Disusun Oleh :
2023
2
KATA PENGANTAR
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya
lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Istilah-Istilah Ilmu Hadits Menurut
Ulama Hadits tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas yang diberikan
oleh Ibu Yuliana Dethan, M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Hadits. Selain
itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yuliana Dethan, M.Ag. selaku dosen
pengampu mata kuliah Ilmu Hadits. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Saya juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang membantu proses penyusunan makalah ini hingga
selesai.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
3
DAFTAR ISI
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Haditst adalah salah satu aspek ajaran Islam yang menempati posisi penting
merupakan dua hal pokok dalam ajaran Islam. Keduannya merupakan hal sentral
yang menjadi “ jantung” umat Islam. Karena seluruh bangunan doktrin dan
sumber keilmuanya Islam terinspirasi dari dua hal pokok tersebut. Oleh karena itu
wajar dan logis jika bila perhatian dan aspirasi terhadap keduanya melebihi
perhatian terhadap bidang yang lain . Haditst adalah sumber ajaran Islam kedua,
setelah Al-Qur’ an. Dan haditst nabi Sebagai salah satu sumber ajaran Islam, cukup
banyak ayat Al-Qur’ an yang memerintahkan orang-orang yang beriman untuk patuh
ayat-ayat Al-Qur’ an itu adalah surat al-Hasr 59:7. Dalam mempelajari haditst Nabi
SAW, kita tidak akan pernah terpisah dengan istilah – istilah yang berhubungan
dengan ulumul hadits. Pengetahuan tentang istilah-istilah ini akan membantu kita
2. Rumusan Masalah
2. Apa saja istilah istilah dalam Ilmu Hadits Menurut Ulama Hadits?
4
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya, Ilmu Hadist dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu Ilmu Hadist
Riwayah dan Ilmu Hadist Dirayah. Setiap kelompok dari Ilmu Hadist ini memiliki cakupan
kajian yang secara materi berbeda satu sama lain.
membahas segala hal yang disandarkan pada Nabi SAW baik berupa
Ilmu Hadits Dirayah atau sering pula disebut dengan Ulum Al-Hadist, Ushul
Al-Hadist, Mustalah Al-Hadist dan Ilmu Ushul Riwayah Al-Hadist adalah jenis Ilmu
Hadist yang ke dua. Ada beberapa tawaran definisi berkenaan dengan ilmu ini.
5
6
Ada pula yang mendefinisikan sebagai Ilmu yang berisi aturan-aturan yang
digunakan untuk mengetahui keadaan Sanad dan Matan. Obyek ilmu ini adalah
a) Sunnah
Secara etimologis sunnah dapat diartikan sebagai jalan (al-tariqah), yaitu jalan
religious yang ditempuh oleh nabi SAW dalam perjalanan hidupnya yang suci.
Sunnah ialah : Segala yang dilakukan dari Nabi SAW. Baik berupa perkataan, taqrir,
pengajaran, sifat, keadaan, maupun perjalanan hidup beliau, baik dengan demikian
Sunnah ialah : Segala yang dilakukan dari Nabi SAW. Baik berupa perkataan,
6
7
Sunnah ialah : Suatu amalan yang diberi pahala apabila dikerjakan dan tidak diberi
b) Khabar
Sebagian Ulama’ menyatakan, bahwa khabar itu sama dengan hadist. Oleh
karena itu mereka menyatakan, bahwa khabar adalah apa yang datang dari
nabi, baik yang Marfu’ (yang disandarkan kepada Nabi), yang Mauquf (yang
pada tabi’ in). Dengan kata lain, bahwa Khabar itu mencakup apa yang datang
Sebagian pendapat menyatakan, bahwa Hadist adalah apa yag yang berasal
dari Nabi, sedang Khabar adalah apa yang berasal dari selainnya. Oleh karena
itu dikatakan, orang yang tekun (menyibukkan diri) pada Hadist disebut dengan
bersifat umum. Oleh karena itu tiap-tiap hadist adalah Khabar dan tidak setiap
c) Atsar
7
8
Menurut bahasa, Atsar berarti : bekas atau sisa sesuatu, dapat juga berarti nukilan
atau yang dinukilkan. Karena itu, doa yang dinukilkan dari Nabi dinamai “ Doa
Ma’ tsur” adapun menurut istilah, dapat disimpulkan pada dua pendapat :
At-Thabary, memakai kata-kata Atsar untuk apa yang datang dari Nabi.
Hadist Nabi
d) Sanad
Secara bahasa, sanad diartikan sebagai sandaran (mu’ tamad) atau sesuatu yang
dijadikan sandaran. Hal ini dimaksudkan karena hadits Nabi disandarkan padanya.
Secara istilah, terdapat beberapa pengertian mengenai sanad. Jalal al-Din al-Suyuti
matan hadits dari sumbernya yang pertama. Rangkaian nama– nama inilah yang
kemudian disebut dengan sanad. Dengan demikian, terlihat bahwa fungsi sanad
ada dua.
8
9
Sebagai salah satu barometer untuk menguji akurasi informasi hadist yang ada
sanadnya.
e) Matan
Dari segi bahasa, matan berarti: punggung jalan (muka jalan) atau tanah yang keras
dan tinggi.
Dari segi istilah, matan (matnul hadits) berarti materi berita yang berupa sabda,
perbuatan, atau taqrir Nabi SAW. yang terletak setelah sanad yang terakhir.
Secara umum, matan dapat diartikam selain sesuatu pembicaraan yang berasa /
tentang Nabi, juga berasal tentang Sahabat atau Tabi’ in.
f) Rawi (Periwayatan)
Yang dimaksud dengan Rawi ialah: orang yang menyampaikan atau menuliskan
alam suatu kitab apa yang pernah didengar atau diterimanya dari seseorang
(gurunya).
9
10
Hadits tersebut diatas, kita temukan pada kitab Hadits yang disusun oleh Imam
Bukhari yang bernama: al- Jami’ us Shahih atau lebih dikenal dengan: Shohibul
Bukhari. Hadits tersebut telah diriwayatkan oleh beberapa orang rawi, yakni:
Imam Bukhari disini, selain disebut sebagai Rawi kelim atau terkahir, juga
disebut sebagai “ Mukharrij” yakni orang yang telah menukil / mencatat Hadits
tersebut pada kitabnya yang bernama Al – Jami’ us Shahih. Dengan kata lain,
disebut: Riwayat. Kata – kata riwayat, dari segi bahasa berarti “ memindahkan
10
11
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pada dasarnya, Ilmu Hadist dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu Ilmu Hadist
Riwayah dan Ilmu Hadist Dirayah. Setiap kelompok dari Ilmu Hadist ini memiliki cakupan
‘ Ajjaj al-Khatib memberikan definisi Ilmu Hadist adalah ilmu yang membahas segala hal
yang disandarkan pada Nabi SAW baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, serta
11
12
Ilmu Hadist Dirayah atau sering pula disebut dengan Ulum Al-Hadist, Ushul Al-Hadist,
Mustalah Al-Hadist dan Ilmu Ushul Riwayah Al-Hadist adalah jenis Ilmu Hadist yang ke
dua.
Sunnah secara etimologis sunnah dapat diartikan sebagai jalan (al-tariqah), yaitu
jalan religious yang ditempuh oleh nabi SAW dalam perjalanan hidupnya yang suci.
Khabar adalah apa yang datang dari nabi, baik yang Marfu’ (yang disandarkan
kepada Nabi), yang Mauquf (yang disandarkan kepada sahabat), maupun yang
sanad secara bahasa, sanad diartikan sebagai sandaran (mu’ tamad) atau
Matan (matnul hadits) berarti materi berita yang berupa sabda, perbuatan, atau
Rawi ialah: orang yang menyampaikan atau menuliskan alam suatu kitab apa yang
12
13
2. DAFTAR PUSTAKA
Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Ilmu Hadist , Semarang : PT. Pustaka Rizki
Putra, 2015
Abdul Fatah Idris, Ulumul Hadist, Semarang : CV. Karya Abadi Jaya, 2015
https://azwarubaidillah.wordpress.com/2017/05/11/makalah-istilah-istilah-dalam-ilmu-h
adist/
13