Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TAREKAT SUFI UNTUK SAMPAI KEPADA ALLAH

Disusun untuk memenuhi mata kuliah: Akhlak Tasawuf


Dengan Dosen Pengampu : Drs. Amron BMS, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Fauziah Laitaturrohmah (10123031)

PROGRAM STUDI ILMU AL QUR'AN DAN TAFSIR


SEKOLAH TINGGI ILMU SHUFFAH AL QUR'AN
ABDULLAH BIN MAS'UD ONLINE
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Tarekat Para Sufi Untuk Sampai Kepada Allah” tepat
waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas yang diberikan oleh Ustadz Drs.Amron
BMS,M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Akhlak Tasawuf. Selain itu, kami juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Tarekat Para Sufi
Untuk Sampai Kepada Allah.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Drs.Amron BMS,M.Pd.I selaku dosen
pengampu mata kuliah Akhlak Tasawuf. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Saya juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang membantu proses penyusunan makalah ini hingga selesai.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

Lampung, September 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang..................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 5
Pengertian Tarekat ................................................................................................................... 5
Tarekat Sufi ............................................................................................................................... 5
Tujuan Tarekat ......................................................................................................................... 6
Macam-Macam Tarekat Yang Berkembang di Indonesia dan Ajarannya Untuk Sampai
Kepada Allah ............................................................................................................................. 6
1. Tarekat Qadariyah ................................................................................................................... 6
2. Tarekat Khalawatiyah ............................................................................................................. 7
3. Tarekat Syattariyah ................................................................................................................. 7
4. Tarekat Samanniyah................................................................................................................ 8
5. Tarekat Naqsyabandiyah ......................................................................................................... 8
6. Tarekat Rifa’iyah .................................................................................................................... 9
7. Tarekat Syaziliyah .................................................................................................................. 9
BAB III .................................................................................................................................................... 10
PENUTUP ............................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tarekat merupakan bagian dari ilmu tasawuf. Namun tak semua orang yang
mempelajari tasawuf terlebih lagi belum mengenal tasawuf akan faham sepenuhnya
tentang tarekat. Banyak orang yang memandang tarekat secara sekilas akan
menganggapnya sebagai ajaran yang diadakan di luar Islam (bid’ah), padahal tarekat
itu sendiri merupakan pelaksanaan dari peraturan-peraturan syari’at Islam yang sah.
Namun perlu kehati-hatian juga karena tidak sedikit tarekat-tarekat yang dikembangkan
dan dicampuradukkan dengan ajaran-ajaran yang menyeleweng dari ajaran Islam yang
benar. Oleh sebab itu, perlu diketahui bahwa ada pengklasifikasian antara tarekat
muktabarah (yang dianggap sah) dan ghairu muktabarah (yang tidak dianggap sah).
Memang seluk-beluk tarekat tidak bisa dijabarkan dengan mudah karena setiap
tarekat-tarekat tersebut memiliki filsafat dan cara pelaksanaan amal ibadah masing-
masing. Oleh karena itu, penulis berusaha menjelaskan tentang tarekat dalam makalah
ini. Meskipun makalah ini tidak bisa memuat hal-hal yang berkaitan dengan tarekat
secara menyeluruh, tapi paling tidak makalah ini cukup mampu untuk memperkenalkan
kita pada terekat tersebut.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tarekat

Secara etimologi, kata tarekat berasal dari bahasa Arab yaitu AlTharq,
jamaknya Al-Thuruq merupakan isim Musytaraq, yang berarti jalan, tempat lalu
atau metode. Sedangkan secara terminologi beberapa ahli mendefinisikan tarekat
sebagai berikut:
• Menurut Abu Bakar Aceh, tarekat adalah petunjuk dalam melaksanakan
suatu ibadah sesuai dengan ajaran yang ditentukan dan diajarkan oleh rasul,
dikerjakan oleh sahabat dan tabi’in, turun temurun sampai pada guru-guru,
sambung-menyambung dan rantai-berantai. Atau suatu cara mengajar dan
mendidik, yang akhirnya meluas menjadi kumpulan kekeluargaan yang
mengikat penganut-penganut sufi, untuk memudahkan menerima ajaran dan
latihan-latihan dari para pemimpin dalam suatu ikatan.
• Harun Nasution mendefinisikan tarekat sebagai jalan yang harus ditempuh
oleh seorang sufi, dengan tujuan untuk berada sedekat mungkin dengan
Allah.
• Syekh Muhammad Amin Kurdy mendefinisakan tarekat sebagai
pengamalan syari’at dan (dengan tekun) melaksanakan ibadah dan
menjauhkan diri dari sikap mempermudah pada apa yang memang tidak
boleh dipermudah.
• Zamakhsyari Dhofier memberikan definisi terhadap tarekat sebagai suatu
istilah generic, perkataan tarekat berarti “jalan” atau lebih lengkap lagi
“jalan menuju surga” di mana waktu melakukan amalan-amalan tarekat
tersebut si pelaku berusaha mengangkat dirinya melampaui batas-batas
kediriannya sebagai manusia dan mendekatkan dirinya ke sisi Allah

B. Tarekat Sufi

Pada awalnya, tarekat itu hanyalah sebagai “The way of the Sufis to increase
their spirituality” yang artinya jalan para sufi untuk meningkatkan spiritualitas
mereka, seperti penyucian jiwa dari sifat-sifat tercela agar memperoleh jalan

5
menuju ma’rifatullah. Kemudian, lambat laun berkembang menjadi suatu badan
atau lembaga sosial-agamis yang relasinya sangat kuat. Dan esensi dari keberadaan
badan atau lembaga itu contohnya: adanya interaksi antara guru (Syeikh) dan murid,
interaksi antar murid, dan kaidah religius yang melandasi persahabatan diantara
mereka.
Mengenai penjelasan diatas, di dalam ilmu tasawuf telah dijelaskan bahwa
syari’at itu merupakan peraturan, tarekat itu implementasinya, dan ma’rifat adalah
tujuan akhirnya. Dikarenakan tarekat adalah jalan para sufi yang kemudian
bermetamorfosis sebagai lembaga atau institusi, maka tarekat ini tidak boleh
dihilangkan ketika berbicara mengenai tasawuf karena relasi antara keduanya
sangat signifikan.

C. Tujuan Tarekat

Secara umum, tujuan terpenting dari sufi adalah agar berada sedekat
mungkindengan Allah. Akan tetapi apabila diperhatikan karakteristik tasawuf
secara umum,terlihat adanya tiga sasaran yaitu :
1. untuk pembinaan aspek moral. Aspek ini meliputi mewujudkan kestabilan jiwa
yang berkesinambungan, penguasaan dan pengendalian hawa nafsu sehingga
manusia konsisten dan komitmen hanya kepada keluhuran.
2. Untuk ma’rifatullah penyingkapan langsung metode al-Kasyf al- hijab. Tasawuf
jenis ini sudah teoritis dengan seperangkat ketentuan khusus yang sistematis
dan analitis.
3. Membahas bagaimana sistem pengenalan dan pendekatan diri kepada Allah
SWT secara mistis filosofis, pengkajian hubungan antara Tuhan
denganmakhluk, terutama hubungan manusia dengan Tuhan, dan apa arti dekta
dengan Tuhan.

D. Macam-Macam Tarekat Yang Berkembang di Indonesia dan Ajarannya Untuk


Sampai Kepada Allah

1. Tarekat Qadariyah
Tarekat qadariyah didirikan oleh Abdul Qodir Aljaelani lahir (1077-1166
M). dia terkenal dengan kekuatan ma’rifatnya. Dasar-dasar pokoknya

6
adalah tinggi cita-citanya, menjaga kehormatan, baik pelayanan, kuat
pendirian, dan membesarkan nikmat Tuhan. Pengaruh tarekat ini cukup
banyak melekat di hati masyarakat yang dituturkan
lewat bacaan manaqib pada acara-acara tertentu. Manaqib ini dibaca
dengan tujuan agar mendapat berkah dengan sebab keramatnya. Tarekat
qodariyah dikenal luas, yaitu apabila sudah mencapai derajat syekh, murid
tidak mempunyai keharusan untuk terus mengikuti tarekat gurunya dan
diperbolehkan memodifikasi tarekat lain kedalam tarekatnya.

2. Tarekat Khalawatiyah
Tarekat khalawatiyah didirikan oleh Abdul Qodir Suhrawardi dan Umar
Suhrawardi. Tarekat ini membagi manusia menjadi tujuh tingkatan yaitu:
a. Manusia yang berada dalam nafsul ammarah
b. Manusia yang berada dalan nafsul lawwamah.
c. Manusia yang berada dalam nafsul mulhamah.
d. Manusia yang berada dalam nafsul
muthma’innah.
e. Manusia yang berada dalam nafsul radhiyah.
f. Manusia yang berada dalam nafsul mardiyah.
g. Manusia yang berada dalam nafsul kamillah.
Adapun dasar ajaran Tarekat khalwatiyah adalah: Yaqza, Taubah,
Muhasabah, Inabah, Tafakkur, I’tisam, Firar, Riyadah Tasyakkur,
Sima’.

3. Tarekat Syattariyah
Pendirinya tarekat Syaikh Abd Allah SWT al-Syathary. Jika ditelusuri lebih
awal lagi tarekat ini sesunggguhnya memiliki akar keterkaitan dengan
tradisi Transoxiana, karena silsilahnya terhubungkan kepada Abu Yazid
Isyqi, yang terhubungkan lagi kepada Abu yazid al-Bustami dan Imam
Ja’far Shadiq.
Tarekat Syattariyah menonjolkan aspek dzikir dalam ajarannya. Para
pengikut tarekat ini mencapai tujuan-tujuan mistik melalui kehidupan
asketisme atau zuhud. Untuk menjalaninya seseorang terlebih dahulu harus
mencapai kesempurnaan pada tingkat akhyar (orang yang terpilih) dan
Abrar (orang yang terbaik). Ada se-puluh aturan yang harus dilalui untuk

7
mencapai tujuan tarekat Syattariyah ini, Sebagaimana yang di kutip dalam
Ensiklopedi Islam, yaitu: Tobat, Zuhud, Tawakkal, Qanaah, Uzlah, Muraqabah,
Sabar, Ridha, Dzikir, Musyaahadah (menyaksikan keindahan, kebesaran
dan kemuliaan Allah SWT).
Dzikir dalam Tarekat Syattariyah terbagi ke dalam tiga kelompok yaitu:
Menyebut nama-nama Allah SWT yang berhubungan dengan keagungan-
Nya
Menyebut nama-nama Allah SWT yang berhubungan dengan Keindahan-
Nya
Menyebut nama-nama Allah SWT yang merupakan gabungan dari kedua
sifat tersebut.

4. Tarekat Samanniyah
Tarekat sammaniyah di dirikan oleh syekh abdul al-karim as
saamman dimadinah. Tarekat ini di sebarkan di indonesia oleh syekh abdul as-
samand Al-Palimbany.
Tarekat sammaniyah ini juga mewiridkan bacaan zikir yang biasanya
dilakukan secara bersama-sama pada malam jum’at di masjid dan mushalla
sampai tengah malam. Selain itu ibadah yang diamalkan oleh syekh yang
diikuti oleh murid-muridnya sebagai tarekat antara lain sholat sunat asyraq
dua raka’at, sholat sunnah dhuha, memperbanyak rhiadhah, dan
menjauhkan diri dari kesenangan duniawi.

5. Tarekat Naqsyabandiyah
Pendiri tarekat naqsyabandiyah ini adalah Muhammad bin Baha’uddin Al-
huawaisi Al-Bukhari (717-791 H). Naqsyabandiyah ini mempunyai arti
yaitu lukisan, karena ia ahli dalam memberikan gambaran kehidupan yang
ghaib-ghaib.Tarekat naqsyabandiyah ini mengajarkan cara berdo’a, baca al-
qur’an dan berzikir-zikir yang sangat sederhana. Namun tarekat ini lebih
mengutamakan zikir dalam hati daripada zikir dengan lisan. Ada enam dasar
yang dipakai sebagai pegangan untuk mencapai tujuan dalam tarekat ini,
yaitu: taubat, uzla, zuhud, takwa, qana’ah, dan taslim. Ada juga hukum yang
dijadikan dalam tarekat ini ada enam, yaitu: zikir, meninggalkan hawa
nafsu, meninggalkan nafsu duniawi, melaksanakan ajaran agama dengan

8
sungguh-sungguh, berbuat baik kepada makhluk Allah, mengerjakan amal
kebaikan.

6. Tarekat Rifa’iyah
Tarekat rifa’iyah didirikan oleh Syekh Ahmad bin Ali Al-Rifa’I (1106-500
H). Ciri khas tarekat Rifaiyah adalah pelaksanaan zikirnya yang dilakukan
bersama-sama diiringi oleh suara gendang yang bertalu-talu. Zikir tersebut
dilakukan sampai mencapai suatu keadaan dimana mereka dapatmelakukan
perbuatan-perbuatan yang menakjubkan.

7. Tarekat Syaziliyah
Pendiri tarekat syaziliyah adalah Abdul Hasan Ali Asy;Syazili, seorang
ulama dan sufi besar. Ia dilahirkan pada 573 H disuatu desa kecil di kawasan
Maghribi. Tarekat syaziliyah merupakan tarekat yang paling mudah
pengamalannya. Dengan kata lain tidak membebani syarat-syarat yang berat
kepada syekh tarekat seperti di bawah ini: Meninggalkan segala perbuatan
maksiat, memelihara segala ibadah wajib, menunaikan ibadah-ibadah
sunnah, zikir kepada Allah SWT sebanyak mungkin, membaca shalawat.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
a) tarekat adalah perjalanan seorang salik (pengikut tarekat) menuju Tuhandengan cara
menyucikan atau perjalanan yang harus ditempuh oleh seseoranguntuk mendekatkan
diri sedekat mungkin kepada Allah SWT.
b) Tujuan bertarekat yaitu, tujuan untuk pembinaan aspek moral, untuk ma’rifatullah
melalui penyikapan langsung atau metode al qasyf al-hijab, membahas mengenai
bagaimana sistem pekenalan dan pendekatan dirikepada Allah secara mistis filosofis.
c) Terdapat sejumlah nama tarikat yang berkembang di indonesia. Namun
yang banyak mendapat simpati dan banyak pendukungnya adalah: tarekat qadariyah,
samanniyah, rifa’iyah, syaziliyah, naqsabandiyah, syattaiyah, khalawatiyah.

10
DAFTAR PUSTAKA

arum, n., & ruqoyah, s. (2017). pengertian tarekat dan macam-macamnya. dikutip dari
https://www.academia.edu/34155233/Pengertian_Tarekat_dan_Macam_Macamnya

effendi, i. (2019). jenis-jenis tarekat dan ajarannya. dikutip dari


https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sunan-kalijaga-
yogyakarta/akhlaq-dan-tasawuf/jenis-jenis-tarekat-dan-ajarannya/47063266

Zulkifli, & jamaluddin. (2018). AKHLAK TASAWUF; jalan lurus mensucikan diri.
Yogyakarta: Kalimedia. dikutip dari https://123dok.com/article/macam-macam-
tarekat-di-indonesia-tarekat-di-indonesia.z15kow8y

11

Anda mungkin juga menyukai