, para peneliti mengemukakan bahwa Liberalisme adalah
terminologi yang cukup sulit untuk didefinisikan.
Hal itu karena konsep liberalisme yang terbentuk tidak hanya dalam satu generasi, dengan
tokoh pemikiran yang bermacam-macam dan orientasi yang berbeda-beda. Liberal adalah
suatu ideologi atau paham yang menjunjung tinggi kebebasan dan persamaan hak individu
dalam berbagai aspek kehidupan, baik di bidang ekonomi, politik, sosial, agama, dan hal
lainnya yang menyangkut harkathidup orang banyak. Masyarakat liberalisme adalah suatu
paham dan tradisi politik yang mengusung kebebasan dan persamaan hak bagi setiap individu
di dalam masyarakat.
B. Faktor Penyebab Terjadinya Masyarakat Liberal
1.Setiap Individu Punya Kesempatan Sama
Salah satu nilai pokok di dalam liberalisme adalah setiap individumemiliki kesempatan
yang sama(Hold The Basic Equality of All Human) pada semua bidang. Namun, bukan
berarti setiap orang bisa memberikanhasil yang sama.Persamaan hak dan kesempatan
merupakan hal yang mutlak di dalamideologi ini. Sedangkan hasil yang nantinya akan
diperoleh setiap individutergantung pada banyak faktor misalnya keterampilan, kerja keras,
sumberdaya, dan lainnya.
2. Berhak Mendapat Perlakuan yang Sama
Mengacu pada poin #1 yaitu kesempatan yang sama, maka penyelesaiansetiap masalah
yang dihadapi individu akan mendapatkan perlakuan yangsama (Treat the Others Equally)
baik itu di bidang ekonomi, politik,sosial, dan lainnya.
3. Ada Hukum dan Hukum Diterapkan
Di dalam setiap negara harus ada hukum di dalamnya yang bertujuanuntuk melindungi dan
menjaga hak-hak masyarakatnya. Negara liberalmenetapkan patokan hukum tertinggi yang

5
menghargai hak-hak kebebasandan persamaan kedudukan setiap individu di dalam hukum
(The Rule of Law)

4. Negara Hanyalah Alat


Negara yang menganut paham liberalisme menganggap bahwa suatunegara merupakan
mekanisme yang dipakai dalam perwujudan tujuan-tujuan yang lebih besar.

5. Tidak Menerima Ajaran Dogmatisme


Negara yang menganut paham liberalisme tidak menerima ajaranDogmantisme, yaitu
ideologi yang memegang kepercayaan dan menentangapapun yang tidak sesuai dengan
kepercayaannya.
Selain itu faktor internal kaum muslimin yang lemah dari sisi komitmenmereka terhadap
agamanya, terutama persoalan yang berkaitan dengan akidah,tersebarnya aliran pemikiran
liberalisme tidak lepas dari peran Barat yangsangat giat menyebarkannya melalui kekuatan
politik, ekonomi dan teknologiinformasi yang mereka miliki. Dan disinyalir, kaum muslimin
adalah sasaranutama dari invansi pemikiran ini.
Sebagai umat Islam, tentu kita tidak ingin peradaban Islam yang di bangundiatas akidah
dan nilai-nilai agama Allah ini dirusak oleh orang-orang kafirdengan pemikiran-pemikiran
luar itu. Islam adalah agama yang sempurnadengan ajaran yang bersumber dari wahyu Allah,
Pencipta yang Maha mengetahui segala kebutuhan makhluk-makhluk-Nya. Karenanya Islam
tidak membutuhkan isme-isme dan ideologi dari luar.
Allah berfirman:
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”
(QS. Al Maidah [5]: 3)

C. Konstruksi Akhlak Karimah Terhadap Kehidupan Masyarakat


Membangun Masyarakat Berbasis Akhlakul Karimah,
Akhlak merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, yang memiliki arti budi pekerti,
perangai, tingkah laku atau tabi’at.
Akhlak sebenarnya merupakan sifat dasar manusia yang telah ada pada diri manusiasejak
ketika dia lahir dan akan terus melekat pada jiwa manusia untukmendorongnya melakukan
tindakan-tindakan yang tidak melalui pertimbanganfikiran terlebih dahulu.

6
Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan
menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk. Etika Islammenetapkan bahwa yang menjadi
sumber moral, ukuran baik buruknya perbuatan, didasarkan kepada ajaran Allah SWT. Etika
Islam bersifatuniversal , dapat diterima dan dijadikan pedoman olehseluruh umat manusia di
segala waktu dan tempat. Etika Islam mengatur danmengarahkan fitrah manusia ke jenjang
akhlak yang luhur dan meluruskan perbuatan manusia.

Perwujudan akhlak dalam kehidupan manusia mengalami perbedaan. Faktor internal 1


insting (naluri) merupakan tabiat yang di bawa manusia sejak lahir, atau merupakan suatu
pembawaan asli dari manusia itu sendiri.Berbagai naluri lain seperti naluri takut, naluri
memiliki maupun naluri ber-Tuhan.

Manusia mendapatkan warisan fisik dan mental, mulai dari sifat-sifat umumsampai sifat-sifat
khusus seperti sifat kemanusiaan, akal pikiran, perasaan,maupun kekhasan lain yang berupa
identitas (lahiriyah) seperti warna kulit,dll.
Dalam hubungan ini dikemukakan dalam Al-Qur’an “Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan kami menjadikan
kalian beberapa bangsa dan suku-suku bangsa, supaya kalian saling mengenal satu sama
lain”.
Salah satu kekuatan yang berlindung di balik tingkah laku manusia adalahkemauan keras
yang menggerakkan manusia untuk berbuat dengan sungguh-sungguh. Karena sifat ini telah
dianjurkan oleh Allah SWT yang terdapat dalam Al-Qur’an “Hendaklah engkau tabah seperti
ketabahan Rasul-rasulyang memiliki kehendak yang keras. (surah 42:35).

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Secara etimologi, Liberalisme (dalam bahasa inggris Liberalism) adalahderivasi dari kata
liberty (dalam bahasa inggris) atau liberte (dalam bahasa
Perancis) yang berarti “bebas”. Adapun secara terminologi, para peneliti
Mengemukakan bahwa Liberalisme adalah terminologi yang cukup sulit untukdidefinisikan.
Hal itu karena konsep liberalisme yang terbentuk tidak hanyadalam satu generasi, dengan
tokoh pemikiran yang bermacam-macam danorientasi yang berbeda-beda.Penganut
liberalisme meyakini bahwa akal manusia mampu mencapai segalakemaslahatan hidup yang
dikehendaki. Standar kebenaran adalah akal ataurasio. Karakter ini sangat kentara dalam

Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan
diri dari tingkah laku yang buruk. Etika Islammenetapkan bahwa yang menjadi sumber
moral, ukuran baik buruknya perbuatan, didasarkan kepada ajaran Allah SWT. Etika Islam
bersifatuniversal , dapat diterima dan dijadikan pedoman olehseluruh umat manusia di segala
waktu dan tempat. Etika Islam mengatur danmengarahkan fitrah manusia ke jenjang akhlak
yang luhur dan meluruskan perbuatan manusia.

8
DAFTAR PUSTAKA

. Jakarta : PT GramediaPustaka UtamaHusaini, Adian & Hidayat, Nuim. 2012.


Islam Liberal : Sejarah, Konsepsi, Penyimpangan, dan Jawabannya
. Jakarta: Gema Insani Press)
Al ‘Aqliyyah al Librâliyyah
, Dr. Abdul aziz al Tharify.
Haqîqatu al Librâliyyah wa Mawqiful Islâm minhâ
, hal. 29, Dr Sulaiman alKhurasyi

9
10

Anda mungkin juga menyukai